DINAS PENDIDIKAN
1
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan hasil rapat dan musyawarah bersama Tim Pengembang Kurikulum tanggal 01 Juli
2022 di SDN No. 101735 Sei Semayang Kecamatan Sunggal serta memperhatikan usulan dan saran
dari pengurus komite sekolah sesuai dengan tugasnya, maka dengan ini kami tim Pengembang
Kurikulum Oprasional Sekolah, SDN No. 101735 Sei Semayang kecamatan sunggal kabupaten deli
serdang disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
NIP.
Mengetahui,
Diketahui Oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang
Kabid Pembinaan SD Kab. Deli Serdang
NIP.
2
3
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
OPRASIONAL TAHUN PELAJARAN
2022/2023
NIP.
Tembusan:
1. Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
2. Arsip
5
Lampiran I : Surat Keputusan Kepala SDN No. 101735 Sei Semayang
Nomor :
Tanggal : 28 Juni 2022
PENUGASAN DALAM
NO NAMA/NIP JABATAN KET
TIM
1
10
11
12
NIP.
6
NOMOR : 18.11.03.05/423.7/18/2022
TENTANG
KURIKULUM OPRASIONAL SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
NIP.
Tembusan:
1. Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
2. Arsip
8
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH
KOORDINATOR WILAYAH PENDIDIKAN KECAMATAN SUNGGAL
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
Dengan alasan;
🗆 Semua unsur Kurikulum Operasional Sekolah terpenuhi dengan lengkap.
Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan dan atau rekomendasi ditetapkannya
Kurikulum Operasional Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang.
KHAIRUDDIN W,M.Pd
NIP. 19710212 199305 1 003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat izinNya-lah kami telah selesai
menyusun Kurikulum Operasional Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang.
Kurikulum ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 17 Ayat 1 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik” serta Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini masih banyak
kekurangan, baik isi maupun redaksi, semuanya semata-mata karena keterbatasan pemikiran dan
wawasan kami, oleh karenanya kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang
konstruktif untuk perbaikan selanjutnya.
Kurikulum Operasional Sekolah ini disusun untuk dijadikan bahan acuan, khususnya bagi para
tenaga pendidik dan kependidikan, dilingkungan SDN No. 101735 Sei Semayang dalam rangka
mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.
Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terwujudnya kurikulum ini, semoga Allah SWT membalas amal bakti kita semua. Aamiin.
9
DAFTAR ISI
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Merdeka dilincurkan episode 15 Merdeka belajar atau Pendidikan Berbasis
Karakter sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru dan sebagai sasaran awal pelaksanaannya
di kelas I dan IV. Dan untuk kelas lainnya diberi keleluasaan untuk tetap menggunakan kurikulum
2013 sampai satuan pendidikan siap untuk melaksanakan kurikulum Merdeka pada tiap jenjang kelas.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan diantaranya lebih sederhana karena fokus pada
materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
Di dalam penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi tertentu
dan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi.
Pasal 35 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar nasional
pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengembangan
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”.
Pada hakikatnya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan suatu
kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan
pembeljaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum Merdeka merupakan kelanjutan dari Kurikulum 2013 dimana
satuan pendidikan mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Adapun Karakteristik SD No. 101735 Sei Semayang sebagai berikut:
a. Potensi bentang alam yang dominan disekitar sekolah
Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang berada di Dusun BT 50 Desa Bingkat Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang, sekolah tersebut berada di sekitaran persawahan, dan dekat dengan
perkebunan PTPN IV. Akses untuk masuk sekolah tersebut ada 2 (dua) dusun dari dusun 1 dan dusun
BT 50 dan jalanan aspal yang bagus hanya dari dusun 1 sedangkan dusun BT 50 jalannya belum bagus
karena belum mendapat akses aspal. Sekolah ini juga dekat dengan sekolah PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak) juga tidak jauh dari sekolah Madrasah yang di kelola oleh
masyarakat Desa. Mayoritas bentang alam di desa Sei Semayang ini adalah lahan sawah/pertanian,
sehingga masyarakatnya bekerja sebagai petani desa ini semakin nyaman dan asri.
b. Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah
Desa Sei Semayang adalah desa yang memiliki beragam suku dan agama. Jika dilihat dari segi
suku terdiri dari Suku Jawa, Batak, mayoritas adalah Jawa. Sedangkan dari segi agama terdiri dari
agama islam, mayoritasnya adalah agama islam. Masyarakat desa yang sangat terkenal dengan
keramahtamahan dan pekerja keras, sehingga membuat desa ini menjadi desa yang nyaman, walaupun
berbeda-beda agama dan suku tetapi masyarakat desa tetap saling menghargai dan saling membantu.
Masyarakat desa selalu mengutamakan pendidikan meskipun dengan latar belakang ekonomi
menengah kebawah namun semangat orangtua atau masyarakat untuk memberikan pendidikan terbaik
selalu diutamakan. Oleh karena itu masyarakat ingin anaknya berprestasi dan berakhlak mulia.
