A. Latar Belakang
bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami
dengan kesenangan yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang
berhubungan dengan lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit, anak dapat mengenali warna
warni yang sudah disebutkan.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit anak mampu :
1. Mengenal warna
2. Mengenal huruf
3. Mengenal nama buah dan hewan
4. Menebak gambar
2. Media
- Spidol
- Kertas pempen
- Kertas gambar
D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Riatul
Moderator : Ikhsan
Observer : Annida
Pemimpin bermain : Andriyanti
Fasilisator : Andriyanti, Annida,Ikhsan dan Riatul
2. Kegiatan bermain
3. Evaluasi
1. Pembagian tugas dalam tim :
Penanggung jawab :
Moderator :
Observer :
Pemimpin bermain :
Fasilisator :
2. Proses
Dievaluasi apakah anak mau berkenalan dan bersalaman dengan perawat
tanpa rasa takut.
TERAPI BERMAIN
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri atau
kegembiraan timbul dari apa yang dilakukan oleh anak. Contoh: bermain
sepak bola.
2. Bermain pasif/hiburan
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas
(hanya melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Contoh:
memberikan support, menonton televisi
C. JENIS PERMAINAN
1. Permainan bayi
Permainan sederhana oleh anggota keluarga dilakukan pada usia 0-1
tahun.Contoh: petak umpet, dakon, kejar-kejaran.
2. Permainan perorangan
Untuk menguji kecakapan, ada peraturan sedikit, dilakukan pada todler
dan prasekolah. Contoh: menendang bola.
3. Permainan tetangga
Permainan kelompok, pada prasekolah dan sekolah.
Contoh: bermain polisi
dan penjahat.
4. Permainan tim
Permainan terorganisir, punya aturan tertentu, dilakukan pada usia
sekolah dan remaja. Contoh: sepakbola, kasti, lari.
5. Permainan dalam ruang
Permainan pada anak sakit atau lelah, dilakukan pada cuaca buruk atau
hujan.
Contoh: main kartu, tebak-tebakan, teka-teki.
D. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik, sifat interaksi
3. Selalu dinamis, berkembang
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA