Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DALAM


BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TUBAN

Disusun Oleh:
Anisha Choirul Ni’mah (D93217087)

Dosen Pembimbing :
Muhammad Nuril Huda, M.Pd.
NIP. 198006272008011006

Guru Pamong Lapangan:


Drs. Abdul Karim M.Ag
NIP. 196408151994031002

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Naskah laporan pelaksanaan Praktik Manajemen Pendidikan Islam tahun


2020 di Kementerian Agama Kabupaten Tuban ini telah disusun sesuai dengan
petunjuk dan karena itu kami menyetujui naskah tersebut merupakan komponen
dalam penyelesaian program Praktik Manajemen Pendidikan Islam.

Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Oktober 2020

Tuban, 18 Oktober 2020

ii
HALAMAN PENGESAHAN
KEPALA LEMBAGA DAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

Naskah laporan pelaksanaan Praktik Manajemen Pendidikan Islam


ini telah disahkan oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tuban
pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Oktober 2020

Tuban, 18 Oktober 2020

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah serta inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Manajemen Pendidikan Islam (PMPI) beserta penyusunan laporan ini tanpa
halangan yang berarti.
Shalawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kejahiliyahan menuju
zaman yang penuh dengan syiar Islam dan kemajuan ilmu pengetahuan
sebagaimana kita rasakan saat ini.
Kegiatan PMPI yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan
14 Oktober 2020 telah memberikan pengalaman berharga bagi kami, utamanya
sebagai mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan Islam yang diharuskan bukan
hanya memahami teori namun juga praktik di lapangan. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Masdar Hilmy, MA, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya
2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag. M.Pd.I. selaku dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Bapak Dr. H. Muhammad Thohir, M.Pd. Selaku ketua jurusan
Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel
Surabaya.
4. Ibu Hj. Ni’matus Sholihah, M.Ag. Selaku Kepala Program Manajemen
Pendidikan Islam.
5. Bapak Muh. Khoirul Rifai, M.PdI, Selaku sekertaris prodi Manajemen
Pendidikan Islam
6. Bapak Muhammad Nuril Huda, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang Telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
dukungannya kepada mahasiswa PMPI di Kementerian Agama Kabupaten
Tuban

iv
7. Bapak Ibu Dosen di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN
Sunan Ampel Surabaya.
8. Bapak Drs. Sahid, MM selaku kepala Kementerian Agama Kabupaten
Tuban yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan
Praktik Manajemen Pendidikan Islam di Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
9. Ibu Siti Maulidiyah selaku Kepala seksi bagian PENDMA yang dengan
sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PMPI
berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
10. Bapak Abdul Karim selaku Kepala seksi bagian PDPONTREN yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan
PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
11. Bapak Hadi Sarjono selaku Kepala seksi bagian PAIS yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PMPI
berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
12. Bapak Mohammad Qosim selaku Kepala seksi bagian BIMAS yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan
PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
13. Bapak Ahmad Badrus Sholeh selaku Kepala seksi bagian Tata Usaha
yang dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama
kegiatan PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
14. Bapak/Ibu Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Tuban, yang
berkenan membagi pengalaman dan senang hati memberikan arahan kepada
kami.
15. Rekan-rekan PMPI Kemenag Kabupaten Tuban, yang senantiasa
memberikan semangat setiap hari, yang telah memberikan banyak saran
yang sangat berarti.

Juga dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih


terdapat kekurangan dan kesalahan, karena dalam penyusunannya tidak terlepas
dari berbagai faktor penghambat. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan

v
kritik dan saran dari pembaca atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
laporan ini guna perbaikan bagi kepenulisan di masa mendatang.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas kesediaan
pembaca, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tuban, 18 Oktober 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Lembaga PMPI .................................................................... 1
B. Waktu Pelaksanaan PMPI .............................................................. 5
C. Personalia PMPI .............................................................................. 5
BAB II PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
A. Praktik Manajemen Hubungan Masyarakat dan Kerjasama .......... 7
B. Praktik Manajemen Sarana dan Prasarana (inventory) .................. 7
C. Praktik Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Anggaran ........... 8
D. Praktik Sistem Informasi Manajemen ............................................. 8
BAB III ANALISIS HASIL PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Analisa Teoritis ............................................................................... 10
B. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Kerjasama ........................ 10
C. Manajemen Sarana dan Prasarana ................................................... 11
D. Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Anggaran......................... 13
E. Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 14
B. Rekomendasi .................................................................................. 14
C. Penutup............................................................................................ 15
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan PMPI
B. Lembar Hasil Observasi Lokasi PMPI
C. Perangkat Manajemen
D. Pemetaan Manajemen

vii
E. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Lembaga PMPI


1. Alamat Kantor
a. Kabupaten/Kota : Kabupaten Tuban
b. Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.47 Tuban
c. Provinsi : Jawa Timur
d. Telepon :(0356) 321031
e. Faksimili :(0356) 324193
f. Website :https://kemenagtuban.wordpress.com/profil/
g. Email : kabtuban@kemenag.go.id
h. Waktu Kerja :
1) Masuk : Jam 07.30 WIB
2) Istirahat : Jam 12.00 – 13.00 WIB
3) Keluar : Jam 16.00 WIB

2. Visi dan Misi Kementerian Agama Kabupaten Tuban


VISI
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Tuban yang taat beragama,
inklusif, toleran, rukun, berpendidikan, mandiri, sejahtera lahir dan batin.
MISI
- Meningkatkan kualitas pembinaan kehidupan beragama
- Meningkatkan kualitas pembinaan wawasan keagamaan
- Meningkatkan kualitas pembinaan toleransi dalam kehidupan
beragama
- Meningkatkan kualitas penyelenggaraan RA, Madrasah, Pendidikan
Agama, dan Pendidikan Keagamaan
- Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

1
- Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang profesional, integritas,
bersih dan melayani
3. Sejarah Kementerian Agama Kabupaten Tuban
Kementerian Agama lahir di Indonesia pada tanggal 3 Januari 1946,
sampai saat ini diperingati sebagai Hari Amal Bhakti Kementerian
Agama. Mulai pertama Kantor Kementerian Agama Kab.Tuban berada
di lingkungan Masjid Agung Tuban.
Perkembangan pada tahun 1965 Kementerian Agama Kab.Tuban
menjadi Grouping beberapa dinas, diantaranya:
1. Kantor Dinas Penerangan Agama Islam Kab.Tuban sebagai
kepala (Nurjono Basyar) kediaman Jl. Pemuda Tuban.
2. Kantor Dinas Pendidikan Agama Kab.Tuban sebagai Kepala
(Dirjo Susastro) kediaman Ponorogo.
3. Kantor Pengadilan Agama Tuban sebagai ketua (KH. Muchid
Ma’sum).
Pada tahun 1965 Kementerian Agama Kab.Tuban terbagi:
1. Kantor Jawatan Penerangan Agama Kab. Tuban, sebagai kepala
berurutan: Nurjono Basyar (kediaman Jl. Pemuda Tuban), R
Hasbullah, M. Sidig.
2. Kantor Pendidikan Agama Kab. Tuban sebagai kepala: Dirjo
Susastro (dari Ponorogo), Moh. Mahdali kediaman depan
Masjid Sentono Sunan Bonang Tuban.
3. Kantor Urusan Agama Daerah Tk. II Kab. Tuban sebagai kepala:
KH. Murtadji (kediaman Kutorejo Tuban).
4. Kantor Pengadilan Agama Tuban sebagai ketua: KH. Muchid
Ma’sum.
Pada tahun 1973/1974 Grouping Kantor menjadi Kantor Perdepag
Kab.Tuban (Kantor Perwakilan Departemen Agama Kab.Tuban),
dengan susunan orgamisasi:
1. Kepala Kantor Perdepag Kab. Tuban dijabat: KH. Imam
Mujahid (sebelumnya Naib senior Jojongan Singgahan).