11
12
c. Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekitar sekolah
Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang berada di lingkungan budaya Jawa karena banyak
warga yang berasal dari suku Jawa tetapi tidak dipungkiri ada juga suku lain seperti Batak, Melayu,
dan Aceh. Hal ini menambah referensi Sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan
terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan Sekolah untuk
memperkenalkan budaya lainnya. Kekhasan/tradisi yang cukup kuat didearah kami adalah tradisi dari
suku Jawa yaitu kuda kepang, daerah ini terkenal dengan pertunjukkan kuda kepangnya sehingga dapat
menambah pekerjaan tambahan dan uang masuk tambahan yang dapat membantu perekonomian
masyarakat desa. Keberagaman daerah asal dan profesi orangtua siswa pun memberikan dukungan
terhadap proses belajar mengajar.
d. Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah
Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang
berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa
diantara mereka memiliki berbagai keterampilan, diantaranya: komputer (IT), menyanyi, drama, juru
ceramah, bahasa inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi pengembangan potensi dan bakat guru dan
staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
Peta profil Guru: Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang memiliki profil guru sebagai
berikut:
Terdiri dari
14 Tenaga pendidik diantaranya 6 orang PNS dan 8 orang tenaga honorer dari 11 orang
tersebut memiliki kualifikasi akademik 78% sarjana (S-1) dan 22% kualifikasi SMA
Presentasi Guru yang sudah sertifikasi atau menerima tunjangan profesi adalah 28% (4
oarang) dan yang belum sertifikasi adalah 72% (10 orang).
1 Tenaga Teknis yaitu 1 Operator Sekolah
1 Tenaga Tata Usaha (TU)
Peta Profil Siswa: Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman
belajar yang tidak sama. Sedangkan siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga
siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang
seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan
program pengembangan potensi dan minat mereka.
Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui nalisis secara komprehensif
oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusu agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman siswa memperkaya kegiatan
sosialisasi di Sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan
keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi dan memecahkan
masalah yang mereka temuii dalam perjalanan belajar mereka sehari-hari. Mayoritas siswa yang
berasal dari Desa Sei Semayang ini asli penduduk wilayah desa tersebut, ada pun beberapa siswa
pindahan dari luar daerah tetapi pada akhirnya menetap tinggal di desa tersebut. Siswa di SDN No.
101735 Sei Semayang lebih memiliki keterampilan psikomotorik yang tinggi dibandingkan
keterampilan akademiknya. Hal ini diseabkan karena faktor lingkungan yang lebih mendukung
mengasah keterampilan seperti perlombaan hafiz, adzan, pidacil, peragaan busana muslim/muslimah
yang selalu mendapatkan juara dibandingkan dengan perlombaan sains ataupun akademik lainnya. Jika
dibandingkan dengan siswa pendatang dari daerah luar seperti luar kecamatan bahkan luar provinsi,
prestasi siswa SDN No. 101735 Sei Semayang kurang dan motivasi belajar yang juga kurang
termotivasi.
Maka dari itu Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang.
Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual,
fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar utama yang terdapat pada Dimensi pertama profil
pelajar Pancasila (P3) yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
Berkebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif.
13
Peta Profile Orangtua: Mayoritas orangtua siswa bekerja sebagai petani, dan tak sedikit pula
yang menjadi buruh tani, buruh diperkebunan, serta buruh kilang/pabrik pembuatan batu bata. Jika
dilihat dari segi pendidikan hanya tamatan SD, SMP, dan SMA, sedikit sekali yang sarjana (S1). Hal
itu kemungkinan menjadi faktor penyebab kurangnya perkembangan peserta didik dalam pembimbing
belajar di rumah, jika dipresentasikan dari seluruh data orangtua siswa kualifikasi pendidikan orangtua
yang sarjana 15% sedangkan SD, SMP, SMA 85%.
e. Kemitraan/kerja sama sekolah dengan pihak lain
Kemitraan/kerja sama sekolah dengan pihak lain yaitu: 1. Kepala Desa Sei Semayang, 2.
Puskemas, 3. Babinsa, 4. Bhabinkamtibmas, 5. Dinas Sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
Pelaksanaan Kurikulum Merdeka lebih relevan dan interaktif dimana pembelajaran dilaksanakan
dengan dua kegiatan:
1. Pembelajaran intrakurikuler
2. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dialokasikan 20% dari total belajar pertahun.
Dengan dikeluarkan SKB 4 (empat) Mentri yaitu Mendikbudristek, Mentri Agama, Mentri
Kesehatan dan Mendagri Nomor 01/KB/2022, maka Tahun Ajaran 2022/2023 Sekolah di Sunggal
Melaksanakan Pertemuan Tatap Muka 100% dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Implementasi Kurikulum Operasional Sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar menuntut
adanya perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, peserta didik
dapat belajar di sekolah. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan
peserta didik di kelas, adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru, orang tua dan
peserta didik menjadi satu kesatuan yang saling mendukung untuk kemajuan bersama.
Implementasi Kurikulum Merdeka belajar merupakan terobosan Kemdikbudristek untuk
menciptakan sumber daya manusia unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan
pendidikan. Dengan Lima interpensi program sekolah penggerak yaitu:
1. Pendampingan konsultatif dan asimetris
2. Penguatan SDM sekolah
3. Pembelajaran dengan paradigma baru
4. Perencanaan berbasis data
5. Digitalisasi sekolah
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan
optimal, maka SDN No. 101735 Sei Semayang telah menyusun Kurikulum Operasional Sekolah,
sebagai acuan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum Operasional sekolah SDN No. 101735 Sei Semayang ini disusun oleh Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur, pengawas pembina, Kepala Sekolah, guru dan
unsur stakeholder lainnya.
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Profil pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajaar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan 6 ciri
utama (Dimensi) yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak
pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam.
2. Berkebinekaan global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur
yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap berpengalaman
kebhinnekaan.
3. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
4. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab
atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil.
