DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGA
Jl. Lintas Flores Maumere – Ende, no.-Telp.- Kode Pos 86153
Email:puskesmaspagamaumere@gmail.com. Call center No.081 398 318 113
PAGA
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PAGA
NOMOR: SK/80/II/IV/2023
TENTANG
PENETAPAN SASARAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
KEPALA PUSKESMAS PAGA
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka gerakan masyarakat hidup sehat
Puskesmas Paga Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka perlu
ditentukan sasaran Germas;
b. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paga dinas
kesehatan Kabupaten Sikka tentang penetapan sasaran
gerakan masyarakat hidup sehat pada puskesmas Paga
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Kepala Puskesmas Paga tentang Penetapan
Sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Ditetapkan di Paga
Pada Tanggal 3 Maret 2023
Kepala UPT Puskesmas Paga
Ditetapkan di Paga
Pada Tanggal April 2023
Kepala UPT Puskesmas Paga
Ditetapkan di Paga
Pada Tanggal 3 Maret 2023
Kepala UPT Puskesmas Paga
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN GERAKAN AKSI BERGIZI
BULAN APRIL TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Anemia merupakan salah satu masalah Kesehatan masyarakat di
Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita,
remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan
prevelenisa anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia
15-24 tahun sebesar 32% hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak menderita
anemia.
Menanggulangi hal tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui
Pendidikan gizi seimbang dan implementasi tablet tambah darah (TTD) Suplementasi
TTD mulai di laksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD Tablet perminggu
sepanjang tahun bagi remaja putri pada usia 12-18 tahun yang Berada di jenjang
SMP sederajat walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah di lakukan
prepelensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi salah
satunya adalah kurang kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya tablet tambah
darah olahraga atau aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang.
b. Tujuan Khusus
- Membudidayakan aktivitas fisik bagi Siswa/i SD, SMP dan SMA.
- Membiasakan sarapan melalui gizi seimbang.
- Membiasakan remaja mengkonsumsi TTD 1 minggu sekali.
- Menghasilkan remaja putri yang sehat, berprestasi, tidak anemia.
- Melahirkan generasi yang sehat dan tidak stunting.
VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan aksi bergizi ini adalah SMP dan SMA se-wilayah
kerja UPT Puskesmas Paga.
A. Pengertian Upaya peningkatan gizi dan Kesehatan remaja pada usia 12-18 Tahun
dalam pencegahan Anemia pada remaja putri
B. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam pelaksanan kegiatan Gerakan Aksi Bergizi
C. Kebijakan Peraturan Mentri Kesehatan Nomo 88 Tahun 2014 Tentang Standar
Tablet Tambah Darah bagi WUS dan Ibu Hamil
D. Referensi - Buku Pedoman penatalaksanaan pemberian Tablet Tambah Darah
E. Prosedur 1. Membuat jadwal kegiatan akan dilaksanakan
2. Menyiapkan materi dan bahan untuk persiapan kegiatan
3. Mengajukan pembuatan surst undangan untuk di bagikan ke
masing-masing sekolah
4. Membuatkan surat undangan dan di tanda tangani oleh kepala
puskesmas
5. Menandatangani surat undangan tersebut
6. Mengadakan surat dan membagikan ke masing-masing sekolah
7. Pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal
8. Minum tablet tambah darah secara Bersama
9. Merencanakan tindak lanjut kegiatan
10. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan
F. Diagram -
Air
G. Dokumen Laporan Kegiatan Gerakan Aksi Bergizi
Terkait
H. Unit Pelayanan Gizi,Pelayanan Remaja di Puskesmas Paga
Terkait
I. Dokumen - Laporan hasil kegiatan
Terkait - Rencana tindak lanjut
J. Rekaman
Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGA
Jl. Lintas Flores Maumere – Ende, no.-Telp.- Kode Pos 86153
Email:puskesmaspagamaumere@gmail.com. Call center No.081 398 318 113
PAGA
KERANGKA ACUAN
I. PENDAHULUAN
Sejalan dengan visi presiden republik Indonesia tahun 2020-2024 yaitu
terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gontongroyong di mana penikatan kualitas manusia Indonesia
menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan Kesehatan yang
terarah, terukur, merata dan berkeadilan.
Pembangunan Kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran kemaua
dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar peningkatan derajat
Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
Kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengendalikan penyakit prioritas bagi masyarakat rentan terutama
lansia.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui lebih awal penyakit DM,dan TB.
2. Membiasakan aktifitas fisik setiap hari.
3. Membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat.
NO Kegiatan Rincian
A. Gerakan pengendalian penyakit Membuat jadwal kegiatan
prioritas (dm,tb) serta kebugaran
Membuat undangan
jasmani
Menyiapkan materi,daftar hadir
Membuat RTL
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
No Kegiatan 2023
1. Gerakan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt No Des
pengendalian v
penyakit X
prioritas (DM,
TB) serta
kebugaran
jasmani
6. Diagram Alir -
KERANGKA ACUAN
BULAN FEBRUARI
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun
(balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi
pisikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000 hari pertama
kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Anak
tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah
minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumuran (kementrian
Kesehatan,2008). Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada
1.000 HPK, disamping beresiko menghambat pertumbuhan fisik dan rentan
terhadap penyakit, juga menghambat perkembangan kognitif yang akan
berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.
No DESA TOTAL
1. MBENGU 18
2. PAGA 16
3. MASEBEWA 24
TOTAL 58
Data hasil operasi timbang pada bulan Februari 2023
Dari data di atas maka, perlu adanya gerakan cegah stunting sehingga
persiapan mulai dari remaja, masa kehamilan dan asupan yang baik yaitu
makan dengan nutrisi/gizi seimbang seperti memenuhi cairan dan protein
yang cukup, agar ibu lebih menjadi sehat dan anak dapat tumbuh kembang
dengan baik.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Agar lintas sektor, orang tua lebih berperan secara aktif dalam pencegahan
terjadinya stunting.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan para petinggi/kepala desa, toga, toma dan
masyarakat tentang pencegahan dan penanganan stunting.
2. Pihak lintas sektor memberikan kontribusi dalam penanganan stunting.
3. Mempercepat penurunan angka stunting.
No Kegiatan Rincian
A Melaksanakan kegiatan gerak Menyiapkan materi kegiatan
Koordinasi kegiatan ke pihak
stunting tingkat Desa desa
Pendistribusian surat
Menyiapkan saran dan
prasarana
Pelaksanaan kegiatan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SARANA
VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan cegah stunting adalah kepala Desa, Toma, Toga,
Kader Kesehatan dan masyarakat di tiga desa di wilayah puskesmas paga.
stunting X
No Dokumen : SOP/300/II/V/2023
No.Revisi : -
SOP
Tgl.Terbit : 04 Mei 2023
Halaman : 1
6. Diagram Alir -
TEMPAT : LOWOLABO
TEMPAT : MASEBEWA
TEMPAT : PAGA
TEMPAT : WOLOWIRO
Demikian pemberitahuan kami atas kerja sama yang baik di sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kabupaten Sikka
2. Bapak Camat Paga
Demikian pemberitahuan kami atas kerja sama yang baik di sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kabupaten Sikka
2. Bapak Camat Paga
Demikian pemberitahuan kami atas kerja sama yang baik di sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kabupaten Sikka
2. Bapak Camat Paga
Demikian pemberitahuan kami atas kerja sama yang baik di sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kabupaten Sikka
2. Bapak Camat Paga
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGA
Jl. Lintas Flores Maumere – Ende, no.-Telp.- Kode Pos 86153
Email:puskesmaspagamaumere@gmail.com. Call center No.081 398 318 113
PAGA
2. Nama : Umaya,S.Kep.Ns
NIP : 19861208 200221 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGA
Jl. Lintas Flores Maumere – Ende, no.-Telp.- Kode Pos 86153
Email:puskesmaspagamaumere@gmail.com. Call center No.081 398 318 113
PAGA
2. Nama : Umaya,S.Kep.Ns
NIP : 19861208 200221 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGA
Jl. Lintas Flores Maumere – Ende, no.-Telp.- Kode Pos 86153
Email:puskesmaspagamaumere@gmail.com. Call center No.081 398 318 113
PAGA
Notulen Sebelumnya : -
Pembahasan: 1. Doa
2. Pembukaan
3. Pemaparan Materi oleh kepala UPT Puskesmas paga
Diskusi:
Pertanyaan dan usulan
Begu (ibu dita)
Anak remaja yang konsumsi tablet tambah darah kira-kira berapa lama harus
konsumsi?
