PROFIL
H. WARSUBI, SH. M.SI
Nama Kades
Nama TP PKK
TEMPAT
TAHUN
SDN 2 Mojokrapak
Tembelang
LULUS
1982
SMPN 2 Jombang
SMA PGRI 1 Jombang
D3 Perkebunan Universitas Brawijaya
S1 Fak. Hukum Prodi Ilmu Hukum
Jombang
Jombang
Jombang
Malang
Surabaya
1985
1988
1991
1999
Surabaya
2002
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA
Utara
Desa
Pesantren, sebelah Barat dengan Kecamatan Megaluh, sebelah timur dengan Desa
Tampingmojo, dan sebelah Selatan dengan Kecamatan Jombang. Desa Mojokrapak
sudah menuju pembangunan desa yang lebih madani dengan adanya akulturasi
budaya dari Kecamatan Jombang yang merupakan kecamatan kota. Tidak hanya itu,
akses menuju kecamatan Megaluh juga melalui Desa Mojokrapak. Karena itu, letak
yang sangat strategis inilah yang menjadikan pola pikir dan gaya hidup masyarakat
Desa Mojokrapak semakin modern namun masih tetap mempertahankan budaya
dan kearifan lokal. Separoh kota separoh desa, begitulah persisnya.
Terlepas dari itu, perekonomian masyarakat di Desa Mojokrapak cenderung
menengah ke atas. Jumlah penduduk yang besar di Desa Mojokrapak bukan berarti
menjadikan lahan yang ada menjadi berupa pemukiman warga saja, akan tetapi
masih didominasi ladang, kebun dan persawahan yang terletak di sisi barat dan
timur desa. Untuk meningkatkan ketahanan pangan, bahkan masyarakat desa
setempat telah memanfaatkan pekarangan untuk ditanami beragam tanaman sayur
dan hortikultura. Mata pencaharian penduduk utama adalah tani dengan sebagian
lainnya bekerja part time sebagai karyawan atau buruh pabrik di wilayah Desa
Mojokrapak (sebagian besar di perusahaan yang didirikan oleh H. Warsubi, SH.
M.Si) dan sebagian berada di luar Desa Mojokrapak. Banyaknya warga yang bekerja
sebagai wiraswasta yang membawa hasil olahan pangan di Desa Mojokrapak
merupakan cerminan bahwa hasil bumi yang didapat juga cukup melimpah. Semua
kegiatan perekonomian tidak luput oleh peran serta pemerintah desa Mojokrapak
yang dipimpin H. Warsubi, SH. M.Si selaku kepala desa Mojokrapak.
Banyak organisasi yang bergerak secara aktif dalam bidang pengadaan
pangan sehingga semakin meningkatkan pendapatan masyarakat. Di antaranya :
Dasawisma, PKK, POKTAN dan GAPOKTAN, KRPL, Karang Taruna, Kelompok
Usaha Kecil dan Menengah serta Kelompok Lele Berseri. Organisasi tersebut telah
menghasilkan produk-produk pangan serta sarana yang menunjang pangan demi
terwujudnya ketahanan pangan di Desa Mojokrapak.
Desa Mojokrapak merupakan Desa dengan wilayah terluas dan jumlah penduduk
terbanyak se Kecamatan Tembelang.Desa Mojokrapak
mempunyai
jumlah
Penduduk sebanyak 7.289 jiwa, dimana Laki-laki : 3.633 jiwa dan Perempuan :
3.656 jiwa dengan luas wilayah 2,69 km2. Desa Mojokrapak terdiri dari 7 dusun
Yaitu Bulak, Gondang, Plembon, Sugihwaras, Gilang, Krapak, dan Ngledok.