B. Visi Sekolah
SDN No. 101735 Sei Semayang Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang mengusung
Visi: “Terwujudnya generasi unggul, literat dengan karakter profil pelajar pancasila”
Indikator Visi:
1. Unggul dalam Bidang Sains
2. Unggul dalam Seni Tari
3. Unggul dalam bidang olahraga dan kesehatan
4. Unggul dalam Melaksanakan Ibadah
5. Terampil dalam berkomunikasi dengan Bahasa Nasional dan Internasional.
6. Terampil dalam mendaur ulang limbah organic dan anorganik.
7. Terampil dalam menggunakan IT
15
16
Misi Sekolah
Rumusan MISI SDN No. 101735 Sei Semayang adalah :
1. Melaksanakan Les Tambahan untuk Mapel Matematika dan IPA
2. Melaksanakan Ekstrakurikuler Seni Tari di Sekolah
3. Melaksanakan Ekstrakurikuler olahraga Atletik dan Bulu Tangkis
4. Melaksanakan Ekstrakurikuler Dokter Kecil
5. Melaksanakan Pembelajaran Pendidikan Agama Sesuai dengan agama yang dianut
6. Melibatkan Orang Tua dalam Kegiatan Keagamaan Siswa dirumah
7. Melaksanakan Lingkungan Belajar yang Literat
8. Melaksanakan keterampilan mengolah limbah organic dan anorganik
9. Melaksanakan Pembelajaran Berbasis IT
C. Tujuan Sekolah
Tujuan jangka pendek (1 tahun kedepan)
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
SDN No. 101735 Sei Semayang adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya Peserta didik yang Unggul dalam Bidang Sains.
2. Terciptanya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Terciptanya peserta didik yang terampil dalam bidang Seni Tari.
4. Terciptanya peserta didik yang berprestasi dalam bidang Olahraga Atletik dan BuluTangkis.
5. Terwujudnya peserta didik yang sehat jasmani dan rohani.
6. Terwujudnya Peserta didik yang selalu melaksanakan ibadahnya sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
7. Terciptanya Budaya Literasi di Sekolah.
8. Terciptanya Peserta didik yang terampil dalam mengolah limbah Organik dan Anorganik.
9. Terwujudnya Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi yang berbasis IT.
Tujuan jangka panjang (4 tahun kedepan)
1. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa Pembelajar Sepanjang Hayat.
3. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi
beragama.
4. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada
budaya lokal.
5. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri)
untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan
bakat peserta didik.
6. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
7. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif dan positif.
8. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat peserta didik.
Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi
bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul
sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan
zaman.
17
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap
menjunjung nilai budaya bangsa.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Lulus ujian sekolah.
d. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 70.
e. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta
didik SDN No. 101735 Sei Semayang sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan
proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SDN No. 101735 Sei Semayang.
Adapun kompetensi lulusan SDN No. 101735 Sei Semayang mempertimbangkan dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase
di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan
hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya. Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai
SDN No. 101735 Sei Semayang. Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SDN No. 101735
Sei Semayang adalah sebagai beriku (BAB III):
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Oprasional Sekolah menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu.
Struktur Kurikulum Oprasional Sekolah adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan
datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur Kurikulum Oprasional Sekolah adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran, apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur Kurikulum Oprasional
Sekolah terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar.
Tabel 1
Struktur Kurikulum Merdeka
Pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf c
diberlakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tahun pertama dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas
X pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
b. Tahun kedua dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas IV, kelas V,
kelas VII, kelas VIII, kelas X, dan kelas XI pada jenjang pendidikan dasar dan Pendidikan
menengah;dan
c. Tahun ketiga dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam)
tahun tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas III, kelas
IV, kelas V, kelas VI, kelas VII, kelas VIII, kelas IX, kelas X, kelas XI, dan kelas XII pada
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Struktur Kurikulum pada Pendidikan Dasar dan Menengah Struktur Kurikulum pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: 1.
pembelajaran intrakurikuler; dan 2. projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran
intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek
penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel
dalam 1 (satu) tahun ajaran. Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai
berikut:
1. Mengintegrasikan kedalam mata pelajaran lain.
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
18
19
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai berikut:
1) Struktur Kurikulum SD/MI Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
c. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
2) SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Pembelajaran intrakurikuler; dan
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen)
beban belajar per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan
maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran
pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Struktur Kurikulum Operasional SDN No. 101735 Sei Semayang.
Tabel 1.A Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit).
Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Alokasi Projek Penguatan Total JP
Per Tahun (Minggu) Profil Pelajar Pancasila Per Tahun
Per Tahun
Pendidikan Agama Islam 108 ( 3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen 108 ( 3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik 108 ( 3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha 108 ( 3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu 108 ( 3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama 108 ( 3) 36 144
Khonghucu dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 ( 4 ) 36 180
Bahasa Indonesia 216 ( 6 ) 72 288
Matematika 144 ( 4 ) 36 180
Pendidikan Jasmani 108 ( 3 ) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**: 108 ( 3 ) 36 144
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 ( 2 )*** - 72
Muatan Lokal 72 ( 2 )*** - 72
Total****: 828 ( 23 ) 252 1080
20
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari). Pesertadidik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Tabel 2.A Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Alokasi Projek Penguatan Total JP
Per Tahun (Minggu) Profil Pelajar Pancasila Per Tahun
PerTahun
Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan 180 ( 5 ) 36 216
Sosial
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 108 (3) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, MuatanLokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
21
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental,
budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa melakukan aksi
nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi
lingkungan sekitarnya.
