Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PROFIL
H. WARSUBI, SH. M.SI
Nama Kades

: H. WARSUBI, SH, M.Si

Nama TP PKK

: Hj. YULIATI NUGRAHANI

A. Pengalaman Akademik dan Non-Akademik Kepala Desa


1. Pengalaman Akademik
LEMBAGA PENDIDIKAN

TEMPAT

TAHUN

SDN 2 Mojokrapak

Tembelang

LULUS
1982

SMPN 2 Jombang
SMA PGRI 1 Jombang
D3 Perkebunan Universitas Brawijaya
S1 Fak. Hukum Prodi Ilmu Hukum

Jombang
Jombang
Jombang
Malang
Surabaya

1985
1988
1991
1999

Universitas Wisnu Wardhana


S2 Prodi Magister Administrasi Publik

Surabaya

2002

Universitas Wijaya Putra Program Pasca


Sarjana
2. Pengalaman Non-Akademik
1) Komisaris PT. PHALOSARI UNGGUL JAYA
2) Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Petro Organik Jawa Timur (2011-2014)
3) Bendahara PAC NU Tembelang
4) Pengurus IPHI Kab. Jombang Bidang Kewirausahaan
5) Bendahara Tamir Masjid AT-TAQWA 1 Bulak Mojokrapak
6) Pembina UKM Desa Mojokrapak
7) Bendahara AKDP
8) Kepala Desa Mojokrapak Periode I (2007 2013)
9) Kepala Desa Mojokrapak Periode II (2013 2019)

BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

Desa Mojokrapak merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan


Tembelang Kabupaten Jombang dengan batas wilayah sebelah

Utara

Desa

Pesantren, sebelah Barat dengan Kecamatan Megaluh, sebelah timur dengan Desa
Tampingmojo, dan sebelah Selatan dengan Kecamatan Jombang. Desa Mojokrapak
sudah menuju pembangunan desa yang lebih madani dengan adanya akulturasi
budaya dari Kecamatan Jombang yang merupakan kecamatan kota. Tidak hanya itu,
akses menuju kecamatan Megaluh juga melalui Desa Mojokrapak. Karena itu, letak
yang sangat strategis inilah yang menjadikan pola pikir dan gaya hidup masyarakat
Desa Mojokrapak semakin modern namun masih tetap mempertahankan budaya
dan kearifan lokal. Separoh kota separoh desa, begitulah persisnya.
Terlepas dari itu, perekonomian masyarakat di Desa Mojokrapak cenderung
menengah ke atas. Jumlah penduduk yang besar di Desa Mojokrapak bukan berarti
menjadikan lahan yang ada menjadi berupa pemukiman warga saja, akan tetapi
masih didominasi ladang, kebun dan persawahan yang terletak di sisi barat dan
timur desa. Untuk meningkatkan ketahanan pangan, bahkan masyarakat desa
setempat telah memanfaatkan pekarangan untuk ditanami beragam tanaman sayur
dan hortikultura. Mata pencaharian penduduk utama adalah tani dengan sebagian
lainnya bekerja part time sebagai karyawan atau buruh pabrik di wilayah Desa
Mojokrapak (sebagian besar di perusahaan yang didirikan oleh H. Warsubi, SH.
M.Si) dan sebagian berada di luar Desa Mojokrapak. Banyaknya warga yang bekerja
sebagai wiraswasta yang membawa hasil olahan pangan di Desa Mojokrapak
merupakan cerminan bahwa hasil bumi yang didapat juga cukup melimpah. Semua
kegiatan perekonomian tidak luput oleh peran serta pemerintah desa Mojokrapak
yang dipimpin H. Warsubi, SH. M.Si selaku kepala desa Mojokrapak.
Banyak organisasi yang bergerak secara aktif dalam bidang pengadaan
pangan sehingga semakin meningkatkan pendapatan masyarakat. Di antaranya :
Dasawisma, PKK, POKTAN dan GAPOKTAN, KRPL, Karang Taruna, Kelompok
Usaha Kecil dan Menengah serta Kelompok Lele Berseri. Organisasi tersebut telah
menghasilkan produk-produk pangan serta sarana yang menunjang pangan demi
terwujudnya ketahanan pangan di Desa Mojokrapak.
Desa Mojokrapak merupakan Desa dengan wilayah terluas dan jumlah penduduk
terbanyak se Kecamatan Tembelang.Desa Mojokrapak

mempunyai

jumlah

Penduduk sebanyak 7.289 jiwa, dimana Laki-laki : 3.633 jiwa dan Perempuan :
3.656 jiwa dengan luas wilayah 2,69 km2. Desa Mojokrapak terdiri dari 7 dusun
Yaitu Bulak, Gondang, Plembon, Sugihwaras, Gilang, Krapak, dan Ngledok.
Batas-batas wilayah
-

