GAAMBARAN UMUM
47
Berdasarkan laporan BPS Kabupaten Merangin tahun 2019, jumlah Penduduk
di Kecamatan Renah Pembarap sebesar 12. 556 orang penduduk. Terdiri dari 6198
orang penduduk laki-laki, dan 6385 orang penduduk berjenis kelamin perempuan.
4.1.3 Kelompok Sosial Terkait Pariwisata
Kecamatan Renah Pembarap memiliki kelompok sosial diantaranya :
1. Lembaga Formal Desa
Pada Kawasan Geopark Merangin Jambi, kelembagaan formal Desa
terlihat cukup banyak dibangun. Selain struktur Pemerintahan Desa, terdapat
juga BPD (Badan Permusyawaratan Desa), ditambah lagi LPM (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat) dan untuk kelompok pemuda dibentuk juga
Karang Taruna. Untuk Desa Air Batu terdapat juga lembaga formal
Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dengan anggota aktif tiga Kelompok
Tani.
Struktur pemerintahan desa di Kawasan Geopark Merangin Jambi
berpola sama. Kepala Desa terpilih, dibantu oleh Sekertaris Desa dan tiga
orang Kepala Urusan, yaitu Ka-Ur Pemerintahan, Ka-Ur Pembangunan, dan
Ka-Ur Umum. Hanya saja di Desa Biuku Tanjung didapatkan informasi
bahwa di dalam struktur pemerintahan desa ditempatkan juga Bendahara.
Pola struktur organisasi yang sama terjadi juga di Badan Permusyawaratan
Desa (BPD), yang terdiri dari Kepala, Sekertaris dan dibantu oleh 5 orang
anggota. Ragam kelembagaan di tingkat desa ini bisa menjadi potensi yang
positif apabila diantara kelembagaan yang ada terjadi harmonisasi dan
sinergitas.
2. Lembaga Adat
Di sisi lain, desa-desa di Kawasan Geopark Merangin Jambi terdapat
kelembagaan adat yang saat ini lebih bersifat formal. Gejala yang terjadi
memperlihatkan bahwa kelembagaan adat ini sekaligus menjadi wadah
penampung bagi tokoh-tokoh masyarakat atau para mantan pejabat
pemerintahan Desa. Secara jumlah anggota, Kelembagaan Adat ini sangat
48
“gemuk” karena memiliki anggota total sebanyak 20 orang. Diketuai oleh
seorang Kepala Adat, seorang Sekertaris dan seorang Bendahara, tim
pimpinan ini dibantu oleh 17 orang anggota. Belum ditemukan alasan yang
melatarbelakangi banyaknya jumlah anggota Kelembagaan Adat Desa ini.
Secara umum tugas kelembagaan adat adalah menyelesaikan permasalahan
desa bersama pemerintah desa. Lembaga adat bersama pemerintah desa akan
bermusyawarah untuk menentukan hukuman bagi pelanggar. Hukuman yang
telah disepakati akan disampaikan oleh Kades kepada pelanggar.
3. Kelembagaan Informal Desa
Yasinan dan Arisan Ibu-Ibu
Kelembagaan yang bersifat informal juga ditemukan di desa-desa
pada Kawasan Geopark Merangin Jambi. Hal ini menunjukkan tingkat
keinginan dan kemampuan berorganisasi secara tradisional cukup tinggi
dan potensial untuk dikembangkan. Menarik untuk diperhatikan bahwa
kelembagaan informal ini secara aktif digerakkan oleh kaum ibu-ibu desa.
Beberapa kegiatan masyarakat tersebut antara lain yasinan, arisan,
tabungan simpan pinjam, tabungan minyak gula, tabungan daging dan
tabungan lebaran. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan pada saat
melakukan yasinan. Yasinan dilakukan setiap minggu pada hari jumat
yang dimulai setelah sholat jumat dan diadakan bergiliran dari satu rumah
ke rumah yang lain.
Kelembagaan Lokal “Pesantren Desa”
Kelembagaan lokal lain yang sangat unik dan merupakan
cerminan dari falsafah kehidupan masyarakat di sekitar Zona Inti adalah
Pesantren Orang Tua. Di desa Air Batu dan Biuku Tanjung juga di
daerah sekitarnya, terdapat kebiasaan bahwa orang-orang yang sudah tua
ditempatkan pada satu kelompok permukiman tertentu dan terpisah dari
hiruk-pikuk kampung utama. Secara prinsip sangat berbeda dengan
49
pengertian rumah jompo. Walaupun diakui oleh beberapa masyarakat
bahwa penggunaan kata rumah jompo ini sempat digunakan namun lebih
untuk bisa menyerap bantuan pemerintah. Permukiman khusus orang tua
ini justru untuk orang-orang yang secara ekonomi mampu. Orang-orang
tua yang sudah merasa mampu biasanya mengumpulkan anak-anaknya,
kemudian melakukan “bagi waris” dan menyisakan harta kekayaan yang
bisa mencukupi kehidupan sehari-hari untuk masa tua mereka. Setelah
tugas “melepaskan urusan duniawi” tersebut selesai, maka kemudian
orang-orang tua ini mengkonsentrasikan diri hidup di “pesantren orang
tua” mengisi waktu sebanyak-banyaknya untuk beribadah.
4. Lembaga Masyarakat Untuk Geopark
Di beberapa desa pada Kawasan Geopark Merangin Jambi telah terbentuk
lembaga masyarakat untuk Geopark Merangin Jambi. Lembaga ini merupakan
lembaga masyarakat yang bertujuan untuk melakukan kegiatan guna
mendukung kegiatan Geopark Merangin Jambi. Sebagai contoh, pembentukan
lembaga masyarakat untuk Geopark di Desa Air Batu dilakukan pada bulan
Desember 2011 yang kemudian terbentuklah lembaga Hampa. Lembaga ini
diketuai oleh Samsul dan memiliki lima seksi yang membawahi beberapa
bidang yaitu bidang Arum Jeram; Geopark; Seni dan Budaya; Hubungan
Masyarakat dan Kepemudaan. Setelah Hampa terbentuk maka anggota Hampa
kemudian melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah kegiatan
perencanaan. Kegiatan yang telah direncanakan diantaranya adalah
pembuatan seragam; pembersihan lingkungan desa, produksi minyak
kepayang pejadwalan pengontrolan lokasi fosil, pembuatan portal dan
penjagaan di daerah Karing dan pembuatan sekretariat. Melalui kegiatan FDG
yang dilakukan, Tim Kelembagaan GeoparkMerangin Jambi bersama
HAMPA, didiskusikan dan memilih rencana kegiatan yang diprioritaskan.
Rencana kegiatan yang diprioritaskan yaitu pembuatan kaos, pembersihan
lingkungan dan produksi minyak kepayang.
50
4.1.4. Sarana dan Prasarana Desa
Kecamatan Renah Pembarap khususnya dusun air batu Geopark Merangin
menyediakan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan
seluruh masyarakat desa baik secara fisik maupun non fisik. Sarana dan prasarana
desa diantaranya sebagai berikut:
1. Fasilitas Pendidikan
Sarana pendidikan di desa dusun air batu terdapat 1 PAUD, 3 SD, 1 SMP,
namun tidak terdapat SMA pada desa Air Batu. Semua fasilitas pendidikan
tampak tertata dan terawat. Sedangkan untuk jenjang S1, biasanya masyarakat
mengaksesnya di ibu kota kabupaten atau Jambi hingga luar provinsi Jambi.
2. Fasilitas Kesehatan
Dusun air batu belum memiliki puskesmas, hanya memiliki 2 Posyandu, 1
Bidan desa serta memiliki 1 Pustu.
3. Fasilitas Peribadatan
Sarana ibadah yang ada di Desa Air Batu terdapat 2 Masjid dan 2 Mushola
yang cukup layak untuk tempat beribadah masyarakat beragama Islam.
4. Fasilitas Pendukung
Sarana pendukung merupakan hal penting yang dapat menunjang berbagai
aktifitas masyarakat desa air batu Geopark Merangin. Jalan poros desa,
jembatan, toilet umum, dan jembatan.
51
perbatasan Muara Karing hingga akhirnya sampai pada air terjun jodoh Teluk Wang.
Berikut beberapa destinasi wisata yang menjadi daya Tarik wisatawan :
1. Bangunan Tua
Bangunan tua yang berada di Kabupaten Merangin (Desa Air Batu dan
Desa Biuku Tanjung) berupa rumah panggung kayu tua yang diperkirakan
berusia puluhan hingga ratusan tahun. Ciri khas pada bangunan tua tersebut
adalah ornamen ukiran dan lukisan hias di dinding kayu rumah-rumah tersebut.
Di rumah yang lainnya didapati hiasan-hiasan di ujung-ujung atap, atau di papan
penutup tampias air (lisplank). Ditemukan pula rumah tua yang tidak
menggunakan paku, dimana sambungan rumah dibuat saling pasak dan pada
beberapa bagian diikat dengan tali ijuk. Dinding bagian dalam dan lantai rumah
panggung dibuat dari pelupuh bambu.
Selain bangunan tua rumah panggung kayu, bangunan unik lain di Desa
Air Batu adalah masjid tua “Baitul Ikhsan”. Di beberapa bagian tampak
perbaikan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman, namun secara
keseluruhan nilai keunikan bangunan tua masih tampak dengan kuat. Nilai
budaya dan kesejarahan masjid tua “Baitul Ikhsan”, juga tercermin dari
keyakinan masyarakat desa bahwa do’a lebih mustajab bila dilakukan di masjid
tersebut. Hikayat lisan “Si Bujang Penidur” semakin memperkuat “pengakuan”
penduduk Desa Air Batu terhadap masjid. Dalam hikayat tersebut digambarkan
seorang pemuda yang kerjanya hanya tidur dan bermalas-malasan hingga dijuluki
si tukang tidur namun memiliki kekuatannya yang luar biasa. Kekuatannya inilah
yang membantu membangun Masjid “Baitul Ikhsan”. Penduduk desa yakin
bahwa bahan empat kayu kulim tiang utama masjid diambil dari hutan ke desa
secara bersamaan dalam satu waktu dan dilakukan hanya oleh satu orang dengan
kekuatan luar biasa yaitu oleh “Si Bujang Penidur”.
52
Gambar 1.4 salah satuRumah Panggung Kayu Tua yang berusia lebih dari 100 tahun di Desa Air
Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin
Gambar 2.4 beranekaragam Fauna dikawasan Desa air Batu Geopark Merangin
3. Fosil Bebatuan
Geopark terkenal akan fosil bebatuannya yang ada disepanjang aliran
sungai merangin di desa air batu dan air terjung muara karing. Batu ini
merupakan peninggalan sejarah beribu tahun lalu. Untuk dapat melihat batu,
wisatawan dapat mencoba rafting dan dibeberapa jeram akan bertemu dengan
fosil batu geopark, selain itu wisatawan juga dapat melihat batu di dalam
53
homestay maupun di museum Geopark yang terletak disebelah Dinas
pariwisata Kabupaten Merangin.
54
Gambar 4.4 air terjun jodoh dan Muara Karing desa air batu Geopark Merangin
5. Teluk wang sakti
Teluk ini dikatakan Teluk Wang di karenakan pada zaman dahulu di
teluk wang ada sekelompok orang berkunjung, karena kelalaian, pengunjung
tersebut cukup banyak yang tenggelam dan meninggal, kebetulan yang
menjadi korban adalah orang-orang Palembang, oleh sebab itu nama teluk ini
di beri nama teluk wong yang dalam bahasa Palembang wong berarti orang,
biar lebih singkat dan sesuai dengan bahasa daerah di mana teluk ini berada
(daerah Biuku Tanjung), maka diberilah nama Teluk Wang.
Teluk Wang adalah nama lubuk tempat air terjun jeram Sungai Batang
Merangin yang terletak diantara Desa Biuku Tanjung-Desa Air Batu dipinggir
Sungai Batang Merangin. Berdasarkan observasi pada 07 januari 2020,
kondisi Jalan masuk kearah kiri pada Km 15 jalan ke Kerinci menempuh jalan
1,5 km ke pinggir sungai Merangin yang telah difasilitasi dengan jalan
setapak, tangga beton, WC dan pelataran. Menurut informasi yang diperoleh
berdasarkan wawancara bersama Samsul selaku Ketua Karang taruna dan
sebagai pemandu wisata, konon dahulunya Teluk Wang adalah kampung atau
dusun raja-raja orang sakti nenek moyangnya masyarakat Pulau Rengas dan
Bukit Tanjung sehingga tempat ini dijuluki Kampung nan Hilang. Selain air
terjun juga terdapat tempat istirahat pencari ikan. Pemandangan batu alam dan
jeram arus sungai Merangin serta hempasan airnya di bebatuan yang besar
dengan kedalaman lebih kurang 30 meter merupakan daya tarik tersendiri.
wisatawan juga dapat melakukan berbagai kegiatan atau kemping di area yang
cukup luas ini.
Di Kawasan Teluk Wang ini wisatawan mendapatkan keindahan dan
uniknya formasi batuan Flora, maka penelusuran melalui air dapat dimulai
55
dari daerah hulu yaitu tepatnya di Desa Air Batu. Dilanjutkan muara karing
lalu ke Biuku Tanjung serta Ujung Tanjung.
Gambar 5.4 wisatawan yang sedang mencoba arungjeram melalui teluk wang sakti
56
perbukitan yang suram, dan beberapa sampah dipinggir jalan, dan sudah terdapat
petunjuk arah meskipun petunjuk arah yang terlihat tidak kokoh dan tidak terawat.
Jalan utama menuju desa air batu memiliki akses jalan yang sangat lancar,
karena telah dilengkapi oleh Pemerintah Kabupaten Merangin berupa beberapa
fasilitas, sarana dan prasana pendukung seperti : Gapura Masuk, mushalla, Wc umum
dan lainnya. Jika menggunakan kendaraan dengan tipe kecil seperti motor dan mobil
pribadi, lokasi wisata memang mudah dijangkau, namun jika menggunakan
kendaraan umum seperti bus pariwisata akan sulit dijangkau dikarenakan lebar jalan
yang kurang memadai dan akan sulit ditempuh.
57
Pemilik dan pengurus homestay memiliki paket meliputi paket kamar
sekaligus makan yang disediakan 2 kali sehari oleh pemilik dengan menu
tradisional yang disediakan masyarakat desa air batu seperti sambal ayam, gulai
ayam, tumis pucuk kates yang diperoleh dari kebun atau ladang masyarakat
setempat, tumis jantung pisang, tempoyak asam maupun salabance. Harga paket
homestay cukup terjangkau, karena berkisar antara Rp. 150.000. Ada juga
beberapa paket untuk tim seperti 2 orang yakni Rp. 350.000 termasuk nginap,
biaya arungjeram dengan jalur favorit dengan 13 KM perjalanan , makan 3 kali
sehari, pemandu dan juga fasilitas transportasi untuk menjemput dari finish
hingga kelokasi semula.
Sistim homestay mempunyai nilai tinggi sebagasi produk geopark/geowisata
di mana seorang turis mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai alam,
budaya masyarakat dan kehidupan sehari-hari di lokasi tersebut. Wisatawan dan
pemilik homestay bisa saling mengenal dan belajar satu sama lain, dan dengan
itu dapat menumbuhkan toleransi dan pemahaman yang lebih baik.
58
Di desa air batu tidak terdapat Restaurant ataupun café bagi pengunjung yang
datang. Menu andalan desa air batu Geopark ini adalah Bumbu Nangau
(tempoyak) yang terbuat dari olahan durian dan dimasak dengan bambu, Terdapat
pula Asam Rebung (fermentasi rebung bambu) yang digunakan untuk mencampur
masakan-masakan sehingga memiliki rasa khas, salabance yang merupakan
makanan khas yang terbuat dari ikan sungai maupun ikan kolam yang ditumis
dengan bumbu dan cabe yang ditumis dan dipengap dengan istilah bahasa desa air
batu. Kemudian tesedia juga menu masakan tumis jantung pisang, tumis katu,
sambal campur terong, gulai ikan baung kemumu, dan ikan semah dengan harga
per paket menu antara 15.000-60.000. ikan semah merupakan ikan yang
dikategorikan ikan sungai yang relative mahal karena rasanya yang enak dan
manis sehingga tidak semua masyarakat bias sering membeli dan memasak ikan
semah.
Gambar 8.4 Bumbu Nangau (tempoyak) yang terbuat dari olahan durian dan dimasak dengan
bamboo
59
Kondisi toilet umum didesa air batu Geopark Merangin cukup layak. Namun
hanya terlihat tidak terawat sehingga pengunjung merasa kurang nyaman sehingga
sebaiknya perlu ada perhatian lebih untuk memperbaiki kondisi toilet umum di
desa air batu.
60
dinding sungai dengan celah yang sempit, tebing yang curam dan dikelilingi oleh
batu-batu besar, serta air sungai yang mengalir dengan deras dan siap
menghempaskan siapa saja. Kondisi batu-batuan yang bertingkat-tingkat ini
membentuk ketinggian tersendiri hingga menjadi sebuah air terjun yang sangat
eksostik, cocok untuk berseluncuran dan menjadi tempat pemandian yang sangat
menarik.
Gambar 10.4 Basecamp Rafting 2 sahabat Gambar 11.4 Rafting milik Bumdes
61
untuk rekreasi maupun yang mengadakan penelitian. Tidak banyak
pengunjung yang melakukan camping didesa air batu maupun muara karing.
Lokasi camping berasa di hutan yang ada didesa air batu kecamatan renah
pembarap dengan menempuh waktu berjalan kaki sekitar 10 menit dari jalan
utama desa air batu.
2. Berbelanja Oleh-oleh
Oleh-oleh yang biasa dibawa oleh pengunjung biasanya sepeti buah-
buahan seperti duku, durian, kelengkeng, langsat. Namun buah-buah seperti
ini merupakan buah musiman yang tidak tumbuh setiap hari. Ada beberapa
khas oleh-oleh lagi diantaranya minyak kepayang yang diolah oleh warga
desa air batu yang berguna untuk masak, untuk pijit dan obat atau ramuan
tradisional.
62
2. Museum Geopark
Museum ini terletak Jl. Mayor Syamsuddin Uban, Pasar Bawah,
Bangko (Kantor Dinparbudpora Kabupaten Merangin), Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi Museum Geopark Nasional Merangin ini menyimpan fosil-
fosil bebatuan dan tetumbuhan yang umurnya ratusan juta tahun; kekayaan
alam, dan berbagai alat rumah tangga, alat pertukangan dan alat kesenian
masyarakat Merangin. Wisatawan dapat melihat-lihat berbagai fosil serta
peninggalan sejarah Merangin yang tentunya bisa memberikan edukasi dan
menambah wawasan pengunjung. Wisatawan yang ingin berkunjung ke
museum dapat mengisi buku tamu terlebih dahulu kemudian bisa berkeliling
museum bersama pemandu yag sudah dipekerjakan oleh dinas pariwisata.
63