Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASPEK-ASPEK DALAM PERBISNISAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu : Ns. Roni Saputra, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Nurin Ramadani (21301168)
2. Nurul Nabila (21301013)
3. Nurul Reviansyah (21301169)
4. Rahmi Iwastuti (21301170)
5. Regina Muliyati (21301171)
6. Rini Arminingsih (21301172)
7. Riri Amanda Putri (21301173)
8. Rizky Masyitoh (21301174)
Kelas I D

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT ,atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Aspek-aspek dalam perbisnisan”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Farmakologi Keperawatan Ibu Ns.Wardah, M.Kep telah memberikan tugas
kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari study yang
sesungguhnya. Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritis dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami.

Pekanbaru, 07 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Pengertian Produksi.........................................................................................................
B. Proses Produksi................................................................................................................
C. Pengertian Biaya Produksi...............................................................................................
D. Pengertian Pengendalian Produksi...................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Tujuan Pokok Promosi Kesehatan
Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi
masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan;
baik itu kesehatan individu maupun masyarakat.

Direktorat Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok menyiapkan sekaligus


melakukan kegiatan – kegiatan promosi kesehatan dan melakukan penyebarluasan
segala bentuk informasi kesehatan serta melakukan pengembangan sumber daya
kesehatan hingga melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada bidang –
bidang kesehatan.

Secara singkat, petugas promosi kesehatan merupakan corong pemerintah dalam hal
ini Kementerian Kesehatan untuk menyampaikan segala macam informasi yang
berkaitan dengan kesehatan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan.

2. Beberapa Fungsi Promosi Kesehatan


Selain menjadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang kesehatan, program
promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai penyaring informasi langsung dari
tingkat masyarakat. Kegiatan promosi yang berlangsung di tingkat masyarakat dapat
menjadi sebuah media efektif untuk mengumpulkan data dan informasi yang
kemudian dapat diolah, dianalisis dan digunakan sebagai informasi penunjang untuk
merancang perencanaan dan pelaksanaan berbagai macam program promosi
kesehatan selanjutnya.

Tugas penting lain dari aktivitas promosi kesehatan adalah menjadi pembimbing dan
pengendali teknis kegiatan promosi kesehatan. Promosi ini dapat berupa kegiatan
lintas program, lintas sektoral ataupun melibatkan berbagai elemen masyarakat,
instansi pemerintah ataupun instansi swasta.

3. Beberapa Kegiatan Promosi Kesehatan Saat Ini


Pada saat ini terdapat beberapa materi promosi kesehatan yang tengah giat
disosialisasikan. Salah satu contoh promosi kesehatan yang tengah digaungkan adalah
program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030. Tuberkulosis merupakan
salah satu penyakit menular yang sedianya telah berhasil dihilangkan dari masyarakat.
Kini aktivitas promosi kesehatan terkait eliminasi penyakit Tuberkulosis telah
melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk memperoleh sinergi untuk hasil
terbaik.

Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk;


bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah melalui instansi ataupun pejabat yang
berkaitan dengan bidang kesehatan. Seperti pesan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang mengajak masyarakat
Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan salah satu aktivitas
Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik.

Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian dari banyak kampanye kesehatan dari
pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua gerakan tersebut memasukkan poin
melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga ataupun kegiatan bekerja
yang melibatkan aktivitas fisik.

Gaya hidup masyarakat modern yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan
dengan gizi kurang seimbang menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah
kesehatan berupa penyakit tidak menular. Aktivitas promosi kesehatan dari
Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin ajakan melakukan aktivitas fisik
setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres dan merangsang otak agar
lebih bahagia dan santai.

4. Konsep Promosi Kesehatan


Ada berbagai konsep promosi kesehatan yang dapat dilibatkan dalam upaya
menyebarkan informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan
kualitas kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat. Aktivitas promosi kesehatan di
sekolah dapat menjadi bagian dari kegiatan menyebarkan informasi dan
menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pesan – pesan tertentu. Salah satu
promosi kesehatan yang dapat digulirkan di sekolah adalah ajakan untuk
meningkatkan konsumsi ikan. Terdapat beberapa pesan penting dari gerakan tersebut
yang berkaitan dengan gizi tinggi yang bisa diperoleh dari konsumsi ikan dan tentu
saja rasa yang enak.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di ambil beberapa rumusan masalah, yaitu :
a. Apa maksud dari produksi ?
b. Bagaimana proses terjadinya produksi ?
c. Apa yang di maksud dari biaya produksi ?
d. Apa yang di maksud dari pengendalian produksi ?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari produksi
b. Mengetahui proses terjadinya produksi
c. Mengetahui pengertian dari biaya produksi
d. Mengetahui pengertian dari pengendalian produksi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi
................................................................Jika tidak ada proses produksi, nasi yang setiap hari kita mak
padi di sawah. Jika tidak ada proses produksi, maka baju yang kita kenakan hanya
akan tetap menjadi kapas atau bambu. Tidak akan ada mobil dan sepeda motor yang
lalu lalang di sekitar kita tanpa pengolahan besi dan logam lainnya.

