Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat guru bahasa Indonesia Ibu Herlina Marliyanti, yang saya hormati teman
teman seperjuangan yang tentunya saya banggakan

Alhamdulillahi rabbil alamin, pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita
ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat sehat sehingga kita masih bisa
menghirup O2 serta menghembuskan CO2.

Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya Nurlita
Kumala Sari untuk membawakan sebuah pidato yang berjudul “Mirisnya Acara Televisi
Indonesia”

Mungkin hampir semua teman teman disini pernah ataupun suka menonton film kartun,
atau mungkin disini ada yang merupakan fans berat film SpongeBob? Ya kalian mungkin
masih ingat bagaimana kejengkelan seorang squidward tentacle tentang berita berita
yang tayang di televisi, dengan gayanya yang khas di salah satu episode ia pernah
melontarkan pertanyaan “kenapa berita lokal selalu membicarakan hal bodoh?”

Ya, pertanyaan Squidward ini dianggap sangat mewakili perasaan banyak orang, tentunya
yang seringkali merasa muak dengan konten konten telivisi yang tidak bermutu. Banyak
sekali berita unfaedah yang ramai dibicarakan oleh netizen, karena ketidak
pentingannya, Seperti “Lesti putuskan pakai kawat gigi”, ”Aurel lupa nomer telepon Atta”
hingga “Prilly Latuconsina makan di piring” lagian nih yaa, mau artis ataupun pejabat
sekalipun kalau makan ya dipiring, masa iya di ember. Memang, para artis tersebut tidak
salah kok, tapi yang dipermasalahkan adalah, kok bisa berita seperti itu bisa diangkat
dan tayang di televisi, memangnya tidak ada kah berita lain yang lebih penting?

Hadirin sekalian, Jerome polin pernah lewat instagram storynya ia membandingkan acara
televisi jepang dan Indonesia. Ia beropini bahwa acara televisi Jepang banyak
menayangkan acara kuis, battle pengetahuan umum, warga disana pun sering menonton tv
bersama anak anaknya, karena tontonan yang bermutu inilah, orang jepang mayoritas
merupakan orang yang pintar dan suka belajar.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Saat ini cukup banyak acara acara yang tidak
bermutu, mengundang oknum oknum yang sangat tidak layak dipertontonkan, seperti
tiktokers yang viral dengan jogetannya, bahkan pernah seorang mantan napi diundang ke
berbagai acara tv dan disambut bak pahlawan setelah kasus pencabulan dan penyuapan
yang ia lakukan. Begitupun sinetron yang ditayangkan sekarang, banyak aktor dan aktris
yang bermain film tidak sesuai dengan umurnya, sehingga banyak anak anak Indonesia
yang mencontoh hal tersebut.
Coba kalian bandingkan, di Jepang banyak acara Kuis di acara televisinya sehingga
masyarakatnya pun rajin berfikir, sedangkan di Indonesia, banyak sinetron, sehingga
masyarakatnya rajin sekali bikin drama. Betul kan? Semakin di konsumsi semakin
terkontaminasi

Dengan demikian, kita perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap acara acara
televisi di Indonesia, dimulai dari diri sendiri dengan memilih tontonan yang bermutu.
Sangat sedih rasanya melihat acara acara tv Indonesia dahulu yang lebih bermanfaat
telah hilang bak ditelan bumi, tergantikan oleh acara acara sampah. Karena seperti apa
tontonan suatu masyarakat itu, maka itu juga yang mencerminkan sifat dari masyarakat
tersebut.

Hadirin yang saya hormati, demikian pesan yang dapat saya sampaikan, semoga acara tv
Indonesia bisa lebih baik lagi, demi kebaikan generasi penerus bangsa. saya ucapkan
terimakasih kepada Bu Herlina dan teman teman semua yang telah menyaksikan pidato
saya hari ini, serta mohon maaf yang sebesar besarnya, bila ada kata kata saya yang
salah atau menyinggung. Akhir kata saya ucapkan terimakasih

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai