Anda di halaman 1dari 75

LABORAT ORI U M

J ARI N GAN K OM PU T ER

FASI LK OM -- U N SRI

MODUL PRAKTIKUM
INSTALASI JARINGAN DAN SERVER

DI SU SU N :
Ca ndra Se t ia w a n, ST
T a sm i, S.Si
Ahm a d H e rya nt o, S.K om
TEKNIK PENGKABELAN
1 JARINGAN

A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester

C. TEORI
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio
hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan
komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi
kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan
teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian
juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama
untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun
jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah tabel
Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

1. Tipe dan Jenis Kabel


Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair)
dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober
2008):eature
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing
kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas
kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)
masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang
bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa
mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai
standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator
untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa
digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk
coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup
besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)


Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel
koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan
sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau
berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat
(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)


Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis
ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan
sebagai berikut:
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu
straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,
straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan
crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung
nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional
yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
Karakteristik Straight Cable :
 Menghubungkan PC-Hub/switch
 Half duplex
 Panjang maksimal kabel 100 m
 Ethernet 10/100/1000Base-T

CROSSOVER CABLE

Karakteristik Crossover Cable :


1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC
2. Full duplex
3. Panjang maksimal kabel 100 m
4. Ethernet 10/100/1000Base-T
D. PERCOBAAN

1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter


2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan
secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja
dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat
putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya
3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut
dengan urutan yang di atas
4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel
rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45,
potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian
masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang
yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap
ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak
menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut
pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan
beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci
kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada
ujung satu lagi.
6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk
menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung
konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan
testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing
berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status
yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan
nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
Pengalamatan IP (IP Addressing)
2 dan Konfigurasi TCP/IP
A. TUJUAN

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:


1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN
1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7
2. Kabel UTP
3. Switch

C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas
komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling
berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu
jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila
untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu
jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP
pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki
nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal
menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada
menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi
antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu
jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas
32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
 net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
 host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi
4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1
sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000
merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit
dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang
merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0
sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa
dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat
IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh
badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia
dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net
id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk
tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public
IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area
Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang
digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan
komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut
dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap
kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault
yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya
sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.
Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak
dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi
TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

2. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet
mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada
metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual
adalah:
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties
2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan no IP yang diinginkan
5. Klik OK
D. PERCOBAAN
Percobaan I
1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private
dikelas C
3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan
Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)
 Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local
Area Connections

 Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet


Protocol (TCP/IP) kemudian Propertise
 Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer
B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0

4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD
5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 ,
hasil yang didapat
Percobaan 2
1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub
kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A


192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan
komputer C 192.168.1.50/24
3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat
Hasil Ping Ke Komputer B

Hasil Ping Ke Komputer C

Hasil Ping Ke Komputer D


Tugas
1

Host IP Address 172.30.1.33


Network Mask 255.255.0.0
Network Address
Network Broadcast Address
Total Number of Host Bits
Number of Hosts
IP Computer A
IP Computer B

Host IP Address 172.30.1.33


Network Mask 255.255.255.0
Network Address
Network Broadcast Address
Total Number of Host Bits
Number of Hosts
IP Computer A
IP Computer B
IP Computer C
IP Computer D
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
SHARING INTERNET
3
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.
2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT
3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

B. PERALATAN
1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP

C. TEORI
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital
Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat
digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang
tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk
menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka
yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks,
terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan
sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup
berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau
fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
 Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak
diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall
yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses
menggunakan perintah iptables.
 Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari
fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN
membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah /
beberapa buah.
 Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN
yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu
buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang
kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing
yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses
menggunakan router.
 DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada
work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

D. PERCOBAAN

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik


2. Pasang NIC di server Mikrotik
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4. Mengganti nama Intreface


Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada
ether2
[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK
[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

[admin@Mikrotik] > interface print


Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R PUBLIK ether 0 0 1500
1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik


[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom
[admin@ router_fasilkom]>

6. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29
interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"
[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24
interface=LOKAL comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

[admin@ router_fasilkom]>ip address print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK
1 ;;; IP Address ke LAN
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Setting Gateway
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini
gateway nya adalah
202.146.180.225
[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225
[admin@ router_fasilkom]>ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE
INTERFACE
0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK
1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIK
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Setting Name Server


Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary=
202.146.180.4 dan IP Address
Secondary= 202.146.178.4
[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-
remoterequests=yes
[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-
remoterequests=yes
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar
[admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

4. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata
salah)
[admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms
4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms

5. NAT (Network Address Transalation)


Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada network
dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade
[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-
interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Setting Komputer Client
Setting ip client satu kelas dengan router
IP Address : 172.16.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 172.16.0.1
Preferred DNS Servers 172.16.0.1
Klik OK
Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
DHCP SERVER
4
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.
2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis
dibandingkan dengan penggunaan IP statis.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi
Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.

