DISUSUN OLEH :
NISN : 0054407360
i
HALAMAN PENGESAHAN
hari :
tanggal :
tempat :
Oleh :
Mengetahui,
ii
MOTO
1 Tesalonika 5:16-18
Dalam keadaan apapun itu hal pertama yang harus dilakukan adalah
bersyukur.
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
9. Sr. M. Henrika dan Sr. M. Felisha selaku pendamping peulis di Aspi
yang selalu mengingatkan dan mendukug penulis menyelesaikan karya
tulis ini.
10. Tata, Elisa, Irene, Cheli, Gita, Claudya, Dian, yang senantiasa
menemani, mendukung, memotivasi penulis.
11. Stefano Candra Wahyudi yang selalu mendampingi, memberikan
solusi, memotivasi serta membantu penulis dalam menyelesaikan karya
tulis.
12. Kamar A1, dek Nita, dek Fani dan dek Rahma yang selama setahun
bersama dan menemani penulis.
13. Kamar A7 yang sekarang menemani hari-hari penulis dan selalu
memberikan semangat serta tertawa bersama.
14. Teman-teman satu bimbingan karya tulis ilmiah yaitu Kornelia Jesica,
Rafael Devanda, Florence Irene, Angelina Patricia Halim.
15. Seluruh teman-teman XII MIPA 2, terimakasih atas dukungan dan
motivasi.
16. Rekan-rekan pengurus OSIS yang memberikan dukungan dan
semangat.
17. Teman-teman ekstrakulikuler Paduan Suara (Xavese Choir) dan Ibu
Elfrida Susi Andreani, S.Pd juga pendamping yang baru yakni Ibu
Agnes Mefa dan Ibu Lusia Prasetyaningsih.
v
KATA PENGANTAR
vi
Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan di SMA Xaverius Pringsewu. Selain hal itu penulisan karya tulis
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai salah satu
jenis dari Liturgi Sabda yaitu Mazmur Tanggapan dan Alleluya, dan
pembaca dapat mengetahui lebih lanjut mengenai masalah atau proses yang
di alami di Gereja Katolik St. Yohanes dalam penerapan Mazmur
Tanggapan Edisi Baru.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
MOTO
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
vii
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.4 Pengertian Kitab Suci
9
2.5 Pengertian Mazmur
10
2.6 Pengertian Mazmur Tanggapan
11
2.7 Bait Pengantar Injil atau Alleluya
12
dan Alleluya
14
ix
Edisi Baru Serta Cara Mengatasinya
20
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
22
4.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
x
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu Sabda Allah diwujudkan dalam bentuk mazmur dan
nyanyian. Mazmur Tanggapan merupakan unsur penopang permenungan atas
Sabda Allah. Karena itu Mazmur Tanggapan hendaknya sesuai dengan bacaan
yang bersangkutan, dan biasanya diambil dari Buku Bacaan Misa/Lectionarium
(PUMR 61).
1
Cetakan 6 – Maret 2018). Oleh karena itu, diadakan perubahan, perbaikan dan
beberapa tambahan pada buku Nyanyian Mazmur Tanggapan. Sehingga
munculah buku Nyanyian Mazmur Tanggapan Edisi Baru yang diterbitkan serta
mulai dipakai pada tahun 2020 dalam perayaan Ekaristi di paroki-paroki.
Namun situasi pandemi yang dihadapi pada tahun tersebut menyebabkan umat
beriman tidak berkumpul untuk melakukan aktifitas secara bersama, hal ini
membawa pengaruh pada penggunaan buku Mazmur Tanggapan dan Alleluya
edisi baru.
Seperti halnya di stasi Sinar Kemuning, stasi yang terdiri dari 12 kepala
keluarga jelas mengalami kendala dalam penggunaan buku Nyanyian Mazmur
Tanggapan dan Alleluya edisi baru. Melihat permasalahan tersebut maka penulis
ingin mengulik perkembangan dan usaha yang dilakukan umat Katolik dalam
penerapan dan adaptasi terhadap Nyanyian Mazmur Tanggapan dan Alleluya
edisi baru di Gereja Katolik St. Yohanes, Stasi Sinar Kemuning, Paroki
Keluarga Kudus Sidomulyo.
