Anda di halaman 1dari 3

Macam-macam Sudut Pandang

dalam Cerpen dan Contohnya

Sudut pandang merupakan salah satu unsur intrinsik cerpen yang


tak kalah penting dari unsur lainnya. Sudut pandang atau point of
view adalah cara bercerita atau cara pandang seorang pengarang
pada cerpen yang dibuatnya.
Sederhananya, sudut pandang berhubungan dengan siapa yang
menceritakan kisah dalam cerpen tersebut. Sudut pandang yang
dipilih oleh pengarang akan menentukan gaya dan corak cerita.
Mengutip buku Mengenali dan Menuliskan Ide Menjadi Cerpen
oleh I Wayan Kerti (2020), sudut pandang memegang pernan
penting akan kejadian yang akan disajikan dalam cerpen,
menyangkut masalah apa yang akan membawa pembaca untuk
lebih masuk lagi ke dalam cerita.
Sudut pandang sendiri dibedakan beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
1. Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut orang pertama adalah sudut pandang yang menggunakan


kata ganti orang pertama, yaitu “aku”, “saya”, atau “kami”. Lewat
sudut pandang ini, pembaca akan dibuat seolah-olah ikut menjadi
tokoh dalam cerpen. Ada dua macam sudut pandang orang
pertama, yaitu:

 Sudut pandang orang pertama (tokoh utama/serba


tahu), yaitu sudut pandang di mana segala hal terkait pikiran,
perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan
akan digambarkan pada cerita tersebut. Jika ada tokoh lain selain
“aku”, maka akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh
“aku”.

Contoh:
Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok
ruangan. Ukiran jati ini bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi
saksi bisu kelahiranku. Di tempat ini, 20 tahun lalu aku
dilahirkan.

 Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan).


Berbeda dengan sudut pandang sebelumnya, pada teknik ini
tokoh “aku” bukanlah pemeran utamanya, melainkan sebagai
orang yang menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami tokoh
utama.

Contoh:
Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari
samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari
tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika
adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak
heran jika banyak orang menyukainya.
2. Sudut Pandang Orang Ketiga

Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan


adalah “dia”, “ia”, “mereka” atau nama tokoh yang diceritakan.
Ada dua jenis sudut pandang orang ketiga, yaitu:

 Sudut pandang orang ketiga (serba tahu), yaitu sudut


pandang yang memungkinkan penulis untuk menceritakan watak,
pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang dari suatu
peristiwa.

Contoh:
Sudah 6 bulan ini Naomi terjun ke dunia tarik suara. Ayah dan
ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia
sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang
memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum
akhirnya dipisahkan oleh sang iu dengan air mata.

 Sudut pandang orang ketiga (pengamat). Pada sudut


pandang ini, penulis hanya menceritakan sebatas
pengetahuannya saja dengan cara mengamati, mendengar,
mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita.

Contoh:
Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakang ini.
Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum
lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan
ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan kekasih yang tak
direstui keluarga?
3. Sudut Pandang Campuran
Merupakan sudut pandang gabungan sudut pandang orang
pertama dan orang ketiga. Ada kalanya pengarang menempatkan
dirinya di dalam cerita dan orang di luar cerita yang serba tahu.
Contoh:
Namaku Wira, aku terlahir di keluarga yang sangat sederhana.
Ibuku seorang pedagang kue keliling, sementara ayahku bekerja
sebagai buruh pabrik. Kehidupanku berbanding terbalik dengan
Dion, yang hidup berkecukupan, bahkan lebih. Dengan segala
kemewahan yang ia punya, Dion merasa tidak perlu bekerja
lagi untuk menghidupi keluarganya. Meski begitu, aku tetap
merasa bersyukur akan kehidupan yang kujalani bersama
keluargaku.

Anda mungkin juga menyukai