Anda di halaman 1dari 1

DETEKSI DINI TUBERKULOSIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN TUBERKULOSIS DI

LAPAS KELAS IIA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022

Mija Darwanti1, Risalia Risanti1, Adi Isworo1, Safaat Wahyudi2, Fajar Bayu Candra2
1
Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
2
Dinas Kesehatan Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah
mijadarwanty@gmail.com
Abstrak
Objective: Tahanan di Lapas yang merupakan populasi beresiko tinggi untuk terjangkit
penyakit menular termasuk TBC. Untuk itu perlu dilakukan percepatan penemuan kasus TBC,
maka diperlukan upaya khusus secara aktif dengan melakukan deteksi dini Tuberkulosis

Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif untuk melihat gambaran kejadian TBC
di lingkungan Lapas Kelas IIA Magelang Provinsi Jawa Tengah. Kasus TBC adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (MTBC). Data diperoleh
saat melakukan screening terhadap 497 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan
active case finding menggunakan pemeriksaan chest X-Ray dan TCM.

Hasil: Deteksi dini TBC dilaksanakan di Lapas kelas IIA Magelang mulai tanggal 14 Maret
sampai dengan 18 Maret 2022, dengan pemeriksaan Chest X-Ray dan Test Cepat Mokuler
(TCM). Pemeriksaan dilakukan selama 5 hari mulai tanggal 14 Maret sampai dengan 18 Maret
2022. Pada hari pertama sampai dengan hari keempat dilakukan pemeriksaan Chest X-Ray
masing-masing sebanyak 100 orang dan di hari kelima sebanyak 97 orang WBP. Kegiatan
pemeriksaan di awali dengan pemeriksaan secara klinis menggunakan Mobile X-Ray
bekerjasama dengan pihak ketiga (Klinik Tirta Medical Center di Jakarta). Dari hasil
pemeriksaan tersebut jika terdapat gambaran TB atau dengan skor tinggi, selanjutnya
dilakukan pengambilan sampel sputum untuk pemeriksaan TCM yang akan diperiksa oleh Tim
Puskesmas Magelang Selatan. Dari hasil pemeriksaan chest X-Ray sebanyak 497 WBP
didapatkan 35 orang WBP dengan hasil Chest X-Ray menunjukkan gambaran TB, dan 4 orang
WBP dengan pemeriksaan TCM menunjukkan hasil MTB Detected atau positif TB . Selanjutnya
dilakukan investigasi kontak erat terhadap WBP lain yang berada satu kamar dengan 4 orang
WBP tersebut, dan diperoleh 27 orang kontak sekamar. Upaya yang dilakukan terhadap
penemuan kasus TBC di Lapas Kelas IIA Magelang adalah dengan melakukan isolasi dan
penggunaan masker dalam aktifitas sehari-hari serta memberikan pengobatan TBC selama 6
bulan dan dilakukan pemantauan sesuai dengan ketentuan.

Kesimpulan: Deteksi dini TBC adalah sebagai upaya pencegahan peyakit menular yang
dilakukan di Lapas Kelas IIA Magelang Provinsi Jawa Tengah

Kata Kunci: Deteksi dini, Tuberkulosis (TBC), Lapas Kelas IIA Magelang

Anda mungkin juga menyukai