Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

PERCOBAAN VI
PENGENALAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGAMATAN AMILUM PADA DAUN SEBAGAI PRODUK FOTOSINTESIS

Disusun oleh:
Desi Nurhidayah (10060321096)
Rahmah Zahra Azama (10060321098)
Salsabila Nurlaila (10060321138)
Indah Prayesti (10060321169)
Venny Safitriani (10060321177)
Muhammad Yeoh Valent (10060321187)

Shift/ Kelompok : A/6


Tanggal Praktikum : 30 Mei 2022
Tanggal Laporan : 6 Juni 2022
Nama Asisten : Fani Eka Martiza

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT B


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2022 M / 1443 H
PERCOBAAN VI
PENGENALAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGAMATAN AMILUM PADA DAUN SEBAGAI PRODUK FOTOSINTESIS

I. TEORI DASAR
Air merupakan 85-98% berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel,air
diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk
mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk
berbagai reaksi kimia misalnya fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya
enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya.
Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air
secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian (Syarif,
2009).
Tumbuhan merupakan organisme fotoautotrof yang menghasilkan makananya
sendiri. Tumbuhan menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Fotosintesis
merupakan satu-satunya proses penghasil makanan berupa karbohidrat.Tumbuhan
menghasilkan karbohidrat dengan menggunakan senyawa anorganik seperti CO2 dan
H20 serta bantuan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat. Proses tersebut
terjadi melalui peristiwa yang disebut fotosintesis (Saleh, 2003).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini
energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang
selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan
reaksinya dapat dituliskan : Klorofil 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi Sinar
matahari Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang
dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi
kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi.
Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi
didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob
diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam
respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa
selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit
energi. Hasil fotosintesis berupa amilum dan oksigen. amilum inilah yang menjadi
nutrisi bagi tumbuhan. Karbohidrat mempunyai kedudukan penting yang khusus
karena karbohidrat merupakan produksi langsung fotosintesis. (Lovelles, 2005).
Selain faktor luar, (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju
fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah
konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada
tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).
Daun yang berada di puncak tumbuhan dan daun muda mempunyai palisade
mesofil yang baik serta mempunyai laju fotosintesis yang signifikan dibandingkan
dengan daun yang berada di bawah tajuk. Hal ini berkaitan dengan cahaya sebagai
faktor lingkungan yang mempengaruhi fotosintesis. Klorofil adalah pigmen yang
menyerap cahaya dengan efisiensi tinggi. Klorofil dapat menyerap cahaya merah dan
biru sangat baik, sedangkan cahaya hijau sedikit diserap (Kimball, 1989).
Aktivitas fotosintesis pada semua jenis tanaman masih bisa dideteksi pada
suhu -5ºC dan diantara -5ºC bahkan dalam kondisi berair. Hal ini bertentangan
terhadap pendapat bahwa pertukaran gas CO2 segera berhenti dalam kondisi air
dingin. Meskipun demikian, proses fotosintesisi yang berlangsung dalam kondisi yang
sangat lemah. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berwarna hijau. Fotosinteis ini
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, seperti intensitas cahaya, warna
cahaya, dan suhu. Fotosintesis merupakan proses yang sangat penting bagi tumbuhan.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang fotosintesis sangat diperlukan agar dapat
digunakan untuk penangannan jika terjadi masalah. (Pannewitz et al, 2005).
Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau
dapatdihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman
adalahtepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer
yang terbentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung
oleh mata rantai yangsama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah amilosa dan
amilopektin (bila dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah ungu).
Sedangkan amilosa memberikan warna biru (Fressenden, 2003).
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa. Diantara
berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan dari glukosa
adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum didalam tumbuhan banyak
tersimpan dalam akar,umbi ataupun biji-bijian. Butir-butir amilum itu sebenarnya
semula terdapat di dalam kloroplas daun sebagai hasil fotosintesis. Pada kebanyakan
tumbuhan dikotil juga monokotil, pati mulai terkumpul pada daun segera setelah
terjadi proses fotosintesis yang berjalan cepat,sehingga pada tanaman dikotil
mempunyai daun pati sedangkan daun monokotil mempunyai daun gula (Lovelless,
2005).
Pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat dimana cahaya menyinari
bagian yang hijau karena bagian tersebut mangandung klorofil. Kehadiran karbohidrat
dapat diketahui dari Iodin-Amilum. Bagian daun yang tertutup kertas alumunium foil
dan dikenai sinar matahari, maka setelah dimasukkan dalam alkohol panasdan
aquadest panas, kemudian ditetesi larutan iodin, maka bagian tersebut tidak akan
terbentuk warna ungu, tetapi bagian yang tidak ditutupi nampak berwarna ungu.
(Hopkins, 2002).
Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi
sedangkan kadar amilum menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu berkebalikan.
Persediaan air yang berlabihan menambah kegiatan penyusunan amilum. Perubahan
pH membawa perubahan kegiatan enzim. pH 7 merupakan pH optimal untuk
pembentukan gula, sedang gula akan terbentuk menjadi amilum jika pH sampai
dibawah 7.Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam
bentuk respons fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
tumbuhan mengalami kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata, yang
merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan
membantu tumbuhan menghemat air dengan cara mengurangi transpirasi, yaitu
hilangnya air dari daun melalui penguapan (Campbell.N.A, 2000).
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan demikian cahaya
memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan. Ketersediaan makanan
akan mempengaruhi penbelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun
dan batang yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kuning pucat atau yang
disebut etiolasi. Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengurangan hasil
fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak
adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan
kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal. Walaupun jumlah cahaya kurang dari
yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuhan yang bersangkutan
dapat tumbuh dengan baik. Hal ini dapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat
dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air
lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan
demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama,
daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan
menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak
mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena
daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat.
Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis,
kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang
berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih
banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga
permukaan daun melebar (Lakitan, 2007).
Klorofil adalah salah satu pigmen fotosintesis yang hanya terdapat pada
tumbuhan hijau dan terletak pada membran tilakoid yang berada dalam organel
kloroplas. Tiga fungsi utama khlorofil adalah memanfaatkan energi matahari, memicu
fiksasi karbondioksida menjadi karbohidrat dan menyediakan energi dalam bagi
ekosistem secara keseluruhan (Wantasen dan Manueke, 2012).
Khlorofil yang terdapat pada daun tumbuhan tingkat tinggi adalah khlorofil a
dan khlorofil b. Semua tanaman hijau mengandung klorofil a. Daun pada keadaan
normal akan memiliki kandungan khlorofil a lebih banyak dari khlorofil b, yaitu
jumlah khlorofil a tiga kali dari jumlah khlorofil b. Khlorofil a dan b paling banyak
menyerap warna merah sedangkan spektrum warna hijau hanya sedikit yang diserap.
Gelombang cahaya merah dan biru adalah spektrum cahaya yang paling efektif dalam
melakukan fotosintesis (Handoko dan Fajariyanti, 2013).