2
2. Sekretaris (sekarang: Kasubbag TU) dijabat: Moh. Sholeh (dari
Malang).
3. Seksi Urais (Urusan Aama Islam) dijabat oleh Kasi: KH. Munir,
BA. Dibantu Kasubsi-Kasubsi.
4. Seksi Penais (Penerangan Agama Islam) dijabat oleh Kasi:
Nurjono Basyar. Dibantu Kasubsi-Kasubsi, diantaranya
Kasubbin Inspeksi.
5. Seksi Pendais (Pendidikan Agama Islam) dijabat oleh kasi: R.
Abd. Kadir. Ada PPAI (Pemilik Pendidikan Agama Islam) antara
lain dijabat KH. Masqudi NS.
6. PBU Haji (Penyelenggara Bimbingan Urusan Haji) dijabat oleh:
Djupri Mansyur, BA
7. Pengadilan Agama Kab. Tuban.
Pada tahun 1975 menjadi Kandepag Kab. Tuban (Kantor
Departemen Agama Kab. Tuban) Sebagai kepala kantor: Sujuthi Cholil,
BcHk. (1978-1983) dari Malang, didampingi:
1. Kasubbag TU
2. Kasi Urais
3. Kasi Penais
4. Kasi Pendais
5. Kasi Pergurais
6. PBU Haji
Semua berkantor di Masjid Agung Tuban, kecuali Pendais di Jl. KH.
Musta’in Tuban (dulu terkenal dengan jalan Glender Tuban).
Pada tahun 1978 Kantor Departemen Agama Kab. Tuban pindah
tempat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.47 Tuban pertama kali
kepala dijabat oleh PLH. Moh. Sholeh, kemudian berurutan sebagai
berikut:
1. M. Ali Sutrisno (1978-1983)
2. Moh. Hasan AS (1983-1988)
3. Abd. Mu’in (1988-1994)

3
4. Saifullah (1994-1997)
5. Moh. Farchan, Msi. (1997-2005)
6. Sutrisno, SE, MPd. (2005-2009)
7. Ahmad Rodli, MA. (2009-2010)
8. Leksono, MPd.I. (2010-2014)
Pada tahun 2010 Kantor Departemen Agama Kab. Tuban menjadi
Kantor Kementerian Agama Kab. Tuban, dengan Susunan Organisasi
(KMA No.13/2012) sebagai berikut:
1. Kepala Kantor: Abd. Wahib, MPd.I. (2014 – sekarang)
2. Kasubbag TU: Achmad Badrus Sholeh
3. Kasi Bimas Islam:
4. Kasi Pendma: Muchlisin Mufa, MPd.I.
5. Kasi PD Pontren: Siti Maulidiyah, SH
6. Kasi PHU: Abd. Ghofar, MA
7. Kasi Pais: –
8. Penyelenggara Syari’ah: Umi Kulsum, Sag, MPd.I.

4. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kabupaten Tuban

4
5. Struktur Organisasi Kementerian Kabupaten Tuban Bidang
BIMAS

Pengadministrasi Umum

Roji' Amanu
NIP. 197511182014111002

Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran

Ashabul Yamin, M.Pd.I


NIP. 1967002112005011001

Kepala Seksi BIMAS Pengelola data Laporan Pertanggung


Kepala Kemenag Kab Tuban jawaban Kegiatan
Drs. Sahid, MM Drs. Moh. Qosim Abu Na'im
NIP. 197604262009101001

Pengelola Bantuan Operasional


Rocmad
NIP. 197009282014111001

Pengelola Data
Akhmad Manan
NIP.197509192014111002

B. Waktu Pelaksanaan PMPI


Kegiatan PMPI di Kementerian Agama Kabupaten Tuban
dilaksanakan selama 60 hari mulai tanggal 19 Oktober sampai dengan 14
Oktober 2020. Jam kerja selama kegiatan PMPI mengikuti ketentuan dan
kebijaksanaan pihak Kemenag Sidoarjo yakni pukul 07.30 sampai dengan
pukul 15.00 pada hari Selasa dan Rabu. Akan tetapi jika Pihak Staff
Kemenag meminta mahasiswa PMPI untuk hadir mengikuti kegiatan yang
ada di Kantor Kemenag Tuban, Saya ikut serta mengikuti kegiatan tersebut
di luar kesepakatan hari kegiatan PMPI

C. Personalia PMPI
Personalia PMPI di Kementerian Agama Kabupaten Tuban terdiri
atas 10 orang mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Islam UIN
Sunan Ampel Surabaya, yaitu :

5
Dosen Pembimbing Lapangan :
Muhammad Nuril Huda, M.Pd.
Guru Pembimbing Lapangan :
Siti Maulidiyah, SH
Drs. Abd. Karim, M.Ag
Drs. Hadi Sarjono
Data Mahasiswa :

No. Nama Mahasiswa NIM Penempatan Bagian


Pelayanan Terpadu Satu
1 Eka Dana Margi Saputra D03217013
Pintu (PTSP)
2 Shopa Marwati D93217115 Bag. Keuangan
3 Lili Nur Amaliyah D93217102 PAIS
4 Sayyidah Sa’id D93217076 PAIS
5 Zulli Nurrita D93217121 PD PONTREN
6 Yuliana Tri Handayani D93217082 PD PONTREN
7 Anisha Choirul Ni’mah D93217087 BIMAS ISLAM
8 Silvia Diah Rahmawati D93217077 BIMAS ISLAM
9 Moch. Misbahul Munir D93217109 PENDMA
10 Vira Sholikah D93217081 PENDMA

6
BAB II
PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

A. Praktik Manajemen Hubungan Masyarakat dan Kerjasama


Hubungan masyarakat atau sering disingkat humas adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau Lembaga.
Manajemen hubungan masyarkat dan kerjasama di seksi Bimbingan
Masyarakat islam (BIMAS) adalah melakukan pelaksanaan dan pembinaan
pada seksi BIMAS serta pembinaan Pernikahan dan pemberdayaan zakat
dan wakaf, penyuluhan dan penerangan agama islam, dakwah, dan MTQ.
Dalam menjalankan aktivitas humas yang berkaitan langsung dengan bimas
yaitu KUA se Kab Tuban dan Kantor Wilayah (Kanwil).
Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Qosim dalam
Hubungan Masyarakat yang bertanggung jawab ialah Kepala Seksi yaitu
Bapak Qosim, Jika ada kegiatan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi
Calon Pengantin yang mengkoordinasi yaitu dari Kemenag Tuban sehingga
KUA hanya perlu menyediakan peserta dan tempat untuk pelaksanaan
kegiatan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi Calon Pengantin.
Pada bidang seksi Bimbingan Masyarakat islam (BIMAS),
Manajemen hubungan masyarakat yang diterapkan meliputi : Bimbingan
Pra Perkawinan, MTQ, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Penerangan
Agama Islam, dan Penyuluhan.
B. Praktik Manajemen Sarana dan Prasarana (inventory)
Manajemen sarana prasarana dapat terwujud sebagai suatu proses
yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis. Dapat
didefinisikan sebagai suatu proses kerjasama yang dilakukan dalam upaya
untuk mendayagunakan seluruh sarana dan prasarana yang ada dengan
sefektif dan sefisien mungkin.
Manajemen hubungan masyarkat dan kerjasama di seksi Bimbingan
Masyarakat (BIMAS) adalah pelaksanaan fungsi manajemen dalam bidang

7
informasi dan komunikasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis
dengan publik, khususnya pada guru dan tenaga kependidikan melalui
berbagai media. Fungsi dari manajemen hubungan masyarakat khususnya
pada bidang BIMAS adalah tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam
pengambilan kebijakan, pelaksanaan, pelayanan dan program.
Pada seksi Bimbingan Masyarakat (BIMAS) manajemen hubungan
dan masyarakat yang di terapkan adalah kepada calon pengantin.

C. Praktik Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Anggaran


Seksi BIMAS adalah menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Islam sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan yang melakukan
pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan
informasi kepada para calon pengantin. Manajemen keuangan dan
pengelolaan anggaran yang diterapkan di seksi BIMAS dengan menyusun
program dan anggarannya. Kemudian susunan laporan program dan
anggaran yang dibutuhkan diajukan kepada bidang keuangan kementrian
agama. Karena dana yang dibutuhkan tidak langsung cair sehingga
pengelolaan keuangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan uang
pribadi dari staf seksi BIMAS. Setelah dana yang diajukan turun atau cair
maka dana tersebut digunakan untuk mengganti uang staf yang terpakai
dalam membiayai pelaksanaan program. Pada seksi BIMAS tidak terdapat
anggaran yang memang harus dikelola sendiri oleh bidang BIMAS,
sehingga mengharuskan melakukan pengajuan anggaran setiap pelaksanaan
program.
D. Praktik Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai
kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan

8
dan pengendalian. Manajemen inilah nantinya akan langsung saling
berhubungan sehingga dalam penyusunan dan pengelolaan data.
Sistem informasi manajemen dalam bidang BIMAS menggunakan
aplikasi Simbi, Simkah, Simas, Siwak, dan SiK. Berikut merupakan
aplikasi-aplikasi yang dipergunakan untuk menunjang jalannya kegiatan di
BIMAS.
Aplikasi Simbi merupakan sistem informasi yang dikembangkan
Kementerian Agama guna meningkatkan kulitas pelayanan yang optimal,
tidak bersifat seadanya, masyarakat akan bisa melihat informasi yang cepat,
lengkap, akurat dan terbaru.
Kemudian terdapat Aplikasi Simkah merupakan sebuah program
Aplikasi Komputer berbasis Windows yang berguna untuk mengumpulkan
data-data Nikah dari seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di Wilayah
Republik Indonesia secara “On-line”, data akan tersimpan dengan aman di
KUA setempat, di Kabupaten/Kota di Kantor Wilayah Propinsi dan di
Bimas Islam.
Sedangkan Aplikasi SIWAK (Sistem Informasi Wakaf) merupakan
sebuah program aplikasi/ perangkat lunak (software) berbasis windows
yang berisi tentang benda -benda yang di wakafkan. Aplikasi ini merupakan
aplikasi yang dikhususkan untuk benda –benda wakaf yang ada di
Indonesia. Dengan adanya SIWAK maka data-data wakaf dapat
terdokumentasi dengan baik dan akan terdapat penyatuan data wakaf
seluruh Indonesia, sehingga Kementerian Agama RI memiliki database
wakaf yang akurat.
Sistem informasi kepenghuluan atau biasa dikenal dengan sebutan
SIK ini dikembangkan untuk memudahkan dalam melakukan pendataan
dari semua penghulu yang ada di indonesia dan data pernikahan secara
online dan dapat digunakan untuk menjadi salah satu sumber informasi
kepenghuluan dan pernikahan.

9
BAB III
ANALISIS HASIL PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Analisis Teoritis
Dari proses kegiatan yang dilakukan pada saat Praktik Manajemen
Pendididkan Islam diperoleh banyak pengalaman seputar tugas dan
tanggung jawab seorang pegawai. Hal ini berhubungan erat dengan
kemampuan manajerial dalam usaha untuk meningkatkan proses serta hasil
kerja yang efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.

B. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Kerjasama


Manajemen humas adalah suatu komunikasi dua arah antara suatu
lembaga dengan masyarakat untuk melakukan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi dalam usaha pencapaian
tujuan oragnisasi.
Kegiatan umum humas meliputi berbicara di konferensi,
memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan
komunikasi karyawan. Humas juga memiliki ruang lingkup yang luas, baik
lingkup internal (dengan karyawan atau manajer) maupun eksternal (dengan
masyarakat, media atau pemerintah).
Manajemen hubungan masyarkat dan kerjasama di seksi Bimbingan
Masyarakat islam (BIMAS) adalah melakukan pelaksanaan dan pembinaan
pada seksi BIMAS serta pembinaan Pernikahan dan pemberdayaan zakat
dan wakaf, penyuluhan dan penerangan agama islam, dakwah, dan MTQ.
Dalam menjalankan aktivitas humas yang berkaitan langsung dengan bimas
yaitu KUA se Kab Tuban dan Kantor Wilayah (Kanwil).
Pada bidang seksi Bimbingan Masyarakat islam (BIMAS),
Manajemen hubungan masyarakat yang diterapkan meliputi : Bimbingan
Pra Perkawinan, MTQ, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Penerangan
Agama Islam, dan Penyuluhan.

10
C. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana prasarana adalah pengelolaan sarana dan
prasarana kantor meliputi; perencanaan, pengawasan, pengadaan,
pemeliharaan, serta penghapusan
1. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana merupakan proses
perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman,
penukaran, daur ulang, rekondisi/ rehabilitasi, distribusi atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan kantor.

2. Pengawasan
Pengawasan sarana dan prasarana kegiatan mengamati,
mengukur, membandingkan memeriksa dan menilai seluruh
jalannya manajemen sarana dan prasarana untuk menghindari
penyimpangan, penyalahgunaan, dan hal-hal yang tidak sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang ada.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan
berbagai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan tertentu . cara pengadaan sarana dan prasarana ini
beragam, mulai dari pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan
bantuan, dan perbaikan.
Sarana dan prasarana di BIMAS Kemenag Tuban dimulai
dari perencanaan, semua barang yang tidak ada, akan direncanakan
dengan mencatat barang apa yang dibutuhkan, barang apa yang
kurang, dan disertai alasan atau pertimbangan menggunakan barang
tersebut. Setelah di rencanakan dibuatlah RAB (Rancangan
anggaran belanja). RAB tersebut diberikan ke kanwil jawa timur, di
kanwil jatim semua RAB dari kemenag dibahas ulang, agar

11
kedepannya tidak terjadi kekeliruan serta mencocokan data yang
diajukan benar benar dibutuhkan. Setelah itu dari pihak kemenag
kab. Tuban menunggu persetujuan, setelah disetujui turunlah
anggaran dari “DIPA” (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) yang
berisi pencatatan barang, dan barang tersebut diakui BMN (Barang
Milik Negara) . dan setelah berhasil melakukan pengadaan barang
turunlah anggaran yang akan diserahkan ke bendahara kemenag kab.
Tuban dan Dana tersebut disalurkan ke kasi Bimas, guna membeli
barang-barang yang dibutuhkan.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan upaya untuk
membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan
menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian
peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan
dapat menghemat biaya pembelian barang baru.
5. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang
berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penghapusan di seksi BIMAS ini dilakukan jika barang sudah tidak
dapat diperbaiki karena sudah rusak parah maka akan diletakkan di
dalam gudang.
Dalam Penghapusan barang juga dilakukan secara bertahap
karena penghapusan barang yang saat pembelian menggunakan
anggaran dari DIPA dan status barang menjadi BMN (Barang
Milik Negara) membutuhkan waktu yang lama. Penghapusan
barang ini dilakukan oleh pihak umum bidang sarana dan prasarana
dengan mengajukan laporan penghapusan barang kemudian yang
akan ditindak lanjuti melalui monitoring atau audit yang dilakukan
oleh pihak yang bersangkutan.

