Anda di halaman 1dari 14

Judul penelitian

Penetapan Kadar Kalsium (Ca) Pada Tahu Putih dengan Metode Spektrofotometri UV –

Vis

B. Tujuan

Dapat menentukan kadar kalsium (Ca) dalam tahu putih menggunakan alat

spektrofotometri UV – Vis

C. Prinsip Percobaan

 Sejumlah tertentu larutan standard Kalsium yang mewakili akan ditentukan λ

maksimumnya dengan metode spektrofotometri sinar UV. Diukur absorbannya pada

spectrum sinar UV dengan interval λ antara 470 – 550 nm. Kemudian dibuatkan

gravik hubungan antara A Vs λ sehingga λ maksimum dapat diketahui

 Sejumlah tertentu larutan deret standard Kalsium dan sampel kalsium di ukur

absorbansinya pada λ maksimum dengan metode spekktofotometri sinar UV. Pada

spectrum sinar UV kemudian dibuat grafik hubungan antara A dengan konsentrasi

sehingga konsentrasi kalsium dapat ditentukan.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 2 dan 11 Agustus 2022. Penelitian ini dilakukan di

Laboratorium Kimia Instrumen SMKN 13 Bandung

E. Dasar Teori

1. Kalsium

Kalsium paling banyak ditemukan dalam tulang dan gigi. Sekitar 50% dari jumlah

totalnya terionisasi, dan hanya kalsium terionisasi dapat digunakan oleh tubuh. Protein

dan albumin dalam darah berikatan dengan kalsium sehingga mengurangi jumlah

kalsium terionisasi yang bebas. Kalsium diperlukan untuk transmisi impuls saraf serta

untuk kontraksi otot miokardium dan otot rangka (Kee, 2007).


Kalsium adalah mineral paling banyak dalam tubuh dan termasuk paling penting.

Tumbuh membutuhkan kalsium untuk membentuk dan memperbaiki tulang dan gigi,

membantu fungsi saraf, kontraksi otot, pembentukan darah dan berperan dalam fungsi

jantung. Semua kalsium yang masuk kedalam tubuh (melalui makanan atau asupan)

sebagian besar disimpan oleh tubuh dan tidak dibuang melalui urin atau feses

(Kurniawan, 2015).

Kalsium mempunyai peran vital, berikut beberapa manfaat kalsium bagi tubuh:

1) Mengaktifkan syaraf
2) Melancarkan peredaran darah
3) Melenturkan otot
4) Menormalkan tekanan darah
5) Menyeimbangkan keasaman atau kebasaan darah
6) Menjaga keseimbangan cairan tubuh
7) Mencegah osteoporosis (keropos pada tulang)
8) Mencegah penyakit jantung
9) Menurunkan resiko kanker usus
10) Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir dan reumatik

Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui Proses
pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan Atau tidak
ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional, 1998). Tahu merupakan bahan
pangan yang bertahan hanya selama 1 hari saja tanpa Pengawet (Harti dkk., 2013).

Tahu terdiri dari berbagai jenis, yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra, tahu Cina, tahu keras,
dan tahu kori. Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah pada Proses pengolahannya dan
jenis penggumpal yang digunakan (Sarwono dan Saragih, 2004).

Tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 1- 6%. Tahu juga
mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, Natrium; serta vitamin
seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Kandungan asam lemak Jenuhnya rendah dan bebas
kolesterol (Santoso, 2005).

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri Dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari Spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur Intensitascahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar cahaya yang digunakan. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
 Spektrofotometri Vis (Visible)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau cahaya tampak (visible).
Cahaya variable termasuk

spektrumelektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang

gelombangsinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang didapat

berwarnaputih, merah, biru, hijau. Apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata.

Maka sinartersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sample yang dapat

dianalisadengan metode ini hanya sampel yang memiliki warna. Oleh karena itu,

untuksample yang tidak memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat berwarna

denganmenggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.

2. Spektofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible. Pada spektrofotometri

UVberdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki

panjanggelombang 190-380 nm. Sinar UV tudak dapat dideteksi dengan mata kita,

sehinggasenyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa

yang tidakmemiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel tidak

berwarnatidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan

sampledapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Prinsip dasar

padaspektrofotometri adalah sampel harus jernih dan larut sempurna, tidak ada

partikelkoloid (suspensi).

3. Spektrofotometri UV-Vis

Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violetdan

sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau

sinartampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang

dianalisissebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam

larutantersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat menyatakan hubungan

antaraserapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini

adalahpersamaan Lamber beer:

A = - log T = ε.b.c

Dimana :
A = AbsorbanT = Transmitan

ε = absorvitas molar (Lcm-4 . mol-1)

c = panjang sel (cm)

b = konsentrasi zat (mol/jam)

Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau

unsuradalah warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat

diketahuidari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada

warnakomplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau

cahayaputih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan secara

selektifsedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan.

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian penting yaitu:

a) Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasiyang

Stabil dan intensitasnnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untukdaerah

Tamak, ultraviolet dekat dan infrared dekat adalah sebuah lampu pijardengan kawat

Rambut terluar dari wolform (tunsgten). Lampu ini mirip dengan bolalampu pijar

Biasa, daerah panjang gelombang (λ) adalah 350-2200 nm. Untuksumber pada

Daerah ultraviloet (UV) digunakan lampu hidrogen atau lampudeuterium dengan

Panjang gelombang 175 ke 375 atau 400 nm.

b) Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan

Cahayapolikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang

Tertentu(monokromatis) yang berbeda (terdispersi). Ada 2 macam monokromator

Yaituprisma dan erating (kisi difraksi). Cahaya monokromatis ini dapat dilihat

Dengananjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui

Celahsempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh

Lebarcelah (slidt width) yang dipakai.

c) Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang dipakai sebagai tempatcontoh

Atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet harus memenuhi syarat-syaratsebagai

Berikut: (1) tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya(2)

Permukaannnya secara optis harus benar-benar sejajar (3) harus tahan

(tidakbereaksi) terhadap bahan-bahan kimia (4) tidak boleh rapuh (5) mempunyai

Bentukyang sederhana. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,

Plastikdengan bentuk tangan empat persegi panjang 1x1 cm, dan tinggi 5 cm.

Padapengukuran didaerah ini dipakai cuvet kwarsa, sedangkan cuvet dari kaca
Tidakdapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet

Dapatdipakai untuk pengukuran sinar tampak.

d) Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahayapada

Berbagai panjang gelombang. Detektor akan megubah cahaya menjadi sinyallistrik

Yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil dalam bentuk jarumpenunjuk

Atau angka digital. Syarat-syarat ideal sebuah detektor yaitu kepekaan tinggi,

Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi, respon konstan cepatdan

Signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang dihasilkan harus sebandingdengan

Tenaga radiasi.

e) Amplifier

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar

Dapatdibaca oleh indikator yang biasanya berupa recorder analog atau komputer.
Alat dan bahan

Prosedur penelitian

1 Pembuatan Standar 2500 ppm

1) Ditimbang CaCl2.2H2O sebanyak 0.09188 gram, kemudian dimasukkan Kedalam labu ukur
100 mL.
2) Kemudian diencerkan dengan aquabidest sampai tanda batas, dan homogenkan.

2 Preparasi Sampel Tahu

1) Sampel tahu putih ditumbuk halus, lalu ditimbang sebanyak ± 5 gram


2) Kemudian dilarutkan dengan HNO3 6N, dipanaskan selama ± 15 menit di Dalam ruang asam
3) Disaring menggunakan kertas saring
4) Dipipet 10 mL sampel lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
5) Encerkan dengan aquadest sampai tanda batas dan homogenkan

3 Pembuatan pereaksi

3.1. Pembuatan Larutan Mureksid 0,5%

1) Timbang 50,0 mg Mureksid


2) Larutkan dalam 10 ml Aquabidest, sehingga diperoleh larutan mureksid Dengan konsentrasi
0,5 %.
3) Tambahkan 25,0 ml etanol kedalam larutan mureksid tersebut. Reagen ini Hanya stabil
selama satu hari.

