3. Gugus Karbonil Gugus karbonil aldehida dan keton dapat dieksitasi baik dengan
peralihan n – p* atau p – p*.
5. Gugus aromatik Merupakan yang mempunyai transisi electron n – p*, seperti nitrat
(313 nm), nitrit (360 nm dan 280 nm).
Pertama adalah melakukan pembuatan kurva standar dengan membuat larutan induk
standar dengan dilarutkan 10 mg standar glukosa di dalam aquadest hingga diperoleh
konsentrasi 100mg/L. Kemudian dibuat pengenceran berseri dengan ditambahkannya larutan
induk glukosa yang telah dibuat dengan aquadest sesuai volume yang tertera di table dan
dibuat duplo.
Mengapa dilakukan perlakuan duplo? tujuannya adalah untuk memastikan jika nanti
hasilnya akan akurat sehingga tidak terjadi kesalahan pada tahap berikutnya.Duplo sendiri
artinya pembuatan sebanyak dua kali.Pada percobaan ini microgram yang digunakan
berukuran 0,20,40,60,80 dan 100. Dalam pengukuran sebaiknya dilakukan secara duplo atau
triplo karena pengulangan pengukuran bertujuan untuk meningkatkan ketepatan percobaan.
Jika suatu pengukuran dilakukan berulang kali sedangkan variasinya kecil maka dapat
dikatakanbahwa kecermatan pengukurannya tinggi. Kecermatan dan ketepatan tidak
bergantungsatu dengan yang lainnya. Suatu hasil analisis bisa saja terjadi ketepatannya
rendah namun kecermatannya tinggi. Bisa pula terjadi kecermatannya rendah namun
ketepatannya tinggi. Dan tidak menutup kemungkinan untuk keduanya tinggi atau sama-sama
rendah.
Pada percobaan ini saat larutan sampel yang mengandung karbohidrat berinteraksi
dengan fenol terjadi perubahan warna larutan yang semula bening berubah menjadi warna
coklat gelap setelah didiamkan selama 10 menit.
Pengujian sampel dilakukan secara duplo (dua kali) bertujuan agar data
pertama dan kedua dapat dibandingkan, dimana data akhir adalah rata-rata dari kedua
data tersebut sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.Karena pada percobaan ini
menggunakan dua kali percobaan maka hasil rata ratanya diperoleh dari hasil
percobaaan pertama ditambah hasil percobaan kedua dibagi dengan dua.Dengan
menggunakan duplo ini maka larutan akan bersifat lebih akurat.Pada percobaan ini
diperoleh hasil dari Uji 1 adalah 0,603 dan Uji 2 adalah 0,601.
Jika mengacu pada modul,maka akan didapatkan jika warna yang dihasilkan
adalah hijau namun jika dilihat Ketika percobaan warna yang didapatkan adalah
warna biru.Penambahan pereaksi anthrone dalam sampel terjadi reaksi antara larutan
glukosa dengan anthrone – asam sulfat yang berwarna hijau agak kekuningan, namun
setelah dipanaskan berwarna hijau, setelah bereaksi dapat dilihat absorbansnya.
Anthrone bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam sulfat pekat
menghasilkan warna biru kehijauan yang khas.
Kesimpulan
Kadar Karbohidrat dapat diukur dengan metode sulfat fenol karena relative
akurat.Pengukurannya dilakukan secara duplo atau dua kali,fungsinya adalah untuk
memastikan keakuratannya.