Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI DENGAN TERAPI BERMAIN PADA ANAK-ANAK

POKOK BAHASAN : Manajemrn Nyeri


SUB POKOK BAHASAN : Terapi Bermain

WAKTU : 45 Menit Jam 09.00 WIB


HARI/TANGGAL : Jum’at, 14 Oktober 2022
TEMPAT : Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung
SASARAN : Anak- Anak (1-5 tahun)
PELAKSANA : Kelompok II (Andriyanti, Annida,Ikhsan dan Riatul)

A. Latar Belakang
bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami
dengan kesenangan yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang
berhubungan dengan lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Setelah melakukan survei RS Abdul moeloek sebagian besar anak-anak di RS


tersebut berusia 4 - 5 tahun sebanyak ± 15 anak. Sehingga, sasaranterapi
bermain yang akan dilakukan adalah anak-anak (4-5 tahun) sebanyak5 anak.
Klasifikasi dalam permainan ini adalah social affective play Dimana anak
belajar memberi respon dan berhubungan dengan orang lain terhadap respon
yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit, anak dapat mengenali warna
warni yang sudah disebutkan.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit anak mampu :
1. Mengenal warna
2. Mengenal huruf
3. Mengenal nama buah dan hewan
4. Menebak gambar

C. Metode dan Media


1. Metode
Bermain dengan anak menebak gambar yang telah disebutkan
dan didiskripsikan.

2. Media
- Spidol
- Kertas pempen
- Kertas gambar

D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Riatul
Moderator : Ikhsan
Observer : Annida
Pemimpin bermain : Andriyanti
Fasilisator : Andriyanti, Annida,Ikhsan dan Riatul

2. Kegiatan bermain

Wakt Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Klien


u Kegiatan
5 Pembukaan a. Salam pembukaan a. Memperhatikan
menit : b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan c. Menjawab
tujuan
30 Pelaksanaa a. Menyiapkan balon a. Mengikuti
menit n: Warna-warni b. Menanggapi
b. Bermain menebak c. Mengikuti
warna balon
c. Meminta respon dan
tanggapan anak
d. Meminta anak
menebak warna balon
e. Memberikan
reinforcoment positif
jika anak bisa
mengikuti permainan

10 Evaluasi/ a. Mengakhiri permainan a. Memperhatikan


menit Penutup : b. Melakukan evaluasi b. Menanggapi

3. Evaluasi
1. Pembagian tugas dalam tim :
Penanggung jawab :
Moderator :
Observer :
Pemimpin bermain :
Fasilisator :

2. Proses
Dievaluasi apakah anak mau berkenalan dan bersalaman dengan perawat
tanpa rasa takut.
TERAPI BERMAIN

A. PENGERTIAN TERAPI BERMAIN


Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang tidak disadari (Wholey and Wong, 1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
Bermain adalah ungkapan bahasa secara alami pada anak yang
diekspresikanmelalui bio-psiko-sosio anak yang berhubungan dengan
lingkungan (CindySmith).
Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta
dialami dengan kesenangan yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio
yang berhubungan dengan lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri atau
kegembiraan timbul dari apa yang dilakukan oleh anak. Contoh: bermain
sepak bola.
2. Bermain pasif/hiburan
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas
(hanya melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Contoh:
memberikan support, menonton televisi

C. JENIS PERMAINAN
1. Permainan bayi
Permainan sederhana oleh anggota keluarga dilakukan pada usia 0-1
tahun.Contoh: petak umpet, dakon, kejar-kejaran.
2. Permainan perorangan
Untuk menguji kecakapan, ada peraturan sedikit, dilakukan pada todler
dan prasekolah. Contoh: menendang bola.
3. Permainan tetangga
Permainan kelompok, pada prasekolah dan sekolah.
Contoh: bermain polisi
dan penjahat.
4. Permainan tim
Permainan terorganisir, punya aturan tertentu, dilakukan pada usia
sekolah dan remaja. Contoh: sepakbola, kasti, lari.
5. Permainan dalam ruang
Permainan pada anak sakit atau lelah, dilakukan pada cuaca buruk atau
hujan.
Contoh: main kartu, tebak-tebakan, teka-teki.

D. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik, sifat interaksi
3. Selalu dinamis, berkembang
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai