Anda di halaman 1dari 1

1.

Berikut perbedaan antara konsep produk, omzet penjualan, dan konsep pemasaran:
A. Konsep produk:
A. Berkonsentrasi pada fitur kualitas dan kinerja produk.
B. Konsumen akan lebih memilih produk produk yang lebih unggul daripada produk
lain di pasar, dalam hal spesifikasi dan kualitas.
C. Produk yang ditawarkan akan mengambil permintaan atau tidak atau apakah design
produk akan meningkatkan penjualan atau tidak.
D. Konsep produk dapat diikuti dengan peningkatan dalam produk.
E. Dalam konsep produk, produk diberi Preferensi tertinggi.
F. Diperlukan perbaikan terus menerus dalam produk, untuk membuat nya lebih baik.
B. Konsep pemasaran:
A. Berorientasi pada kepuasan konsumen serta akan menghasilkan laba yang tinggi
B. Sebelum mengeluarkan produk, perusahaan akan melakukan survei pasar secara
penuh, untuk mengetahui Kebutuhan konsumen
C. Menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik, agar nantinya konsumen
menyukai produk nya dan menjadi pelanggan setia
D. Semua aktivitas kegiatan dan pemasaran dilakukan secara terpadu
E. Tujuan akhir pada konsep pemasaran adalah untuk memenuhi atau mencapai tujuan
utama perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin pada
konsumen
C. Konsep penjualan:
A. Hanya berorientasi pada Laba atau keuntungan yang besar.
B. Biasanya perusahaan tidak melakukan survei kebutuhan dasar, karena prinsip
penjualan adalah mengeluarkan produk baru secara terus menerus
C. Konsumen utamanya mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli
produk yang dirasa tidak terlalu pentin
D. Perusahaan akan melakukan cara apapun agar produk nya laku terjual
E. Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat ber orientasi
pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan lengganan
2. Perusahaan dalam memasuki Era industri 4.0 perlu meningkatkan kualitas sdm mereka
dengan cara memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi baru atau merekrut
karyawan baru yang lebih kompeten, karena diperkirakan sekitar 15 persen dari seluruh
pekerja di dunia pada tahun 2030 akan digantikan oleh sistem Otomasi dan robot. Dengan
kata lain, terdapat sekitar 400 juta orang di seluruh dunia yang berpotensi kehilangan
pekerjaan pada Rentang tahun 2016 sampai 2030. Kendati di demikian, di lain Sisi akan ada
peningkatan Permintaan pekerja baru sebanyak 21 sampai 33 Persen hingga 2030. Berarti,
terdapat sekitar 555 sampai 89 juta pekerja baru yang bisa dimanfaatkan. Beberapa jenis
pekerja baru tersebut diantara dua analis , machine , learning specialist , dan big data
specialist . Permasalahannya, jumlah orang yang menguasai bidang tersebut tidak banyak.
Hal inilah yang harus diperhatikan perusahaan jika ingin melakukan lompatan besar di Era
industri 4.0 .

Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar
tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan
meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi. Karena tenaga kerja yang mampu
mengaplikasikan dan mengontrol teknologi di masa kini lah yang mampu terus bergerak
maju. Hal ini pun didukung oleh pemerintah yang berencana merombak kurikulum
pendidikan di Indonesia Sebagai salah satu strategi menghadapi revolusi industri 4.0.
Nantinya pendidikan Indonesia lebih menekankan pada Science , Technology , Engineering ,
the Arts , dan Mathemstics (STEAM) , serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai