Anda di halaman 1dari 12

Agribisnis Rumput Laut

BAB 13
PEMANENAN RUMPUT LAUT

emanen merupakan suatu pengambilan atau pengumpulan hasil produksi

P budidaya rumput laut yang telah dibudidayakan sesuai waktu yang


ditentukan. Pengetahuan tentang cara panen dan penanganan pasca
panen sangat diperlukan untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas dan
memberikan nilai tambah pada rumput laut yang berdampak pada peningkatan
kesejahteraan pembudidaya rumput laut.

13.1. Rumput Laut Siap Panen

Penentuan kesiapan masa panen rumput laut perlu memperhatikan beberapa


aspek, antara lain waktu panen yang tepat serta tujuan pemanenan itu sendiri.
Penentuan waktu panen dan tujuan pemanenan rumput laut berhubungan dengan
kualitas karaginan atau agar yang dihasilkan, tujuan pemanenan juga berhu-
bungan dengan kelanjutan rumput laut yang dipanen digunakan sebagai penga-
daan bibit atau untuk skala industri yang akan diolah menjadi bahan baku atau
bahan setengah jadi (semi refine caragenan).

13.1.1. Penentuan waktu panen

Kondisi pasar rumput laut perlu diketahui oleh pembudidaya rumput laut sebelum
menentukan waktu panen, hal ini disebabkan karena perlunya petani rumput laut
mendapatkan nilai jual yang sesuai sehingga tidak merugikan petani itu sendiri.
Saat kebutuhan pasar rumput laut rendah biasanya harga akan turun sehingga
pembudidaya tidak akan mendapatkan keuntungan usaha yang optimum. Kondisi
panen raya rumput laut juga dapat berpengaruh pada harga rumput laut
dipasaran, banyaknya jumlah rumput laut yang dipanen dengan konsumen yang
jumlahnya lebih sedikit membuat harga rumput laut juga akan jatuh/murah.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 346


Agribisnis Rumput Laut

Pembudidaya rumput laut yang melakukan panen pada waktu yang kurang tepat
dapat mengolahnya terlebih dahulu dengan penjemuran hingga rumput laut kering
yang dihasilkan dapat disimpan dengan sistem pergudangan, sehingga penjualan
rumput laut dapat dilakukan pada saat harga rumput laut mulai membaik. Proses
penggudangan juga memerlukan perhatian khususnya pada biaya dan masa
simpan rumput laut, rumput laut yang terlalu lama disimpan di gudang dengan
kadar air yang masih tinggi akan menurunkan kualitas rumput laut.

Penentuan waktu panen rumput laut juga berhubungan dengan masa tanam
rumput laut. Pada rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang telah banyak
dibudidayakan, rumput laut jenis ini dapat dipanen pada usis tanam 6-8 minggu,
sedangkan untuk jenis Gracilaria sp dapat dipanen pada usia tanam 4-6 minggu.
Rumput laut yang siap panen biasanya memiliki warna yang lebih gelap, dengan
bagian thallus yang kenyal dan liat (Gambar 13.1).

Gambar 13.1. Rumput laut siap panen

Rumput laut yang dipanen pada umur yang tepat akan memiliki kualitas yang baik
dengan hasil kandungan karaginan yang baik yang dan memiliki rendeman yang
cukup tinggi. Sebagai contoh panen rumput laut jenis Eucheuma yang dilakukan
pada saat usia tanaman 1 bulan, perbandingan antara berat basah dan kering
berkisar 8 : 1, sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan perbandingan berat
basah dengan berat kering adalah 6 : 1.

Pemanenan dilakukan bila rumput laut telah mencapai berat tertentu, yakni sekitar
empat kali berat awal (dalam waktu pemeliharaan 1,5 – 4 bulan). Untuk jenis
Eucheuma sp. dapat mencapai berat sekitar 500-600 g, maka jenis ini sudah
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 347
Agribisnis Rumput Laut

dapat dipanen. Masa panen tergantung dari metode dan perawatan yang
dilakukan setelah bibit ditanam (Aslan, 1998).

13.1.2. Tujuan pemanenan

Pemanenan rumput laut juga dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang
akan dipenuhi. Rumput laut yang akan dipanen untuk mendapatkan bibit yang
akan ditanam kembali dapat dilakukan saat rumput laut berumur 25 – 30 hari, hal
ini disebabkan karena pada usia tersebut rumput laut masih relative muda
sehingga bila ditanam kembali pertumbuhan rumput laut masih dapat berkembang
baik. Sedangkan bila tujuan pemanenan untuk mendapatkan hasil karaginan atau
rumput laut konsumsi maka rumput laut dapat dipanen pada usia minimal 45 hari
setelah penanaman. Pada umur tersebut rumput laut telah dianggap cukup untuk
menghasilkan karaginan yang optimal dengan harga yang relative sesuai dengan
harga pasar.

