METODE PENELITIAN
Insturmen yang diuji coba adalah Tes Hasil Belajar (THB) kognitif berupa
tes uraian objektif dengan jumlah 30 soal. Uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui validitas, rehabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Adapun kisi-
kisi instrument THB kognitif dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini
18
Menganalisis 10. Menyebutkan bunyi hukum Pascal. C1 12
hukum Pascal
sebagai hukum 11. Menyebutkan persamaan hukum Pascal. C1 13
dasar fluida
statis.
12. Menganalisis hubungan antara gaya yang C3 14,15
bekerja pada fluida dengan luas penampang
pada bejana tertutup berbentuk U.
13. Menghitung gaya minimum pada dongkrak C3 16
hidrolik.
14. Menjelaskan prinsip hukum Pascal. C2 17
19
Distribusi soal:
20
7. Mempresentasikan hasil percobaan
3 Menganalisis Mendemonstrasikan 1. Merumuskan hipotesis
hukum (Moving) 2. Merangkai alat percobaan dengan
Archimedes P1 benar sesuai petunjuk kerja.
sebagai
hukum dasar Manipulasi 3. Mengukur gaya angkat air terhadap
fluida statis. (Manipulating) masing-masing beban
P2 4. Memperhatikan perbedaan antara
berat benda di udara dan berat
benda
Mengkomunikasikan 5. Mencatat hasil pengamatan pada
(Communicating) tabel pengamatan
P3 6. Membuktikan teori dengan hasil
percobaan
7. Menyimpulkan hasil percobaan
8. Mempresentasikan hasil percobaan
Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes
sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Validitas adalah penafsiran skor seperti
yang tercantum pada tujuan penggunaan tes, bukan tes itu sendiri. Oleh karena itu,
kualitatif dan judgemental dan dilaksanakan oleh expert judgment yang dilakukan
oleh panel ahli, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri (Straub,
1989 dalam Azwar, 2015: 112). Prosedur ini kemudian menghasilkan validitas
satu statistik yang menunjukkan validitas isi tes dengan menggunakan rumus
Aiken V untuk menghitung content validity coefficient dari panel ahli sebanyak n
21
Penilaian dilakukan dengan cara memberi angka antara 1 (sangat tidak
Angka 3 = relevan
V=
∑S .......................................................................................................( 1 )
[ n( c−1)]
Keterangan :
s = r - lo
n = jumlah penilai
Azwar (2015: 115) menyatakan bahwa semua butir soal memiliki V positif
dan V > 0,5 maka butir soal tersebut dikatakan valid secara konten.
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
22
Reliabilitas instrument di cari dengan menggunakan rumus Kuder dan Richardson
r 11= ( n−1
n
)( 1− M (nn−M
S
)
)...................................................................................
t
2
(10)
Keterangan:
M = Skor rata-rata
sesuatu soal (Suharsimi, 2013: 223). Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu
23
terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.
Indeks kesukaran (P) soal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
B
P= ..................................................................................................................(2)
JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
sebagai berikut:
BA BB
D= − .............................................................................................(3)
JA JB
Keterangan:
D = Daya Pembeda
24
JA = Banyaknya peserta kelas atas
D Keterangan
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Negatif Semua tidak baik
Sumber : Suharsimi (2013: 232)
(4)
sangat baik (skor empat), baik (skor tiga), cukup (skor dua) dan kurang (skor
25
satu). Berikut merupakan tabel kriteria penilaian psikomotor (Kunandar, 2014:
270):
Tes hasil belajar yang dianalisis adalah hasil belajar kognitif. Analisis data
tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan siswa
1. Ketuntasan Individu
Ketuntasan=
[ total skor perole h an
total skor maksimum ]
×100 %.....................................................(5)
seperti berikut:
26
Tabel 8. Kriteria Ketuntasan Belajar Individu
No. Skor Predikat Ketuntasan
1 86-100 A Tuntas
2 76-85 B Tuntas
3 56-70 C Tuntas
4 ≤ 55 D Tidak Tuntas
Sumber : Permendikbud
2. Ketuntasan Klasikal
tersebut terdapat ≥ 75% siswa yang telah tuntas dari jumlah seluruh siswa.
KK=
[ Banyaknya siswa yang tuntas
N ]
×100 % ........................................................
(6)
Keterangan:
3. Ketuntasan IPK
Satu IPK tuntas apabila persentase (P) siswa yang mencapai IPK tersebut
70%. Untuk jumlah siswa sebanyak N orang, rumus persentasenya adalah sebagai
(7)
Keterangan:
27
P = Ketuntasan IPK
28