Utara

: Desa Pesantren Kecamatan Tembelang

Barat

: Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh

Selatan

: Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang

Timur

: Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang

Potensi Ekonomi

: Pertanian dan Perikanan

Mata pencaharian
-

Petani Pemilik

: 199 jiwa

Buruh Tani

: 445 jiwa

Pedagang

: 231 jiwa

Bidan Desa

: 1 jiwa

Pensiunan

: 37 jiwa

Pegawai Negeri

: 169 jiwa

ABRI

: 8 jiwa

Angkutan

: 751 jiwa

Karyawan Swasta

: 230 jiwa

Lain-lain

: 400 jiwa

Total

: 7.289 jiwa

BAB III
KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA MOJOKRAPAK
Pembangunan Ketahanan Pangan tidakbisa dilepaskan dari upaya penguatan
kelembagaan

sehingga

masyarakat

mempunyai

wadah

yang

tepat

dalam

mewujudkan ketahanan pangan. Upaya penguatan kelembagaan petani ini semakin


konkrit dengan kegigihan dukungan dan binaan Kepala Desa Mojokrapak.
Adanya lembaga-lembaga petani yang menunjang kegiatan dalam kesamaan
usaha , kesamaan sosial, dan kesamaan dalam hamparan sawah atau tegal akan
memudahkan untuk pengelolaan / management dalam kelompoktani maupun
Gabungan kelompoktani desa Mojokrapak.

Penguatan kelembagaan petani selalu

mendapat bimbingan, pendampingan dan binaan agar berfungsi sebagai lembaga


petani yang eksis.
Tantangan dalam pembangunan pertanian sekarang ini adalah sistem adopsi
atau alih teknologi yang dinilai masih terus dilakukan pembinaan, seiring dengan
para petani dalam usaha taninya mengarah pada agribisnis tidak hanya semata
kebutuhan konsumsi sendiri tetapi selalu mengarah pada untung dan ruginya. Oleh
karena itu peningkatan wawasan,ketrampilan, kearifan lokal serta perilaku yang tidak
hanya sekedar tahu, melihat, dan kunjungan atau pelatihan saja, tetapi harus
dilaksanakan dengan kesesuaian spesifik lokasi. Kelembagaan pangan yang ada di
desa Mojokrapak terdiri dari :
1. Gapoktan Mojokrapak
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Gapoktan Desa Mojokrapak guna
mengupayakan peningkatan produksi pangan tidak terlepas dari ketrampilan dan
memanfaatkan tehnologi yang sudah ada.

Komoditi Unggulan :Padi, Jagung, Kacang Tanah, (Hortikultura.*)


*Sebagian hortikultura dikembangkan dilahan rumah warga melalui pemanfaatan lahan
pekaranganatau Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

2. Poktan (kelompok Tani)

Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Kabupaten Jombang, kelompok


tani yang ada adalah kelompok tani berbasis hamparan dengan identitas Dusun.
Nama Poktan sesuai dengan nama dusun dan nama Gapoktan sesuai nama
desa. Hal ini untuk memudahkan dalam identifikasi dan pembinaan Poktan
maupun Gapoktan dalam satu wilayah.
Semua Poktan Gapoktan telah mendapatkan SK Bupati sebagai bukti
legalitas kelembagaan. Secara periodik kelembagaan Poktan Gapoktan
dilakukan

restrukturisasi.

Terakhir,

restrukturisasi

Poktan

Gapoktan

se

Kabupaten Jombang di lakukan pada tahun 2011. Kemudian, hasilnya disahkan


dengan SK Bupati No. 188.45/152/415.10.10/2011 tentang Pengukuhan
Pengurus Kelompoktani (Poktan) dan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) di
Kabupaten Jombang.
Di Desa Mojokrapak Luas lahan pertanian poktan gapoktan adalah 163,3 Ha,
masing-masing Poktan luas sawah yang digarap, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Poktan Bulak (29,1 ha)


Poktan Gondang dan Plembon (55,2 ha)
Poktan Ngledok (16,1 ha)
Poktan Krapak(30,8 ha)
Poktan Sugihwaras dan Gilang (32 ha).

