Anda di halaman 1dari 26

Compiler 

dan Interpreter adalah sama mempunyai fungsi untuk mengeksekusi kode program


(yang dibuat oleh program) kemudian menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin
melakukan instruksi yang diminta oleh oleh programmer tersebut.

Seperti yang kita ketahui, mesin misalnya mesin komputer hanya mengenal bilangan biner yang
lebih dikenal dengan bahasa mesin. Contohnya adalah “011001011101”. Compiler dan intrepreter
sendiri adalah penerjemah dari bahasa bahasa tingkat tinggi (misalnya C++, Java, Visual Basic ) ke
bahasa tingkat rendah (bahasa mesin).

COMPILER

Compiler adalah program sistem yang digunakan sebagai alat bantu dalam pemrogaman perangkat
lunak yang melakukan proses penterjemahan code (yang dibuat programmer) ke dalam bahasa
mesin. Hasil dari terjemahan ini adalah bahasa mesin. Pada beberapa compiler, output berupa
bahasa mesin dilaksanakan dengan proses assembler yang berbeda. Jadi jika di dalam program ada
error, maka program tersebut sama sekali tidak menghasilkan output. Program hanya menghasilkan
output jika keseluruhan kode program telah benar.

Fungsi Compiler

 Mendeteksi kesalahan dalam source code.


 Menganalisis semua bahasa pemrograman.
 Mengkompilasi data-data atau program secara terpisah.
 Memanajemen ruang penyimpanan seluruh code dan variabel.
 Membuat tabel simbol untuk dapat membangun program target.
 Mengartikan kode sumber menjadi kode objek sesuai dengan jenis mesin yang digunakan.
 Memperbaiki struktur tata bahasa pada program sumber dan membaginya menjadi
beberapa bagian

Fase Compiler
Fase compiler terbagi menjadi dua fase, antara lain:

1. Fase analisis

Source code pada fase representasi, antara lain:

 Lexical analyzer yang berfungsi untuk membagi program dalam bentuk token.
 Intermediate code generator, yaitu generator berfungsi untuk menghasilkan kode abstrak.
 Semantic analyzer yang berfungsi untuk memeriksa semantik statis dari setiap konstruksi.
 Syntax analyzer yang berfungsi mengidentifikasi bahasa pemrograman menggunakan
sintaks bahasa

2. Fase sintesis

Pada fase sintesis terdiri dari dua fase, antara lain:

 Code optimizer yang berfungsi menghasilkan kode program yang lebih kecil dan cepat
prosesnya.
 Code generator yang berfungsi menghasilkan kode melalui sekumpulan kode untuk
pengembangan software. Fase ini menjadi fase terakhir dalam compiler.

Manfaat Compiler

Terdapat beberapa manfaat compiler, antara lain:

1. Problem solving dalam kinerja bahasa.


2. Mengenal lebih dalam mengenai bahasa semantik.
3. Teknik compiler dapat digunakan untuk program lain.
4. Mempermudah dalam pembuatan file pada hardware.
5. Proses eksekusi compiler dapat dilakukan dengan cepat.
6. Mengkoneksikan file ke dalam format yang dapat dijalankan.
7. Mempermudah dalam pemeriksaan kesalahan sintaks dan tipe data.
8. Memberi kemudahan developer untuk membuat struktur internal dalam memori.
9. Dapat mengartikan semua bahasa pemrograman menjadi bahasa pemrograman lain.
10. Pengguna tidak perlu menjalankan program pada mesin yang sama dengan yang sedang
dijalankan.
11. Compiler dapat memverifikasi seluruh program sehingga kesalahan sintaks atau semantik
dapat dihindari.

Interpreter

Interpreter adalah perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh
programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi
yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer tersebut
dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut. Proses
ini sangat berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu
kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses

penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.


