Anda di halaman 1dari 1

Penambahan Tenaga Dokter Umum untuk Shift Jaga Malam di RS B

Dokter jaga atau dokter umum kerap dikatakan sebagai ujung tombak sebuah
rumah sakit (RS). Karena dokter umum menjadi lini pertama saat ada pasien yang
datang kerumah sakit. Pasien yang datang ke rumah sakit pun jumlahnya variatif
dan tidak menentu. Pembagian shift di rumah sakit B dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu pagi (08.00-14.00) siang (14.00-21.00) dan malam (21.00-08.00). Rumah
sakit sendiri memilki banyak bagian didalamnya, diantaranya UGD, ruang rawat
inap, poliklinik rawat jalan, ruang bersalin, ruang operasi dan lainnya. Karena
pembagian yang banyak pula, maka dibutuhkan beberapa dokter untuk memegang
bagian-bagian tersebut. Pada RS B, jumlah dokter umum yang bekerja dibidang
pelayanan pasien ada lima dokter dalam hari dengan pembagian dua dokter pada
shift pagi yang terdiri dari satu orang dokter ruangan (meliputi ruangan rawat inap
semua lantai dan HCU) dan satu orang dokter UGD (meliputi UGD, ruang
bersalin, dan ruang operasi). Begitu pula dengan shift siang. Namun pada shift
malam hanya memperkerjakan satu orang dokter untuk memenuhi keseluruhan
pelayanan di RS B. Akibatnya, dokter umum yang berjaga pada shift malam
sering mengalami kuwalahan dan tidak mampu memberikan pelayanan yang baik
bagi pasien terutama jika kondisi RS sedang ramai. Dokter umum juga sering
mengalami stress akibat tekanan yang terima karena harus bertanggung jawab
memegang seluruh pelayanan RS sendiri. Kurangnya waktu istirahat juga dialami
oleh dokter umum jaga malam. Hal tersebut tentunya berdampak kurang baik bagi
kesehatan dokter dan membuat dokter sering sakit sehingga tidak mampu untuk
jaga malam dengan jadwal yang sering.

Anda mungkin juga menyukai