2
1.3 Ruang Lingkup
3
a. Bagi Penulis
b. Bagi Pembaca
1.6 Metodologi
a. Wawancara
4
b. Observasi
c. Studi Pustaka
a. Metode Deskripsi
b. Metode Eksposisi
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Kata “Gereja” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Portugis igreja
yang berasal dari kata Yunani ekklesia dan dalam kata Latin disebut ecclesia.
Kata Yunani ekklesia (= mereka yang dipanggil, kaum, golongan). Ekklesia juga
berarti kumpulan atau pertemuan, rapat. Namun, Gereja atau ekklesia bukan
sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat khusus. Untuk
menonjolkan kekhususan dipakailah kata asing. Kadang-kadang dipakai kata
jemaat atau Umat. Kata ‘Gereja’ digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat
maupun untuk Umat Kristen setempat (jemaat, Umat) dan Umat seluruhnya.
8
Santo Paulus pernah berkata kepada jemaat di Roma: "Iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Firman
Kristus yang dimaksud adalah pewartaan Kristus itu sendiri. Di dalam tradisi
Gereja, pewartaan itu disampaikan secara konsisten kepada umat pada setiap
perayaan Ekaristi dalam bentuk Liturgi Sabda. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa Liturgi Sabda merupakan bagian yang sangat penting dalam
perayaan Ekaristi.
(https://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/kolom-iman/13-08-2017-makna-
liturgi-sabda-dalam-perayaan-ekaristi/, Kamis 30 Juni 2022, 14.17 WIB)
Dapat diartikan bahwa Liturgi Sabda adalah aturan atau urutan yang
wajib diikuti, yang bertujuan untuk mengatur pewartaan sabda Allah dalam
perayaan Ekaristi atau ibadat di Gereja.
Kitab Suci atau disebut juga Alkitab, merupakan kumpulan buku yang
ditulis oleh penulis manusia dengan ilham dari Allah. Buku-buku tersebut berisi
tulisan tentang wahyu Tuhan danrencana keselamatan umat manusia. Menurut
Gereja Katolik, Kitab Suci terdiri dari 73 kitab. Perinciannya adalah 46
kitabPerjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru jumlah seluruhnya 73 kitab.
(https://www.coursehero.com/file/67123274/KITAB-SUCI-AGAMA-
KATOLIKdocx/, Jumat 1 Juli 2022, 07.19 WIB).
Jadi, dapat diketahui bahwa Kitab Suci atau Alkitab adalah buku yang
berisikan tulisan mengenani rencana keselamatan Allah yang ditulis oleh orang
pilihan Allah sehingga mereka menulis karangan dalam daya Roh Kudus.
10
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mazmur adalah suatu
bentuk atau wujud nyata untuk memuji Allah yang sejak dahulu diwartakan
dengan bacaaan, lagu atau nyanyi-nyanyian yang juga bertujuan untuk
mewartakan karya keselamatan kepada umat beriman.
11
Biasanya mazmur tanggapan itu lagu. Ada dua cara melagukan mazmur
sesudah bacaan pertama, yakni cara responsorial, artinya dengan ayat ulangan,
dan tanpa ayat ulangan. Sedapat-dapatnya cara responsorial itu diutamakan.
Dalam hal ini pemazmur membawakan ayat-ayat mazmur, sedangkan seluruh
umat berperan serta melalui ayat ulangan. Bila diajukan tanpa ayat ulangan,
seluruh mazmur dinyakikan entah hanya oleh pemazmur, entah oleh bersama-
sama, tanpa diselingi ayat ulangan.(Tata Bacaan Misa, 20: SBL 2E, 860)
(https://saintraphaelpublishing.wordpress.com/2015/02/04/bait-pengantar-injil/,
Kamis 30 Juli 2022, 13.32 WIB).
Bait Pengantar Injil dengan atau tanpa “Alleluya” sesuai dengan masa
liturgi yang bersangkutan merupakan “upacara atau kegiatan yang berdiri
12
sendiri.” Pada baian ini umat beriman menyongsong dan menyalami Tuhan yang
akan bersabda kepada mereka dan mengungkapkan imannya dalam suatu lagu.
Bait Pengantar Injil itu harus dinyanyikan, bukan hanya oleh solis yang
mengangkatnya atau oleh paduan suara, melainkan sehati sesuara oleh seluruh
umat sabil berdiri. (Tata Bacaan Misa 23: SBL 2E, 863)
BAB III
PEMBAHASAN
13
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk wawancara,
observasi, dan studi pustaka penulis akan melakukan pembahasan agar lebih
terperinci terkait dengan masalah yang diteliti sesuai dengan teori dan logika.
Bacaan I
Mazmur Tanggapan
Bacaan II
Alleluya/Bait Pengantar Injil
Injil
Aklamasi
Syahadat
Doa Umat
Ulangan dimaksudkan sebagai kundi penafsiran atau doa inti dari bacaan yang
baru saja didengar.
Pengulangan ulangan memungkinkan umat untuk bisa ambil bagian secara aktif
dan terlibat dalam permohonan maupun pujian, sebagai tanggapan terhadap
firman Allah.
Ayat/bait-bait bermaksud untuk memperdalam amanat pewartaan.
Dialog antara pemazmur dengan umat, anatara pewarta dean penerima sabda,
menggambarkan dialog antara Allah dan umat-Nya.
14
Dan kalau dinyanyikan oleh koor dan solis: memungkinkan umat memperoleh
peresapan yang lebih mendalam atas amanat bacaan pertama lewat
mendengarkan lagu mediatif.
a. Ulangan (Refren)
b. Ayat-ayat
Pertama: dilagukan sesuai denga pola lagu yang disediakan dalam mazmur
yang bersangkutan. Untutk ini pemazmur harus mempersiapkan diri dengan
baik: mengenal pola lagu – berlatih – menjiwai. Dan cara membawakan ayat-
ayat itu harus cukup lancar, mengalir, tidak terlalu lambat atau patah-patah,
tetapi sekaligus menjaga artikulasi supaya jelas
Kedua: dibacakan kalau pemazmur tidak pandai menyanyi atau tidak siap,
paling tidak ulangan (Refren) dapat dinyanyikan sedang ayat-ayat
didaraskan/dibacakan, dan sesudah tiap-tiap ayat umat menyanyikan ulangan.
15
Sebagai tanggapan atas sabda Allah, mazmur tanggapan sangat bervariasi
jiwa dan suasananya: gembira, pujian, syukur, gagah, agung / megah, susah,
merana – merintih, tenang (doa, renungan), dll. Semua ini harus diperhatikan
oleh pemaazmur agar ia dapat membawakan ayat-ayat mazmur tanggapan
dengan suasana dan penjiwaan yang tepat.
16
Ulangan atau bait yang tidak sesuai dengan buku Bacaan Misa diganti
dengan syair yang sesuai. Lagi pula,pada buku Nyanyian Mazmur Tanggapan
terbaru ini ditambahkan Mazmur Tanggapan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus
Kristus (Tahun B), Bait Pengantar Injil Hari Raya Pentakosta (Tahun C),
Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil untuk 20 Hari Pesta, 1 Hari
Peringatan yang tidak dirayakan pada hari Minggu, agar digunakan pada hari-
hari tersebut.
a. Hal Teknis
Pada hal teknis terjadi kesalahan yakni kurang atau salah huruf, huruf
kapital/kecil, dan tanda baca. Contoh Kamis Putih, hallaman 52 pada cetakan
pertama tertulis “... darah Kristus” yang seharusnya “.... Darah Kristus” (d
menggunakan huruf kapital).
Hal-hal yang berhubungan dengan isi syair yakni kurang kata/suku kata
dan kalimat syair yang salah. Contoh Minggu Paskah V, Tahun A, halaman 83
pada cetakan pertama tertulis “Kasih Setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai
kami”, yang seharusnya “Kasih Setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu” (ditambahkan “seperti kami berharap
kepada-Mu”). Ada Mazmur Tanggapan di Buku Bacaan I, Cetakan 8, Juli 2015,
tidak sesuai dengan yang ada di buku Ordo Lectionum Missae 1981, akibatnya
dengan sendiriya terjadi kesalahanpada buku Mazmur Tanggapan edisi baru
cetakan pertama. Contoh Hari Raya Kenaikan , Tahun B, halaman 220 tertulis
Mzm. 46:2-3.6-7.8-9;R6 (sebagaimana tertulis pada Buku Bacaan I) seharusnya
47:2-3.6-7.8-9;R6.
17
c. Musik
Hal-hal yang berhubungan dengan musik yakni nada dasar, birama dan
notasi. Contoh 1 Januari Hari Raya santa Maria Buda Allah, Tahun A, halaman
24 pada cetakan pertama tertulis “Do=E; 2/4 & 3/4” seharusnya “Do=G; 2/4”.
Pada nyatanya buku Mazmur Tanggapan dan alleluya edisi baru 2020
sudah mulai disebarluaskan dan dipakai sejak tahun 2020 dalam perayaan
Ekaristi di paroki-paroki. Namun situasi pandemi COVID-19 menyebabkan
umat beriman tidak berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama di tempat
umum khususnya tempat beribadah melainkan umat berimat dihimbau untuk
tetap mengikuti perayaan Ekaristi secara online.
18
Alleluya dalam bentuk nyanyian ketika memasuki masa Prapaskah hingga
sekarang, kurang lebih sekitar 3 bulanan.
Hal-hal diatas itulah yang menjadi salah satu kesulitan umat dalam
penerapan buku Nyanyian Mazmur Tanggapan edisi baru di Gereja Katolik St.
Yohanes stasi Sinar Kemuning akibat pandemi yang berkepanjangan.
3.5 Kendala yang dialami Umat Katolik di Stasi Sinar Kemuning dalam
penerapan Mazmur Tanggapan dan Alleluya Edisi Baru Serta Cara
Mengatasinya
19
Ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi umat katolik di stasi Sinar
Kemuning dalam penerapan Mazmur Tanggapan dan Alleluya edisi baru yakni
diantaranya :
Setelah mengetahui kendala apa saja yang dialami oleh umat di stasi
Sinar Kemuning, maka berikut adalah cara umat untuk dapat mengatasinya :
20
Umat distasi Sinar Kemuning memberikan peluang bagi para remaja dan
kaum muda, walaupun kaum muda dan remaja di stasi Sinar Kemuning hanya
sedikit tetapi para umat selalu menyemangati dan mendorong kaum muda untuk
ikut terlibat dalam pelayanan Liturgi Sabda. Sudah beberapa kali kaum muda
dan remaja diajak untuk ikut serta dalam pelayanan demi meningkatkan rasa
percaya diri dan belajar untuk melayani Tuhan dengan tulus hati.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Mazmur Tanggapan adalah bagian penting yang masuk dalam Liturgi
Sabda di Gereja Katolik, yang merupakan nyanyian permenungan sebagai
bentuk tanggapan umat terhadap Sabda Allah, yang pastinya harus sesuai
dengan Buku Bacaan Misa/Lectionarium.
4.1.4 Umat di stasi Sinar Kemuning menemukan banyak kendala dan masalah
dalam mempelajari Buku Nyanyian Mazmur Tanggapan Edisi Baru ini, karena
terhalang pandemi umat jadi terlambat mengenal dan mempelajarinya. Selain itu
juga umat di stasi ini masih kurang dalam mengenali notasi pada lagu sehingga
umat seringkali mengalami kesulitan, juga tidak ada umat yang bisa mengiringi
dengan piano/keyboard. Namun umat bisa mengatasinya dengan belajar bersama
melalui media gadget.
22
4.1.5 Semangat umat dalam mempelajari Mazmur Tanggapan edisi baru ini
ditengah pelbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi sangat membantu mereka
untuk tidak mudah menyerah.
4.2 Saran
4.2.3 Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pembaca, serta bagi para
kaum muda untuk dapat ikut ambil bagian dalam bermazmur, sehingga akan
banyak penerus yang mengenal dan bersahabat dengan Mazmur Tanggapan
sebagai permenungan umat atas Sabda Allah.
23
DAFTAR PUSTAKA
KWI Komisi Liturgi. 2021. Buku Nyanyian Mazmur Tanggapan dan Alleluya
(Edisi Baru). Cetakan II. Jakarta: Penerbit Nusa Indah.
