Disusun Oleh:
Anisha Choirul Ni’mah (D93217087)
Dosen Pembimbing :
Muhammad Nuril Huda, M.Pd.
NIP. 198006272008011006
Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Oktober 2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KEPALA LEMBAGA DAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Oktober 2020
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah serta inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Manajemen Pendidikan Islam (PMPI) beserta penyusunan laporan ini tanpa
halangan yang berarti.
Shalawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kejahiliyahan menuju
zaman yang penuh dengan syiar Islam dan kemajuan ilmu pengetahuan
sebagaimana kita rasakan saat ini.
Kegiatan PMPI yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan
14 Oktober 2020 telah memberikan pengalaman berharga bagi kami, utamanya
sebagai mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan Islam yang diharuskan bukan
hanya memahami teori namun juga praktik di lapangan. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Masdar Hilmy, MA, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya
2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag. M.Pd.I. selaku dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Bapak Dr. H. Muhammad Thohir, M.Pd. Selaku ketua jurusan
Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel
Surabaya.
4. Ibu Hj. Ni’matus Sholihah, M.Ag. Selaku Kepala Program Manajemen
Pendidikan Islam.
5. Bapak Muh. Khoirul Rifai, M.PdI, Selaku sekertaris prodi Manajemen
Pendidikan Islam
6. Bapak Muhammad Nuril Huda, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang Telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
dukungannya kepada mahasiswa PMPI di Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
iv
7. Bapak Ibu Dosen di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN
Sunan Ampel Surabaya.
8. Bapak Drs. Sahid, MM selaku kepala Kementerian Agama Kabupaten
Tuban yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan
Praktik Manajemen Pendidikan Islam di Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
9. Ibu Siti Maulidiyah selaku Kepala seksi bagian PENDMA yang dengan
sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PMPI
berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
10. Bapak Abdul Karim selaku Kepala seksi bagian PDPONTREN yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan
PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
11. Bapak Hadi Sarjono selaku Kepala seksi bagian PAIS yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PMPI
berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
12. Bapak Mohammad Qosim selaku Kepala seksi bagian BIMAS yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan
PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
13. Bapak Ahmad Badrus Sholeh selaku Kepala seksi bagian Tata Usaha
yang dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama
kegiatan PMPI berlangsung hingga penyelesaian laporan ini
14. Bapak/Ibu Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Tuban, yang
berkenan membagi pengalaman dan senang hati memberikan arahan kepada
kami.
15. Rekan-rekan PMPI Kemenag Kabupaten Tuban, yang senantiasa
memberikan semangat setiap hari, yang telah memberikan banyak saran
yang sangat berarti.
v
kritik dan saran dari pembaca atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
laporan ini guna perbaikan bagi kepenulisan di masa mendatang.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas kesediaan
pembaca, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
E. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
- Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang profesional, integritas,
bersih dan melayani
3. Sejarah Kementerian Agama Kabupaten Tuban
Kementerian Agama lahir di Indonesia pada tanggal 3 Januari 1946,
sampai saat ini diperingati sebagai Hari Amal Bhakti Kementerian
Agama. Mulai pertama Kantor Kementerian Agama Kab.Tuban berada
di lingkungan Masjid Agung Tuban.
Perkembangan pada tahun 1965 Kementerian Agama Kab.Tuban
menjadi Grouping beberapa dinas, diantaranya:
1. Kantor Dinas Penerangan Agama Islam Kab.Tuban sebagai
kepala (Nurjono Basyar) kediaman Jl. Pemuda Tuban.
2. Kantor Dinas Pendidikan Agama Kab.Tuban sebagai Kepala
(Dirjo Susastro) kediaman Ponorogo.
3. Kantor Pengadilan Agama Tuban sebagai ketua (KH. Muchid
Ma’sum).
Pada tahun 1965 Kementerian Agama Kab.Tuban terbagi:
1. Kantor Jawatan Penerangan Agama Kab. Tuban, sebagai kepala
berurutan: Nurjono Basyar (kediaman Jl. Pemuda Tuban), R
Hasbullah, M. Sidig.
2. Kantor Pendidikan Agama Kab. Tuban sebagai kepala: Dirjo
Susastro (dari Ponorogo), Moh. Mahdali kediaman depan
Masjid Sentono Sunan Bonang Tuban.
3. Kantor Urusan Agama Daerah Tk. II Kab. Tuban sebagai kepala:
KH. Murtadji (kediaman Kutorejo Tuban).
4. Kantor Pengadilan Agama Tuban sebagai ketua: KH. Muchid
Ma’sum.
Pada tahun 1973/1974 Grouping Kantor menjadi Kantor Perdepag
Kab.Tuban (Kantor Perwakilan Departemen Agama Kab.Tuban),
dengan susunan orgamisasi:
1. Kepala Kantor Perdepag Kab. Tuban dijabat: KH. Imam
Mujahid (sebelumnya Naib senior Jojongan Singgahan).
