Anda di halaman 1dari 8

Laporan

Monitoring dan Investigasi


Aktifitas PT. Sorik Marapi Geothermal Power
Di Kecamatan Puncak Sorik Marapi - Madina
Sibanggor - Puncak Sorik Marapi
31 Januari – 5 Februari 2021
Daftar Singkatan
PT : Perseroan Terbatas
SMGP : Sorik Marapi Geothermal Power
TNBG : Taman Nasional Batang Gadis
BMP : Better Management Practices
Disbun : Dinas Perkebunan
EBT : Energi Baru TErbarukan
OKR : Organisasi Konservasi Rakyat
KK : Kartu Keluarga
KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
SMM : Sorik Mas Mining
MDPL : meter di atas permukaan laut
PLN : perusahaan listrik negara
PTUN : pengadilan tata usaha negara
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral
SOP : Standard Operasional Prosedure
TN : Taman Nasional
HL : Hutan LIndung
HP : Hutan Produksi
HPT : Hutan Produksi Terbatas
KK : Kontrak Karya
WKP : Wilayah Kerja Panas Bumi
WALHI : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

2
1. Latar Belakang
PT SMGP (PT Sorik Marapi Geothermal Power) adalah anak Perusahaan dari OTP Geothermal. Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi di desa Sibanggor Julu, Roburan Lombang dan Sirambas, Mandailing
Natal, Sumatra Utara.
Perusahaan ini adalah perusahaan Konsorsium dari Origin Energy 47,5 %, Tata Power 47,5 % dan PT
Supraco Indonesia 5%.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2010. Diperkirakan akan menghasilkan energi listrik sebesar 240
MW[4] .Nilai Investasi yang di kucurkan untuk proyek ini sebesar $ 850 juta, Nilai investasi dari Tata Power $
125 juta.
Terjadi penolakan oleh warga karena dalam praktiknya, tidak ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga
di sekitar lokasi .
Pada 11 november 2014, sempat ada aksi besar untuk menolak keberadaan perusahaan tersbut, satu orang
tewas dan belasan lainnya di bawa ke kantor polisi.
Bupati Mandailing Natal sudah membekukan izin PT SMGP pada 9 Desember 2014 dengan pertimbangan
bahwa perusahaan ini sudah membuat masyarakat menjadi korban dan tahap eksplorasi sudah tahap
merusak lingkungan dan menimbulkan bencana alam, namun kembali dikeluarkan izin baru oleh
Kementrian ESDM pada April 2015

Pada April 2016 : Komunitas Mandailing Perantauan sudah mempertanyakan ke Kementrian ESDM terkait
dengan akuisisi 100 % PT SMGP kepada KS Orka (Singapura). Komunita Mandailing Perantauan merasa di
curangi karena tenyata PT SMGP hanya menjadi agen asing untuk menguasai lahan di Mandailing Natal.

Di dalam Permen ESDM no 37 Tahun 2018 tentang Penawaran wilayah kerja pana bumi, pemberian izin
panas bumi dan penugasan pengusahaan panas bumi. Pemegang izin berkewajiban memahami dan
menaati K3 baik wargapun juga masyarakat yang berada di sekitar lokasi . selain itu perusahaan juga wajib
melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dilokasi PLTP.

1.1. Waktu, Lokasi dan Tim Kegiatan


Kegiatan Monitoring dan Investigasi terhadap aktivitas PT. SMGP dilakukan selama 5 Hari :
Waktu / Tanggal : Minggu, 31 Januari – 5 Februari 2021
Lokasi : Kecamatan Lembah Sorik Marapi
..
1.2. Kronologi Kegiatan
Berikut struktur dan kronologi kegiatan yang dilakukan selama dilokasi.
Tanggal / Hari Kegiatan Hasil Keterangan
Minggu, • Membangun Komunikasi • Kontak Person:
31 Januari 2021 dengan kawan –kawan • Saptar Nasution
jaringan / Kontak Person • Bincar Rajab
di Mandailing Natal ( OKR, • Hafiz
Ranger Sorik Marapi – • Enda Mora
Sibanggor Julu ), terkait
rencana kunjungan ke
lokasi.
• Perjalanan – Berangkat Ke Lapangan
Senin, Sampai Di Panyabungan dan Menuju Ke lokasi Kejadian ( Desa Sibanggor Julu )
1 Feb • Bertemu dan Berdiskusi • Diketahui detail kejadian Kontak Person:
Dengan Kontak Person di yang menyebabkan • Saptar Nasution
Kantor Seksi 3 TNBG kematian 5 orang • Bincar Rajab
( Desa Sibanggor Jae ) masyarakat sibanggor julu

