Anda di halaman 1dari 39

BAB I

SEJARAH, VISI, MISI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DESA

1.1.1 Sejarah Desa


Berdasarkan cerita para orang tua dan pemuka desa Pangkung Tibah secara
berkesinambungan dan secara turun temurun menceritakan tentang sejarah Desa
Pangkung Tibah sebagai berikut:
Pada jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Tabanan yang diperintah oleh
seorang Raja yang bertempat tinggal di Tabanan, Sang Raja mempunyai Putra
Mahkota, sejak itu kerajaan Tabanan diserang oleh Kerajaan Mengwi dan dijadikan
tawanan perang, kerajaan Tabanan kalah dalam perang dan Putra Mahkota dijadikan
tahanan perang dan dimasukkan dalam tahanan. Seluruh rakyat di kerajaan Tabanan
menjadi marah mendengar Putra Mahkota kerajaan Tabanan ditahan, rakyat ingin
membebaskan sang Putra Mahkota namun tidak berdaya. Dengan segala upaya dan
segala cara yang dilakukan agar sang Putra Mahkota bisa dibebaskan dan berkat
bantuan seorang tokoh sakti sang Putra Mahkota bisa dipindahkan dari tempat
tahanan ke tempat lain sebagai tempat persembunyiannya.
Dalam perjalanan ketempat persembunyiannya, tiba-tiba hujan turun dengan
sangat derasnya disertai dengan angin kencang. Sebelum menemukan tempat
persembunyiannya, sang Putra Mahkota beserta pengawalnya menemukan parit
(Pangkung). Dengan kondisi yang serba terbatas bagaimana caranya menyebrangi
parit (Pangkung) tersebut, akhirnya ditemukanlah sebatang pohon yang rebah dan
batang tersebut dijadikan jembatan (Titi) untuk menyebrangi parit (Pangkung) menuju
tempat persembunyiannya.
Berawal dari kejadian itulah tempat persembunyian sang Putra Mahkota
dinamakan Pangkung yang ada Titi Rebah (dalam bahasa Balinya Pangkung Titi Bah)
lama kelamaan karena salah menyebutkan nama, lama kelamaan menjadi Pangkung
Tibah yaitu Desa Pangkung Tibah.

1
DESA PANGKUNG TIBAH
ARTI LAMBANG

1. Bentuk dasar Adalah segi Lima yang mencirikan bahwa segala bentuk kegiatan
berdasarkan pada dasar Pancasila.

2. Makna dan arti lambang:

a. Laut melambangkan wilayah yang terletak di pinggiran pantai sebagai obyek


pariwisata.

b. Bedugul melambangkan tempat pemujaan terhadap Dewi Sri yang


memberikan kemakmuran dari usaha tani yang dilakukan masyarakat Desa.

c. Candi bentar melambangkan keseragaman warga / masyarakat dalam


melaksanakan kegiatan agama.

d. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

e. Rantai melambangkan kesatuan masyarakat dalam segala kegiatan


pembangunan yang ada di Desa.

3. Warna Dominasi hijau dan putih melambangkan keadaan tanah pertanian yang subur
dan suci.

4. Moto:” SESTY ANGAJI SUBHIKSEKA”Artinya: Bersama- sama membangun desa


menuju masyarakat damai dan Sejahtera berlandaskan azas gotong – royong.

2
1.2.1 Visi
Rumusan Visi desa Pangkung Tibah yaitu “Terwujudnya masyarakat Desa
Pangkung Tibah yang aman, sehat sejahtera sebagai wujud Desa wisata
berlandaskan Tri Hita Karana”

1.3.1 Misi
Untuk mewujudkan Visi selama enam tahun dapat dicapai dengan rumusan
misi yaitu:
1. Meningkatkan sumber daya aparatur pemerintah desa.
2. Meningkatkan ketahanan ekonomi desa.
3. Meningkatkan keamanan dan ketertiban desa dengan membentuk
pecalang desa.
4. Meningkatkan peran aktif lembaga desa, kelembagaan adat dan
lembaga lainnya dalam meningkatkan pembangunan desa.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
formal atau informal.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana desa.
7. Meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.
8. Meningkatkan hasil pertanian dan sarana prasarananya.
9. Meningkatkan SDM di bidang pariwisata.

1.4.1 Srtuktur Organisasi Desa

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Desa

3
BAB II
DEMOGRAFI DESA

4
2.1.1 Kondisi Geografis Desa

Desa Pangkung Tibah mempunyai luas wilayah yaitu: 191 ha/m2.

Geografis dan Topografis Desa:

 Ketinggian tanah dari permukaan laut : 26 – 30 m


 Curah hujan : 2 mm/tahun.
 Topografis Desa : Dstaran Rendah / Pesisir.
 Suhu udara rata-rata. : 30 - 31° Celcius.

Batas Desa Pangkung Tibah adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Desa Bengkel.


 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.
 Sebelah Barat : Tukad Eyeh Empas / Desa Sudimara.
 Sebelah Timur : Tukad Yeh Bumbung / Desa Belalang.

