BAB 13
PEMANENAN RUMPUT LAUT
Kondisi pasar rumput laut perlu diketahui oleh pembudidaya rumput laut sebelum
menentukan waktu panen, hal ini disebabkan karena perlunya petani rumput laut
mendapatkan nilai jual yang sesuai sehingga tidak merugikan petani itu sendiri.
Saat kebutuhan pasar rumput laut rendah biasanya harga akan turun sehingga
pembudidaya tidak akan mendapatkan keuntungan usaha yang optimum. Kondisi
panen raya rumput laut juga dapat berpengaruh pada harga rumput laut
dipasaran, banyaknya jumlah rumput laut yang dipanen dengan konsumen yang
jumlahnya lebih sedikit membuat harga rumput laut juga akan jatuh/murah.
Pembudidaya rumput laut yang melakukan panen pada waktu yang kurang tepat
dapat mengolahnya terlebih dahulu dengan penjemuran hingga rumput laut kering
yang dihasilkan dapat disimpan dengan sistem pergudangan, sehingga penjualan
rumput laut dapat dilakukan pada saat harga rumput laut mulai membaik. Proses
penggudangan juga memerlukan perhatian khususnya pada biaya dan masa
simpan rumput laut, rumput laut yang terlalu lama disimpan di gudang dengan
kadar air yang masih tinggi akan menurunkan kualitas rumput laut.
Penentuan waktu panen rumput laut juga berhubungan dengan masa tanam
rumput laut. Pada rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang telah banyak
dibudidayakan, rumput laut jenis ini dapat dipanen pada usis tanam 6-8 minggu,
sedangkan untuk jenis Gracilaria sp dapat dipanen pada usia tanam 4-6 minggu.
Rumput laut yang siap panen biasanya memiliki warna yang lebih gelap, dengan
bagian thallus yang kenyal dan liat (Gambar 13.1).
Rumput laut yang dipanen pada umur yang tepat akan memiliki kualitas yang baik
dengan hasil kandungan karaginan yang baik yang dan memiliki rendeman yang
cukup tinggi. Sebagai contoh panen rumput laut jenis Eucheuma yang dilakukan
pada saat usia tanaman 1 bulan, perbandingan antara berat basah dan kering
berkisar 8 : 1, sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan perbandingan berat
basah dengan berat kering adalah 6 : 1.
Pemanenan dilakukan bila rumput laut telah mencapai berat tertentu, yakni sekitar
empat kali berat awal (dalam waktu pemeliharaan 1,5 – 4 bulan). Untuk jenis
Eucheuma sp. dapat mencapai berat sekitar 500-600 g, maka jenis ini sudah
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 347
Agribisnis Rumput Laut
dapat dipanen. Masa panen tergantung dari metode dan perawatan yang
dilakukan setelah bibit ditanam (Aslan, 1998).
Pemanenan rumput laut juga dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang
akan dipenuhi. Rumput laut yang akan dipanen untuk mendapatkan bibit yang
akan ditanam kembali dapat dilakukan saat rumput laut berumur 25 – 30 hari, hal
ini disebabkan karena pada usia tersebut rumput laut masih relative muda
sehingga bila ditanam kembali pertumbuhan rumput laut masih dapat berkembang
baik. Sedangkan bila tujuan pemanenan untuk mendapatkan hasil karaginan atau
rumput laut konsumsi maka rumput laut dapat dipanen pada usia minimal 45 hari
setelah penanaman. Pada umur tersebut rumput laut telah dianggap cukup untuk
menghasilkan karaginan yang optimal dengan harga yang relative sesuai dengan
harga pasar.
Pemanenan rumput laut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
Pemanenan dengan metode ini memiliki kelemahan yaitu rentannya thallus lama
terhadap ice-ice yang dapat menyerang pada bagian thallus yang terpotong, serta
menurunnya kualitas rumput laut karena pertumbuhan thallus muda dari thallus
induk yang telah dipetik memerlukan waktu yang relative lama, hal ini disebabkan
karena pada bagian thallus yang dipotong memerlukan waktu untuk beradaptasi
kembali dengan lingkungan dan pengaruh hormon pertumbuhan tanaman (auxin
dan giberalin) yang lebih banyak terdapat thallus muda dibandingkan dengan pada
thallus tua atau thallus induk yang tertinggal.
atau gel yang keluar pada saat pemotongan. Bila pemanenan dilakukan dengan
memetik thallus tanpa alat potong hingga menyebabkan banyak patahan atau luka
pada bagian thallus, selain mempermudah terserangnya ice-ice juga akan dapat
mengurangi kualitas karaginan yang dihasilkan karena gel yang keluar akan lebih
banyak.