Bapak dusun wolowiro
Apa dampak pemberian ASI 0-4 Tahun
Perwakilan bapak LPM (Bpa blasius)
Harapan kita bahwa puskesmas lebih memperhatikan balita, ibu hamil di posyandu
Saran: lebih intes dan lebih giat dalam pelayanan posyandu di desa wolowiro mungkin
ada kulambu bisa di bagikan ke masyarakat dan bisa fogging
Kader
USG bisa dilakukan lebih cepat di puskesmas
Jawaban :
Oleh kepala puskesmas:
Dosis minum obat tablet tambah darah
Diskusi:
Ibu ima
Terima kasih banyak,mengingat cakupan TB kita di tahun 2022 rendah agar bisa dilaksanakan pembinaan .
dan juga ODGJ dilakukan juga pembinaan, walaupun bukan menjadi indikator yang bermasalah tapi masih
ada ODGJ kita yang dipasung.
Tanggapan Pj.UKM
Terima kasih akan kita tuang dalam RTL dan dibuat jadwal kegiatan
Ibu Ina Ela
Kegiatan KB juga bisa kita lakukan pembinaan mengingat capaian kita masih rendah
Tanggapan Pj UKM
Terima kasih masukannya semua akan kita buat dalam jadwal
Kesimpulan:
Kepala puskesmas:
Harapan saya jadwal yang sudah disepakati bersama,agar bisa di laksanakan sesuai kesepakatan
bersama dalam pelaksanaan pembinaan.dan semua program dalam pelaksanaan bisa terintegrasi dengan
program lain.
3 TB Desa
wolowiro
Sasaran
masyarakat
4 Cegah 3 desa
stunting
Rekomendasi :-
Daftar Hadir rapat( Terlampir)
No MASALAH PIS-PK
1 Masih ada 67,68% keluarga yang belum mengikuti program KB
2 Masih ada 75,71% keluarga penderita TB Paru yang berobat belum sesuai standar
3 Masih ada 62,74% keluarga penderita hipertensi yang belum berobat teratur
4 Masih ada 54,51% keluarga yang belum menjadi anggota JKN
5 Masih ada 59,4% keluarga yang aktif merokok
Ini merupakan gambaran kegiatan agar kita bisa melaksanakan pembinaan germas. Kita juga bisa
melaksanakan kegiatan germas lainnya yang dapat memperbaiki atau meningkatkan cakupan
pelayanan program.
Diskusi:
Ibu Ima:
Terima kasih banyak, Mengingat cakupan TB kita di tahun 2022 rendah aga bisa dilaksanakan
pembinaan. Dan juga ODGJ dilakukan juga pembinaan, walaupun bukan menjadi indikator yang
bermasalah tetapi masih ada ODGJ kita yang dipasung.
Ibu Ina:
Kegiatan KB juga bisa kita lakukan pembinaan Mengingat cakupan kit masih rendah
Kesimpulan:
Kepala Puskesmas:
Harapan saya jadwal yang sudah disepakati bersama agar bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan
bersama dalam pelaksanaan pembinaan. Dan semua program dalam pelaksanaan bisa dengan
program lain.
Waktu
No Kegiatan Tempat KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sasaran Individu
1 KB
2 ODGJ
Sasaran Keluarga
3 TB
Sasaran Masyarakat
4 Cegah Stunting
Rekomendasi: -
Daftar Hadir Rapat (Terlampir)
DAFTAR HADIR
HARI/TANGGAL :
KEGIATAN :
TEMPAT :
Megetahui
Kepala UPT Puskesmas Paga
LAPORAN
PEMBINAAN GERMAS
PENANGANAN ODGJ
PEMERINTAAN KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA
PUSKESMAS PAGA
2023
A. Pendahuluan
Dalam mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
pemerintah melakukan program yaitu dengan perbaikan lingkungan dan
perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis
dan terencana oleh semua komponen bangsa. Untuk itu Gerakan Masyarakat
hidup sehat (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat
Kesehatan masyarakat yang lebih baik. Seluruh lapisan masyarakat harus
terlibat dalam Germas Hidup Sehat.
