J ARI N GAN K OM PU T ER
FASI LK OM -- U N SRI
MODUL PRAKTIKUM
INSTALASI JARINGAN DAN SERVER
DI SU SU N :
Ca ndra Se t ia w a n, ST
T a sm i, S.Si
Ahm a d H e rya nt o, S.K om
TEKNIK PENGKABELAN
1 JARINGAN
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester
C. TEORI
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio
hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan
komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi
kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan
teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian
juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama
untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun
jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah tabel
Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu
straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,
straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan
crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung
nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional
yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
Karakteristik Straight Cable :
Menghubungkan PC-Hub/switch
Half duplex
Panjang maksimal kabel 100 m
Ethernet 10/100/1000Base-T
CROSSOVER CABLE
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
Pengalamatan IP (IP Addressing)
2 dan Konfigurasi TCP/IP
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7
2. Kabel UTP
3. Switch
C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas
komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling
berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu
jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila
untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu
jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP
pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki
nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal
menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada
menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi
antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu
jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas
32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi
4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1
sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000
merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit
dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang
merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0
sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa
dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat
IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh
badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia
dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net
id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk
tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public
IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area
Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang
digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan
komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut
dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap
kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault
yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya
sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.
Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak
dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual
1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi
TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.
2. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet
mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada
metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual
adalah:
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties
2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan no IP yang diinginkan
5. Klik OK
D. PERCOBAAN
Percobaan I
1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini
2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private
dikelas C
3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan
Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)
Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local
Area Connections
4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD
5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 ,
hasil yang didapat
Percobaan 2
1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub
kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
SHARING INTERNET
3
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.
2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT
3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT
B. PERALATAN
1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP
C. TEORI
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital
Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat
digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang
tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk
menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka
yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks,
terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan
sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup
berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau
fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak
diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall
yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses
menggunakan perintah iptables.
Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari
fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN
membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah /
beberapa buah.
Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN
yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu
buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang
kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing
yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses
menggunakan router.
DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada
work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.
D. PERCOBAAN
6. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29
interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"
[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24
interface=LOKAL comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Setting Gateway
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini
gateway nya adalah
202.146.180.225
[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225
[admin@ router_fasilkom]>ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE
INTERFACE
0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK
1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIK
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar
[admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C
4. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata
salah)
[admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms
4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
DHCP SERVER
4
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.
2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis
dibandingkan dengan penggunaan IP statis.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi
Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.
B. PERALATAN
1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP
C. TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan
nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP
disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus
memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request
ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan
nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP,
maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask
dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada
jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan
selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut
dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut
kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam,
bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika
Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP
server).
IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau
lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client
tersebut.
IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama
diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server
IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas
pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan
sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan
tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
D. PERCOBAAN
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
HOTSPOT
5
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile
user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local
B. PERALATAN
1. Cabel UTP Cat 5
2. Komputer
3. Switch/Hub
4. Access Point
5. Mikrotik
C. TEORI
Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam
mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu
menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA,
Communicator dan lain-lain
D. PERCOBAAN
8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next
9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT
10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting
diawal ) Klik tombol NEXT
13. Finish
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
DNS SERVER
6
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch
C. TEORI
(TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan
sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang
terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka
tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi
komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu
dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan
Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat
berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari,
maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name
System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic-
mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan
internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal
DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita
hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon
berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja
berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak
berubah. Contoh:
DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal
terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan
menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server,
mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi
client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah
sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik
dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada
setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com,
.edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa
diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr,
var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS
dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX
merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan
nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda
pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian
subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi
yang berbeda dengan domain utamanya.
Struktur DNS
• Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully
qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www.
unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.
In-addr
ac
DNS Zone
1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk
menanyakan IP Address www.unsri.ac.id .
2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .
3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server
tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka
server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS
server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top
Level Domain .id.
4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan
menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.
5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini
server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.
6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain
unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita
akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.
7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan
alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap
alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses
www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah
disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi
permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses
belum terdapat pada cache.
8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa
mengakses www.unsri.ac.id
In-addr
1 222 255
1 255
124
1 194 255
1 255
D. PERCOBAAN
#vi /etc/hosts
lalu ketikan sintak dibawah ini
# Do not remove the following line, or various programs
# that require network functionality will fail.
192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
::1 localhost6.localdomain6 localhost6
Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq
tekan enter
$ttl 38400
unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. (
1225384180
10800
3600
604800
38400 )
unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id.
ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1
www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1
# cd /var/named/chroot/var/named
# vi 192.168.0.rev
Lalu ketikan file dibawah ini
$ttl 38400
0.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id.
root.unsri.ac.id. (
1212503093
10800
3600
604800
38400 )
0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id.
1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id.