Kelebihan menggunakan metode ini adalah diperolehnya jumlah panen yang lebih
besar, dengan kualitas yang relative seragam. Hasil karaginan yang dihasilkan
juga tinggi karena biasanya dilakukan pemanenan serempak dari masing-masing
titik tanam untuk seluruh bagian thallus. Pada pemanenan dengan metode ini
petani rumput laut dapat menyisihkan sebagian thallus muda untuk dijadikan bibit
pada masa tanam berikutnya, sehingga bibit yang digunakan akan dapat tumbuh
dan berkembang lebih cepat dengan kualitas yang baik.
Gambar 13.3. Pengambilan seluruh bagian rumput laut dari lokasi budidaya (full
harvest) (www.seaplant.net)
Kegiatan pemanenan rumput laut dilakukan setelah penentuan usia panen dan
metode pemanenan ditentukan. Persiapan pemanenan perlu dilakukan untuk
memperlancar proses pemanenan di lapangan. Persiapan yang diperlukan adalah
persiapan sarana dan prasarana seperti berbagai peralatan dan bahan yang
dibutuhkan saat pemanenan berlangsung, untuk menjaga kelancaran pemanenan
dan menjaga kualitas mutu hasil produksi. Peralatan dan tenaga yang harus
dipersiapkan untuk panen adalah:
• Tenaga kerja
• Keranjang rotan berukuran sedang tempat hasil rumput laut.
• Perahu (untuk mengangkut hasil panen)
• Pisau untuk memotong tali pengikat (tali rafia)
• Timbangan
• Lokasi tempat penjemuran
• Karung tempat rumput laut kering dan tali pengikatnya
• Ruang tempat penyimpanan rumput laut kering.
.
Gambar 13.4. Pengumpulan hasil panen pada keranjang (www.seaplant.net).
Proses pemanenan rumput laut dapat dilakukan sesuai langkah kerja berikut ini
untuk menjaga kualitas rumput laut yang dihasilkan, antara lain :
a. Pemanenan rumput laut secara full harvest (panen keseluruhan), dapat
dilakukan sebagai berikut :
- Rumput laut yang akan dipanen sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu
dari kotoran-kotoran yang menempel atau tanaman lain yang menmpel,
dengan cara menggoyang-goyangkan tali atau jaring dan mengambil
kotoran atau tanaman lain dengan tangan.
- Rumput laut yang terikat pada tali ris dilepaskan dari ikatan tali utama
- Memasukkan gulungan tali ris yang berisi ikatan rumput laut yang
dipanen ke dalam wadah atau keranjang dalam perahu
- Membawa hasil panen rumput laut dengan perahu ke daratan kemudian
melepaskan seluruh ikatan tanaman rumput laut (Gambar 13.5).
- Memisahkan sebagian thallus muda untuk dijadikan bibit pada masa
tanam berikutnya
- Kumpulkan rumput laut tua yang telah dibersihkan dan terpisah dengan
calon bibit dalam wadah kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil
panen yang diperoleh, serta di lakukan pengolahan pasca panen
(Gambar 13.6).
Pemanenan rumput laut yang dilakukan di laut dapat dilakukan dari atas perahu
dengan mengangkat seluruh bagian rumput laut yang terikat beserta dengan tali
risnya (full harvest) atau hanya memotong sebagian rumput laut dan
menyimpannya dalam wadah atau keranjang (parsial). Sedangkan pada
pemanenan rumput laut yang dilakukan di tambak dilakukan pada saat air surut
atau mengurangi volume air tambak untuk mempermudah proses pemanenan.
Rumput laut hasil panen yang telah ditimbang dikumpulkan pada suatu tempat
penyimpanan (gudang basah) yang nantinya rumnput laut tersebut akan dijemur
dengan panas matahari (pengelolaan pasca panen) (Gambar 13.6 dan Gambar
13.7).
RANGKUMAN
APLIKASI KONSEP
Ikutlah kegiatan pemanenan rumput laut ditempat budidaya rumput laut yang
dilakukan ditambak dan di laut. Lalu bandingkan perbedaan metode panen dari
proses pemanenan yang telah dilakukan. Lakukan pemanenan sesuai dengan
prosedur yang baik.
PEMECAHAN MASALAH
Jika pada suatu areal budidaya rumput laut ditemukan gejala terserangnya ice-ice,
maka diskusikan dengan rekan-rekan anda upaya apa yang dapat dilakukan untuk
penanggulangannya sebelum penyerangannya menyebar dan mengalami gagal
panen.
PENGAYAAN
KUNCI JAWABAN
1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
6. D
7. A
8. C
9. A
10. B