Interpreter pada umumnya menggunakan salah satu strategi untuk menjalankan program sebagai
berikut:

 Mengeksekusi kode sumber secara langsung

 Menerjemahkannya ke dalam serangkaian p-code kemudian mengeksekusinya

 Mengeksekusi kode yang telah dikompilasi sebelumnya oleh compiler yang merupakan
bagian dari sistem penerjemahan

Contoh Interpreter
Ruby, PERL, Python, dan juga MATLAB merupakan beberapa contoh dari perangkat
lunak penerjemah tipe 2. Kemudian untuk Java merupakan perangkat lunak kategori
tipe 3. Meskipun demikian, di dalam beberapa kasus ternyata Java juga terkadang
dikelompokkan sebagai software kategori tipe 2.

Salah satu bahasa pemrograman yang dapat di interpretasikan adalah javascript.


Bayangkan kamu membuat program sederhana menggunakan javascript. Kemudian
kamu membagi kode program tersebut ke teman kamu. Untuk menjalankan javascript
tersebut, teman kamu setidaknya bisa menggunakan web browser untuk
menjalankannya.
Web browser terdapat interpreter di dalamnya, sehingga berkas javascript tersebut bisa
di interpretasikan secara langsung.
Sekarang saya menjelaskan tentang salah satu contoh dari compiler ,yaitu BASIC

BASIC

merupakan singkatan dari Beginners’ All-purpose Symbolic Instruction Code merupakan


sebuah kelompokan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Secara harfiah, BASIC
mempunyai manfaat "kode instruksi simbolis semua sasaran yang bisa dipergunakan oleh para
pemula". Memang, istilah "Bahasa BASIC" di sini juga mampu diterjemahkan dijadikan bahasa
kepada pemula, atau dengan kata lain, dinamakan sbg bahasa dasar, tapi hal tersebut dirasa
kurang tepat, mengingat BASIC bisa juga dipergunakan oleh para pemrogram pakar.

BASIC pertama kali dikembangkan pada tahun 1963 oleh John George Kemeny dan Thomas
Eugene Kurtz yang berasal dari Dartmouth College, kepada mengizinkan akses terhadap
komputer bagi para mahasiswa jurusan selain jurusan ilmu eksakta. Pada ketika itu, nyaris
semua komputer membutuhkan perangkat lunak, dan ketika itu belum berada perangkat
lunak yang dijual secara bebas sama sekali, sehingga hanya orang-orang tertentulah yang bisa
mempergunakan komputer, yakni para matematikawan dan ilmuwan, karena mereka bisa
membangun perangkat lunak sendiri. Bahasa BASIC, setelah diciptakan dijadikan menjamur
dan banyak dimodifikasi. Bahasa BASIC dijadikan bahasa yang sangat populer dipergunakan
pada komputer mikro pada kesudahan tahun 1970-an dan komputer rumahan pada tahun 1980-
an. Dan sampai ketika ini, dijadikan bahasa yang dialeknya beberapa kali berevolusi.

o Sejarah

Sebelum pertengahan tahun 1960-an, komputer merupakan barang yang sangat mahal dan
hanya dipergunakan kepada tugas-tugas sasaran khusus. Pada ketika itu, jenis pemrosesan yang
bisa diterapkan merupakan batch processing, yang berarti komputer hanya bisa menerapkan
pemrosesan satu pekerjaan pada satu ketika, dan pekerjaan lainnya akan diterapkan setelah
pekerjaan lainnya berakhir. Akan tetapi, selama tahun 1960-an, muncullah komputer yang
semakin cepat dan semakin terjangkau. Dengan kemampuan pemrosesan yang semakin kuat
ini, komputer pun kadang-kadang "menganggur", tanpa berada pekerjaan yang ia lakukan sama
sekali. Bahasa pemrograman di dalam era batch programming pun didesain kepada tujuan-
tujuan khusus, seperti halnya mesin di mana mereka berlanjut, seperti halnya kalkulasi formula
ilmiah atau pemrosesan data usaha dagang/jasa atau hanya kepada penyuntingan teks.