3.2. Pembuatan Larutan NaOH 0,1N

1) Timbang 0,2 gram NaOH


2) Larutkan dalam 50 ml Aquabidest, diaduk hingga padatan larut sempurna
3) Pindahkan kedalam wadah bertutup
4 Pembuatan Larutan standard 10 ppm

1) Dipipet 1 mL larutan Ca 2500 ppm, lalu dimasukan kedalam labu ukur 250 mL

2) Kemudian diencerkan dengan aquabidest sampai tanda batas

3) Homogenkan

5 Pembuatan Larutan Deret StandarDari larutan baku kalsium 10 ppm, dipipet 1,0: 2,0; 30: 4,0:
5,0 mL kemudian

Dimasukkan dalam labu takar 50 mL

1) Pada labu takar tersebut ditambahkan 1,0 mL larutan mureksid. Kemudian

Pada masing-masing labu takar ditambahkan akuabidestilata secukupnya.

2) Setelah itu ditambahkan 2,0 mL NaOH 0,1 N, kemudian volumenya

Dicukupkan hingga 50 mL dengan akuabidestilata, sehingga diperoleh seri

Larutan baku kalsium dengan konsentrasi 0,2: 0,4: 0,6: 0,8; 1,0 ppm.

3) Larutan dikocok sampai homogen

6 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ca

1) Dari deret standard diatas diambil larutan dengan konsentrasi yang mewakili

Yaitu larutan dengan konsentrasi 0,6 ppm.

2) Dimasukan kedalam kuvet


3) Dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 470 – 550 nm

7. Penentuan Kadar Kalsium (Ca) dalam Tahu Putih

1) Dipipet 1 mL larutan sampel pada labu ukur 50 mL.kemudian diencerkan

Dengan aquadest sampai tanda batas dan homogenkan.

2) Pada labu takar tersebut ditambahkan 1,0 mL larutan mureksid. Dan

Akuabidestilata secukupnya

3) Ditambahkan 2,0 mL NaOH 0,1 N. Volume larutan dicukupkan sampai 25 mL

Dengan akuabidestilata

4) Larutan dikocok sampai homogen

5) Dimasukkan ke dalam kuvet dan dibaca absorbansinya pada A maksimum dan

Operating time

Pembahasan

1. Berdasarkan hasil praktikum verifikasi metode sebelumnya maka penentapan


kalsium

(Ca) pada sampel tahu menggunakan metode spektrofotometri uv – vis.


2. Kadar kalsium dalam tahu dapat diebabkan beberapa faktor seperti kualitas dan
kuantitas

Bahan penggumpal yang digunakan, proses fermentasi dan kacang kedelai yang

Digunakan.

3. Tingginya kadarkalsium pada tahu tidak harus mempengaruhi masyarakat untuk

Mengkonsumsi tahu setiap hari, masih banyak bahan makanan yang mengandung kalsium

Lebih tinggi lagi daripada tahu. Tetapi dianjurkan bagi masyarakat agar lebih memilih

Makanan yang kandungan gizinya sesuai takaran yang dibutuhkan oleh tubuh.

4. Sampel tahu ditumbuk sampai halus dan homogeny agar semua komposisi yang ada
pada

Sampel tahu tercampur dengan merata.kemudian ditimbang 5 gram dan Sampel tahu

Dilarutkan menggunakan HNO3 6 N lalu dipanaskan. Hal ini bertujuan untuk

Mendestruksi sampel tahu.

5. Destruksi adalah suatu tindakan untuk mengubah atau melarutkan sampel menjadi
bentuk

Materi yang dapat diukur kandungannya. Materi yang dapat diukur berupa unsur – unsur

Yang terkandung dalam sampel tersebut.


6. Prosesdestruksi dilakukan diruang asam karena menggunakan larutan HNO3 6 N
yang

Bersifat beracun, korosif, dan dapat membuat iritasi.