2
2. Sekretaris (sekarang: Kasubbag TU) dijabat: Moh. Sholeh (dari
Malang).
3. Seksi Urais (Urusan Aama Islam) dijabat oleh Kasi: KH. Munir,
BA. Dibantu Kasubsi-Kasubsi.
4. Seksi Penais (Penerangan Agama Islam) dijabat oleh Kasi:
Nurjono Basyar. Dibantu Kasubsi-Kasubsi, diantaranya
Kasubbin Inspeksi.
5. Seksi Pendais (Pendidikan Agama Islam) dijabat oleh kasi: R.
Abd. Kadir. Ada PPAI (Pemilik Pendidikan Agama Islam) antara
lain dijabat KH. Masqudi NS.
6. PBU Haji (Penyelenggara Bimbingan Urusan Haji) dijabat oleh:
Djupri Mansyur, BA
7. Pengadilan Agama Kab. Tuban.
Pada tahun 1975 menjadi Kandepag Kab. Tuban (Kantor
Departemen Agama Kab. Tuban) Sebagai kepala kantor: Sujuthi Cholil,
BcHk. (1978-1983) dari Malang, didampingi:
1. Kasubbag TU
2. Kasi Urais
3. Kasi Penais
4. Kasi Pendais
5. Kasi Pergurais
6. PBU Haji
Semua berkantor di Masjid Agung Tuban, kecuali Pendais di Jl. KH.
Musta’in Tuban (dulu terkenal dengan jalan Glender Tuban).
Pada tahun 1978 Kantor Departemen Agama Kab. Tuban pindah
tempat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.47 Tuban pertama kali
kepala dijabat oleh PLH. Moh. Sholeh, kemudian berurutan sebagai
berikut:
1. M. Ali Sutrisno (1978-1983)
2. Moh. Hasan AS (1983-1988)
3. Abd. Mu’in (1988-1994)
3
4. Saifullah (1994-1997)
5. Moh. Farchan, Msi. (1997-2005)
6. Sutrisno, SE, MPd. (2005-2009)
7. Ahmad Rodli, MA. (2009-2010)
8. Leksono, MPd.I. (2010-2014)
Pada tahun 2010 Kantor Departemen Agama Kab. Tuban menjadi
Kantor Kementerian Agama Kab. Tuban, dengan Susunan Organisasi
(KMA No.13/2012) sebagai berikut:
1. Kepala Kantor: Abd. Wahib, MPd.I. (2014 – sekarang)
2. Kasubbag TU: Achmad Badrus Sholeh
3. Kasi Bimas Islam:
4. Kasi Pendma: Muchlisin Mufa, MPd.I.
5. Kasi PD Pontren: Siti Maulidiyah, SH
6. Kasi PHU: Abd. Ghofar, MA
7. Kasi Pais: –
8. Penyelenggara Syari’ah: Umi Kulsum, Sag, MPd.I.
4
5. Struktur Organisasi Kementerian Kabupaten Tuban Bidang
BIMAS
Pengadministrasi Umum
Roji' Amanu
NIP. 197511182014111002
Pengelola Data
Akhmad Manan
NIP.197509192014111002
C. Personalia PMPI
Personalia PMPI di Kementerian Agama Kabupaten Tuban terdiri
atas 10 orang mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Islam UIN
Sunan Ampel Surabaya, yaitu :
5
Dosen Pembimbing Lapangan :
Muhammad Nuril Huda, M.Pd.
Guru Pembimbing Lapangan :
Siti Maulidiyah, SH
Drs. Abd. Karim, M.Ag
Drs. Hadi Sarjono
Data Mahasiswa :
6
BAB II
PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
7
informasi dan komunikasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis
dengan publik, khususnya pada guru dan tenaga kependidikan melalui
berbagai media. Fungsi dari manajemen hubungan masyarakat khususnya
pada bidang BIMAS adalah tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam
pengambilan kebijakan, pelaksanaan, pelayanan dan program.
Pada seksi Bimbingan Masyarakat (BIMAS) manajemen hubungan
dan masyarakat yang di terapkan adalah kepada calon pengantin.
8
dan pengendalian. Manajemen inilah nantinya akan langsung saling
berhubungan sehingga dalam penyusunan dan pengelolaan data.
Sistem informasi manajemen dalam bidang BIMAS menggunakan
aplikasi Simbi, Simkah, Simas, Siwak, dan SiK. Berikut merupakan
aplikasi-aplikasi yang dipergunakan untuk menunjang jalannya kegiatan di
BIMAS.
Aplikasi Simbi merupakan sistem informasi yang dikembangkan
Kementerian Agama guna meningkatkan kulitas pelayanan yang optimal,
tidak bersifat seadanya, masyarakat akan bisa melihat informasi yang cepat,
lengkap, akurat dan terbaru.
Kemudian terdapat Aplikasi Simkah merupakan sebuah program
Aplikasi Komputer berbasis Windows yang berguna untuk mengumpulkan
data-data Nikah dari seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di Wilayah
Republik Indonesia secara “On-line”, data akan tersimpan dengan aman di
KUA setempat, di Kabupaten/Kota di Kantor Wilayah Propinsi dan di
Bimas Islam.
Sedangkan Aplikasi SIWAK (Sistem Informasi Wakaf) merupakan
sebuah program aplikasi/ perangkat lunak (software) berbasis windows
yang berisi tentang benda -benda yang di wakafkan. Aplikasi ini merupakan
aplikasi yang dikhususkan untuk benda –benda wakaf yang ada di
Indonesia. Dengan adanya SIWAK maka data-data wakaf dapat
terdokumentasi dengan baik dan akan terdapat penyatuan data wakaf
seluruh Indonesia, sehingga Kementerian Agama RI memiliki database
wakaf yang akurat.
Sistem informasi kepenghuluan atau biasa dikenal dengan sebutan
SIK ini dikembangkan untuk memudahkan dalam melakukan pendataan
dari semua penghulu yang ada di indonesia dan data pernikahan secara
online dan dapat digunakan untuk menjadi salah satu sumber informasi
kepenghuluan dan pernikahan.
9
BAB III
ANALISIS HASIL PRAKTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Analisis Teoritis
Dari proses kegiatan yang dilakukan pada saat Praktik Manajemen
Pendididkan Islam diperoleh banyak pengalaman seputar tugas dan
tanggung jawab seorang pegawai. Hal ini berhubungan erat dengan
kemampuan manajerial dalam usaha untuk meningkatkan proses serta hasil
kerja yang efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
10
C. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana prasarana adalah pengelolaan sarana dan
prasarana kantor meliputi; perencanaan, pengawasan, pengadaan,
pemeliharaan, serta penghapusan
1. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana merupakan proses
perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman,
penukaran, daur ulang, rekondisi/ rehabilitasi, distribusi atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan kantor.
2. Pengawasan
Pengawasan sarana dan prasarana kegiatan mengamati,
mengukur, membandingkan memeriksa dan menilai seluruh
jalannya manajemen sarana dan prasarana untuk menghindari
penyimpangan, penyalahgunaan, dan hal-hal yang tidak sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang ada.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan
berbagai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan tertentu . cara pengadaan sarana dan prasarana ini
beragam, mulai dari pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan
bantuan, dan perbaikan.
Sarana dan prasarana di BIMAS Kemenag Tuban dimulai
dari perencanaan, semua barang yang tidak ada, akan direncanakan
dengan mencatat barang apa yang dibutuhkan, barang apa yang
kurang, dan disertai alasan atau pertimbangan menggunakan barang
tersebut. Setelah di rencanakan dibuatlah RAB (Rancangan
anggaran belanja). RAB tersebut diberikan ke kanwil jawa timur, di
kanwil jatim semua RAB dari kemenag dibahas ulang, agar
11
kedepannya tidak terjadi kekeliruan serta mencocokan data yang
diajukan benar benar dibutuhkan. Setelah itu dari pihak kemenag
kab. Tuban menunggu persetujuan, setelah disetujui turunlah
anggaran dari “DIPA” (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) yang
berisi pencatatan barang, dan barang tersebut diakui BMN (Barang
Milik Negara) . dan setelah berhasil melakukan pengadaan barang
turunlah anggaran yang akan diserahkan ke bendahara kemenag kab.
Tuban dan Dana tersebut disalurkan ke kasi Bimas, guna membeli
barang-barang yang dibutuhkan.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan upaya untuk
membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan
menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian
peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan
dapat menghemat biaya pembelian barang baru.
5. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang
berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penghapusan di seksi BIMAS ini dilakukan jika barang sudah tidak
dapat diperbaiki karena sudah rusak parah maka akan diletakkan di
dalam gudang.
Dalam Penghapusan barang juga dilakukan secara bertahap
karena penghapusan barang yang saat pembelian menggunakan
anggaran dari DIPA dan status barang menjadi BMN (Barang
Milik Negara) membutuhkan waktu yang lama. Penghapusan
barang ini dilakukan oleh pihak umum bidang sarana dan prasarana
dengan mengajukan laporan penghapusan barang kemudian yang
akan ditindak lanjuti melalui monitoring atau audit yang dilakukan
oleh pihak yang bersangkutan.
12
D. Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Anggaran
Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh pimpinan dalam menggerakkan para bawahannya untuk menggunakan
fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan keuangann
(penganggaran), pengelolaan berupa pengeluaran (pencairan), penggunaan,
pencatatan, pemeriksaan, pengendalian, penyimpanan dana,
pertanggungjawaban dan pelaporan uang yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau institusi.
Manajemen keuangan di seksi Bimbingan Masyarakat (BIMAS)
bisa dikatakan tidak ada pelaksanaan manajemen keuangan, karena tidak
terdapat aktifitas berupa pencatatan, pemeriksaan, pengendalian,
penyimpanan dana dan pelaporan uang yang dimiliki. Hal tersebut
dikarenakan setiap akan melaksanakan program dan kegiatan seksi BIMAS
hanya diminta untuk melaksanakan penganggaran dana yang dibutukan,
berupa proposal kegiatan. Sehingga uang yang diterima dari bagian
keuangan hanya sesuai dengan anggaran yang diajukan
13
BAB IV
KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktik Manajemen Pendidikan Islam yang telah
dilakukan, maka penulisan laporan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemenag Kabupaten Tuban termasuk kemenag yang baik dalam
menerapkan fungsi-fungsi manajemennya. Dalam bidang
hubungan masyrakat Kemenag Kabupaten Tuban telah
berkerjasama dengan Kua maupun Masjid yang ada di Kabupaten
Tuban.
2. Kemenag Kabupaten Tuban telah mengelola sarana dan prasarana
dengan baik dan menjalankan standart operasional procedure yang
berlaku di Kemenag Kabupaten Tuban dengan baik.
3. Pengelolaan keuangan di Kemenag Kabupaten Tuban dilakukan
berdasarkan skala prioritas yang dimiliki oleh setiap bagian .
4. Kemenag Kabupaten Tuban sudah menerapkan Sistem Informasi
Manajemen dalam upaya untuk mengelola dan serta penyajian
system informasi untuk masyarakat.
B. Rekomendasi
1. Kementerian Agama Islam Kab. Tuban dalam bidang BIMAS perlu
meningkatkan layanan kerjasama dalam memberikan pelatihan
kepada peserta magang.
2. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan Praktik Manajemen
Pendidikan Islam (PMPI) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Tuban agar para pegawai dapat meningkatkan efektivitas kinerja
sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) hendaknya pihak
Kantor Kemenag Kabupaten Tuban meningkatkan fasilitas yang
memadai yang dapat menunjang kinerja para pegawai Kantor
14
Kemenag Kemenag Kabupaten Tuban serta meningkatkan kualitas
pelayanan ditengah pandemic Covid-19.
C. Penutup
Tak lupa, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang ditemukan. Kami akan sangat
terbuka menerima kritik dan saran pembaca sebagai bekal penyempurnaan
laporan ini. semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
15
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan PMPI
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
Berikut merupakan dokumentasi foto dan video. Untuk video dapat dilihat di
link youtube berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=xtJJYnQvipc&feature=youtu.be
16
Bimbingan Pertama Bersama DPL Via
Kegiatan Praktek Manajemen
Zoom
17
Menginput Data Dokumen Laporan
Kunjungan DPL ke Kemenag Tuban
Peristiwa Pernikahan
18
Menginput Data Laporan Peristiwa
Menginput Data Peserta Binwin
Triwulan 1
19
Mengkroscek Laporan Keuangan Seksi Menginput Daftar Hadir BInwin di
Bimas Kecamatan Semanding
20
Menginput Daftar Hadir di Kua Rengel
21
B. Lembar Hasil Observasi Lokasi PMPI
Lampiran 2. Lembar Hasil Observasi Lokasi PMPI
22
23
C. Perangkat Manajemen
Lampiran 3. Lembar Kinerja Manajemen Harian (Perangkat Manajemen)
24
13.00 14.30 Menginput Actuating Manajemen
data (Pelaksanaan) Administrasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Bimwin sesuai
dengan materi-
materi yang
diisi oleh
Narasumber
3. 07.00 14.00 Merekap data
dan Menginput Actuating
Sistem Informasi
data Nikah dan (Pelaksanaan)
Manajemen
Rujuk ke
aplikasi simbi
25
Lembar Kinerja Manajemen Harian
Hari : Selasa – Rabu
Tanggal : 01 September 2020 – 02 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM
26
Lembar Kinerja Manajemen Harian
27
dokumen
tanda bukti
EMIS RA, MI,
MTS, DAN
MA di Bidang
PENDMA
Hari : Kamis
Tanggal : 10 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM
28
Tugas Pelaksana Tanda Tangan
Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa
29
bulan April -
Juni 2020
Hari : Kamis-Jum’at
Tanggal : 17 September 18 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM
30
terakhir yang
ada di KUA
Semanding
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 September 2020
Unit Kerja : PMPI Kemenag Kabupaten Tuban
Sub Unit Kerja : BIMAS ISLAM
31
Tugas Pelaksana Tanda Tangan
Telah disiapkan dan Praktikan/Nama
dilaksanakan oleh Mahasiswa
32
Haji Kemenag
Tuban
33
D. Pemetaan Manajemen
Lampiran 4. Lembar Pemetaan Manajemen
34
yang teladan
bagi anak-
anaknya
35
masing- 2. Di sela-sela
masing materi juga
pasangan diadakan
4. Mengetahui kegiatan
cara bermain
menyatukan peran, di
visi dan misi mana
bersama pasangan
pasangan calon
pengantin
memperagak
an perannya
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya
4. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Montong masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela
masing- materi juga
masing diadakan
pasangan kegiatan
4. Mengetahui bermain
cara peran, di
36
menyatukan mana
visi dan misi pasangan
bersama calon
pasangan pengantin
memperagak
an perannya
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya
5. Bimbingan Agar calon 1. Menekan angka Calon 1. Memberikan
Perkawinan pengantin lebih Perceraian. Pengantin konseling
Pra Nikah siap mental 2. Menumbuhkan Putra dan pra nikah
Bagi Calon dalam membina kemampuan Putri kepada calon
Pengantin di keluarga dan berkomunikasi pengantin
KUA Kec. bisa menghadapi 3. Mengetahui untuk
Tuban masalah dalam tanggung pembekalan
berumah tangga jawab 2. Di sela-sela
masing- materi juga
masing diadakan
pasangan kegiatan
4. Mengetahui bermain
cara peran, di
menyatukan mana
visi dan misi pasangan
bersama calon
pasangan pengantin
memperagak
an perannya
37
kelak
menjadi
orang tua
yang teladan
bagi anak-
anaknya
38
E. Deskripsi Pengembangan E-Office
Lampiran 5. Deskripsi Pengembangan E-Office
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan pelayanan yang efisien dan efektif tidak bisa
dipungkiri lagi. Masyarakat sering mengeluhkan lamanya antri dan
layanan yang membutuhkan waktu 10 menit lebih untuk memenuhi suatu
kebutuhan. Khususnya pada kantor pemerintahan, kerap terjadi keluhan
tersebut dari masyarakat. Seiring perkembangannya zaman kendala
tersebut dapat diminimalisir dengan munculnya teknologi informasi yang
semakin canggih tiap tahunnya. Oleh karena itu, beberapa kantor
pemerintahan mencoba beralih dan bersinergi dengan teknologi
informasi agar dapat menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Kantor kementerian agama kabupaten Tuban salah satu contoh kantor
yang bersinergi dengan teknologi informasi. Bagian yang paling di soroti
ialah pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), karena disitulah intensitas
hubungan dengan masyarakat sangat erat. Terutama banyaknya aktivitas
surat masuk. Maka dari itu, PTSP mengaplikasikan teknologi informasi
melalui aplikasi manajemen surat (AMS). Aplikasi manaejemen surat
adalah aplikasi yang bertugas untuk mengarsipan surat dan pencetakan
disposisi untuk tindak lanjut surat kepada Kepala Lembaga. Computer,
scanner, dan printer merupakan alat yang membantu aplikasi tersebut
berjalan maksimal.
B. Tujuan Pengembangan
1. Meningkatkan kualitas layanan administrasi persuratan.
2. Efisiensi dan efektifitas dalam mengelola surat.
3. Memangkas waktu dan biaya dalam pengelolaan persuratan.
39
C. Manfaat
1. Pengarsipan surat secara elektronik menekan resiko kerusakan surat
dalam pengarsipan.
2. Menghemat waktu.
3. Menghemat anggaran biaya.
4. Mempercepat pencarian dokumen surat
5. Mempercepat pelaporan surat masuk dan keluar
D. Cara Pengoperasian
Aplikasi Manajemen Surat sangatlah mudaha dalam
mengoperasikannya yaitu di awali login dengan menuliskan link atau
local host yaitu http://ams.kemenagtuban.com/admin.php .
Gambar 1. Login
40
Gambar 2. Beranda
Apabila ada surat masuk menuju transaksi surat > Tambah data >
surat masuk > melengkapi seluruh data > scan surat > klik tombol file
untuk memasukan file yang telah di scan > klik simpan, maka data akan
tersimpan. Begitu pula sama bentuknya dengan surat keluar.
41
Gambar 4. Tambah surat masuk
Selain itu ada beberapa fitur lain dari aplikasi surat, misalnya apabila
ingin mencetak laporan terkait jumlah surat masuk dari tanggal sekian ke
tanggal sekian dengan memasukan tanggalnya dan klik tombol
tampilkan. Setalah itu akan menampilkan agendanya dan bisa diprint.
42
Gambar 6. Agenda Surat
Ada pula kolom klasifikasi surat atau reference yang mana jika data
klasifikasi dimasukan maka akan ada otomatis nomor klasifikasi apabila
ingin memasukan data surat.
43
Kolom galeri file apabila ingin melihat surat berdasarkan tanggal
surat. Dengan mengklik galeri file > isi kolom tanggal surat > lihat detail
file > klik tulisan warna hijau otomatis menuju pada PDF acrobat.
44
Untuk mengganti keterangan terkait nama instansi dan logo di
halaman beranda menuju pengaturan > manajemen instansi > lengkapi
data > file foto logo > simpan.
45
F. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit
Lampiran 6. Jurnal Ilmiah dan Bukti Submit
Abstract
Aplikasi EMIS merupakan salah satu jenis aplikasi pendataan pendidikan
islam yang dikembangkan oleh Subbag Sistem Informasi, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi, Setditjen Pendidikan Islam (Tim EMIS Pendis Pusat) untuk
mendukung proses validasi data EMIS yang dijaring dari setiap sumber data. Peran
EMIS disini adalah sebagai sumber data yang dapat digunakan sebagai pendukung
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dan juga dalam sistem pelaporan
lembaga. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan EMIS dalam sistem pelaporan lembaga di Kementerian
Agama Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif, yang
nantinya hasil penelitiannya berbentuk narasi. Subjek dalam penelitian ini adalah
operator EMIS tingkat Kabupaten Tuban, kepala bagian PD Pontren Kementerian
Agama Kabupaten Tuban, dan staf bagian pendataan PD Pontren Kementerian
Agama Kabupaten Tuban.
PENDAHULUAN
1
Dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel
Surabaya
2
Kepala Bagian Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
3
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya
4
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya
5
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Ampel Surabaya
46
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dibidang Pendidikan
di era 4.0 saat ini semakin pesat. Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia
saat ini Indonesia memiliki potensi yang sangat baik. Salah satunya dengan adanya
Sistem Informasi Pendidikan yang ada dapat menunjang kinerja pegawai dalam
melakukan aktivitas kepegawaian. Pemanfaatan manajemen berbasis TIK ini sangat
penting karena dalam mengambil kebijakan harus disesuaikan dengan kebutuhan
yang didasarkan pada data yang benar dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen merupakan system informasi yang
menghasilkan hasil keluaran dengan masukan dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Menurut
O’Brien, Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu system terstruktur yang
menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan
fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
O’Brien menyatakan bahwa Tujuan Sistem Informasi Manajemen
merupakan (1) Menyediakan informasi yang digunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; (2) Menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan; (3) Menyediakan informasi untuk pengambilan
kebijakan.6
Pemanfaatan TIK oleh masyarakat sekarang ini sudah menjadi biasa, tidak
lagi menjadi impian yang sulit diwujudkan, termasuk pemanfaatannya di dunia
pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan sudah tidak menjadi bagian yang dapat dipisahkan, Penerapan sistem
informasi manajemen pendidikan yang harus tepat sasaran agar pelaksanaan dan
pemanfaatannya berjalan sesuai dengan kepentingan dan tujuan bidang pendidikan.
Yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan Agama madrasah dan
sekolah dalam pendataan yang menggunakan sistem informasi manajemen
6
A. Rusdiana dan Nasihudin, Implementasi Kebijakan Emis Dalam Mewujudkan Akuntabilitas
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, Vol. 04 No. 07 November 2016, 169
47
pendidikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan EMIS (Education Management
Information System) yaitu Kementrian Agama.7
EMIS (Education Management Information System) merupakan sebuah
metode manajemen formal dalam penyediaan informasi pendidikan yang akurat dan
tepat waktu sehingga proses pengambilan keputusan, pengembangan proyek,
perencanaan, dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan lainnya dapat dilaksanakan
secara efektif. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan atau EMIS merupakan
sebuah informasi dan dokumentasi yang terorganisasi dalam melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan analisis, dan penyebaran informasi yang
dipergunakan dalam administrasi dan perencanaan pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa system informasi manajemen pendidikan yang
mengatur data dan informasi untuk disimpan, dikelola, dianalisis, dan digunakan
dalam pengambilan keputusan pendidikan.
Adapun tujuan dari pembangunan dan pengembangan EMIS di lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam antara lain: 1) menyediakan data dan
informasi yang dibutuhkan dalam perumusan kebijakan, perencanaan
penyelenggaraan pendidikan, pengembangan poyek, penyusunan anggaran dan
pengambilan keputusan. 2) menyediakan dan mendukung pimpinan dengan data
terbaru yang diperlukan untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan
yang lebih efektif dalam skala regional dan nasional. 3) membantu percepatan
penyelenggaraan otonomi daerah dengan menyajikan data secara regional (propinsi
dan kabupaten/kota) sehingga daerah dapat dengan mantap menyusun rencana
pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota
dengan mempertimbangkan aspek equity (kesetaraan), quality (kualitas), efficiency
(efisiensi), dan effectiveness (efektivitas).8
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan atau EMIS, digunakan sebagai
penunjang kegiatan fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan dan tujuan
7
Fuadi Azis, Pengambilan Keputusan Berbasis EMIS di Mapenda Kemenag Gunung Kidul, dalam
Jurnal Pendidikan Islam, 3, 1 Juni 2014, 136.
8
Ditjen Pendis, 2009. Pedoman Mekanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Kemenag RI, hlm.8
48
fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dengan harapan agar organisasi
pendidikan menjadi transparan dan akuntabel.9
Dengan pemanfaatan system Emis ini diharapkan data-data yang masuk
dapat lebih valid dan seiring berjalannya waktu dapat diperbaharui atau di update
sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data-data yang
sudah akurat (valid) dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan
dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun pengambilan keputusan.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) adalah kementerian
dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Kantor Kementerian
Agama dibagi menjadi tiga wilayah yakni kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor
kabupaten. Kementerian Agama Kabupaten Tuban merupakan salah satu kantor
kementerian tingkat kabupaten. Prospek kerja di kantor Kemenag Tuban terbagi
menjadi enam bidang, diantaranya yaitu bidang Bimbingan Masyarakat Islam
(BIMSYAR), bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bidang Pendidikan
Madrasah (PENDMA), bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD
Pontren), bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS), dan bidang Penyelenggaraan
Zakat dan Wakaf.
Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama
Kabupaten Tuban adalah salah satu bidang yang melayani segala urusan yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan islam baik formal maupun non formal yang
meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah Formal, Diniyah Takmiliyah,
Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), Pendidikan Kesetaraan, Muadalah, dan Majlis
Taklim. Dalam pendataan lembaga-lembaga tersebut, PD Pontren sudah
menggunakan aplikasi Education Information Management System (EMIS).
Dengan menggunakan EMIS, bidang PD Pontren akan lebih mudah dalam
mengakses data-data terkait lembaga pendidikan Islam yang dinaunginya. Data
EMIS juga berguna ketika hendak mengambil keputusan, seperti ketika akan
mengadakan acara sosialisasi untuk lembaga diniyah se-kabupaten Tuban, maka
jumlah peserta sosialisasi tersebut bisa dilihat dari data EMIS. Selain itu, EMIS
9
A. Rusdiana dan Nasihudin, Implementasi Kebijakan Emis Dalam Mewujudkan Akuntabilitas
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, Vol. 04 No. 07 November 2016, 166.
49
juga digunakan sebagai acuan dalam sistem pelaporan bidang PD Pontren. Dengan
latar belakang tersebut maka fokus penelitian jurnal ini adalah pemanfaatan emis
dalam system pelaporan lembaga kementerian agama kabupaten Tuban.
METODOLOGI
Penelitian tentang pemanfaatan emis dalam sistem pelaporan lembaga
kementerian agama kabupaten Tuban merupakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah sebuah riset yang lebih cenderung menggunakan
analisis pendekatan deduktif dan bersifat deskriptif. Dalam pelaksanaannya proses
penelitian dan pemanfaatan landasan teori cenderung lebih menonjol dilakukan
agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.10
Subjek penelitian ini meliputi kepala seksi pendidikan diniyah dan pondok
pesantren kementerian agama kabupaten Tuban, operator EMIS lembaga dibawah
naungan seksi pendidikan diniyah dan pondok pesantren tingkat kabupaten, dan
bagian administrasi seksi pendidikan Tuban. Waktu penelitian mulai 24 Agustus
2020 sampai 11 Oktober 2020. Lokasi penelitian ini berada di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Tuban. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan
teknik wawancara dan observasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan data. Berikut prosedur analisis dara, meliputi :
10
Dr. Rukin, Metode Penelitian Kualitatif, ( Sulawesi selatan: Yayasan ahmar cendika Indonesia,
2019) Hlm 10
50
lapangan. Reduksi data merupakan wujud analisis yang menajamkan,
mengklafikasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak berkaitan dengan
aktivitas kelembagaan di Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban . Selanjutnya dibuat ringkasan, pengkodean,
penelusuran tema-tema, membuat catatan kecil yang dirasakan penting.
c. Penyajian Data (display)
Langkah sesudah mereduksi data adalah penyajian data. Teknik penyajian data dalam
kualitatif adalah berupa uraian, bagan, hubungan antar katagori, dan sejenisnya. Pada
tahap ini disajikan data hasil temuan dilapangan dalam bentuk teks naratif.
d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Dalam analisis data kualitatif menyimpulkan dan kesimpulan verifikasi. Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan pada awal penelitian.
11
Bambang Hartono, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, (Jakarta : Rineka Cipta,
2013), 20
51
Dikembangkan oleh Subbag Sistem Informasi, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi, Setditjen Pendidikan Islam (Tim EMIS Pendis Pusat) untuk
mendukung proses validasi data EMIS yang dijaring dari setiap sumber data.