Seiring dengan turunnya harga komputer, penggunaan komputer pun tidak lagi terbatas pada
riset-riset ilmiah dan militer, tetapi merambah kepada penggunaan komersial. Sistem-sitem
komputer yang semakin baru mendukung konsep time-sharing, sebuah cara di mana sebuah
sistem mengizinkan beberapa pengguna atau bagian kepada
mempergunakan CPU dan memori. Dalam sistem tersebut, sistem operasi akan menggilir
proses-proses yang sedang berlanjut, dan mengizinkan setiap bagian kepada dijalankan oleh
CPU (serta disimpan di dalam memori), sebelum pindah ke bagian selanjutnya. Mesin-mesin
tersebut telah dijadikan cukup cepat sehingga kebanyakan pengguna ketika itu bisa merasakan
seolah-olah mereka mempergunakan mesin tersebut hanya kepada sendiri. Secara teori, time-
sharing mampu mengurangi biaya komputasi secara signifikan, mengingat sebuah mesin bisa
dipergunakan oleh beberapa pengguna, bahkan berada yang mencapai angka ratusan pengguna.

o Era komputer mini

Bahasa BASIC yang asli didesain pada tahun 1963 oleh John Kemeny dan Thomas Kurtz dan
diimplementasikan oleh sekelompok siswa di Dartmouth College di bawah ajar bagi
melaksanakan mereka berdua. BASIC didesain kepada para siswa supaya mereka bisa
menulis program kepada Dartmouth Time-Sharing System. Bahasa tersebut didesain kepada
mengatasi masalah kerumitan yang terjadi pada bahasa-bahasa pemrograman yang sudah lama,
dengan sebuah desain bahasa yang baru yang memang dikhususkan kepada kelas baru yang di
dalamnya terdapat para pengguna mesin tersebut, yakni para pengguna yang kurang begitu
memahami masalah keteknikan dan juga tidak mempunyai latar balik matematika, dan
kurang berminat kepada menekuni anggota matematika. Dengan mempergunakan komputer
kepada mendukung bagian pengajaran dan riset ternyata menarik perhatian banyak kalangan.
Pada beberapa tahun kesudahan, seiring dengan munculnya beberapa dialek bahasa BASIC
lainnya, dialek BASIC hasil pekerjaan Kemeny dan Kurtz dinamakan dengan Dartmouth BASIC.

Prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam mendesain bahasa BASIC selang lain:

 Bisa dipergunakan secara mudah bagi para pemula.

 Bisa dipergunakan sbg sebuah bahasa pemrograman kepada sasaran umum (general
purpose)

 Bisa ditambahi fitur-fitur tambahan dan tingkat lanjut kepada para pakar, tetapi tetap
mempertahankan kesederhanaan bahasa kepada para pemula.

 Harus interaktif.

 Pesan-pesan kekeliruan harus jelas dan mudah dipahami.

 Merespons dengan cepat kepada program-program yang kecil.

 Tidak harus membutuhkan ilmu dan pemahaman perangkat keras komputer.

 Pengguna juga tidak harus kenal mengenai sistem operasi.

Bahasa BASIC sendiri beberapa diciptakan dengan berdasar pada FORTRAN II dan beberapa
lagi berdasar pada ALGOL 60, dengan beradanya tambahan agari ia cocok dipergunakan kepada
time-sharing. Sebelum berada BASIC, di Dartmouth College sudah terdapat DARSIMCO (1956),
dan DOPE (implementasi yang diterapkan pada tahun 1962 terhadap SAP) serta DART (1963
yang merupakan FORTRAN II yang disederhanakan). Awalnya, BASIC difokuskan kepada
mendukung beberapa pekerjaan matematika dengan dukugan aritmetika matriks dari mulai
awal implementasinya sbg bahasa yang bertumpuk (batch language) kepada kesudahan
dikembangkan pada tahun 1965 dengan dukungan fungsionalitas string.
BASIC pertama kali diimplementasikan dalam mainframe General Electrics GE-265 yang
mendukung banyak terminal. Pada awal perkenalannya, BASIC merupakan bahasa yang
dikompilasi, bukan bahasa yang diinterpretasikan, seperti yang dipercaya selama ini oleh
banyak orang. BASIC juga sangat efisien, dengan mengalahkan FORTRAN II dan ALGOL 60 di
mesin yang sama pada beberapa program matematika, seperti operasi Hukum Simpson.