Prinsip-prinsip Kunci Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Holistik : Bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah.
2. Kontekstual : Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembela-
jaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
3. Berpusat pada Peserta Didik Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif
mengelola proses belajarnya secara mandiri.
4. Eksploratif Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar
bagi proses inkuiri dan pengembangan diri.
Mendesain Projek
1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila
Merancang modul projek Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul projek dan
berdiskusi dalam menentukan elemen dan subelemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe
asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan projek.
2. Membentuk tim fasilitasi projek
Pimpinan satuan pendidikan menentukan alokasi waktu pelaksanaan projek dan dimensi untuk
setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek pada satuan pendidikan
tersebut.
3. Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
Pimpinan satuan pendidikan dapat menilai tahap pelaksanaan projek berdasarkan tingkat
kesiapan satuan Pendidikan.
4. Pemilihan tema umum
Tim fasilitasi bersama pimpinan satuan pendidikan memilih minimal 2 tema (Fase A, B, C)
dari 7 tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud Dikti untuk dijalankan dalam satu tahun ajaran
berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik. Penentuan topik spesifik Dari tema
besar, tim fasilitasi projek (dapat juga bersama peserta didik) menentukan ruang lingkup isu
yang spesifik sebagai projek.
5. Penentuan topik spesifik
Dari tema besar, tim fasilitasi projek (dapat juga bersama peserta didik) menentukan ruang
lingkup isu yang spesifik sebagai projek.
6. Merancang modul projek
Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul projek dan berdiskusi dalam menentukan
elemen dan subelemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe asesmen yang sesuai dengan
tujuan dan kegiatan projek.
22
Mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, secara umum ketentuan total
waktu projek adalah sekitar 20‒30% beban peserta didik per tahun adalah sebagai berikut:
Permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan
Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik. Di
kelas V dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing-
masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar
mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran
semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang
tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN No. 101735
Sei Semayang antara lain Pramuka (Wajib), d a n Usaha Kesehatan Sekolah.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 masih digunakan di SDN No. 101735 Sei Semayang pada kelas II, III,
V dan VI yang meliputi sejumlah mata pelajaran dengan pendekatan Tematik. Muatan Kurikulum
memuat sejumlah mata pelajaran serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam
kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi
yang dimaksud terdri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
24
Tabel 1.B
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan
karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di
sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setiap satuan pendidikan.
1) Pendidikan Agama
1.1. Pendidikan Agama Islam:
Tujuan:
a. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
1.2. Pendidikan Agama Islam Protestan:
Tujuan:
Membawa peserta didik mengenal Allah di dalam pribadi Yesus kristus, tunduk di
bawah otoritas-Nya dan hidup sesuai kehendak-Nya untuk kemulian Allah.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tujuan:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
25
3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
4) Matematika
Tujuan:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
c. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
5) Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan
masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
26
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
7) Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan:
a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
8) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tujuan:
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis.
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan
Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta
didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:
27
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan
Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
a. Pelaksanaan (Orentasi, pemantapan, pengembangan)
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid, transparan dan
akuntable)
Pelaporan Umum dalam format raport rincian dalam buku laporan pengembangan diri. Adapun
kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1) Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Unit Kesehatan Sekolah
c. Olahraga Sepak bola dan bulu tangkis
d. Seni Tari
2) Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara
pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
2.1. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SDN No. 101735
Sei Semayang adalah sebagai berikut:
a. Untuk Agama Islam Sholat Dhuha dan Sholat Dzuhur berjamaah.
b. Untuk Agama Kristen Protestan menggunakan buku Penghubung Sebagai Bukti
Melaksanakan Kegiatan Keagamaannya di rumah.
c. Upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar Nasional seperti Upacara HUT RI
dan lainnya.
d. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
e. Kegiatan literasi 15 menit sebelum KBM
f. Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al Qur’an
g. Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.
h. Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar.
i. Membaca buku di perpustakaan.
2.2. Terprogram
Adalah kegiatan yang di programkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah.
a. Pekan Kreatifitas dan olahraga.
b. Peringatan Hari Besar Nasional.
c. Pekan Olahraga antar kelas.
d. Bina OSN.
28
2.3. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
a. Membiasakan memberi salam.
b. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
c. Membiasakan antri.
d. Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
e. Berdiskusi dengan baik dan benar.
f. Kerja bakti.
3) Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada
peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh budaya disiplin waktu
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya literasi
g. Memberi contoh perilaku hidup sehat
h. Memberi apresiasi (reward) hasil kerja siswa
4) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Upacara
e. Seminar Pendidikan
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SDN No. 101735 Sei Semayang kelas II (32), dan III (34)
sedangkan untuk kelas V (36), dan VI (36) jam setiap minggu.
Alokasi waktu belajar baik kurikulim merdeka maupun Kurikulum 2013 adalah 35 menit per
jam pelajaran.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan pembelajaran paradigma baru yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Tabel 2.B
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN No. 101735 Sei Semayang
Satu jam Jumlah jam Minggu Efektif Waktu pembelajaran
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran Persemester Per Tahun
muka/menit Per Minggu Tahun Ajaran
2 35 32 38 1216 jam pembelajaran
(41230 menit)
3 35 34 38 1292 jam pembelajaran
(42560 menit)
5 35 36 38 1368 jam pembelajaran
(47880 menit)
6 35 36 38 1368 jam pembelajaran
(47880 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
29
4 × 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% × 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan
yang di pilih.