12
D. Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Anggaran
Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh pimpinan dalam menggerakkan para bawahannya untuk menggunakan
fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan keuangann
(penganggaran), pengelolaan berupa pengeluaran (pencairan), penggunaan,
pencatatan, pemeriksaan, pengendalian, penyimpanan dana,
pertanggungjawaban dan pelaporan uang yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau institusi.
Manajemen keuangan di seksi Bimbingan Masyarakat (BIMAS)
bisa dikatakan tidak ada pelaksanaan manajemen keuangan, karena tidak
terdapat aktifitas berupa pencatatan, pemeriksaan, pengendalian,
penyimpanan dana dan pelaporan uang yang dimiliki. Hal tersebut
dikarenakan setiap akan melaksanakan program dan kegiatan seksi BIMAS
hanya diminta untuk melaksanakan penganggaran dana yang dibutukan,
berupa proposal kegiatan. Sehingga uang yang diterima dari bagian
keuangan hanya sesuai dengan anggaran yang diajukan

E. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sistem informasi manajemen
didefinisikan oleh oleh George M. Scott sebagai berikut, suatu SIM adalah
kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang
menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun
kebutuhan operasi.
Sistem informasi manajemen dalam bidang BIMAS menggunakan
aplikasi Simbi, Simkah, Simas, Siwak, dan SiK. Berikut merupakan
aplikasi-aplikasi yang dipergunakan untuk menunjang jalannya kegiatan di
BIMAS.

13
BAB IV
KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktik Manajemen Pendidikan Islam yang telah
dilakukan, maka penulisan laporan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemenag Kabupaten Tuban termasuk kemenag yang baik dalam
menerapkan fungsi-fungsi manajemennya. Dalam bidang
hubungan masyrakat Kemenag Kabupaten Tuban telah
berkerjasama dengan Kua maupun Masjid yang ada di Kabupaten
Tuban.
2. Kemenag Kabupaten Tuban telah mengelola sarana dan prasarana
dengan baik dan menjalankan standart operasional procedure yang
berlaku di Kemenag Kabupaten Tuban dengan baik.
3. Pengelolaan keuangan di Kemenag Kabupaten Tuban dilakukan
berdasarkan skala prioritas yang dimiliki oleh setiap bagian .
4. Kemenag Kabupaten Tuban sudah menerapkan Sistem Informasi
Manajemen dalam upaya untuk mengelola dan serta penyajian
system informasi untuk masyarakat.

B. Rekomendasi
1. Kementerian Agama Islam Kab. Tuban dalam bidang BIMAS perlu
meningkatkan layanan kerjasama dalam memberikan pelatihan
kepada peserta magang.
2. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan Praktik Manajemen
Pendidikan Islam (PMPI) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Tuban agar para pegawai dapat meningkatkan efektivitas kinerja
sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) hendaknya pihak
Kantor Kemenag Kabupaten Tuban meningkatkan fasilitas yang
memadai yang dapat menunjang kinerja para pegawai Kantor

14
Kemenag Kemenag Kabupaten Tuban serta meningkatkan kualitas
pelayanan ditengah pandemic Covid-19.
C. Penutup

Kegiatan Praktik Manajemen Pendidikan Islam (PMPI) tahun ini


dilaksanakan dengan sistem yang berbeda yakni secara daring dann luring,
dikarenakan merebaknya pandemi virus COV-19, namun tidak mengurangi
semangat kami dalam melaksanakan kegiatan PMPI ini.

Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Kementerian Agama


Kabupaten Tuban dan seluruh stafnya yang telah bersedia memberikan kami
pengalaman praktik manajemen yang berharga. Dari penulis pribadi,
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bagian Bimbingan Masyarakat
Islam(BIMAS ISLAM) Kementerian Agama Kabupaten Tuban yang telah
banyak mengajari pengetahuan praktik tentang manajemen pendidikan
islam. Penulis memohon maaf jika selama kegiatan PMPI, penulis belum
mampu secara maksimal melaksanakan tugas.

Tak lupa, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang ditemukan. Kami akan sangat
terbuka menerima kritik dan saran pembaca sebagai bekal penyempurnaan
laporan ini. semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

15
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan PMPI
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Berikut merupakan dokumentasi foto dan video. Untuk video dapat dilihat di
link youtube berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=xtJJYnQvipc&feature=youtu.be

Untuk foto dapat dilihat dibawah ini

Suasana Kegiatan Bimbingan Perkawinan Suasana Kegiatan Bimbingan


yang ada di Kec. Plumpang Perkawinan yang ada di Kec. Plumpang

Kegiatan Mengolah Data Emis di Seksi


Kegiatan Menginput Data
Pendma

16
Bimbingan Pertama Bersama DPL Via
Kegiatan Praktek Manajemen
Zoom

Kunjungan DPL di Kemenag Penutupan PMPI

Penyerahan Cindramata kepada Pihak


Suasana di Seksi Pendma
Kemenag Tuban

17
Menginput Data Dokumen Laporan
Kunjungan DPL ke Kemenag Tuban
Peristiwa Pernikahan

Pembukaan PMPI Menginput Data di Bimas

Mengkroscek Data Binwin Mengkroscek Data Binwin

18
Menginput Data Laporan Peristiwa
Menginput Data Peserta Binwin
Triwulan 1

Menginput Pendidikan dan Usia Menginput Daftar hadir Peserta Binwin

19
Mengkroscek Laporan Keuangan Seksi Menginput Daftar Hadir BInwin di
Bimas Kecamatan Semanding

Pencetakan Sertifikat Binwin Kegiatan Binwin Di Kua Montong

Kegiatan Memberikan Materi Suasana Kegiatan Pretest

20
Menginput Daftar Hadir di Kua Rengel

21
B. Lembar Hasil Observasi Lokasi PMPI
Lampiran 2. Lembar Hasil Observasi Lokasi PMPI

22
23
C. Perangkat Manajemen
Lampiran 3. Lembar Kinerja Manajemen Harian (Perangkat Manajemen)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Senin – Rabu


Tanggal : 24 Agustus 2020 – 26 Agustus 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Bidang
Manajemen
1. 07.00 09.00 Diskusi Planning Manajemen
dengan Kepala (Perencanaan) Pendidikan Islam
Seksi terkait
mekanisme
pelaksanaan
PMPI.
09.00 14.30 Membantu
menginput
data Laporan
Actuating Sistem Informasi
Data Peristiwa
(Pelaksanaan) Manajemen
Nikah dan
Rujuk ke
aplikasi simbi
2. 07.00 11.00 Merekap data
dan Menginput
Actuating Sistem Informasi
data Nikah dan
(Pelaksanaan) Manajemen
Rujuk ke
aplikasi simbi

24
13.00 14.30 Menginput Actuating Manajemen
data (Pelaksanaan) Administrasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Bimwin sesuai
dengan materi-
materi yang
diisi oleh
Narasumber
3. 07.00 14.00 Merekap data
dan Menginput Actuating
Sistem Informasi
data Nikah dan (Pelaksanaan)
Manajemen
Rujuk ke
aplikasi simbi

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

25
Lembar Kinerja Manajemen Harian
Hari : Selasa – Rabu
Tanggal : 01 September 2020 – 02 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 14.00 Mengoreksi Controlling Manajemen
dan Menginput (Pengawasan) Administrasi
data Keuangan
Bimas ke
Aplikasi
RKAKL DIPA
2. 07.00 14.30 Menginput Actuating Manajemen
data dan (Pelaksanaan) Administrasi
Merakap
Laporan Data
Peristiwa
Nikah dan
Rujuk Model
L.1 dalam
bulan Januari-
Maret 2020

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

26
Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Selasa – Rabu


Tanggal : 08 September 2020 – 09 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 14.30 Menginput Actuating Manajemen
data dan (Pelaksanaan) Administrasi
Merakap
Laporan Data
Peristiwa
Nikah dan
Rujuk Model
L.1 dalam
bulan April-
Juni 2020
2. 07.00 11.00 Menginput Actuating Manajemen
data dan (Pelaksanaan) Administrasi
Merakap
Laporan Data
Peristiwa
Nikah dan
Rujuk Model
L.2 dalam
bulan Januari-
Maret 2020
11.00 14.00 Membantu Actuating Manajemen
memilah (Pelaksanaan) Arsip

27
dokumen
tanda bukti
EMIS RA, MI,
MTS, DAN
MA di Bidang
PENDMA

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Kamis
Tanggal : 10 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah yang
ada di Rengel

28
Tugas Pelaksana Tanda Tangan
Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Selasa – Rabu


Tanggal : 15 September 2020 – 16 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 13.00 Mengantar Actuating Manajemen Humas
Surat ke (Pelaksanaan)
Bagian
Keuangan
dan Mengedit
data
Keuangan
2. 07.00 14.30 Menginput Actuating Manajemen
data dan (Pelaksanaan) Administrasi
Merakap
Laporan Data
Peristiwa
Nikah dan
Rujuk Model
L.2 dalam

29
bulan April -
Juni 2020

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Kamis-Jum’at
Tanggal : 17 September 18 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah yang
ada di KUA
Semanding
2. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah hari

30
terakhir yang
ada di KUA
Semanding

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Sabtu
Tanggal : 19 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah yang
ada di KUA
Montong

31
Tugas Pelaksana Tanda Tangan
Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

Lembar Kinerja Manajemen Harian

Hari : Senin -Selasa


Tanggal : 21 September - 22 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Waktu Aktivitas Fungsi Kategori Bidang


Mulai Selesai Manajemen Manajemen Manajemen
1. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah yang
ada di Aula
Haji Kemenag
Tuban
2. 07.00 13.00 Mengikuti Actuating Manajemen Humas
Kegiatan (Pelaksanaan)
Bimbingan
Perkawinan
Pranikah hari
terakhir yang
ada di Aula

32
Haji Kemenag
Tuban

Tugas Pelaksana Tanda Tangan


Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa

Anisha Choirul Ni’mah


(______________)

33
D. Pemetaan Manajemen
Lampiran 4. Lembar Pemetaan Manajemen

Perencanaan Aktivitas Manajemen

Tanggal : 19 Agustus 2020 – 14 Oktober 2020


Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM

No Program Tujuan Manfaat Sasaran Kegiatan


1. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Rengel masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela
masing- materi juga
masing diadakan
pasangan kegiatan
4. Mengetahui bermain
cara peran, di
menyatukan mana
visi dan misi pasangan
bersama calon
pasangan pengantin
memperagak
an perannya
kelak
menjadi
orang tua

34
yang teladan
bagi anak-
anaknya

2. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan


Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Plumpang masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela materi
masing- juga diadakan
masing kegiatan bermain
pasangan peran, di mana
4. Mengetahui pasangan calon
cara menyatukan pengantin
visi dan misi memperagakan
bersama pasangan perannya kelak
menjadi orang tua
yang teladan bagi
anak-anaknya
3. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Semanding masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab

35
masing- 2. Di sela-sela
masing materi juga
pasangan diadakan
4. Mengetahui kegiatan
cara bermain
menyatukan peran, di
visi dan misi mana
bersama pasangan
pasangan calon
pengantin
memperagak
an perannya
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya
4. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Montong masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela
masing- materi juga
masing diadakan
pasangan kegiatan
4. Mengetahui bermain
cara peran, di

36
menyatukan mana
visi dan misi pasangan
bersama calon
pasangan pengantin
memperagak
an perannya
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya
5. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Tuban masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela
masing- materi juga
masing diadakan
pasangan kegiatan
4. Mengetahui bermain
cara peran, di
menyatukan mana
visi dan misi pasangan
bersama calon
pasangan pengantin
memperagak
an perannya

37
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya

38
E. Deskripsi Pengembangan E-Office
Lampiran 5. Deskripsi Pengembangan E-Office

APLIKASI MANAJEMEN SURAT SEBAGAI LAYANAN


PERSURATAN DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
DI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TUBAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan akan pelayanan yang efisien dan efektif tidak bisa
dipungkiri lagi. Masyarakat sering mengeluhkan lamanya antri dan
layanan yang membutuhkan waktu 10 menit lebih untuk memenuhi suatu
kebutuhan. Khususnya pada kantor pemerintahan, kerap terjadi keluhan
tersebut dari masyarakat. Seiring perkembangannya zaman kendala
tersebut dapat diminimalisir dengan munculnya teknologi informasi yang
semakin canggih tiap tahunnya. Oleh karena itu, beberapa kantor
pemerintahan mencoba beralih dan bersinergi dengan teknologi
informasi agar dapat menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Kantor kementerian agama kabupaten Tuban salah satu contoh kantor
yang bersinergi dengan teknologi informasi. Bagian yang paling di soroti
ialah pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), karena disitulah intensitas
hubungan dengan masyarakat sangat erat. Terutama banyaknya aktivitas
surat masuk. Maka dari itu, PTSP mengaplikasikan teknologi informasi
melalui aplikasi manajemen surat (AMS). Aplikasi manaejemen surat
adalah aplikasi yang bertugas untuk mengarsipan surat dan pencetakan
disposisi untuk tindak lanjut surat kepada Kepala Lembaga. Computer,
scanner, dan printer merupakan alat yang membantu aplikasi tersebut
berjalan maksimal.

B. Tujuan Pengembangan
1. Meningkatkan kualitas layanan administrasi persuratan.
2. Efisiensi dan efektifitas dalam mengelola surat.
3. Memangkas waktu dan biaya dalam pengelolaan persuratan.

39
C. Manfaat
1. Pengarsipan surat secara elektronik menekan resiko kerusakan surat
dalam pengarsipan.
2. Menghemat waktu.
3. Menghemat anggaran biaya.
4. Mempercepat pencarian dokumen surat
5. Mempercepat pelaporan surat masuk dan keluar

D. Cara Pengoperasian
Aplikasi Manajemen Surat sangatlah mudaha dalam
mengoperasikannya yaitu di awali login dengan menuliskan link atau
local host yaitu http://ams.kemenagtuban.com/admin.php .

Gambar 1. Login

Setelah berhasil login dihadapkan pada halaman utama terdapat


banyak kolom yaitu beranda, transaksi surat (masuk-keluar), buku
agenda (masuk-keluar) galeri file (masuk-keluar), referensi dan
pengaturan.

40
Gambar 2. Beranda

Apabila ada surat masuk menuju transaksi surat > Tambah data >
surat masuk > melengkapi seluruh data > scan surat > klik tombol file
untuk memasukan file yang telah di scan > klik simpan, maka data akan
tersimpan. Begitu pula sama bentuknya dengan surat keluar.

Gambar 3. Transaksi surat masuk

41
Gambar 4. Tambah surat masuk

Setelah tersimpan tekan tombol print yang dipaparkan di gambar 3


dan akan muncul tampilan lembar disposisi surat, diprint dan
didisposisikan ke Kepala Bagian.

Gambar 5. Lembar disposisi surat masuk

Selain itu ada beberapa fitur lain dari aplikasi surat, misalnya apabila
ingin mencetak laporan terkait jumlah surat masuk dari tanggal sekian ke
tanggal sekian dengan memasukan tanggalnya dan klik tombol
tampilkan. Setalah itu akan menampilkan agendanya dan bisa diprint.

42
Gambar 6. Agenda Surat

Ada pula kolom klasifikasi surat atau reference yang mana jika data
klasifikasi dimasukan maka akan ada otomatis nomor klasifikasi apabila
ingin memasukan data surat.

Di aplikasi ini juga terdapat


Gambar 7. Klasifikasi Surat

43
Kolom galeri file apabila ingin melihat surat berdasarkan tanggal
surat. Dengan mengklik galeri file > isi kolom tanggal surat > lihat detail
file > klik tulisan warna hijau otomatis menuju pada PDF acrobat.

Gambar 8. Galeri file Surat

Gambar 9. Detail file Surat

44
Untuk mengganti keterangan terkait nama instansi dan logo di
halaman beranda menuju pengaturan > manajemen instansi > lengkapi
data > file foto logo > simpan.

Gambar 10. Manajemen Instansi

45
F. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit
Lampiran 6. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit

PEMANFAATAN EDUCATION INFORMATION


MANAGEMENT SYSTEM (EMIS) DALAM SISTEM
PELAPORAN LEMBAGA KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN TUBAN

Muhammad Nuril Huda1, Abdul Karim2, Yuliana Tri Handayani3, Anisha


Choirul Ni’mah4, Zulli Nurrita5
Email : yulianatrihandayani9@gmail.com, anishacn14@gmail.com, zullinurrita@gmail.com

Abstract
Aplikasi EMIS merupakan salah satu jenis aplikasi pendataan pendidikan
islam yang dikembangkan oleh Subbag Sistem Informasi, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi, Setditjen Pendidikan Islam (Tim EMIS Pendis Pusat) untuk
mendukung proses validasi data EMIS yang dijaring dari setiap sumber data. Peran
EMIS disini adalah sebagai sumber data yang dapat digunakan sebagai pendukung
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dan juga dalam sistem pelaporan
lembaga. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan EMIS dalam sistem pelaporan lembaga di Kementerian
Agama Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif, yang
nantinya hasil penelitiannya berbentuk narasi. Subjek dalam penelitian ini adalah
operator EMIS tingkat Kabupaten Tuban, kepala bagian PD Pontren Kementerian
Agama Kabupaten Tuban, dan staf bagian pendataan PD Pontren Kementerian
Agama Kabupaten Tuban.

Kata Kunci : emis, sistem pelaporan

PENDAHULUAN

1
Dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel
Surabaya
2
Kepala Bagian Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
3
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya
4
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya
5
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya

46
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dibidang Pendidikan
di era 4.0 saat ini semakin pesat. Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia
saat ini Indonesia memiliki potensi yang sangat baik. Salah satunya dengan adanya
Sistem Informasi Pendidikan yang ada dapat menunjang kinerja pegawai dalam
melakukan aktivitas kepegawaian. Pemanfaatan manajemen berbasis TIK ini sangat
penting karena dalam mengambil kebijakan harus disesuaikan dengan kebutuhan
yang didasarkan pada data yang benar dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen merupakan system informasi yang
menghasilkan hasil keluaran dengan masukan dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Menurut
O’Brien, Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu system terstruktur yang
menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan
fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
O’Brien menyatakan bahwa Tujuan Sistem Informasi Manajemen
merupakan (1) Menyediakan informasi yang digunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; (2) Menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan; (3) Menyediakan informasi untuk pengambilan
kebijakan.6
Pemanfaatan TIK oleh masyarakat sekarang ini sudah menjadi biasa, tidak
lagi menjadi impian yang sulit diwujudkan, termasuk pemanfaatannya di dunia
pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan sudah tidak menjadi bagian yang dapat dipisahkan, Penerapan sistem
informasi manajemen pendidikan yang harus tepat sasaran agar pelaksanaan dan
pemanfaatannya berjalan sesuai dengan kepentingan dan tujuan bidang pendidikan.
Yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan Agama madrasah dan
sekolah dalam pendataan yang menggunakan sistem informasi manajemen

6
A. Rusdiana dan Nasihudin, Implementasi Kebijakan Emis Dalam Mewujudkan Akuntabilitas
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, Vol. 04 No. 07 November 2016, 169

47
pendidikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan EMIS (Education Management
Information System) yaitu Kementrian Agama.7
EMIS (Education Management Information System) merupakan sebuah
metode manajemen formal dalam penyediaan informasi pendidikan yang akurat dan
tepat waktu sehingga proses pengambilan keputusan, pengembangan proyek,
perencanaan, dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan lainnya dapat dilaksanakan
secara efektif. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan atau EMIS merupakan
sebuah informasi dan dokumentasi yang terorganisasi dalam melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan analisis, dan penyebaran informasi yang
dipergunakan dalam administrasi dan perencanaan pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa system informasi manajemen pendidikan yang
mengatur data dan informasi untuk disimpan, dikelola, dianalisis, dan digunakan
dalam pengambilan keputusan pendidikan.
Adapun tujuan dari pembangunan dan pengembangan EMIS di lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam antara lain: 1) menyediakan data dan
informasi yang dibutuhkan dalam perumusan kebijakan, perencanaan
penyelenggaraan pendidikan, pengembangan poyek, penyusunan anggaran dan
pengambilan keputusan. 2) menyediakan dan mendukung pimpinan dengan data
terbaru yang diperlukan untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan
yang lebih efektif dalam skala regional dan nasional. 3) membantu percepatan
penyelenggaraan otonomi daerah dengan menyajikan data secara regional (propinsi
dan kabupaten/kota) sehingga daerah dapat dengan mantap menyusun rencana
pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota
dengan mempertimbangkan aspek equity (kesetaraan), quality (kualitas), efficiency
(efisiensi), dan effectiveness (efektivitas).8
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan atau EMIS, digunakan sebagai
penunjang kegiatan fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan dan tujuan

7
Fuadi Azis, Pengambilan Keputusan Berbasis EMIS di Mapenda Kemenag Gunung Kidul, dalam
Jurnal Pendidikan Islam, 3, 1 Juni 2014, 136.
8
Ditjen Pendis, 2009. Pedoman Mekanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Kemenag RI, hlm.8

48
fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dengan harapan agar organisasi
pendidikan menjadi transparan dan akuntabel.9
Dengan pemanfaatan system Emis ini diharapkan data-data yang masuk
dapat lebih valid dan seiring berjalannya waktu dapat diperbaharui atau di update
sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data-data yang
sudah akurat (valid) dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan
dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun pengambilan keputusan.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) adalah kementerian
dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Kantor Kementerian
Agama dibagi menjadi tiga wilayah yakni kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor
kabupaten. Kementerian Agama Kabupaten Tuban merupakan salah satu kantor
kementerian tingkat kabupaten. Prospek kerja di kantor Kemenag Tuban terbagi
menjadi enam bidang, diantaranya yaitu bidang Bimbingan Masyarakat Islam
(BIMSYAR), bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bidang Pendidikan
Madrasah (PENDMA), bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD
Pontren), bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS), dan bidang Penyelenggaraan
Zakat dan Wakaf.
Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama
Kabupaten Tuban adalah salah satu bidang yang melayani segala urusan yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan islam baik formal maupun non formal yang
meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah Formal, Diniyah Takmiliyah,
Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), Pendidikan Kesetaraan, Muadalah, dan Majlis
Taklim. Dalam pendataan lembaga-lembaga tersebut, PD Pontren sudah
menggunakan aplikasi Education Information Management System (EMIS).
Dengan menggunakan EMIS, bidang PD Pontren akan lebih mudah dalam
mengakses data-data terkait lembaga pendidikan Islam yang dinaunginya. Data
EMIS juga berguna ketika hendak mengambil keputusan, seperti ketika akan
mengadakan acara sosialisasi untuk lembaga diniyah se-kabupaten Tuban, maka
jumlah peserta sosialisasi tersebut bisa dilihat dari data EMIS. Selain itu, EMIS

9
A. Rusdiana dan Nasihudin, Implementasi Kebijakan Emis Dalam Mewujudkan Akuntabilitas
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, Vol. 04 No. 07 November 2016, 166.

49
juga digunakan sebagai acuan dalam sistem pelaporan bidang PD Pontren. Dengan
latar belakang tersebut maka fokus penelitian jurnal ini adalah pemanfaatan emis
dalam system pelaporan lembaga kementerian agama kabupaten Tuban.