3. Lumbung Pangan
Lumbung pangan merupakan sarana penyimpanan pangan pokok dalam
mewujudkan cadangan pangan masyarakat untuk antisipasi masa paceklik,
gejolak harga dan bencana alam.Dengan adanya lumbung pangan ketersediaan
pangan masyarakat tetap terjaga. Lumbung pangan di desa Mojokrapak terdiri
dari : Lumbung Pangan Dusun Bulak dan Dusun Sugihwaras.

4. Koperasi Wanita (Kopwan)


Untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan masyarakat Mojokrapak dan untuk
memberdayakan kaum wanita di desa Mojokrapak mulai tahun 2011 sudah
terbentuk Koperasi Wanita dengan sumber dana dari Pemerintah Kabupaten

Jombang sebesar Rp. 25.000.000,- dan swadaya masyarakat.Dengan adanya


koperasi wanita ini sangat dirasakan oleh masyarakat sehingga dapat
menumbuhkembangkan ekonomi kreatif di desa Mojokrapak.
Saat ini Koperasi Wanita
KOPWAN telah mempunyai
anggota 110 orang, dengan
aset dana yang ada sebesar
Rp 96.578,000

semua ini

berkat kerja keras seluruh


Pengurus
laporan

yang

ada

keuangan

dan
yang

Trasparan dan Akuntable.

5. PKK, Kelompok Ibu Dasa Wisma dan Kader.*


Tim Penggerak PKK Desa Mojokrapak sebagai roda penggerak kaum hawa
terlibat secara aktif dalam menggerakkan semua potensi perempuan yang ada di
Desa Mojokrapak. Sejak pemerintahan H. Warsubi, SH, M.Si pada tahun 2007
sebagai istri Kepala Desa terpilih, Ibu Tim penggerak PKK Hj. Yuliati Nugrahani,
melangkah semakin pasti dalam menggiatkan dan menggairahkan kegiatankegiatan sosial dan kemasyarakatan di Desa Mojokrapak. Termasuk kegiatan
yang dilakukan PKK yaitu membentuk Dasawisma di masing-masing dusun.
Dengan pembinaan secara intensif, TP PKK beserta kelompok Dasawisma dan
Kader berperan besar dalam mewujudkan kerukunan dan kekompakan kegiatan
ibu-ibu di Desa Mojokrapak. Selain itu juga secara intensif mengadakan pelatihan
keterampilan yang bekerja sama dengan Instansi terkait.
Yang tak kalah penting dari kegiatan TP. PKK dalam rangka pengadaan
pangan dan peningkatan ketahanan pangan adalah membuat model Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dimulai pada tahun 2013, dan hingga kini
Kawasan Rumah Pangan Lestari dengan konsep menjadikan lahan tidur
menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat dengan penanaman tanaman
pangan berupa sayuran dan hortikultura di pekarangan rumahini sudah mampu
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sekitar kawasan, dan membantu Ibu-ibu
menekan biaya kebutuhan dapur sehari-hari.

6. Karang Taruna
Sejak tahun 2012 selain Karang Taruna Desa, di desa Mojokrapak telah
terbentuk Karang Taruna Dusun kelompok remaja dan anak muda Dusun Bulak
yang memang dibentuk Khusus untuk membantu kegiatan KRPL. Oleh karena
itu, beberapa anggota karang taruna juga masuk dalam struktur organisasi KRPL
untuk melakukan pembinaan dan pengelolaan KRPL. Kegiatan yang telah
dilakukan anak-anak muda Dusun Bulak Desa Mojokrapak ini antara lain:
membantu ibu-ibu

PKK dan Dasawisma di masing-masing dusun untuk

membuat berbagai media tanam, membantu distribusi bibit kepada warga,


membantu pemeliharaan tanaman, dan membantu pemasaran hasil tanaman.

Di samping itu, karang taruna Dusun Bulak


juga berperan sebagai salah satu pilar
terwujudnya

Bank

Sampah

Mojokrapak

(BSM) berseri yang saat ini aktif memberikan


solusi keuangan bagi warga Desa Mojokrapak
serta

memberikan

edukasi

tentang

pengolahan sampah yang baik. Sehingga


keberadaan

anak-anak

memberikan

kegiatan

muda
yang

ini

selain

positif

juga

mengurangi angka kenakalan remaja dan halhal yang bersifat negative.


