Anda di halaman 1dari 13

Unit Kerja : Farmasi Puskesmas Tepusen

Proses yang dianalisa : Pelayanan pemberian obat


Tim FMEA :
Ketua : Asbaniyah A.Md.keb.
Anggota : Wintatri A.Md.keb.
Ari Retno Listari A.Md.keb.
Petugas Pencatat : Puputri Arsita A.Md.keb.

II. Alur Proses yang akan dianalisis

Petugas menerima resep

Petugas memeriksa kelengkapan resep

Petugas memeriksa kesediaan obat

Petugas meracik atau menyiapkan obat

Petugas memberikan atiket dengan lengkap, putih


untuk obat dalam dan biru untuk obat luar

Petugas memeriksa kembali jenis dan jumlah obat

Petugas memanggil pasien sesuai urutan dan


memastikan nama dan alamatnya

Petugas menyerahkan obat disertai


pemberian informasi obat
XI. Penyusunan SOP baru sesuai dengan hasil analisis dan pelaksanaan FMEA

Setelah dilakukan analisis dan pelaksanaan FMEA, dilakukan tindak lanjut sebagai
berikut :
1. Perbaikan SOP pemberian obat ke pasien dan pelabelan
2. Pembuatan SOP penulisan resep yang benar

XII. Penutup
Pembuatan analisis FMEA dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan
terjadinya resiko. Telah dilakukan analisis FMEA di Puskesmas Tepusen pada unit
Ruang Farmasi. Diharapkan dengan adanya FMEA tersebut angka kejadian resiko
dapat dihindari dan diantisipasi demi peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tepusen, Ketua Tim FMEA

Dr. Wiwing Widosari Asbaniyah A.Md.keb.


NIP. NIP. 198304152011042002
PENULISAN RESEP
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal terbit :
SOP Halaman :

PUSKESMAS Dr. Wiwing Widosari


TEPUSEN NIP.

1. Pengertian Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh dokter ke pasien
berupa terapi obat dengan memperhatikan ketetapan pasien, jenis obat, rute
pemberian, dosis, kekuatan sediaan, waktu dan lama durasi pengobatan.
2. Tujuan Sebagai acuhan cara peresepan obat yang benar berdasarkan standar.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tepusen Nomor ; 440/047/SK/2016 Tentang Layanan
Klinis yang berkesinambungan.
4. Referensi UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Permenkes Nomor 30 Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas tahun 2014.


5. Prosedur 1. Yang berhak menuliskan resep adalah petugas kesehatan yang mempunyai Surat
Izin Praktek di Puskesmas Tepusen
2. Petugas kesehatan menulis resep pada lembar resep
3. Dokter yang menuliskan resep narkotik dan psikotropik harus disertai tanda tangan
dokter penulis resep
4. Petugas kesehatan menuliskan dengan tulisan yang jelas dan singkatan yang lazim
digunakan
5. Petugas kesehatan mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look a Like
Sound a Like (LASA) untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh petugas farmasi
6. Petugas kesehatan memastikan ada atau tidaknya riwayat alergi obat pada pasien,
jika ada alergi obat petugas menghindari penulisan resep untuk obat tersebut.
7. Petugas kesehatan memastikan bahwa sudah menulis kelengkapan resep, sebelum
sampai ke farmasi yaitu :
a. Nama Pasien
b. Umur Pasien
c. Berat Badan ( khusun pasien anak )
d. Nomor RM
e. Nomor Kartu BPJS ( Pada Pasien peserta BPJS )
f. Diagnosa
g. Tanggal Penulisan resep
h. Nama obat dan bentuk sediaan
MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI
DI UNIT KERJA

No. Dokumen :
No. Revisi :

DAFTAR Tanggal terbit :


TILIK Halaman :

NO KEGIATAN YA TIDAK
Apakah yang berhak menuliskan resep adalah petugas kesehatan yang
1
mempunyai surat izin praktek di puskesmas tepusen?
2 Apakah petugas kesehatan menulis resep pada lembar resep?
Apakah resep narkotik dan psikotropik harus disertai tanda tangan dokter
3
penulis resep?
Apakah petugas kesehatan menuliskan dengan tulisan yang jelas dan
4
singkatan yang lazim digunakan?
5 Apakah petugas kesehatan mengenali obat-obatan yang masuk dalam
kategori Look a Like Sound a Like (LASA) untuk menghindari kesalahan
pembacaan oleh petugas farmasi?
6 Apakah petugas memastikan bahwa sudah menulis kelengkapan resep?
Apakah petugas kesehatan harus memperhatikan kemungkinan adanya
7
kontraindikasi, interaksi dan reaksi alergi?
Apakah petugas kesehatan harus meperhatikan kemungkinan penyelarasan
8
obat sebelum menulis resep?
JUMLAH

CR = ……..%
Tepusen,
Pelaksana/Auditor

…………………………..

PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN


DAN PELABELAN

SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Wiwing Widosari


TEPUSEN NIP.

1. Pengertian Peresepan adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus
dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien.

2. Tujuan Sebagai acuhan penerapan langkah-langkah agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasibagaimana menggunakanya.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tepusen Nomor ; 800/064/SK/2016 Tentang Persyaratan
petugas yang berhak menyediakan obat.
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pengolahan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta,
cetakan kedua 2004.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di Puskesmas.
5. Prosedur 1. Pertugas farmasi menyiapkan ruang pelayanan dan memenuhi stok obat
2. Petugas farmasi menerima resep dari pasien sesuai urutan dan memeriksa
kelengkapan identitas pasien
3. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep yang berpedoman pada 5B 1W
(benar pasien,benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu
pemberian dan waspada inkompatibilitas obat)
4. Petugas farmasi memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan tersedia
maka resep dapat langsung dikerjakan apabila terdapat habis maka konsultasikan
dengan dokter menulis resep
5. Petugas meracik atau menyiapkan obat
6. Untuk sediaan obat racikan, petugas farmasi harus meracik obat tersebut sesuai
dengan permintaan yang tertulis di resep
7. Untuk sediaan obat sirup kering petugas farmasi harus menyerahkan obat dalam
keadaan sudah dicampur air sesuai dengan takaran
8. Petugas farmasi memberikan etiket dengan mencantumkan tanggal pemberian
obat, nama pasien, waktu pemberian obat, aturan pemakaian dengan jelas dan
dapat dibaca. Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar.
9. Petugas farmasi memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam
resep, lalu memasukan obat kedalam plastic agar terjaga mutunya
10. Petugas farmasi memanggil pasien sesuai dengan urutannya dan memastikan nama
dan alamatnya
11. Petugas farmasi menyerahkan obat disertai dengan pemberian informasi obat
12. Petugas Farmasi memastikan bahwa pasien mengerti informasi yang diberikan
6. Diagram Air
Menyiapkan alat dan Pasien dating Konsultasi ke
ruangan pelayanan membawa resep
jelas penulis resep

Menyiapkan obat sesuai resep

Bila obat bentuk puyer kemudian


diracik, bila beberntuk sirup kering
maka diencerkan dulu

Beri etiket sesuai petunjuk dalam


resep dengan lengkap

Dikemas dan diteliti kembali sebelum


diserahkan

Panggil pasien dan serahkan obat


disertai petunjuk

Mencatat obat yang


keluar

7. Unit Terkait Petugas farmasi


Pasien

8. Rekaman Histori Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


1. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No 30 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Prosedur 1. Petugas farmasi menyiapkanruang pelayanan
dan memenuhi stok obat
2. Petugas farmasi menerima resep dari pasien
3. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan
resep
4. Petugas farmasi memeriksa ketersediaan
obat, jika obat yang diresepkan tersedia maka
resep dapat langsung dikerjakan apabila
terdapat obat habis maka konsultasikan
dengan doktern penulis resep
5. Petugas meracik atau menyiapkan obat
tersebut
6. untuk sediaan obat racikan, petugas farmasi
harus meracik obat tersebut sesuai dengan
permintaan yang tertulis diresep
7. Untuk sediaan obat sirup kering petugas
farmasi harus menyerahkan obat dalam
keadaan sudah dicampur air sesuai dengan
takaran
8. Petugas farmasi memberikan etiket dengan
mencantumkan tanggal pemberian obat,
nama pasien, waktu pemberian obat, aturan
pemakaian dengan jelas dan dapat dibaca.
Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru
untuk obat luar.
9. Petugas farmasi memeriksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam
resep,lalu memasukan obat kedalam plastis
agar terjaga mutunya
10. Petugas farmasi memanggil pasien sesuai
dengan urutanya dan memasikan nama dan
alamatnya
11. Petugas farmasi menyerahkan obat disertai
dengan pemberian informasi obat
3. Diagram Air Sesuai dengan prosedur

4. Unti Terkait Petugas farmasi


Pasien
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menyiapkan ruang pelayanan
dan memenuhi stok obat
2. Petugas farmasi menerima resep dari pasien
sesuai urutan dan memeriksa kelengkapan
identitas pasien
3. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan
resep yang berpedoman pada 5B 1W ( benar
pasien,benar obat, benar dosis, benar cara
pemberian, benar waktu pemberian dan
waspada inkompatilibitas obat )
4. Petugas farmasi memeriksa ketersediaan
obat, jika obat yang diresepkan tersedia maka
resep dapat langsung dikerjakan apabila
terdapat obat habis maka konsultasikan
dengan dokter penulis resep
5. Petugas meracik atau menyiapkan obat
6. untuk sediaan obat racikan, petugas farmasi
harus meracik obat tersebut sesuai dengan
permintaan yang tertulis diresep
7. Untuk sediaan obat sirup kering petugas
farmasi harus menyerahkan obat dalam
keadaan sudah dicampur air sesuai dengan
takaran
8. Petugas farmasi memberikan etiket dengan
mencantumkan tanggal pemberian obat,
nama pasien, waktu pemberian obat, aturan
pemakaian dengan jelas dan dapat dibaca.
Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru
untuk obat luar.
9. Petugas farmasi memeriksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam
resep,lalu memasukan obat kedalam plastis
agar terjaga mutunya
10. Petugas farmasi memanggil pasien sesuai
dengan urutanya dan memasikan nama dan
alamatnya
11. Petugas farmasi menyerahkan obat disertai
dengan pemberian informasi obat
12. Petugas farmasi memastikan bahwa pasien
mengerti informasi yang diberikan

PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN


DAN PELABELAN

No. Dokumen :
No. Revisi :

DAFTAR Tanggal terbit :


TILIK
Halaman :

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


1 Apakah petugas farmasi menyiapkan ruang pelayanan dan
memenuhi stok obat?
2 Apakah petugas farmasi menerima resep dari pasien?
3 Apakah petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep?
4 Apakah Petugas farmasi memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang
diresepkan tersedia maka resep dapat langsung dikerjakan apabila
terdapat obat habis maka konsultasikan dengan dokter penulis resep?
5 Apakah Petugas meracik atau menyiapkan obat?
6 Apakah untuk sediaan obat racikan, petugas farmasi harus meracik obat
tersebut sesuai dengan permintaan yang tertulis diresep?
7 Apakah untuk sediaan obat sirup kering petugas farmasi harus
menyerahkan obat dalam keadaan sudah dicampur air sesuai dengan
takaran?
8 Apakah Petugas farmasi memberikan etiket dengan mencantumkan
tanggal pemberian obat, nama pasien, waktu pemberian obat, aturan
pemakaian dengan jelas dan dapat dibaca. Etiket putih untuk obat
dalam dan etiket biru untuk obat luar?
9 Apakah Petugas farmasi memeriksa kembali jenis dan jumlah obat
sesuai permintaan dalam resep,lalu memasukan obat kedalam plastis
agar terjaga mutunya?
10 Apakah Petugas farmasi memanggil pasien sesuai dengan urutanya dan
memasikan nama dan alamatnya?
11 Apakah Petugas farmasi menyerahkan obat disertai dengan pemberian
informasi obat?

CR = ……..%
Tepusen,
Pelaksana/Auditor

…………………………..

FMEA ( FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS )


PUSKESMAS TEPUSEN
KABUPATEN TEMANGGUNG

I. Pendahuluan
FMEA adalah suatu procedure terstruktur untuk mengidentifikasikan dan
mencegah sebanyak mungkin modus kegagalan ( failure mode ). Suatu mode
kegagalan adalh apa saja yang termasuk dalam kecacatna, kondisi diluar
spesifikasi yang ditetapkan, atau perubahan dalam produk yang menyebabkan
terganggunya fungsi dari produk.

Sebelumnya dilakukan FME ditentukan area prioritas ( upaya perbaikan


mutu klinis yang perlu diprioritaskan ). Penentuan area prioritas diperlukan
karena adanya keterbatasan sumber daya yang ada di Puskesmas. Oleh karena
itu Puskesmas menetapkan prioritas fungsi dan proses pelayanan yang perlu
disempurnakan.

Penetapan prioriotas dilakukan dengan kriteria 3H + 1P yaitu High risk,


high volume, high cost, dan kecenderungan terjadi masalah / problem. Berikut
hasil perhitungan area prioritas di Puskesmas Tepusen :

HIGH HIGH HIGH JUMLAH


NO UNIT PROBLEM
RISK COST VOLUME POIN
1 Pendaftaran 10 5 10 8 33
2 Layanan Umum 10 6 6 8 30
3 Layanan Gigi 10 8 4 7 29
4 KIA 10 6 7 9 32
5 Laboratorium 10 7 4 7 28
6 Farmasi 10 6 9 9 34
7 Ruang Tindakan 10 5 4 6 25
8 Imunisai 10 5 5 4 24
9 Konsultasi Gigi 9 3 4 7 23
10 Konsultasi Sanitasi 9 3 3 7 22

Berdasarkan analisis di atas maka ditetapkan Pelayanan Prioritas untuk


diperbaiki adalah :
1. Ruang Farmasi
2. Pelyanan ruang pendaftaran
3. Pelayanan KIA

Selanjutnya dilakukan FMEA untuk area prioritas Ruang Farmasi yaitu alur
pelayanan pemberian obat.
III. Identifikasi failure modes :

NO Tahapan Proses Failure Modes


1 Petugas menerima resep Salah identitas
Resep tertukar

2 Petugas memeriksa kelengkapan resep Tulisan tidak jelas


Identitas tidak lengkap
Salah membaca resep
Salah obat
Salah dosis obat
Salah waktu pemberian
Incompabilitas obat

3 Petugas meracik ketersediaan obat Obat yang diresepkan tidak tersedia

4 Petugas meracik atau menyiapkan obat Salah mengambil obat


Mengambil obat kadaluarsa

5 Petugas memberikan etiket dengan lengkap, Salah menulis aturan pakai


putih untuk obat dalam dan biru untuk obat
luar
Salah menuliskan nama
Salah labeling obat

6 Petugas memeriksa kembali jenis dan jumlah Salah jumlah obat


obat

7 Petugas memanggil kembali pasien sesuai Salah orang


urutan dan memastikan nama dan alamatnya

8 Petugas menyerahkan obat disertai Salah/keliru memberikan informasi


pemberian informasi obat obat
Tidak melakukan identitas sebelum
menyerahkan obat/tidak sesuai SOP

IV. Tujuan melakukan analisis FMEA

Tujuan dilakukan analisis FMEA adalah sebagai berikut :


1. Meminimalkan resiko dari pelayanan farmasi di Puskesmas
2. Mengetahui penyebab terjadinya insiden yang kemungkinan bias terjadi
3. Merumuskan kemungkinan-kemungkinan yang bias menjadi penyebab
terjadinya insiden
4. Memperbaiki prosedur pelayanan obat

V. Identifikasi akibat jika terjadi failure mode untuk tiap-tiap failure mode

N Tahapan Proses Failure Modes Akibat


O
1 Petugas menerima resep Salah identitas Salah obat dan penerima obat
Resep tertukar Salah penerima obat, efek
samping obat, pasien cedera

2 Petugas memeriksa Tulisan tidak jelas Salah membaca resep


kelengkapan resep
Identitas tidak lengkap Salah panggil orang
Salah membaca resep Salah pemberian obat
Salah obat Keracunan obat, pingsan, koma
Salah dosis obat Overdosis obat, pingsan, koma,
kurang dosis sakit tidak sembuh
Salah cara pemberian Efek samping obat, obat tidak
efektif
Salah waktu pemberian Pasien tidak nyaman, sakit tidak
sembuh, ESO
Incompabilitas obat Obat idak efektif, reaksi obat
merugikan

3 Petugas meracik Obat yang diresepkan Peresepan ulang


ketersediaan obat tidak tersedia memperpanjang waktu layanan

4 Petugas meracik atau Salah mengambil obat Keracunan obat/alergi


menyiapkan obat
Mengambil obat Keracunan obat
kadaluarsa

5 Petugas memberikan etiket Salah menulis aturan Salah minum obat


dengan lengkap, putih untuk pakai
obat dalam dan biru untuk
obat luar
Salah menuliskan nama Salah memberikan obat
Salah labeling obat Salah labeling, salah pemberian
informasi obat

6 Petugas memeriksa kembali Salah jumlah obat Penyakit tidak sembuh,


jenis dan jumlah obat pemborosan

7 Petugas memanggil kembali Salah orang Penyakit tidak sembuh, efek


pasien sesuai urutan dan obat merugikan
memastikan nama dan
alamatnya

8 Petugas menyerahkan obat Salah/keliru memberikan Salah minum obat


disertai pemberian informasi informasi obat
obat
Tidak melakukan Salah pemberian obat
identitas sebelum
menyerahkan obat/tidak
sesuai SOP
VI. Identifikasi kemungkinan penyebab dari tiap failure mode, dan upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi failure mode
NO Tahapan Proses Failure Modes Akibat Penyebab Upaya yang telah dilakukan
1 Petugas menerima resep Salah identitas Salah obat dan penerima Nama hampir sama/mirip dan Sosialisasi ulang SOP identifikasi
obat tidak dilakukan pengecekan
Resep tertukar Salah penerima obat Nama hampir sama/mirip

Anda mungkin juga menyukai