Individu, keluarga dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
B. Latar Belakang
Kegiatan germas di masyarakat merupakan sebagai bagian intervensi lanjut
dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah Kesehatan. Pis-pk
merupakan salah satu pendekatan keluarga untuk membina keluarga
mengatasi masalah Kesehatan. Salah satu indikator pis-pk yang perlu
ditangani yaitu masih adanya ODGJ yang pasung, gangguan jiwa muncul
karena menurunnya fungi mental pada seorang sehingga indikasi dari
penurunan fungsi tersebut ialah orang dengan gangguan jiwa akan bertingkah
laku yang tidak wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum
timbulnya gangguan jiwa pada seseorang diakibatkan karena adanya stress
yang berlebihan, depresi dan fakta tekanan yang mempengaruhi dari luar dan
dari dalam diri seseorang bai secara langsung maupun tidak langsung, oleh
karena itu perlu pentingnya pembinaan bagi ODGJ yang dipasung.
C. Tujuan
Mengurangi beban mental terhadap ODGJ dan nantinya penyandang ODGJ
bisa cepat sembuh dan kembali ke lingkungannya.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah ODGJ dan keluarga
H. Hasil Kegiatan
Nama Pasien : Tn. H. P
Usia : 37 Tahun
Mulai sakit dari Tahun 2022
- Pihak Puskesmas mengarakan keluarga ODGJ untuk melepas pasung
namun keluarga tidak menyetujui
- Pihak puskesmas memberi obat rutin
Saran :
- Memperhatikan kebersihan ODGJ
- Pemberian makan minum yang baik
- Pengawasan minum obat
Hasil :
- Pasien mau dipotong rambutnya setelah diberi rokok
- Keluarga tetap memperhatikan makan minum dan pemberian obat
- Klien mau minum obat
I. Demikian laporan hasil pembinaan pasien orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ)
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Paga
LAPORAN
PEMERDAYAAN TBC
TAHUN 2023
PEMERINTAAN KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA
PUSKESMAS PAGA
2023
A. Pendahuluan
TB di Indonesia merupakan salah satu masalah Kesehatan masyarakat yang
memerlukan strategi khusus dalam pengendaliannya. Selain dari upaya
pengendalian yang telah disebutkan tadi di Indonesia upaya pengendalian
tuberkulosis juga dapat dilakukan dengan melakukan pembentukan kelompok
tuberkulosis yang bersumber dari masyarakat. Kelompok penduduk ini nantinya
akan berperan dalam memberikan dukungan kepada kelompok penderita TB dan
keluarga agar patuh menjalani pengobatan dan melakukan pencegahan TB.
Tuberkulosis (Tuberkulosis, disingkat TBC), Atau TB (singkatan dari “tubercle
bacillus”) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain macrobacteria,
umumnya macrobacterium tuberculosis biasanya menyerang paru-paru, namun
juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui
udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin atau menyebarkan
butiran ludah mereka melalui udara latar belakang
B. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
utama di dunia dan Indonesia. Rendahnya angka penemuan penderita baru
merupakan ancaman serius bagi program penanggulangan TB. Tahun 2022 angka
penemuan kasus TBC sebanyak 20 kasus penanggulangan TB di perlukan sinergi
antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangannya. Keberhasilan
dalam penanggulangan TBC di suatu wilayah tidak terlepas dari adanya peran
masyarakat yang diupayakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan TBC yaitu menumbuhkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam memutuskan mata rantai penularan
TBC pelibatan kader dalam program penanggulangan TB merupakan salah satu
upaya pemberdayaan msayarakat yang di lakukan melalui kegiatan
menginformasikan, mempengaruhi dan membantu msayarakat agar berperan aktif
dalam penemuan dan pendampingan pasien TB.
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Memberdayakan serta meningkatkan peran kader dan masyarakat dalam
menanggulangi penyakit menular TBC dengan cara pemantauan kontak erat
serta deteksi dini kasus dengan pengenalan tanda gejala penyakit TBC.
b. Tujuan khusus
1. Membentuk kelompok kader TB
2. Meningkatnya pengetahuan kader tentang TB
3. Meningkatnya kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan
Kesehatan mengenai penyakit tuberculosis
4. Meningkatnya kemampuan kader dalam melakukan pendeteksian dini TB,
secara umum
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok : FGD bersama kader masyarakat
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Input
Unsur input adalah kader Kesehatan
2. Proses
a. Persiapan
1. Koordinator Pj. Promkes berkoordinasi dengan koordinator Pj dalam
pelaksanaan kegiatan
2. Menentukan waktu pelaksanaan ke lapangan
3. Membuat surat kegiatan dan distribusikan ke desa
4. Persiapakan materi pencegahan dan penanganan TBC dan peran kader
dalam pemberdayaan penanganan dan penemuan kasus TBC
5. Pembuatan format penemuan kasus TBC
b. Proses
1. Memberikan salam
2. Perkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Memberikan KIE
5. Latihan pengisian format penemuan kasus TBC
6. Simulasi cara penemuan kasus TBC di lingkungan sekitar
7. Diskusi dan tanya jawab
8. Penyusunan rencana tindak lanjut
9. Kesimpulan/saran
3. Output
Kader Kesehatan mampu melaksanakan pemberdayaan di masyarakat
dalam penemuan kasus TBC
F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah kader Kesehatan di wilayah kerja puskesmas paga
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ tanggal : Selasa, 7 Maret 2023
Tempat : Desa Mbengu, Maulo’o barat
H. Hasil Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kader:
1. Kader mendapat edukasi tentang penangan TBC dan peran kader dalam
pemberdayaan penanganan dan penemuan kasus TBC
2. Kader mampu mengisi format penemuan suspect TB
I. Rencana Tindak Lanjut
1. Kader siap melaksanakan penemuan suspect TB mulai Maret 2023
2. Hasil kegiatan akan di sampaikan ke pihak puskesmas di bagian pelayanan TB
J. Demikian laporan hasil kegiatan pemberdayaan kader masyarakat Tb paru
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Paga
LAPORAN
PEMBINAAN PENAGANAN TB PARU
TAHUN 2023
PEMERINTAAN KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA
PUSKESMAS PAGA
2023
A. Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya pemerintah melakukan program yaitu dengan perbaikan lingkungan
dan perubahan perilaku kea rah yang lebih sehat perlu dilakukan secara
sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa. Untuk itu Gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam
mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang lebih baik. Seluruh lapisan
masyarakat harus terlibat dalam germas hidup sehat, individu, keluarga dan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
B. Latar Belakang
TB di Indonesia merupakan salah satu masalah Kesehatan masyarakat yang
memerlukan strategi khusus dalam pengendaliannya. kegiatan germas di
masyarakat merupakan sebagai bagian intervensi lanjut dalam bentuk peran
serta masyarakat terhadap masalah Kesehatan.
Pis-pk merupakan salah satu pendekatan keluarga untuk membina keluarga
mengatasi masalah Kesehatan. Salah satu indikator Pis-pk yang perlu
ditangani yaitu penanganan TB Paru. Berdasarkan hasil pis-pk tahun 2022
masih ada 61,53% keluarga penderita TB paru yang berobat belum sesuai
standar.
C. Tujuan
Anggota keluarga dalam rumah tidak tertular
b. Proses
1. Memberikan salam
2. Perkenalkan diri
3. Menyampaikan maksud dan tujuan
4. KIE Klien dan keluarga
5. Pemberian pot dahak
6. Diskusi dan tanya jawab
7. Penutup
3. Output
a. Klien
Ber-PHBS, Mematuhi minum obat dan menjaga pola makan serta
istirahat yang cukup
b. Keluarga
Ber-PHBS, mendukung klien untuk mematuhi saran petugas
F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah klien dan keluarga
H. Hasil kegiatan
1. Hasil pengkajian:
KU: Baik, TD: 110/70mmhg, suhu: 36,5C, Nadi: 78x/mnt, pernapasan:
20x/mnt
BB: 45 Kg
Mulai sakit tahun 2023
7 tahun sebelumnya klien pernah menderita penyakit TB dan sudah
diobati dan dinyatakan sembuh. Tahun 2023 penyakit klien kambuh
Kembali dan sekarang dalam masa pengobatan
2. KIE
- PHBS
- Pengaturan asupan gizi
- Minum obat teratur
- Kontak serumah wajib dilakukan pemeriksaan dahak
3. Pemberian pot dahak bagi keluarga
4. Untuk klien setelah minum obat 2 bulan wajib pemeriksaaan dahak
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Paga