2. Benua Amerika disebut Benua Merah, terletak pada 170° BT – 35° BB dan 83° LU – 55° LS. Luas Benua Amerika
mencapai 42.057.100 km2. Amerika terbagi menjadi 4 region yaitu Amerika Selatan, Amerika Utara, Amerika Tengah
dan Kepulauan Karibia yang terletak di sekitar Amerika bagian tengah.
3. Benua Eropa dijuluki Benua Biru karena penduduknya memiliki bola mata berwarna biru dan banyak bangsawan
(darah biru). Luas Benua Eropa mencapai 10.355.000 km2. Eropa terbagi 4 region yaitu Eropa Barat, Eropa Timur,
Eropa Selatan, dan Eropa Utara. Benua Eropa terletak pada 9° BB – 60° BT dan 35° LU – 80° LU.
4. Benua Afrika disebut “Benua Hitam” karena penduduknya mempunyai kulit berwarna hitam. Afrika terletak pada 17°
BB – 52° BT dan 35° LU – 34° LS. Luas wilayahnya mencapai 30.290.000 km2. Benua Afrika terbagi menjadi 5 region
yaitu Afrika Utara, Afrika Timur, Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Afrika Selatan.
5. Australia terletak pada 113° BT – 155° BT dan 10° LS – 43° LS. Luas wilayahnya mencapai 8.945.000 km 2. Australia
terdiri atas 8 negara bagian yaitu Australia Utara, Australia Selatan, Australia Barat, Victoria, New South Wales, dan
Queensland, Tasmania dan Daerah Khusus Ibukota.
Jepang disebut negeri Sakura, mempunyai 4 musim yaitu Semi, panas, gugur dan dingin. Terletak pada 30° LU – 47° LU dan
128° BT – 146° BT. Jenis tumbuhan yang dapat dijumpai yaitu pohon ek, bambu, mapel, birch, beech, dan poplar.
Amerika Serikat terletak pada 24°33’ LU – 70°23’ LU dan 172°27’ – 66°51’ BB. Mempunyai empat musim yaitu semi, panas,
gugur, dan dingin. Merupakan negara yang kaya sumber daya geologi, diantaranya yaitu batu bara, minyak bumi, tembaga,
posfat, timah, dan besi.
3. Inggris
Inggris terletak pada 50° LU – 60° LU dan 8° BB – 2° BT. Luas wilayahnya mencapai 244.110 km 2. Sumber daya mineral yang
tersedia yaitu pasir dan kerikil, logam, dan lempung. Sekitar 87,2 % penduduknya berkulit putih, sisanya berkulit hitam dan Asia.
4. Australia
Australia berada pada 11° LS – 23,5° LS, lintang subtropis pada 23,5° LS – 35° LS, dan wilayah lintang sedang pada 35° LS –
44° LS. Memiliki potensi sumber daya alam seperti minyak, gas, bauksit, batu bara, bijih besi, intan, aluminium, tembaga, emas,
mangan, lithium, bijih mangan, posfat, nikel, vanadium, zinc, perak, dan uranium.
5. Mesir
Mesir terletak pada 25° BT – 36° BT dan 22° LU – 32° LU. Luasnya mencapai 1.500.000 km2. Terdapat Terusan Suez yang
memperpendek jarak dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya. Mempunyai 2 musim yaitu musim sangat
panas (hot summer) dan musim dingin ringan (mild winter). Sekitar 90% penduduknya beragama Islam, sisanya beragama
Kristen.
Dinamika penduduk Asia tahun 2005 jumlah penduduk Asia mencapai 3.921.000.000 jiwa. Bertambah menjadi 4.397.000.000
pada 2015. Berarti penduduk Asia bertambah 476 juta jiwa dalam waktu 10 tahun. Benua Asia terdiri atas tiga ras utama yaitu
Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid.
Penduduk Asia memiliki kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan Human Development Index (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Human Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator Angka Harapan Hidup
sejak Lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan per kapita.
Dinamika penduduk Amerika tahun 2005 jumlah penduduk Amerika mencapai 888.000.000 jiwa sedangkan pada tahun 2015
mencapai 987.000.000 jiwa. Berarti terjadi pertambahan 99.000.000 jiwa dalam waktu 10 tahun. Komposisi penduduk Amerika
berdasar usia sebesar 24% berusia ≤15 tahun dan sekitar 10% berusia ≥65 tahun.
Penduduk asli Amerika adalah Suku Indian dan Eskimo. Penduduk pendatang terdiri atas tiga ras utama, yaitu Negroid dari
Afrika, Mongolia dari Asia, dan Kaukasoid yang berkulit putih dari Eropa.
Dinmaika penduduk Eropa tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Tahun 2015 bertambah menjadi
742.000.000 jiwa. Berarti terjadi penambahan 12.000.000 jiwa dalam waktu 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat
rendah yaitu 0,2% per tahun.
