Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Ke-4-5

Pengkabelan dan Implementasi Pada Jaringan

SIstem Pengkabelan
Pemasangan kabel tampaknya sederhana karena Anda tinggal menarik dari satu tempat ke tempat yang
lain, namun walaupun kelihatannya simple namun tanpa perencanaan yang baik dan matang Anda akan
dibuat pusing pada suatu saat. Ketika ada computer yang tiba-tiba berjalan sangat lambat atau sebagian
jaringan yang terputus-putus. Anda harus tetepa membongkar seluruh jaringan yang ada. Karena itu
perencanaan kabel yang baik menjadi sangatlah penting. UNtuk masalah yang muncul dikemudian hari.

Gambar 1 Skema Kabel Jaringan Pada Gedung Bertingkat


Pach Panel
Pada dasarnya Patch panel, patch bay, patch field, atau jack adalah beberapa peralatan atau juga unit
yang akan menampilkan beberapa buah jack yang sama. Beberapa peralatan ini tentunya sangat
digunakan untuk dapat menghubungkan berbagai macam sirkuit, koneksi,dll. Sedangkan patch panel
biasanya digunakan dalam jaringan komputer, studio rekaman, radio dan juga televisi. Bentuk patch
panel sendiri berupa sebuah kumpulan port ada yang berbentuk panjang atau ada juga yang berbetuk
persegi . Alat ini yang akan dipasang di dinding untuk mengelompokkan beberapa kabel jaringan. Kita
tentu pernah melihat alat seperti ini di beberapa tempat, namun kita tidak menyadari bahwa itu adalah
patch panel. Pada dasarnya patch panel adalah sebuah komponen tambahan yang ada dalam jaringan,
tidak menggunankan patch panel tentunya tidak masalah, namun tentunya cenderung menyulitkan jika
terjadi sesuatu. Patch panel ini biasanya digunakan untuk memudahkan pengelompokkan jack RJ-45.
Patch panel ini biasanya terdiri dari 12, 24, 28, 56 port. Tentunya dengan adanya multi port ini akan
memudahkan seseorang untuk dapat menghubungkan kabel-kabel ke berbagai macam media
penghubung lainnya,seperti switch, dll.

Gambar 2 Patch Panel

Pada tampilan bagian depan dari Patch panel terlihat seperti kumpulan RJ-45, namun pada bagian
belakang, kita dapat melihat ada beberapa port-port yang dapat menghubungkan antara RJ-45 yang
telah tersambung dengan kabel. penggunaan patch panel ini kemudian akan disatukan dengan patch
cord. Tentunya kita akan bertanya apa itu patch cord. Pach cord sendiri adalah kabel tambahan, atau
potongan kawat tembaga atau kabel fiber optik yang bagian ujungnya dilengkapi dengan konektor yang
kemudian dihubungkan dengan patch panel.

Gambar 3 Patch panel Rack


DCE dan DTE
DTE (Data Terminal Equipment) adalah perangkat komunikasi yang berfungsi sebagai menerima sinyal
dari pusat dan melanjutkan ke user, artinya data dikirimkan melalui jalur yang telah di tentukan dan
akan sampai di tempat pemberhentian (terminal) atau user. contoh : perangkat komputer.
DCE (Data Circuit Equipment) adalah perangkat yang terhubung dengan DTE pada sebuah jaringan atau
dapat disebut juga peralatan komunikasi data dan operator peralatan data dan memiliki fungsi seperti
sinyal konversi, pengkodean sinyal yang dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. contoh: modem atau
switch.

Gambar 4 Hubungan DTE dan DCE

RJ 45 dan Twist Pair


UTP adalah kabel yang paling popular sampai saat ini dan paling banyak digunakan untuk jaringan-
jaringan, baik jaringan rumahan maupun perkantoran. Kabel ini harganya cukup murah, fleksibel dan
mudah dikelola. Pada bagian ini , kita akan melihat bagaimana memasang kabel twisted pair dengan
konektor RJ-45