KWI Komisi Liturgi. 2021. Buku Refren Mazmur Tanggapan (Edisi Baru).
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Nusa Indah
http://cakrawalaseribudunia.blogspot.com/2015/12/penulisan-karangan-
ilmiah.html?m=1
https://www.st-stefanus.or.id/berita/detail/katekese-liturgi-18
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mazmur
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Waligereja_Indonesia
https://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/kolom-iman/13-08-2017-makna-
liturgi-sabda-dalam-perayaan-ekaristi/
https://www.coursehero.com/file/67123274/KITAB-SUCI-AGAMA-
KATOLIKdocx/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mazmur
https://liturgiekaristi.wordpress.com/2011/03/16/pumr-61-kaitannya-
dengan-mazmur-tanggapan/
https://saintraphaelpublishing.wordpress.com/2015/02/04/bait-
pengantar-injil/
24
LAMPIRAN
Usia : 52 tahun
Peneliti : “Jadi kayak punya greget untuk belajar begitu ya. Baik
pakde ke pertanyaan selanjutnya apakah Mazmur
Tanggapan ini sudah berjalan atau diterapkan di Gereja
Katolik stasi Sinar Kemuning ?”
25
Narasumber : “Hmm... pakde lupa-lupa ingat, kalau tidak salah
mazmur tanggapan ini mulai dipakai saat memasuki Masa
Prapaskah, pokoknya yang pakde ingat itu saat Malam
Paskah sudah mulai dinyanyikan.”
Peneliti : “Menurut pakde sendiri, yang edisi baru ini lebih mudah
dipelajari atau malah lebih sulit dipelajari jika
dibandingkan dengan edisi sebelumya ?”
Narasumber : “Sama saja, hanya mungkin karena baru itu ya ndok jadi
perlu dipelajari lagi. Tapi ini kalau yang bisa baca not yo
penak iki.”
Peneliti : “Nah dalam belajar itu, kendala atau kesulitan apa yang
ditemui umat stasi ini.”
26
Peneliti : “Kemudian usaha yang dilakukan apa saja?”
27
Lampiran Hasil Wawancara 2
Usia : 43 tahun
Narasumber : “Agak lupa ya, tapi seinget bude waktu masuk Tahun C
itu ndok, Masa Prapaskah itu sudah dipakai. Soalnya saat
Rabu Abu itu pertama kali dipakai dan bude yang
bertugas.”
28
perlu lebih banyak latihan lagi supaya lebih lancar
kedepanya.”
29
berkenan meluangkan waktunya untuk menjawab
pertanyaan tadi, Selamat malam bude.”
30
Lampiran Hasil Wawancara 3
Usia : 44 tahun
Narasumber : “Bagus sih, tapi... ada tapinya ini. Tapi karena belum
menguasai, belum hafal yo susah. Mazmur yang lama saja
belum semua bisa, lalu sekarang muncul mazmur yang
baru, jadi kita dipaksa bisa mazmur yang baru.”
Narasumber : “Sudah.”
31
Peneliti : “Jadi yang sekarang ini lebih mudah atau lebih sulit dari
yang sebelumnya ?”
Narasumber : “Ya itu tadi belajar bareng, yang kedua belajar lewat
YouTube.”
32
Peneliti : “Lalu bagaimana keterlibatan kaum muda?”
33
Lampiran Hasil Wawancara 4
Usia : 48 tahun
Narasumber : “Sudah.”
Narasumber : “Ya masih ada kendala sih lin, ada kesulitan tersendiri
banyak yang belum bisa.”
34
Peneliti : “Menurut bude sendiri mazmur tanggapan edisi baru ini
lebih mudah atau bahkan lebih sulit.”
Peneliti : “Lalu sampai sekarang ini banyak atau engga umat yang
tertarik mempelajari mazmur ini ?”
35
Narasumber : “ Kaum muda ya, mereka ikut terlibat tapi kalau untuk
bertugas itu mereka mengaku belum berani, cenderung
takut salah.”
36
Lampiran Hasil Wawancara 5
Usia : 13 tahun
Peneliti : “ Malem Devo, maaf ganggu ya. Ini mba mau minta
waktunya sebentar buat nanyain beberapa hal tentang
penerapan Mazmur Tanggapan edisi baru di Stasi Sinar
Kemuning, ga keberatan kan?”