1. Bangsa Nordik, ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit
2. Bangsa Alpen, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi
3. Bangsa Mediteran, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik
5. Bangsa Dinarik, ciri memiliki rambut gelap dan banyak terdapat di Rumania
Dinamika penduduk Afrika tahun 2015, jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa. Bertambah sebesar 265.000.000
jiwa dari jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu
2,5% per tahun.
Dinamika penduduk Autralia tahun 2015 penduduk Australia mencapai 23.900.000 jiwa. Tahun 2005, jumlah penduduknya
mencapai 20.400.000 jiwa, terjadi penambahan sebesar 3.500.000 jiwa dalam waktu 10 tahun. Sekitar 92% penduduk Australia
adalah bangsa kulit putih (ras kaukasoid), selebihnya adalah dari Asia (7%) dan Aborigin (1%).
2. Meningkatnya produktivitas pertanian dan adanya teknologi tepat guna/cara bertani lebih maju
4. Budaya kota biasanya masuk ke desa, baik dalam cara berpakaian, bahasa, seni, dan sebagainya
1. Secara ekonomi, kota memperoleh sumber daya dari desa yaitu sumber daya manusia berupa pekerja dan
sumberdaya alam berupa hasil pertanian atau hasil tambang
2. Penduduk desa yang bekerja di kota sebagian tidak menjadi penduduk kota yang sukses dan sebagian menimbulkan
masalah kemiskinan di kota yang tampak dari adanya permukiman kumuh
3. Kota dihuni oleh penduduk pendatang dari desa yang sebagian masih mempertahankan budaya atau cara hidup di
desa.
Koentjaraningrat (1985) menjelaskan, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia
sekarang.
Selo Soemardjan (1962) menjelaskan bahwa globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama secara cepat.
Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2014) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat.
Menurutnya perubahan sosial sebagai perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat.
Revolusi Inggris dianggap sebagai pelopor revolusi di negara lain. Revolusi industri membawa akibat dalam berbagai bidang
kehidupan bagi negaranya ataupun bagi negara lain, antara lain sebagai berikut.
c) Transportasi lancar.
d) Berkembangnya urbanisasi.
Perubahan yang pengaruhnya kecil merupakan perubahan yang tidak membawa perubahan pada unsur struktur sosial
masyarakat.
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang membawa perubahan dalam sendi-sendi kehidupan dalam suatu
masyarakat.
Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan.
Kemajuan dan penerapan teknologi tersebut menguntungkan petani karena menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Namun di sisi
lain menimbulkan dampak yang tidak direncanakan, misalnya, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan karena tenaganya telah
digantikan mesin.
2. Faktor Penyebab dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
2. Penemuan Baru
3. Konflik
4. Terjadinya Pemberontakan/Revolusi
6. Peperangan
Proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut.
a). Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu
tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
c). Asimilasi
d). Penetrasi
e). Invasi
f). Milenarisme
5. Adat Istiadat
B. Globalisasi
Orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985.
Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), globalisasi adalah suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi
terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi
semakin surut.
1. Bentuk Globalisasi
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan
ancaman terhadap keberadaan budaya lokal bangsa.
Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia
berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon, handphone,
internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
c. Globalisasi Bidang Ekonomi
Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan
teritorial atau kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan perdagangan bebas (free trade).
1) Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari satu negara. Perusahaan ini memproduksi dan menjual hasil produksinya
secara internasional.
2) Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus-menerus mencari lokasi
produksi paling efisien dan murah.
3) Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan berbagai sumber dan
operasi di seluruh dunia.
4) Menguasai tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output perekonomian global.
5) Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa.
8) Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.
2. Dampak Globalisasi
1). Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas
kebarat-baratan.
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu
menginginkan hal-hal yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan
sebagainya.
2). Demoralisasi
Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang.
Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain dalam bidang sosial
dan ekonomi.
4). Kriminalitas
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.
Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses globalisasi yang tidak
dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (amdal) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran
lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri.
Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
(b) Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan bebas.
(c) Membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, pemerasan.
(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obat terlarang.
(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh
pada orang tua, dan guru.
(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya
pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya.
(i) Melakukan tindakan kriminal misalnya: mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.
Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua: faktor faktor ekstern dan intern.
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja tersebut seperti:
Faktor ekstern merupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti:
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang
lain.
1) Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2) Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya
asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5) Mematenkan setiap budaya Indonesia serta memublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia
bangga memilikinya.
6) Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual, dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan
budayanya.
3) Meningkatkan kualitas/mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita
mampu bersaing.
1) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif, dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas
produk.
4) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
1) Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaikbaiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
2) Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannnya.
3) Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.
2) Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3) Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.