Anda di halaman 1dari 119

INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS

TAHUN 2018

SUMBER
No. INDIKATOR UKM ESENS. DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
2018 DATA
2.1.UKM Esensial  
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan   
2.1.1.1.Tatanan Sehat 
1.Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Jumlah Rumah Tangga yang 59% Profil
memenuhi 10 indikator PHBS Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 indikator PHBS memenuhi 10 indikator PHBS Promkes
rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi rumah tangga dibagi jumlah
ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air sasaran pengkajian dikali 100%
Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah,
makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari,
tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji adalah 50% dari Jumlah Institusi Pendidikan yang 69% Profil
memenuhi 7-8 indikator institusi pendidikan yang ada ) yang memenuhi 7-8 memenuhi 7-8 Indikator PHBS Promkes
PHBS (klasifikasi IV) indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan Institusi Pendidikan dibagi jumlah
dengan air yang mengalir & menggunakan sabun, sasaran pengkajian dikali 100%
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah,
menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan
olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di
sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

3.Institusi Kesehatan yang Institusi Kesehatan (minimal yang dikaji adalah 70 % dari  Jumlah Institusi Pendidikan yang 100% Profil
memenuhi 6 indikator PHBS Institusi Kesehatan yang ada) yang memenuhi 6 ( enam) memenuhi 6 Indikator PHBS Promkes
(klasifikasi IV) Indikator PHBS (menggunakan air bersih, menggunakan dibagi jumlah sasaran pengkajian
jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak dikali 100%
meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4. TTU yang memenuhi 6 TTU (minimal yang dikaji adalah 40 % TTU yang ada)  Jumlah TTU yang memenuhi 6 64% Profil
indikator PHBS (klasifikasi yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS tempat-tempat Indikator PHBS dibagi jumlah Promkes
IV) Umum (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, sasaran pengkajian dikali 100%
tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah
sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5.Tempat Kerja yang Tempat Kerja (minimal yang dikaji adalah 50% tempat  Jumlah Tempat Kerja yang 49% Profil
memenuhi 8-9/ 7-8 indikator kerja yang ada) yang memenuhi 8-9 indikator PHBS memenuhi 8-9/ 7-8 indikator Promkes
PHBS Tempat-Tempat Kerja tempat kerja untuk pabrik/perusahaan (tidak merokok, PHBS Tempat-Tempat Kerja
(klasifikasi IV) membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat dibagi jumlah sasaran pengkajian
kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dikali 100%
dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana
air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada
tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk
bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator
PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan
mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja,
aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air
bersih, jamban sehat, membuang sampah pada
tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

6.Pondok Pesantren yang Pondok Pesantren (minimal yang dikaji adalah 70 % dari Jumlah Ponpes yang memenuhi 29% Profil
memenuhi 16-18 indikator Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 indikator PHBS 16-18 Indikator PHBS Ponpes Promkes
PHBS Pondok Pesantren Pondok Pesantren (kebersihan perorangan, penggunaan dibagi jumlah sasaran pengkajian
(Klasifikasi IV) air bersih, kebersihan tempat wudhu, menggunakan dikali 100%
jamban, kebersihan asrama, kepadatan penghuni asrama, Catatan: tidak dihitung
kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader sebagai pembagi bila tidak ada
santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas Ponpes
jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi
seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok,
sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan 
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan Jumlah kegiatan penyuluhan 100% Profil
Kelompok Rumah Tangga penyuluhan kelompok dan atau bentuk intervensi lain kelompok /bentuk intervensi lain Promkes
(dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas di pada rumah tangga melalui
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu di Posyandu yang ada di wilayah
Posyandu puskesmas selama 1 tahun dibagi
(6 kali jumlah posyandu yang ada
di wilayah puskesmas) dikali 100
%
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, SLTA/MA, Jumlah kegiatan 100% Profil
Institusi Pendidikan PT ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan penyuluhan/bentuk intervensi lain Promkes
atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) pada institusi pendidikan yang
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi
kurun waktu tertentu (2 kali jumlah institusi pendidikan
yang dikaji PHBS) dikali 100 %

3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai Jumlah kegiatan 100% Profil
Institusi Kesehatan Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang telah penyuluhan/bentuk intervensi lain Promkes
diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk pada institusi kesehatan yang dikaji
intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas PHBS selama 1 tahun dibagi (2
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu kali jumlah institusi kesehatan
tertentu yang dikaji PHBS) dikali 100 %

4. Kegiatan intervensi pada TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , warung Jumlah kegiatan 100% Profil
TTU makan dan pasar yang telah diintervensi dengan penyuluhan/bentuk intervensi lain Promkes
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan pada TTU yang dikaji PHBS
metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja selama 1 tahun dibagi (2 kali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah TTU yang dikaji PHBS)
dikali 100 %

5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ home Jumlah kegiatan 100% Profil
Tempat Kerja industri ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan penyuluhan/bentuk intervensi lain Promkes
dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode pada tempat kerja yang dikaji
apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja PHBS selama 1 tahun dibagi (2
Puskesmas pada kurun waktu tertentu kali jumlah tempat kerja yang
dikaji PHBS) dikali 100 %

6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik dengan Jumlah kegiatan 100% Profil
Pondok Pesantren penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan penyuluhan/bentuk intervensi lain Promkes
metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja pada pondok pesantren yang dikaji
Puskesmas pada kurun waktu tertentu PHBS selama 1 tahun dibagi (2
kali jumlah pondok pesantren yang
dikaji PHBS) dikali 100 %.
Catatan: tidak dihitung sebagai
pembagi bila tidak ada Ponpes

2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI ( Purnama Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Jumlah Posyandu Purnama dan 72% Profil
Mandiri ) Puskesmas dalam waktu 1 tahun Mandiri dibagi jumlah Posyandu Promkes
dikali 100%
2.Poskesdes beroperasi Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , Purnama Jumlah Poskesdes beroperasi yang 97% Profil
dengan strata Madya, dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun berstrata Madya, Purnama dan Promkes
Purnama dan Mandiri waktu tertentu Mandiri dibagi jumlah Poskesdes
yang ada dikali 100%

2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 


1. Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum seseorang Jumlah Penyuluhan NAPZA dibagi 24% Profil
menggunakan NAPZA pada kelompok potensial (generasi jumlah seluruh kegiatan Promkes
muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh penyuluhan pada kelompok
tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun potensial (generasi muda, tokoh
waktu tertentu masyarakat, kader dll) dikali 100%

2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif 


1.Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama Jumlah Desa Siaga Aktif dengan 97% Profil
dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Strata Pratama, Madya, Purnama Promkes
waktu tertentu dan Mandiridibagi jumlah total
desa dikali 100%
2.Desa Siaga Aktif PURI Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Mandiri di Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama 13% Profil
( Purnama Mandiri ) wilayah kerja Puskesams Puskesmas dan Mandiri dibagi jumlah total Promkes
desa Siaga aktif dikali 100%

3.Pembinaan Desa Siaga Pembinaan Desa Siaga oleh petugas Puskesmas minimal Jumlah Desa Siaga yang dibina 100% Profil
1 (satu) kali dalam satu bulan di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah total desa Siaga Promkes
pada kurun waktu tertentu dikali 100 %

2.1.1.6. Promosi Kesehatan


1.Promosi kesehatan untuk Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi Jumlah Puskesmas dan 100% Profil
program prioritas di dalam kesehatan program prioritas kepada masyarakat minimal Jaringannya melakukan promosi Promkes
gedung Puskesmas dan 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 60 menit kesehatan program prioritas 12
jaringannya (Sasaran dalam satu tahun kepada masyarakat yang datang ke (dua belas) kali dalam kurun waktu
masyarakat ) Puskesmas dan jaringannya. satu tahun kepada masyarakat yang
datang dibagi jumlah Puskesmas
dan jaringannya di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100 %
2..Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi program priotas melalui Jumlah promosi program prioritas 100% Profil
program prioritas melalui pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar gedung melalui pemberdayaan kepada Promkes
pemberdayan masyarakat di Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing- masyarakat dalam kurun waktu
bidang kesehatan ( kegiatan di masing durasi 120 menit dalam satu tahun kepada satu tahun dibagi jumlah promosi
luar gedung Puskesmas) masyarakat. untuk pemberdayaan masyarakat
12 (dua belas) kali kepada
masyarakat di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun yang
sama dikali 100 %

2.1.1.7 Program Pengembangan 


1. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren oleh Jumlah Poskestren yang dibina 95%
perkembangan Poskestren petugas Puskesmas selama 1 ( satu) tahun di wilayah dibagi jumlah seluruh Poskestren
kerja Puskesmas dikali 100%
2..Poskestren Aktif Poskestren yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri Jumlah Poskestren yang berstrata 29%
di wilayah kerja Puskesmas selama 1(satu) tahun Madya, Purnama dan Mandiri
dibagi jumlah Poskestren yang ada
dikali 100%
3. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Pos Upaya Kesehatan Jumlah Pos UKK yang dibina 95%
perkembangan Pos UKK Kerja (UKK) oleh petugas Puskesmas selama 1 tahun di dibagi jumlah seluruh Pos UKK
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
Catatan: Bila tidak ada Pos UKK
maka tidak dianggap sebagai
pembagi

4. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Pos Pembinaan Jumlah Posbindu PTM yang dibina 95%
perkembangan Posbindu PTM Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) oleh dibagi jumlah seluruh Posbindu
petugas Puskesmas selama 1(satu) tahun PTM dikali 100%

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 


2.1.2.1.Penyehatan Air  
1.Pengawasan Sarana Air Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Sarana Air Jumlah SAB yang di IS dibagi 15% Laporan
Bersih ( SAB ) Bersih (SAB),yaitu jaringan perpipaan,(PDAM, jumlah SAB yang ada dikali 100 % Bulanan
Sambungan rumah, hidran umum, kran umum) , sumur
(sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur
gali terlindung, sumur gali dengan pompa), Perlindungan
Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang
disebut sebagai sistim penyediaan air bersih (SPAM) di
wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu tertentu.
(PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum)
2.SAB yang memenuhi syarat SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis Jumlah SAB yang di IS dan 84% Laporan
kesehatan sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah memenuhi syarat kesehatan dibagi Bulanan
dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan jumlah SAB yang di inspeksi
sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan Sanitasi dikali 100 %
minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

3.Rumah Tangga yang RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah Jumlah RT yang memiliki akses 86% Laporan
memiliki akses terhadap SAB mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB terdekat, SAB dibagi jumlah RT yang ada Bulanan
tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, dikali 100 %
kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 


1.Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Jumlah TPM yang dibina dibagi 55% Laporan
Pengelolaan Makanan Pengelolaan Makanan (restoran/rumah makan, depot air jumlah TPM yang ada dikali 100 Tribulan
( TPM ) minum, Jasa Boga, makanan jajanan, kantin sekolah, %
PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang ada diwilayah
Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait
agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus
memberikan pembinaan terhadap penanggung
jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap
penjamah makanan pada kurun waktu tertentu

2.TPM yang memenuhi syarat TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, kualitas Jumlah TPM yang memenuhi 40% Laporan
kesehatan makanan memenuhi syarat tidak berpotensi menimbulkan syarat kesehatan dibagi jumlah Tribulan
kontaminasi atau dampak negatif kesehatan, lebih valid TPM yang dibina dikali 100 %
apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan
sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar  


1..Pembinaan sanitasi Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Jumlah rumah yang tidak 30% Laporan
perumahan Lingkungan (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat yang di IS dibagi Bulanan
memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas jumlah seluruh rumah yang tidak
pada kurun waktu tertentu memenuhi syarat kesehatan dikali
100 %
2.Rumah yang memenuhi Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah rumah yang memenuhi 73% Laporan
syarat kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes syarat kesehatan tahun sebelumnya Bulanan
No. 1077/2011 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun ditambah rumah sehat hasil IS/IKL
waktu tertentu tahun ini dibagi jumlah rumah
yang ada dikali 100 %
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )  
1.Pembinaan sarana TTU Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang Jumlah TTU yang dibina dibagi 87,5% Laporan
meliputi rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jumlah TTU yang ada dikali 100 % Tribulan
jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas
( Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta ,
Hotel, Pasar, Tempat Wisata) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

2.TTU yang memenuhi syarat TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai Jumlah TTU yang memenuhi 61% Laporan
kesehatan dengan pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup syarat kesehatan dibagi jumlah Tribulan
aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko TTU yang dibina/yang diperiksa
negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan dikali 100 %
sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 


1.Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan Jumlah pasien PBL yang 10% Laporan
kepada pasien/penderita Penyakit yang Berbasis dikonseling dibagi dengan jumlah Bulanan
Lingkungan (PBL), yaitu (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, Pasien PBL di wilayah Puskesmas Puskesmas
Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, dikali 100 % (LB1)
Kecacingan, Kulit, Pes, Leptopirosis,keracunan makanan
dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu . Data pasien PBL yang dikonseling adalah
data tahun sebelumnya (n-1)

2. Inspeksi Sanitasi PBL Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan Jumlah IS sarana pasien PBL 40% Laporan
terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling dibagi jumlah pasien yang Bulanan
dikonseling/terindikasi PBL dikali Puskesmas
100%
3.Intervensi terhadap pasien Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap Jumlah pasien PBL 40% Laporan
PBL yang di IS faktor risiko PBL. menindaklanjuti dan atau ditindak Bulanan
lanjuti saran perbaikan terhadap Puskesmas
faktor risiko PBL dibagi jumlah IS
dikali 100%

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 


1.Rumah Tangga memiliki RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut Jumlah RT yang memiliki akses 85% Laporan
Akses terhadap jamban sehat dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban sehat dibagi jumlah Rumah Bulanan
jamban terdekat.mengakses terhadap jamban sehat di yang ada dikali 100 % Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 (satu) tahun
2.Desa/kelurahan yang sudah Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada Jumlah Desa/Kelurahan yang 60% Laporan
ODF yang berperilaku buang air besar di sembarangan tempat sudah ODF dibagi jumlah Bulanan
tetapi sudah buang air besar di tempat yang desa/kelurahan yang ada dikali 100 STBM
terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu.Setiap %
Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 (satu) Desa ODF
(Open Defecation Free) setiap tahunnya

3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke badan air, Jumlah jamban yang memenuhi 65% Laporan
dapat mencegah kontak antara manusia dan tinja,, tinja di syarat kesehatan dibagi jumlah Bulanan
tempat yang tertutup, dapat mengurangi resiko terjadinya jamban yang ada dikali 100 % STBM
penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap
lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan,
lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran
(sistem leher angsa, ada septic tank dll)

4.Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk Jumlah Desa/ Kelurahan yang 75% Laporan
STBM di Puskesmas merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan metode diberdayakan dibagi jumlah Desa/ Bulanan
pemicuan, penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan Kelurahan yang ada dikali 100 % STBM.
lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat Permenkes
desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, RI No 3/
MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) 2014
elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh tentang
masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang STBM
tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air
minum dan makanan yang aman, mengelola sampah
dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman

2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 


2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk Kunjungan pertama kali Ibu hamil untuk mendapatkan Jumlah Ibu hamil yang 100% Laporan
ibu hamil (K1) pelayanan antenatal/Ante Natal Care (ANC)sesuai mendapatkan pelayanan ANC PWS KIA
standar oleh petugas kesehatan pada kurun waktu tertentu. sesuai standar (K1) dibagi sasaran
ibu hamil dikali 100%
2.Pelayanan kesehatan untuk Jumlah Ibu hamil yang 100% Laporan
ibu hamil (K4) mendapatkan pelayanan ANC PWS KIA.
sesuai standar (K4)dibagi sasaran
Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama
ibu hamil dkali 100%
kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester I, satu
kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III yang
dilakukan Bidan dan atau Dokter

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan


kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu:
a)Timbang berat badan dan ukur tinggi
badan; b) Ukur tekanan
darah; c) Nilai status gizi
(Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e) Tentukan presentasi janin
dan Denyut Jantung Janin (DJJ);
f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90
tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah
(bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan
protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian
pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.
i)
Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
j) Temu wicara (konseling)
(Standar Pelayanan Minimal ke 1)
3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan
tenaga kesehatan (Pn) tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan kesehatan yang kompeten dibagi PWS-KIA
pada kurun waktu tertentu (Standar Pelayanan Minimal ke sasaran ibu bersalin dikali 100%
2)
3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan
tenaga kesehatan di fasilitas tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan kesehatan yang kompeten di PWS-KIA
kesehatan (Pf) di fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun waktu tertentu fasilitas pelayanan kesehatan
dibagi jumlah sasaran ibu bersalin
dikali 100%
4.Pelayanan Nifas oleh Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan Jumlah ibu nifas yang memperoleh 97% Laporan
tenaga kesehatan (KF) 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 3 kali pelayanan nifas sesuai PWS-KIA
(tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 standar dibagi sasaran ibu bersalin
(tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke dikali 100%
28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42
(termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta
persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu
tertentu
5.Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas 80% Laporan
kebidanan (PK) definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dan rujukan dengan komplikasi kebidanan yang PWS-KIA
pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam mendapatkan pelayanan sampai
jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, selesai dibagi 20% sasaran ibu
perdarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan, hamil dikali 100%
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan
letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat,
sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan
ganda dan kasus non obstetri.

2.1.3.2. Kesehatan Bayi 


1.Pelayanan Kesehatan Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar Jumlah neonatus yang mendapat 100% Laporan
neonatus pertama ( KN1) pada 6 ( enam) sd 48 (empat puluh delapan) jam setelah pelayanan sesuai standar pada 6-48 PWS-KIA
lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi Inisiasi jam setelah lahir di bagi sasaran
Menyusu Dini (IMD), salep mata, perawatan tali pusat, lahir hidup dikali 100%
injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)

2.Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan Jumlah neonatus umur 0-28 hari 100% Laporan
Neonatus 0 - 28 hari (KN kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) kali yang memperoleh 3 kali pelayanan PWS KIA
lengkap) dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam kunjungan neonatal sesuai standar
setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali dibagi sasaran lahir hidup dikali
pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu ( Standar 100%
Pelayanan Minimal ke 3)

3.Penanganan komplikasi Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan Jumlah neonatus dengan 80% Laporan
neonatus sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada komplikasi yang mendapat PWS-KIA
tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu penanganan sesuai standar dibagi
tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus 15% sasaran lahir hidup kali 100%
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus,
hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan
Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk
klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan 97% PWS-KIA
hari - 11 bulan standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada yang telah memperoleh 4 kali
umur 29 hari – 2 bulan; 1 (satu) kali pada umur 3-5 pelayanan kesehatan sesuai standar
bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali dibagi sasaran bayi dikali 100%
pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN
lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan
tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 ,
pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar
lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 


1. Pelayanan kesehatan anak Anak balita umur 12-59 bulan yang memperoleh Jumlah anak balita umur 12-59 85% Laporan
balita (12 - 59 bulan) pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan bulanyang memperoleh pelayanan PWS-KIA
pertumbuhan minimal 8 (delapan) kali dalam 1 (satu) kesehatan sesuai standar dibagi
tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali sasaran anak balita dikali 100%
dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu
tertentu.

2. Pelayanan kesehatan balita Balita umur 0-59 bulan yang memperoleh pelayanan Jumlah balita umur 0-59 bulan 100% Laporan
(0 - 59 bulan) sesuai standar, meliputi penimbangan minimal yang mendapat pelayanan PWS-KIA
8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pengukuran kesehatan balita sesuai standar
panjang/ tinggi badan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) dibagi sasaran balita dikali 100%
tahun; pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun dan pemberian Imunisasi dasar
lengkap dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. ( Standar
Pelayanan Minimal ke 4)

2.Pelayanan kesehatan Anak Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang memperoleh Jumlah anak umur 60-72 bulan 81% Laporan
pra sekolah (60 - 72 bulan) pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan yang memperoleh pelayanan PWS-KIA
pertumbuhan minimal 8 ( delapan) kali dalam 1 (satu) kesehatan sesuai standar dibagi
tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali sasaran anak prasekolah dikali
dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu. 100%

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 


1. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ 100% Laporan
SD/MI/SDLB yang pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai SDLB yang melaksanakan bulanan
melaksanakan pemeriksaan Buku Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan pemeriksaan penjaringan kesehatan ARU
penjaringan kesehatan Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada dibagi jumlah seluruh sekolah
kurun waktu tertentu . setingkat SD/MI/ SDLB yang ada
dikali 100%
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan Jumlah sekolah setingkat 100% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai SMP/MTs/ SMPLB yang bulanan
melaksanakan pemeriksaan Petunjuk Teknis Penjaringan dan Pemeriksaan Berkala) di melaksanakan pemeriksanaan ARU
penjaringan kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan dibagi
jumlah sekolah setingkat
SMP/MTs/ SMPLB yang ada
dikali 100%

3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang Jumlah sekolah setingkat 92,5% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMA/MA/SMK/SMALB yang bulanan
yang melaksanakan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan melaksanakan pemeriksanaan ARU
pemeriksaan penjaringan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas penjaringan kesehatan dibagi
kesehatan pada kurun waktu tertentu . jumlah sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang ada
dikali 100%

4.Pelayanan Kesehatan pada Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan Jumlah murid kelas I setingkat 100% Laporan
Usia Pendidikan Dasar kelas pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai SD/MI/SDLB yang diperiksa bulanan
I setingkat SD/MI/SDLB Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi ARU
Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah riil murid kelas I
tertentu . SD/MI/SDLB dan setingkat dikali
100%

5.Pelayanan Kesehatan pada Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah murid kelas VII setingkat 100% Laporan
Usia Pendidikan Dasar kelas mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMP/ MTs/ SMPLB yang bulanan
VII setingkat kesehatan (sesuai Petunujuk Teknis Penjaringan diperiksa penjaringan kesehatan ARU
SMP/MTs/SMPLB Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja dibagi jumlah riil murid kelas VII
Puskesmas pada kurun waktu tertentu . setingkat SMP/ MTs/ SMPLB
dikali 100%

6.Setiap anak pada usia Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan dasar, Jumlah semua anak usia 100% Buku
pendidikan dasar minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan pendidikan dasar kelas 1 dan 7 Rapor
mendapatkan skrining oleh Puskesmas. meliputi : a) yang ada di wilayah kerja di Kesehatan
kesehatan sesuai standar Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda wilayah kabupaten/kota tersebut ku
klinis anemia); b) Penilaian tanda vital dalam kurun waktu satu tahun
(tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); ajaran.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
d) Penilaian ketajaman indera penglihatan
dengan poster snellen; e)
Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu
tala; ( Standar Pelayanan Minimal ke 5)
7. Murid kelas X setingkat Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang Jumlah murid kelas X setingkat 92,5% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMA/MA/SMK/SMALB dan bulanan
yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas setingkat yang diperiksa ARU
kesehatan pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan dibagi
jumlah riil murid kelas X setingkat
SMA/SMK/SMALB dikali 100%

8.. Pelayanan kesehatan Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang tidak Jumlah remaja yang sekolah dan 68% Laporan
remaja sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja yang tidak sekolah yang mendapat bulanan
berupa KIE ( Komunikasi, Informasi dan edukasi) pelayanan kesehatan remaja berupa ARU
pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja skrining, pelayanan medis dan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu . konseling dibagi jumlah remaja
pada Badan Pusat Statistik (BPS)
dikali 100%

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 


1.KB aktif (Contraceptive Peserta KB baru dan lama yang masih aktif menggunakan Jumlah Peserta KB aktif dibagi 70% LB3
Prevalence Rate/ CPR) alat dan obat kontrasepsi (alokon) terus menerus hingga jumlah PUS dikali 100% USUB
saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada
kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah
akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang
akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam
1(satu) tahun kalender

2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali Jumlah peserta KB baru dibagi 10% LB3
menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka yang jumlah PUS dikali 100% USUB
pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat
minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .

3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan kontrasepsi Jumlah peserta KB yang <3 ,5 % LB3
(drop out) dalam 1 (satu) tahun kalender diwilayah kerja mengalami komplikasi dibagi USUB
Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop out jumlah KB aktif dikali 100%
tidak termasuk mereka yang ganti cara. Jumlah peserta KB yang drop out
dibagi jumlah peserta KB aktif
dikali 100 %.
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
< 3,5% = 100%;
3,5 - 4,5% = 75%;
>4,5-7,5%=50%; >7,5
-10%=25% >10% = 0%
4. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan Jumlah peserta KB yang < 3 ,5 % LB3
komplikasi kesehatan dan mengarah pada keadaan patologis sebagai mengalami komplikasi dibagi USUB
akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat jumlah KB aktif dikali 100%
kontrasepsi yang digunakan seperti perdarahan, infeksi/ Jumlah peserta KB yang drop out
abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, dibagi jumlah peserta KB aktif
hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan dikali 100 %.
Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam Catatan untuk kinerja
periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta Puskesmas:
dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan < 3,5% = 100%;
MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu 3,5 - 4,5% = 75%;
tertentu > 4,5-7,5%=50%; >
7,5 -10%=25% > 10%
= 0%

5. Peserta KB mengalami efek Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan Jumlah peserta KB yang < 12,50% LB3
samping kesehatan mengarah pada keadaan fisiologis, sebagai mengalami efek samping KB USUB
akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat dibagi Jumlah peserta KB aktif
kontrasepsi yang digunakan spooting, amenore, pusing, dikali 100 %
sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri Catatan untuk kinerja
tempat insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang Puskesmas:
terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 <12,5% = 100%;
(satu) kali serta dihitung per metode IUD, implant, suntik, 12,5 -15% = 75%;
pil , MOP, MOW >15-17,5%=50%;
>17,5-20%=25% >20% =
0
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia kurang dari 20 Jumlah PUS 4T ber KB dibagi 80% LB3USUB
tahun, berusia lebih dari 35 tahun, telah memiliki anak jumlah PUS dengan 4T dikali 100 ,
hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum %
berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung Jumlah PUS yang mengikuti KB 60% LB3USUB
sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari sesudah pasca persalinan dibagi jumlah
melahirkan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu persalinan dikali 100 %
tertentu
8. Ibu hamil yang diperiksa Ibu hamil yang melakukan ANC pertama kali/kunjungan Jumlah ibu hamil K1 yang 95% LAPORA
HIV pertama ke Puskesmas ( K1) dan diperiksa Human Imuno diperiksa HIV dibagi ibu hamil K1 N PPIA
Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada dikali 100 %
kurun waktu tertentu

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1.Pemberian kapsul vitamin A Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru Jumlah bayi umur 6-11 bulan 85% LB3-Gizi
dosis tinggi pada bayi umur 6- (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun mendapat kapsul Vitamin A biru
11 bulan waktu tertentu pada kurun waktu tertentu (100.000 IU) dibagi jumlah bayi
umur 6-11 bulan yang ada dikali
100%
2.Pemberian kapsul vitamin Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A Jumlah anak balita umur 12-59 85% LB3-Gizi
A dosis tinggi pada balita merah (200.000 IU) 2 kali pertahun di wilayah kerja bulan mendapat kapsul vitamin A 2
umur 12-59 bulan 2 (dua) kali Puskesmas pada kurun waktu tertentu ( dua) kali per tahun dibagi jumlah
setahun anak balita umur 12-59 bulan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%

3.Pemberian 90 tablet Besi Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 Jumlah ibu hamil dapat 90 95% LB3-Gizi
pada ibu hamil (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah kerja (sembilan puluh) tablet Besi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu kumulatif dibagi jumlah sasaran
bumil di wilayah kerja Puskesmas
kerja dikali 100%
4.Pemberian Tablet Tambah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) Jumlah remaja putri yang 30% LB3-Gizi
Darah pada Remaja Putri tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu mendapat 1 (satu) tablet tambah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu darah per minggu dibagi jumlah
remaja putri di suatu wilayah kerja
dikali 100%

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 


1.Pemberian PMT-P pada Balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT Jumlah balita kurus yang 85% LB3-Gizi
balita kurus pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah kerja pada kurun ditemukan dan mendapat PMT
waktu tertentu.Balita kurus yaitu balita yang secara pemulihan dibagi jumlah balita
antropometri berdasarkan berat badan menurut tinggi kurus yang ditemukan di wilayah
badan di bawah -2 SD ( menurut Z-score) kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%

2. Ibu Hamil KEK yang Bumil KEK dengan LILA<23,5 cm yang ditemukan dan Jumlah bumil KEK yang mendapat 80% LB3-Gizi
mendapat PMT-Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah kerja PMT pemulihan dibagi jumlah
Puskesmas pada kurun waktu tertentu bumil KEK di wilayah kerja
Puskesams pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
3..Balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat Jumlah balita gizi buruk yang 100% LB3-Gizi
perawatan sesuai standar perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah mendapat perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu. tatalaksana gizi buruk dibagi
Balita gizi buruk yaitu balita yang secara antropometri jumlah balita gizi buruk yang
berdasarkan berat badan menurut tinggi badan kurang ditemukan dikali 100%
dari -3 SD ( menurut Z-score)

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi


1.Penimbangan balita D/S Balita yang ditimbang berat badannya di wilayah kerja Jumlah balita yang ditimbang berat 80% LB3-Gizi
Puskesmas pada kurun waktu tertentud badannya (D) dibagi jumlah balita
yang ada ( S) dikali 100%

2.Balita naik berat badannya Balita yang naik berat badannya sesuai dengan standar di Jumlah balita yang naik berat 60% LB3-Gizi
(N/D) wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu badannya sesuai dengan standar
(N) dibagi jumlah balita yang naik
dan tidak naik berat badannya
(N+T) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu dikali
100%

3.Balita Bawah Garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis Jumlah balita yang grafik < 1,8% LB3-Gizi
(BGM) merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pada kurun pertumbuhannya berada di bawah
waktu tertentu garis merah pada KMS dibagi
jumlah balita yang ditimbang di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali 100%
Catatan
untuk kinerja Puskesmas:
<1,8 % =
100%; 1,8 - 2 % =
75%; >2- 2,25 % =
50%; >2,25 - 2,5 %
= 25% > 2,5 % =
0%

4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di Jumlah rumah tangga yang 90% Survei
mengkonsumsi garam wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu mengkonsumsi garam
beryodium beryodium.dibagi jumlah rumah
tanngga yang disurvei di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%

5.Ibu Hamil Kurang Energi Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas Jumlah ibu hamil dengan LiLA < 19,7% LB3-Gizi
Kronis (KEK) (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah
Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu ibu hamil diukur LiLA dikali 100%
Catatan
untuk kinerja Puskesmas:
< 19,7= 100%
19,7 - 22,5%= 75% > 22,5 -
25%= 50%
> 25 -27,5%= 25% >
27,5 -30%= 0%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan Bayi usia 6 bulan yang di beri ASI saja tanpa makanan/ Jumlah bayi usia 6 bln mendapat 47% LB3-Gizi
mendapat ASI Eksklusif cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral ASI Eksklusif di suatu wilayah
pada periode tertentu di bagi
jumlah bayi 0 - 6 bulan yang di
periksa
7. Bayi yang baru lahir Proses menyusu di mulai secepatnya segera setelah Jumlah bayi baru lahir yang 47% LB3-Gizi
mendapat IMD (Inisiasi lahir,IMD di lakukan dg cara kontak kulitke kulit bayi mendapat IMD di satu wilayah
Menyusu Dini ) dgn ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal pada periode tertentu di bagi
1 jam jumlah seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah pada periode tertentu
di kalikan 100 %

8 Balita pendek (Stunting ) Keadaan balita gizi kurang yang diukur menurut indeks Jumlah balita stunting di bagi < 25,2 LB3-Gizi
panjang badan atau tinggi badan menurut umur kurang dengan jumlah balita yang di dan bulan
dari -2 standar deviasi (PB/U atau TB/U < -2 SD ) periksa dikali 100 % timbang
berdasarkan standar WHO Antro 2005 Catatan kinerja
Puskesmas: < 25,2
= 100% 25.2 -
<30 = 75% 30 -
<35 = 50% 35 - <40
= 25% >40 =
0%

2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 


2.1.5.1. Diare 
1.Pelayanan Diare Balita Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan Jumlah balita Diare yang 100% Diare.04.B
kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu ditemukan dibagi target dikali ln.Pkm
tertentu. 100% (Rekapitul
asi Kasus
Diare di
dalam dan
Target = (20% x luar
843/1000) x jumlah balita di Wilayah
wilayah kerja Puskesmas Puskesmas
)

2. Penggunaan oralit pada Penderita Diare balita yang berobat mendapat oralit di Jumlah penderita Diare balita yang 100% Register
balita diare sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas diberi oralit di sarana kesehatan Diare
pada kurun waktu tertentu dan kader dibagi total penderita
Diare balita dikali 100 %

3. Penggunaan Zinc pada Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc di wilayah Jumlah penderita diare balita yang 100%
balita diare kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi tablet Zinc dibagi jumlah
penderita diare balita dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 Kegiatan LROA secara terus 100% Form 13
Layanan Rehidrasi Oral Aktif kegiatan LRO, yaitu 1. menerus dalam 3 bulan terakhir A, 13 B
(LROA) Layanan konseling rehidrasi diare/promosi upaya dalam periode pelaporan tahun ( Register
rehidrasi oral dan pemberian Zinc berjalan harian
2. Tata laksana diare LROA dan
3. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat Laporan
tentang diare dan upaya pencegahan dan bulanan
penanggulangannya LROA)
4. Pemberian pelayanan penderita diare dengan dehidrasi
ringan sampai sedang
5.Observasi penderita diare dengan dehidrasi ringan
sampai sedang paling sedikit 3 ( tiga) jam
6.Mengajarkan pada orang
tua/pengasuh/keluarganya cara penyiapan oralit dan
banyak oralit yang harus diminum

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 


Pemuan penderita Pneumonia Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di Jumlah penderita Pnemonia balita 85% Register
balita wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani dibagi target balita ISPA/Pneu
dikali 100%. monia

2.1.5.3.Kusta 
1. Pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah Jumlah kontak dari kasus Kusta lebih Register
kasus Kusta baru lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita baru yang diperiksa dalam 1 (satu) dari kohort PB
Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak tahun dibagi jumlah kontak dari 80% dan MB
yang ada disekitar penderita sejumlah 25 orang di wilayah kasus Kusta baru seluruhnya dikali
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100%

2. Kasus Kusta yang Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Fungsi Jumlah penderita Kusta yang lebih Register
dilakukan PFS secara rutin Syaraf (PFS) yang masih berobat secara rutin (12 kali diperiksa PFS dalam 1 tahun dari kohort PB
untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk PB/Pauci secara rutin dibagi jumlah seluruh 95% dan MB
Basiler) diantara seluruh penderita dalam 1 (satu) tahun penderita dalam 1 tahun dikali 100
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu %
Catatan: tidak dihitung sebagai
pembagi bila tidak ada kasus kusta
3. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe Jumlah penderita baru PB 1 (satu) lebih Register
PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) dari kohort PB
sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di tahun sebelumnya menyelesaikan 90% dan MB
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu pengobatan tepat waktu dibagi
jumlah penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2 (dua)
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan dikali 100%

4. Penderita baru pasca Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) dan Jumlah penderita baru PB dan MB lebih Register
pengobatan dengan score tipe MB (dari 2 tahun sebelumnya) yang menyelesaikan yang menyelesaikan pengobatan dari kohort PB
kecacatannya tidak bertambah pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan yang tepat waktu dengan score 97% dan MB
atau tetap tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB kecacatannya tidak bertambah /
dan MB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tetap dibagi jumlah penderita baru
tertentu yang memulai Multi Drug Therapi
(MDT) pada period kohort yang
sama dikali 100%

5. Kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak menyelesaikan Jumlah kasus PB / MB yang tidak Kurang Register
pengobatan tepat waktu, meliputi penderita PB tidak menyelesaikan pengobatan tepat dari 5% kohort PB
ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat waktu dibagi jumlah kasus baru dan MB
lebih dari 6 (enam) bulan, diantara kasus baru yang PB/MB yang mendapat pengobatan
mendapat pengobatan pada periode 1 (satu) tahun. pada periode yang sama dikalikan
100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
<5% = 100%;
5 - 7,5% = 75%;
>7,5-10%=50%;
>10 -15%=25% >15%
= 0%
6. Proporsi tenaga kesehatan Prosentase tenaga kesehatan yang ada telah tersosialisasi Jumlah tenaga kesehatan telah lebih
Kusta tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan yang ada mendapat sosialisasi kusta dibagi dari
jumlah seluruh tenaga kesehatan 95%
dikali 100%
7. Kader kesehatan Kusta Kader kesehatan yang telah tersosialisasi Program P2 Jumlah kader kesehatan telah lebih
tersosialisasi Kusta terutama untuk membantu penemuan suspect Kusta mendapat sosialisasi kusta dibagi dari
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah seluruh kader kesehatan 95%
dikali 100% Catatan: bila tidak
ada kasus kusta tidak dianggap
sebagai pembagi

8. SD/ MI telah dilakukan SD/ MI yang ada Kusta telah dilakukan screening Kusta Jumlah SD / MI telah dilakukan 100%
screening Kusta pada kurun waktu tertentu screening Kusta dibagi jumlah
seluruh SD / MI dikali 100%
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
1.Semua kasus TB yang Jumlah semua kasus TB yang ditemukan, diobati dan Jumlah semua kasus TB yang 100% (TB 07,
ditemukan dan diobati dilaporkan dalam SITT online ditemukan, diobati, dan dilaporkan TB 07
dalam SITT online dibagi target bdan TB
penemuan semua kasus TB dikali 07)
100%

2.Penemuan terduga kasus TB Terduga TB adalah semua orang yang mempunyai gejala Terduga TB adalah jumlah kasus 100% (TB 07,
utama batuk berdahak atau batuk miniml 2 minggu TB BTA positif tahun 2017 dibagi TB 07
diperiksa dahaknya. Standar Pelayanan Minimal 11 (jumlah semua kasus TB yang bdan TB
dilaporkan tahun 2017 dikali 10) 07)

3.Angka Keberhasilan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan Jumlah semua kasus TB yang 90% TB 08
pengobatan semua kasus TB lengkap di antara semua kasus TB yang diobati, dicatat sembuh dan pengobatan lengkap SITT
( Success Rate/SR) dan dilaporkan di SITT online dibagi jumlah semua kasus TB online
yang diobati, dicatat dan
dilaporkan
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 
1.Anak sekolah (SMP dan Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah Jumlah anak sekolah (SMP dan 100% Data dari
SMA/sederajat) yang sudah disuluh atau dijelaskan tentang penyakit HIV/AIDS di SMA/sederajat) yang laporan
dijangkau penyuluhan wilayah kerja Puskesmas selama bulan pada kurun waktu mendapatkan penyuluhan kegiatan
HIV/AIDS tertentu HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh penyuluha
anak sekolah (SMP dan n
SMA/sederajat) di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%

2. Orang yang beresiko Setiap orang yang beresiko terinfeksi HIV ( ibu hmil, TB, Jumlah orang yang beresiko 100% Data dari
terinfeksi HIV mendapatkan pasien Infeksi Menular Sexual (IMS), waria, Warga terinfeksi HIV dibagi Jumlah orang SIHA
pemeriksaan HIV Binaan Pemasyarakatan (WBP) , pengguna napza beresiko terinfeksi HIV yang ( Sistim
mendapatkan pemeriksaan HIV oleh tenaga kesehatan mendapatkan pemeriksaan HIV Informasi
sesuai kewenangannya di Puskesmas dan jaringannya sesuai standar di Puskesmas dan HIV
serta lapas/rutan narkotika ( Standar Pelayanan Minimal jaringannya dalam kurun waktu 1 AIDS)
ke 12) tahun dikali 100%

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja puskesmas Jumlah rumah bebas jentik dibagi lebih
pada kurun waktu tertentu jumlah rumah yang diperiksa dari
jentiknya dikali 100 % 95%
2. Penderita DBD ditangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan Jumlah kasus DBD yang ditangani 100%
berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) sesuai standar Tatalaksana
dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan Pengobatan DBD dibagi dengan
DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah seluruh DBD yang
tertentu terlaporkan di wilayah Puskesmas
dikali 100%
Catatan: tidak dihitung
sebagai pembagi bila tidak ada
kasus
3.PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan Jumlah kasus DBD yang dilakukan 100%
pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang lain serta PE dibagi jumlah seluruh kasus
menentukan tindakan penanggulangan fokus selanjutnya. DBD di wilayah Puskesmas dikali
yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah 100%.
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Catatan: tidak dihitung sebagai
pembagi bila tidak ada kasus
DBD

2.1.5.7. Malaria 
1.Penderita Malaria yang Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Darah (SD) Jumlah kasus klinis Malaria yang 100%
dilakukan pemeriksaan SD nya secara laboratorium di wilayah kerja Puskesmas pada diperiksa SD nya secara
kurun waktu tertentu laboratorium dibagi jumlah kasus
Malaria dikali100%
Catatan: tidak
dihitung sebagai pembagi bila
tidak ada kasus malaria

2.Penderita positif Malaria Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan Jumlah penderita Malaria yang 100%
yang diobati sesuai standar laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat mendapat pengobatan ACT sesuai
(ACT) Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax dikali jenis Plasmodium dibagi jumlah
atau campuran yang mendapat pengobatan Artesunat kasus Malaria dikali 100 %
Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan
sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3.Penderita positif Malaria Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya Jumlah kasus Malaria yang telah 100% Register
yang di follow up pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan dilakukan follow up penderita,
laboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada pengobatannya pada hari ke 7, 14 register
kurun waktu tertentu dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriu
laboratoriumnya negatif dibagi m
jumlah kasus Malaria dikali 100 %

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 


1.Cuci luka terhadap kasus Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang Jumlah kasus gigitan HPR yang 100%
gigitan HPR dilakukan cuci luka di wilayah kerja Puskesmas pada dilakukan cuci luka dibagi jumlah
kurun waktu tertentu kasus gigitan HPR dikali 100 %

2.Vaksinasi terhadap kasus Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan Jumlah kasus gigitan HPR 100%
gigitan HPR yang berindikasi vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu terindikasi yang mendapatkan
tertentu vaksinasi dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi dikali
100% Catatan: tidak
dihitung sebagai pembagi bila
tidak ada kasus rabies

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi


1.IDL (Imunisasi Dasar Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia kurang Jumlah bayi yang mendapat IDL 95% Kohort
Lengkap) dari 1 (satu) tahun telah mendapatkan 1 (satu) kali dibagi jumlah bayi lahir hidup bayi
Hepatitis B, 1(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali dikali 100 %
imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio,
dan 1 (satu) kali imunisasi MR / Measles Rubella di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2. UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) desa adalah Jumlah bayi IDL dibagi jumlah 95% Kohort
kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada di bayi lahir hidup dikali 100 % bayi
desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di
wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu.

3.Imunisasi Lanjutan Baduta Imunisasi Lanjutan Baduta : Imunisasi yang dierikan Jumlah baduta yang mendapat 80%
( usia 18 sd 24 bulan) kepada bayi dibawah usia dua tahun dengan pemberian Imunisasi DPTHB-Hib dan MR
imunisasi DPT-HB-Hib dan MR pada usia 18 bulan dibagi julah baduta dikali 100%
sampai dengan < 24 bulan
4. Imunisasi DT pada anak Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada anak Jumlah murid SD/MI klas I yang 98% Laporan
kelas 1 SD SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun mendpt DT dibagi jumlah murid imunisasi
waktu tertentu SD/MI kelas I yang ada dikali 100 (BIAS)
%
5. Imunisasi Campak pada Hasil cakupan imunisasi campak pada anak SD/MI kelas Jumlah murid SD/MI klas I yang 98% Laporan
anak kelas 1 SD 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu mendpt campak dibagi jumlah imunisasi
murid SD/MI kelas I yang ada (BIAS)
dikali 100 %
6. Imunisasi TT pada anak SD Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Toxoid) pada anak Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 98% Laporan
kelas 2 dan 3 SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja Puskesmas pada 3 yang mendpt TT dibagi jumlah imunisasi
kurun waktu tertentu murid SD/MI kelas 1 dan 2 yang TT
ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT5 pada WUS Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT pada WUS Jumlah WUS yang status TT 5 85% Laporan
(15-49 th) (Wanita Usia Subur) umur 15-49 tahun dengan status dibagi Jumlah WUS tahun yang imunisasi
TT5 (Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja Puskesmas sama dikali 100 % TT
pada kurun waktu tertentu
8.Imunisasi TT2 plus bumil Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia 15-49 Jumlah bumil yang status (T2 + T3 85% Kohort ibu
(15-49 th) tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau Td kedua) + T4 +T 5) dibagi jumlah bumil dan
ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja tahun yang sama dikali 100 % Laporan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu Imunisasi
TT
9. Pemantauan suhu lemari es Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 (dua) Jumlah bulan pemantauan (grafik) 100% Buku
vaksin kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu di suhu lemari es pagi dan sore tiap grafik suhu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu hari (lengkap harinya) dibagi per lemari
jumlah bulan dalam setahun (12 es
bulan) dikali 100 %
10..Ketersediaan catatan stok Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan kebutuhan Pengisian buku Stok dibagi 12 100% Buku stok
vaksin maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku bulan dikali 100 % vaksin
stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
11. Laporan KIPI Zero Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Ikutan Jumlah Laporan KIPI Non Serius 90% Laporan
reporting / KIPI Non serius Paska Imunisasi) non serius yang lengkap di wilayah dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali KIPI
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100 %

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)


1. Laporan STP yang tepat Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang tepat Jumlah laporan STP tepat waktu >80% Laporan
waktu waktu sampai dengan tanggal 5 ( lima) setiap bulan. (Ketepatan waktu) dibagi jumlah STP
laporan (12 bulan) dikali 100 %
2.Kelengkapan laporan STP Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) bulan di Jumlah laporan STP yang lengkap > 90% Laporan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu (kelengkapan laporan) dibagi STP
jumlah laporan (12 bulan) dikali
100 %
3.Laporan C1 tepat waktu Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai dengan Jumlah laporan C1 tepat waktu >80% Laporan
tanggal 5 setiap bulan. dibagi jumlah laporan (12 bulan) C1
dikali 100 %
4.Kelengkapan laporan C1 Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas Jumlah laporan C1 lengkap dibagi > 90% Laporan
pada kurun waktu tertentu jumlah laporan (12 bulan) dikali C1
100 %
5.Laporan W2 (mingguan) Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap Jumlah laporan W2 tepat waktu >80% Laporan
yang tepat waktu minggu dibagi jumlah laporan W2 dikali W2
100 %
6.Kelengkapan laporan W2 Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di wilayah kerja Jumlah laporan W2 yang diterima > 90% Laporan
(mingguan) Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (52 minggu) W2
dikali 100 %
7.Grafik Trend Mingguan Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang Jumlah grafik mingguan penyakit 100% Laporan
Penyakit Potensial Wabah digunakan untuk mengamati pola kecenderungan potensial wabah yang terjadi di KLB/ W1
mingguan penyakit potensial wabah di wilayah wilayah kerja Puskesmas dikali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit 100%
Potensial Wabah menurut Permenkes Nomor : 1501
Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah
Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis,
Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009,
Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.

8.Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa Jumlah Desa/ Kelurahan yang 100% Laporan
mengalami KLB (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan mengalami KLB dan ditanggulangi KLB/ W1
ditanggulangi dalam waktu ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh dalam waktu kurang dari 24 (dua
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan puluh empat) jam dibagi jumlah
empat) jam atau Provinsi. Desa/ Kelurahan yang mengalami
KLB dikali 100 %

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1. Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Jumlah Desa/ Kelurahan 40% Portal Web
melaksanakan kegiatan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) melaksanakan kegiatan Posbindu PPTM/
Posbindu PTM PTM dibagi jumlah Desa/ Profil
Kelurahan yang ada diwilayah Tahunan
kerja Puskesmas dikali 100%

2.Sekolah yang ada di wilayah Semua sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Jumlah sekolah yang ada di 50% Laporan
Puskesmas melaksanakan melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ( PP no 109 wilayah Puskesmas melaksanakan verifikasi
KTR Tahun 2012 tentang KTR) KTR dibagi jumlah sekolah di sekolah
wilayah Puskesmas dikali 100% KTR 2 kali
setahun
3. Setiap warga negara Skrining kesehatan usia 15 - 59 tahun dilakukan di Jumlah penduduk usia 15 - 59 100% Layanan
Indonesia usia 15 - 59 tahun Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan tahun yang mendapat pelayanan puskesmas
mendapatkan skrining kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah skrining kesehatan sesuai standar dan
kesehatan sesuai standar daerah minimal 1 tahun sekali meliputi : dibagi jumlah penduduk usia 15 - jaringanny
1. Pemeriksaan Indek Masa Tubuh ( IMT) dan lingkar 59 tahun di wilayah kerja a
perut 2.Pemeriksaan tekanan puskesmas dikali 100%
darah 3. Pemeriksaan gula darah
bagi usia ≥ 40 tahun dan ≥ 15 tahun dengan obesitas
4. Wawancara dengan SRQ
20 ( 20 Self Reporting Questionnare) 5.
Pemeriksaan tajam penglihatan 6. Pemeriksaan
tajam pendengaran 7. Pemeriksaan Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara
Klinis oleh Petugas Kesehatan (SADANIS) bagi wanita
usia 30 - 59 tahun.. ( Standar Pelayanan Minimal Ke 6)
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019 276

TARGET SASARAN TARGET


No. SASARAN RIIL KET.
PKP SPM PKP SPM
Januari Pebruari
1 5 6 7 8 9 10
2.1.UKM Esensial  
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan   
2.1.1.1.Tatanan Sehat 
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS 2375 59% 1401 0 11875
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) 20 69% 14 0 37

3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 12 100% 12 0 12

4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 28 64% 18 0 68


5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat 12 49% 6 0 22
Kerja (klasifikasi IV)
6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok 1 29% 0 0 1
Pesantren (Klasifikasi IV)

2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan 
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga 264 100% 264 0
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 40 100% 40 0
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan 24 100% 24 0
4. Kegiatan intervensi pada TTU 56 100% 56 0
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 24 100% 24 0
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 2 100% 2 0

2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri ) 44 72% 32 0
2.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri 8 97% 8 0

2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 


1. Penyuluhan Napza 6 24% 1 0

2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif 


1.Desa Siaga Aktif 44 97% 43 0
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri ) 12 13% 2 0
3.Pembinaan Desa Siaga 100%

2.1.1.6. Promosi Kesehatan


1.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung 12 100% 12 0
Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
2..Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui pemberdayan 12 100% 12.0 0
masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

2.1.1.7 Program Pengembangan 


1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 33 95% 31 0
2..Poskestren Aktif 144 29% 42 0
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK 12 95% 11 0
4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM 95%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 
2.1.2.1.Penyehatan Air  
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 11250 15% 1687.5 0
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan 1688 84% 1417.92 0
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 11875 86%

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 


1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 121 55% 67 0
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan 67 40% 27 0

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar  


1..Pembinaan sanitasi perumahan 10018 30% 3005 0
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 3005 73%

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )  


1.Pembinaan sarana TTU 67 87,5% #VALUE!
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan #VALUE! 61% #VALUE! #VALUE!

