Anda di halaman 1dari 14

 

S
 

Macam-macam Statistik
Statistik dapat dibedakan menjadi dua, deskriptif dan
inferensial.
Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menggambarkan data atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
generalisasi.
Sementara statistik inferensial adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya akan digeneralisasikan.
 

Statistik inferensial dapat dibedakan


menjadi dua, parametris dan non-
 parametris.
Statistik parametris terutama digunakan
untuk menganalisis data interval atau rasio
 yang diambil dari populasi yang
berdistribusi normal.
Sementara non-parametris terutama
digunakan untuk menganalisis data
nominal atau ordinal. Atau datanya interval
atau rasio tetapi tidak berdistribusi normal.
 

SYARAT UJI PARAMETRIK


 Terdapat 3 syarat yg perlu diperhatikan
 1. Skala pengukuran Variabel yaitu harus Variabel
Numerik
 2. Distribusi data harus Normal
 3. varians Data
 a. Kesamaan varians tidak menjadi syarat mutlak 
untuk uji kelompok yang berpasangan
b. Kesamaan Varaians adalah syarat tidak mutlak 
untuk 2 kelompok tidak berpasangan
c. Kesamaan Varians adalah syarat mutlak untuk >2
kelompok tidak berpasangan. 
 

SYARAT UJI NON PARAMETRIK


 1. Masalah Skala pengukuran Variabel adalah
 Kategorik ( Oordinal dan nominal )
 2. Jika data dengan skala penukuran
numerik tetapi tidak memenuhi untuk uji
parametrik (karena distribusi data tidak
Normal ) maka dilakukan uji
nonparametrik sebagai alternatif. Dengan
syarat data numerik rubah menjadi data
kategori
 

ANALISIS STATISTIK
 Analisi Univariat : Melihat gambaran satu
 Variabel
 Analisis Bivariat : Analisis untuk melihat
hubungan dua Variabel ( Satu Variabel
Dependent dan Satu variabel Independent)
 Analisis Multivariat : Analisis untuk
melihat hubungan lebih dari Dua variabel
 

kesimpulan.

 Pada dasarnya menguji hipotesis itu adalah menaksir


parameter populasi berdasarkan data sampel.
 Dua cara untuk melakukan Inferensi ( penarikan
kesimpulan yaitu dengan menghitung Nili P (
Probabilitas) dan IK ( Interval Kepercayaan )
 Makin besar taksiran maka akan semakin kecil 
kesalahannya.
 kesalahan taksiran ini dinyatakan dalam peluang 
 yang berbentuk prosentase. Biasanya dalam penelitian
kesalahan taksiran ditetapkan lebih dahulu, yang
digunakan adalah 5% dan 1%. Tingkat kesalahan ini
selanjutnya dinamakan tingkat signifikansi.
 

 Dalam setiap pengujian hipotesis, kita harus selalu


memutuskan apakah menerima ataukan menolak Ho
dan selalu ada kemungkinan bahwa kita membuat
kesalahan dalam pengambilan keputusan tersebut.
Kesalahan tersebut terjadi ketika kita menolak suatu
hipotesis yang benar atau menerima hipotesis yanjg
salah. Kedua jenis kesalahan ini diberi nama secara
khusus dalam pengujian hipotesis:
 

Interval kepercayaaan ( IK) menunjukkan taksiran rentang


nilai pada pupulasi yang dihitung dan nilai yang diperoleh
pada sampel.
Hubungan Nilai P dan IK
Nilai P dan IK menhasilkan kesumpulan yang konsisten. Bila
nilai P menghasilkan keismpulan yang bermakna maka nilai
IK juga menghasilkan ksimpulan yang bermakn. Dan
sebaliknya.
Bila pada uji komparatif perhitungan niali p <0,05 maka
pada perhitungan IK nilai o tidak tercakup dalam
intervalnya.
Pada Perhitungan Rasio odds (RO) Atau Resiko relatif(RR)
Perhungan nilai P <0,05 maka perhitungan IK 1 tidak
tercakup didalamnya
 

Menentukan Uji suatu Hipotesis


KOMPARATIF 
mencari hubungan atau perbandingan antar variabel
 Contoh :
- apakah terdapat perbedaan kadar gula darah antara
kelompak yang mendapat pengobatan glibenklamid
dengan kelompok palesebo
- Apakah terdapat hubungan antara kadar gula darah
dengan jenis pengobatan yang diberikan
 

Korelasi

  Adalah analisis untuk mencari besarnya hubungan a


ntar variabel
 Contoh : Berapa besar hubungan antara kadar
Triglisarida dengan kadar gula darah
 

  Angka Korelasi
Besar angka korelasi itu berkisar antara 0 sampai 1,
baik posisit maupun negatif. Bila dalam penghitungan
diperoleh angka korelasi lebih dari 1 berarti telah
terjadi kesalahan penghitungan. Bila angka korelasi
itu bertanda negatif menunjukkan korelasi
antarvariabel itu negatif. Interpretasi kasar terhadap
angka korelasi sebagai berikut:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
 

Regresi
  Analsis untuk meramalkan variabel mana yang
memiliki pengaruh besar terhadap masalah yang
diteliti .
 Regresi Linier untuk Variabel Numerik
 Regresi Logistik : Untuk Variable Kategorik
  
 

Pedoman untuk menentukan Uji


hipotesis BIvariat
 1. Slaka pengukuran: Kategorik atau numerik
 2.Jenis Hipotesis : Komparatif atau korelatif 
 3. Masalah Skala pengukuran
 4. Pasangan atau tidak berpasangan
 5. Jumlah kelompok :2 klpok atau lebih
 6.Syarat Uji parametrik atau nonparametrik
 7. Prinsip Tabel BxK atau P x K

Anda mungkin juga menyukai