II. TUJUAN PRAKTIKUM


2.1. Mempelajari pengaruh perbedaan warna pigmen daun terhadap proses fotosintesis

III. MANFAAT PRAKTIKUM


3.1 Mengetahui spektrum warna yang di serap oleh pigmen dan warna yang dipantulkan
oleh pigmen sebagaimana yang tampak pada daun
DAFTAR PUSTAKA

Fressenden R. J., 2003, Plant and Introduction to Modern Botany, Macmillan Publishing Co.,
Inc,NewYork.

Hopkins, 2002, Biologi, ITB, Bandung.

Kimball, John. W., 1989, Biologi Jilid I Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Lakitan, 2007,Fisiologi Tanaman, PT Bina Aksara, Jakarta.

Loveless, 2005, Study Guide to Accompany Botany, Chesther Bistane Toronto,Singapore

Pannewitz, S., T.G.A. Green, K. Maysek, M. Schlensog, R. Seppelt, L.G. Sancho, R. Turk,
and B. Schroeter. 2005. Photosynthetic responses of three common
mosses from continental Antartica. Antartic Science 17(3):341-352.

Saleh, M.S., 2003. Fisiologi tumbuhan. Surya Indah, Magelang.

Syarif, Hidayat A. 2009. Laporan Pengukuran Potensial Air JaringanTumbuhan. Universitas


Negeri Makassar: Makassar

Wantasen, S. dan J. Manueke. 2012. Konsentrasi khlorofil-a di Danau Tondano Provinsi


Sulawesi Utara. Jurnal Bio-science. 1 (1) : 60 -71

Anda mungkin juga menyukai