Peneliti : “Oke langsung aja ya, yang pertama mba mau tau
gimana sih tanggapan kamu tentang perubahan atau bisa
dibilang perbaikan mazmur tanggapan ini?”
Narasumber : “ Kurang tau sih mba, bagus sih tapi susah mba.”
Narasumber : “ Sudah mba, uwes suwi juga koyone pas mau Paskah itu
mba.”
Peneliti : “ Menurut kamu yang edisi baru ini lebih mudah atau
lebih susah kalau dibanding yang edisi lama ?”
37
Peneliti : “Lalu biasanya cara apa yang dilakukan umat atau kamu
sendiri untuk mengatasi kesulitan itu?”
Peneliti : “ Di stasi ini banyak umat yang tertarik buat belajar atau
tidak ?”
Peneliti : “ Usaha yang dilakukan apa aja itu dek buat belajar
mazmur tanggapan edisi baru ini?”
Peneliti : “ Umat di stasi ini biasa pake media apa dek buat belajar
mazmur tanggapan edisi baru ?”
38
Lampiran Hasil Wawancara 6
Usia : 34 tahun
Peneliti : “ Malem yuk, maaf yuk ganggu waktu nya ini aku mau
tanya seputar penerapan mazmur tanggapan edisi baru di
stasi Sinar Kemuning, apa boleh yuk?”
Peneliti : “Oke yuk, yang pertama itu gimana tanggapan yuk Rini
tentang perubahan yang terjadi pada buku mazmur
tanggapan ini yuk?”
Peneliti : “Menurut Yuk Rini sendiri, yang edisi baru ini lebih
mudah atau malah lebih sulit?”
39
mungkin seiring berjalannya waktu bisa dikuasai dengan
baik.”
Narasumber : “Tertarik atau tidaknya gatau pasti dek, tapi banyak kok
umat yang ikut serta kayak ikut latihan gitu.”
40
Lampiran Hasil Wawancara 7
Usia : 57 tahun
41
Narasumber : “Prosesnya ya berjalan baik, kita latihan bersama walau
seadanya, apalagi umatnya sedikit ga berangkat lima
orang ya habis ndok suaranya.”
Narasumber : “Kendalanya itu karena tidak ada yang bisa not, karena
kebiasaan hafalan jadi sekarang susah.”
Narasumber : “Ya lumayan ndok kalau dilihat dari jumlah umat yang
hadir saat latihan bersama.”
42
yang digunakan untuk membantu proses umat
mempelajari mazmur tanggapan edisi baru?”
43
Lampiran Hasil Wawancara 8
Usia : 41 tahun
Peneliti : “ Malem bude, maaf ganggu waktu nya ini aku mau
tanya tentang penerapan mazmur tanggapan edisi baru di
stasi Sinar Kemuning, apa bude ga keberatan?”
Peneliti : “Sudah lumayan lama ya, lalu proses yang dijalani umat
untuk mempelajari nyanyian mazmur tanggapan edisi
baru ini bagaimana?”
44
Narasumber : “Ya kalau dipelajari jelas akan mudah namun untuk
sekarang ini masih sulit karena masih baru dan asing.”
45
Lampiran Hasil Wawancara 9
Usia : tahun
Peneliti : “ Malem mba, maaf ganggu waktu nya ini aku mau tanya
tentang penerapan mazmur tanggapan edisi baru di stasi
Sinar Kemuning, mba ga keberatan?”
Narasumber : “Oalah iya lin, santai lin pasti buat paper ya.”
Peneliti : “Oalah udah lumayan juga ya, lalu proses yang dijalani
umat untuk mempelajari nyanyian mazmur tanggapan
edisi baru ini gimana mba?”
46
Peneliti : “Kendala apa yang ditemui umat dalam proses
mempelajari nyanyian mazmur tanggapan edisi baru ?”
Peneliti : “Mba Eva kan kaum muda nih mba, yang mba lihat
keterlibatan kaum muda gimana mba?”
Peneliti : “Oalah iya mba, oke mba itu aja. Makasih ya mba.”
47
Lampiran Foto Wawancara
48
49
50
51