Standarisasi Kabel EIA/TIA 568B dan 568A


EIA merupakan sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA merupakan sinonim
atau kepanjangan dari Telecommunication Industry Association.Maksud dari arti EIA/TIA adalah
merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita
temui adalah jenis UTP, SFTP. Banyak yang menganggap EIA/TIA hanyalah standart untuk kabel jenis
ethernet padahal EIA/TIA lebih global untuk telekomunikasi termasuk transfer voice suara (PABX). Untuk
Harga Kabel UTP up to date anda dapat mengunjungi website oscablenet.
568B - 568A
568B merupakan urutan urutan kabel twisted pair, dalam hal ini kabel UTP atau SFTP.
Urutan kabel 568B adalah sebagai berikut
1. putih-orange,
2. orange,
3. putih-hijau,
4. biru,
5. putih-biru,
6. hijau,
7. putih-coklat,
8. coklat

Sedangkan untuk urutan 568A adalah :


1. Putih hijau
2. hijau
3. putih orange
4. biru
5. putih biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat

Kenapa diatas yang duluan dituliskan yang B ?Karena umumnya pemasangan kabel standartnya adalah
yang B didahulukan. Contoh : pemasangan kabel utp straight mengikuti urutan B-B (ujung kabel yang
satu urutan B dan ujungnya satu lagi juga B). Akan tetapi jika kita memasang A-A juga tetap bisa tidak
ada masalah, makanya standarisasi ini berguna untuk instalasi telekomunikasi seragam. Sedangkan
untuk pemasangan Crossover mengikuti A-B. Model Crossover akan menghubungkan device yang sama.
Seiring berkembangnya teknologi permasalahan 568B dan 568A pada dasarnya tidak terlalu mutlak
harus diikuti sebagai contoh jika anda membeli switch hub atau router disitu ditulis Auto Sensing atau
MDIX itu mengartikan perangkat tersebut dapat menyesuaikan urutan kabel secara otomatis, jadi jika
anda hanya salah pengurutan kabel maka perangkat tersebut akan menyesuaikan.
Straight Through Cable
Jenis kabel ini menggunakan standar yang sama antara ujung satu dengan ujung yang satunya lagi. Jika
pada ujung pertama susunan yang kita pakai adalah EIA/TIA 568A, maka pada ujung yang kedua kita
menggunakan susunan yang sama pula yaitu EIA/TIA 568A. Begitu juga bila salah satu ujungnya
menggunakan susunan EIA/TIA 568B, maka ujung satunya menggunakan susunan yang sama.
Jadi sederhananya, pin 1 pada salah satu ujung akan terhubung dengan pin 1 pada ujung yang lainnya,
lalu pin 2 akan terhubng dengan pin 2, dan seterusnya.

Kabel straight trought ini biasanya digunakan untuk menghubungkan:


PC dengan Switch, PC dengan HUB, PC dengan Rotuter dll, intinya perangkat tersebut bukan yang sejenis

CrossOver Cable
Penyusunan kaebel Cross Over (Silang) berbeda dengan kabel Straight Trought (Lurus). Jika pada ujung
satu menggunakan standar EIA/TIA 568A, maka pada ujung kedua harus menggunakan standar EIA/TIA
568B. Bisa kita lihat bersama pada gambar dibawah ini, kabel yang menyilang merupakan kabel yang
berfungsi untuk mengirim dan menerima data, sedangkan dua pasang kabel yang lain susunannya tetap.
Kabel Cross Over digunakan untuk menghubungkan:
PC dengan PC
Switch Dengan Switch
Hub dengan Hub
Router dengan Router
dll

Step by Step Memasang Kabel UTP dengan RJ 45


Sebenarnya membuat kabel jaringan bukanlah suatu hal yang terlalu sulit. Persiapan yang harus
dilakukan adalah menyiapkan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Yang kedua, kita harus tahu
kabel tersebut digunakan untuk apa saja. Ketiga, kita harus mengetahui jenis-jenis kabel jaringan.
Kabel Jaringan terdiri atas 2 jenis yaitu Straight-through Cable dan Crossover Cable.

Alat dan Bahan


Kita persiapkan bahan-bahan dan alat yang kita perlukan.
1. UTP Cable - Kabel yang akan kita gunakan untuk membuat kabel jaringan dengan jenis UTP
(Unshielded Twistet Pair). Biasanya saya menggunakan Merk Belden made in USA ataupun Belkin.
Harga berkisar Rp. 1.200.000 / box dengan panjang 300 Meter.

2. Konektor RJ-45 – RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Merupakan konektor yang akan
dipasangkan pada unjung kabel. Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45. Harga berkisar Rp.
70.000 / kotak dengan isi 100 buah.
3. Crimping Tool - Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel jaringan. Peralatan ini memiliki multi
fungsi, diantaranya bisa memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit kepala
konektor. Harga sekitar Rp. 75.000.

