Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kisi-kisi Hasil Belajar Kognitif Siswa

Insturmen yang diuji coba adalah Tes Hasil Belajar (THB) kognitif berupa

tes uraian objektif dengan jumlah 30 soal. Uji coba ini dilakukan untuk

mengetahui validitas, rehabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Adapun kisi-

kisi instrument THB kognitif dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

Indikator Tujuan Pembelajaran Khusus Aspek Nomor


Soal
Menganalisis 1. Menyebutkan pengertian tekanan C1 1
tekanan hidrostatis.
hidrostatis 2. Menyebutkan persamaan tekanan C1 2
sebagai hukum hidrostatis.
dasar fluida
statis.
3. Menyebutkan satuan dari tekanan C1 3
hidrostatik.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang C2 4
mempengaruhi tekanan hidrostatik.

5. Menjelaskan pengaruh kedalaman dengan C2 5


tekanan hidrostatis

6. Menjelaskan pengaruh massa jenis dengan C2 6


tekanan hidrostatis

7. Menghitung tekanan hidrostatik pada suatu C3 7,8


titik zat cair.

8. Menjelaskan penerapan tekanan hidrostatik C2 9


dalam kehidupan sehari – hari.

9. Menghitung massa jenis minyak dan air C3 10,11


dalam sebuah pipa U.

18
Menganalisis 10. Menyebutkan bunyi hukum Pascal. C1 12
hukum Pascal
sebagai hukum 11. Menyebutkan persamaan hukum Pascal. C1 13
dasar fluida
statis.
12. Menganalisis hubungan antara gaya yang C3 14,15
bekerja pada fluida dengan luas penampang
pada bejana tertutup berbentuk U.
13. Menghitung gaya minimum pada dongkrak C3 16
hidrolik.
14. Menjelaskan prinsip hukum Pascal. C2 17

15. Menyebutkan alat-alat yang prinsip C1 18


kerjanya berdasarkan hukum Pascal.

Menganalisis 16. Menyebutkan bunyi hukum Archimedes C1 19


hukum
Archimedes 17. Menjelaskan tinggi permukaan zat cair C2 20
sebagai hukum dalam bejana.
dasar fluida
statis. 18. Mengidentifikasi gaya angkat ke atas suatu C1 21
benda didalam fluida

19. Menjelaskan peristiwa mengapung C2 22


berdasarkan pada Asas Archimedes

20. Menjelaskan peristiwa melayang C2 23


berdasarkan pada Asas Archimedes.

21. Menjelaskan peristiwa tenggelam C2 24


berdasarkan pada Asas Archimedes.

22. Menghitung besarnya gaya apung pada C3 25,26


suatu benda dalam fluida.

23. Menjelaskan hubungan antara volume C2 27


benda yang tercelup dengan gaya apung
yang dialami benda dalam fuida.
24. Menyebutkan alat yang menggunakan C1 28
konsep hukum archimides.

25. Menjelaskan penerapan hukum archimedes C2 29,30


dalam kehidupan sehari – hari

19
Distribusi soal:

 Untuk soal aspek pengetahuan (C1) = 9 soal


 Untuk soal aspek pengetahuan (C2) = 12 soal
 Untuk soal aspek pengetahuan (C3) = 9 soal

B. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa

Instrumen pengamatan psikomotor yang digunakan berupa lembar

pemgamatan psikomotor siswa dalam menggunakan alat berdasarkan kegiatan

yang tersedia pada LKPD. Penilaian dilakukan saat pembelajaran langsung

dengan menggunakan instrument yang berupa lembar pengamatan psikomotor

siswa diisi oleh satu penngamat untuk satu kelompok.

Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa

No Indikator Komponen Aspek yang diamati


Psikomotor
1 Menganalisis Mendemonstrasikan 1. Merumuskan hipotesis
tekanan (Moving) 2. Merangkai alat percobaan dengan
hidrostatis P1 benar sesuai petunjuk kerja
sebagai Manipulasi 3. Mengukur tinggi air dalam pipa
hukum dasar (Manipulating) 4. Memperhatikan selisih kedalaman
fluida statis. P2 h1 dan h2
Mengkomunikasikan 5. Mencatat hasil pengamatan pada
(Communicating) tabel pengamatan
P3 6. Membuktikan teori dengan hasil
percobaan
7. Menyimpulkan hasil percobaan
8. Mempresentasikan hasil percobaan
2 Menganalisis Mendemonstrasikan 1. Merumuskan hipotesis
hukum Pascal (Moving) 2. Merangkai alat percobaan dengan
sebagai P1 benar sesuai petunjuk kerja.
hukum dasar Manipulasi 3. Memperhatikan perbedaan yang
fluida statis. (Manipulating) dihasilkan saat menekan kedua
P2 spuit (alat suntik) secara bergantian
Mengkomunikasikan 4. Mencatat hasil pengamatan pada
(Communicating) tabel pengamatan
P3 5. Membuktikan teori dengan hasil
percobaan
6. Menyimpulkan hasil percobaan

20
7. Mempresentasikan hasil percobaan
3 Menganalisis Mendemonstrasikan 1. Merumuskan hipotesis
hukum (Moving) 2. Merangkai alat percobaan dengan
Archimedes P1 benar sesuai petunjuk kerja.
sebagai
hukum dasar Manipulasi 3. Mengukur gaya angkat air terhadap
fluida statis. (Manipulating) masing-masing beban
P2 4. Memperhatikan perbedaan antara
berat benda di udara dan berat
benda
Mengkomunikasikan 5. Mencatat hasil pengamatan pada
(Communicating) tabel pengamatan
P3 6. Membuktikan teori dengan hasil
percobaan
7. Menyimpulkan hasil percobaan
8. Mempresentasikan hasil percobaan

C. Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes

sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Validitas adalah penafsiran skor seperti

yang tercantum pada tujuan penggunaan tes, bukan tes itu sendiri. Oleh karena itu,

validitas merupakan fundamen paling dasar dalam mengembangkan dan

mengevaluasi suatu tes (Djemari Mardapi, 2008:16). Penilaian ini bersifat

kualitatif dan judgemental dan dilaksanakan oleh expert judgment yang dilakukan

oleh panel ahli, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri (Straub,

1989 dalam Azwar, 2015: 112). Prosedur ini kemudian menghasilkan validitas

logis (logical validity). Seberapa tinggi kesepakatan diantara expert yang

melakukan penilaian kelayakan suatu tes akan dapat diestimasi dan

dikuantifikasikan, kemudian statistiknya dijadikan indikator validitas isi tes. Salah

satu statistik yang menunjukkan validitas isi tes dengan menggunakan rumus

Aiken V untuk menghitung content validity coefficient dari panel ahli sebanyak n

orang terhadap suatutes.

21
Penilaian dilakukan dengan cara memberi angka antara 1 (sangat tidak

relevan) sampai dengan 4 (sangat relevan). Kategori penilaian sebagai berikut :

Angka 4 = sangat relevan

Angka 3 = relevan

Angka 2 = kurang relevan

Angka 1 = tidak relevan

V=
∑S .......................................................................................................( 1 )
[ n( c−1)]

Keterangan :

s = r - lo

V = Koefisien validitas isi(content validity coefficient)

lo = angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1)

r = angka yang diberikan oleh penilai

c = angka penilaian validitas yang tertinggi( dalam hal ini = 4)

n = jumlah penilai

Azwar (2015: 115) menyatakan bahwa semua butir soal memiliki V positif

dan V > 0,5 maka butir soal tersebut dikatakan valid secara konten.

D. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil tes (Suharsimi, 2013 : 100).

22
Reliabilitas instrument di cari dengan menggunakan rumus Kuder dan Richardson

(K-R 21) sebagai berikut (Suharsimi, 2013:117):

r 11= ( n−1
n
)( 1− M (nn−M
S
)
)...................................................................................
t
2

(10)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas tes

n = Banyaknya butir soal

M = Skor rata-rata

St2 =Varians total

Kriteria reabilitas instrument adalah:

Tabel 4. Kriteria Koefisien Reabilitas

Koefisien Validasi Kriteria


Antara 0,81 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,61 sampai dengan 0,80 Tinggi

Antara 0,41 sampai dengan 0,60 Cukup

Antara 0,21 sampai dengan 0,40 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat rendah

Sumber : Suharsimi (2013: 89)

E. Uji Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya

sesuatu soal (Suharsimi, 2013: 223). Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu

23
terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.