Batas-batas wilayah
-
Utara
Barat
Selatan
Timur
Potensi Ekonomi
Mata pencaharian
-
Petani Pemilik
: 199 jiwa
Buruh Tani
: 445 jiwa
Pedagang
: 231 jiwa
Bidan Desa
: 1 jiwa
Pensiunan
: 37 jiwa
Pegawai Negeri
: 169 jiwa
ABRI
: 8 jiwa
Angkutan
: 751 jiwa
Karyawan Swasta
: 230 jiwa
Lain-lain
: 400 jiwa
Total
: 7.289 jiwa
BAB III
KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA MOJOKRAPAK
Pembangunan Ketahanan Pangan tidakbisa dilepaskan dari upaya penguatan
kelembagaan
sehingga
masyarakat
mempunyai
wadah
yang
tepat
dalam
restrukturisasi.
Terakhir,
restrukturisasi
Poktan
Gapoktan
se
3. Lumbung Pangan
Lumbung pangan merupakan sarana penyimpanan pangan pokok dalam
mewujudkan cadangan pangan masyarakat untuk antisipasi masa paceklik,
gejolak harga dan bencana alam.Dengan adanya lumbung pangan ketersediaan
pangan masyarakat tetap terjaga. Lumbung pangan di desa Mojokrapak terdiri
dari : Lumbung Pangan Dusun Bulak dan Dusun Sugihwaras.
semua ini
yang
ada
keuangan
dan
yang
6. Karang Taruna
Sejak tahun 2012 selain Karang Taruna Desa, di desa Mojokrapak telah
terbentuk Karang Taruna Dusun kelompok remaja dan anak muda Dusun Bulak
yang memang dibentuk Khusus untuk membantu kegiatan KRPL. Oleh karena
itu, beberapa anggota karang taruna juga masuk dalam struktur organisasi KRPL
untuk melakukan pembinaan dan pengelolaan KRPL. Kegiatan yang telah
dilakukan anak-anak muda Dusun Bulak Desa Mojokrapak ini antara lain:
membantu ibu-ibu
Bank
Sampah
Mojokrapak
memberikan
edukasi
tentang
anak-anak
memberikan
kegiatan
muda
yang
ini
selain
positif
juga
usaha
kripik
mulai
dari
nol.
Dengan
kerja
keras
dan
istirahat
dan
Sholat
para
karyawan
dan
bakul
lele
yang
Jawa
Timur.dan
dengan
adanya
BAB IV
PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Penyediaan Data Ketahanan Pangan
1. Data Produksi Pangan Unggulan Desa Mojokrapak tahun 2011 2013
N
KOMODITAS
2011
O
2,195 Ton
1
Padi
1,189 Ton
2
Jagung
60 Ton
3
Kacang tanah
4
Hortikultura
4
Sapi
5
Kambing
6
Itik
7
Ayam Broiler
8
Lele
180 Ton
*Sumber data : Jombang dalam angka.
PRODUKSI
2012
TREN
2013
2,203 Ton
1,195 Ton
67 Ton
2,207 Ton
2,003 Ton
72 Ton
360 Ton
720 Ton
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa produksi pangan pokok di desa
Mojokrapak dari tahun 2011 2013 mengalami peningkatan, Hal ini tidak
lepas dari upaya Kepala Desa Mojokrapak yang selalu mendorong kepada
masyarakat untuk selalu berusaha meningkatkan produksi pangan dengan
berbagai cara dan tehnologi yang dikembangkan, sehingga dengan data
diatas dapat kita lihat bahwa Desa Mojokrapak sudah dapat dikategorikan
sebagai desa yang berkecukupan pangan dan mandiri dalam ketahanan
pangan.
2. Data Rumah Tangga Miskindan status gizi balita tahun 2011 2013
NO
1
2
3
4
PENDUDUK
RTM
Balita gizi baik
Balita gizi kurang
Balita Gizi buruk
2011
366 jiwa
2012
366 jiwa
2013
366 jiwa
TREN
4. Dukungan Permodalan
Dukungan permodalan yang digunakan untuk menumbuh kembangkan
usaha di masing-masing kelompok kelembagaan pangan adalah :
Dana KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Koperasi
UKM
Perbankan
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama
tahun 2011 2013
1. Ketersediaan Pangan
a. Perkembangan produksi pangan
Perkembangan
produksi
pangan
dapat
dirasakan
pada
2 jagung
3 kacang tanah
2,207
2,003
2,203
2,195
1,195
1,189
60
tahun 2011
67
tahun 2012
72
tahun 2013
masing kelompok.