4. Cable Stripper – Digunakan untuk memotong benang halus yang ada didalam kabel dan juga bisa
digunakan untuk memotong jacket pelindung kabel. Biasanya include dengan Crimping Tool. Yang
jual terpisah juga ada.

5. Cable Tester – Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum. Harga
sekitar Rp. 75.000. (belum termasuk baterai)

Cara Membuat
Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan. Yang penting harus perhatikan aturan panjang
kabel, yaitu minimal 1 meter dan maksimal 100 meter. Jika lebih dari 100 meter, maka tingkat LOS (Loss
of Signal) akan semakin tinggi.
Potonglah kulit luar dari kabel (jacket) kira-kira 1/2 inchi dari ujung kabel. Gunakanlah Cable Stipper
untuk melakukan hal ini. Perhatikan Gambar dibawah ini. Pertama masukan ujung kabel pada bagian C,
kemudian pindahkan kabel ke arah bagian A yang berfungsi untuk memotong kulit luar kabel. Setelah
kabel pada posisinya, masukan jari kita ke bagian B, dan putarlah stripper sampai kulit kabel terpotong.
Dlm melakukan hal ini kita harus berhati-hati, jika mengenai isi kabel didalam, maka akan terputus.

Gambar Pemotong Kabel UTP

Gambar Proses Pemotongan Kabel

Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah 8 kabel warna warni tersebut dengan standard yang sudah
ditetapkan (standard EIA/TIA). Untuk membuat kabel Straight-through Cable kita tinggal menyusun
kabel seperti gambar T568B untuk kedua ujungnya (T568B – T568B) dan untuk membuat Crossover
Cable, susunlah kabel untuk ujung pertama dengan susunan pada gambar T568A dan ujung satunya lagi
T568B (T568A – T568B)

Gambar Urutan Warna Kabel Straight dan Cross

Setelah tersusun dengan rapi dan sesuai dengan urutan warnanya, pastikan bahwa ujung-ujung kabel
tersebut rata. Jika belum rata, potonglah dengan menggunakan Crimping Tool.

Gambar Susunan Kabel UTP Yang Sedang Dirapikan

Kemudian masukkan kabel-kabel yang sudah tersusun dgn rapi ke dalam konektor RJ-45. Tekan kabel-
kabel tersebut sampai mentok ke ujung dari konektor kita. Amati kembali sebelum melangkah lebih
jauh, jgn sampai ada kabel yang keluar dari jalur lempengan tembaga yang ada didalam konektor.
(Catatan : Klip konektor harus menghadap kebawah).
Gambar Konektor RJ45
Klip Konektor harus menghadap kebawah

Gambar Proses Memasukkan Kabel UTP ke Konektor RJ45

Pastikan kabel sudah mentok di ujung konektor.


Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 pada Crimping Tool dan tekanlah gagang dari crimping tool
dengan cukup kuat, agar pin tembaganya menjepit dengan erat kabel UTP. Lakukan hal yang sama pada
ujung satu lagi.

Gambar Proses Penjepitan Kabel Dengan Tang Crimping


Tahap terakhir adalah menguji hasil kerjaan kita dengan menggunakan network cable tester. Cara
penggunaannya sangat mudah sekali, masukkan kedua ujung konektor pada masing – masing port untuk
RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator yang
berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding. Jika semua lampu hidup secara berurutan
pada kedua tester, berarti pembuatan untuk jenis kabel Straight-through telah berhasil. Untuk menguji
kabel Crossover Cable, lihat kembali urutan pada gambar diatas.

Gambar Proses Pengujian Kabel dengan Cable Tester

Hasil Pemasangan;

Gambar Hasil Pemasangan Kabel Pada Konektor RJ45


Implementasi Kabel Pada Jaringan
Setelah Anda memehami mengenai dasar transmisi data dan media transmisi yang digunakan,
selanjutnya Anda dapat mengimplementasikan hal-hal yang telah dilakukan dan difahami untuk
mengimplementasikan jaringan computer yang nantinya dapat digunaan pada jaringan rumahan atau
perkantoran, berikut;
1. Jaringan Peer to Peer?
2. Jaringan Client Server?
3. Jaringan DHCP Server?
4. Membuat Data Sharing?
5. Membuat Device Sharing?
6. Membuat Server Gateway?
7. dst

Anda mungkin juga menyukai