...............................................................Dengan demikian, produksi adalah sebuah proses yang dilaku


atau menambah nilai guna dari barang atau jasa. Jika pertambahan nilai guna
dilakukan tanpa merubah bentuk produk, maka disebut sebagai produksi jasa seperti
jasa konseling, jasa les pelajaran, jasa konsultan keuangan, dan sebagainya.
Sementara pertambahan nilai guna yang diikuti dengan perubahan bentuk produk
disebut produksi barang. Contoh produksi barang adalah sebagai berikut membangun
rumah, membuat sepatu, memasak nasi, dan lain-lainnya.

Dengan demikian, produksi mempunyai dua nilai pokok. Yang pertama untuk
menciptakan nilai guna barang atau jasa. Kedua, menambah nilai guna barang atau
jasa. Barang atau jasa hasil produksi ada yang bisa digunakan secara langsung
maupun tidak langsung. Biasanya hasil produksi yang tidak bisa langsung digunakan
diolah lagi untuk menjadi produk lain yang memiliki nilai lebih tinggi.

Pada hakikatnya, produksi adalah proses penciptaan ada penambahan nilai guna dari
barang atau jasa bentuk yang diikuti oleh penambahan manfaat, bentuk, waktu, tempat
atas faktor-faktor produksi sehingga dari produksi tersebut memiliki kemampuan
lebih tinggi dalam memenuhi kebutuhan pemakainya.

Pada umumnya, produksi dari sudut pandang perusahaan bertujuan untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, sebelum produksi dilakukan, perlu
dilakukan persiapan dan manajemen yang cermat.
B. Proses Produksi
Merupakan proses mencipta, mengolah dan menghasilkan suatu barang ataupun jasa.
Dalam konteks kewirausahaan kebutuhan dalam proses produksi sering disebut
dengan 6M+1i, yaitu :
a. Man (manusia)
Disini yang dimasuksud adalah pekerja/produsen yang menghasilkan suatu hasil
produksi.

b. Money (uang)
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi bisa juga disebut
sebagai modal untuk membeli sejumlah keperluan produksi.

c. Material (bahan)
Merupakan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi. Misalkan bahan
mentah (bahan yang perlu mengalami pengolahan) Bahan setengah jadi (bahan
yang masih perlu diolah) Bahan jadi (bahan yang sudah tidak perlu diolah).

d. Machine (alat)
Merupakan alat yang dibutuhkan dan digunakan dalam proses produksi

e. Methode (cara kerja)


Merupakan langkah/cara/teknik yang digunakan dalam proses produksi.

f. Market (pasar)
Merupakan tujuan akhir dari proses produksi guna melakukan pemasaran produk.

g. Information (informasi)
Informasi yang dimaksud merupakan informasi pemasaran produk sehingga
produk dapat dikenal secara umum.

Penjelasan Singkat Tentang Bahan Baku Mengutip situs bahan baku adalah aneka
bahan yang dipilih untuk digunakan dalam membuat barang jadi, bahan tersebut
akan menempel menjadi satu barang jadi. Dalam suatu perusahaan, bahan baku
dan bahan penolong yang memiliki arti penting. Karena, hal tersebut sangat
penting untuk membuat adanya proses produk hingga hasil produksi Selain itu,
dapat diartikan pula bahwa bahan baku adalah seluruh bahan yang meliputi
seluruh bahan yang digunakan dalam perusahaan manufaktur, kecuali pada
berbagai bahan yang secara fisik akan digabungkan pada produk yang dihasilkan
oleh perusahaan manufaktur tersebut.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa bahan
baku adalah bahan utama yang diperlukan dalam membuat suatu proses barang
dari suatu hasil produksi. Walaupun bahan utama ini harus diolah terlebih dahulu
melalui berbagai proses yang bisa dijadikan menjadi suatu produk jadi lain.
Sehingga, barang tersebut bisa menjadi barang jadi atau setengah jadi yang
berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

C. Pengertian Biaya Produksi


Dikutip dari laman gramedia.com, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan
menghasilkan produk yang siap dipasarkan.

Perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis
komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur yang harus dihitung. Bisa
dikatakan, biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi.
Biaya produksi adalah pengeluaran yang pasti dibutuhkan untuk menghasilkan barang
jadi. Sifat biaya ini banyak dianggap pasti akan dikeluarkan selama kegiatan produksi
barang masih terus berlangsung.
Terdapat perbedaan antara biaya produksi dengan pengeluaran operasional. Biaya
operasional biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung sistem manajerial
perusahaan, sementara biaya produksi adalah untuk mengelola barang siap jual.