13.2. Metode Pemanenan

Pemanenan rumput laut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

a. Metode parsial (panen sebagian)


Pemanenan dengan menggunakan metode parsial yaitu dengan cara pemotongan
atau memetik sebagian dari ujung thallus rumput laut yang dibudidayakan.
Dengan menggunakan metode parsial maka rumput laut yang terikat pada tali ris
atau jaring tidak diambil seluruhnya, petani masih meninggalkan thallus tua yang
masih menempel atau terikat pada tali ris (Gambar 13.2). Tanaman induk yang
masih menempel dibiarkan tumbuh kembali.

Pemanenan dengan metode ini memiliki kelemahan yaitu rentannya thallus lama
terhadap ice-ice yang dapat menyerang pada bagian thallus yang terpotong, serta
menurunnya kualitas rumput laut karena pertumbuhan thallus muda dari thallus
induk yang telah dipetik memerlukan waktu yang relative lama, hal ini disebabkan
karena pada bagian thallus yang dipotong memerlukan waktu untuk beradaptasi
kembali dengan lingkungan dan pengaruh hormon pertumbuhan tanaman (auxin
dan giberalin) yang lebih banyak terdapat thallus muda dibandingkan dengan pada
thallus tua atau thallus induk yang tertinggal.

Cara melakukan pemanenan dengan metode parsial sebaiknya dengan


memotong bagian thallus dengan menggunakan pisau untuk mengurangi cairan
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 348
Agribisnis Rumput Laut

atau gel yang keluar pada saat pemotongan. Bila pemanenan dilakukan dengan
memetik thallus tanpa alat potong hingga menyebabkan banyak patahan atau luka
pada bagian thallus, selain mempermudah terserangnya ice-ice juga akan dapat
mengurangi kualitas karaginan yang dihasilkan karena gel yang keluar akan lebih
banyak.

Gambar 13.2. Pemanenan rumput laut secara parsial

b. Metode full harvest (panen keseluruhan).


Pemanenan rumput laut dengan metode full harvest atau keseluruhan adalah
pemanenan rumput laut dengan mengambil seluruh bagian rumput laut yang
dibudidayakan tanpa meninggalkan sisa thallus induk (Gambar 13.3). Dengan
pemanenan full harvest maka diperlukan sarana dan prasarana yang lebh
lengkap, karena perlunya memotong atau merusak sebagian unit budidaya,
sehingga metode ini juga memerlukan biaya yang cukup tinggi pada saat panen
serta pada saat penanaman kembali karena memerlukan rekonstruksi unit tanam
berupa tali atau jaring.

Kelebihan menggunakan metode ini adalah diperolehnya jumlah panen yang lebih
besar, dengan kualitas yang relative seragam. Hasil karaginan yang dihasilkan
juga tinggi karena biasanya dilakukan pemanenan serempak dari masing-masing
titik tanam untuk seluruh bagian thallus. Pada pemanenan dengan metode ini

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 349


Agribisnis Rumput Laut

petani rumput laut dapat menyisihkan sebagian thallus muda untuk dijadikan bibit
pada masa tanam berikutnya, sehingga bibit yang digunakan akan dapat tumbuh
dan berkembang lebih cepat dengan kualitas yang baik.

Gambar 13.3. Pengambilan seluruh bagian rumput laut dari lokasi budidaya (full
harvest) (www.seaplant.net)

Dalam penentuan metode pemanenan yang akan digunakan maka perlu


memperhatikan beberapa faktor antara lain :
a. Lokasi penanaman rumput laut, berhubungan dengan aksesebilitas sarana
dan prasarana menuju lokasi budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut
yang dilakukan dilaut lepas memerlukan perahu sebagai media
transportasi, sehingga untuk menghemat biaya dan pengeluaran maka
pemanenan dapat dilakukan secara keseluruhan (full harvest). Sedangkan
apabila budidaya rumput laut dilakukan di tepi pantai atau tambak yang
tidak membutuhkan biaya tinggi dalam proses pemanenannya maka dapat
dilakukan pemanenan secara parsial (panen sebagian).
b. Peralatan yang diperlukan saat pemanenan berhubungan dengan waktu
yang dibutuhkan saat proses pemanenan, sehingga sebelum dilaksana-

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 350


Agribisnis Rumput Laut

kannya proses pemanenan perlu disiapkan peralatan atau sarana sesuai


dengan kebutuhan untuk menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan.
c. Jumlah dan kualitas rumput laut yang diharapkan, keseragaman
pertumbuhan rumput laut yang dibudidayakan juga dapat mempengaruhi
penentuan metode pemanenan. Pada rumput laut yang tumbuh tidak
seragam dapat dilakukan pemanenan secara parsial, namun jika
pertumbuhan rumput laut seragam dapat dilakukan pemanenan full
harvest. Hasil panen rumput laut juga dipengaruhi oleh kondisi bibit pada
saat penanaman, bila bibit yang digunakan adalah bibit yang baik maka
pertumbuhan rumput laut akan optimal, sehingga hasil yang diperoleh saat
panen juga lebih banyak dengan kualitas yang baik.