7. Detelah idestrukasi larutan sampel tahu disaring, kemudian filtratnya dipipet dan

Diencerkan dalam labu ukur.

8. Kedalam labu ukur yang berisi sampel, blanko dan deret standard ditambahkan 1 mL

Larutan Mureksid 0,5 %. Fungsi penambahan larutan mureksid disini adalah

Untukpereaksipewarna.

9. Larutan mureksid 0,5 % dibuat harus dari serbuk mureksid murni tidak boleh yang
sudah

Dicampur dengan NaCl, karena jikamenggunakan yang sudah dicampur dengan NaCl

Maka konsentrasi larutan mureksid lebih encer.Larutan mureksid 0,5 % hanya bertahan

Selama satu hari, maka larutan mureksi 0,5 % tidak boleh disimpan.

10. Setelah ditambahkan larutan mureksid 0,5 % kemudian ditambahkanpula larutan


NaOH

0,1 N. Penambahan larutan NaOH 0,1 N karena mureksid hanya bisa bekerja pada

Suasana basa, makadari itu NaOH 0,1 N ditambahkan untuk pembuat suasana basa.
11. Kuvet yang digunakan adalah kuvet biasa karena ca memiliki panjang gelombang
diantra

470 – 550 nm. Kuvet yang kan diaukan kedalam sel kompartemen yang ada pada alat
spektrofotometer harus di lapenggunakan tisu terlebih dahulu, karena dikhawatirkan

Adanya sidik jari yang menempel pada kuvet yang dapat mengganggu penyerapan sinar

12. Pengukuran dengan spektrofotometri uv – vis yang pertama dilakukan adalah


pengukuran

Panjang gelombang maksimum. Larutan standard yang digunakan untukpenentuan

Panjang geombang maksimum harus standard yang paing mewakili. Larutan standard

Yang digunakan adalah larutan standard 0,6 ppm, Panjang gelombang maksimum diukur

Dari 470 – 550 nm dan didapat panjag gelombang maksimum Ca sebesar 510 nm.

13. Pengukuran selanjutnya yaitu pengukuran sampel. Pengkuran sampel tahu dilakukan

Pada panjang gelombang maksimum Ca yaitu sebesar 510 nm. Pada alat spektrofotometer

Hasil yang ditunjukan masih menunjukkan konsentrasi dalam bentuk ppm belum dalam

Bentuk kadar (%) maka harus dikonversi secara manual kedalam bentuk kadar (%).

14. Konsentrasi Ca yang didapat pada alat spektrofotometer adalah 0,113 ppm.
Kemudian

Dikonversi kedalam bentuk kadar (%) dengan hasil kadar Ca yang didapat sebesar 0,01 %
Dalam 5 gram sampel tahu.

15. Berdasarkan data dari Kemenkes RI (TKPI) dan USDA (U.S. Department of Agriclture)

Dalam 100 gram tahu mengandung kalsium sebesar 201 mg atau 10,05 mg/5 gram tahu.

16. Hasil penelitian didapat kadar tahu sebesar 0,01 % dengan massa Ca sebesar 0,565
mg.

Jika dibandingkan dengan data Kemenkes RI dan USDA maka sampel tahu yang di

Analisis tidak memenuhi data tersebut dan %kesalahan yangdidapat sangat besar yaitu

94,38 %. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1) 16.1.Pemilihan kualitas kacang kedelai yang kurang banyak

2) 16.2.Kuantitas kacang kedelai yang digunakan sangat sedikit

3) 16.3.Kualitas dan kuantitas bahan pengetal yang tidak sesuai

4) 16.4.Proses fermentasi

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum Penetapan Kadar Kalsium (Ca) pada tahu putih didapat hasil sebagai
berikut :

1. Panjang geombang Maksimum Ca : 510 nm

2. Kadar Ca dalam Tahu putih sebesar : 0,01 %


3. Kadar Ca dalam tahu putih tidak memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI dan
USDA

Anda mungkin juga menyukai