Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa Hamzah


: ………………………………………………………………………………………..

023005937
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah MKDU4221/Pendidikan Agama Islam


: ………………………………………………………………………………………..

81/Majene
Kode/Nama UPBJJ : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Hukum syariat berdasarkan Al-Ankabut/29 : 45 yaitu tuntutan dari Allah Ta’ala agar shalat

itu dikerjakan. Karena dengan shalat, mencegah perbuatan dari keji dan mungkar. Dan shaat

memiliki keutamaan yang besar.

b. Secara garis besar hukum Islam terbagi menjadi lima macam :

- Wajib : yaitu suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang

mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan

mendapat siksa.

- Sunnah (mandub) : yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan

akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan

tersebut tidak mendapat siksa.

- Haram : yaitu segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan

mendapat pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat

siksa.

- Makruh : yaitu suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut

ditinggalkan maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan

maka orang tersebut tidak mendapat siksa. Dan

- Mubah : yaitu suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak

mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

c. Prinsip - prinsip hukum dalam Islam oleh para ulama dijelaskan sebanyak tujuh prinsip.

Ketujuh prinsip tersebut adalah :

- Prinsip Tauhid : bahwa semua manusia ada di bawah satu ketetapan yang sama,

yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan dalam kalimat La Ilaha Illa Allah (Tidak ada

tuhan selain Allah).


- Prinsip Keadilan :

- Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar : Hukum Islam digerakkan untuk merekayasa umat

manusia untuk menuju tujuan yang baik dan benar yang diridhai Allah.

- Prinsip Al-Hurriyah ( Kebebasan dan Kemerdekaan ) : dalam hukum Islam

menghendaki agar agama/ hukum Islam disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi

berdasarkan penjelasan, demonstrasi, argumentasi.

- Prinsip Musamah ( Persamaan / Egaliter )

- Prinsip Ta'awun ( Tolong - menolong ) : makna saling membantu antar sesama manusia

yang diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan

ketaqwaan.

- Prinsip Tasamuh ( Toleransi ) : toleransi yang menjamin tidak terlanggarnya hak-hak

Islam dan ummatnya, tegasnya toleransi hanya dapat diterima apabila tidak merugikan

agama Islam.

d. Taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan AnNisaa’/4: 59 :

- Wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran

dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

- Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah

dan Rasul-Nya. Jika ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al

Quran dan Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada

kewajiban mentaatinya.

- Al Quran dan hadits adalah sumber hukum Islam. Ketika ada hal-hal yang

diperselisihkan, harus dikembalikan kepada Al Quran dan hadits. Menjadikan Al Quran

dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya
ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan. Orang yang tidak mau menjadikan

Al Quran dan hadits sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan. Kembali kepada

Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa

akibat yang penuh berkah.

2 a. QS. An-Nahl/16: 125 menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia kepada kebenaran

itu dengan cara hikmah. Hikmah merupakan salah satu sumber moral dan akhlak. Termasuk

didalamnya makna hikmah adalah cara penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang

didakwahinya dengan cara bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan

dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini juga mengharuskan memahami kondisi sosio-kultural

masyarakat, termasuk tradisi yand diwarisinya. Selama adat itu tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip syara’ makai a termasuk bagian yang harus kita laksanakan termasuk perihal

akhlak.

b. Peran agama sebagai sumber akhlak berdasarkan QS. AlAhzab/33:21 yaitu Sunnah yang

diajarkan Rasulullah. Ayat ini menjelaskan menjadikan Rasulullah sebagai contoh dalam

segala hal karena dalam diri Rasulullah ada suri teladan yang baik. Hal yang mendukung

sunnah sebagai sumber akhlak adalah risalah kenabian Rasulullah. Nabi Muhammad diutus

oleh Allah Ta’ala dimuka bumi ini, tidak lain adalah menyempurnakan kemuliaan akhlak.

3. a. QS. Al-Jaatsiyah (45): 13.


Artinya :

Dan Dia menundukkan (pula) untuk kamu apa yang di langit dan yang di bumi, semuanya

(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-

tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.

b. Alam semesta ini diciptakan dengan kekuasaan dan ilmu yang tinggi. Bagi orang yang

berpikir dan menggunakan akalnya secara baik ia akan menemukan kekaguman di dalam

ciptaan Tuhan. Alam semesta ini berjalan dengan kokoh, rapi dan harmonis.

Dengan akalnya manusia terus melakukan pengkajian, mulai dari hal-hal yang kecil,

penyelidikan, penelitian dan percobaan yang dikerjakan secara teratur dan terarah, telah

diungkapkan banyak rahasia alam. Alam ini ternyata berjalan kokoh dan teratur karena

senantiasa patuh pada aturan yang telah diciptakan Pencipta. Manusia telah menemukan

hukum-hukum alam yang dapat dipergunakan untuk memanfaatkan alam ini sebaik

mungkin.

Anda mungkin juga menyukai