B. PERALATAN
1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP

C. TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan
nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP
disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus
memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request
ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan
nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP,
maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask
dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada
jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan
selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut
dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut
kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam,
bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika
Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
 IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP
server).
 IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau
lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client
tersebut.
 IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama
diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server
 IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas
pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan
sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan
tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

D. PERCOBAAN

1. Setting DHCP Server


DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu
suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah
jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan
konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan
pengalamatan ip address untuk client
[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-
172.16.0.10
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24


gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes
Tulis dan jelaskan perintah diatas?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setting DHCP SERVER


[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-
pool=dhcp-pool

Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya


[admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0

Konfigurasi DHCP client


Setting DHCP client pada Windows :
Pilih
1. control panel,
2. Network Connection,
3. Local Area Connection,
4. Properties,
5. Internet Protocol (TCP/IP),
6. Properties
7. Pilih Obtain an IP address automatically.
8. Pilih Obtain an DNS address automatically
9. Klik OK
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
HOTSPOT
5
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile
user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

B. PERALATAN
1. Cabel UTP Cat 5
2. Komputer
3. Switch/Hub
4. Access Point
5. Mikrotik

C. TEORI
Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam
mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu
menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA,
Communicator dan lain-lain
D. PERCOBAAN

1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik


172.16.0.1/24 dan ip di computer 172.16.0.2/24)
2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di
mikrotik.co.id)
 Connect To : 172.16.0.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol
tanda … kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address
 Login : masuk user name kita (misalnya admin)
 Password : masukkan password dari user
 Terakhir klik menu connect

3. Tampil menu mikroitk


4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,
 Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √,
 Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1
 setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan
misalnya tasmi_ganteng
5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,
 Klik bagian Tab Server
 Klik SETUP
 kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan
HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)
 Klik tombol NEXT

6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul


otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol
NEXT
7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di
bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT

8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next
9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT
10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting
diawal ) Klik tombol NEXT

11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudian


klik Tombol NEXT
12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan
passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT

13. Finish

14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,


 Kilk Tab USER,
 Klik tombol PLUS warna merah
 Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom
PASSWORD
 Kemudian klik tombol OK
(untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda
klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC

Percobaan Setting Radio Wireless


1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera,
mozilla firefox, ataupun internet explorer.
2. .Tuliskan alamat http://192.168.1.245
3. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di
bagaian password ketikan admin kemudian login
4. Menu Setup
 Device name diisi dengan nama wirelessPrak
 Configurasi type
 Pilih static IP
 Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)
 Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan
192.168.1.1)
 Kemudian click save – setting
 Pada AP mado pilih “ access point “
5. Menu ‘wireless’:
 Pada menu made = pilih mixed
 Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum”
 Pada menu channel = pilih channel yang free
 Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya
6. Menu Administrator
 Dibagian Manajemen masukan password untuk radio
7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys
8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys
9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik ‘
view wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
DNS SERVER
6
A. TUJUAN

1. Mahasiswa memahami prinsip DNS.


2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS.
3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting DNS.

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch

C. TEORI

Konsep & Cara Kerja DNS

Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan

sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang

dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing

terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka

tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi

komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu

dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan

menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan

menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.

Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat
berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari,

maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name

System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic-

mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan

internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal

penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.

Domain Name System

Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:

 Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian


nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai
kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa
yang baik.
 Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name
ke alamat IP dan juga sebaliknya.
 Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi
zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga
memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang
menyangkut dengan nama domain.
 Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address
pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.

DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita
hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon
berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja
berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.

Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat


nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.Didalam DNS,
sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone.
Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data
host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang
membutuhkan, yang disebut resolvers.

Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah:

1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)


ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna
internet.
2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.

DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak
berubah. Contoh:

 www.unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan


menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada
kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
 Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di
Internet maupun di Intranet.

Konsep dan hirarki DNS

DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal
terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan
menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server,
mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi
client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.

Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah
sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik
dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada
setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com,
.edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa
diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr,
var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS
dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX.

Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX
merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan
nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda
pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian
subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi
yang berbeda dengan domain utamanya.

Struktur Database DNS

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama.


Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
level yang terdiri dari :

• Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan


berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.

• Top-Level Domains : berisi second-level domains dan hosts yaitu :

 com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).


 edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).
 org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).
 net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).
 gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).
 mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).
 xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)

• Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh,


unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id
• Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level
domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga
mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id.

• Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully
qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www.
unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.

STRUKTUR HIRARKI DNS


ROOT
.

TOP LEVEL DOMAIN

Arpa com Edu net gov id

In-addr
ac

SECOND LEVEL DOMAIN


Arpa unsri

Arpa THIRD LEVEL DOMAIN ilkom

DNS Zone

Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:

 Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address


 Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama

Forward Lookup Zone


Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh
berikut :

Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id .

1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk
menanyakan IP Address www.unsri.ac.id .
2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .
3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server
tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka
server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS
server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top
Level Domain .id.
4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan
menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.
5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini
server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.
6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain
unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita
akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.
7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan
alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap
alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses
www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah
disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi
permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses
belum terdapat pada cache.
8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa
mengakses www.unsri.ac.id

Reverse Domain Server


Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname.
Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang
disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang
disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan
(authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan
hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari
hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses
pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses
pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses
pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server.
Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP
address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP
address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain
dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi
IP address dalam bentuk dot-octet.
2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama
dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain
selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.
Contoh :
Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0
s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat
merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain
yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa
Keterangan :
- Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan
dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.
- Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua
124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain
in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah
oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa
terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain
berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain
124.222.in-addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa

Proses pencarian IP address dengan menggunakan proses reverse domain dapat


digambarkan seperti dibawah ini:
arpa

In-addr

1 222 255

1 255
124

1 194 255

1 255

D. PERCOBAAN

INSTALASI DAN KONFIGURASI


Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu
apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk
menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa
melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan
perintah berikut :
# rpm –qa |grep bind
1. Konfigurasi /etc/hosts
# cd /etc
# vi hosts

#vi /etc/hosts
lalu ketikan sintak dibawah ini
# Do not remove the following line, or various programs
# that require network functionality will fail.
192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
::1 localhost6.localdomain6 localhost6

Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq
tekan enter

2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client


#cd /etc
# vi resolv.conf
lalu ketikan file dibawah ini
; generated by /sbin/dhclient-script
search unsri.ac.id
nameserver 192.168.0.1
nameserver 127.0.0.1
Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter

3. Konfigurasi /etc/named.conf atau Name Server


# cd /etc/
# vi named.conf
lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf
zone "unsri.ac.id" IN {
type master;
file "/var/named/unsri.ac.id.host";
};
zone ”0.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file ”/var/named/192.168.0.rev”;
};
Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter
4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named
# cd /var/named/chroot/var/named
# vi unsri.ac.id.host
Lalu ketikan file dibawah ini

$ttl 38400
unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. (
1225384180
10800
3600
604800
38400 )
unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id.
ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1
www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1
# cd /var/named/chroot/var/named
# vi 192.168.0.rev
Lalu ketikan file dibawah ini
$ttl 38400
0.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id.
root.unsri.ac.id. (
1212503093
10800
3600
604800
38400 )
0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id.
1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id.
Lalu simpan file tersebut

5. Setting IP

vi ifcfg-eth0 
o cd /etc/sysconfig/network-scripts/
o
Lalu edit file tersebut
 DEVICE= eth0
o

 TYPE= Ethernet
 ONBOOT=yes
 BOOTPROTO= none
 IPADDR= 192.168.0.1
 NETMASK= 255.255.255.0
 USERCTL=no
 PEERDNS= yes
 IPV6INIT=no
o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq

6. Menjalankan DNS
a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb
# service network restart
b. Jalankan service “named” dengan cara sbb
#service named restart
c. Lalu gunakan perintah “dig”, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section
dari authority, commandnya : sbb
dig www.unsri.ac.id
d. Kemudian gunakan perintah “nslookup”, digunakan untuk melihat “resolv” dan
“reverse”
- nslookup
>www.ilkom.unsri.ac.id
>192.168.0.1
(Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
WEB SERVER DAN DATABASE
7
A. TUJUAN:
1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux
2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux
3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch

C. TEORI
Apache web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server
menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda
mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda.
Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap
distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan
kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA.
Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing
Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika,
web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa
dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan,
akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak
mereka digunakan oleh banyak orang.
Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol
HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah
pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh
Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server
yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung,
masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang
bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa
menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi
2.0.
Fitur Apache
Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak
Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih
Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya.
1. Arsitektur modular.
2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows
NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.
3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).
4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).
5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.
6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.
7. Konfi gurasi yang mudah dipahami.
8. Mendukung Virtual Host.
9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.

D. PERCOBAAN
1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database
2. Mengecek paket instalasi apache
#which httpd
/usr/sbin/httpd
3. Pertama –tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana,
buat satu folder di directory /var/www/
# mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www)
Masuk kedalam directory jarkom
# cd /var/www/fasilkom
Lalu ketika file PHP sederhana sbb
#vi index.php
<?php
echo ”ini adalah web server Fasilkom ”;
?>
Simpan file diatas
4. Menjalankan Web Server
#service httpd restart
Buka browse lalu ketikkan ip server
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
KONFIGURASI ROUTER
8 CISCO
A. TUJUAN
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO
2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan
3. Troubleshoot routing di jaringan

B. PERALATAN
1. Kabel Rolever
2. Pc
3. Router Cisco

C. TEORI
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen
dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus,
dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang
tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan
komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi
jaringan.

Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan


fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-
file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter
yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan
protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile


random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan
interface-interface.
RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
 Menyimpan tabel routing
 Menangani cache ARP
 Menangani cache fast-switching
 Menangani packet buffering dan share RAM
 Menangani antrian paket
 Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja
 Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menyediakan storage untuk file startup configuration
 Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menangani IOS image
 Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip
pada prosesornya
 Data masih ada ketika router dimatikan atau restart
 Dapat menyimpan beberapa versi software IOS
 Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory
(EEPROM)

ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test
(POST)
 Menyimpan program bootstap dan dasar operating system
 Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade
software

Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data
 Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah
Router
Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:

CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating


system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing,
dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.

RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi
yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM
meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi
menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O
merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket
sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM
biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade
dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory
module (DIMM).

Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya
membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-
download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada
kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting.
Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang
secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau
dilepas pada saat upgrade flash.

NVRAM – NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device


yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain
dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang
meskipung router dimatikan atau di-restart.

Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem
digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini
mentransfer paket dari dan ke interface.
Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini
mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.

ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup


diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk
dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa
router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat di-
upgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.

Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada
3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya
satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface
memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media.
Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.
Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN,
ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau
modular.
Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia
digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.

Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan
komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati
power supply.

Alat dan Bahan


o 2 buah router seri 1700
o 1 buah router seri 2800
o 6 buah PC
o 1 buah server
o 3 buah switch
o Kabel UTP

D. PERCOBAAN
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan
sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
 Baud : 9600
 data bit :8
 parity : none
 Stop bit :1
 flow control : none
STE STE

STEP STE

o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router

3. Configurasi Untuk Router I


--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!


Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Menghapus Konfigurasi Router


Router>enable
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Router#configure terminal
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter)


Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue?
[confirm] (tekan tombol enter)
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Router(config)#reload (tekan tombol enter)
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akan
muncul tampilan sebagai berikut

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!


Tekan tombol enter untuk memulai

Perintah Hostname
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_I

Tulis dan jelaskan perintah diatas?


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah Banner
ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perintah console password


ROUTER_I (config)#line console 0
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

ROUTER_I (config)#enable password cisco


Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
ROUTER_I (config)#enable secret cisco
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perintah Virtual Line Password


ROUTER_I (config)#line vty 0 4
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perintah Setting IP addres


ROUTER_I #configure terminal
ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I(config-if)#exit
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

ROUTER_I #configure terminal


ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1
ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I(config-if)#exit
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perintah copy run start


Router_I(config)#ctrl+z
Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tugas

1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan


konfigurasi router seperti gambar dibawah ini

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway


Fa0/0
R1
Fa0/1
Fa0/0
R2
Fa0/1
PC1 N/A
PC2 N/A
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :
ROUTING STATIK &
9 DINAMIC
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui Hardware dari Router.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik
routing, defaul routing dan dinamyc routing).

B. PERALATAN
1. 3 buah router seri 2800
2. 6 buah PC
3. 3 buah switch
4. Kabel UTP

C. TEORI
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan
keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang
tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika
router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika
menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan
routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan
untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala
besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator

1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh
user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing
secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data,
maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim
ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing
yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254
 Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data
kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
 Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1
 Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING


Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal
masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing
router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing
table
Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan
menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network
remote. Tidak lain berupa interface router dari router
dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Artinya :
Ip network tujuan : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 192.168.10.1

D. PRAKTIKUM

1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi
konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
i. Baud : 9600
ii. data bit :8
iii. parity : none
iv. Stop bit :1
v. flow control : none

STEP II
STEP I

STEP IV STEP III


3. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
4. Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
5. Konfigurasi Router

Configurasi Untuk Router I (steriing)


--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!


Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


Router#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_I

Membuat Banner
ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#

Membuat Password
ROUTER_I (config)#line console 0
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
ROUTER_I (config)#enable password cisco
ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet
ROUTER_I (config)#line vty 0 4
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0


ROUTER_I #configure terminal
ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I(config-if)#exit

Setting IP Serial 0/0/0


ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0
ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.4
ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM
Router_I(config)#ctrl+z
Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router II (hobeken)


--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!


Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


Router#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_II

Membuat Banner
ROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#

Membuat Password
ROUTER_II (config)#line console 0
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit
ROUTER_II (config)#enable password cisco
ROUTER_II (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet
ROUTER_II (config)#line vty 0 4
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit

Setting IP Serial 0/0/0


ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0
ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.0
ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000
ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/0


ROUTER_II #configure terminal
ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit
Setting IP di Interface serial 0/0/1
ROUTER_II #configure terminal
ROUTER_II (config)# interface serial 0/0/1
ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0
ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM
ROUTER_II (config)#ctrl+z
ROUTER_II #copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router III (waycross)


--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!


Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


Router#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_III

Membuat Banner
ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#

Membuat Password
ROUTER_III (config)#line console 0
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit
ROUTER_III (config)#enable password cisco
ROUTER_III (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet
ROUTER_III (config)#line vty 0 4
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0


ROUTER_III #configure terminal
ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0
ROUTER_III (config-if)#no shutdown
ROUTER_III (config-if)#exit

Setting IP di Interface serial 0/0/0


ROUTER_III #configure terminal
ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1
ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.0
ROUTER_III (config-if)#no shutdown
ROUTER_III (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM


Router_III(config)#ctrl+z
Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah


:
Router#show running-startup

6. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan


straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung
dengannya juga dengan straight through cable.
7. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel,
pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik
tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway

8. Routing Static
1. Masuk ke bagian global di Router I :
ROUTER_I (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

2. Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start

3. Masuk ke bagian global di Router II :


ROUTER_II (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_II (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

4. Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start

6. Masuk ke bagian global di Router II:


ROUTER_III (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_III (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_III (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1

7.Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start
8. Melihat Routing Table
ROUTER_I# Show ip Route

.9. Dinamic Routing


1. Hapus Statik Routing di Router 1, 2 dan 3
Masuk ke bagian global di Router I :
ROUTER_I (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#no ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

4. Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start

5. Masuk ke bagian global di Router II :


ROUTER_II (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_II (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

4. Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start

6. Masuk ke bagian global di Router II:


ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_III (config)#no ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1

7.Simpan Hasil Konfigurasi


ROUTER_I# copy run start
2. Konfigurasi Rip

RI :
ROUTER_I(config)#router rip
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0

R2 :
ROUTER_II(config)#router rip
ROUTER_II(config)#network 192.168.1.0
ROUTER_II(config)#network 172.16.0.0
ROUTER_II(config)#network 172.16.1.0

R3 :
ROUTER_III (config)#router rip
ROUTER_III (config)#network 172.16.0.0
ROUTER_III (config)#network 10.0.0.1

Melihat Routing Table


ROUTER_I# Show ip Route

3. Konfigurasi EIGRP

RI :
ROUTER_I (config)#router eigrp 100
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255

R2 :
ROUTER_II(config)# router eigrp 100
ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255
ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255

R3 :
ROUTER_III(config)# router eigrp 100
ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255

Melihat Routing Table


ROUTER_I# Show ip Route

4. Konfigurasi OSPF

RI :
R1(config)# router ospf 1
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R2 :
ROUTER_II(config)# router ospf 1
ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 area 0

R3 :
ROUTER_III(config)# router ospf 1
ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 area 0

Melihat Routing Table


ROUTER_I# Show ip Route
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

Anda mungkin juga menyukai