3
• Berdiskusi Dengan Tokoh pada tgl 25 januari 2021. Nasution
Masyarakat desa • Diketahui pro kontra • Basaruddin
Sibanggor Julu. masyarakat terhadap Nasution
Selasa, 2 Feb • Bertemu dan Berdiskusi kehadiran perusahaan. Kontak Person:
dengan Perangkat Desa • Diketahui Sejarah dan latar • Saptar Nasution
Sibanggor Jae belakang penolakan • Saptar Nasution
• Bertemu dan Berdiskusi masyarakat terhadap • Fadil Nasution
dengan kawan – kawan perusahaan • Ismail Nasution
jaringan OKR • Diketahui respons • Roy
• Bertemu dan Berdiskusi perusahaan terhadap • Fhiliya
dengan Korban. upaya pelibatan partisipasi • Enda Mora
• Bertemu dan Berdiskusi masyarakat sebagai • Hafiz
dengan kawan – kawan pemangku kawasan.
WALHI • Diketahui bentuk kelalaian
• Bertemu dan Berdiskusi perusahaan dalam
dengan Ketua OKR menjalankan operasional
Rabu - kamis, • Bertemu dan Berdiskusi
3 – 4 Feb dengan Perangkat Desa
Sibanggor Jae
• Berdiskusi Dengan Tokoh
Masyarakat desa
Sibanggor Julu.
• Diskusi dengan jaringan • Menyepakati untuk • Irham Bakti
masyarakat Sipil membentuk Aliansi SORIK Pasaribu –
TABAGSEL, terkait upaya MERAPI untuk kerja – Lembaga KMMK
hukum terhadap PT. kerja advokasi Litigasi dan • Hendra
SMGP Non Litigasi Hasibuan –
• Menyepakati Waktu untuk JAMM
melaporkan perusahaan. • Barkah
• Meyapakati waktu untuk Hadamen –
konsolidasi dengan PSKL IAIN
lembaga – lembaga yabg • LBH CNI
tergabung dalam Aliansi • PALAPA
Sorik Merapi Indonesia
• Yayasan
GEMMA
Jumat, 5 Feb • Kembali Ke Medan • •
.......
1.3. Hasil yang Ingin Dicapai
• Mengetahui detail kejadian yang menyebabkan kematian 5 orang masyarakat sibanggor julu pada tgl 25
januari 2021.
• Mengetahui pro kontra masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.
• Diketahui Sejarah dan latar belakang penolakan masyarakat terhadap perusahaan
• Mengetahui respons perusahaan terhadap upaya pelibatan partisipasi masyarakat sebagai pemangku
kawasan.
• Mengetahui bentuk kelalaian perusahaan dalam menjalankan operasional
• Menyepakati untuk membentuk Aliansi SORIK MERAPI untuk kerja – kerja advokasi Litigasi dan Non
Litigasi

4
• Menyepakati Waktu untuk melaporkan perusahaan.
• Meyapakati waktu untuk konsolidasi dengan lembaga – lembaga yabg tergabung dalam Aliansi Sorik
Merapi

2. Detail dan Hasil Kegiatan


2.1. Kondisi dan Situasi Masyarakat terhadap aktivitas Perusahaan
Pro –Kotra Terhadap Aktifitas Perusahaan.
Dari awal berdiri dan beraktivitas perusahaan di desa – desa yang berada di Kecamatan Puncak Sorik
Merapi, Sudah terjadi pro dan kontra masyarakat terhadap aktifitas perusahaan.
Dari hasil diskusi bersama dengan masyarakat selama dilapangan, respon dan sikap masyarakat
terhadap kehadiran perusahaan dapat dikelompokkan kedalam 3 kluster, yaitu:
• Menolak Tanpa Syarat
Kelompok penolakan tanpa syarat ini dimotori oleh kelompok Tan Gozali. Aksi penolakan yang
mereka lakukan diawal – awal mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat desa di Kecamatan
Puncak Sorik. Tetapi dalam perjalannya, aksi yang mereka lakukan belakangan tidak mendapat
simpati dan kepercayaan dari masyarakat. Hilangnya simpati dan kepercayaan masyarakay terjadi
karena, aksi yang dibangun tersebut ternyata memiliki kepentingan untuk mendapatkan proyek
dari Perusahaan.
Saat ini, dukungan yang masih komitmen ke kelompok ini sekitar 15 %, dan itu berasal dari
masyarakat yang bergabung kedalam kelompok – kelompok OKP.
• Menolak dengan Syarat
Kelompok penolakan Denga syarat ini dimotori oleh kelompok Tokoh Masyarakat desa, Orang Tua,
Pemerintah Desa.Saat ini Dukungan masyarakat terhadap kelompok ini berkisar 85%. Syarat yang
diajukan kepada perusahaan :
1. Memberikan Konpensasi sebesar 600 juta / tahunnya untuk desa.
2. Melakukan penghijauan disekitar batas antara desa dan perusahaan.
3. Memperkerjakan Masyarakat desa kedalam aktifitas perusahaan.
4. Menyalurkan CSR sesuai dengan Kebutuhan Desa dan Sasaran
Tetapi pada kenyataannya, syarat – syarat yag diajukan oleh kelompok ini, hingga saat ini masih
belum diakomodir.
Usaha untuk menyuarakan tuntutan ini, masih terus dilakukan hingga saat ini.
• Tidak pro atau Kontra
Dari hasil diskusi yang dilakukan, Kelompok ini hanya menunggu peluang dan kesempatan untuk
menerima manfaat dari perusahaan. Ketika diajak untuk berkontribusi pada salah satu aksi
masyarakat tersebut, mereka tak akan terlibat aktif.

Respons Masyarakat Terhadap Kejadian Lepasnya Gas Beracun H2S.


Lepasnya Gas Beracun H2S dari Walpad Tenggo PT.SMGP yang berakibat pada hilangnya nyawa 5
orang warga desa Sibanggor Julu dan 41 orang harus dirawat intensif, mendapat tanggapan dari
masyarakat. Dari hasil diskusi dengan masyarakat diketahui bahwa.
• Mayoritas Korban terdampak adalah karyawan Perusahaan.
• Berharap perusahaan agar memberi konpensasi yang sesuai kepada seluruh korban
Dari informasi yang diperoleh selama dilapangan, kompensasi yang diberikan kepada korban
meninggal sebesar Rp. 175 juta, untuk korban yang dirawat dirumah sakit masih terus dilakukan
negosiasi. Karena korban yang dirawat meminta kompensasi lebih besar dari korban meninggal
• Mendorong penegakan hukum terhadap perusahaan karena telah menimbulkankorban jiwa,
dalam hal ini menjemput tindak pidana yang dilakukan perusahaan.

5
• Perusahaan tidak menjalankan SoP terkait standard keamanan untk warga.
• Perusahaan tidak memberikan informasi secara tepat terkait uji coba penyaluran Gas dari Walpad
TANGGO ke Walpad A, seperti
Pada Tanggal 22, perusahaan menyebar selebaran terkait ujicoba penyaluran GAS, tetapi yang
diberitahukan lebih kepada polusi suara yang diakibatkan dari uji coba yang akan dilakukan
pada tanggal 25 Januari.
• Tersebar WA di Karywan perusahaan yang berisi
Dear All,

Hari ini 25 Jan 2021, Tim Well-test dan tim Operation akan melakukan discharge SM-T 02 yang akan
dilaksanakan pada jam 11.30 WIB sampai dengan selesai.

