Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“HADIS TERKAIT PENDIDIKAN ISLAM 5 BUAH ARTI DAN TAFSIRAN”


MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

UIN SUSKA RIAU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

1. SITI RAHMA TULLAILA 12110324282


2. VONI AMELIA PUTRI 12110324398
3. YAPID MUALLAM 12110313342
4. YAYUK JULIA FITRI 12110323835
5. ZAHWA MAYLANI HASYIFA 12110324186

DOSEN PEMBIMBING : SYARIFAH, Dra.,M.M.

PRODI MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita pada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, yaitu
Ibuk Syarifah, Dra.,M.M. yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.

Adapun dalam penulisan makalah ini materi yang akan dibahas tentang ‘’HADIS TERKAIT
PENDIDIKAN ISLAM 5 BUAH ARTI DAN TAFSIRAN” Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah
selanjutnya, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita
dalam mempelajari tentang Analisis Basis Psikologis Perilaku Akhlak/Moral Dalam Islam,
dalam pendidikan serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan.....................................................................................

B. Hakikat Pendidikan..........................................................................................

C. Faktor-Faktor Pendidikan................................................................................

D. Tujuan Dari Pendidikan Islam………………………………………………..

E. Tafsiran Hadis Tentang Pendidikan..................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan…………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah yang menjadi kegagalan pendidikan hari ini adalah kecenderungan manusia yang
melihat pendidikan sebagai tujuan dunia seperti jabatan, pekerjaan, pangkat, dll yang
umumnya berorientasi dunia. Pengembangan pendidikan islam berkaitan secara langsung
dengan ilmu pengetahuan dan metodologi dan perkembangannya.

Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam dasarnya adalah Al-Qur’an dan
Hadis Nabi Muhammad SAW. Dari kedua sumber tersebut, para intelektual muslim
kemudian mengembangkannya dan mengklasifikannya kedalam dua bagian yaitu: Pertama,
akidah untuk ajaran yang berkaitan dengan keimanan dan kedua, adalah syariah untuk
ajaran yang berkaitan dengan amal nyata.

Hal tersebut menggariskan prinsip-prinsip dasar materi pendidikan Islam yang terdiri atas
masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan. Sebagai bantahan pendapat yang
meragukan terhadap adanya aspek pendidikan dalam Al-Qur’an, Abdul Rahman Saleh
Abdullah mengemukakan bahwa kata Tarbiyah yang berasal dari kata “Rabb”(mendidik dan
memelihara) banyak terdapat dalam Al-Qur’an; demikian pula kata “Ilm” yang demikian
banyak dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an tidak mengabaikan konsep-
konsep yang menunjukkan kepada pendidikan.

Hadis juga banyak memberikan dasar-dasar bagi pendidikan Islam. Hadis sebagai
pernyataan, pengalaman, takrir dan hal ihwal Nabi Muhammad SAW., merupakan sumber
ajaran Islam yang kedua sesudah Al-Qur’an. Di samping Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber
atau dasar pendidikan Islam, tentu saja masih memberikan penafsiran dan penjabaran lebih
lanjut terhadap Al-Qur’an dan hadis, berupa ijma’, qiyas, ijtihad, istihsan dan sebagainya yang
sering pula dianggap sebagai dasar pendidikan Islam. Akan tetapi, kita konsekuen bahwa
dasar adalah tempat berpijak yang paling mendasar, maka dasar pendidikan Islam hanyalah
Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian pendidikan islam ?

2. Apa saja faktor pendidikan islam?

3. Apa tujuan dari pendidikan islam ?

4. Apa saja tafsiran hadis tentang pendidikan ?


C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah adalah:

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari pendidikan islam

2. Untuk memahami apa saja faktor dalam pendidikan islam

3. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari pendidikan agama islam

4. Untuk mengetahui apa saja tafsiran hadis tentang pendidikan islam


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1Pendidikan merupakan istilah dari bahasa Inggris education yang berasal dari bahasa Latin
educare berarti memasukkan sesuatu, barangkali bermaksud memasukkan ilmu ke kepala seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, dan perbuatan mendidik.