Aplikasi ini digunakan untuk memberikan pelayanan khususnya kepada lembaga
pendidikan islam mulai dari pendaftaran lembaga, update profil lembaga, hingga
perpanjangan lembaga. Berikut merupakan tampilan halaman depan dari EMIS :
Gambar. Laman Depan Untuk Lembaga ketika akan mendaftarkan diri di Aplikasi EMIS
52
Secara teknis, sejak Februari 2002 EMIS resmi menjadi "Bagian Data dan
Informasi Pedidikan", oleh karena itu kegiatan pendataan, pengolahan, pelaporan,
pelayanan dan sosialisasi data serta informasi pendidikan menjadi tanggung jawab
bagian tersebut. Dengan terbentuknya kelembagaan tersebut, penting artinya agar
selalu dapat memenuhi seluruh kebutuhan data dan informasi bagi pembangunan
dan pengembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
12
Ditjen Pendis, 2009. Pedoman Mekanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Kemenag RI, hlm.7
13
Wawancara bersama operator EMIS tingkat kabupaten Bapak Jariyanto pada 02 Oktober 2020,
pukul 11.00 WIB di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban
53
Pendidikan
Pendidikan Diniyah
Pondok Diniyah
No Kecamatan Muadalah Kesetaraan TPQ Takmiliyah
Pesantren Formal
1 Kenduruan - - - - - - 2 22 2 -
2 Bangilan 4 - - - - - 42 4 5 -
3 Senori 13 - 1 - - - 20 10 12 1
4 Singgahan 9 - 1 - 1 1 37 6 2 2
5 Montong 3 - - - - - 63 22 6 -
6 Parengan 6 - - - - - 52 25 13 -
7 Soko 11 - 1 1 1 1 116 72 18 1
8 Rengel 10 - - - 1 1 63 20 - -
9 Plumpang 3 - - - - - 73 17 10 2
10 Widang 5 2 - - - - 46 21 10 -
11 Palang 4 - - - - - 86 3 1 -
12 Semanding 4 - - - - - 126 16 4 -
13 Tuban 12 - - - - - 72 4 5 -
14 Jenu 6 - - - - - 48 28 8 1
15 Merakurak 3 - 1 - - - 75 14 10 -
16 Kerek 2 - - - - - 71 11 3 -
17 Tambakboyo 1 - 1 - - - 62 23 5 -
18 Jatirogo 3 - 1 - - - 28 12 7 -
54
19 Bancar 5 - - - - - 38 24 12 -
20 Grabagan - - - - - - 37 6 - -
14
Data diambil dari Aplikasi EMIS PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada
tanggal 25 Agustus 2020
55
akan melakukan visitasi, survey, dan verifikasi data untuk membuktikan bahwa
lembaga tersebut benar-benar ada keberadaannya. Data yang sudah terverifikasi
akan diajukan ke pusat untuk kemudian mendapatkan nomor statistik lembaga.
Ketika suatu lembaga sudah mendapatkan nomor statistik, maka sudah bisa
dipastikan bahwa lembaga tersebut terdata dalam aplikasi EMIS.15
15
Wawancara bersama Bapak Zainul selaku bagian pendataan PD Pontren Kementerian Agama
Kabupaten Tuban pada 10 September 2020
56
khususnya dibidang PD Pontren yaitu melakukan pelaporan melalui data Emis
setiap dua kali setahun/setiap semester. Sistem pelaporan tersebut juga berdasarkan
pengambilan keputusan yang diambil dalam satu semester, kemudian keseluruhan
data tersebut dilaporkan dipertengahan dan akhir tahun.
16
Wawancara bersama Bapak Jariyanto selaku Operator EMIS tingkat Kabupaten di Kantor PD
Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 Oktober 2020
57
penentuan penerimaan sertifikasi guru, penentuan lembaga penerima bantuan seperti
BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) dan BOS (Bantuan Operasional
Sekolah), penentuan pemberian bantuan kepada santri atau dikenal dengan PIP
(Program Indonesia Pintar).
3. Dalam sistem pelaporan Emis Kementerian Agama kabupaten Tuban khususnya
dibidang PD Pontren yaitu melakukan pelaporan melalui data Emis setiap dua kali
setahun/setiap semester.
DAFTAR PUSTAKA
58
Wawancara bersama operator EMIS tingkat kabupaten Bapak Jariyanto pada 02
Oktober 2020, pukul 11.00 WIB di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Tuban
Data diambil dari Aplikasi EMIS PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten
Tuban pada tanggal 25 Agustus 2020
Wawancara bersama Bapak Zainul selaku bagian pendataan PD Pontren
Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 September 2020
Wawancara bersama Bapak Jariyanto selaku Operator EMIS tingkat Kabupaten di
Kantor PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada 10 Oktober
2020
BUKTI SUBMIT
59