2.2.1 Kependudukan

Perkembangan Kependudukan

Jumlah Penduduk
Jumlah Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
Jumlah penuduk tahun ini 619 orang 647 orang

Jumlah penduduk tahun 617 orang 642 orang


lalu
Persentase perkembangan 0,32 % 0.78 %

Table 2.1 perkembangan kependudukan

Jumlah Keluarga
Jumlah Kk Laki-Laki Kk Perempuan Jumlah
Jumlah Kepala 379 KK 3 KK 382 KK
Keluaga Tahun Lalu
Jumlah Kepala 378 KK 2 KK 380 KK
Keluarga Tahun Ini
Persentase 0,26 % 50 % 50,26 %
Perkembangan

5
Table 2.2 jumlah keluarga

2.3.1 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan


2.3.1.1 Kondisi Sosial
1. Pemerintah desa
Unsur pemerintah desa yaitu pemerintah desa dan BPD.
Pemerintah desa pangkung tibah terdiri dari 1 orang prebekel, 3
banjar dinas dengan 3 kelian banjar dinas, 1 orang sekretaris desa, 5
orang kepala urusan, 1 orang petugas adminitrasi, dan 1 orang
petugas pemijian.
BPD beranggotakan 7 orang, terdiri dari 3 unsur pimpinan dan
4 orang anggota. Disamping pemerintah desa juga terdapat lembaga
– lembaga kemasyarakatan yaitu:
 Lembaga LPM
 Lembaga PKK Lembaga Adat
 Lembaga hansip
 Badan pembinaan desa ( Babinsa )
 Pembinaan masyarakat ( Bimas )
 Lembaga kepemudaan
 Lembaga PSM
 Lembaga kesehatan
 Lembaga keuangan.
2.1 Sarana Prasarana
 Sarana pemerintahan.
- Kantor desa
- Aula kantor Desa
- Balai Banjar Dinas
 Sarana pendidikan
- Gedung TK
- Gedung SD
- Gedung Perpustakaan
 Sarana Kesehatan
- Puskesmas Pembantu
- Bidan Praktek
- Posyandu
 Sarana Perhubungan
- Jalan Lingkungan / gang
- Jalan Desa
- Jalan Provinsi
- Jalan kabupaten
- Jembatan
 Sarana keagamaan
- Pura
- Merajan Gede
 Sarana hiburan / Rekreasi

6
- pantai pangkung tibah
 Sarana Olah raga
- Sirkuit Motoccros
- Lapangan Volly
- Billyard
 Sarana kebudayaan
- Gong
- Gender
- Sekha Santhi
- Bleganjur
 Sarana Kamtibmas
- Poskamling
- Hansip
- Bimas
- Babinsa
- FKPM
- Pecalang

3.1 Penduduk :
Penduduk Tahun 2013:
a. Jumlah penduduk : 1.271 Orang
- Laki – laki : 617 Orang
- Perempuan : 644 Orang
b. Kepala Keluarga (KK) : 373 KK
c. Kewarganegaraan :
- WNI : 1.271 Orang
- Laki – Laki : 617 Orang
- Perempuan : 644 Orang
- WNA :
- Laki – Laki : - Orang
- Perempuan :- Orang

2.3.2.1 Keadaan ekonomi

1. Penduduk menurut pekerjaan

No Pekerjaan Laki – Laki Perempuan Jumlah

1 Pns 17 4 21

2 A Bri - - -

3 Polri 6 - 6

4 Peg.Swasta 128 103 231

5 Petani 172 149 321

6 Buruh Tani 117 127 244

7
7 Dagang 10 30 40

8 Seniman - - -

9 Pande Besi - - -

10 Tukang 22 4 26

11 Supir 7 - 10

12 Bengkel 10 - 10

13 Pensiunan 20 2 22

Jumlah 509 419 928

Table 2.3 jumlah penduduk berdasarkan profesi

Yang lainya anak – anak, pengangguran dan usia lanjut.

2. Pertanian.

LUAS LAHAN 131,76 JENIS KOMODITAS :


PERTANIAN HA PADI

Sayur Mayur, Bunga

Saluran Primer Ada

Saluran Sakunder Ada

Saluran Tersier Ada

Pintu Sadap

Pintu Pembagi Air

Penduduk Yang Mengeluti Bidang Pertanian Mencapai 60% Dari


Jumlah Penduduk.

Table 1.4 luas pertanian dan jenis komoditas

3. Perkebunan

Luas Lahan Komoditas : kelapa,pisang,durian,bambu,Dll


Perkebunan 78 ha

Table 1.5 luas lahan pertanian warga


4. Perternakan

8
Dalam bidang peternakan masyarakat menggeluti: ternak ayam
petelor, Ternak Babi, ternak sapi dan ternak itik.

5. Perdagangan

Perdagangan sebagai faktor pendorong ekonomi masyarakat


yaitu warung, toko, pedagang keliling, pedagang bangunan,
pedagang pasar.

6. Industri rumah tangga

Masyarakat memiliki industri rumah tangga yaitu industri


rempeyek / loteng, touge, krupuk / sabrang, pembuatan kue.

7. Kerajinan dan seni

Kerajinan dan seni yang terdapat di desa pangkung tibah yaitu


janur penjor, ukir dan melukis.

2.3.3.1 Pendidikan Masyarakat

A. Tingkat Pendidikan Penduduk Jumalah

Jumlah Penduduk Buta Akasara Dan Huruf Lain 0 Orang

Jumlah Penduduk Usia 3-6 Tahun Yang Masuk Tk 15 Orang

Jumlah Anak Dan Penduduk Cacat Fisik Dan Mental 8 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Sd / Sederajat 97 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Sd/ Sederajat 19 Orang

Jumlah Penduduk Tidak Tamat Sd/ Sederajat 0 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Sltp/ Sederajat 52 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Sltp / Sederajat 27 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Slta / Sederajat 44 Orang

Jumlah Penduduk Tidak Tamat Slta/ Sederajat 0 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Slta / Sederajat 24 Orang

Jumlah Penduduk Sedang D-1 2 Orang

Jumlah Penduduk Tamat D-1 30 Orang

Jumlah Penduduk Sedang D-2 0 Orang

Jumlah Penduduk Tamat D-2 47 Orang

9
Jumlah Penduduk Sedang D-3 5 Orang

Jumlah Penduduk Tamat D-3 8 Orang

Jumlah Penduduk Sedang S-1 5 Orang

Jumlah Penduduk Tamat S-1 20 Orang

Jumlah Penduduk Sedang S-2 2 Orang

Jumlah Penduduk Tamat S-2 2 Orang

Jumlah Penduduk Tamat S-3 0 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Slb A 0 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Slb A 0 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Slb B 0 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Slb B 0 Orang

Jumlah Penduduk Sedang Slb C 0 Orang

Jumlah Penduduk Tamat Slb C 0 Orang

Jumlah Penduduk Cacat Pisik Dan Mental 0 Orang

Table 1.6 tingkat pendidikan penduduk Pangkung Tibah

B. Wajib Belajar 9 Tahun

Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun 152 Orang

Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun Yang Masih Sekolah 152 Orang

Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun Yang Tidak Sekolah 0 Orang

Table 1.7 wajib belajar 9 tahun di desa Pangkung Tibah

C. Rasio Guru Dan Murid

Jumlah Guru Tk dan Kelompok Bermain Anak 2 Orang

Jumlah Siswa Tk dan Kelompok Bermain Anak 15 Orang

Jumlah Guru Sd dan Sederajat 12 Orang

Jumlah Siswa Sd dan Sederajat 110 Orang

10
Jumlah Guru Sltp dan Sederajat 1 Orang

Jumlah Siswa Sltp dan Sederajat 45 Orang

Jumlah Guru Slta dan Sederajat 1 Orang

Jumlah Siswa Slta dan Sederajat 37 Orang

Jumlah Siswa Slb 0 Orang

Jumlah Siswa Slb 0 Orang

Table 1.8 rasio guru dan murid di desa Pangkung Tibah

D. Kelembagaan Pendidikan Masyarakat

Jumlah Perpustakaan Desa / Kelurahan 2 Unit

Jumlah Taman Bacaan Desa / Kelurahan 2 Unit

Jumlah Perpustakaan Keliling 0 Unit

Jumlah Sanggar Belajar 2 Unit

Jumalh Kegiatan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah 0 Kegiatan

Jumlah Kelompok Belajar Paket A 0 Kelompok

Jumlah Peserta Ujian Paket A 0 Orang

Jumlah Kelompok Belajar Paket B 0 Kelompok

Jumlah Peserta Ujian Paket B 0 Orang

Jumlah Kelompok Belajar Paket C 0 Kelompok

Jumlah Peserta Ujian Paket C 0 Orang

Jumlah Lembaga Kursus Keterampilan 2 Unit

Jumlah Peserta Kursus Keterampilan 6 Orang

Table 1.9 tingkat kelembagaan pendidikan masyarakat Pangkung Tibah

11
BAB III

POTENSI DESA

3.1.1 Ekonomi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya
alam hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah
satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sebagai modal dasar pembangunan, sumberdaya alam harus dimanfaatkan
sepenuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak. Cara-cara yang dipergunakan
harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut
makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan hidup umat manusia. Pembangunan yang berkelanjutan
bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung
kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian
lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya
alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.

12
Ada beberapa bidang dalam pemanfaatan sumber daya alam seperti pertanian,
pertenakan, dan perkebunan. Pemanfaatan sumber daya alam harus lebih bijak dalam
pengelolaannya. Misalnya di bidang pertanian dengan membatasi penggunaan bahan
– bahan kimia yang dapat mencemari dan merusak tanah, air, udara serta ekosistem
secara umum demi kelestarian lingkungan dan sumber daya alam untuk masa depan.

Salah satunya di Desa Pangkung Tibah ada beberapa sumber daya alam yang
dihasilkan seperti:
1. Pertenakan
- Pupuk dari Kotoran Sapi
- Instalasi Biogas
- Instalasi Bio Urine

2. Pertanian
- Penangkaran bibit padi

3. Perkebunan
- Kelapa
- Pisang
- Durian
- Bambu, dll.

3.2.1 Sosial Ekonomi Desa

Desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan


dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramain Kota yang
dihuni sekelompok masyarakat. Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya
bergantung dari aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di
wilayah tersebut. Kegiatan penduduk Desa Pangkung Tibah adalah berbagai macam
tetapi sebagian besar atau pada umumnya adalah bertani. Kegitan tersebut yaitu
pertanian, kegiatan industri kecil dan perikanan, yang terdiri dari sektor antara lain:

1.1 Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi)


Desa Pangkung Tibah merupakan Desa yang sebagian besar
penduduknya petani. Salah satu kegiatan pertanian yang mereka geluiti adalah
menggarap sawah. Kegiatan mereka sehari-hari adalah ke sawah, karena
sumber pendapatan atau untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari yaitu
dengan pertani. Mayoritas pertanian di Desa Pangkung Tibah lebih
mengutamakan pada penanaman bibit padi yang 1 tahunnya dapat dua kali

13
panen padi, yaitu pada bulan januari dan bulan Agustus serta penghasilan
setiap panennya mencapai 2,5 ton lebih.

2.1 Perikanan
Di Desa Pangkung Tibah dalam bidang perikanan sudah berjalan sejak
tahun 2007 dan sudah pernah menghasilkan ikan, namun sempat berhenti
beroperasi karena situasi lahan penangkaran ikan sering diserang oleh hama
(biawak). Sejak bulan februari 2018 masyarakat kembali musyawarah untuk
kembali beroperasi dan menjalankan kembali perikanan yang pernah
mengalami kegagalan itu dan mencoba untuk memulai kembali dengan
mengirim proposal yaitu untuk mendapatkan bantuan bibit lagi dari
pemerintah.

3.1 Industri Kecil


Di Desa Pangkung Tibah industri kecil sudah sangat maju, yaitu
contohnya pedagang kecil (warung sembako), penjual jajan (pisang goreng,
kripik singkong), usaha pencucian baju (laundry), dan usaha kecantikan atau
salon. Pedagang atau usaha ini kesehariannya berjualan dan pendapatan dari
pedagang ini berbeda-beda misalnya untuk pedagang warung semabako
pendapatan bisa mencapai 800an sedangkan untuk penjual jajananan kurang
lebih 200an setiap harinya. Sejauh ini kendala yang dihadapi oleh industri
kecil adalah kurangnya inovasi dan teknologi untuk mendukung usahanya.
Untuk pasar pemasaran dari pedagang jajanan adalah pasar, dan dititip jual di
warung sembako.

3.3.1 Sarana dan Prasarana


Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan hal yang penting untuk
kemajuan suatu desa. Dengan memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk
menjalankan pemerintahannya dengan baik sehingga membantu masyarakat dalam
berbagai bidang. Di Desa Pangkung Tibah sudah cukup memadai untuk kegiatan
masyarakat seperti Puskesmas Pembantu, Kantor Desa, Gedung SD dll.
Berikut beberapa sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Pangkung Tibah:

14
Gambar 3.1 Kantor Desa Gambar 3.2 Balai Banjar Dinas

15
Gambar 3.3 Aula Kantor Desa Gambar 3.4 Gedung TK

Gambar 3.5 Gedung SD Gambar 3.6 Puskesmas Pembantu

16
Gambar 3.7 Gedung Perpustakaan Gambar 3.8 infrastruktur desa

Gambar 3.9 Pura Desa Gambar 3.10 salah satu tempat wisata

17
Gambar 3.11 Lapangan Volly Gambar 3.12 lapangan Race

Gambar 3.13 Gambar 3.14 Pos Kamling


Alat Musik Tradisional (Gong)

18
BAB IV

INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT) / KELOMPOK USAHA

4.1.1 Industri Sedang/Besar


Jenis Industri (Tekstil, Konveksi, Kue, Minuman, Elektronik, Perabot Rumah
Tangga, Farmasi, dll).
I. Wis Putra Konveksi
 Data Pemilik/Ketua Kelompok
Nama : Wayan Wisnawa Putra
No telepon/HP : 087860092942
Pendidikan Formal : SMU/SMK
Pengalaman Kerja : > 10 tahun
Keikutsertaan pada pelatihan/workshop terkait bidang usaha: pernah
 Profil Usaha
Alamat Usaha : Banjar Pangkung Tibah, Desa
Pangkung Tibah
Tahun Berdiri : 1985
Jumlah Karyawan Tetap : 1 orang
Jumlah karyawan tidak tetap : 0 orang
Jenis produksi : baju dan mukena
Kapasitas produksi : 500 per minggu
Lokasi pemasaran : Sukawati dan Tanah Abang

19
Saluran pemasaran : produsen - konsumen
Kendala Usaha :
o kondisi pasar tidak bagus
o bahan kainnya mahal, harga jual rendah
Kendala manajemen : harga pesaingan tidak bagus
Permodalan : modal kerjasama dengan pihak lain/
modal patungan

Gambar 4.1 Foto pendataan IRT di Wis Putra Konveksi

Gambar 4.2 Foto pendataan IRT di Wis Putra Konveksi

20
Gambar 4.3 contoh hasil produksi Wis Putra Konveksi

II. Laundry dan Warung


 Data Pemilik/Ketua Kelompok
Nama : Ni Made Rupini (Bu Megi)
No telepon/HP : 08123618302
Pendidikan Formal : SMU/SMK
Pengalaman Kerja : > 10 tahun
Keikutsertaan pada pelatihan/workshop terkait bidang usaha: tidak pernah
 Profil Usaha
Alamat usaha : Banjar Pangkung Tibah, Desa
Pangkung Tibah
Tahun berdiri : 2008
Jumlah karyawan tetap : 1 orang
Jenis produksi : Laundry dan Warung
Kapasitas produksi : 10 kresek per hari
Lokasi pemasaran : Desa Pangkung Tibah
Saluran pemasaran : produsen - konsumen
Bentuk Promosi :
o Promosi laundry dan warung (koran/majalah, radio/televise,
website, poster/spanduk, stiker), atau bentuk lainnya.
Kendala usaha :-
Kendala manajemen :-
Permodalan : modal sendiri dan perbankan

21
Gambar 4.4 Mesin cuci yang digunakan di Laundry

Gambar 4.5 Foto proses mengunakan mesin cuci IRT Laundry

22
Gambar 4.6 hasil produksi IRT laundy

III. UD Mardiasih
 Data Pemilik/Ketua Kelompok
Nama : I Wayan Madya
No telepon/HP : 081338789100 / 08123932342
Pendidikan Formal : SD
Pengalaman Kerja : > 10 tahun
Keikutsertaan pada pelatihan/workshop terkait bidang usaha: tidak
pernah

 Profil Usaha
Alamat usaha : Jalan Kebo Iwa, Pangkung Tibah
Tahun berdiri : 5 November 2015
Jumlah karyawan tetap : 14 orang
Jumlah karyawan tidak tetap : 17 orang
Jenis produksi : pakan ternak dari jagung
Kapasitas produksi : 2 ton per hari
Lokasi pemasaran : Tabanan, Negara, Klungkung dan
Karangasem
Saluran pemasaran : produsen – pedagang besar – pengecer -
konsumen
Kendala Usaha : mesin sering rusak
Kendala manajemen :-
Permodalan : perbankan

23
Gambar 4.7 proses pembuatan pakan

Gambar 4.8 Foto: salah satu alat yang digunakan dalam proses

24
Gambar 4.9 seorang ibu sedang memilah pakan ternak

Gambar 4.10 hasil produksi pakan ternak

IV. UD Sayang Bangunan


 Data Pemilik/Ketua Kelompok
Nama : I Wayan Puspa Adnyana
No telepon/HP : 08123608166
Pendidikan Formal : D1 / D2 / D3 Jurusan Pariwisata
Pengalaman Kerja : > 10 tahun
Keikutsertaan pada pelatihan/workshop terkait bidang usaha: tidak
pernah

 Profil Usaha

25
Alamat usaha : Banjar Langudu, Desa Pangkung Tibah
Tahun berdiri : 2005
Jumlah karyawan tetap : 2 orang
Jumlah karyawan tidak tetap : 0 orang
Jenis produksi : batako
Kapasitas produksi : 500 per hari
Lokasi pemasaran : Tabanan dan Denpasar
Saluran pemasaran : produsen – konsumen
Bentuk promosi : promosi langsung ke pelanggan
Kendala Usaha :
o Setiap ada bencana alam, pasir sulit didapatkan
Kendala manajemen : kurang promosi
Permodalan : perbankan

Gambar 4.11 salah satu pendataan UMKM (material batako)

Gambar 4.12 mahasiswa KKN sedang melakukan pendataan UMKM UD Sayang Bangunan

26
Gambar 4.13 hasil produksi UMKM Sayang Bangunan

4.2.1 Industri Kecil/Kerajinan


Jenis Industri Kecil/Kerajinan (Perak, Bambu, Batik, Ayaman, Gula Aren, Kulit,
Keramik, Genteng, dll)
a) Putu Production
 Data Pemilik/Ketua Kelompok
Nama : Putu Pastika
No telepon/HP : 081337031456
Pendidikan Formal : SD
Pengalaman Kerja : > 10 tahun
Keikutsertaan pada pelatihan/workshop terkait bidang usaha: tidak
pernah
 Profil Usaha
Alamat usaha : Banjar Langudu, Desa Pangkung Tibah
Tahun berdiri :
o 2004 bediri di Batubulan
o 2013 berdiri di Denpasar
Jumlah karyawan tetap : 10 orang
Jumlah karyawan tidak tetap : 15 orang
Jenis produksi : cincin, kalung dan gelang
Kapasitas produksi : 700 per bulan
Lokasi pemasaran : Amerika
Saluran pemasaran : produsen - konsumen
Bentuk Promosi : promosi langsung ke pelanggan
Kendala Usaha :
o Proses produksi dengan karyawan untuk jadi cepat susah.
Kendala manajemen :-
Permodalan : modal kerjasama dengan pihak lain/
modal patungan