Para pengembang bahasa BASIC memutuskan bahwa kompilator bahasa BASIC harus tersedia
tanpa pungutan biaya sehingga bahasa BASIC bisa dijadikan semakin sempurna secara lebar.
Selain itu, mereka juga mendistribusikan BASIC ke sekolah-sekolah menengah atas di
Dartmouth selain Dartmouth College, dan juga mempromosikannya. Hasilnya, ilmu tentang
BASIC dijadikan relatif bertambah lebar (untuk sebuah bahasa pemrograman), dan BASIC pun
yang belakang sekalinya diimplementasikan oleh banyak pengembang, sehingga dijadikan
sebuah bahasa pemrograman yang populer kepada komputer mini yang baru seperti seri
Programmable Data Processor (PDP) milik Digital Equipment
Corporation dan Nova milik Data General. Bahasa BASIC pun juga dipergunakan di dalam
HP Time-Shared BASIC System pada tahun-tahun kesudahan 1960-an dan awal 1970-an. Pada
komputer-komputer tersebut, bahasa BASIC cenderung diimplementasikan sbg interpreter,
bukannya sbg kompilator.

Beberapa tahun setelah dirilis, beberapa profesional di anggota komputer, terutama Edsger W.
Dijkstra, mengutarakan gagasan mereka mengenai penggunaan statemen GOTO, yang tersedia
di dalam banyak bahasa pemrograman, termasuk di selangnya BASIC, ternyata menciptakan
praktik pemrograman dijadikan buruk[1]. Beberapa bahkan mengeluhkan bahwa bahasa BASIC
terlalu lambat (sebagian luhur versi BASIC yang diinterpretasikan memang jauh semakin
lambat dibandingkan dengan versi yang dikompilasi) atau terlalu sederhana (beberapa versi,
terutama kepada komputer-komputer dengan kemampuan yang kecil membuang banyak fitur
dan kemampuan yang penting.

o Era Komputer rumahan

Bahasa BASIC tidaklah serta-merta diakui sbg bahasa yang populer, meski dipergunakan pada
banyak komputer mini, tetapi ketika Micro Instrumentation Telemetry System (MITS)
merilis Altair 8800 pada tahun 1975 yang di dalamnya telah terdapat BASIC, BASIC mulai
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Beberapa luhur bahasa pemrograman
membutuhkan memori yang semakin luhur daripada yang bisa dibeli oleh kebanyakan orang,
mengingat memang harga memori ketika itu sangatlah mahal. Dengan akses yang lambat yang
dinegosiasikan oleh tape, dan tidak beradanya editor teks yang cocok, sebuah bahasa
pemrograman seperti BASIC yang bisa melewati beberapa ketentuan yang tidak boleh
dilampaui tersebut ternyata sangat menarik. BASIC juga mempunyai kelebihan, yakni terkenal
oleh para desainer yang mempunyai minat terhadap komputer mikro. Usaha Kemeny dan
Kurtz yang diterapkan pada awal-awal pengembangan BASIC pun berbuah hasil. Salah satu
implementasi bahasa BASIC yang pertama kali muncul kepada mesin
dengan mikroprosesor Intel 8080 seperti yang dipergunakan oleh Altair 8800 merupakan
Tiny BASIC, sebuah implementasi BASIC yang aslinya ditulis oleh Dr. Li-Chen Wang kepada
kesudahan ditulis ulang supaya bisa berlanjut di atas Altair oleh Dennis Allison berdasarkan
permintaan dari Bob Albrecht (yang kesudahan mendirikan Dr. Dobb's Journal). Kode sumber
secara penuh dan desain Tiny BASIC tersedia dan dipublikasikan pada tahun 1976 pada jurnal
Dr. Dobb's Journal.