7. Kelompok UMKM (Usaha Kecil dan Menengah Masyarakat)
Sebagai seorang Kepala Desa dan seorang Enterpreuner, H. Warsubi, SH.
M.Si juga sangat besar perannya dalam mengembangkan kelompok Usaha Kecil
Menengah (UKM). Perhatian beliau dituangkan dalam bentuk kemudahan khusus
bagi warganya untuk mendapatkan bahan baku dari Rumah Potong Ayam
miliknya untuk dibeli kemudian diolah kembali oleh pelaku Usaha Kecil
Masyarakat. Selain hal tersebut dengan kemampuannya sebagai Enterpreuner
beliau juga sering membagi ilmunya dan motivasi-motivasi kepada kelompok
Usaha Kecil dan Menengah sehinga dapat menemukan cara dan pemahaman
untuk mengelola usaha mereka sehingga bisa berkembang dan menjadi lebih
baik. Bahan baku yang didapatkan oleh kelompok UKM yang sebagian berasal
dari perusahaan yang beliau dirikan. Adalah bukti bahwa beliau sudah membuat
ketahan pangan di Desa Mojokrapak

akan lebih baik. Berikut ini adalah

beberapa kelompok UKM yang masih aktif bergerak memajukan usahanya.


a. Kripik Usus Ibu Peni Sudjatmi
Ibu Peni Sudjatmi adalah seorang ibu sekaligus kepala rumah tangga
bagi 2 orang anaknya setelah suaminya meninggal dunia yang selama ini
menekuni

usaha

kripik

mulai

dari

nol.

Dengan

kerja

keras

dan

ketelatenannya menekuni kripik, khususnya kripik usus, usahanya pun


membuahkan hasil. Produk kripik yang dihasilkan ibu Peni Sudjatmi antara
lain : Kripik Usus, Kripik Sukun dan Kripik Pisang. Karena semakin
banyaknya permintaan pasar, ibu Peni Sudjatmi kini sudah tidak bisa lagi
menjalankan usahanya sendiri. Maka beliau mengangkat beberapa orang

karyawan untuk membantunya memproduksi kripik setiap hari. Saat ini


usaha yang telah dirintisnya sejak tahun 2011 telah memperkerjakan 5 orang
karyawan. Tentunya sangat membanggakan, seorang ibu yang berjuang
dengan gigih dan pantang menyerah setelah ditinggal suaminya mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di sekitarnya.
Selama kurun 3 tahun terakhir,
usahanya semakin meningkat dan
Ibu Peni Sudjatmi sudah mampu
memproduksi kripik hingga 100
bungkus per-hari dengan berat
bersih per-kemasan sejumlah 1,5
kg. Dan untuk pemasaran Kripik
Hasil produksinya ini sudah didistribusikan ke beberapa toko dan rumah
makan di wilayah Kabupaten Jombang, Mojokerto, Kediri, dan Nganjuk.
b. Nugget Ayam Bapak Wachid
Selain ibu Peni Sudjatmi, warga yang diuntungkan dengan adanya
RPA milik H. Warsubi, SH. M.Si adalah bapak Wakhid yang memanfaatkan
ceker ayam dan jeroan ayam untuk dikelola menjadi Nugget Ayam.
Mengingat bahan baku yang diperoleh berasal dari RPA milik H. Warsubi,
SH, M.Si, maka setiap hari Bapak Wakhid tidak pernah kehabisan atau
berhenti melakukan produksi Nugget Ayam. Saat ini, usaha yang dikelola
bapak Wakhid telah berkembang dan menghasilkan Nugget ayam sebanyak
200 kg/hari dan juga telah menciptakan lapangan kerja bagi warga
sekitarnya. Bapak Wakhid yang sejak tahun 2010 mulai merintis usahanya ini
dibantu 15 karyawan dari warga sekitar Mojokrapak. Dan untuk permodalan
selain swadana sendiri juga pernah mendapatkan bantuan alat mesin
penggiling sosis dari dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten Jombang
sehingga pada saat ini usahanya sudah berkembang pesat dengan omzet
perbulannya kurang lebih 30 jt Rupiah dengan jumlah karyawan sebanyak 30
orang yang didomnasi oleh karyawan perempuan.

