Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa Hamzah


: ………………………………………………………………………………………..

023005937
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4207/Hukum Dagang Dan Kepailitan


………………………………………………………………………………………..

81/Majene
Kode/Nama UPBJJ : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berdasarkan kasus Bu Tejo, dia dapat melakukan Hak Kekayaaan Industrial terhadap mesin

pembuat baksonya tersebut. Karena itu merupakan ciptaan dari Bu Tejo yang bermanfaat

bagi penjual bakso lainnya dan untuk menghindari tiruan dari orang lain. Hal pertama yang

dapat dilakukan Bu Tejo adalah membuat merek dari ciptaannya tersebut dan

mendaftarkannya kepada Direktorat Merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual di Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak atas ciptaannya.

Permohonan pendaftaran merek diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek (“UU Merek”). Syarat untuk mengajukan permohonan pendaftaran merek

adalah permohonan pendaftaran merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah

disediakan dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat). Pemohon wajib

melampirkan:

1. Surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup yang ditandatangani oleh pemohon

(bukan kuasanya), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah

miliknya;

2. Surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa;

3. Salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh

notaris, apabila pemohon badan hukum;

4. 24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas

kertas;

5. Bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, apabila permohonan

diajukan menggunakan hak prioritas;

6. Fotokopi kartu tanda penduduk pemohon;

7. Bukti pembayaran biaya permohonan.


Lama proses sejak awal permohonan sampai diterbitkannya sertifikat merek adalah lebih

kurang 18 bulan. Itu dengan catatan semua persyaratan lengkap dan tidak ada

bantahan/sanggahan dari pihak ketiga.

2. Ancaman sanksi pidana bagi pelanggar hak kekayaan intelektual dan dasar hukumnya :

Ancaman pidana
Sumber Hukum Tentang Pasal
Denda Badan

UU No. 14 Tahun 2001 Paten 130 Rp. 500 juta 4 tahun

UU No. 15 Tahun 2001 Merek 90 Rp. 1 milyar 5 tahun

UU No. 21 Tahun 2000 Desain Industri 54 Rp. 300 juta 4 tahun

3. Hak kekayaan intelektual dapat beralih dan dialihkan berdasarkan undang-undang dan

perjanjian. Pengalihan HKI berdasarkan Undang-undang dilakukan dengan cara pewarisan,

hibah, dan wasiat sedang pengalihan berdasarkan perjanjian dilakukan dengan cara lisensi.

Hak atas HKI yang beralih karena pewarisan terjadi secara otomatis dari pemilik atau

pemegang hak selaku pewaris kepada ahli warisnya. Hibah terjadi saat pemberi hibah

dimasa hidupnya menyerahkan HKI kepada penerima hibah secara cuma-cuma sedangkan

Wasiat terjadi saat pemberi wasiat meninggal dunia meninggal kan wasiat kepada penerima

wasiat, pengalihan HKI dengan perjanjian lisensi harus dibuat dalam satu kesepakatan yang

dituangkan dalam bentuk akta yang ditandatangani oleh pemberi dan penerima lisensi dan

dilakukan dihadapan pejabat yang berwenang yaitu notaris atau dengan akta dibawah tangan

untuk Hak Cipta

Anda mungkin juga menyukai