Pada tahun 1975, MITS merilis Altair BASIC, yang dikembangkan oleh William Henry


Gates III dan Paul Allen dari Micro-Soft. Versi Altair pertama kali dikembangkan secara
bersama-sama oleh Gates, Allen dan Monte Davidoff. Versi Microsoft BASIC pun kesudahan
segera muncul di beberapa platform komputer mikro lainnya dengan mempergunakan lisensi,
dan kesudahan jutaan salinan pun terjual; Microsoft BASIC pun dijadikan bahasa standar yang
dipergunakan oleh komputer Apple II (yang mempergunakan MPU Mostek 6502). Sampai
tahun 1979, Microsoft pun cakap dengan beberapa vendor komputer mikro, termasuk di
selangnya merupakan IBM, mengenai lisensi interpreter bahasa BASIC kepada komputer yang
mereka bangkit. Sebuah versi pun diisi ke dalam chip ROM dalam IBM PC, sehingga
komputer PC tanpa disket floppy akan bisa memulai langsung sesi pemrograman BASIC
seperti halnya komputer mikro lainnya.

Beberapa perusahaan baru pun mencoba mengikuti jejak-jejak berhasil MITS, IMSAI, North
Star dan Apple sehingga menciptakan sebuah industri komputer rumahan sendiri; sementara
itu, BASIC telah dijadikan fitur standar dari semua komputer rumahan tapi beberapa kecil
komputer rumahan memang tidak mempunyainya. Beberapa luhur komputer rumahan datang
dengan interpreter bahasa BASIC di dalam ROM, sehingga pembelian disket yang cukup mahal
pun dijadikan tidak perlu diterapkan lagi. Beberapa ketika kesudahan, ternyata mesin yang
menjalankan varian-varian BASIC di seluruh dunia sudah dijadikan sangat banyak, bahkan
banyaknya semakin luhur dibandingkan dengan pengguna semua bahasa pemrograman, meski
semuanya digabungkan. Dialek yang dipergunakan oleh BASIC pada zaman ini juga sedikit
tidak sama dari satu implementasi dengan implementasi lainnya. Tetapi, beberapa luhur
komputer yang beredar pada tahun 1980-an mempunyai interpreter bahasa BASIC yang
disimpan di dalam ROM.

Kesudahan BBC pun menerbitkan BBC BASIC, sebuah versi bahasa BASIC yang dikembangkan
oleh Acorn Computers, Ltd kepada BBC, yang memasukkan beberapa peningkatan tambahan
seperti halnya pembuatan struktur terhadap kata kunci, dan juga akses secara langsung
terhadap sistem operasi. Selain itu, varian ini juga mempunyai assembler yang terintegrasi.
BBC BASIC memang diakui sbg sebuah dialek BASIC yang bagus, dan kesudahan semakin dari
30 platform lainnya selain komputer mikro BBC pun mengadopsinya.

o Contoh progam

Berikut ini merupakan contoh program yang ditulis dalam bahasa Visual BASIC

Private Sub Command1_Click()
Dim a, b As Integer
a = txt1.Text
b = txt2.Text
txt3.Text = a + b
txt4.Text = a / b
txt5.Text = a - b
txt6.Text = a * b
txt7.Text = a ^ b
End Sub

Private Sub Command2_Click()
txt1.Text = ""
txt2.Text = ""
txt3.Text = ""
txt4.Text = ""
txt5.Text = ""
txt6.Text = ""
txt7.Text = ""
End Sub

Private Sub Command3_Click()
End
End Sub

o Implementasi

Berikut ini merupakan beberapa bentuk penerapan BASIC:

 Dartmouth BASICadi

 Tiny BASIC

 GW-BASIC

 Microsoft BASIC (MBasic)