Lalu simpan file tersebut
5. Setting IP
vi ifcfg-eth0
o cd /etc/sysconfig/network-scripts/
o
Lalu edit file tersebut
DEVICE= eth0
o
TYPE= Ethernet
ONBOOT=yes
BOOTPROTO= none
IPADDR= 192.168.0.1
NETMASK= 255.255.255.0
USERCTL=no
PEERDNS= yes
IPV6INIT=no
o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq
6. Menjalankan DNS
a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb
# service network restart
b. Jalankan service “named” dengan cara sbb
#service named restart
c. Lalu gunakan perintah “dig”, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section
dari authority, commandnya : sbb
dig www.unsri.ac.id
d. Kemudian gunakan perintah “nslookup”, digunakan untuk melihat “resolv” dan
“reverse”
- nslookup
>www.ilkom.unsri.ac.id
>192.168.0.1
(Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
WEB SERVER DAN DATABASE
7
A. TUJUAN:
1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux
2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux
3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch
C. TEORI
Apache web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server
menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda
mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda.
Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap
distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan
kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA.
Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing
Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika,
web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa
dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan,
akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak
mereka digunakan oleh banyak orang.
Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol
HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah
pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh
Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server
yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung,
masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang
bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa
menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi
2.0.
Fitur Apache
Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak
Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih
Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya.
1. Arsitektur modular.
2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows
NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.
3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).
4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).
5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.
6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.
7. Konfi gurasi yang mudah dipahami.
8. Mendukung Virtual Host.
9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.
D. PERCOBAAN
1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database
2. Mengecek paket instalasi apache
#which httpd
/usr/sbin/httpd
3. Pertama –tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana,
buat satu folder di directory /var/www/
# mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www)
Masuk kedalam directory jarkom
# cd /var/www/fasilkom
Lalu ketika file PHP sederhana sbb
#vi index.php
<?php
echo ”ini adalah web server Fasilkom ”;
?>
Simpan file diatas
4. Menjalankan Web Server
#service httpd restart
Buka browse lalu ketikkan ip server
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
KONFIGURASI ROUTER
8 CISCO
A. TUJUAN
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO
2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan
3. Troubleshoot routing di jaringan
B. PERALATAN
1. Kabel Rolever
2. Pc
3. Router Cisco
C. TEORI
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen
dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus,
dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang
tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan
komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi
jaringan.
RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi
yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM
meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi
menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O
merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket
sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM
biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade
dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory
module (DIMM).
Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya
membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-
download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada
kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting.
Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang
secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau
dilepas pada saat upgrade flash.
Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem
digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini
mentransfer paket dari dan ke interface.
Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini
mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.
Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada
3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya
satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface
memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media.
Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.
Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN,
ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau
modular.
Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia
digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.
Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan
komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati
power supply.
D. PERCOBAAN
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan
sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
Baud : 9600
data bit :8
parity : none
Stop bit :1
flow control : none
STE STE
STEP STE
o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
Router#configure terminal
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah Hostname
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_I
Tugas
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
ROUTING STATIK &
9 DINAMIC
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui Hardware dari Router.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik
routing, defaul routing dan dinamyc routing).
B. PERALATAN
1. 3 buah router seri 2800
2. 6 buah PC
3. 3 buah switch
4. Kabel UTP
C. TEORI
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan
keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang
tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika
router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika
menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan
routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan
untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala
besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator
1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh
user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing
secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data,
maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim
ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing
yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254
Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data
kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1
Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.10.254
D. PRAKTIKUM
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi
konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
i. Baud : 9600
ii. data bit :8
iii. parity : none
iv. Stop bit :1
v. flow control : none
STEP II
STEP I
Membuat Banner
ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#
Membuat Password
ROUTER_I (config)#line console 0
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
ROUTER_I (config)#enable password cisco
ROUTER_I (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
ROUTER_I (config)#line vty 0 4
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
Membuat Banner
ROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#
Membuat Password
ROUTER_II (config)#line console 0
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit
ROUTER_II (config)#enable password cisco
ROUTER_II (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
ROUTER_II (config)#line vty 0 4
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit
Membuat Banner
ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#
Membuat Password
ROUTER_III (config)#line console 0
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit
ROUTER_III (config)#enable password cisco
ROUTER_III (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
ROUTER_III (config)#line vty 0 4
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit
8. Routing Static
1. Masuk ke bagian global di Router I :
ROUTER_I (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
RI :
ROUTER_I(config)#router rip
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0
R2 :
ROUTER_II(config)#router rip
ROUTER_II(config)#network 192.168.1.0
ROUTER_II(config)#network 172.16.0.0
ROUTER_II(config)#network 172.16.1.0
R3 :
ROUTER_III (config)#router rip
ROUTER_III (config)#network 172.16.0.0
ROUTER_III (config)#network 10.0.0.1
3. Konfigurasi EIGRP
RI :
ROUTER_I (config)#router eigrp 100
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
R2 :
ROUTER_II(config)# router eigrp 100
ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255
ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255
R3 :
ROUTER_III(config)# router eigrp 100
ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255
ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255
4. Konfigurasi OSPF
RI :
R1(config)# router ospf 1
ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R2 :
ROUTER_II(config)# router ospf 1
ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 area 0
R3 :
ROUTER_III(config)# router ospf 1
ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0
ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 area 0
Nama :
Nim :
Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :