DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita pada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, yaitu
Ibuk Syarifah, Dra.,M.M. yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Adapun dalam penulisan makalah ini materi yang akan dibahas tentang ‘’HADIS TERKAIT
PENDIDIKAN ISLAM 5 BUAH ARTI DAN TAFSIRAN” Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah
selanjutnya, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita
dalam mempelajari tentang Analisis Basis Psikologis Perilaku Akhlak/Moral Dalam Islam,
dalam pendidikan serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan.....................................................................................
B. Hakikat Pendidikan..........................................................................................
C. Faktor-Faktor Pendidikan................................................................................
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah yang menjadi kegagalan pendidikan hari ini adalah kecenderungan manusia yang
melihat pendidikan sebagai tujuan dunia seperti jabatan, pekerjaan, pangkat, dll yang
umumnya berorientasi dunia. Pengembangan pendidikan islam berkaitan secara langsung
dengan ilmu pengetahuan dan metodologi dan perkembangannya.
Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam dasarnya adalah Al-Qur’an dan
Hadis Nabi Muhammad SAW. Dari kedua sumber tersebut, para intelektual muslim
kemudian mengembangkannya dan mengklasifikannya kedalam dua bagian yaitu: Pertama,
akidah untuk ajaran yang berkaitan dengan keimanan dan kedua, adalah syariah untuk
ajaran yang berkaitan dengan amal nyata.
Hal tersebut menggariskan prinsip-prinsip dasar materi pendidikan Islam yang terdiri atas
masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan. Sebagai bantahan pendapat yang
meragukan terhadap adanya aspek pendidikan dalam Al-Qur’an, Abdul Rahman Saleh
Abdullah mengemukakan bahwa kata Tarbiyah yang berasal dari kata “Rabb”(mendidik dan
memelihara) banyak terdapat dalam Al-Qur’an; demikian pula kata “Ilm” yang demikian
banyak dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an tidak mengabaikan konsep-
konsep yang menunjukkan kepada pendidikan.
Hadis juga banyak memberikan dasar-dasar bagi pendidikan Islam. Hadis sebagai
pernyataan, pengalaman, takrir dan hal ihwal Nabi Muhammad SAW., merupakan sumber
ajaran Islam yang kedua sesudah Al-Qur’an. Di samping Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber
atau dasar pendidikan Islam, tentu saja masih memberikan penafsiran dan penjabaran lebih
lanjut terhadap Al-Qur’an dan hadis, berupa ijma’, qiyas, ijtihad, istihsan dan sebagainya yang
sering pula dianggap sebagai dasar pendidikan Islam. Akan tetapi, kita konsekuen bahwa
dasar adalah tempat berpijak yang paling mendasar, maka dasar pendidikan Islam hanyalah
Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.
B. RUMUSAN MASALAH
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1Pendidikan merupakan istilah dari bahasa Inggris education yang berasal dari bahasa Latin
educare berarti memasukkan sesuatu, barangkali bermaksud memasukkan ilmu ke kepala seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, dan perbuatan mendidik.
2Istilah pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai- nilai yang terdapat di dalam masyarakat dan bangsa.
Sedangkan menurut Rokhimin dalam Tafsir Tarbawinya mendefinisikan pendidikan sebagai
satu kegiatan manusia yang dilaksanakan untuk membantu sesama manusia agar mau dan
mampu meraih harkat dan martabatnya sebagai manusia.
B. HAKIKAT PENDIDIKAN
Secara etimologi, kata pendidikan adalah bentuk nomina dari akar kata didik kemudian
mendapatkan tambahan awalan pe dan akhiran an yang berarti proses pe- ngajaran, tuntunan,
dan pimpinan yang terkait dengan etika dan kecerdasan. Dalam bahasa Inggris, pendidikan
dikenal dengan istilah education, dan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata tarbiyyah,
ta'lim, dan ta'dib yang dianggap mempunyai kedekatan arti dengan pendidikan.