D. Pengertian Pengendalian Produksi


...............................................................Pengendalian produksi adalah rangkaian prosedur yang diarah
dalam proses produksi, antara lain pengendalian bahan, harga beli bahan baku, proses
produksi, standar kualitas produksi, tenaga kerja dan sebagainya sehingga
memberikan hasil dengan ongkos terendah dalam waktu tercepat. Pengendalian perlu
dilaksanakan oleh setiap perusahaan, karena pengendalian sangat erat hubungannya
dengan peningkatan kualitas. Pengendalian Produksi menurut Arman Hakim Nasution dalam
bukunya “Perencanaan dan pengendalian Produksi” sebagai berikut:
Pengendalian produksi adalah fungsi staff, dank arena itu tidak merupankan wewenang
langsung dari lini organisasi. Pengendalian produksi mungkin diadakan untuk setiap
tingkatan manajemen tergantung dari kebutuhan pabrik. Biasanya pengendalian produksi
terdapat di tingkat yang sama seperti engineering, pembelian dan personalia. (2003: 20).
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian produksi merupakan
suatu aktivitas manajemen perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas
produk dan jasa perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan,
sehingga produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kepuasan konsumen. Dengan
adanya pengendalian produksi dapat diharapkan munculnya penyimpangan-penyimpangan
dapat dikurangi dan proses dapat dialihkan pada tujuan yg ingin dicapai. Pengendalian
produksi dapat dikatakan efektif apabila dapat menekankan sampai batas minimal
penyimpangan yang terjadi terhadap rencana yang telah ditetapkan.

a. Tujuan Pengendalian Produksi


Perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas maka harus dilakukan
pengendalian produksi, tetapi sebelumnya harus ditetapkan terlabih dahulu standar
kualitas yang harus dicapai suatu produk kegiatan pengendalian produksi merupakan
salah satu fungsi yang terpanting dari suatu perusahaan karena dengan adanya
pengendalian produksi, produk yang dihasilkan berkualitas baik dan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Pelaksanaan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan
dimaksudkan untuk mencerminkan spesifikasi standar yang telah ditetapkan dalam
produk atau hasil akhir.
Menurut Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi” (2004: 274)
tujuan dari pengendalian produksi adalah:
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan
mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
4.
b. Fungsi pengendalian produksi
Berikut ini adalah 3 fungsi Aktivitas pengendalian produksi. 
1. Memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan 
Pengertian pelayanan pelanggan dalam konteks ini adalah pelanggan eksternal
yang membeli produk dan pelanggan internal seperti departemen
manufacturing, pusat-pusat kerja, departemen pembelian, departemen
pemasaran, dan departemen lain yang berhubungan dengan PPIC. Di mana
dengan adanya aktivitas pengendalian produksi maka ketepatan dan kecepatan
pelayanan pelanggan bisa ditingkatkan.
2. Meminimumkan investasi inventori
Pengendalian aktivitas produksi yang baik akan mencapai aliran produksi
yang mulus (smooth production flow) dengan inventori minimum dalam
pabrik dan waktu tunggu yang pendek. Pengendalian aktivitas produksi yang
jelek akan membutuhkan tambahan investasi dalam inventori bahan baku dan
produk akhir untuk mengatasi kelemahan dalam perencanaan dan pelaksanaan
produksi, dengan mempertimbangkan dampak dari shortages, erratic quality,
missed due dates pemeliharaan mesin dan peralatan yang jelek.
3. Efisiensi operasi
Biaya-biaya proses produksi harus diminimumkan untuk memperoleh harga
yang kompetitif, pengendalian biaya produksi membutuhkan operasi yang
efisien dari keseluruhan organisasi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan
dalam efisiensi operasi adalah supervisi pabrik dan tenaga kerja tidak
langsung, dukungan dn keterliabatan pekerja, mesin dan peralatan yang anda,
fasilitas pendukung yang efektif. Situasi aktivitas pengendalian produksi baik
atau jelek akan mempengaruhi secara langsung terhadap pelayanan pelanggan,
investasi inventori, dan efisiensi operasi manufacturing.

c. Manfaat pengendalian produksi


Berikut 4 manfaat yang didapatkan dari aktivitas pengendalian produksi.
1. Meningkatkan keuntungan perusahaan
2. Meminimalkan sumber daya yang digunakan perusahaan
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia
4. Menyelesaikan pesanan pelanggan tepat waktu 
DAFTAR PUSTAKA

 https://text-id.123dok.com/document/rz318ojdy-tugas-fungsi-dan-orientasi-

pemasaran.html

 https://money.kompas.com/read/2021/10/08/160741926/apa-itu-pemasaran-

definisi-jenis-fungsi-dan-contohnya?page=all#:~:text=Definisi%20pemasaran

%20adalah,kepada%20konsumen%20atau%20bisnis%20lain

 https://koinworks.com/blog/pengertian-strategi-pemasaran-fungsi-contoh-

elemen/

 https://blog.iik.ac.id/wildanakasyah/promosi-kesehatan-dalamkeperawatan-

komunitas/

 https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-produksi/

 https://brainly.co.id/tugas/26131517

 https://katadata.co.id/safrezi/berita/621711cf4595c/bahan-baku-adalah-bahan-

utama-produksi-ini-penjelasannya

 https://amp.kompas.com/money/read/2021/12/19/062909326/pengertian-biaya-

produksi-unsur-dan-jenisnya

 https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-pengendalian-

produksi.html

Anda mungkin juga menyukai