Anda di halaman 1dari 7

Jakarta, (tanggal) (bulan) (tahun)

Hal : Permohonan Evaluasi atas Pelaksanaan Nota Kesepahaman


antara Kementerian Keuangan dan Badan Keamanan Laut RI
Lampiran :

Yth.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Kementerian Keuangan
di Jakarta

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Vegga Chrisdiansyah Diwan
NIP : 1998
Program Studi : D III Akuntansi
Tahun Lulus : 2020
Penempatan : Badan Keamanan Laut RI
sebagai perwakilan lulusan PKN STAN tahun 2020 dan 2021 yang ditempatkan di Badan Keamanan
Laut, dalam hal ini bermaksud melalui surat ini Kami hendak mengajukan permohonan evaluasi atas
pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Kementerian Keuangan dan Badan Keamanan Laut. Berikut
kami sampaikan hal-hal yang menjadi dasar atas permohonan kami:
1. (Timeline proses penempatan awal, tanggal TMT dan tanggal SPMT (SPMT dilampirkan))
2. (Apakah diminta menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas? (jika ada dilampirkan))
Iya. Sebelum keberangkatan menjalani Coast Guard Basic Training (CGBT), lulusan PKN STAN
Tahun 2021 diwajibkan untuk menandatangani Pakta Perjanjian terkait Surat Pernyataan
Kesanggupan Bergabung Menjadi ASN BAKAMLA RI dimana memuat beberapa poin yang
menurut kami perlu dilakukan peninjauan kembali terutama poin nomor 9 dan 13.
Poin 9 memuat pernyataan bahwa kami wajib dan bersedia untuk mengikuti Coast Guard
Basic Training di Lingkungan Bakamla RI. Hal tersebut perlu dilakukan peninjauan kembali
karena merujuk pada Pasal 11 Ayat (1) Nota Kesepahaman antara Kementerian Keuangan
Republik Indonesia dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia tentang Penempatan
Lulusan PKN STAN di luar Kementerian Keuangan yang telah Lulus Seleksi Kompetensi Dasar
menyatakan bahwa dalam proses pengangkatan lulusan PKN STAN pada lingkungan Pihak
Kedua dalam hal ini Bakamla RI, para pihak sepakat untuk tidak mengadakan tahapan
seleksi dalam bentuk apapun yang bersifat menggugurkan program penempatan pada
lingkungan Bakamla RI. Namun pada pelaksanaannya kami diwajibkan untuk mengikuti
Coast Guard Basic Training sebagai salah satu syarat pengangkatan menjadi PNS di
lingkungan Bakamla RI, yang mana tidak semua lulusan PKN STAN yang ditempatkan di
Bakamla RI memiliki kesiapan fisik dan mental yang prima untuk mengikuti kegiatan
tersebut. Sehingga pada dasarnya kewajiban untuk mengikuti CGBT tidak sesuai dengan
Nota Kesepahaman antara Kementerian Keuangan dan Bakamla RI.
Adapun pada poin 13 disebutkan bahwa apabila mengundurkan diri sebagai PNS Bakamla RI
kurang dari 10 (sepuluh) tahun masa dinas sejak TMT PNS, bersedia mengembalikan
kerugian negara sebesar Rp 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) yang merupakan biaya
penerimaan dan biaya pelatihan dasar CPNS serta siap untuk digugat secara perdata untuk
kerugian immaterial minimal sebesar Rp 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah) (pakta
perjanjian terlampir). Sebagaimana yang tercantum pada Pasal 3 ayat (2) poin h Nota
Kesepahaman antara Kementerian Keuangan dan Bakamla RI, menjelaskan bahwa dalam hal
menetapkan peraturan, kebijakan instansi, dan/atau perjanjian ikatan dinas untuk lulusan
PKN STAN yang ditempatkan pada lingkungan Bakamla RI dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan mengenai ikatan dinas beserta aturan pelaksanaannya dengan
pertimbangan Kementerian Keuangan. Berdasarkan hal tersebut perlu kiranya Kementerian
Keuangan melakukan peninjauan lebih terhadap poin tersebut dengan mempertimbangkan
aspek kepastian hukum dan aspek keadilan bagi kedua belah pihak yakni antara Bakamla RI
dan lulusan PKN STAN yang ditempatkan di lingkungan Bakamla RI.

3. Beberapa lulusan PKN STAN 2020 (terlampir) tidak ditempatkan pada Jabatan Bidang
Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Negara melainkan yang bersangkutan pada Bidang
Non-keuangan di Unit Kerja Teknis. Hal tersebut tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan
dan kompetensi yang bersangkutan yaitu Akuntansi. Hal tersebut juga melanggar Nota
Kesepahaman antara Kementerian Keuangan RI dan Bakamla RI tentang Penempatan
Lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN di Luar Kementerian Keuangan yang Telah Lulus
Seleksi Kompetensi Dasar Nomor PRJ-99/SJ/2020 dan Nomor SP-019/BAKAMLA/XI/2020
pasal 3 ayat (2) poin c (terlampir). Selain melanggar Nota Kesepahaman, hal ini juga
mempengaruhi karir yang bersangkutan terkait Jabatan Fungsional kedepannya.
N Nama Prodi Jabatan di SK PNS
o
1 Laily Shahliya Syamzah D3 Akuntansi Penyusun Laporan pada Seksi Evaluasi
Operasi Laut, Direktorat Operasi Laut
Bakamla RI (SK Terlampir)
2 Alifa Nur Fitriana D3 Akuntansi Penyusun Laporan pada Seksi
Pengembangan Sistem Informasi,
Direktorat Data dan Informasi (SK
Terlampir)

4. (Menceritakan tentang kesesuaian antara unit kerja dan jabatan yang tertuang di dalam SK
dan unit kerja dan tusi jabatan yang dilakukan secara riil di lapangan (diuraikan juga dalam
lampiran III)
Salah satu lulusan PKN STAN 2020 (terlampir), mendapatkan tusi jabatan tambahan sesuai
dengan KEP Kepala Bakamla Nomor … untuk melaksanakan tusi jabatan yang berbeda
dengan jabatan yang tertuang dalam SK PNS. Tusi jabatan tambahan tersebut juga tidak
sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang bersangkutan yaitu Akuntansi.
No Nama Prodi Jabatan di SK Tusi dan Jabatan
Riil
1 Laily Shahliya Syamzah D3 Akuntansi Penyusun Laporan Pengelola Arsip
pada Seksi Evaluasi pada Direktorat
Operasi Laut, Operasi Laut
Direktorat Operasi Bakamla RI (KEP
Laut Bakamla RI terlampir)

5. (Menjabarkan mengenai tahapan, wakut pelaksanaan, dan durasi pelatihan dan diklat yang
sudah pernah diikuti (termasuk rangkaian latsar selama CPNS))
Beberapa bulan setelah Prajab CPNS, kami mengikuti Diklat Kejuruan dimana isinya
perkenalan tugas dan fungsi tiap unit kerja Bakamla RI. Di Diklat Kejuruan tersebut, terdapat
materi Doktrin Bakamla dimana kami ditekankan untuk mengikuti perintah atasan, loyalitas
kepada instansi, dan kewajiban mengikuti Coast Guard Basic Training (CGBT). Setelah itu,
pada akhir bulan Agustus 2021 hingga 1 hari sebelum keberangkatan CGBT, kami menjalani
persiapan dan pembinaan fisik CGBT. Selama persiapan dan pembinaan fisik tersebut,
kegiatan yang kami lakukan yaitu apel bersama, PBB dan pembinaan fisik yang terdiri dari
lari, push up, sit up, dll. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari kerja dari pukul 07.15-12.00
WIB.
Pada 13 September 2021, kami berangkat menuju tempat pelaksanaan CGBT kami, Pusat
Pelatihan dan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) TNI AL di Juanda, Surabaya.
Sesampai di Sekolah Perwira (Sepa), kami dibagi menjadi 4 pleton dimana pleton A4
terdapat kelompok Palang Merah untuk orang yang memiliki riwayat penyakit berat. Disaat
pembagian pleton, terdapat 4 orang lulusan PKN STAN yang masuk ke dalam kelompok
Palang Merah. 4 orang tersebut memiliki penyakit antara lain bronkitis (Lusiana), TBC
Kelenjar Bening (Anzalna), Hemoroid parah (Yovita), dan Skoliosis dengan derajat yang
cukup parah (Vegga). Pembagian tersebut didasarkan pada hasil medical check-up yang
dilakukan sebelum CGBT dan laporan pribadi dari yang bersangkutan. Namun, selain 4 orang
tersebut sebenarnya terdapat 1 orang juga yang memiliki Riwayat penyakit parah, yaitu
Asma (Laily). Disaat siswa Wanita membawa barang masing-masing menuju barak, kami
diarahkan untuk mengumpulkan obat yang kami bawa dengan alasan korsa. Kegiatan rutin
sehari-hari CGBT cukup padat, mulai dari pukul 03.30 hingga 22.00 WIB. Dalam pelaksanaan
CGBT, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut.
a) Penggunaan senjata M1 Garand seberat 4-5 KG yang kami bawa dalam setiap kegiatan,
termasuk lari dan jalan 10 KM.
b) Terdapat hukuman menahan posisi push up di atas paving ketika cuaca panas hingga tangan
beberapa orang melepuh.
c) Terdapat hukuman mengangkat senjata menghadap kepala.
d) Terdapat kekerasan fisik yang dilakukan oleh pelatih antara lain menampar dan mencubit
hingga lebam
e) Siswa yang sakit tidak dianggap serius sehingga tidak mendapatkan penanganan yang cepat
dan tepat, contohnya disaat salah satu alumni PKN STAN (Laily) mengalami asma kambuh,
hanya diberikan air putih hangat dan malah diperintahkan untuk membeli inhaler sendiri
karena tidak terdapat obat asma yang tersedia. Selain itu, disaat asmanya sedang kambuh
parah, Laily malah diperintahkan untuk jalan kaki sendiri ke Balai Pengobatan (BP).
f) Kualitas kebersihan air minum tidak diperhatikan sehingga menyebabkan sebagian besar
siswa diare parah.
6. (Menjabarkan tentang ketentuan yang ditetapkan oleh instansi dalam melanjutkan
Pendidikan (jika ada peraturan terkait dilampirkan di lampiran))
7. (Menjabarkan THP yang didapat selama satu bulan (gapok, tunkin, uang makan))
8. Hal Lain yang Ingin Dilaporkan.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
(nama)
Lampiran III

Hal : Permohonan Evaluasi atas Pelaksanaan Nota Kesepahaman


antara Kementerian Keuangan dan Badan Keamanan Laut
Tanggal :

N UNIT TANGGAL TANGGAL


NAMA NIP JABATAN NO. SK CPNS NO. SK PNS KET
O KERJA SK CPNS SK PNS
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 8/PMK.01/2014 tentang Ikatan Dinas bagi Pegawai Negeri Sipil Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan dan Ganti Rugi bagi
Mahasiswa dan Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Kementerian Keuangan;

Anda mungkin juga menyukai