METODOLOGI
Penelitian tentang pemanfaatan emis dalam sistem pelaporan lembaga
kementerian agama kabupaten Tuban merupakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah sebuah riset yang lebih cenderung menggunakan
analisis pendekatan deduktif dan bersifat deskriptif. Dalam pelaksanaannya proses
penelitian dan pemanfaatan landasan teori cenderung lebih menonjol dilakukan
agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.10
Subjek penelitian ini meliputi kepala seksi pendidikan diniyah dan pondok
pesantren kementerian agama kabupaten Tuban, operator EMIS lembaga dibawah
naungan seksi pendidikan diniyah dan pondok pesantren tingkat kabupaten, dan
bagian administrasi seksi pendidikan Tuban. Waktu penelitian mulai 24 Agustus
2020 sampai 11 Oktober 2020. Lokasi penelitian ini berada di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Tuban. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan
teknik wawancara dan observasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan data. Berikut prosedur analisis dara, meliputi :

a. Pengumpulan data (data collection)


Data-data yang diperoleh dari Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban dan berasal dari narasumber dengan tidak ada
penambahan dari peneliti. Pencatatan dilakukan berdasarkan hasil wawancara. Dibuat
dengan bentuk catatan kecil. Catatan tersebut kemudian didiskripsikan menjadi
sebuah narasi deskriptif dan jurnal reflektif atas fenomena yang terjadi dilapangan.
b. Reduksi Data (Reduction)
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pada
penyederhanaan, pengabsrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan

10
Dr. Rukin, Metode Penelitian Kualitatif, ( Sulawesi selatan: Yayasan ahmar cendika Indonesia,
2019) Hlm 10

50
lapangan. Reduksi data merupakan wujud analisis yang menajamkan,
mengklafikasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak berkaitan dengan
aktivitas kelembagaan di Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban . Selanjutnya dibuat ringkasan, pengkodean,
penelusuran tema-tema, membuat catatan kecil yang dirasakan penting.
c. Penyajian Data (display)
Langkah sesudah mereduksi data adalah penyajian data. Teknik penyajian data dalam
kualitatif adalah berupa uraian, bagan, hubungan antar katagori, dan sejenisnya. Pada
tahap ini disajikan data hasil temuan dilapangan dalam bentuk teks naratif.
d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Dalam analisis data kualitatif menyimpulkan dan kesimpulan verifikasi. Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan pada awal penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem Informasi Manajemen adalah rangkaian terorganisasi dari sejumlah
bagian/komponen yang secara bersama-sama berfungsi atau bergerak
menghasilkan informasi untuk digunakan dalam manajemen lembaga.11 Dalam
rangka membangun informasi yang handal, dibutuhkan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah data serta
menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat. Tanpa dukungan SIM
yang tangguh, maka akan sulit bagi organisasi yang baik akan terwujud, karena SIM
menolong lembaga-lembaga bidang apapun dalam mengintegrasikan data,
mempercepat dan mensistematisasikan pengolahan data, meningkatkan kualitas
informasi, mendorong terciptanya layanan-layanan baru, meningkatkan kontrol,
mengotomatisasikan sebagian pekerjaan rutin, menyederhanakan alur registrasi
atau proses keuangan, dan lain sebagainya.

Sistem informasi manajemen yang digunakan dalam bidang PD Pontren


adalah aplikasi Education Management Information System (EMIS). Aplikasi
EMIS merupakan salah satu jenis aplikasi pendataan pendidikan islam yang

11
Bambang Hartono, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, (Jakarta : Rineka Cipta,
2013), 20

51
Dikembangkan oleh Subbag Sistem Informasi, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi, Setditjen Pendidikan Islam (Tim EMIS Pendis Pusat) untuk
mendukung proses validasi data EMIS yang dijaring dari setiap sumber data.
Aplikasi ini digunakan untuk memberikan pelayanan khususnya kepada lembaga
pendidikan islam mulai dari pendaftaran lembaga, update profil lembaga, hingga
perpanjangan lembaga. Berikut merupakan tampilan halaman depan dari EMIS :

Gambar. Laman Depan Untuk Operator Aplikasi EMIS ketika log in

Gambar. Laman Depan Untuk Lembaga ketika akan mendaftarkan diri di Aplikasi EMIS

52
Secara teknis, sejak Februari 2002 EMIS resmi menjadi "Bagian Data dan
Informasi Pedidikan", oleh karena itu kegiatan pendataan, pengolahan, pelaporan,
pelayanan dan sosialisasi data serta informasi pendidikan menjadi tanggung jawab
bagian tersebut. Dengan terbentuknya kelembagaan tersebut, penting artinya agar
selalu dapat memenuhi seluruh kebutuhan data dan informasi bagi pembangunan
dan pengembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

Secara operasinal EMIS, diberlakukan berdasarkan Keputusan Direktur


Jenderal Pendidikan Islam Nomor J.I/46/2009. Tentang Pedoman Mekanisme
Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. Dalam kebijakan tersebut, dijelaskan bahwa
tujuan Perancangan dan pengembangan Education Management Information
Sistem (EMIS) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam diharapkan
mampu menjadi jalan keluar atas permasalahan klasik yang selama ini terjadi di
Kementerian Agama, yaitu ketidaktersediaan data dan informasi yang memadai
tentang dunia pendidikan islam secara nasional. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, EMIS memerlukan persiapan yang baik terutama dari segi kemampuan
dasar manajemen, ketersediaan instrumen statistik yang akan dipergunakan untuk
menghimpun data, serta berbagai fasilitas pengolahan data baik secara
komputerisasi maupun manual untuk memudahkan proses pengolahan data hingga
menjadi informasi yang bermanfaat.12

Fungsi dari EMIS sendiri yaitu memberikan pelayanan pendaftaran operator


EMIS tingkat lembaga, pelayanan perubahan akun dan password lembaga, serta
perekapan data lembaga. Lembaga yang dimaksud merupakan lembaga dibawah
naungan PD Pontren yang meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah Formal,
Diniyah Takmiliyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Pendidikan Kesetaraan,
dan Majlis Taklim.13

12
Ditjen Pendis, 2009. Pedoman Mekanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Kemenag RI, hlm.7
13
Wawancara bersama operator EMIS tingkat kabupaten Bapak Jariyanto pada 02 Oktober 2020,
pukul 11.00 WIB di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban

53
Pendidikan
Pendidikan Diniyah
Pondok Diniyah
No Kecamatan Muadalah Kesetaraan TPQ Takmiliyah
Pesantren Formal

Wustho Ulya Wustho Ulya Awaliyah Wustho Ulya

1 Kenduruan - - - - - - 2 22 2 -

2 Bangilan 4 - - - - - 42 4 5 -

3 Senori 13 - 1 - - - 20 10 12 1

4 Singgahan 9 - 1 - 1 1 37 6 2 2

5 Montong 3 - - - - - 63 22 6 -

6 Parengan 6 - - - - - 52 25 13 -

7 Soko 11 - 1 1 1 1 116 72 18 1

8 Rengel 10 - - - 1 1 63 20 - -

9 Plumpang 3 - - - - - 73 17 10 2

10 Widang 5 2 - - - - 46 21 10 -

11 Palang 4 - - - - - 86 3 1 -

12 Semanding 4 - - - - - 126 16 4 -

13 Tuban 12 - - - - - 72 4 5 -

14 Jenu 6 - - - - - 48 28 8 1

15 Merakurak 3 - 1 - - - 75 14 10 -

16 Kerek 2 - - - - - 71 11 3 -

17 Tambakboyo 1 - 1 - - - 62 23 5 -

18 Jatirogo 3 - 1 - - - 28 12 7 -

54
19 Bancar 5 - - - - - 38 24 12 -

20 Grabagan - - - - - - 37 6 - -

Jumlah 104 2 10 6 1157 499

Berikut merupakan data lembaga dibawah naungan PD Pontren dari 20


kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban sesuai data EMIS :

