Laporan Investigasi - SMGP - Madina - Januari 2021
Laporan Investigasi - SMGP - Madina - Januari 2021
2
1. Latar Belakang
PT SMGP (PT Sorik Marapi Geothermal Power) adalah anak Perusahaan dari OTP Geothermal. Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi di desa Sibanggor Julu, Roburan Lombang dan Sirambas, Mandailing
Natal, Sumatra Utara.
Perusahaan ini adalah perusahaan Konsorsium dari Origin Energy 47,5 %, Tata Power 47,5 % dan PT
Supraco Indonesia 5%.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2010. Diperkirakan akan menghasilkan energi listrik sebesar 240
MW[4] .Nilai Investasi yang di kucurkan untuk proyek ini sebesar $ 850 juta, Nilai investasi dari Tata Power $
125 juta.
Terjadi penolakan oleh warga karena dalam praktiknya, tidak ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga
di sekitar lokasi .
Pada 11 november 2014, sempat ada aksi besar untuk menolak keberadaan perusahaan tersbut, satu orang
tewas dan belasan lainnya di bawa ke kantor polisi.
Bupati Mandailing Natal sudah membekukan izin PT SMGP pada 9 Desember 2014 dengan pertimbangan
bahwa perusahaan ini sudah membuat masyarakat menjadi korban dan tahap eksplorasi sudah tahap
merusak lingkungan dan menimbulkan bencana alam, namun kembali dikeluarkan izin baru oleh
Kementrian ESDM pada April 2015
Pada April 2016 : Komunitas Mandailing Perantauan sudah mempertanyakan ke Kementrian ESDM terkait
dengan akuisisi 100 % PT SMGP kepada KS Orka (Singapura). Komunita Mandailing Perantauan merasa di
curangi karena tenyata PT SMGP hanya menjadi agen asing untuk menguasai lahan di Mandailing Natal.
Di dalam Permen ESDM no 37 Tahun 2018 tentang Penawaran wilayah kerja pana bumi, pemberian izin
panas bumi dan penugasan pengusahaan panas bumi. Pemegang izin berkewajiban memahami dan
menaati K3 baik wargapun juga masyarakat yang berada di sekitar lokasi . selain itu perusahaan juga wajib
melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dilokasi PLTP.
3
• Berdiskusi Dengan Tokoh pada tgl 25 januari 2021. Nasution
Masyarakat desa • Diketahui pro kontra • Basaruddin
Sibanggor Julu. masyarakat terhadap Nasution
Selasa, 2 Feb • Bertemu dan Berdiskusi kehadiran perusahaan. Kontak Person:
dengan Perangkat Desa • Diketahui Sejarah dan latar • Saptar Nasution
Sibanggor Jae belakang penolakan • Saptar Nasution
• Bertemu dan Berdiskusi masyarakat terhadap • Fadil Nasution
dengan kawan – kawan perusahaan • Ismail Nasution
jaringan OKR • Diketahui respons • Roy
• Bertemu dan Berdiskusi perusahaan terhadap • Fhiliya
dengan Korban. upaya pelibatan partisipasi • Enda Mora
• Bertemu dan Berdiskusi masyarakat sebagai • Hafiz
dengan kawan – kawan pemangku kawasan.
WALHI • Diketahui bentuk kelalaian
• Bertemu dan Berdiskusi perusahaan dalam
dengan Ketua OKR menjalankan operasional
Rabu - kamis, • Bertemu dan Berdiskusi
3 – 4 Feb dengan Perangkat Desa
Sibanggor Jae
• Berdiskusi Dengan Tokoh
Masyarakat desa
Sibanggor Julu.
• Diskusi dengan jaringan • Menyepakati untuk • Irham Bakti
masyarakat Sipil membentuk Aliansi SORIK Pasaribu –
TABAGSEL, terkait upaya MERAPI untuk kerja – Lembaga KMMK
hukum terhadap PT. kerja advokasi Litigasi dan • Hendra
SMGP Non Litigasi Hasibuan –
• Menyepakati Waktu untuk JAMM
melaporkan perusahaan. • Barkah
• Meyapakati waktu untuk Hadamen –
konsolidasi dengan PSKL IAIN
lembaga – lembaga yabg • LBH CNI
tergabung dalam Aliansi • PALAPA
Sorik Merapi Indonesia
• Yayasan
GEMMA
Jumat, 5 Feb • Kembali Ke Medan • •
.......
1.3. Hasil yang Ingin Dicapai
• Mengetahui detail kejadian yang menyebabkan kematian 5 orang masyarakat sibanggor julu pada tgl 25
januari 2021.
• Mengetahui pro kontra masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.
• Diketahui Sejarah dan latar belakang penolakan masyarakat terhadap perusahaan
• Mengetahui respons perusahaan terhadap upaya pelibatan partisipasi masyarakat sebagai pemangku
kawasan.
• Mengetahui bentuk kelalaian perusahaan dalam menjalankan operasional
• Menyepakati untuk membentuk Aliansi SORIK MERAPI untuk kerja – kerja advokasi Litigasi dan Non
Litigasi
4
• Menyepakati Waktu untuk melaporkan perusahaan.
• Meyapakati waktu untuk konsolidasi dengan lembaga – lembaga yabg tergabung dalam Aliansi Sorik
Merapi
5
• Perusahaan tidak menjalankan SoP terkait standard keamanan untk warga.
• Perusahaan tidak memberikan informasi secara tepat terkait uji coba penyaluran Gas dari Walpad
TANGGO ke Walpad A, seperti
Pada Tanggal 22, perusahaan menyebar selebaran terkait ujicoba penyaluran GAS, tetapi yang
diberitahukan lebih kepada polusi suara yang diakibatkan dari uji coba yang akan dilakukan
pada tanggal 25 Januari.
• Tersebar WA di Karywan perusahaan yang berisi
Dear All,
Hari ini 25 Jan 2021, Tim Well-test dan tim Operation akan melakukan discharge SM-T 02 yang akan
dilaksanakan pada jam 11.30 WIB sampai dengan selesai.
Aktifitas ini mempunyai bahaya yang tinggi terhadap keluarnya Gas H2S, oleh karena itu mohon
bantuannya Security Team Pak @+62 812-6501-7292 dan Pak @+62 821-8123-4565 untuk meng-evakuasi
seluruh karyawan/pekerja diseluruh Pad T ke assembly point.
Terima kasih
HSE Dept.
• Pada waktu kejadian, hanya ada 1 orang pihakkeamanan perusahaan yang berada dilokasi,
sehingga proses evakuasi berjalan sangat lambat.
2.2. Sejarah Penolakan Terhadap Perusahaan
Tahun 2014
• Penolakan yang dimotori oleh Tan Gozali membentuk sebuah kelompok penolakan yang didukung
oleh masyarakat
• Aksi penolakan yang tergabung dalam kelompok penolakan terpecah karena ada ketidak sesuaian
dengan nilai nilai perjuangan.
Tahun 2018
• Aksi masyarakat terhadap perusahaan karena jatuh 2 korban nyawa di kolam pembuangan
perusahaan.
2.3. Aktivitas Negatif Perusahaan yang Abai terhadap Penerapan SoP dan Safety Prosedure
1. Perusahaan tidakpernah melibatkan warga dalam proses kajian dan sosialisasi AMDAL
2. Perusahaan tidak pernah menyebarkan Peta wilayahkerja kepada masyarakat
3. Perusahaan tidak ada memasang plang / himbauan / rambu yang meng-informasikan terkait aktifitas
perusahaan memiliki resiko tinggi
4. Semenjak perusahaan diambil alih oleh SMGP, aktifitas yang dilakukan sama sekali tidak menerapkan
SOP yang benar dan terkesan abai terhadap SOP.
5. Arogansi perusahaan terhadap pemerintah daerah, karena izin perusahaan dikeluarkan dari pusat. Hal
ini diketahui ketika tim PEMDA Madina membentuk tim untuk melihat aktifitas perusahaan dan pada
tanggal 18 januari melakukan kunjungan ke perusahaan. Timtersebut di tolak oleh pihak perusahaan.
6. Pemasangan Pipa penyaluran panas Bumi yang tak sesuai dengan Safety Prosedure.
7. Perusahaan tidak memiliki Early Warning Sistem.
6
5. Mleibatkan Masyarakat dalam setiap proses aktifitas perusahaan yang diperkuat dengan adanya MoU
antara Masyarakat denan Perusahaan.
6. Melakukan Pendampingan terhadap masyarakat yang berada dalam ring 1 perusahaan
3.2. Rencana Tindak Lanjut
1. Melaporkan Tindak Pidana Yang dilakukan Perusahaan Ke pihak berwajib
2. KOnsolidasi Aliansi yang sudah terbangun di Tabagsel untuk menyikapi insiden yang ditimbulkan
perusahaan
4. Dokumentasi
PETA WILAYAH KERJA PERUSAHAAN YANG TIDAK PERNAH DIBAGI KEPADA MASYARAKAT
7
Batas antara Areal Kerja Perusahaan dengan Lahan Warga hanya Dibatasi dengan Seng