Anda di halaman 1dari 2

Max Weber disebut sebagai wewenang rasional atau legal, yakni wewenang

yang berdasarkan suatu sistem hukum ini dipahami sebagai suatu kaidah-kaidah yang

telah diakui serta dipatuhi oleh masyarakat dan bahkan yang diperkuat oleh Negara.1

Dalam hukum publik, wewenang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan

memiliki makna yang sama dengan wewenang karena kekuasaan yang dimiliki oleh

Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif adalah kekuasaan formal. Kekuasaan merupakan

unsur esensial dari suatu Negara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di

samping unsur-unsur lainnya, yaitu2:

a. hukum;

b. kewenangan (wewenang);

c. keadilan;

d. kejujuran;

e. kebijaksanaan; dan

f. kebajikan.

Kewenangan menurut Max Weber harus dilandasi oleh ketentuan hukum

yang ada (konstitusi), sehingga kewenangan tersebut merupakan kewenangan yang

sah. Dengan demikian, pejabat (organ) dalam mengeluarkan keputusan didukung

oleh sumber kewenangan tersebut. Stroink menjelaskan bahwa sumber kewenangan

dapat diperoleh bagi pejabat atau organ (institusi) pemerintahan dengan cara atribusi,

delegasi dan mandat. Kewenangan organ (institusi) pemerintah adalah suatu

kewenangan yang dikuatkan oleh hukum positif guna mengatur dan

mempertahankannya. Tanpa kewenangan tidak dapat dikeluarkan suatu keputusan

yuridis yang benar.3

1
Ibid., hlm. 43-44
2
Ibid., hlm. 44
3
Ibid., hlm. 45
Kepastian Hukum menurut Gustav Von Radburch merupakan salah satu

diantara tiga tujuan penting dari eksistensi hukum itu sendiri dimana kepastian

memiliki makna tuntutan hukum, yaitu agar hukum menjadi positif dalam arti

berlaku dengan pasti, serta tidak menyimpang dari tujuan untuk melindungi setiap

individu agar dapat mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan

sebaliknya perbuatan apa saja yang dilarang agar setiap individu tersebut dilindungi

dari kesewenang-wenangan pemerintah.4

Kepastian hukum Gustav Von Radburch memiliki unsur yaitu, "that law

should be certain, that it could not be interpreted and applied in one way today and

in another tomorrow, in one way here and in another way there.” (Hukum itu harus

pasti, bahwa itu tidak dapat ditafsirkan dan diterapkan dalam satu cara hari ini dan

dengan cara lain besok, dalam satu cara di sini dan dengan cara lain di sana).5

Adapun rumusan unsur dari kepastian hukum menurut Gustav Radburch adalah : 6

a. Hukum merupakan hal positif yang memiliki arti bahwa hukum positif ialah

perundang-undangan.

b. Hukum didasarkan pada sebuah fakta, artinya hukum itu dibuat berdasarkan pada

kenyataan.

c. Fakta yang termaktub atau tercantum dalam hukum harus dirumuskan dengan

cara yang jelas, sehingga akan menghindari kekeliruan dalam hal pemaknaan atau

penafsiran serta dapat mudah dilaksanakan.

d. Hukum yang positif tidak boleh mudah diubah.

4
Abdul Ghofur Anshori, Filsafat Hukum, UGM Press, Yogyakarta, 2006. hlm. 108
5
Gustav Radburch, dan Wolfgang Friedman, Legal Philosophy, Vanderbilt Law Review, Nashville, Amerika
Serikat, 1960. hlm. 205
6
Satjipto Rahardjo, Hukum Dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta, 2006. hlm.137-138

Anda mungkin juga menyukai