 Microsoft Visual Basic (VB)

 Microsoft Visual Basic .NET (VB.NET)

 Microsoft QuickBasic (QBasic)

 DarkBasic

 Gambas

 Borland Turbo BASIC

Struktur Aplikasi Visual Basic

Adapun berikut ini struktur aplikasi Visual basic beserta penjelasannya masing-masing:

 Control Menu: menu yang digunakan untuk memanipulasi jendela Visual basic di mana dari
menu ini anda bisa mengubah ukuran, memindahkannya serta menutup jendela.
 Menu: menu ini berisi semua perintah Visual basic yang bisa dipilih untuk melakukan tugas
tertentu. Isi dari menu sebagian hampir sama dengan program program Windows
umumnya.
 Toolbar: berupa tombol-tombol atau shortcut yang mewakili suatu perintah tertentu dari
Visual Basic.
 Project Explorer: adalah jendela yang mengandung semua file yang ada di dalam aplikasi
Visual Basic. Setiap aplikasi di dalam VB disebut sebagai proyek dan setiap proyek bisa
mengandung lebih dari satu file. dalam project Explorer ini akan menampilkan aplikasi
proyek, form, modul, class dan lainnya.
 Form Window: disebut juga sebagai jendela form sebagai tempat kerja utama membuat
program program aplikasi Visual Basic.
 Toolbox: sebuah kotak yang mengandung semua objek yang diperlukan untuk membentuk
suatu program aplikasi. Kontrol ini akan menjadi penghubung antara program aplikasi dan
usernya serta semuanya harus diletakkan dalam jendela.
 Jendela Properties: perupa jendela yang memuat informasi objek yang terdapat pada
aplikasi VB. Properti yang dimaksud tersebut adalah sifat dari objek seperti nama, ukuran,
warna, posisi dan lainnya.
 Form Layout Window: jendela yang menggambarkan posisi form yang ditampilkan di layer
monitor. Posisi form yang ada di sinilah merupakan petunjuk tempat aplikasi akan
ditampilkan pada layar monitor saat dijalankan.
 Jendela Code: sebagai salah satu jendela penting dalam Visual Basic yang berisi kode-
kode program dan merupakan intruksi-intruksi untuk aplikasi Visual Basic yang dibuat.

Contoh Program Visual Basic

Setelah mengetahui penjelasan singkat mengenai Visual Basic, kali ini kami juga akan
memberikan informasi mengenai contoh program visual basic tersebut.

Kami rangkum dari beberapa sumber, berikut ini contoh contoh program visual basic
yang mungkin bisa Anda coba untuk belajar:

1. Program VB Sederhana
Tampilan form terlihat seperti gambar berikut ini:

Listing program pada komponen “commandbutton”:

If Text1.Text = “” Then

MsgBox (“Isi dulu Nama anda”)

Else

MsgBox (“Nama Saya” + Text1.Text + “Dan saya sedang belajar Visual Basic 6.0”)

End If

2. Program Edit Database

Tampilan pada form seperti berikut ini:

Adapun berikut ini listing program yang berdasarkan dari komponen-komponen di


dalamnya:
 Command Button “Simpan”:

Private Sub Command1_Click()

‘Addnew = untuk membuat atau menambah data baru

Data1.Recordset.AddNew

‘perintah untuk menyimpan data yang di inputkan pada textbox ke dalam field database

Data1.Recordset!nrp = Text1.Text

Data1.Recordset!nama = Text2.Text

Data1.Recordset!jurusan = Text3.Text

‘update = perintah untuk mengupdate data yang telah ditambahkan

Data1.Recordset.Update

‘perintah untuk merefresh grid ketika data sudah ditambahkan

DBGrid1.Refresh

‘perintah untuk mengkosongkan textbox setelah data disimpan

Text1.Text = “”

Text2.Text = “”

Text3.Text = “”

End Sub

 Command Button “Edit”

Private Sub Command2_Click()

‘Edit = untuk mengedit data yang sudah ada

Data1.Recordset.Edit
‘perintah untuk menyimpan data yang di sudah di edit

Data1.Recordset!nrp = Text1.Text

Data1.Recordset!nama = Text2.Text

Data1.Recordset!jurusan = Text3.Text

Data1.Recordset.Update

DBGrid1.Refresh

Text1.Text = “”

Text2.Text = “”

Text3.Text = “”

End Sub

 Command Button “Hapus”

Private Sub Command3_Click()

Data1.Recordset.Delete

DBGrid1.Refresh

Text1.Text = “”

Text2.Text = “”

Text3.Text = “”

End Sub

 DBGrid1:

Private Sub DBGrid1_Click()

‘kode perintah untuk menampilkan data yang sudah disimpan di dalam grid ke textbox
Text1.Text = Data1.Recordset!nrp

Text2.Text = Data1.Recordset!nama

Text3.Text = Data1.Recordset!jurusan

End Sub

3. Menampilkan Grafik di Visual Basic

Tampilan form grafik:

Object Properties:
Listing Program berdasarkan komponen yang digunakan:

 Form Load:

Private Sub Form_Load()

‘List Combo: chart types

With Combo1

.AddItem “3D Bar”

.AddItem “2D Bar”

.AddItem “3D Line”

.AddItem “2D LIne”

.AddItem “3D Area”

.AddItem “2D Area”

.AddItem “3D Step”

.AddItem “2D Step”

.AddItem “3D Combination”

.AddItem “2D Combination”

.ListIndex = 1 ‘default:2D Bar

End With

Check1.Caption = “&Show Legends”

‘2D array –> chart values

Dim X(1 To 7, 1 To 6) As Variant

X(1, 2) = “Jakarta”
X(1, 3) = “Bandung”

X(1, 4) = “Cirebon”

X(1, 5) = “Bogor”

X(1, 6) = “Sukabumi”

X(2, 1) = “JAN”

X(2, 2) = 3

X(2, 3) = 4

X(2, 4) = 5

X(2, 5) = 6

X(2, 6) = 7

X(3, 1) = “FEB”

X(3, 2) = 4

X(3, 3) = 5

X(3, 4) = 3

X(3, 5) = 8

X(3, 6) = 12

X(4, 1) = “MAR”
X(4, 2) = 1

X(4, 3) = 3

X(4, 4) = 8

X(4, 5) = 10

X(4, 6) = 9

X(5, 1) = “APR”

X(5, 2) = 4

X(5, 3) = 6

X(5, 4) = 12

X(5, 5) = 10

X(5, 6) = 14

X(6, 1) = “MAY”

X(6, 2) = 2

X(6, 3) = 9

X(6, 4) = 7

X(6, 5) = 12

X(6, 6) = 8

 
X(7, 1) = “JUN”

X(7, 2) = 12

X(7, 3) = 19

X(7, 4) = 5

X(7, 5) = 19

X(7, 6) = 10

‘2D array –> chart data

MSChart1.ChartData = X

End Sub

 Check Box:

Private Sub Check1_Click()

If Check1.Value = 1 Then

‘Show Legends

MSChart1.ShowLegend = True

Check1.Caption = “&Hide Legends”

Else

‘Hide Legends

MSChart1.ShowLegend = False

Check1.Caption = “&Show Legends”

End If

End Sub
 Combo Box:

Private Sub Combo1_Click()

‘chart type –>run time.

MSChart1.chartType = Combo1.ListIndex

End Sub

4. Membuat Tulisan Berwarna, Miring dan Tebal

Keterangan:

 1 form
 2 label
 1 textbox
 1 frame
 2 option button
 2 checkbox
 1 command button

Codingnya bisa mengikuti  format berikut ini:

Private Sub Check1_Click()

Label2.FontItalic = Check1.Value

End Sub

 
Private Sub Check2_Click()

Label2.FontBold = Check2.Value

End Sub

Private Sub Command1_Click()

End

End Sub

Private Sub Option1_Click()

Label2.ForeColor = vbRed

End Sub

Private Sub Option2_Click()

Label2.ForeColor = vbBlue

End Sub

Private Sub Text1_Change()

Label2.Caption = Text1.Text

End Sub

5. Membuat Tulisan Berjalan ( untuk Program VB 6)

Keterangan:
 1 form
 1 label
 1 timer

Codingnya bisa mengikuti format berikut ini:

Private Sub Timer1_Timer()

If Label1.Left > -4000 Then

Label1.Left = Label1.Left – 15

ElseIf Label1.Left <= -4000 Then

Label1.Left = 1000

End If

End Sub

Jika Anda sudah memasukkan kode tersebut, maka jangan lupa untuk mengganti
bagian interval pada property timernya dengan menggunakan angka 10.

Karena  jika Anda tidak menggantinya, maka tulisan itu tidak akan berjalan.

6. Program Kasir Restoran

Berikut ini listing kode program berdasarkan komponen yang digunakan:

 Combobox1:

Private Sub ComboBox1_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object,


ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox1.SelectedIndexChanged

Select Case ComboBox1.Text

Case “Nasi Uduk”

Label2.Text = “Rp. 3500”

hrgmakanan = 3500
Case “Bakso”

Label2.Text = “Rp. 6000”

hrgmakanan = 6000

Case “Mie Ayam”

Label2.Text = “Rp. 7000”

hrgmakanan = 7000

End Select

End Sub

variabel di Form1:

Public Class Form1

Public hrgmakanan, hrgminuman As Integer

 Combobox2:

Private Sub ComboBox2_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object,


ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox2.SelectedIndexChanged

Select Case ComboBox2.Text

Case “Es Jeruk”

Label4.Text = “Rp. 3000”

hrgminuman = 3000

Case “Jus Alpukat”

Label4.Text = “Rp. 7000”


hrgminuman = 7000

Case “Teh Manis”

Label4.Text = “Rp. 4000”

hrgminuman = 4000

End Select

End Sub

Sub-routine Public:

Public Sub New()

‘ This call is required by the designer. InitializeComponent()

ComboBox2.Visible = False

Label3.Visible = False

‘ Add any initialization after the InitializeComponent() call.

End Sub

 Checkbox1:

Private Sub CheckBox1_CheckedChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e


As System.EventArgs) Handles CheckBox1.CheckedChanged

If CheckBox1.Enabled = False Then

ComboBox2.Visible = False

End If
If CheckBox1.Enabled = True Then

ComboBox2.Visible = True

Label3.Visible = True

End If

End Sub

 Button1:

Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles Button1.Click

Dim porsimkn, porsimnm, jumlah As Integer

porsimkn = TextBox1.Text

porsimnm = TextBox2.Text

jumlah = (hrgmakanan * porsimkn) + (hrgminuman * porsimnm)

Label7.Text = “Rp. ” & jumlah.ToStr

7. Menggerakan Label di Visual Basic

Listing program code:

Label1.Left = Label1.Left – 15

If (Label1.Left <= -(Label1.Width)) Or (Label1.Left >= Me.ScaleWidth) Then Label1.Left


= Me.ScaleWidth

(Sumber: dosenit.com)

8. Program Menghitung Luas Persegi Panjang

Berikut contoh program visual basic lainnya  untuk menghitung luas persegi panjang.
Keterangan:

 1 form
 1 shape
 6 label
 3 textbox
 1 command button

Code VB:

Private Sub Command1_Click()

luas.Text = panjang.Text * lebar.Text

End Sub

Private Sub lebar_Change()

Label5.Caption = lebar.Text

End Sub

Private Sub luas_Change()

Label6.Caption = luas.Text

End Sub

Private Sub panjang_Change()

Label4.Caption = panjang.Text

End Sub

Anda mungkin juga menyukai