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 


1.Konseling Sanitasi 7316 10% 732 0
2. Inspeksi Sanitasi PBL 732 40% 293 0
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 293 40% 117 0

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 


1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat 11875 85% 10094 0
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF 12 60% 7 0
3.Jamban Sehat 10329 65% 6714 0
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 12 75% 9 0

2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 


2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 531 100% 531 0
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 531 100% 100% 531 531
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 109 100% 109 0
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Pf) 100% 100% 0

4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 554 97% 537 0


5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 554 80% 100% 443 554

2.1.3.2. Kesehatan Bayi 


1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1) 100%
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap) 2193 100% 100% 2193 2193
3.Penanganan komplikasi neonatus 543 80% 434 0
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 97%

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 


1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 3 85% 3 0
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 476 100% 476 476
2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) 267 81% 216 0

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 


1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan 100%
penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan 6214 100% 6214 0
penjaringan kesehatan
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan 6214 92,5% #VALUE! 0
pemeriksaan penjaringan kesehatan
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I setingkat 4226 100% 4226 0
SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas VII setingkat 4226 100% 4226 0
SMP/MTs/SMPLB
6.Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining 4226 100% 4226 0
kesehatan sesuai standar
7. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa 551 92,5% #VALUE! 0
penjaringan kesehatan
8.. Pelayanan kesehatan remaja 510 68% 347 0

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 


1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 70%
2. Peserta KB baru 581 10% 58 0
3. Akseptor KB Drop Out 2193 <3 ,5 % #VALUE! 0
4. Peserta KB mengalami komplikasi 543 < 3 ,5 % #VALUE! 0
5. Peserta KB mengalami efek samping 534 < 12,50% #VALUE! 0
6. PUS dengan 4 T ber KB 80%
7. KB pasca persalinan 7440 60% 4464 0
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 37 95% 35 0

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1.Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 743 85% 632 0 316
2.Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 5074 85% 4313 0
(dua) kali setahun 2157
3.Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 725 95% 689 0 58 58
4.Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 1326 30% 398 0

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 


1.Pemberian PMT-P pada balita kurus 124 85% 105 0 9 9
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 109 80% 87 0 8 8
3..Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 100% 84 0
buruk 7 7

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi


1.Penimbangan balita D/S 39360 80% 31488 2624 2624
2.Balita naik berat badannya (N/D) 28908 60% 17345 0 s=2703 1446 1446
3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) 35028 1.8% 631 0 <1,8%xd 39 39
4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 442 90% 398 0 26sampling x 12
5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 794 20% 156 0 <19,7%xK1 13 13
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 96 47% 45 0 23
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 743 47% 349 0 30 29
8 Balita pendek (Stunting ) 5766 25% 1453 0 <25,2%xD 727

2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 


2.1.5.1. Diare 
1.Pelayanan Diare Balita 26 100% 26 0
2. Penggunaan oralit pada balita diare 26 100% 26 0
3. Penggunaan Zinc pada balita diare 100%
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) 1534 100% 1534 0

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 


Pemuan penderita Pneumonia balita 12 85% 10 0

2.1.5.3.Kusta 
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru lebih dari 80% #VALUE! 0
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin 0 lebih dari 95% #VALUE! 0
3. RFT penderita Kusta 0 lebih dari 90% #VALUE! 0
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak lebih dari 97% #VALUE!
bertambah atau tetap
5. Kasus defaulter Kusta 2 Kurang dari 5% #VALUE! 0
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi 0 lebih dari 95% #VALUE! 0
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi lebih dari 95%
8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 573 100% 573 0

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru 0%


1.Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati 531 100% 100% 531 531
2.Penemuan terduga kasus TB 480 100% 480 0
3.Angka Keberhasilan pengobatan semua kasus TB ( Success Rate/SR) 8339 90% 7505 0

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 


1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau 12 100% 12 0
penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV 12 100% 100% 12 12

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 12 lebih dari 95% 12 0
2. Penderita DBD ditangani 12 100% 12 0
3.PE kasus DBD 12 100% 12 0

2.1.5.7. Malaria  0%
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 52 100% 52 0
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT) 52 100% 52 0
3.Penderita positif Malaria yang di follow up 1 100% 1 0

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 


1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 1611 100% 1611 0
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 37 100% 37 0

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi


1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 29312 95% 27846 0
2. UCI desa 95%
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 80%
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 1386 98% 1358 0
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 3562 98% 3491 0
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 1386 98% 1358 0
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85%
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 104 85% 88 0
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 2271 100% 2271 0
10..Ketersediaan catatan stok vaksin 789 100% 789 0
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 181 90% 163 0

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)


1. Laporan STP yang tepat waktu 526 >80% 426 0
2.Kelengkapan laporan STP 584 > 90% 531 0
3.Laporan C1 tepat waktu 344 >80% 279 0
4.Kelengkapan laporan C1 > 90% 0 0
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu 1056 >80% 855 0
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) 44 > 90% 40 0
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100% 0
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu 0 100% 0 0
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 0 40% 0 0
2.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 50%
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan 60 100% 100% 60 60
skrining kesehatan sesuai standar
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov. Des. Total

0
0

0
0
0
0
0
0

0
0

0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0

0
0

0
0

0
0
0

0
0
0
Bandn Bangsy 0

0
0
0

0
0
0

0
0
0
0

0
0
0

0
0

0
0
0
0
0
0
0
0

316 632

2156 4313
58 58 58 57 57 57 57 57 57 57 689
398 398

9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 105
8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 87

7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84

2624 2624 2624 2624 2624 2624 2624 2624 2624 2624 31488
1446 1446 1445 1445 1445 1445 1445 1445 1445 1445 17344
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 458
398 398
13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 156
22 45
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 349
726 1453

0
0
0
0

0
0
0

0
0
0
0
0

0
0

0
0
0

0
0
0

0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
MONITORING KINERJA UKM ESSENSIAL
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : JANUARI

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  8.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 8.0%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 0 55 55 8.3% 8.0% -0.3%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  7.2%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 0 8 8 8.3% 7.6% -0.7%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 0 6 6 8.3% 6.9% -1.4%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 0 6 6 8.3% 7.1% -1.2%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 10.4%
1. Penimbangan balita D/S 31488 0 2674 2674 8.3% 8.5% 0.2%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 0 1321 1321 8.3% 7.6% -0.7%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 0 24 24 8.3% 8.3% 0.0%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 0 8 8 8.3% 8.3% 0.0%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 0 67 67 8.3% 19.2% 10.9%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 0 0 0 8.3% 0.0% -8.3%

MENGETAHUI PANEKAN, 30 JANUARI 2019


KEPALA PUSKESMAS PANEKAN PJ UKM ESSENSIAL PJ PROGRAM GIZI

dr. MOCH. HARIYADI Sunarsih,Amd Keb Sunarsih,Amd Keb


NIP. 19610317 198903 1 008 NIP 19760522 200604 2 019 NIP 19760522 200604 2 019
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 8.3% 0.0%
2. Pemberia 8.3% 0.0%
3. Pemberi 8.3% 8.0%
4. Pemberi 8.3% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
10.0%
5.0%
0.0%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

8.0%

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 8.3% 7.6%
2. Ibu Ha 8.3% 6.9%
3. Balita g 8.3% 7.1%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus


8.3%
10.0%
7.6%
5.0%

0.0%
7.1%
8.3% 6.9%
8.3%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 8.3% 8.5%
2. Balita n 8.3% 7.6%
3. Balita 8.3% 8.3%
4. Rumah 8.3% 0.0%
5. Ibu Ham 8.3% 8.3%
6. Bayi us 8.3% 0.0%
7. Bayi yan 8.3% 19.2%
8. Balita p 8.3%balita D/S
1. Penimbangan 0.0%

8. Balita pendek (Stunting ) 20.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)

8.5%
8.3%
10.0%
8.3% 7.6%
8.3%
19.2% 8.3%0.0%8.3%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
8.3% 8.3%
8.3%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 8.3% 8.0%
2.1.4.2. Penanggulangan
8.3% 7.2%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 8.3% 10.4%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

20.0%

8.0%
10.0%

10.4% 0.0%
7.2%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : PEBRUARI

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 0 302 302 16.6% 47.8% 31.2%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 0 2420 2420 16.6% 56.1% 39.5%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 55 58 113 16.6% 16.4% -0.2%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 0 16.6% 0.0% -16.6%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 8 7 15 16.6% 14.2% -2.4%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 6 6 12 16.6% 13.8% -2.8%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 6 7 13 16.6% 15.5% -1.1%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 2674 2883 5557 16.6% 17.6% 1.0%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 1321 1225 2546 16.6% 14.7% -1.9%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 24 25 49 16.6% 7.8% -8.8%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 0 16.6% 0.0% -16.6%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 8 13 21 16.6% 13.4% -3.2%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 0 33 33 16.6% 73.1% 56.5%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 67 43 110 16.6% 31.5% 14.9%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 0 374 374 16.6% 25.7% 9.1%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 16.6% 47.8%
2. Pemberia 16.6% 56.1%
3. Pemberi 16.6% 16.4%
4. Pemberi 16.6% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 16.6% 14.2%
2. Ibu Ha 16.6% 13.8%
3. Balita g 16.6% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

16.6%
20.0%
14.2%
10.0%

0.0%
15.5%
16.6% 13.8%
16.6%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 16.6% 17.6%
2. Balita n 16.6% 14.7%
3. Balita 16.6% 7.8%
4. Rumah 16.6% 0.0%
5. Ibu Ham 16.6% 13.4%
6. Bayi us 16.6% 73.1%
7. Bayi yan 16.6% 31.5%
8. Balita p 16.6%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)

50.0%
25.7%
17.6%
16.6%
16.6%
16.6%
14.7%
31.5%
16.6%
0.0%
7.8%
16.6%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 16.6%
16.6%
13.4%
16.6%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
73.1%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 16.6% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
16.6% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 16.6% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

40.0%
30.1%
20.0%

0.0%
14.5%
23.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : MARET

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 25.0% 47.8% 22.8%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 25.0% 56.1% 31.1%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 25.0% 16.4% -8.6%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 25.0% 0.0% -25.0%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 25.0% 14.2% -10.8%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 25.0% 13.8% -11.2%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 25.0% 15.5% -9.5%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 25.0% 17.6% -7.4%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 25.0% 14.7% -10.3%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 25.0% 7.8% -17.2%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 25.0% 0.0% -25.0%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 25.0% 13.4% -11.6%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 25.0% 73.1% 48.1%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 25.0% 31.5% 6.5%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 25.0% 25.7% 0.7%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 25.0% 47.8%
2. Pemberia 25.0% 56.1%
3. Pemberi 25.0% 16.4%
4. Pemberi 25.0% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 25.0% 14.2%
2. Ibu Ha 25.0% 13.8%
3. Balita g 25.0% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

40.0%
25.0%
14.2%
20.0%

15.5% 13.8%
0.0%
25.0% 25.0%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 25.0% 17.6%
2. Balita n 25.0% 14.7%
3. Balita 25.0% 7.8%
4. Rumah 25.0% 0.0%
5. Ibu Ham 25.0% 13.4%
6. Bayi us 25.0% 73.1%
7. Bayi yan 25.0% 31.5%
8. Balita p 25.0%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)

50.0%
25.0%
25.7%
25.0%
17.6%
25.0%
14.7%
31.5%
25.0%
0.0%
7.8%
25.0%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
25.0% 0.0%
25.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
25.0%
73.1%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 25.0% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
25.0% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 25.0% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