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/sekolah.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar
dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk
masing-masing indikator adalah 65%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan
belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake
peserta didik, dan saran prasarana.
Tabel 3.B
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 65 Enam Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarga negaraan 65 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 65 Enam Puluh Lima
4. Matematika 65 Enam Puluh Lima
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 Enam Puluh Lima
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Enam Puluh Lima
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh Puluh
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 Tujuh Puluh
A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran merupakan masukan kurikulum yang digunakan oleh SDN NO 105374
Bingkat dalam merancang pembelajaran, dan memberikan kerangka pembelajaran yang membantu
pendidik disekolah dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak yang diharapkan dapat
memberikan dampak optimal pada peningkatan karakter, keterampilan maupun pengetahuan.
Pada kurikulum Merdeka terdapat capaian pembelajaran sebagai berikut:
1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Setiap Fase
Fase A untuk kelas 1 Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1.1 Peserta didik mampu mengenal
menekankan kemampuan mengenal huruf huruf hijaiyah dan harakatnya.
hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah 1.2 Peserta didik mampu mengenal
bersambung, dan kemampuan membaca huruf hijaiyah bersambung.
surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik 1.3 Peserta didik mampu membaca
surah-surah pendek Al-Qur’an
dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada 1.1 Peserta didik mampu mengenal
Allah melalui nama-namanya yang agung rukun iman kepada Allah melalui
(asmaulhusna) dan mengenal para malaikat nama-namanya yang Agung.
dan tugas yang diembannya. 1.2 Peserta didik mampu mengenal
para malaikat dan tugas yang
diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai- 1.1 Peserta didik mampu terbiasa
nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam mempraktikkan nilai-nilai baik
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dalam kehidupan sehari-hari
dirinya maupun sesama manusia, terutama dalam ungkapan-ungkapan positif
orang tua dan guru. Peserta didik juga baik untuk dirinya maupun
memahami pentingnya tradisi memberi
sesama manusia, terutama orang
dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai
mengenal norma yang ada di lingkungan tua dan guru.
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa 1.2 Peserta didik mampu memahami
percaya diri mengungkapkan pendapat pentingnya tradisi memberi dalam
pribadinya dan belajar menghargai pendapat ajaran agama Islam. Mereka
yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa mulai mengenal norma yang ada
melaksanakan tugas kelompok serta di lingkungan sekitarnya.
memahami pentingnya mengenali 1.3 Peserta didik mampu terbiasa
kekurangan diri dan kelebihan temannya percaya diri mengungkapkan
demi terwujudnya suasana saling pendapat pribadinya dan belajar
mendukung satu sama lain. menghargai pendapat yang
berbeda.
1.4 Peserta didik mampu terbiasa
melaksanakan tugas kelompok
serta memahami pentingnya
mengenali kekurangan diri dan
kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam 1.1 Peserta didik mampu mengenal
31
32
dan kalimah syahadatain, menerapkan tata rukun Islam dan kalimah
cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir syahadatain
dan berdoa setelah salat. 1.2 Peserta didik mampu menerapkan
tata cara bersuci, salat fardu,
azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menceritakan secara 1.1 Peserta didik mampu
Islam sederhana kisah beberapa nabi yang wajib menceritakan secara sederhana
diimani. kisah beberapa nabi yang wajib
diimani.
6. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS)
Capaian Berdasarkan Elemen Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik menganalisis hubungan 1.1 Peserta didik mampu mangana-
(sains dan sosial) antara bentuk serta fungsi bagian tubuh lisis fungsi bagian tubuh pada
pada manusia (pancaindra). Peserta didik manusia (pancaindera)
dapat membuat simulasi meng-gunakan 1.2 Peserta didik mampu mengana-
bagan/alat bantu sederhana tentang lisis hubungan antara bentuk
46
siklus hidup makhluk hidup. Peserta bagian tubuh pada manusia
didik dapat mengidentifikasi masalah (pancaindera)
yang berkaitan dengan peles-tarian 1.3 Peserta didik mampu membuat
sumber daya alam di lingkungan simulasi bagan atau alat bantu
sekitarnya dan kaitannya dengan upaya sederhana tentang siklus hidup
pelestarian makhluk hidup. Peserta didik makhluk hidup.
mengidentifikasi proses perubahan 1.4 Peserta didik mampu
wujud zat dan perubahan bentuk energi menggunakan bagan atau alat
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta bantu sederhana tentang siklus
didik mengidentifikasi sumber dan hidup makhluk hidup.
bentuk energi serta menjelaskan proses 1.5 Peserta didik mampu
perubahan bentuk energi dalam mengidentifikasi masalah yang
kehidupan sehari-hari (contoh: energi berkaitan dengan pelestarian
kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta sumber daya alam di lingkungan
didik memanfaatkan gejala kemagnetan sekitarnya dan kaitannya dengan
dalam kehidupan sehari-hari, upaya pelestarian makhluk hidup.
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya
dan pengaruhnya terhadap arah, gerak
dan bentuk benda. Peserta didik
mendeskripsikan terjadinya siklus air
dan kaitannya dengan upaya menjaga
ketersediaan air. Di akhir fase ini,
peserta didik menjelaskan tugas, peran,
dan tanggung jawab sebagai warga
sekolah serta mendeskripsikan
bagaimana interaksi sosial yang terjadi di
sekitar tempat tinggal dan sekolah.