2Istilah pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai- nilai yang terdapat di dalam masyarakat dan bangsa.
Sedangkan menurut Rokhimin dalam Tafsir Tarbawinya mendefinisikan pendidikan sebagai
satu kegiatan manusia yang dilaksanakan untuk membantu sesama manusia agar mau dan
mampu meraih harkat dan martabatnya sebagai manusia.

B. HAKIKAT PENDIDIKAN
Secara etimologi, kata pendidikan adalah bentuk nomina dari akar kata didik kemudian
mendapatkan tambahan awalan pe dan akhiran an yang berarti proses pe- ngajaran, tuntunan,
dan pimpinan yang terkait dengan etika dan kecerdasan. Dalam bahasa Inggris, pendidikan
dikenal dengan istilah education, dan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata tarbiyyah,
ta'lim, dan ta'dib yang dianggap mempunyai kedekatan arti dengan pendidikan.

1. Tarbiyah (pengajaran)

Pengajaran Istilah at-Tarbiyah berasal dari kata Arab, yang berarti:

a. Bertambah dan berkembang (‫ يربو – تربية‬- ‫)ربا‬

b. Tumbuh dan berkembang (‫ تربية‬- ‫ يربي‬- ‫) ربي‬

c. Memperbaiki, menguasai, memelihara, merawat, memperindah, mengatur, dan menjaga


kelestariannya (‫ تربية‬- ‫ يُرب‬- ‫)رب‬

Dari pengertian tersebut, dalam konteks yang luas pengertian pendidikan Islam terkandung
dalam term al-Tarbiyah yang meliputi empat unsur, yaitu: pertama, unsur memelihara dan
menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa. Kedua, mengembangkan seluruh potensi
menuju kesempurnaan. Ketiga, mengarahken seluruh fitrah menuju kesempurnaan. Dan
keempat, melaksanakan pendidikan secara lengkap. Dalam hadis dijelaskan:

‫علَى َمد َْر َجتِ ِه َملَ ًكا َفلَ َّما أَتَى‬


َ ُ‫َللاُ لَه‬
َّ َ‫صد‬ َ ‫ار أ َ ًخا لَهُ فِي قَ ْر َية أ ُ ْخ َرى َفأ َ ْر‬
َ َ‫سلَّ َم أ َ َّن َر ُج ًل ز‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫ص َّلى‬
َ ُ‫َللا‬ َ ِ ‫ع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرة َ َع ْن ال َّن ِبي‬
َ
َّ‫عز َو َجل‬َّ ُ َ َ
َّ ‫غي َْر أنِي أحْ بَ ْبتهُ فِي‬
َ ِ‫َللا‬ َ ْ َ
َ ‫عل ْي ِه مِن نِ ْع َمة ت َُربُّ َها قَا َل ل‬َ َ‫علَ ْي ِه قَا َل أَيْنَ ت ُ ِريد ُ قَا َل أ ُ ِريد ُ أ ًخا لِي فِي َه ِذهِ القَ ْريَ ِة قَا َل ه َْل لك‬
َ ْ َ َ
‫َللا قَدْ أ َ َحبَّكَ َك َما أ َ ْحبَ ْبتَهُ فِي ِه‬
َ َّ ‫َللا ِإلَيْكَ ِبأ َ َّن‬
ِ َّ ‫قَالَ َفإِنِي َرسُو ُل‬
“Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Pada suatu ketika ada seorang
lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa lain. Kemudian Allah SWT pun mengutus seorang
malaikat untuk menemui orang tersebut.Ketika orang itu ditengah perjalanannya ke desa yang
dituju, maka malaikat tersebut bertanya; 'Hendak pergi ke mana kamu?' Orang itu menjawab;
'Saya akan menjenguk saudara saya yang berada di desa lain.' Malaikat itu terus bertanya
kepadanya; 'Apakah kamu mempunyai satu perkara yang menguntungkan dengannya?' Laki-
laki itu menjawab; 'Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.' Akhirnya
malaikat itu berkata; 'Sesungguhnya aku ini adalah malaikat utusan yang diutus untuk
memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah SWT akan senantiasa mencintaimu
sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah SWT”

Dalam Al-Qur’an secara implisit memang tidak ditemukan penunjukan kata at-tarbiyah,
namun kata tersebut dapat ditelusuri pada istilah lain yang seakar dengan kata at-tarbiyah,
yaitu pada firman Allah SWT surah Al-Isro’ ayat 24:

‫ِيرا‬
ً ‫صغ‬َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانِي‬
ْ ‫ب‬ َّ َ‫ِض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل مِن‬
ِ ‫الر ْح َم ِة َوقُ ْل َر‬ ْ ‫َوا ْخف‬

Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil".

Dari hal ini juga bisa dikatakan al-tarbiyyah mempunyai empat unsur pendekatan, yakni:

1. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa.

2. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.

3. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.

4. Melaksanakan pendidikan secara bertahap.

2. Ta’lim (Pembinaan atau Pengarahan)

Pengertian pendidikan yang ditawarkan dari kata al-ta'lim pada hadis ini adalah proses
pemindahan seperangkat nilai antar manusia seperti yang dinyatakan oleh Abdul Fattah Jalal
dalam Samsul Nizar bahwa pada kata al-ta'lim secara implisit selain menanamkan aspek
kognitif dan psikomotorik, juga aspek afektif, karena pada kata al-ta'lim juga ditekankan pada
prilaku yang baik (akhlak al-karimah).

Kata yang kedua ini bersumber dari kata ‘allama yang berarti pengajaran yang bersifat
pemberian, atau penyampaian, pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hadis
dijelaskan:

ِ ‫ب الن ََواهِى فَذَالِكَ ِوقَايَة لَ ُه ْم َولَكُ ْم مِنَ الن‬


‫ار‬ َ ‫امتِثَا ِل اْ َل َوامِ ِر‬
ِ ‫واجْ تِنَا‬, ْ ِ‫ى للاِ َو ُم ُر ْوا ا َ ْو َلدَكُ ْم ب‬ ِ َ‫ع ِة للاِ َواتَّقُ ْوا َمع‬
َ ‫اص‬ َ ِ‫اِ ْع َملُ ْوا ب‬
َ ‫طا‬
“Ajarkanlah mereka untuk ta’at kepada Allah SWT dan takut berbuat maksiat kepada Allah
SWT serta suruhlah anak-anak kamu untuk menaati perintah-perintah dan menjauhi
larangan-larangan. Karena itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka”

3. Ta’dib

Kata al-ta'dib adalah bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu yang berarti pendidikan. Al-
ta'dib juga mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan
pengasuhan yang baik.

Secara bahasa kata al-ta’dib berasal dari kata dasar “aduba – ya’dubu yang berarti melatih,
mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik dan sopan santun. Atau berasal dari kata
“adaba – ya’dibu” yang berarti mengadakan pesta atau perjamuan yang berbuat dan
berperilaku sopan. Dalam hadis Nabi disebutkan:

َ ‫أَدَّبَنِي َر ِبي فَأ َ ْح‬


)‫ (رواه العكسري عن علي‬.‫سنَ ت َأ ِد ْيبِي‬

Artinya:“Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku” ( HR. al-Aksary dari


Ali Ra)

Dari pengertian dan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa kata “ta’dib” mengandung
pengertian usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga anak didik
terdorong dan tergerak jiwa dan jiwanya untuk berperilaku dan bersifat sopan santun yang
baik sesuai dengan yang diharapkan. Orientasi kata al-ta’dib lebih terfokus pada upaya
pembentukan pribadi muslim yang berakhlak mulia. Dalam hadis disebutkan:

‫ت َكانَ خلُوقُه القُ ْرأن‬ ِ َ‫ع ْن أ َ ْخل‬


ْ َ‫ق َرسُو ِل للا صلعم قَال‬ ْ َ‫عن عا ئشة سُ ِأل‬
َ ‫ت‬

“Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab akhlak Rasulullah
SAW adalah al-Qur’an”

C. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

Pendidikan, baik dalam arti al-ta'lim dan al-ta'dib maupun al-tarbiyyah yang berlangsung dalam
suatu proses tidak dapat terlaksana begitu saja, tanpa melibatkan faktor-faktor yang
menentukan dan mendukung terlaksananya pendidikan tersebut.

Faktor-faktor tersebut meliputi lima faktor, yakni:

a) Tujuan pendidikan
b) Pendidik
c) Peserta didik
d) Alat pendidikan
e) Lingkungan pendidikan
Apabila salah satu dari kelima faktor ini tidak dapat dipenuhi dalam pelaksanaan pendidikan,
maka hasilnya kurang dapat diharapkan atau bahkan pendidikan itu sendiri tidak dapat
dilaksanakan. Berikut ini akan diuraikan kelima faktor pendidikan tersebut berkaitan dengan
hadis yang dikemukakan sebelumnya.

 Faktor Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan Islam, seperti yang diuraikan oleh Muhammad Fadhil al-Jamaly
bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membina kesadaran atas diri manusia itu
sendiri, dan atau sistem sosial yang Islami. Sikap dan rasa tanggung jawab sosialnya
juga terhadap alam ciptaan-Nya serta kesadarannya untuk mengembangkan dan
mengelola alam ini bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia. Yang penting
lagi adalah terbinanya makrifat kepada Allah SWT Pencipta alam semesta dengan
beribadah kepada-Nya dengan cara menaati perintah- Nya dan menjauhi larangan-
Nya.
 Faktor Pendidik
Pendidik merupakan salah satu komponen yang penting yang harus mendapat
perhatian, karena tinggi rendahnya kualitas ditentukan oleh kualitas sebagai guru atau
pendidik. Guru atau pendidik adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik, dan bertugas untuk mengupayakan perkembangan
potensi peserta didik, baik potensi kognitif dan afektif maupun psikomotorik.
 Faktor Peserta Didik
Peserta didik juga merupakan komponen yang utama dalam pendidikan karena tanpa
adanya peserta didik, maka pendidikan tidak akan berjalan dan nilai kebudayaan
yang ingin diwariskan kepada generasi selanjutnya akan sulit terwujud. Peserta didik
adalah obyek utama dalam pendidikan. Pendidikan berusaha untuk membawa anak
yang semula serba tak berdaya dan hampir seluruh hidupnya digantungkan kepada
orang lain ke tingkat dewasa.
 Faktor Alat Pendidikan
Dalam kegiatan pendidikan diperlukan berbagai alat pendidikan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Alat pendidikan meliputi segala sesuatu yang dapat
membantu proses pencapaian tujuan pendidikan. Secara garis besarnya, alat
pendidikan yang utama dalam pendidikan, utamanya dalam kependidikan Islam
adalah teladan, persahabatan, nasihat, dan peringatan.
 Faktor Lingkungan Pendidikan
Kegiatan pendidikan di manapun selalu berlangsung dalam suatu lingkungan
tertentu. Lingkungan pendidikan di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang berada
di luar diri individu yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan
pendidikannya. Lingkungan memberikan pengaruh kepada perkembangan anak.
Pengaruh yang diberikan oleh lingkungan bersifat tidak sengaja. Artinya, lingkungan
tidak ada kesengajaan tertentu di dalam memberikan pengaruhnya kepada
perkembangan anak.
D. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Tujuan pendidikan hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara
, jabatan, pangkat, dan kekayaan. Hal ini diisyaratkan dalam hadis-hadis berikut:

ً ‫عا ِل ًما اَو ُمت َ َع ِل ًما اَو ُم ْست َ ِم ًعا اَو ُمحِ بًّا َو َل تَكُ ْن خَا ِم‬
)‫سا فَت ُ ْهلِكَ (رواه البيهقي‬ َ ‫ كُ ْن‬:‫ي صلى للا عليه وسلم‬
ُّ ‫قَالَ النَّ ِب‬

