Judul Jurnal Skin Cleansing and Wound Care Practice in Patients with
Epidermolysis Bullosa: A Cross-Sectional Study
Penulis/ Tahun Ashjan Alheggi1, Leena Alzakry2, Rawan Bin Khunayn2, Rahaf Alshareef2, Yara Al-Khalid/ 2022/ Journal of Dermatology and Dermatologic Surgery Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengenai rutinitas penggunaan produk perawatan kulit, kebiasaan mandi, dan obat topical yang digunakan pada pasien EB (Epidermolysis bullosa) Sampel Sampel yang digunakan pada semua pasien terdaftar yang menderita segala bentuk EB antara Februari 2020 dan September 2020 dari database registri EB Saudi, penderita EB yang berada dilist tetapi sudah meninggal, akan dikeluarkan dalam penelitian ini. Metode/ Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross-sectional, data yang diperoleh dari studi observasional dan dikumpulkan dari kuesioner yang diarahkan pada pasien di yang menderita EB di Saudi. Pengumpulan data dan analisis menggunaka uji statistik, dengan kuesioner online Hasil Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mandi secara teratur dan menggunakan zat aditif yang gantle akan membantu mengurangi dari kolonisasi bakteri dan rasa sakit yang disebabkan oleh EB. Mandi dengan air garam akan mengurangi rasa sakit dan rasa gatal pada pasien dengan larutan 9 gram garam dilarutan kedalam 1 liter air akan menghasilkan 0,9% larutan natrium klorida yang direkomendasikan untuk membersihkan luka, pencegahan yang dilakukan selanjutnya yaitu dengan meberikan antibiotic pada luka untuk mempercepat proses penyembuhan EB, banyak ditemukan pada penderita EB menggunakan antiobitik, namun tidak sesuai dengan ajuran yang disarankan. Larutan povidone iodine tidak direkomendasikan untuk penderita EB karena letak EB pada epidermis dan efek samping yang menyebabkan sensasi terbakar hingga mennyebabkan iritasi. Pemilihan kompres pada pasien EB disesuaikan dengan kondisi kulit pasien, luas luka, usia, dan karakteristik dari luka EB. Kompres disarankan pada pasien dan dilakukan pembalutan namun dalam kebiasaan sampel, pada musim panas balutan tidak dilakukan karena terdapat hawa panas dan lembab yang menyebabkan kondisi luka menjadi kurang nyaman, dan memperburuk kondisi luka karena cuaca yang panas. Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, banyak penderita EB yang tidak patuh terhadap pengobatan dan penggunaan antiobitik yang tidak sesuai anjuran sehingga dapat meningkatkan resistensi terhadap antiobitik, dibutuhkan edukasi mengenai penggunaan antibiotic, pengobatan, perawatan luka, dan kebiasaan menjaga kebersihan dirumah untuk mengurangi bakteri pada luka EB