Peserta didik mengidentifikasi ragam
bentang alam dan keterkaitannya dengan
profesi masyarakat. Peserta didik mampu
menunjukkan letak kota/kabupaten dan
provinsi tempat tinggalnya pada peta
konvensional/digital. Peserta didik men-
deskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan
upaya pelestariannya. Peserta didik
mengenal keragaman budaya, kearifan
lokal, sejarah (baik tokoh maupun
periodisasinya) di provinsi tempat
tinggalnya serta menghubungkan dengan
konteks kehidupan saat ini. Peserta didik
mampu membedakan antara kebutuhan
dan keinginan, mengenal nilai mata uang
dan mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakan untuk mendapatkan nilai
manfaat/memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Keterampilan Proses1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta 1.1 Peserta didik mampu mengidenti-
didik mengamati fenomena dan peristiwa fikasi proses perubahan wujud
secara sederhana dengan menggunakan zat.
pancaindra dan dapat mencatat hasil 1.2 Peserta didik mengidentifikasi
pengamatannya. perubahan bentuk energi dalam
2. Mempertanyakan dan memprediksi kehidupan sehari-hari.
47
dengan menggunakan panduan, peserta 1.3 Peserta diidik mampu
didik mengidentifikasi pertanyaan yang mengidentifikasi sumber dan
dapat diselidiki secara ilmiah dan bentuk energi.
membuat prediksi berdasarkan 1.4 Peserta didik mampu
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. menjelaskan proses perubahan
3. Merencanakan dan melakukan bentuk energi dalam kehidupan
penyelidikan Dengan panduan, peserta sehari-hari. Peserta didik mampu
didik membuat rencana dan melakukan memanfaatkan gejala kemagnetan
langkah-langkah operasional untuk dalam kehidupan sehari-hari.
menjawab pertanyaan yang diajukan. 1.5 Peserta didik mampu mende-
Menggunakan alat dan bahan yang monstrasikan berbagai jenis gaya
sesuai dengan mengutamakan dan pengaruhnya terhadap arah,
keselamatan. Peserta didik menggunakan gerak, dan bentuk benda.
alat bantu pengukuran untuk 1.6 Peserta didik mampu
mendapatkan data yang akurat. mendeskripsikan terjadinya siklus
4. Memproses, menganalisis data dan air dan kaitanya dengan upaya
informasi, mengorganisasikan data dan menjaga ketersediaan air.
dalam bentuk tabel dan grafik sederhana 1.7 Peserta didik mampu
untuk menyajikan data dan menjelaskan tugas, peran dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik tanggung jawab sebagai warga
membandingkan antara hasil pengamatan sekolah.
dengan prediksi dan memberikan alasan 1.8 Peserta didik mampu
yang bersifat ilmiah. mendeskripsikan bagaimana
5. Mengevaluasi dan refleksi. interaksi social yang terjadi di
Mengevaluasi kesimpulan melalui sekitar tempat tinggal dan
perbandingan dengan teori yang ada. sekolah.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan 1.9 Peserta didik mampu
proses penyelidikan. mengidentifikasi ragam bentang
6. Mengomunikasikan hasil alam dan keterkaitan nya dengan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan profesi masyarakat.
secara lisan dan tertulis dalam berbagai 1.10 Peserta didik ampu menunjukkan
format letak kota/kabupaten dan provinsi
tempat tinggalnya pada peta
konvensional/digital.
1.11 Peserta didik mampu mendes-
kripsikan keanekaragaman
hayati, keragaman budaya,
kearifan lokal, dan upaya
pelestarian nya.
1.12 Peserta didik mampu mengenal
keragaman budaya, kearifan
lokal, sejarah di provinsi tempat
tinggalnya serta menghubungkan
dengan konteks kehidupan saat
ini.
1.13 Peserta mampu membedakan
antara kebutuhan dan keinginan,
mengenal nilai mata uang.Peserta
didik mampu mendemonstrasikan
bagaimana uang digunakan untuk
mendapatkan nilai manfaat/
memenuhi kebiutuhan hidup
sehari-hari.
48
7. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Musik Setiap Fase
Capaian Berdasarkan Elemen Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Experiencing) mengimitasi bunyi-musik sederhana
dengan mengenal unsur-unsur bunyi-
musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Reflecting) mengenali diri sendiri, sesama, dan
lingkungan yang beragam (berke-
bhinekaan), serta mampu memberi kesan
atas praktik bermusik lewat bernyanyi
atau bermain alat/media musik baik
sendiri maupun bersama-sama dalam
bentuk sederhana.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
Secara Artistik menyimak, mengenali, dan mengimitasi
(Thinking and bunyi musik dan menerapkan kebiasaan
Working Artistically) bermusik yang baik dan rutin dalam
berpraktik musik sederhana sejak dari
persiapan, saat bermusik, maupun usai
berpraktik musik, serta memilih secara
aktif dan memainkan karya musik
sederhana secara artistik, yang mengan-
dung nilai-nilai positif dan membangun
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Creating) mengembangkan imitasi bunyi-musik
menjadi pola baru yang sederhana
dengan mengenal unsur-unsur bunyi-
musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Impacting) menjalani kebiasaan bermusik yang baik
Bagi Diri Sendiri dan dan rutin dalam berpraktik musik dan
Orang Lain aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik
lewat bernyanyi dan memainkan media
bunyi musik sederhana serta mendapat-
kan pengalaman dan kesan baik bagi diri
sendiri, sesama, dan lingkungan.
B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti
3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi
Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
54
Tabel 4.B
Kompetensi Inti Kelas II, dan III
KOMPETENSI INTI KELAS II KOMPETENSI INTI KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya. yang dianutnya
Tabel 5.B
Kompetensi Inti Kelas V dan VI
KOMPETENSI INTI KELAS V KOMPETENSI INTI KELAS VI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya. ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli, percaya
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi
tetangga, dan guru. dengan keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati dan
membaca] dan menanya berdasarkan rasa mencoba [mendengar, melihat, membaca]
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda secara kritis tentang dirinya, makhluk
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
tempat bermain. benda yang dijumpainya di rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, konseptual dalam bahasa yang jelas, logis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan dan sistematis, dalam karya yang estetis
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam dalam gerakan yang mencerminkan anak
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sehat, dan dalam tindakan yang
beriman dan berakhlak mulia. mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
55
C. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten
untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin
ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme.
Data pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin
ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di
bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum
pada Lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
Tabel 6.B
Kompetensi Dasar Kelas II
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR
3.3 Menentukan kosakata dan konsep 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata
tentang lingkungan geografis, Bahasa Indonesia yang tepat atau
kehidupan ekonomi, sosial dan bahasa daerah hasil pengamatan
budaya di lingkungan sekitar dalam tentang lingkungan geografis,
bahasa Indonesia atau bahasa daerah kehidupan ekonomi, sosial dan
melalui teks tulis, lisan, visual, budaya di lingkungan sekitar dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan. bentuk teks tulis, lisan, dan visual.
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep 4.4 Menyajikan penggunaan kosakata
tentang lingkungan sehat dan bahasa Indonesia yang tepat atau
lingkungan tidak sehat di lingkungan bahasa daerah hasil pengamatan
sekitar serta cara menjaga kesehatan tentang lingkungan sehat dan
lingkungan dalam Bahasa Indonesia lingkungan tidak sehat di lingkungan
atau bahasa daerah melalui teks tulis, sekitar serta cara menjaga kesehatan
lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan dalam bentuk teks tulis,
lingkungan. lisan, dan visual.
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa 4.1 Membacakan teks puisi anak tentang
Indonesia atau bahasa daerah melalui alam dan lingkungan dalam bahasa
teks tulis dan lisan. Indonesia dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.6 Mencermati ungkapan permintaan 4.1 Menyampaikan ungkapan- ungkapan
maaf dan tolong melalui teks tentang santun (menggunakan kata “maaf”,
budaya santun sebagai gambaran “tolong”) untuk hidup rukun dalam
sikap hidup rukun dalam kemajemukan.
kemajemukan masyarakat Indonesia.
3.7 Mencermati tulisan tegak 4.7 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung dalam cerita dengan bersambung menggunakan huruf
memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan,
kapital (awal kalimat, nama bulan hari, dan nama diri) serta tanda titik
dan hari, nama orang) serta mengenal pada kalimat berita dan tanda tanya
tanda titik pada kalimat berita dan pada kalimat tanya dengan benar.
56
tanda tanya pada kalimat tanya.
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.1 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup binatang (fabel) yang menggambar-
rukun dari teks lisan dan tulis dengan kan sikap hidup rukun yang telah
tujuan untuk kesenangan. dibaca secara nyaring sebagai bentuk
ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam 4.1 Menirukan kata sapaan dalam
dongeng secara lisan dan tulis. dongeng secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf 4.1 Menulis teks dengan menggunakan
kapital (nama Tuhan nama orang, huruf kapital (nama Tuhan, nama
nama agama) serta tanda titik dan agama, nama orang), serta tanda titik
tanda tanya dalam kalimat yang dan tanda tanya pada akhir kalimat
benar. dengan benar.
Tabel 7.B
Kompetensi Dasar Kelas III
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR
3.5 Menggali informasi tentang cara- 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
cara perawatan tumbuhan dan hewan cara-cara perawatan tumbuhan dan
melalui wawancara dan/atau hewan dalam bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan. menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang 4.6 Meringkas informasi tentang
perkembangan teknologi produksi, perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di komunikasi, dan transportasi di
lingkungan setempat. lingkungan setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah
konsep delapan arah mata angin dan mata angin dan pemanfaatannya
pemanfaatannya dalam denah dalam dalam denah dalam bentuk tulis dan
teks lisan, tulis, visual, dan/atau visual menggunakan kosakata baku
eksplorasi lingkungan dan kalimat efektif.
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
yang disajikan secara lisan, tulis, dan sebagai bentuk ungkapan diri
visual dengan tujuan untuk menggunakan kosakata baku dan
kesenangan. kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya pramuka, dan lambang negara)
dalam teks lisan, tulis, visual, beserta artinya dalam bentuk visual
dan/atau eksplorasi lingkungan. dan tulis menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif.
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau
saran, masukan, dan penyelesaian kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) dalam teks tulis penyelesaian masalah (sederhana)
sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat sendiri
57
Tabel 8.B
Kompetensi Dasar Kelas V
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam 4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
teks lisan dan tulis. pikiran dalam teks tulis dan lisan
secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Mengklasifikasi informasi yang 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
didapat dari buku ke dalam aspek: informasi yang didapat dari buku
apa, di mana, kapan, siapa, yang dikelompokkan dalam aspek:
mengapa, dan bagaimana. apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana
menggunakan kosakata baku.
3.3 Meringkas teks penjelasan 4.3 Menyajikan ringkasan teks
(eksplanasi) dari media cetak atau penjelasan (eksplanasi) dari media
elektronik. cetak atau elektronik dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan
visual.
3.4 Menganalisis informasi yang 4.4 Memeragakan kembali informasi
disampaikan paparan iklan dari yang disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik. media cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis, dan visual.
3.5 Menggali informasi penting dari teks 4.5 Memaparkan informasi penting dari
narasi sejarah yang disajikan secara teks narasi sejarah menggunakan
lisan dan tulis menggunakan aspek: aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta
mengapa, dan bagaimana. kosakata baku dan kalimat efektif.
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 4.6 Melisankan pantun hasil karya
disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan. ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang
saling berkaitan pada teks nonfiksi. saling berkaitan pada teks nonfiksi ke
dalam tulisan dengan bahasa sendiri.
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks tindakan dengan memperhatikan latar
nonfiksi. cerita yang terdapat pada teks fiksi.
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 4.9 Membuat surat undangan (ulang
efektif dan ejaan dalam surat tahun, kegiatan sekolah, kenaikan
undangan (ulang tahun, kegiatan kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan
sekolah, kenaikan kelas, dll.) memperhati-kan penggunaan ejaan.
Tabel 9.B
Kompetensi Dasar Kelas VI
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR
3.1 Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan
berdasarkan teks laporan hasil dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan pengamatan atau wawancara yang
dibaca. diperkuat oleh bukti.
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar informasi dari teks penjelasan
dan dibaca. (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis,
58
dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.
3.3 Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya
didengar dan dibaca. pribadi dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
sebagai bentuk ungkapan diri.
3.4 Menggali informasi penting dari 4.4 Memaparkan informasi penting dari
buku sejarah menggunakan aspek: buku sejarah secara lisan, tulis, dan
apa, di mana, kapan, siapa, visual dengan menggunakan aspek:
mengapa, dan bagaimana. apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan kosakata
baku dan kalimat efektif.
3.5 Membandingkan karakteristik teks 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks
puisi dan teks prosa. prosa dengan tetap memperhatikan
makna isi teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang
pengiriman uang melalui bank/kantor melalui bank/kantor pos, daftar
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya.
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat 4.7 Menyampaikan kemungkinan
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum informasi yang diperoleh berdasarkan
membaca (hanya berdasarkan membaca judul teks nonfiksi secara
membaca judulnya saja). lisan, tulis, dan visual.
3.8 Menggali informasi yang terdapat 4.8 Menyampaikan hasil membanding-
pada teks nonfiksi. kan informasi yang diharapkan
dengan informasi yang diperoleh
setelah membaca teks nonfiksi secara
lisan, tulis, dan visual.
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
tokoh serta penceritaan penulis dalam tuturan dan tindakan tokoh serta
teks fiksi. penceritaan penulis dalam teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual.
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
tokoh dalam cerita fiksi dengan peristiwa yang dialami tokoh dalam
pengalaman pribadi. cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan, tulis, dan visual.
BAB V
PEMBELAJARAN
59
60
Tabel 10.B
Tema-tema Untuk Kelas
KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
2. Bermain di Lingkunganku 2. Peristiwa dalam Kehidupan
3. Tugasku Sehari-hari 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
4. Aku dan Sekolahku 4. Sehat itu Penting
5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 7. Sejarah Peradaban Indonesia
8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 8. Ekosistem
9. Lingkungan Sahabat Kita
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah proses mengumpulkan data mengenai sejauh mana kemajuan siswa
dalam menguasai kompetensi yang ditargetkan Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
a. Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti untuk
memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses
pembelajaran.
b. Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes.
c. Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi.
d. Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar
ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
3. Asesmen Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian rutin yang biasanya dilakukan di waktu tertentu atau setiap
akhir satu satuan waktu. Melalui penilaian sumatif, guru bisa mendapatkan informasi mengenai
tingkatan pengetahuan siswa setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Pelaksanaan
61
asesmen sumatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
a. Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester.
b. Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes.
c. Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu kepada Standar isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah, kebutuhan perserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut:
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SDN No. 101735 Sei Semayang disusun dengan berpedoman kepada
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan KAB Serdang Bedagai Hari Efektif Fakultatif, dan Hari Libur
Bagi Satuan Pendidikan di Kab Serdang Bedagai Tahun 2022/2023 maupun Kalender Pendidikan
Lingkup Wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten yang disesuaikan dengan program sekolah.
62
63
Table 8
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Semester Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2022 5 9 17 31
Agustus 2022 4 0 27 31
September 2022 4 0 26 30
I
Oktober 2022 5 1 25 31
November 2022 4 0 26 30
Desember 2022 4 12 15 31
Jumlah 26 22 136 184
Hari
Semester Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2023 5 1 25 31
Februari 2023 4 1 23 28
Maret 2023 4 6 21 31
II
April 2023 5 9 16 30
Mei 2023 4 3 24 31
Juni 2023 4 12 14 30
Jumlah 28 32 122 181
BAB VII
PENUTUP
Pelaksanaan Kurikulum Oprasional satuan pendidikan ini disusun sebagai acuan bagi Kepala
Sekolah, Guru, Peserta didik, Oran Tua dan seluruh stekholders dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran pada Pada tahun Pembelajaran 2022/2023.
Pimpinan Ssekolah, Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan
wajib memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru untuk optimal mewujudkan kreativitas dan
inovasinya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah agar menghasilkan pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh karenanya efektifitas
keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak yang terlibat, diharapkan
semua pihak yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah SWT. Amiin
64
LAMPIRAN
65