Aktifitas ini mempunyai bahaya yang tinggi terhadap keluarnya Gas H2S, oleh karena itu mohon
bantuannya Security Team Pak @+62 812-6501-7292 dan Pak @+62 821-8123-4565 untuk meng-evakuasi
seluruh karyawan/pekerja diseluruh Pad T ke assembly point.

Terima kasih
HSE Dept.

• Pada waktu kejadian, hanya ada 1 orang pihakkeamanan perusahaan yang berada dilokasi,
sehingga proses evakuasi berjalan sangat lambat.
2.2. Sejarah Penolakan Terhadap Perusahaan
Tahun 2014
• Penolakan yang dimotori oleh Tan Gozali membentuk sebuah kelompok penolakan yang didukung
oleh masyarakat
• Aksi penolakan yang tergabung dalam kelompok penolakan terpecah karena ada ketidak sesuaian
dengan nilai nilai perjuangan.
Tahun 2018
• Aksi masyarakat terhadap perusahaan karena jatuh 2 korban nyawa di kolam pembuangan
perusahaan.
2.3. Aktivitas Negatif Perusahaan yang Abai terhadap Penerapan SoP dan Safety Prosedure
1. Perusahaan tidakpernah melibatkan warga dalam proses kajian dan sosialisasi AMDAL
2. Perusahaan tidak pernah menyebarkan Peta wilayahkerja kepada masyarakat
3. Perusahaan tidak ada memasang plang / himbauan / rambu yang meng-informasikan terkait aktifitas
perusahaan memiliki resiko tinggi
4. Semenjak perusahaan diambil alih oleh SMGP, aktifitas yang dilakukan sama sekali tidak menerapkan
SOP yang benar dan terkesan abai terhadap SOP.
5. Arogansi perusahaan terhadap pemerintah daerah, karena izin perusahaan dikeluarkan dari pusat. Hal
ini diketahui ketika tim PEMDA Madina membentuk tim untuk melihat aktifitas perusahaan dan pada
tanggal 18 januari melakukan kunjungan ke perusahaan. Timtersebut di tolak oleh pihak perusahaan.
6. Pemasangan Pipa penyaluran panas Bumi yang tak sesuai dengan Safety Prosedure.
7. Perusahaan tidak memiliki Early Warning Sistem.

3. Rekomendasi dan RTL


3.1. Rekomendasi
1. Advokasi LItigasi dan non Litigasi yerhadapkorban dan masyarakat terkait Restorasi Has Masyarakat.
2. MEndesak Pihak Berwajib untuk menjemput Pidana yang telah dilakukan Perusahaan
3. Membangun Aliansi Strategis untuk Kerja – kerja Advokasi Litigasi dan nonLitigasi
4. Mendesak Pemerintah dalam hal ini pemberi izin agar menghentikan aktifitas perusahaan.

6
5. Mleibatkan Masyarakat dalam setiap proses aktifitas perusahaan yang diperkuat dengan adanya MoU
antara Masyarakat denan Perusahaan.
6. Melakukan Pendampingan terhadap masyarakat yang berada dalam ring 1 perusahaan
3.2. Rencana Tindak Lanjut
1. Melaporkan Tindak Pidana Yang dilakukan Perusahaan Ke pihak berwajib
2. KOnsolidasi Aliansi yang sudah terbangun di Tabagsel untuk menyikapi insiden yang ditimbulkan
perusahaan
4. Dokumentasi

PETA WILAYAH KERJA PERUSAHAAN YANG TIDAK PERNAH DIBAGI KEPADA MASYARAKAT

7
Batas antara Areal Kerja Perusahaan dengan Lahan Warga hanya Dibatasi dengan Seng

Pemasangan Pipa Yang Tak Sesuai dengan Safety Prosedure

Anda mungkin juga menyukai