Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2003 nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Undang - Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66;
d. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126)
e. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
f. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
g. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2016;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
2. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka
mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan
promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.

Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya
masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi,
bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya
telah berhasil diatasi. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi
kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus
penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Germas adalah sebuah gerakan
yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat.

1) GERMAS harus menjadi perubahan perilaku yang menjadi budaya di masyarakat, sehingga perlu
melakukan sosialisasi dan informasi terus-menerus agar masyarakat menerapkan GERMAS dalam
kehidupan sehari-hari. Upaya peningkatan status kesehatan masyarakat Indonesia harus dilakukan secara
komprehensif dan berkelanjutan, oleh karena itu sangat penting untuk mendorong perubahan perilaku
hidup sehat menjadi budaya dalam tatanan masyarakat Indonesia melalui GERMAS.

2) Germas menjadi momentum bagi masyarakat guna membudayakan pola hidup sehat. Germas tidak bisa
dilakukan sendiri oleh Kemenkes, karena memang harus menjadi suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

3) Germas meliputi kegiatan: melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok,
tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan
menggunakan jamban. Germas bertujuan menurunkan beban penyakit, menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk, dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan

N Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


o
1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
A Pembinaan a. Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting,
Pelaksanaan dan Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan
Penggerakan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi
Masyarakat bersama Mitra/Kelompok Masyarakat

b. Pelaksanaan Gerak Pengendalian


PenyakitPrioritas (Kardiovaskuler,DM,
TB) serta Kebugaran Jasmani

c. Pendampingan Screning dan Masalah


Kesehatan Jiwa Sekolah, Tempat Kerja
dan Kelompok Beresiko lainnya

A. PENERIMA MANFAAT

N Nama Jumlah Penerima


o Kegiatan Manfaat
600 orang Kelompok Masyarakat
1 Pelaksanaan Gerakan
Cegah Stunting, Aksi
Bergizi, Bumil Sehat,
Aktifkan Posyandu,
Jambore Kader, Vaksinasi
bersama Mitra/Kelompok
Masyarakat
2 273 orang Kelompok Masyarakat
Pelaksanaan Gerak
Pengendalian
PenyakitPrioritas
(Kardiovaskuler,DM, TB)
serta Kebugaran Jasmani

3 200 orang Anak Sekolah dan kelompok


Pendampingan Screning beresiko
dan Masalah Kesehatan
Jiwa Sekolah, Tempat Kerja
dan Kelompok Beresiko
lainnya

B. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Outp Metode Tahapan
N Rincian Menu/Komponen ut
o Pelaksana Pelaksana
Satuan Volum an
e
1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
.
a. Pelaksanaan Gerakan Dokumen 1 Kampanye -Membuat
Cegah Stunting, Aksi Pelaksana Kerangka Acuan
Bergizi, Bumil Sehat, an - Membuat Surat
Aktifkan Posyandu, Keputusan
Jambore Kader, Vaksinasi Terkait
bersama Mitra/Kelompok Panitia,Narasum
Masyarakat ber Administrasi
dan Dokumentasi
b. 1 Screning
Pelaksanaan Gerak Dokumen Membuat
Pengendalian Pelaksana Kerangka Acuan
PenyakitPrioritas an - Membuat Surat
(Kardiovaskuler,DM, TB) Keputusan
serta Kebugaran Jasmani Terkait
Panitia,Narasum
1
c. ber Administrasi
Pendampingan Screning Screning dan Dokumentasi
dan Masalah Kesehatan Dokumen
Jiwa Sekolah, Tempat Pelaksana Membuat
Kerja dan Kelompok an Kerangka Acuan
Beresiko lainnya - Membuat Surat
Keputusan
Terkait
Panitia,Narasum
ber Administrasi
dan Dokumentasi
C. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Pencapaian Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu 10 Bulan (Maret – Desember)

D. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten sebesar Rp.
209.782.550, - - (Dua Ratus Sembilan Juta Tujuh ratus Delapan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh
Rupiah). dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Nunukan, Oktober 2022


Plt. Kepala Dinas Kesehatan
dan P2KB Kabupaten
Nunukan

Hj. Miskia, S.Si.Apt, MM


NIP. 19740526 200221 2 001

Anda mungkin juga menyukai