Artinya : Rasulullah SAW bersabda “Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang
yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah
engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka,” (HR.Baihaqi)

َ ‫( كُ ْن‬jadilah ahli ilmu) memerintahkan


Hadis diatas menjadi landasan pendidikan. Hadis ‫عا ِل ًما‬
untuk memilih jalan ilmu, pencari ilmu, menjadi pendengar dan pecinta ilmu, dan dilarang
menjadi orang kelima karena akan menjadi penyebab kehancuran. Hadis tersebut mengajak
kita untuk menjadi orang yang berilmu, atau orang yang mencari ilmu, atau pendengar ilmu,
atau pecinta ilmu. Itulah hakikat tujuan dari pendidikan, yakni memiliki ilmu, bukan tujuan
lain, maksudnya jangan jadi selain dari yang empat tersebut seperti pemalas, pemenci ilmu,
perusak ilmu, dan lain sebagainya.

Banyak juga orang yang berfikir bahwa kekayaan dan jabatan adalah sumber kebahagiaan ada
dihati, dan kebahagiaan dihati adalah ketenangan dalam berdzikir kepada Allah SWT. Ala
bidzikrillahi tathmainnul qulub’ (ingatlah hanya dengan mengingat Allah SWT, hati menjadi
tenang). Dengan demikian, kebahagiaan menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan
tersebut tidak hanya didunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh
kebahagiaan ini kuncinya adalah ilmu. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah
SAW:

)‫الخِ َرة َ فَ َع َل ْي ِه ِب ْالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َرادَهُ َما فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم (رواه البخارى و مسلم‬
َ ْ َ‫َم ْن ا َ َرادَ الدُّ ْن َيا فَ َع َل ْي ِه ِبالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َراد‬

“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang
menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-Muslim)”

Selain kebahagiaan didunia yang diperoleh melalui ilmu, maka tujuan pendidikan akan
tercapai jika semuanya melalui proses belajar seperti sabda Rasulullah SWA berikut ini:

‫الدي ِْن َواِنَّ َما ْالع ِْل ِم‬


ِ ‫ َم ْن ي ُِر ِد للا ِب ِه َخي ًْرا يُف َِق ْههُ فِي‬:‫ َقا َل َرسُو ُل للا صلى للا عليه وسلم‬: ‫ع ْنهُ َقا َل‬
َ ‫ي للا‬
َ ‫ض‬ َ ‫عن ا ْب ُن‬
ِ ‫عبَّاس َر‬ َ
)‫(رواه البخارى‬... ‫بِالتَّعَلُّ ِم‬

“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda “barangsiapa yang dikehendaki allah
menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu
diperoleh melalui belajar“ (HR. Bukhori)
ِ ‫( َم ْن ي ُِر ِد للا ِب ِه َخي ًْرا يُف َِق ْههُ فِي‬barangsiapa yang dikehendaki Allah SWT menjadi baik,
Hadis ‫الدي ِْن‬
maka dia akan dipahamkan dalam hal agama) dapat dipahami bahwa orang tersebut akan
diberi kebaikan oleh allah SWT, kebaikan secara social, mental, spiritual, menjadi kunci
Allah SWT bagi kebaikan seseorang. Hadis diatas merupakan pernyataan Allah SWT yang
mengandung perintah bahwa siapapun dari manusia yang menginginkan memperoleh
kebaikan, hendaknya ia mencari ilmu agama. Mengkaji Al-Quran dan As-Sunnah dengan
berbagai metode dan pendekatan yang benar. Islam maju karena umatnya kuat dalam ilmu
pendidikan.

‫ رسول للا صلى للا عليه و‬:‫ عن العمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال‬،‫ اخبرنا ابو اسامة‬،‫حد ثنا محمود بن غيل ن‬
"‫ من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل للا له طريقا الى الجنة‬: ‫سلم‬

“Kami diberi berita oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari
A’masy dari Abi Shahih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda:“Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalan baginya ke surga”.

E. TAFSIR HADIS TENTANG TEORI PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam secara epistemologi mendasarkan dirinya pada paradigma tertentu


dalam hal ini adalah Islam sebagai rujukan utama. Pentingnya pendidikan telah
ditekankan berulang kali dalam Al-Qur'an dan hadis.

 BERIKUT ADALAH 5 HADIS TENTANG PENDIDIKAN YANG


DISAMPAIKAN RASULLULAH SAW

 Pentingnya menguasai ilmu pengetahuan

‫ فَعَ َل ْي ِه الدُّ ْنيَا أ َ َرادَ َم ْن‬،‫ فَعَ َل ْي ِه اآلخِ َرهَ أ َ َرادَ َو َم ْن بِاْلع ِْل ِم‬،‫باِلع ِْل ِم فَعَلَ ْي ِه أ َ َرادَهُ َما َو َم ْن بِ ْالع ِْل ِم‬

"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu.


Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang
menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu." (HR.
Ahmad)

 Menjadi pendidik yang baik

‫ي َويُقَا ُل عُلَ َما َء فُقَ َها َء ُحلَ َما َء َربَّانِيِـْينَ كُ ْونـ ُ ْـوا‬ َّ َ ‫ُــربِــى الَّذِى ا‬
ُّ ‫لربَّا ِن‬ ِ ِ‫ار ِه قَ ْب َل اْلع ِْل ِم ب‬
َ َّ‫صغ َِار الن‬
َ ‫اس ي‬ ِ َ‫ِكب‬

"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang
mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi
banyak." (HR. Bukhari)
 Kewajiban mendidik anak

ُّ‫علَى يُولَد ُ َم ْولُود كُل‬ ْ ‫َص َرانِ ِه أ َ ْو يُ َه ِودَانِ ِه فَأَبَ َواهُ ْالف‬
َ ِ‫ِط َرة‬ َ ‫عا َء فِي َها ت ََرى ه َْل ْالبَ ِهي َمةَ ت ُ ْنت َ ُج ْالبَ ِهي َم ِة َك َمث َ ِل يُ َم ِج‬
ِ ‫سانِ ِه أ َ ْو يُن‬ َ ْ‫َجد‬

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang
akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak
yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya?" (HR. Bukhari)

 Kewajiban menuntut ilmu

‫ب‬ َ ‫ضة ْالع ِْل ِم‬


ُ َ‫طل‬ َ ‫علَى فَ ِري‬
َ ‫ُم ْسلِم كُ ِل‬

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)

 Jaminan bagi para penuntut ilmu

‫س َلكَ َم ْن‬
َ ‫ط ِر ْيقًا‬ ُ ‫س َّه َل ع ِْل ًما ِف ْي ِه َي ْلتَم‬
َ ‫ِس‬ َ ‫ْال َجنَّ ِة ِإلَى‬
َ ُ ‫ط ِر ْيقًا ِب ِه للا‬

"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan islam adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk
menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga
bisa memiliki pandangan yang luas untuk ke arah masa depan lebih baik dan dengan
pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang berkualitas. Istilah pendidikan dalam
konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbuyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari
ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah al-
tarbiyah.

Tujuan pendidikan islam hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara,
jabatan, pangkat, dan kekayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Http://Manorarjunes.blogspot.com/hadist-tarbawi-konsep-pendidikan// di akses pada tanggal


12 September 2017

Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, Hlm. 12.

Http://Hadisttarbawialghazy.blogsot.com/konsep-pendidikan-islam// di akses pada tanggal


12 September 2017

Http://Manorarjunes.blogspot.com/hadist-tarbawi-konsep-pendidikan// di akses pada tanggal


12 September 2017
Ibid
Http://Hadisttarbawialghazy.blogsot.com/konsep-pendidikan-islam// di akses pada tanggal
12 September 2017
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, Hlm. 12.
Ibid

Anda mungkin juga menyukai