Anda di halaman 1dari 2

SOAP INSOMNIA

SUBJEKTIF
Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan berulang mencapai
tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk. Pada kebanyakan
kasus, gangguan tidur adalah salah satu gejala dari gangguan lainnya, baik mental (psikiatrik)
atau fisik.
Hasil Anamnesis
- Keluhan
Sulit masuk tidur, sering terbangun pada malam hari atau mempertahankan tidur yang
optimal, atau kualitas tidur yang buruk
- Faktor Resiko
1. Gangguan organic : gangguan endokrin, penyakit jantung
2. Gangguan psikiatrik : gangguan psikotik, gangguan depresi, gangguan cemas,
gangguan zat psikoaktif
- Faktor Predisposisi
1. Sering bekerja pada malam hari
2. Jam kerja tidak stabil
3. Penggunaan alkohol, kafein, zat adiktif yang berlebihan
4. Efek samping obat
5. Kerusakan otak seperti Alzheimer, encephalitis, stroke.

OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik : pada status generalis, pasien tampak lelah, mata cekung. Bila terdapat
gangguan organic, ditemukan kelianan pada organ.
Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan spesifik tidak diperlukan

ASSASMENT
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis. Pedoman diagnosis :
1. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur
yang buruk.
2. Gangguan terjadi minimal tiga kali dalam seminggu selama minimal satu bulan
3. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatny pada
malam hari dan sepanjang siang hari
4. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang
cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
Diagnosis Banding
Gangguan psikiatri, gangguan medik umum, gangguan neurologi, gangguan lingkungan,
gangguan ritme sirkadian
Komplikasi
Dapat terjadi penyalahgunaan zat

PLANNING
1. Penatalaksanaan
- Pasien diberikan penjelasan tentang faktor resiko yang dimilikinya dan pentingnya
untuk memulai pola hidup sehat dan mengatasi masalah yang menyebabkan
insomnia.
- Untuk obat obatan pasien dapat diberikan lorazepam 0,5mg-2mg atau diazepam 2-
5mg pada malam hari. Pada orang berusia lanjut atau mengalami gangguan medik
umum dapat diberikan dosis minimal efektif
2. Konseling Edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat memahami tentang
insomnia dan dapat menghindari pemicu terjadinya insomnia
3. Kriteria Rujukan
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan atau apabila terjadi
perburukan walaupun belum sampai 2 minggu pengobatan, pasien dirujuk ke fasilitas
Kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis kedokteran jiwa
4. Prognosis
Prognosis pada umumnya BONAM.

Kepala Puskesmas Petugas

Siti Aisyah, S.Kep, Ners dr. Putri Radita Effendi


NIP. 19710822 199703 2 004 NIP. 19890630 201903 2 009

Anda mungkin juga menyukai