1. BUDAYA
Melalui studi budaya dan keragaman budaya, peserta didik memahami bagaimana
manusia menciptakan, belajar, berbagi, dan beradaptasi dengan budaya, dan menghargai
peran budaya dalam membentuk kehidupan mereka dan masyarakat, serta kehidupan dan
masyarakat orang lain. Di sekolah, tema ini biasanya muncul dalam unit dan kursus yang
berhubungan dengan geografi, sejarah, sosiologi, dan antropologi, serta topik
multikultural di seluruh kurikulum.
Melalui studi tentang masa lalu dan warisannya, peserta didik memeriksa institusi,
nilai, dan kepercayaan orang-orang di masa lalu, memperoleh keterampilan dalam
penyelidikan dan interpretasi sejarah, dan memperoleh pemahaman tentang betapa
pentingnya peristiwa dan perkembangan sejarah telah membentuk dunia modern. Tema
ini muncul dalam kursus-kursus dalam sejarah, serta dalam kursus-kursus studi sosial
lainnya yang pengetahuan tentang masa lalu itu penting.
Tema ini membantu peserta didik untuk mengembangkan pandangan spasial dan
perspektif mereka tentang dunia, untuk memahami di mana orang, tempat, dan sumber
daya berada dan mengapa mereka ada di sana, dan untuk mengeksplorasi hubungan
antara manusia dan lingkungan. Di sekolah, tema ini biasanya muncul dalam kursus yang
berhubungan dengan studi geografi dan wilayah, tetapi juga penting untuk studi dimensi
geografis mata pelajaran IPS lainnya.
Identitas pribadi dibentuk oleh keluarga, teman sebaya, budaya, dan pengaruh
institusional. Melalui tema ini, siswa mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi
identitas pribadi, perkembangan, dan tindakan seseorang. Tema ini biasanya muncul
dalam kursus dan unit yang berhubungan dengan psikologi, antropologi, dan sosiologi.
Tema ini menyediakan studi tentang bagaimana orang mengatur untuk produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, dan mempersiapkan siswa untuk studi masalah
ekonomi domestik dan global. Di sekolah, tema ini biasanya muncul dalam unit dan
kursus yang berhubungan dengan konsep dan masalah ekonomi, meskipun juga penting
untuk mempelajari dimensi ekonomi mata pelajaran IPS lainnya.
Tema-tema tersebut saling terkait, dan kursus sekolah dalam disiplin ilmu sosial
cenderung menyentuh lebih dari satu tema. Misalnya, penggunaan standar NCSS
mungkin mendukung rencana untuk mengajar tentang topik Perang Saudara AS dengan
menggambar pada tiga tema yang berbeda: Tema 2 (WAKTU, KONTINUITAS, DAN
PERUBAHAN); Tema 3 (MANUSIA, TEMPAT, DAN LINGKUNGAN); dan Tema 10
(CIVIC IDEAL DAN PRAKTEK).
Sejak standar telah dikembangkan baik dalam studi sosial dan di banyak disiplin
individu yang merupakan bagian integral dari studi sosial, muncul pertanyaan: Apa
hubungan antara berbagai set standar? Jawabannya adalah bahwa standar IPS membahas
desain kurikulum secara keseluruhan dan harapan belajar siswa yang komprehensif,
sementara standar negara bagian dan standar konten nasional untuk disiplin ilmu individu
(misalnya, sejarah, kewarganegaraan dan pemerintahan, geografi, ekonomi, dan
psikologi) menyediakan berbagai spesifik konten melalui mana harapan belajar siswa
dapat dicapai. Standar kurikulum NCSS menawarkan seperangkat prinsip yang
dengannya konten dapat dipilih dan diatur untuk membangun kurikulum studi sosial yang
layak, valid, dan dapat dipertahankan untuk nilai dari pra-K hingga 12. Standar tersebut
menyediakan kerangka kerja yang diperlukan untuk penerapan standar konten. Dalam
contoh di atas, yang mengilustrasikan penggunaan standar NCSS untuk mengajar tentang
Perang Saudara AS, standar sejarah nasional dan standar negara bagian dapat digunakan
untuk mengidentifikasi konten spesifik yang terkait dengan topik Perang Saudara AS.
Standar yang direvisi menawarkan fokus yang lebih tajam daripada standar asli pada:
panah Tujuan
panah Proses: apa yang akan mampu dilakukan oleh peserta didik
Bab 3 menguraikan kerangka kerja yang direvisi pada set tingkat kelas yang berbeda
—Kelas Awal (pra-K hingga 4); Kelas Menengah (5-8); dan SMA (9-12). Bab ini
menyajikan tujuan masing-masing dari sepuluh tema, menawarkan pertanyaan kunci
untuk eksplorasi yang terkait dengan tema, dan mengidentifikasi apa yang perlu dipahami
peserta didik pada tingkat yang berbeda. Siswa diharapkan menunjukkan keterampilan
dan proses intelektual yang terkait dengan setiap tema, dan menunjukkan pemahaman
mereka melalui produk tertentu yang akan dinilai oleh guru.
Catatan
Definisi tersebut secara resmi diadopsi oleh National Council for the Social Studies
(NCSS) pada tahun 1992. Lihat National Council for the Social Studies, Expectations of
Excellence: Curriculum Standards for Social Studies (Washington, D.C.: NCSS, 1994): 3.