40.0%
30.1%
20.0%

0.0%
14.5%
23.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : APRIL

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 33.3% 47.8% 14.5%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 33.3% 56.1% 22.8%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 33.3% 16.4% -16.9%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 33.3% 0.0% -33.3%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 33.3% 14.2% -19.1%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 33.3% 13.8% -19.5%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 33.3% 15.5% -17.8%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 33.3% 17.6% -15.7%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 33.3% 14.7% -18.6%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 33.3% 7.8% -25.5%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 33.3% 0.0% -33.3%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 33.3% 13.4% -19.9%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 33.3% 73.1% 39.8%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 33.3% 31.5% -1.8%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 33.3% 25.7% -7.6%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 33.3% 47.8%
2. Pemberia 33.3% 56.1%
3. Pemberi 33.3% 16.4%
4. Pemberi 33.3% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 33.3% 14.2%
2. Ibu Ha 33.3% 13.8%
3. Balita g 33.3% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

33.3%
40.0%

14.2%
20.0%

15.5% 13.8%
0.0%
33.3% 33.3%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 33.3% 17.6%
2. Balita n 33.3% 14.7%
3. Balita 33.3% 7.8%
4. Rumah 33.3% 0.0%
5. Ibu Ham 33.3% 13.4%
6. Bayi us 33.3% 73.1%
7. Bayi yan 33.3% 31.5%
8. Balita p 33.3%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)

33.3%
33.3% 50.0%
33.3%
25.7%
17.6%
14.7%
33.3%
31.5%0.0%
7.8%
33.3%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
33.3% 0.0%
33.3% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
33.3%
73.1%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 33.3% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
33.3% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 33.3% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

40.0%
30.1%
20.0%

0.0%
14.5%
23.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : MEI

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 41.6% 47.8% 6.2%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 41.6% 56.1% 14.5%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 41.6% 16.4% -25.2%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 41.6% 0.0% -41.6%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 41.6% 14.2% -27.4%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 41.6% 13.8% -27.8%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 41.6% 15.5% -26.1%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 41.6% 17.6% -24.0%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 41.6% 14.7% -26.9%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 41.6% 7.8% -33.8%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 41.6% 0.0% -41.6%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 41.6% 13.4% -28.2%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 41.6% 73.1% 31.5%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 41.6% 31.5% -10.1%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 41.6% 25.7% -15.9%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 41.6% 47.8%
2. Pemberia 41.6% 56.1%
3. Pemberi 41.6% 16.4%
4. Pemberi 41.6% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 41.6% 14.2%
2. Ibu Ha 41.6% 13.8%
3. Balita g 41.6% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

41.6%
50.0%

14.2%
15.5%13.8%
0.0%
41.6% 41.6%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 41.6% 17.6%
2. Balita n 41.6% 14.7%
3. Balita 41.6% 7.8%
4. Rumah 41.6% 0.0%
5. Ibu Ham 41.6% 13.4%
6. Bayi us 41.6% 73.1%
7. Bayi yan 41.6% 31.5%
8. Balita p 41.6%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)

41.6%
50.0%
41.6% 41.6%
25.7%
17.6%
14.7%
41.6%
31.5%0.0%
7.8%
41.6%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
41.6% 41.6%
73.1%41.6%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 41.6% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
41.6% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 41.6% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

50.0%
30.1%

23.0% 14.5%
0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : JUNI

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 50.0% 47.8% -2.2%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 50.0% 56.1% 6.1%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 50.0% 16.4% -33.6%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 50.0% 0.0% -50.0%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 50.0% 14.2% -35.8%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 50.0% 13.8% -36.2%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 50.0% 15.5% -34.5%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 50.0% 17.6% -32.4%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 50.0% 14.7% -35.3%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 50.0% 7.8% -42.2%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 50.0% 0.0% -50.0%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 50.0% 13.4% -36.6%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 50.0% 73.1% 23.1%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 50.0% 31.5% -18.5%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 50.0% 25.7% -24.3%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 50.0% 47.8%
2. Pemberia 50.0% 56.1%
3. Pemberi 50.0% 16.4%
4. Pemberi 50.0% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 50.0% 14.2%
2. Ibu Ha 50.0% 13.8%
3. Balita g 50.0% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus


50.0%
50.0%

14.2%
15.5%13.8%
0.0%
50.0% 50.0%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 50.0% 17.6%
2. Balita n 50.0% 14.7%
3. Balita 50.0% 7.8%
4. Rumah 50.0% 0.0%
5. Ibu Ham 50.0% 13.4%
6. Bayi us 50.0% 73.1%
7. Bayi yan 50.0% 31.5%
8. Balita p 50.0%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
50.0%
50.0% 50.0%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
50.0%
31.5%0.0%
7.8%50.0%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
50.0% 50.0%
73.1%50.0%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 50.0% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
50.0% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 50.0% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

50.0%
30.1%

23.0% 14.5%
0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : JULI

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 58.3% 47.8% -10.5%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 58.3% 56.1% -2.2%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 58.3% 16.4% -41.9%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 58.3% 0.0% -58.3%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 58.3% 14.2% -44.1%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 58.3% 13.8% -44.5%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 58.3% 15.5% -42.8%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 58.3% 17.6% -40.7%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 58.3% 14.7% -43.6%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 58.3% 7.8% -50.5%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 58.3% 0.0% -58.3%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 58.3% 13.4% -44.9%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 58.3% 73.1% 14.8%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 58.3% 31.5% -26.8%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 58.3% 25.7% -32.6%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 58.3% 47.8%
2. Pemberia 58.3% 56.1%
3. Pemberi 58.3% 16.4%
4. Pemberi 58.3% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 58.3% 14.2%
2. Ibu Ha 58.3% 13.8%
3. Balita g 58.3% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

100.0%
58.3%
50.0%
14.2%
13.8%
15.5%
0.0%
58.3% 58.3%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 58.3% 17.6%
2. Balita n 58.3% 14.7%
3. Balita 58.3% 7.8%
4. Rumah 58.3% 0.0%
5. Ibu Ham 58.3% 13.4%
6. Bayi us 58.3% 73.1%
7. Bayi yan 58.3% 31.5%
8. Balita p 58.3%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
58.3%
58.3% 50.0%
58.3%
25.7%
17.6%
14.7%
58.3%
31.5%0.0%
7.8% 58.3%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
58.3% 58.3%
73.1% 58.3%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 58.3% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
58.3% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 58.3% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : AGUSTUS

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 66.6% 47.8% -18.8%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 66.6% 56.1% -10.5%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 66.6% 16.4% -50.2%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 66.6% 0.0% -66.6%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 66.6% 14.2% -52.4%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 66.6% 13.8% -52.8%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 66.6% 15.5% -51.1%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 66.6% 17.6% -49.0%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 66.6% 14.7% -51.9%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 66.6% 7.8% -58.8%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 66.6% 0.0% -66.6%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 66.6% 13.4% -53.2%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 66.6% 73.1% 6.5%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 66.6% 31.5% -35.1%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 66.6% 25.7% -40.9%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 66.6% 47.8%
2. Pemberia 66.6% 56.1%
3. Pemberi 66.6% 16.4%
4. Pemberi 66.6% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 66.6% 14.2%
2. Ibu Ha 66.6% 13.8%
3. Balita g 66.6% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

100.0%
66.6%
50.0%
14.2%
13.8%
15.5%0.0%
66.6% 66.6%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 66.6% 17.6%
2. Balita n 66.6% 14.7%
3. Balita 66.6% 7.8%
4. Rumah 66.6% 0.0%
5. Ibu Ham 66.6% 13.4%
6. Bayi us 66.6% 73.1%
7. Bayi yan 66.6% 31.5%
8. Balita p 66.6%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
66.6%
66.6% 66.6%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
66.6%
31.5%
0.0%
7.8% 66.6%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
66.6%
73.1% 66.6%
66.6%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 66.6% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
66.6% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 66.6% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : SEPTEMBER

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 75.0% 47.8% -27.2%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 75.0% 56.1% -18.9%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 75.0% 16.4% -58.6%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 75.0% 0.0% -75.0%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 75.0% 14.2% -60.8%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 75.0% 13.8% -61.2%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 75.0% 15.5% -59.5%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 75.0% 17.6% -57.4%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 75.0% 14.7% -60.3%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 75.0% 7.8% -67.2%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 75.0% 0.0% -75.0%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 75.0% 13.4% -61.6%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 75.0% 73.1% -1.9%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 75.0% 31.5% -43.5%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 75.0% 25.7% -49.3%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 75.0% 47.8%
2. Pemberia 75.0% 56.1%
3. Pemberi 75.0% 16.4%
4. Pemberi 75.0% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 75.0% 14.2%
2. Ibu Ha 75.0% 13.8%
3. Balita g 75.0% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

100.0%
75.0%
50.0%
14.2%
13.8%
15.5%
0.0%
75.0% 75.0%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 75.0% 17.6%
2. Balita n 75.0% 14.7%
3. Balita 75.0% 7.8%
4. Rumah 75.0% 0.0%
5. Ibu Ham 75.0% 13.4%
6. Bayi us 75.0% 73.1%
7. Bayi yan 75.0% 31.5%
8. Balita p 75.0%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
75.0%
75.0% 75.0%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
75.0%
31.5%0.0%
7.8% 75.0%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
73.1%
75.0% 75.0%
75.0%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 75.0% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
75.0% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 75.0% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : OKTOBER

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 83.3% 47.8% -35.5%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 83.3% 56.1% -27.2%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 83.3% 16.4% -66.9%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 83.3% 0.0% -83.3%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 83.3% 14.2% -69.1%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 83.3% 13.8% -69.5%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 83.3% 15.5% -67.8%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 83.3% 17.6% -65.7%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 83.3% 14.7% -68.6%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 83.3% 7.8% -75.5%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 83.3% 0.0% -83.3%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 83.3% 13.4% -69.9%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 83.3% 73.1% -10.2%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 83.3% 31.5% -51.8%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 83.3% 25.7% -57.6%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 83.3% 47.8%
2. Pemberia 83.3% 56.1%
3. Pemberi 83.3% 16.4%
4. Pemberi 83.3% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 83.3% 14.2%
2. Ibu Ha 83.3% 13.8%
3. Balita g 83.3% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus

83.3%
100.0%

50.0%
14.2%
13.8%
15.5%
0.0%
83.3% 83.3%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 83.3% 17.6%
2. Balita n 83.3% 14.7%
3. Balita 83.3% 7.8%
4. Rumah 83.3% 0.0%
5. Ibu Ham 83.3% 13.4%
6. Bayi us 83.3% 73.1%
7. Bayi yan 83.3% 31.5%
8. Balita p 83.3%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
83.3%
83.3% 83.3%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
83.3%31.5%
0.0%
7.8% 83.3%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
73.1%
83.3% 83.3%
83.3%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 83.3% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
83.3% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 83.3% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : NOVEMBER

