Oleh:
I PUTU SUPARDIKA WIRATAMA
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. X No RM :-
Umur : 65 Dx Medis :BPH
Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Denpasar
Tgl MRS : 23 Juli 2022
B. Keluhan Utama
Pasien masuk rumah sakit melalui poliklinik dengan rencana TURP. Pasien mengatakan
BAK tidak lampias sejak satu tahun yang lalu, pancaran kencing lemah, dan kencing
menetes di akhir BAK. Untuk memulai BAK, pasien membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit.
Pasien mengatakan terkadang harus disertai dengan mengedan untuk BAK. Setiap 30 menit,
pasien mengatakan memiliki keinginan untuk BAK karena merasa tidak tuntas. Sekitar 1
bulan yang lalu, pasien mengeluh rasa ingin BAK yang tidak tertahankan, nyeri di sekitar
perut bawah dan nyeri hilang setelah BAK. Pada malam hari pasien dapat BAK hingga 10
kali. Riwayat kencing berdarah tidak ada, kencing berpasir/keluar batu tidak ada, Riwayat
nyeri pinggang tidak ada dan tidak ada Riwayat trauma saluran kencing. Kesadaran
composmentis, keadaan umum sedang. pasien mengeluh cemas dengan Tindakan TURP.
Pasien saat ini terpasang kateter, produksi urine dalam kantong urine (+) dan tidak ada
darah.
D. Riwayat Penyakit Sebelumnya (Riwayat MRS)
Hipertensi dan DHF
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga memiliki riwayat DM
F. Hasil Pemeriksaan Penunjang
G. Data Fokus (data maladaptif yang ditemukan pada pasien dan faktor risiko masalah
keperawatan)
S : Data Subjektif
1. Pasien mengeluh kesulitan bernapas
2. Pasien mengeluh sulit BAK (retensi urine) dan sudah 4 hari belum BAB
3. Pasien mengatakan sulit bergerak karena nyeri.
4. Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dengan skala nyeri 6-8 yang
berangsur hilang timbul.
5. Pasien mengaku sulit beristirahat karena nyeri. Cukup sering terbangun pada malam
hari karena ribut.
6. Pasien mengatakan merasa lemas dan lemah saat beraktivitas walaupun sebentar
O : Data Objektif
1. RR = 24x/menit
2. Pasien tampak sulit makan dan penurunan nafsu makan
3. Urine tampak berwarna merah.
4. Pasien tampak belum terpasang pengaman tempat tidur.
5. Keluarga membantu pasien namun keliru mengenai cara memandikan yang benar
6. Pasien mempunyai masalah pengelihatan dan menggunakan kacamata
7. Pasien sesak terdapat suara whezing
8. Nyeri tekan pada daerah abdomen
9. Pergerakan atau rotasi sendi terbatas
10. Pasien tampak lemas dan lesu
A : Assesment
MASALAH
NO. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
3 Ds: Benign Prostatic Retensi Urine
1. Pasien mengatakan BAK Hyperplasia (BPH)
tidak lampias sejak satu ↓
tahun yang lalu, pancaran Penyempitan lumen
kencing lemah, dan uretra
kencing menetes di akhir ↓
BAK Peningkatan tekanan
2. Pasien mengatakan intravesikal
membutuhkan waktu ↓
sekitar 3-5 menit untuk Otot detrusor hipertrofi
BAK dan terkadang harus (fase kompensasi)
disertai dengan mengedan. ↓
3. Pasien mengatakan pada Dekompenasasi otot
malam hari pasien dapat detrusor (otot
BAK hingga 10 kali melemah, tidak mampu
4. Nyeri tekan pada abdomen kontraksi lagi)
dengan skala nyeri 6-8 ↓
yang berangsur hilang Akumulasi utin di VU
timbul ↓
Do: Retensi Urine
5. Urine tampak berwarna
merah.
6. Jumlah eliminasi urine
pasie hanya ± 500 ml per
hari
2 Ds: Benign Prostatic Nyeri akut
1. Pasien mengatakan nyeri Hyperplasia (BPH)
pada abdomen. ↓
2. Pasien mengaku sulit Penyempitan lumen
beristirahat karena nyeri uretra
3. Skala nyeri 6-8 yang ↓
berangsur hilang timbul Peningkatan tekanan
4. intravesikal
Do: ↓
5. Nyeri tekan pada kandung Otot detrusor hipertrofi
kemih (fase kompensasi)
6. Pasien tampak meringis ↓
akibat nyeri sendi saat Dekompenasasi otot
menggerakan tungkai. detrusor (otot
melemah, tidak mampu
kontraksi lagi)
↓
Peregangan VU
melebihi kapasitas
↓
Spasme otot spingter
↓
Nyeri Akut
Diagnosis Keperawatan
1. Retensi Urine berhubugan dengan otot kantung kemih melemah karena HPB yang
ditandai dengan pasien mengeluh pancara kencing lemah, kencing sedikit, keinginan
BAK tidak tuntas dan BAK hingga 10 kali di malam hari.
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cedera biologis akibat pembesaran prostat
yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dengan skala
6-8 dan pasien mengeluh nyeri sendi.
3. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan nyeri dan ketidak seimbangan kebutuhan
oksigen yang ditandai dengan pasien mengeluh ketidaknyamanan nyeri, sulit
bergerak, sesak napas dan RR 24 x/menit, dan pasien tampak lesu dan lemas.
P : Planning
I : Implementasi
E : Evaluasi
Planning :
Melakukan kembali intervensi dan mengkonsultasikan dengan tenaga medis lainnya
Mahasiswa