Bimbingan tehnis secara berkelanjutan oleh PPL setempat Untuk
menunjang peningkatan produksi pertanian adalah terpenuhinya
sarana prasarana saprodi dan penyuluhan melalui program-
telah
tersedia
melalui
KUR,
maupun
Bank-Bank
c. Sumber dana
Dukungan dana yang digunakan untuk pengembangan pemanfaatan
pekarangan adalah dana stimulant APBD I, APBD II dan swadaya
Masyarakat.
3. Penanganan Rawan Pangan
a. Pemberian bantuan pangan pada penduduk miskin.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk miskin di Desa
Mojokrapak, selain dari program Raskin yang telah disalurkan, Kepala
Desa telah memberikan bantuan berupa zakat berupa beras, gula dan
minyak goreng secara rutin setiap satu tahun sekali.
b. Upaya pemerintah desa dalam mengembangkan usaha produktif untuk
penanganan masyarakat miskin adalah dengan mendirikan beberapa
usaha sehingga dapat menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat
desa Mojokrapak dan juga masyarakat di sekitar Mojokrapak. Usaha
tersebut antara lain :
Selain Sebagai seorang Kepala Desa, Bapak H. Warsubi juga sebagai
seorang interpreneur yang bergerak di bidang usaha pangan.usaha
yang dikelola beliau tergabung dalam Bima Sakti Grup yang terdiri dari :
1) UD Bima Sakti (Peternakan Ayam dan Transportasi),
2) PT. Phalosari Unggul Jaya (Rumah Potong Ayam), dan
3) Pupuk Organik (kerjasama dgn PT Petrokimia Gresik).
4) Ternak Lele Pondok Lele Berseri
Unit-unit usaha tersebut telah dirintisnya sejak tahun 2003, dimana saat
ini telah menyerap lebih dari 350 orang tenaga kerja, yang sebagian
besar adalah merupakan penduduk Desa Mojokrapak dan sekitarnya.
Untuk masyarakat Mojokrapak dalam hal penerimaan Karyawan
walaupun tanpa memiliki ijazah yang memadai tetap akan diterima
dengan syarat-syarat tertentu sehingga dapat dimaklumi kalau karyawan
perusahaan beliau di dominasi oleh warganya sendiri, hal ini adalah
merupakan
komitmen
dari
beliau
untuk
menciptakan
lapangan
pekerjaan bagi warganya. Selain itu juga untuk hasil sisa dari proses
pemotongan ayam dari RPA beliau, diberikan (baca beli) khusus kepada
warga mojokrapak sendiri seperti Usus, Ceker, Kepala dan rempelo
yang dimanfaatkan lagi menjadi bahan baku olahan untuk dibuat
menjadi Kripik usus, nugget ayam dan sebagainya. Sehingga semakin
menambah kesempatan kerja bagi masyarakat Mojokrapak dan
sekitarnya.Saat ini beliau juga sedang merintis pembuatan pabrik
pengolahan pangan lain yaitu pabrik sosis dan nugget dengan target
pemasaran skala nasional.
c. Sumber dana yang digunakan untuk penanganan gizi buruk di desa
Mojokrapak adalah swadaya murni dari masyarakat Mojokrapak dan
donatur yang tidak lain adalah sang Kepala desa H. Warsubi, SH,M.Si
bersama istri selaku ketua Tim Penggerak PKK Desa Mojokrapak.
BAB V
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
A. Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih di bidang pangan dan gizi
adalah
Juara Desa Berseri tingkat Madya Provinsi Jawa Timur
Juara III lomba KRPL tingkat Provinsi Jawa Timur
Pelaksana TPG (Taman Pemulihan Gizi) Terbaik di Kabupaten
Jombang
B. Prestasi dan Penghargaan yang diperoleh di bidang non pangan adalah :
Juara I Lomba Kebersihan tingkat Kecamatan
Juara I Tingkat Propinsi UPJA (Usaha Pelayanan Jasa ALSINTAN)