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 91.6% 47.8% -43.8%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 91.6% 56.1% -35.5%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 91.6% 16.4% -75.2%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 91.6% 0.0% -91.6%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 91.6% 14.2% -77.4%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 91.6% 13.8% -77.8%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 91.6% 15.5% -76.1%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 91.6% 17.6% -74.0%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 91.6% 14.7% -76.9%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 91.6% 7.8% -83.8%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 91.6% 0.0% -91.6%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 91.6% 13.4% -78.2%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 91.6% 73.1% -18.5%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 91.6% 31.5% -60.1%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 91.6% 25.7% -65.9%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 91.6% 47.8%
2. Pemberia 91.6% 56.1%
3. Pemberi 91.6% 16.4%
4. Pemberi 91.6% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 91.6% 14.2%
2. Ibu Ha 91.6% 13.8%
3. Balita g 91.6% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus


91.6%
100.0%

50.0%
14.2%
13.8%
15.5%
0.0%
91.6% 91.6%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 91.6% 17.6%
2. Balita n 91.6% 14.7%
3. Balita 91.6% 7.8%
4. Rumah 91.6% 0.0%
5. Ibu Ham 91.6% 13.4%
6. Bayi us 91.6% 73.1%
7. Bayi yan 91.6% 31.5%
8. Balita p 91.6%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 91.6%
100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
91.6% 91.6%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
91.6% 31.5%
0.0%
7.8% 91.6%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
73.1%
91.6% 91.6%
91.6%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 91.6% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
91.6% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 91.6% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PUSKESMAS PANEKAN
TAHUN 2019
BULAN : DESEMBER

Hasil Kegiatan
Sas. Target sd % capaian
No. Uraian Kesenjangan
Target s/d Bln s/d Bln bln ini s/d bln ini
Bln ini
lalu ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.UKM Esensial  
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi  22.5%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 30.1%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 632 302 302 100.0% 47.8% -52.2%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 4313 2420 2420 100.0% 56.1% -43.9%
2
3.(dua) kali setahun
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 689 113 113 100.0% 16.4% -83.6%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 398 0 0 100.0% 0.0% -100.0%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi  14.5%
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 105 15 15 100.0% 14.2% -85.8%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 87 12 12 100.0% 13.8% -86.2%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 84 13 13 100.0% 15.5% -84.5%
buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 23.0%
1. Penimbangan balita D/S 31488 5557 5557 100.0% 17.6% -82.4%
2. Balita naik berat badannya (N/D) 17345 2546 2546 100.0% 14.7% -85.3%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 631 49 49 100.0% 7.8% -92.2%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 398 0 0 100.0% 0.0% -100.0%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 156 21 21 100.0% 13.4% -86.6%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 45 33 33 100.0% 73.1% -26.9%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 349 110 110 100.0% 31.5% -68.5%
8. Balita pendek (Stunting ) 1453 374 374 100.0% 25.7% -74.3%
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberi 100.0% 47.8%
2. Pemberia 100.0% 56.1%
3. Pemberi 100.0% 16.4%
4. Pemberi 100.0% 0.0%

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
47.8%
50.0%
0.0%56.1%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 16.4%
0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Target Capaian
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberi 100.0% 14.2%
2. Ibu Ha 100.0% 13.8%
3. Balita g 100.0% 15.5%

1. Pemberian PMT-P pada balita kurus


100.0%
100.0%

50.0%
14.2%
13.8%
15.5%
0.0%
100.0% 100.0%

3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

Target Capaian
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimba 100.0% 17.6%
2. Balita n 100.0% 14.7%
3. Balita 100.0% 7.8%
4. Rumah 100.0% 0.0%
5. Ibu Ham 100.0% 13.4%
6. Bayi us 100.0% 73.1%
7. Bayi yan 100.0% 31.5%
8. Balita p 100.0%
1. Penimbangan balita 25.7%
D/S
8. Balita pendek (Stunting ) 100.0%
100.0% 2. Balita naik berat badannya (N/D)
100.0% 100.0%
50.0%
25.7%
17.6%
14.7%
100.0% 31.5%
0.0%
7.8% 100.0%
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 13.4%
0.0% 3. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
73.1%
100.0% 100.0%
100.0%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Target Capaian

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pe 100.0% 30.1%
2.1.4.2. Penanggulangan
100.0% 14.5%
Gangguan Gizi 
2.1.4.3. P 100.0% 23.0%

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

100.0%

50.0%
30.1%
14.5%
23.0% 0.0%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 

Target Capaian
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN : JANUARI TAHUN : 2018

No Jenis Kegiatan Rencana Surat Tugas Kesesuaian Kegiatan


Pelaksanaan
Waktu Tempat Sasaran Petugas Prncapaian
RPK/RUK Riil RPK/RUK Riil RPK/RUK Riil RPK/RUK Riil hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9

aaaaaaaaaaaaaaaa 25-Jan 25-Jan Balai Balai 30 Org 25 Org Wikhdatul Wikhdatul Baik, Jml
aaaaaaaaaaaaaaaa Desa Desa peserta
aaaaa Pendem Pendem tak
lengkap
ANAAN KEGIATAN UKM
AN PENGENDALIAN PENYAKIT
RI TAHUN : 2018

RTL Hasil Monitoring

10

Koord. Dgn PJ
desa untuk
Kapastia hadir
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

MONITORING PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN : JANUARI TAHUN : 2018

No Jenis Kegiatan Rencana Kesesuaian Kegiatan Dengan


Pelaksanaan
Peraturan Pedoman Kerangka Acuan SOP RPK
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa V V V V V
aaaaaaaaaaaaaaaa
DAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
UARI TAHUN : 2018

Keterangan

9
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

LAPORAN HASIL KEGIATAN UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN : JANUARI TAHUN : 2018

I. LATAR BELAKANG
Narasikan
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

II. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM


a. Copykan Breakdown Variabel program
b. Copykan Breakdown SubVariabel program

III. ANALISA PERMASALAHN III. ANA


- Isikan disebelah
Bab IV & V paling bawah No.

1
IV. KESIMPULAN
Permasalahan, RTL, dan Indikator keberhasilan RTL ditulis secara singkat

-
V. PENUTUP
Narasikan

-
III. ANALISA PERMASALAH

PROGRAM KEGIATAN TARGET CAKUPAN ANALISA PERMASALAHAN /


KESENJANGAN

2 3 4 5 6
RENCANA TIDAK LANJUT

7
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

HASIL MONITORING TINDAK LANJUT KEGIATAN UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN JANUARI TAHUN 2018

No MASALAH RENCANA TIDAK LANJUT PELAKSANAAN TINDAK LANJUT MONITORING TINDAK LANJUT

1 2 3 4 5
RINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
USKESMAS NGARIBOYO
tan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
ail.ngariboyo.pusk@gmail.com

RING TINDAK LANJUT KEGIATAN UKM


EGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
AN JANUARI TAHUN 2018

EVALUASI KEBERHASILAN KETERANGAN


TINDAK LANJUT
6 7
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

EVALUASI UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN : JANUARI TAHUN : 2018

1. STANDARPELAYANAN MINIMAL ( SPM )


TARGET PENCAPAIAN TERCAPAI
No. INDIKATOR SASARAN SAMPAI SAMPAI
BULAN INI BULAN INI YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7
1 Pelayanan Kesehatan Ibu hamil
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir
4 Pelayanan kesehatan Balita
5 Pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar
6 Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Produktif
7 Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut
8 Pelayanan kesehatan pada penderita
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan pada penderita
Diabetes Melitus
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB

12 Pelayanan kesehatan orang dengan


resiko terinfeksi HIV

Ngariboyo,
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Ngariboyo Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program
..........................

Dr. Moch. Hariyadi Pipit Ragil Suprapti ............................


NIP. 19610317 198903 1 008 NIP. NIP.
2. PENILAIAN KINERJA PUEKESMAS ( PKP )

TARGET PENCAPAIAN TERCAPAI


No. INDIKATOR SASARAN SAMPAI SAMPAI
BULAN INI BULAN INI YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi Bayi 6 - 11 bulan 8.3% 0.0% V
pada bayi umur 6-11 bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis Bayi 12 - 59 8.3% 0.0%
tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 bulan
(dua) kali setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu Bumil 8.3% 0.0%
hamil
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 8.3% 0.0%
Remaja Putri
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus Balita Kurus 8.3% 0.0%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT- Bulik KEK 8.3% 0.0%
Pemulihan
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan Balita Gizi buruk 8.3% 0.0%
sesuai standar tatalaksana gizi buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1. Penimbangan balita D/S Balita 8.3% 0.0%
2. Balita naik berat badannya (N/D) Balita ditimbang 8.3% 0.0%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) Balita 8.3% 0.0%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam Rumah tangga 8.3% 0.0%
beryodium
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Bumil 8.3% 0.0%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat Bayi Usia 6 bulan 8.3% 0.0%
ASI Eksklusif
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD Bayi Baru Lahir 8.3% 0.0%
(Inisiasi Menyusu Dini )
8. Balita pendek (Stunting ) Balita 8.3% 0.0%
Ngariboyo,
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Ngariboyo Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program
..........................

Dr. Moch. Hariyadi Pipit Ragil Suprapti ............................


NIP. 19610317 198903 1 008 NIP. NIP.
PLT KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAGETAN

FURIANA KARTINI
NIP. ...................
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

JADWAL KEGIATAN UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN : JANUARI TAHUN : 2018

Lokasi Tenaga Sumber Tanggal Pelaksanaan


No Kegiatan Sasaran Biaya
Pelaksanaan Pelaksana Biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 3 4 5 6 7 8
EGIATAN UKM
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
ARI TAHUN : 2018

Tanggal Pelaksanaan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
8
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGARIBOYO
Jl. Raya Magetan - Parang No. 49 Kec. Ngariboyo 63351
Telp. 0351- 893114
Email.ngariboyo.pusk@gmail.com

MONITORING PDCA UKM


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BULAN JANUARI TAHUN 2018

No Masalah Analisa Masalah Rencana Perbaikan Pelaksanaan Perbaikan Hasil-2 yg Tindak Lanjut
( Plan ) ( Do ) dicapai ( Action )
( Check )
1 2 3 4 5 6 7
NG PDCA UKM
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
ARI TAHUN 2018

Keterangan

Anda mungkin juga menyukai