27
Gambar 4.14 salah satu alat yang digunakan dalam UMKM Putu Production

Gambar 4.15 salah satu alat yang digunakan dalam


UMKM Putu Production

28
Gambar 4.16 salah satu karyawan sedang melakukan pembuatan kerajinan perak UMKM
Putu Production

Gambar 4.17 salah satu mesin yang digunakan dalam


UMKM Putu Production

29
Gambar 4.18 salah satu proses cara pembuatan kerajinan perak
Putu Production

Gambar 4.19 hasil produksi kerajinan perak Putu Production

30
BAB V

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

5.1.1 Bidang Pangan

Dalam bidang pangan di Desa Pangkung Tibah terdapat UMKM yang


menjalankan usaha Pembuatan Telor Asin dari Telor Bebek bernama UD Tarissa,
usaha ini didirikan oleh Bapak Tarissa dan pada tahun dalam proses pembuatan telor
asin memerlukan 3-5 orang tenaga kerja baik wanita ataupun laki-laki. Selain
mengolah telor bebek menjadi telor asin kelompok ini juga menjual langsung telor
bebek yang masih mentah. Kapasitas produksi perhari mereka dapat memproduksi
10.000 biji telor asin, daerah pemasarannya sudah mampu menjangkau hingga luar

31
kabupaten selain di Tabanan misalnya Badung dan Denpasar. Berikut adalah proses
dari pembuatan Telor Asin:
1. Bahan
Siapkan 10-30 butir telur bebek berkualitas, 1,5 kg abu gosok atau bubuk
batu bata merah, 0,5 kg garam dapur, dan air bersih.
2. Alat
Siapkan juga ember plastik, amplas, panci, alat pengaduk, dan wadah
penyimpan telur.
3. Proses
- Siapkan air di ember plastik. Cuci bersih semua telur mentah. Bisa
menggunakan sikat gigi untuk menghilangkan noda di permukaan telur.
Setelah itu, lap dan keringkan telur
- Gosok perlahan permukaan telur dengan amplas. Tujuannya agar pori-pori
telur terbuka dan campuran untuk mengasinkan dapat meresap ke dalam
telur.
- Di panci terpisah, buat campuran pengasin telur. Caranya, campur abu
gosok/bubuk batu bata merah dengan garam menggunakan perbandingan
1:1. Misalkan, 1 kg abu gosok dengan 1 kg garam. Tambahkan air pada
campuran ini lalu aduk hingga menjadi seperti pasta.

- Baluri telur satu per satu dengan adonan, kira-kira setebal 1-2 mm.
- Simpan telur dalam wadah kuali atau ember plastik selama 15-20 hari.
Makin lama waktu penyimpanan, maka telur akan semakin asin.
- Setelah waktu yang ditentukan, bersihkan telur asin dari campuran
pengasin. Telur siap diolah lebih lanjut. Bisa direbus maupun dikukus.
4. Tips
Pastikan telur berkualitas baik, tidak retak atau tidak busuk. Untuk
mengetahuinya, rendam telur di air. Jika mengapung, berarti telur sudah lama,
sebaiknya tidak dipakai.

Dokumentasi terkait proses pembuatan telor asin dan pada saat dilakukan pendataan:

32
Gambar 5.1 saat pembersihan telor bebek Gambar 5.2 Foto saat pemilahan telor
bebek

5.2.1 Bidang Perikanan

Di Desa Pangkung Tibah, Belum terdapat kelompok perikanan yang pasti atau
usaha yang menjalankan bidang perikanan. Namun, pada tanggal 10 Februari 2018
diadakan rapat terkait akan adanya pembentukan kelompok perikanan yang baru di
Desa Pangkung Tibah dan akan direalisasikan dalam waktu dekat dalam rapat tersebut
dibahas mengenai rencana pembentukan, serta penyusunan proposal untuk
memperoleh bantuan dari pemerintah pusat. Namun, sebenarnya pada tahun 2007
telah dibentuk Poktan Mina Lestari yang tergabung dalam Gapoktan Sari Mekar Desa
Pangkung Tibah dengan jumlah anggota sebanyak 60 orang dengan jenis kegiatan
sebagai berikut :

1. Kelompok Tani Mina Lestari melaksanakan kegiatan dibidang perikanan air


tawar.
2. Poktan Mina Lestari mengembangkan ikan air tawar berupa: ikan kaper, nila, lele.
3. Poktan Mina mengembangkan ikan air tawar berlokasi di tempat irigasi atau kali
di sepanjang desa Pangkung Tibah.
4. Poktan Mina lestari pernah mendapat bantuan dari Dinas Perikanan Tabanan
berupa bibit ikan Nila
5. Poktan Mina Lestari untuk hasil panen ikan karper biasanya dipasarkan di pasar
atau di ambil oleh pengusaha restaurant.
6. Pemeliharaan ikan lele dengan sistem kolam terpal akan dapat menambah
penghasilan para petani serta meningkatkan gizi keluarga.
Berikut dokumentasi selama proses kegiatan Poktan Mina Lestari sejak tahun 2007:

