Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan pemeriksaan kadar kolesterol total
dengan tujuan untuk melatih keterampilan dalam memeriksa kadar kolesterol total dalam
sampel, memahami metode penentuan kadar kolesterol total serta dapat memahami
peranan pemeriksaan kadar kolesterol. Kolesterol merupakan metabolit yang
mengandung lemak sterol atau steroid yang ditemukan pada membrane sel dan
disirkulasikan dalam plasma darah, kolesterol ini sejenis lipid yang merupakan molekul
lemak atau yang menyerupainya dan kolesterol ini juga merupakan sebagai bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol membentuk lipoprotein dengan lipid
lain dalam sirkulasi. Dimana terdapat lima jenis lipoprotein utama, yaitu kilomikron,
VLDL (Very Low Density Lipoprotein), IDL (Intermediate Density Lipoprotein), LDL
(Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) (Nordestgaard, 2017).
Lemak adalah zat organic hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzene. Unsur penyusun
lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan kadang-kadang
fosforus (P) serta Nitrogen (N). (Hardiansyah, 2015).
Pertama-tama disiapkan 3 tabung reaksi (uji, standar dan blanko), sebelum dipakai
mikropipet harus diatur terlebih dahulu dengan cara mengatur sesuai dengan volume yang
diinginkan, lalu kedalam tabung reaksi blanko dimasukan reagen menggunakan
mikropipet. Tabung reaksi kedua yaitu tabung reaksi standar, dimasukan 1 mL reagen + 10
μL larutan standar. Tabung reaksi ketiga atau uji dimasukan 1 mL reagen + 10 μL sampel
berupa serum. Ketiga tabung tersebut didiamkan terlebih dahulu selama 4 menit, tujuan
untuk memberikan waktu pada sampel dan reagen bereaksi.
Setelah larutan blanko dimasukkan ke dalam kuvet, tekan tombol autozero untuk
memasukkannya ke dalam spektrofotometer UV-visibel, tunggu hingga nilai serapannya
nol, lalu ukur serapan larutan standar dan larutan uji sebanyak tiga kali. Selanjutnya,
hitung kadar kolesterol darah tersebut. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai untuk
setiap pengujian yaitu larutan standar adalah 0,367 mg/dL, 0,367 mg/dL, dan 0,366 mg/dL
dan pada larutan uji sebesar 0,399 mg/dL,, 0,401 mg/dL, dan 0,401 mg/dL. Nilai rata-rata
larutan standar adalah 0,366 dan nilai rata-rata larutan uji adalah 0,400.
Setelah diperoleh data nilai kolesterol total, maka dilakukan perhitungan pula
standar deviasinya sehingga diperoleh persen deviasi standar relatif (SBR). Deviasi standar
relatif, juga dikenal sebagai koefisien variasi, adalah ukuran presisi relatif yang dinyatakan
dalam persentase dan digunakan untuk menentukan presisi data melalui pengujian
berulang. Semakin kecil persentase hasil perhitungan RSD maka semakin akurat data yang
diperoleh dari pengujian berulang. Peran perhitungan ini adalah untuk mengetahui
seberapa akurat metode yang digunakan ketika menganalisis kadar gula darah seseorang
(Harmita, 2014). Nilai standar deviasi (SBR) yang diperoleh sebanyak 64,85 mg/dL,
sedangkan nilai RSD (Relative Standard Deviation) diperoleh sebesar 41,43%. Data yang
dihasilkan tidak presisi karena nilai RSD yang baik adalah < 2%.
KESIMPULAN
8.1 Kadar kolesterol total yang diperoleh dari sampel serum adalah 64,85 mg/dl, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kadar kolesterol total tersebut ada pada batas normal karena hasil yang
didapat <250 mg/dl
8.2 Pada percobaan ini, kadar kolesterol total dapat diukur dengan menggunakan metode
enzimatik dan metode kolorimetri. Enzim yang digunakan adalah enzim kolesterol oksidase
dan kolesterol esterase.
8.3 Pemeriksaan kadar kolesterol total dapat dilakukan untuk pasien yang memiliki resiko PJK
atau hiperurisemia. Hal ini membantu dokter dalam mendiagnosa pasien dengan melihat
dengan kadar kolesterol total yang tidak dalam batas normal. Pada percobaan ini, hasil
RSD tidak memenuhi syarat yaitu 41,43%
DAPUS
Hardinsyah, Supariasa. (2015). Buku Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran.
Marks DB, Marks AD, Smith CM (2012). Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC, pp: 410- 418.
Maulia, Gina. (2013). Laporan Praktikum Biokimia KI-3261 Percobaan Penentuan Kadar Total
Kolesterol Darah Institut Teknologi Bandung, Bandun
Nordestgaard, B.G., Chapman, M.J., Humphries, S.E., Ginsberg, H.N., Masana, L., Descamps,
O.S., et al. 2017. Familial hypercholesterolaemia is underdiagnosed and undertreated in the
general population: guidance for clinicians to prevent coronary heart disease: consensus
statement of the European Atherosclerosis Society. Eur Heart J. 2013; 34(45): 3478-90a