Anda di halaman 1dari 18

FORMULIR INDIKATOR TATANAN

KABUPATEN KOTA SEHAT

TATANAN 1 - KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI


NO VARIABEL - KRITERIA - INDIKATOR SKALA
I GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
1 Memiliki kebijakan GERMAS
a. Ada (Peraturan Daerah, Perbub/Perwal, SK, SE) 100
b. Tidak ada 0
GERMAS tercantum di dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan
2
perencanaan perangkat daerah
a. Ada, tercantum di dokumen RPJMD, RKPD, Renstra PD dan Renja PD 100
b. Ada, tercantum di dokumen RPJMD dan RKPD 50
c. Ada tercantum di dokumen Renstra PD 25
d. Tidak tercantum di semua dokumen perencanaan pembangunan daerah dan
0
perencanaan perangkat daerah
3 Jumlah penggerakan klaster GERMAS
a. Adanya penggerakan 5 klaster GERMAS 100
b. Adanya penggerakan 3 - 4 klaster GERMAS 50
c. Adanya penggerakan 1 - 2 klaster GERMAS 25
d. Tidak ada penggerakan klaster GERMAS 0
II PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
4 Pencapaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kabupaten/Kota
a. IKS antara 0.8 - 1.0 100
b. IKS antara 0.5 - 0.7 50
c. IKS antara 0.3 - 0.4 25
d. IKS kurang dari 0.3 0
III KESEHATAN KELUARGA DAN REPRODUKSI
3.1 KUNJUNGAN ANTENATAL
5 Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 6 kali (K6)
a. > 80% 100
b. 50 - 80% 50
c. 25 - 49.99% 25
d. < 25% 0
3.2 KUNJUNGAN NEONATAL
6 Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
a. > 86% 100
b. 50 - 86% 50
c. 25 - 49.99% 25
d. < 25% 0
7 Persentase balita dipantau pertumbuhan dan perkembangan
7
a. > 80% 100
b. 70 - 80% 50
c. 50 - 69.99% 25
d. < 50% 0
3.3 PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI PUSKESMAS
8 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja
a. > 60% 100
b. 50 - 59.99% 50
c. 40 - 49.99% 25
d. < 40% 0
3.4 PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
9 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan SANTUN LANSIA
a. > 40% 100
b. 30 - 40% 50
c. 20 - 29.99% 25
d. < 20% 0
IV KESEHATAN KERJA
4.1 POS UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
10 Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) aktif
a. > 80% 100
b. 60 - 80% 50
c. 40 - 59% 25
d. < 40% 0
V GIZI MASYARAKAT
5.1 PREVALENSI KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL
11 Persentase ibu hamil KEK
a. < 10% 100
b. 10 - 20% 50
c. > 20% 0
5.2 SURVEILANS GIZI
12 Prevalensi Stunting
a. < 15% 100
b. 15 - 25% 50
c. > 25% 0
13 Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI ekslusif
a. > 60% 100
b. 40 - 59% 50
c. < 40% 0
5.3 SUPLEMENTASI GIZI MIKRO BALITA
14 Persentase balita yang mengikuti program suplementasi kapsul vitamin A untuk anak 6-59 bulan
a. > 90% 100
b. 71- 90% 50
c. 50 - 70% 25
d. < 50% 0
15 Prevalensi Obesitas pada Balita
a. < 8% 100
b. 8 - 10% 50
c. > 10% 0
16 Prevalensi Obesitas pada Anak Usia Sekolah (SD-SMA)
a. < 8% 100
b. 8 - 10% 50
c. > 10% 0
VI KESEHATAN LINGKUNGAN
6.1 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN OLEH PUSKESMAS
17 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan
a. > 80% 100
b. 60 - 80% 50
c. 40 - 59.99% 25
d. < 40% 0
18 Persentase Puskesmas yang menindaklanjuti hasil konseling pelayanan kesehatan lingkungan
a. > 80% 100
b. 60 - 80% 50
c. 40 - 59.99% 25
d. < 40% 0
6.2 LAIK HIGIENE SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN (TPP)
19 Capaian target Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) TPP yang laik Higiene Sanitasi Pangan
a. > 90% 100
b. 70 - 90% 50
c. 50 - 69 % 25
d. < 50% 0
20 Capaian target Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi TPP
a. > 70% 100
b. 51 - 70% 50
c. 20 - 50 % 25
d. < 20% 0
21 Kejadian Keracunan Pangan dalam 2 tahun terakhir
a. Tidak ada Kejadian 100
b. Ada Kejadian 0
22 Penataan Sentra Pangan Jajanan
a. > 3 sentra 100
b. 2 - 3 sentra 50
c. 1 sentra 25
d. Tidak ada 0
6.3 IMPLEMENTASI DESA / KELURAHAN SEHAT IKLIM
23 Desa / kelurahan sehat iklim
a. Memiliki 100
b. Tidak memiliki 0
VII PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
24 Persentase pemberian oralit dan zinc 100% pada balita penderita diare
a. > 80% 100
b. < 80% 0
25 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan mampu test dan pengobatan HIV dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS)

a. > 70% 100

b. 50 - 70% 75
c. < 50% 25
26 Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC
a. > 90% 100
b. 85 - 89% 50
c. 50 - 84% 25
d. < 50% 0
VIII PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
27 Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a. > 80% 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
28 Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a. > 80% 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
29 Penerapan Kawasan Tanpa Rokok/KTR
a. Penerapan KTR di 7 lokus/lokasi 100
b. Penerapan KTR di 5 - 6 lokus/lokasi 75
c. Penerapan KTR di 3 - 4 lokus/lokasi 50
d. Penerapan KTR pada < 2 lokus/lokasi 25
e. Tidak ada penerapan KTR 0
30 Keberadaan pelarangan iklan rokok
a. Adanya regulasi dan penegakan larangan iklan rokok di wilayah kabupaten / kota 100
b. Adanya regulasi tapi belum ada penegakan larangan iklan rokok di wilayah
50
kabupaten/kota
c. Tidak ada regulasi larangan iklan rokok 0
IX PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS
9.1 PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT
31 Angka Bebas Jentik (ABJ)
a. ≥ 95% 100
b. < 95% 0
32 Indeks habitat anopheles
a. <1% 100
b. 1% - 5% 50
c. >5% 0
9.2 ENDEMIS MALARIA KABUPATEN/KOTA
33 Pencapaian indikator Annual Parasite Incidence (API) atau incidence malaria pada suatu daerah tertentu
a. API < 1% 100
b. API 1-5% 50
c. API >5% 0
34 Telah menerima sertifikat eliminasi malaria
a. Sudah menerima 100
b. Belum menerima 0
9.3 ANGKA KESAKITAN DBD
35 Angka kesakitan Dengue
a. Kurang dari 49 per 100.000 penduduk 100
b. Lebih dari 49 per 100.00 penduduk 0
9.4 PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
36 Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
a. Ada, dilakukan secara rutin 100
b. Ada, tidak dilakukan rutin 50
b. Tidak ada kegiatan PSN 0
9.5 INDIKATOR RABIES
37 Pencapaian indikator Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) ditangani dari jumlah kasus yang dilaporkan

a. 100% 100
b. 50-99% 50
c. Kurang dari 50% 0
38 Angka kematian penderita leptospirosis
a. Kurang dari 7% 100
b. Lebih dari 7% 0
9.6 FILARIASIS
39 Angka Eliminasi Filariasis/kaki gajah
a. Tercapai 100
b. Tidak Tercapai 0
40 Indikator Kecacingan
a. < 1% 100
b. 1-10% 50
c. > 10% 0
X PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
10.1 PELAYANAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA DI PUSKESMAS
41 Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Napza
a. Ada Regulasi/Kebijakan 100
d. Tidak ada kebijakan 0
42 Kegiatan edukasi bahaya penyalahgunaan Napza oleh Pemerintah Daerah
a. Dilaksanakan secara terencana 100
b. Dilaksanakan tanpa rencana 50
c. Tidak dilaksanakan. 0
43 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan Napza
a. > 75% 100
b. 50-75% 75
c. 25-50% 50
d. < 25% 25
10.2 REHABILITASI MEDIS PENYALAHGUNA NAPZA
44 Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang aktif melaksanakan rehabilitasi medis Napza
a. > 50 % 100
b. < 50% 50
c. Tidak ada 0
10.3 UPAYA TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM)
45 Pelaksanaan kesehatan jiwa masyarakat melalui TPKJM
a. Ada SK TPKJM dan sudah diimplementasikan 100
b. Ada SK TPKJM tapi belum diimplementasikan 50
c. Tidak ada SK TPKJM 0
10.4 PERSENTASE DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)
46 Persentase desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
a. 100% 100
b. 50 -99% 50
c. <50% 25
XI PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN
11.1 PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
47 Persentase Puskesmas yang membina kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional
a. > 25% 100
b. 10 - 24% 50
c. < 10% 25
48 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional (Akupressure/ Akupuntur/ Pijat Baduta

a. > 25% 100


b. 10 - 24% 50
c. < 10% 25
11.2 RUANG TERBUKA HIJAU DI RUMAH SAKIT
49 Persentase rumah sakit yang memiliki ruang terbuka hijau sebagai taman obat dan healing garden
a. 100% 100
b. 50 - 99% 50
c. < 50% 25
XII UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)
12.1 POSYANDU
50 Persentase posyandu aktif di Kabupaten/Kota
a. ≥ 80% 100
b. < 80% 0
12.2 POSBINDU
51 Persentase deteksi dini di Posbindu setiap bulan
a. > 80% 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 25
12.3 POSYANDU LANSIA
52 Persentase Posyandu Lansia aktif
a. >60% 100
b. 50-60% 50
c. <50% 25
XIII FASYANKES (RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS)
13.1 PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS OLEH FASYANKES
53 Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis sesuai standar.
a.Ya, ≥ 80% 100
b.Ya, 60% - 79% 75
c.Ya, 40% - 59% 50
d. Ya, <40% 25
13.2 PERSYARATAN KESLING FASYANKES
54 Rumah sakit dan Puskesmas telah memenuhi persyaratan kesling sesuai standar IKL Rumah Sakit Puskesmas dan
intervensi perbaikan
a.Ya, ≥ 80% 100
b.Ya, 50% - 79% 75
c.Ya, 20% - 49% 50
d.Ya, tapi hanya < 20% 25
13.3 KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
55 Regulasi/Kebijakan pengelolaan limbah B3
a. Ada 100

b. Tidak 0
56 Tersedianya depo / tempat pengumpulan limbah B3 yang memenuhi syarat
a. Ada, berfungsi, mencukupi 100
b. Ada, berfungsi, tidak mencukupi 50
c. Tidak ada 0
57
Melakukan pengolahan limbah B3 di Fasyankes secara mandiri atau kerjasama dengan pihak ke-3 berizin
a. Ada 100
b. Tidak ada 0
XIV KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
14.1 KETERSEDIAAN PANGAN
58 Rasio ketersediaan pangan terhadap kebutuhan komoditas pangan
a. ≥125% 100
b. 100-125% 50
c. ≤ 100% 0
59 Tingkat ketersediaan energi
a. ≥ 2400 kkal/kapita/hari 100
b. 2100-2400 kkal/kapita/hari 50
c. < 2100 kkal/kapita/hari 0
60 Penurunan jumlah penduduk rentan rawan pangan
a. ≥ 1.5% 100
b. 0 - 1.5% 50
c. 0% 0
14.2 LEMBAGA DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN
61 Keberadaan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD)
a. Memiliki stok CPPD dan regulasi perda 100
b. Memiliki stok CPPD dan regulasi non perda 80
c. Memiliki stok CPPD 60
d. Memiliki regulasi perda 40
e. Memiliki regulasi non perda 20
f. Tidak memiliki stok dan regulasi 0
62 Stabilisasi harga di tingkat konsumen
a. harga eceran lebih kecil HET 100
b. harga eceran sama dengan HET 50
c. harga eceran lebih besar dari HET 0
14.3 PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
63 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan Angka Kecukupan Energi (AKE) 2100 Kkal/kap/hari
a. ≥ 90.0 100
b. 85.0 - 90.0 50
c. 80.0 - 85.0 25
d. < 80.0 0
64 Program Food Loss dan Food Waste
a. Ada program food loss dan food waste 100
b. Ada program food loss 50
c. Ada program food waste 50
d. Tidak ada program 0
65 Penanganan diversifikasi pangan
a. Ada regulasi dan berjalan aktif 100
b. Ada regulasi tapi tidak berjalan 50
c. Tidak ada regulasi tapi berjalan aktif 50
d. Tidak ada regulasi dan kegiatan 0
14.4 KEAMANAN PANGAN
66 Adanya pengawasan keamanan pangan
a. Lebih dari 1 kali per bulan 100
b. 1 kali per bulan 50
c. Tidak rutin dilakukan 0
67 Keberadaan penyuluhan pengendalian hama terpadu, penggunaan pestisida dan pertanian organik oleh pemerintah
a. Ada dilakukan secara rutin 100
b. Ada tapi tidak dilakukan rutin 50
b. Tidak ada penyuluhan 0
68 Jaminan keamanan pangan yang beredar (pre-market)
a. Ada dan dilakukan secara rutin 100
b. Ada namun tidak dilakukan 50
c. Tidak ada 0
TOTAL NILAI
ULIR INDIKATOR TATANAN
BUPATEN KOTA SEHAT

NILAI (TOTAL: 6800) CATATAN

Substansi Promkes

Substansi Promkes

Substansi Promkes

Substansi Yankes Primer

Substansi Kesga

Substansi Kesga
Substansi Kesga

Substansi Kesga

Substansi Kesga

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesga

Substansi Kesga

Substansi Kesga

k 6-59 bulan

Substansi Kesga
Substansi Kesga

Substansi Kesga

Substansi Kesga

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor

Substansi Kesling kesjaor


Substansi Kesling kesjaor

yakit Infeksi Menular Seksual (PIMS)

an sesuai standar

andar

SIS
uatu daerah tertentu

Jumantik

asus yang dilaporkan

naan Napza
asi medis Napza

nal

Akupressure/ Akupuntur/ Pijat Baduta)

healing garden
L Rumah Sakit Puskesmas dan

RBAHAYA BERACUN (B3)

gan pihak ke-3 berizin


0 Kkal/kap/hari

ertanian organik oleh pemerintah

Anda mungkin juga menyukai