Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERORANGAN

LEARNING JOURNAL
RESUME MODUL/MATERI KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA III

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Gelombang/Angkatan : 3 / 15
Nama Mata Pelatihan : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA III
Nama Peserta : Silvani Permatasari, S.Pd., M.Biomed
Nomor Daftar Hadir : 09
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : PPSDM Geominerba

A. Pokok pikiran
Kesiapsiagaan bela negara adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total
yg didasari oleh nilai-nilai dasar negara, ketangguhan mental yang didasarkan pada
nilai cinta tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pancasila sebagai
ideologi negara serta kerelaan berkorban demi bangsa dan negara akan menjadi
sumber energi yang luar biasa dalam pengabdian sebagai abdi negara dan abdi rakyat.
Latihan baris-berbaris dalam kesiapsiagaan bela negara merupakan salah satu bentuk
latihan fisik guna menanamkan kebiasaan jiwa karsa, disiplin, loyalitas dan
kebersamaan serta rasa tanggung jawab. Adapun tujuan latihan baris berbaris adalah
untuk memelihara jiwa dan raga serta membentuk sikap disiplin, rasa kebersamaan,
rasa tanggung jawab, solidaritas, loyalitas, dan jiwa karsa serta membentuk mental dan
fisik yang tangguh.
Pentingnya kegiatan motivasi kejuangan bela negara dihadapkan memudarnya
nasionalisme dan karakter bangsa. Indonesia terbentuk dari beragam latar belakang
ras, etnik, budaya, golongan, agama dan budaya dengan fondasi Pancasila, dindingnya
adalah UUD 1945, dan atap Bhineka Tunggal Ika sehingga menjadi rumah tempat
berlindung seluruh rakyat Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia ini perlu
kesadaran akan kebhinekaan yang kuat di setiap jiwa raga masyarakat dan perlunya
kwasapadaan dan kearifan. Di sisi lain, kemajemukan bangsa Indonesia renytan
terjadinya gesekan antar dan intern masyarakat yang melemahkan sendi-sendi
persatuan dan kesatuan bangsa. Keikutsertaan warga negara dalam bela negara diatur
dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yaitu setiap warga negara berhak dan wajib ikut
dalam upaya bela negara (bukan militarisme) dan UU No. 3 tahun 2002 yaitu
pertahanan negara yang dilaksanakan melalui latsarmil wajib sebagai prajurit TNI dan
pengabdian sesuai profesi.
Lima nilai dasar bela negara yang harus ditanamkan pada jiwa ASN adalah
1. cinta tanah air contoh: cinta produk dalam negeri, cinta lingkungan hidup
2. sadar berbangsa dan bernegara contoh: sikap disiplin, hormat kepada yang lebih
tua, santun terhadap teman, mendahulukan kepentingan umum, dan gotong royong,
3. yakin pancasila sebagai ideologi negara contoh: takwa kepada Tuhan, membantu
teman, cinta budaya daerah.
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara contoh rela menolong sesama, bersedia
sumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan, keahlian dan materi untuk kepentingan
bangsa negara.
5. memiliki kemampuan awal bela negara contoh pantang menyerah, berani lapor
kepada yang berwajib, memiliki fisik dan mental yang baik, memiliki pengetahuan
tentang wawasan kebangsaan.

B. Penerapan
Sebagai ASN yang telah mempelajari mata diklat kesiapsiagaan bela negara
sebagai bagian dalam membangun budaya integritas pada diri sendiri, keluarga,
organisasi, lingkungan, bangsa dan kehidupan. Motivasi kejuangan yang diterapkan
dalam pekerjaan kehidupan sehari-hari di instansi sebagai dosen adalah selalu
membeli produk dalam negeri yang berasal dari UMKM, kemudian rela berkorban
mementingkan kepentingan institusi demi kemajuan institusi dibandingkan kepentingan
pribadi. Pada waktu akreditasi Fakultas Kedokteran, saya masih CPNS atau junior rela
berkorban mengerjakan dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
akreditasi dan rela menjemput tim asesor ke bandara dan menemani mereka ke
penginapan. Saya pulang hingga larut malam dan tetap taat pada tata tertib lalu lintas
sekalipun ingin cepat pulang.
Dalam mengerjakan proses akreditasi tersebut saya peduli juga dan membantu
senior saya yang kesulitan atau tidak bisa ke kampus karena hal-hal lainnya. Saya
peduli dan merasa bahwa budaya gotong royong untuk menyelesaikan proses
akreditasi ini adalah kepentingan bersama untuk memajukan institusi kita. Orientasi
berpikir saya ini merupakan salah satu contoh penerapan nasionalisme dalam
pekerjaan saya sebagai ASN dosen. Pada akhirnya akreditasi fakultas bisa naik
menjadi B yang sebelumnya masih akreditasi C, dan ini merupakan kebanggaan atas
kerja keras bersama dan sukacita bersama tanpa ada yang merasa menonjolkan diri
atau merasa pahlawan, karena kerja keras bersama dan tuaian bersama juga.

Anda mungkin juga menyukai