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa data lembaga pendidikan


islam dibawah naungan seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban di 20 kecamatan meliputi : 104 lembaga
pondok pesantren; 2 lembaga muadalah yang hanya berada di kecamatan Soko; 10
lembaga pendidikan kesetaraan tingkat wustho dan ulya yang diantaranya berada di
kecamatan Senori, Singgahan, Plumpang, Widang, Merakurak, Tambakboyo, dan
Jatirogo; 6 lembaga pendidikan diniyah formal tingkat wustho dan ulya yang
diantaranya berada di kecamatan Singgahan, Soko, dan Rengel; 1157 lembaga
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ); dan 499 lembaga diniyah takmiliyah yang
mencakup 360 lembaga tingkat awaliyah, 133 lembaga tingkat wustho, dan 6
lembaga tingkat ulya.14

Keseluruhan lembaga tersebut bisa terdata pada aplikasi EMIS, tentunya


dengan melalui beberapa tahapan diantaranya : lembaga melakukan registrasi
melalui laman http://emispendis.kemenag.go.id/emis_pontren, dalam proses
tersebut lembaga perlu memenuhi beberapa persyaratan pendaftaran yang meliputi
formulir asli pengajuan izin operasional pendirian lembaga, surat pernyataan dari
kepala lembaga, surat tanah milik atau wakaf, akte notaris yayasan/lembaga, data
profil lembaga beserta jumlah santri dan guru, riwayat pengasuh atau kepala
lembaga, dan susunan pengurus lembaga. Setelah data tersebut masuk kedalam
aplikasi EMIS, maka dari pihak PD Pontren Kementerian Agama tingkat kabupaten

14
Data diambil dari Aplikasi EMIS PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada
tanggal 25 Agustus 2020

55
akan melakukan visitasi, survey, dan verifikasi data untuk membuktikan bahwa
lembaga tersebut benar-benar ada keberadaannya. Data yang sudah terverifikasi
akan diajukan ke pusat untuk kemudian mendapatkan nomor statistik lembaga.
Ketika suatu lembaga sudah mendapatkan nomor statistik, maka sudah bisa
dipastikan bahwa lembaga tersebut terdata dalam aplikasi EMIS.15

Lembaga yang terdata di EMIS adalah lembaga yang sudah diakui


keberadaannya serta Lembaga yang sudah terdata berhak memperoleh pelayanan
dan pembinaan dari Kementerian Agama setempat. Ada beberapa pemanfaatan data
Emis untuk Kementerian Agama kabupaten Tuban diantaranya yang pertama, dapat
mengetahui jumlah lembaga yang ada di bawah naungan PD Pontren dan yang
kedua dapat mengetahui rekap tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan data
santri.

Peran EMIS sebagai sebuah system informasi manajemen pendidikan yang


digunakan dilingkungan pendidikan diniyah dan pondok pesantren adalah sebagai
sumber data yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan dan juga dalam sistem pelaporan lembaga. Sebagai
sebuah sistem yang telah dirancang dan dibiayai oleh negara, EMIS diharapkan
mampu memberikan data yang akurat dan mudah untuk diakses, sehingga segala
usaha yang telah dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Agama Islam dalam melakukan
pendataan pendidikan dapat dimanfaatkan dalam setiap pengambilan keputusan
terkait dengan pendidikan dibawah naungan PD Pontren. Implementasi EMIS
terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan dalam sistem
pelaporan yang membutuhkan data real itu seperti beberapa data untuk penentuan
penerimaan sertifikasi guru, penentuan lembaga penerima bantuan seperti BOP
(Bantuan Operasional Penyelenggaraan) dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah),
penentuan pemberian bantuan kepada santri atau dikenal dengan PIP (Program
Indonesia Pintar), maupun pemetaan lembaga pendidikan dan guru yang ada
didalamnya. Untuk sistem pelaporan Emis Kementerian Agama kabupaten Tuban

15
Wawancara bersama Bapak Zainul selaku bagian pendataan PD Pontren Kementerian Agama
Kabupaten Tuban pada 10 September 2020

56
khususnya dibidang PD Pontren yaitu melakukan pelaporan melalui data Emis
setiap dua kali setahun/setiap semester. Sistem pelaporan tersebut juga berdasarkan
pengambilan keputusan yang diambil dalam satu semester, kemudian keseluruhan
data tersebut dilaporkan dipertengahan dan akhir tahun.

Pengelolaan data EMIS di Kementerian Agama kabupaten Tuban


khususnya dibidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren)
masih perlu adanya pembinaan. Karena banyak dari lembaga pendidikan islam yang
masih belum paham fitur-fitur di EMIS dan juga masih banyak lembaga yang belum
mengupdate data lembaga secara berkesinambungan. Hal ini disebabkan karena
adanya beberapa faktor kendala, diantaranya yaitu: Adanya pergantian operator
lembaga dan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup untuk
mengerjakan Emis, Sinyal internet yang tidak menjangkau semua wilayah, dan
bahkan sering terjadi server eror, dan Jumlah lembaga Pendidikan Islam di
kecamatan Tuban sangatlah banyak meliputi Pondok Pesantren, Madin Takmiliyah,
Diniyah Formal, Kesetaraan, TPQ, dan Muadalah. Sehingga pihak operator
Kementerian Agama kabupaten Tuban di bidang PD Pontren tidak mampu
memberikan pembinaan kepada semua operator, dan juga di sebabkan tidak adanya
anggaran untuk melaksanakan kegiatan pembinaan.16

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :

1. Pemanfaatan Education Information Management System (EMIS) yang ada di bidang


Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama
Kabupaten Tuban adalah sebagai acuan data dalam pengambilan keputusan dan sistem
pelaporan lembaga.
2. Implementasi EMIS terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan
dalam sistem pelaporan yang membutuhkan data real itu seperti beberapa data untuk

16
Wawancara bersama Bapak Jariyanto selaku Operator EMIS tingkat Kabupaten di Kantor PD
Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 Oktober 2020

57
penentuan penerimaan sertifikasi guru, penentuan lembaga penerima bantuan seperti
BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) dan BOS (Bantuan Operasional
Sekolah), penentuan pemberian bantuan kepada santri atau dikenal dengan PIP
(Program Indonesia Pintar).
3. Dalam sistem pelaporan Emis Kementerian Agama kabupaten Tuban khususnya
dibidang PD Pontren yaitu melakukan pelaporan melalui data Emis setiap dua kali
setahun/setiap semester.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pihak Kementerian Agama Kabupaten Tuban khususnya bidang Pendidikan Diniyah


dan Pondok Pesantren (PD Pontren) agar mengusahakan untuk mengadakan
pembinaan atau pelatihan penggunaan EMIS, baik secara online maupun offline
dengan tujuan supaya operator tingkat lembaga lebih mahir dalam penggunaan EMIS.
2. Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara operator EMIS tingkat kabupaten Tuban
dengan operator tingkat lembaga, terutama jika terdapat pergantian operator EMIS.

DAFTAR PUSTAKA

A. Rusdiana dan Nasihudin, Implementasi Kebijakan Emis Dalam Mewujudkan


Akuntabilitas Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, Vol. 04 No. 07
November 2016
Azis, Fuadi, Pengambilan Keputusan Berbasis EMIS di Mapenda Kemenag
Gunung Kidul, dalam Jurnal Pendidikan Islam, 3, 1 Juni 2014
Ditjen Pendis, 2009. Pedoman Mekanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam.
Jakarta: Kemenag RI, hlm
Dr. Rukin, Metode Penelitian Kualitatif, ( Sulawesi selatan: Yayasan ahmar
cendika Indonesia, 2019)
Hartono, Bambang, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2013)

58
Wawancara bersama operator EMIS tingkat kabupaten Bapak Jariyanto pada 02
Oktober 2020, pukul 11.00 WIB di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
Data diambil dari Aplikasi EMIS PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten
Tuban pada tanggal 25 Agustus 2020
Wawancara bersama Bapak Zainul selaku bagian pendataan PD Pontren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 September 2020
Wawancara bersama Bapak Jariyanto selaku Operator EMIS tingkat Kabupaten di
Kantor PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 Oktober
2020

BUKTI SUBMIT

59

Anda mungkin juga menyukai