Indeks kesukaran (P) soal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

B
P= ..................................................................................................................(2)
JS

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS =Jumlah seluruh siswa pesertates

Nilai taraf kesukaran yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan

beberapa kriteria. Menurut Suharsimi (2013: 225) kriteria taraf kesukaran

ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 5. Kriteria Indeks Kesukaran


Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30 Soal sukar
0,31 – 0,70 Soal sedang
0,71 – 1,00 Soal mudah
Sumber : Suharsimi (2013: 225)

F. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah

(Suharsimi, 2013: 226). Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus

sebagai berikut:

BA BB
D= − .............................................................................................(3)
JA JB

Keterangan:

D = Daya Pembeda

24
JA = Banyaknya peserta kelas atas

JB = Banyaknya peserta kelas bawah

BA = Banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal dengan benar

Nilai daya pembeda yang diperoleh kemudian diinterpretasikan

berdasarkan beberapa kriteria. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 232) kriteria

daya pembeda ditunjukkan pada Tabel .

Tabel 6. Kriteria Daya Pembeda

D Keterangan
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Negatif Semua tidak baik
Sumber : Suharsimi (2013: 232)

G. Teknik Analisis Penilaian Keterampilan Psikomotor

Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru

untuk mengukur lingekat pencapunim kopetensi keierampilan dari siswa yalu

meliputi aspek moving, manipulating, comunicating.

Rumus untuk menghitung nilai keterampilan psikomotor siswa adalah

sebagai berikut (Kunandar, 2011: 270):

total skor yang diperole h tiap kelompok


Nilai= ×100 %.........................................
skor maksimum

(4)

Kriteria penilaian psikomotor yang diberikan pengamat tiap aspek yaltu

sangat baik (skor empat), baik (skor tiga), cukup (skor dua) dan kurang (skor

25
satu). Berikut merupakan tabel kriteria penilaian psikomotor (Kunandar, 2014:

270):

Tabel 7. Kategori Penilaian Keterampilan Psikomotor

Nilai Konversi Kategori


Angka
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang

Sumber : Kumandar (2014: 270)

H. Teknik Analisis Data Hasil Belajar

Tes hasil belajar yang dianalisis adalah hasil belajar kognitif. Analisis data

tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan siswa

dalam aspek kognitif setelah pembelajaran menggunakan model Discovery

Learning pada materi kolar dan perubahannya. THB in dianalisis dengan

menggunakan ketuntasan individu, ketuntasan klasikal dan ketuntasan IPK

1. Ketuntasan Individu

Permendikbud (2016: 7) tentang standar penilaian pendidikan, menyatakan

bahwa pencapaian pengetahuan siswa disampaikan dalam bentuk angka dengan

skala 0-100 dan deskripsi. Untuk menentukan ketuntasan individu dianalisis

dengan menggunakan rumus berikut:

Ketuntasan=
[ total skor perole h an
total skor maksimum ]
×100 %.....................................................(5)

Kriteria ketuntasan belajar individu diberi predikat dengan ketentuan

seperti berikut:

26
Tabel 8. Kriteria Ketuntasan Belajar Individu
No. Skor Predikat Ketuntasan
1 86-100 A Tuntas
2 76-85 B Tuntas
3 56-70 C Tuntas
4 ≤ 55 D Tidak Tuntas
Sumber : Permendikbud

2. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan belajar secara klasikal dikatakan tuntas jika dalam kelas

tersebut terdapat ≥ 75% siswa yang telah tuntas dari jumlah seluruh siswa.

Ketuntasan klasikal menurut Trianto (2010: 241) dapat dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut:

KK=
[ Banyaknya siswa yang tuntas
N ]
×100 % ........................................................

(6)

Keterangan:

KK = Persentase ketuntasan klasikal

N = Jumlah seluruh siswa

3. Ketuntasan IPK

Satu IPK tuntas apabila persentase (P) siswa yang mencapai IPK tersebut

70%. Untuk jumlah siswa sebanyak N orang, rumus persentasenya adalah sebagai

berikut (Trianto, 2009: 241):

P= [ Jumla h siswa yang mencapao IPK


N ]
×100 % ......................................................

(7)

Keterangan:

27
P = Ketuntasan IPK

N = Jumlah total siswa

28

Anda mungkin juga menyukai