Dengan adanya UKM tersebt diatas jelas tampak bahwa bapak H.


Warsubi, SH. M.Si mampu meningkatkan dan menciptakan lapanagn
pekerjaan bagi warganya selain menambah penghasilan warganya paling
tidak mengurangi angka penganguran dan kejahatan.*
(*dengan bekerja dan memperoleh hasil tetap otomatis warga tidak berpikir utk mencuri dan
melakukan tindak kejahatan lainnya)

8. Kelompok Peternakan dan Perikanan


a. KELOMPOK TERNAK SAPI LEMBU REJEKI di Dusun Gondang.
Hampir di setiap rumah warga Dusun Gondang akan kita temui ternak
Sapi, Kambing maupun Unggas. Hal inilah yang merupakan kelebiham dari
Dusun Gondang dibandingkan dengan Dusun dusun yang lain di Desa
Mojokrapak. Kelebihan inilah yang menjadi perhatian dan pemikiran dari
bapak Kepala Desa agar kedepan Peternak Sapi, Kambing dan Unggas
mendapatkan penghasilan dan kesejahteraan yang lebih baik. Maka pada
tahun 2008 beliau segera mendata seluruh peternak dan menggagas adanya
sebuah wadah bagi peternak yaitu denganmembentuk Kelompok Ternak
yang diberi nama Lembu Rejeki. Hal ini membawa kekuatan dan dampak
tersendiri bagi peternak terbukti pada tahun 2012 silam dimana harga sapi
anjlok dan merugikan peternak, peternak yang tergabung dalam kelompok
Lembu Rejeki berusaha untuk tegar dan sampai saat ini masih banyak
warga yang meneruskan usahanya sebagai ternak.
b. KELOMPOK TERNAK KAMBING MAJU MAPAN DUSUN GONDANG
Pokmas yang diketuai Bapak Chusnul Akhlaq (salah satu anggota LPMD)
memiliki anggota berjumlah 10 orang dari dusun Gondang dengan jumlah
kambing sebanyak 200 ekor. Sumber dana pokmas yang diberi nama
pokmas Maju Mapan ini berasal dari swadaya dan APBD. Sejak tahun 2010
kelompok ternak kambing ini telah eksis dan terus berupaya melakukan

inovasi untuk meningkatkan pendapatannya. Selain untuk dijual, limbah yang


dihasilkan dari kambing juga dimanfaatkan sebagai pupuk yang sangat
membantu bagi warga yang sudah melakukan program KRPL.

c. Kelompok Ternak Unggas Meri Aji Berseri Dusun Plembon


Sejak tahun 2009, Bapak Budi mulai merintis usaha pembibitan dan
melalui sebuah proses yang panjang dan berat, akhirnya Bapak Budi
menemukan formula yang tepat untuk mengelola usaha pembibitan
bebeknya.Ia menciptakan mesin penetasan sendiri yang siap memanen bibit
bebek setiap 28 30 hari sekali. Setiap mesin penetasan berkapasitas 300
ekor. Dengan 120 ekor bebek petelur, dapat
menghasilkan 90 butir telor bebek setiap hari
yang disortir menjadi 2 bagian, yaitu; 1) untuk
ditetaskan dan 2) untuk dijual dalam bentuk
telor mentah untuk konsumsi sehari-hari atau
telor asin untuk memenuhi kebutuhan rumahrumah makan.Dalam perjalanan usahanya
kemudian dibentuklah kelompok ternak MERI
AJI BERSERI atas dukungan dan prakarsa dari Bapak H. Warsubi sehingga
menambah kekuatan dan kebersamaan para peternak. Saat ini dalam 1
bulan ia dapat menghasilkan lebih dari 2700 butir telor. Sedangkan dalam 1
bulan ia dapat menghasilkan 1 kali proses penetasan. Setelah menetas anak
bebek (Meri) tersebut kemudian di jual khusus kepada peternak yang
tergabung dalam MERI AJI BERSERI saja sehingga para anggotanya tidak
pernah terlambat dalam hal pengadaan bibit.ia menjual lebih banyak dalam
bentuk telor sortiran dan sebagian diternakkan sendiri menjadi bebek
pedaging yang siap potong. Saat ini, kelompok ini sudah beranggotakan 20
orang warga Desa Mojokrapak dan sekitarnya.
d. Ternak Lele Pondok Lele Berseri

Dinamakan demikian mengingat ada pondok yang dibuat sebagai


tempat

istirahat

dan

Sholat

para

karyawan

dan

bakul

lele

yang

datang.Pondok Lele Berseridulunya merupakan usaha pribadi bapak H.


Warsubi, setelah melihat para peternak dan peluang yang ada kemudian
dibentuklah paguyuban ini yang beranggotakan 10 peternak-peternak lele di
sekitar Desa Mojokrapak dan menggalang kerjasama dengan Republik Lele,
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, UD Mina Tani, Kabupaten Jombang dan
PT Sekar Bumi. Tbk, Sidoarjo dalam hal pengadaan bibit lele serta
pemasaran lele. Saat ini kelompok ini sudah bisa menghasilkan ikan
konsumsi sebanyak 2-3 ton perhari, diharapkan
kedepan bisa lebih meningkat lagi, supaya
kedepan Jombang bisa menjadi Ikon Lele untuk
wilayah

Jawa

Timur.dan

dengan

adanya

kelompok peternak lele yang tergabung dalam


Paguyuban Pondok Lele Berseri ini diharapkan
semakin menambah ketersediaan pangan dan peningkatan gizi keluarga
menuju pangan yang beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman di wilayah
Desa Mojokrapak Khususnya dan wilayah Jombang pada Umumnya.

BAB IV
PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Penyediaan Data Ketahanan Pangan
1. Data Produksi Pangan Unggulan Desa Mojokrapak tahun 2011 2013
N

KOMODITAS

2011
O
2,195 Ton
1
Padi
1,189 Ton
2
Jagung
60 Ton
3
Kacang tanah
4
Hortikultura
4
Sapi
5
Kambing
6
Itik
7
Ayam Broiler
8
Lele
180 Ton
*Sumber data : Jombang dalam angka.

PRODUKSI
2012

TREN
2013

2,203 Ton
1,195 Ton
67 Ton

2,207 Ton
2,003 Ton
72 Ton

360 Ton

720 Ton

Dari data diatas dapat disampaikan bahwa produksi pangan pokok di desa
Mojokrapak dari tahun 2011 2013 mengalami peningkatan, Hal ini tidak
lepas dari upaya Kepala Desa Mojokrapak yang selalu mendorong kepada
masyarakat untuk selalu berusaha meningkatkan produksi pangan dengan
berbagai cara dan tehnologi yang dikembangkan, sehingga dengan data
diatas dapat kita lihat bahwa Desa Mojokrapak sudah dapat dikategorikan
sebagai desa yang berkecukupan pangan dan mandiri dalam ketahanan
pangan.
2. Data Rumah Tangga Miskindan status gizi balita tahun 2011 2013
NO
1
2
3
4

PENDUDUK
RTM
Balita gizi baik
Balita gizi kurang
Balita Gizi buruk

2011
366 jiwa

2012
366 jiwa

3. Data Sarana dan Prasarana di desa Mojokrapak


Jalan desa
:
Jalan usaha tani
:
Lahan sawah
:
Jembatan
:
Saluran irigasi
:
Pasar Desa
:
Alsintan
:

2013
366 jiwa

TREN

4. Dukungan Permodalan
Dukungan permodalan yang digunakan untuk menumbuh kembangkan
usaha di masing-masing kelompok kelembagaan pangan adalah :
Dana KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Koperasi
UKM
Perbankan
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama
tahun 2011 2013
1. Ketersediaan Pangan
a. Perkembangan produksi pangan
Perkembangan
produksi
pangan

dapat

dirasakan

pada

kepemimpinan dan binaan Kepala Desa Mojokrapak. Hal ini dapat


dilihat pada trend ketersediaan pangan dari tahun ke tahun semakin
meningkat.(grafik 1)
Grafik perkembangan Produksi Pangan Pokok tahun 2011 2013

DATA PRODUKSI TANAMAN PANGAN DESA MOJOKRAPAK


1 Padi

2 jagung

3 kacang tanah
2,207
2,003

2,203

2,195

1,195

1,189

60
tahun 2011

67
tahun 2012

72
tahun 2013

b. Upaya Peningkatan Produksi Pangan


Upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan adalah :
Pembinaan secara intensif dari kepala Desa kepada masingmasing kelembagaan pangan melalui pertemuan rutin di masing

masing kelompok.
Bimbingan tehnis secara berkelanjutan oleh PPL setempat Untuk
menunjang peningkatan produksi pertanian adalah terpenuhinya
sarana prasarana saprodi dan penyuluhan melalui program-

progran SLPTT, BLBU, CBN, LL, KAJI TERAB, SLPHT, SL IKLIM,

dan lain sebagainya.


Akses permodalan untuk menunjang peningkatan produksi
pangan

telah

tersedia

melalui

KUR,

maupun

Bank-Bank

Pemerintah dan tentunya swadaya masyarakat.


BPD Jombang (ABD Kholiq Barokah)
Cadangan pangan masyarakat.
Upaya untuk mewujudkan cadangan pangan masyarakat di
Mojokrapak adalah dengan mengembangkan Lumbung Pangan.
Kegiatan yang dilaksanakan di lumbung pangan adalah :
1. Simpan pinjam gabah
2. Simpan pinjam uang
3. Jual beli gabah dengan system tunda jual
4. Cadangan Pangan
Modal yang awal yang digunakan untuk kegiatan Lumbung
Pangan adalah murni swadaya masyarakat dengan iuran 5 kw
gabah per anggota. Sampai dengan tahun tahun 2013 aset yang

dimiliki oleh Lumbung Pangan sebesar 6 ton gabah.


2. Peningkatan Deversifikasi Pangan
a. Program optimalisasi pemanfaatan pekarangan.
Untuk mewujudkan deversifikasi atau penganekaragaman pangan
melalui optimalisasi

lahan pekarangan di desa Mojokrapak baik

pekarangan desa maupun pekarangan individu telah dimanfaatkan


untuk budidaya berbagai pangan lokal antara lain umbi-umbian, sayursayuran, palawija (Jagung), toziega (Tanaman Obat gizi Ekonomi
Keluarga) yang telah disosialisasikan oleh TP PKK Kabupaten Jombang,
dll dalam bentuk kegiatan :
Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Desa Berseri
Kelompok Ternak kambing
Kelompok ternak itik
b. Pengembangan pengolahan pangan lokal
Pembinaan yang sudah dilakukan oleh Kepala Desa Mojokrapak
H.Warsubi,SH,M.Si adalah mendorong masyarakat untuk membuat
kelompok UKM. Hal terbukti mulai tahun 2007 dan terus ditingkatkan
sampai sekarang, telah berdiri UKM antara lain :
Olahan Pangan Lokal ibu Peni
Nugget Ayam Bapak Wachid
Telur Asin Bapak Budi
Kue Basah dari hasil tanaman KRPL , antara lain:
Mendut , Manisan Terong, manisan tomat, bubur Tomat/Pasta,

Apem dari Ketela,


Kripik Pisang Berseri

c. Sumber dana
Dukungan dana yang digunakan untuk pengembangan pemanfaatan
pekarangan adalah dana stimulant APBD I, APBD II dan swadaya
Masyarakat.
3. Penanganan Rawan Pangan
a. Pemberian bantuan pangan pada penduduk miskin.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk miskin di Desa
Mojokrapak, selain dari program Raskin yang telah disalurkan, Kepala
Desa telah memberikan bantuan berupa zakat berupa beras, gula dan
minyak goreng secara rutin setiap satu tahun sekali.
b. Upaya pemerintah desa dalam mengembangkan usaha produktif untuk
penanganan masyarakat miskin adalah dengan mendirikan beberapa
usaha sehingga dapat menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat
desa Mojokrapak dan juga masyarakat di sekitar Mojokrapak. Usaha
tersebut antara lain :
Selain Sebagai seorang Kepala Desa, Bapak H. Warsubi juga sebagai
seorang interpreneur yang bergerak di bidang usaha pangan.usaha
yang dikelola beliau tergabung dalam Bima Sakti Grup yang terdiri dari :
1) UD Bima Sakti (Peternakan Ayam dan Transportasi),
2) PT. Phalosari Unggul Jaya (Rumah Potong Ayam), dan
3) Pupuk Organik (kerjasama dgn PT Petrokimia Gresik).
4) Ternak Lele Pondok Lele Berseri
Unit-unit usaha tersebut telah dirintisnya sejak tahun 2003, dimana saat
ini telah menyerap lebih dari 350 orang tenaga kerja, yang sebagian
besar adalah merupakan penduduk Desa Mojokrapak dan sekitarnya.
Untuk masyarakat Mojokrapak dalam hal penerimaan Karyawan
walaupun tanpa memiliki ijazah yang memadai tetap akan diterima
dengan syarat-syarat tertentu sehingga dapat dimaklumi kalau karyawan
perusahaan beliau di dominasi oleh warganya sendiri, hal ini adalah
merupakan

komitmen

dari

beliau

untuk

menciptakan

lapangan

pekerjaan bagi warganya. Selain itu juga untuk hasil sisa dari proses
pemotongan ayam dari RPA beliau, diberikan (baca beli) khusus kepada
warga mojokrapak sendiri seperti Usus, Ceker, Kepala dan rempelo
yang dimanfaatkan lagi menjadi bahan baku olahan untuk dibuat
menjadi Kripik usus, nugget ayam dan sebagainya. Sehingga semakin
menambah kesempatan kerja bagi masyarakat Mojokrapak dan
sekitarnya.Saat ini beliau juga sedang merintis pembuatan pabrik
pengolahan pangan lain yaitu pabrik sosis dan nugget dengan target
pemasaran skala nasional.

4. Perbaikan Gizi dan Peningkatan Kesehatan


a. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan . ada beberapa upaya yang
dilakukan di desa Mojokrapak antara lain :
Posyandu Balita, di desa Mojokrapak terdapat 7 Posyandu balita
dengan tujuan untuk memantau perkembangan kesehatan balita

melalui pemantauan berat badan balita setiap bulan.


Posyandu Lansia, terdapat di Dusun Bulak dan Dusun Gondang,
dengan pelayanan setiap bulan. Posyandu lansia ini untuk

memantau kesehatan para lansia sehingga lansia


Polindes
Puskesmas pembantu
Bidan praktek swasta.
b. Upaya penanganan balita gizi buruk.
Di desa Mojokrapak tidak/ terdapat balita gizi buruk. Adapun upaya yang
dilakukan oleh desa Mojokrapak dibawah pembinaan kepala Desa
H.Warsubi,SH,M.Si adalah melalui :
PMT penyuluhan dan PMT pemulihan di Posyandu
Taman Pemulihan Gizi (TPG).TPG ini dilaksanakan selama 12
hari makan dengan disediakan menu yang secara mandiri dipilih
dan ditentukan oleh balita dan ibu balita sendiri. Di TPG ini juga
terdapat pelayanan kesehatan terpadu antara lain pelayanan gigi,
THT, gizi dan juga ada pelayanan bina keluarga balita (BKB)

untuk mendorong kemampuan motorik balita.


Perlu juga untuk diketahui pada tahun 2013 Kabupaten Jombang
mendapat Predikat KP-ASI (Kelompok Pendukung-Air Susu Ibu)
tingkat Nasional, yang diterima oleh Ketua TP PKK Kab.
Jombang Ibu Hj Ir. Tjaturina Yuliastuti Wihandoko, MM. Bapak H.
Warsubi langsung bergerak melakukan koordinasi dengan semua
pihak dalam rangka mendukung dan mensukseskan Program KPASI ini, sebagai salah satu bentuk perhatian dan tanggungjawab
Bapak H. Warsubi, terhadap BALITA yaitu dengan melakukan
penandatangan KOMITMEN bersama antara PKK Kabupaten
dengan MUSPIKA Kecamatan dan STIKES Pemkab Jombang
untuk pembentukan KP.ASI


c. Sumber dana yang digunakan untuk penanganan gizi buruk di desa
Mojokrapak adalah swadaya murni dari masyarakat Mojokrapak dan
donatur yang tidak lain adalah sang Kepala desa H. Warsubi, SH,M.Si
bersama istri selaku ketua Tim Penggerak PKK Desa Mojokrapak.

BAB V
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
A. Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih di bidang pangan dan gizi
adalah
Juara Desa Berseri tingkat Madya Provinsi Jawa Timur
Juara III lomba KRPL tingkat Provinsi Jawa Timur
Pelaksana TPG (Taman Pemulihan Gizi) Terbaik di Kabupaten
Jombang
B. Prestasi dan Penghargaan yang diperoleh di bidang non pangan adalah :
Juara I Lomba Kebersihan tingkat Kecamatan
Juara I Tingkat Propinsi UPJA (Usaha Pelayanan Jasa ALSINTAN)

Anda mungkin juga menyukai