33
Gambar 5.3 Foto pemeliharaan ikan Gambar 5.4 Foto Panen ikan Lele
lele

5.3.1 Bidang Peternakan

Di Desa Pangkung Tibah, terdapat pengembangan peternakan sapi yang


dilaksanakan dalam bentuk Kelompok Tani bernama Poktan Pari Lestari, dengan
jumlah anggotanya 25 orang yang mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan sapi Bali betina 20 ekor, untuk mendukung peningkatan produksi


pupul dan meningkatkan sapi Bali yang selama ini populasinya mengalami
penurunan. Disampig itu untuk menambah pendapatan petani dan penggemukan
sapi jantan dari anakan dari induk sapi tadi.
2. Pembuatan kandang koloni dengan kapasitas 24 ekor untuk memelihara sapi yang
memenuhi standar kesehatan ternak, sehingga mampu berproduksi lebih
maksimal. Selain itu untuk membangun kesadaran berusaha secara kelompok,
sehingga timbul kerjasama yang baik antara peternak baik dalam hal teknik
pemeliharaan maupun dalam upaya mengatasi permasalahan.
3. Instalasi biogas untuk mengolah limbah ternak menjadi sumber energi baik untuk
bahan bakar, maupun energi listrik. Dengan percontohan instalasi biogas ini
memanfaatkan limbah untuk energi, gas limbah ternak ini diharapkan bisa
menggantikan bahan bakar minyak maupun gas yang dibeli.
4. Instalasi bio urine untuk menampung dan mengolah air kencing sapi menjadi bio
urine berkualitas. Dimana selama ini air kencing sapi bisa dijadikan pupuk
organik berkualitas tinggi yang bisa mengurangi pupuk kimia.
5. Bio urine juga dimanfaatlan oleh anggota kelompok secara Cuma-Cuma,
sehingga anggota kelompok dapat merasakan manfaatnya untuk kesuburan
tanaman padi atau yang lainnya.

34
6. Melaksanakan kegiatan gotong-royong setiap minggunya yang disertai dengan
pertemuan untuk rencana tidak lanjut perkembangan simantri.
Berikut adalah proses pengolahan bio urine:
1. Air kencing sapi dialirkan melalui saluran air di kandang sapi tersebut.
2. Air kencing dialirkan ke bak urine.
3. Urine yang sudah ditampung di olah di mesin pengolahan bio urine.
4. Bio urine siap di gunakan.

Pada sektor perternakan diluar kelompok tani Pari Lestari pengembangan sapi
Bali di wilayah Desa Pangkung Tibah memiliki populasi sekitar 300 ekor kemudian
terdapat juga pengembangan itik ayam dan babi.

Berikut dokumentasi kegiatan kelompok tani Pari Lestari:

Gambar 5.5 Foto pemeliharaan Gambar 5.6 Foto pendataan


kandang sapi simantri

5.4.1 Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, di Desa Pangkung Tibah terdapat Kelompok Tani


Tunas Mekar dengan mewilayahi beberapa tempek yaitu Tempek Celacar, Tempek
Pegedangan, Tempek Babakan. Poktan Tunas Mekar dalam pengembangan tanaman
padi menjalin kerja sama dengan PT.Pertani dengan kegiatan penangkaran bibit padi
berkualitas, dengan jumlah anggota sebanyak 78 orang laki-laki dan 25 orang
perempuan.

Hasil panen yang dulunya di jual ke penebas/tengkulak dan sekarang


kelompok tani Tunas Mekar semenjak adanya kerja sama dengan PT Pertani dengan
pengembangan penangkaran bibit padi hasil panen yang langsung diambil oleh PT
Pertani dengan harga gabah lebih tinggi dari harga konsumsi sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup khususnya bagi kelompok tani Tunas Mekar dan
Masyarakat Desa Pangkung Tibah pada umumnya.

35
Luas lahan untuk penangkaran bibit padi kurang lebih sekitar 60 ha sawah
yang digarap oleh masing-masing anggota kelompok. Dari luas lahan 60 ha sawah
setiap panenya dapat menghasilkan gabah sekitar 450 ton dan hasil penjualan gabah
tersebut sekitar Rp1.440.000.000 setiap panennya.

Selain penangkaran bibit padi, hasil panen juga untuk dikonsumsi di jadikan
beras yang pengolahannya dilakukan di penyosohan gabah di Desa Pangkung
Tibah.Selain yang telah disebutkan diatas, dengan adanya peternakan sapi di
kelompok tani lainnya dilaksanakan juga instalasi pengolahan bahan pakan untuk
pengolahan limbah pertanian dijadikan pakan ternak, yang memiliki kandungan gizi
lebih banyak. Dengan instalasi pengolahan pakan ini diharapkan limbah yang
terbuang selama ini, bisa digunakan sebagai pakan ternak untuk mengatasi
kelangkaam pakan disaat musim kemarau.