1. Tarbiyah (pengajaran)
Dari pengertian tersebut, dalam konteks yang luas pengertian pendidikan Islam terkandung
dalam term al-Tarbiyah yang meliputi empat unsur, yaitu: pertama, unsur memelihara dan
menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa. Kedua, mengembangkan seluruh potensi
menuju kesempurnaan. Ketiga, mengarahken seluruh fitrah menuju kesempurnaan. Dan
keempat, melaksanakan pendidikan secara lengkap. Dalam hadis dijelaskan:
Dalam Al-Qur’an secara implisit memang tidak ditemukan penunjukan kata at-tarbiyah,
namun kata tersebut dapat ditelusuri pada istilah lain yang seakar dengan kata at-tarbiyah,
yaitu pada firman Allah SWT surah Al-Isro’ ayat 24:
ِيرا
ً صغَ ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانِي
ْ ب َّ َِض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل مِن
ِ الر ْح َم ِة َوقُ ْل َر ْ َوا ْخف
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil".
Dari hal ini juga bisa dikatakan al-tarbiyyah mempunyai empat unsur pendekatan, yakni:
Pengertian pendidikan yang ditawarkan dari kata al-ta'lim pada hadis ini adalah proses
pemindahan seperangkat nilai antar manusia seperti yang dinyatakan oleh Abdul Fattah Jalal
dalam Samsul Nizar bahwa pada kata al-ta'lim secara implisit selain menanamkan aspek
kognitif dan psikomotorik, juga aspek afektif, karena pada kata al-ta'lim juga ditekankan pada
prilaku yang baik (akhlak al-karimah).
Kata yang kedua ini bersumber dari kata ‘allama yang berarti pengajaran yang bersifat
pemberian, atau penyampaian, pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hadis
dijelaskan:
3. Ta’dib
Kata al-ta'dib adalah bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu yang berarti pendidikan. Al-
ta'dib juga mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan
pengasuhan yang baik.
Secara bahasa kata al-ta’dib berasal dari kata dasar “aduba – ya’dubu yang berarti melatih,
mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik dan sopan santun. Atau berasal dari kata
“adaba – ya’dibu” yang berarti mengadakan pesta atau perjamuan yang berbuat dan
berperilaku sopan. Dalam hadis Nabi disebutkan:
Dari pengertian dan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa kata “ta’dib” mengandung
pengertian usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga anak didik
terdorong dan tergerak jiwa dan jiwanya untuk berperilaku dan bersifat sopan santun yang
baik sesuai dengan yang diharapkan. Orientasi kata al-ta’dib lebih terfokus pada upaya
pembentukan pribadi muslim yang berakhlak mulia. Dalam hadis disebutkan:
“Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab akhlak Rasulullah
SAW adalah al-Qur’an”
C. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Pendidikan, baik dalam arti al-ta'lim dan al-ta'dib maupun al-tarbiyyah yang berlangsung dalam
suatu proses tidak dapat terlaksana begitu saja, tanpa melibatkan faktor-faktor yang
menentukan dan mendukung terlaksananya pendidikan tersebut.
a) Tujuan pendidikan
b) Pendidik
c) Peserta didik
d) Alat pendidikan
e) Lingkungan pendidikan
Apabila salah satu dari kelima faktor ini tidak dapat dipenuhi dalam pelaksanaan pendidikan,
maka hasilnya kurang dapat diharapkan atau bahkan pendidikan itu sendiri tidak dapat
dilaksanakan. Berikut ini akan diuraikan kelima faktor pendidikan tersebut berkaitan dengan
hadis yang dikemukakan sebelumnya.