Intalasi pengolahan kompos, untuk tempat mengolah kompos dari kotoran


ternak sebelum digunakan untuk memupuk tanaman. Pada instalasi ini kotoran dan
limbah ternak lainnya diolah dengan sentuhan teknologi.

Pupuk organik yang sudah dihasilkan yaitu kurang lebih sekitar 2 sampai 3 ton
perbulan dan sementara ini pupuk langsung dimanfaatkan oleh anggota kelompok
dengan harga Rp 250/kilo untuk pemupukan lahan pertanian. Untuk kelebihan pupuk
organik dijual atau di beli oleh usaha tanaman hias dengan harga Rp 15.000/ 1 kaping.
Adapun alat yang diberikan dari Dinas pertanian Kabupaten Tabanan berupa: mesin
AVO yang fungsinya untuk penghancur pupuk kompos yang hasilnya seperti dedak,
mesin atau alat Traktor yang fungsinya untuk mengaduk pupuk kompos atau kotoran
sapi dan juga bisa di fungsikan untuk mengolah lahan pertanian. Penanaman
komoditas jagung hybrida dan kedelai dalam upaya penerapan pola tanam, secara
tidak langsung akan dapat memutus siklus perkembangan hama dan penyakit pada
tanaman padi serta menambah kesuburan tanah.

Proses pengolahan pupuk organik:

1. Kotoran sapi di kumpulkan.


2. Kotoran sapi di tampung dalam bak penampungan.
3. Setelah di tampung kotoran sapi di fermentasikan.
4. Setelah menjadi pupuk, pupuk tersebut kemudian di giling.
5. Pupuk organik siap di kemas.

36
Berikut dokumentasi terkait kegiatan Kelompok Tani dan Petani di Desa Pangkung Tibah:

Gambar 5.7 Salah satu proses pembuatan pupuk organik yaitu


pengumpulan kotoran sapi

37
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.1 KESIMPULAN
Desa Pangkung Tibah merupakan desa yang ramah akan penduduknya dan
sejuk akan lingkungannya. Nama dari Desa Pangkung Tibah sendiri diambil dari
cerita seorang Pangeran Mahkota yang berhasil menemukan tempat persembunyian
untuk membebaskan diri dari musuh. Akan tetapi tempat persembunyian tersebut
terletak di sebrang parit (pangkung), yang kemudian Pangeran Mahkota menemukan
sebatang kayu yang dijadikan jembatan (titi) untuk membantu menyebrangi parit
(pangkung) tersebut menuju tempat persembunyiannya. Berawal dari kejadian itulah
tempat persembunyian sang Putra Mahkota dinamakan Pangkung yang ada Titi Rebah
(dalam bahasa Balinya Pangkung Titi Bah) lama kelamaan karena salah menyebutkan
nama, lama kelamaan menjadi Pangkung Tibah yaitu Desa Pangkung Tibah. Desa
Pangkung Tibah juga memiliki visi yakni, “Terwujudnya masyarakat Desa Pangkung
Tibah yang aman, sehat sejahtera sebagai wujud Desa wisata berlandaskan Tri Hita
Karana” untuk menjadikan Desa Pangkung Tibah menjadi Desa yang sejahtera
dengan mewujudkan beberapa misi yang telah dirancang bersama.
Desa pangkung tibah mempunyai luas wilayah yaitu: 191 ha/m2 yang diapit
dengan jumlah penduduk sebanyak 380 KK. Pemerintahan di Desa Pangkung Tibah
terdiri dari 1 orang perbekel, 1 orang sekertaris desa, 5 orang kepala urusan, 1 petugas
administrasi, 1 orang petugas pemijian, 3 banjar dinas, 3 kelian banjar dinas, BPD
yang beranggotakan 7 orang, dan Lembaga – Lembaga yang ada di desa. Desa
Pangkung Tibah memiliki sarana prasarana seperi sarana pemerintahan, pendidikan,
kesehatan, perhubungan, keagamaan, hiburan, olahraga, dan kantibnas. Perekonomian
yang terdapat di Desa Pangkung Tibah terdiri dari berbagai bidang yakni: pertanian,
perdagangan, industri rumah tangga, kerajinan dan seni, dan lain sebagainya.
Disamping itu di desa pangkung tibah juga terdapat tempat hiburan yang digunakan
untuk menhibur diri mereka ketika sedang lelah yakni: billiard, pantai, lapangan volly,
dan lan sebagainya.

38
6.2.1 SARAN
Desa Pangkung Tibah memang terkenal dengan keasrian lingkungannya, akan
tetapi di Desa Pangkung Tibah masih memiliki kekurangan dalam hal tempat
pembuangan akhir (TPA). Maka dari itu penulis berharap desa pangkung tibah dapat
memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) agar sampah yang ada di desa dapat
terorganisir dan masyarakat tidak akan membuang sampah ke sungai, juga tidak akan
membakar sampah terlalu sering yang akan mengakibatkan polusi di sekitar desa.
Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat untuk pembaca.

39

Anda mungkin juga menyukai