Tujuan pendidikan hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara
, jabatan, pangkat, dan kekayaan. Hal ini diisyaratkan dalam hadis-hadis berikut:
ً عا ِل ًما اَو ُمت َ َع ِل ًما اَو ُم ْست َ ِم ًعا اَو ُمحِ بًّا َو َل تَكُ ْن خَا ِم
)سا فَت ُ ْهلِكَ (رواه البيهقي َ كُ ْن:ي صلى للا عليه وسلم
ُّ قَالَ النَّ ِب
Artinya : Rasulullah SAW bersabda “Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang
yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah
engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka,” (HR.Baihaqi)
Banyak juga orang yang berfikir bahwa kekayaan dan jabatan adalah sumber kebahagiaan ada
dihati, dan kebahagiaan dihati adalah ketenangan dalam berdzikir kepada Allah SWT. Ala
bidzikrillahi tathmainnul qulub’ (ingatlah hanya dengan mengingat Allah SWT, hati menjadi
tenang). Dengan demikian, kebahagiaan menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan
tersebut tidak hanya didunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh
kebahagiaan ini kuncinya adalah ilmu. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah
SAW:
)الخِ َرة َ فَ َع َل ْي ِه ِب ْالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َرادَهُ َما فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم (رواه البخارى و مسلم
َ ْ ََم ْن ا َ َرادَ الدُّ ْن َيا فَ َع َل ْي ِه ِبالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َراد
“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang
menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-Muslim)”
Selain kebahagiaan didunia yang diperoleh melalui ilmu, maka tujuan pendidikan akan
tercapai jika semuanya melalui proses belajar seperti sabda Rasulullah SWA berikut ini:
“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda “barangsiapa yang dikehendaki allah
menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu
diperoleh melalui belajar“ (HR. Bukhori)
ِ ( َم ْن ي ُِر ِد للا ِب ِه َخي ًْرا يُف َِق ْههُ فِيbarangsiapa yang dikehendaki Allah SWT menjadi baik,
Hadis الدي ِْن
maka dia akan dipahamkan dalam hal agama) dapat dipahami bahwa orang tersebut akan
diberi kebaikan oleh allah SWT, kebaikan secara social, mental, spiritual, menjadi kunci
Allah SWT bagi kebaikan seseorang. Hadis diatas merupakan pernyataan Allah SWT yang
mengandung perintah bahwa siapapun dari manusia yang menginginkan memperoleh
kebaikan, hendaknya ia mencari ilmu agama. Mengkaji Al-Quran dan As-Sunnah dengan
berbagai metode dan pendekatan yang benar. Islam maju karena umatnya kuat dalam ilmu
pendidikan.
رسول للا صلى للا عليه و: عن العمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال، اخبرنا ابو اسامة،حد ثنا محمود بن غيل ن
" من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل للا له طريقا الى الجنة: سلم
“Kami diberi berita oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari
A’masy dari Abi Shahih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda:“Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalan baginya ke surga”.
فَعَ َل ْي ِه الدُّ ْنيَا أ َ َرادَ َم ْن، فَعَ َل ْي ِه اآلخِ َرهَ أ َ َرادَ َو َم ْن بِاْلع ِْل ِم،باِلع ِْل ِم فَعَلَ ْي ِه أ َ َرادَهُ َما َو َم ْن بِ ْالع ِْل ِم
ي َويُقَا ُل عُلَ َما َء فُقَ َها َء ُحلَ َما َء َربَّانِيِـْينَ كُ ْونـ ُ ْـوا َّ َ ُــربِــى الَّذِى ا
ُّ لربَّا ِن ِ ِار ِه قَ ْب َل اْلع ِْل ِم ب
َ َّصغ َِار الن
َ اس ي ِ َِكب
"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang
mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi
banyak." (HR. Bukhari)
Kewajiban mendidik anak
ُّعلَى يُولَد ُ َم ْولُود كُل ْ َص َرانِ ِه أ َ ْو يُ َه ِودَانِ ِه فَأَبَ َواهُ ْالف
َ ِِط َرة َ عا َء فِي َها ت ََرى ه َْل ْالبَ ِهي َمةَ ت ُ ْنت َ ُج ْالبَ ِهي َم ِة َك َمث َ ِل يُ َم ِج
ِ سانِ ِه أ َ ْو يُن َ َْجد
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang
akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak
yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya?" (HR. Bukhari)
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)
س َلكَ َم ْن
َ ط ِر ْيقًا ُ س َّه َل ع ِْل ًما ِف ْي ِه َي ْلتَم
َ ِس َ ْال َجنَّ ِة ِإلَى
َ ُ ط ِر ْيقًا ِب ِه للا
"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan islam adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk
menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga
bisa memiliki pandangan yang luas untuk ke arah masa depan lebih baik dan dengan
pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang berkualitas. Istilah pendidikan dalam
konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbuyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari
ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah al-
tarbiyah.
Tujuan pendidikan islam hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara,
jabatan, pangkat, dan kekayaan.
DAFTAR PUSTAKA