13.3. Pemanenan Rumput Laut

Kegiatan pemanenan rumput laut dilakukan setelah penentuan usia panen dan
metode pemanenan ditentukan. Persiapan pemanenan perlu dilakukan untuk
memperlancar proses pemanenan di lapangan. Persiapan yang diperlukan adalah
persiapan sarana dan prasarana seperti berbagai peralatan dan bahan yang
dibutuhkan saat pemanenan berlangsung, untuk menjaga kelancaran pemanenan
dan menjaga kualitas mutu hasil produksi. Peralatan dan tenaga yang harus
dipersiapkan untuk panen adalah:
• Tenaga kerja
• Keranjang rotan berukuran sedang tempat hasil rumput laut.
• Perahu (untuk mengangkut hasil panen)
• Pisau untuk memotong tali pengikat (tali rafia)
• Timbangan
• Lokasi tempat penjemuran
• Karung tempat rumput laut kering dan tali pengikatnya
• Ruang tempat penyimpanan rumput laut kering.

Setelah seluruh peralatan disiapkan maka pemanenan dapat dilakukan,


pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, hal ini untuk menghindari teriknya
sinar matahari yang mempengaruhi kinerja tenaga kerja di lapangan juga untuk
menjaga kualitas rumput laut, rumput laut yang telah dipanen perlu dijemur
terlebih dahulu sebelum disimpan di tempat penyimpanan (Gambar 13.4)

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 351


Agribisnis Rumput Laut

.
Gambar 13.4. Pengumpulan hasil panen pada keranjang (www.seaplant.net).

Proses pemanenan rumput laut dapat dilakukan sesuai langkah kerja berikut ini
untuk menjaga kualitas rumput laut yang dihasilkan, antara lain :
a. Pemanenan rumput laut secara full harvest (panen keseluruhan), dapat
dilakukan sebagai berikut :
- Rumput laut yang akan dipanen sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu
dari kotoran-kotoran yang menempel atau tanaman lain yang menmpel,
dengan cara menggoyang-goyangkan tali atau jaring dan mengambil
kotoran atau tanaman lain dengan tangan.
- Rumput laut yang terikat pada tali ris dilepaskan dari ikatan tali utama
- Memasukkan gulungan tali ris yang berisi ikatan rumput laut yang
dipanen ke dalam wadah atau keranjang dalam perahu
- Membawa hasil panen rumput laut dengan perahu ke daratan kemudian
melepaskan seluruh ikatan tanaman rumput laut (Gambar 13.5).
- Memisahkan sebagian thallus muda untuk dijadikan bibit pada masa
tanam berikutnya
- Kumpulkan rumput laut tua yang telah dibersihkan dan terpisah dengan
calon bibit dalam wadah kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil
panen yang diperoleh, serta di lakukan pengolahan pasca panen
(Gambar 13.6).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 352


Agribisnis Rumput Laut

Gambar 13.5. Pemanenan rumput laut dengan menggunakan perahu sebagai


sarana transportasi (garudamagazine.com)

Gambar 13.5. Penimbangan hasil panen rumput laut

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 353


Agribisnis Rumput Laut

b. Pemanenan rumput laut secara parsial (panen sebagian)


- Rumput laut yang akan dipanen sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu
dari kotoran-kotoran yang menempel atau tanaman lain yang menmpel,
dengan cara menggoyang-goyangkan tali atau jaring dan mengambil
kotoran atau tanaman lain dengan tangan.
- Pilih dan potonglah rumput laut yang akan dipanen, dengan cara
memotong bagian thallus yang muda (bagian ujung thallus), dengan
menggunakan pisau tajam, dengan menyisakan bagian thallus yang
terikat pada tali ris.
- Kumpulkan rumput laut yang dipanen dalam wadah atau keranjang yang
telah disiapkan
- Rumput laut yang telah dipanen dibawa ke daratan, kemudian ditimbang
dan dilakukan penanganan pasca panen.

Pemanenan rumput laut yang dilakukan di laut dapat dilakukan dari atas perahu
dengan mengangkat seluruh bagian rumput laut yang terikat beserta dengan tali
risnya (full harvest) atau hanya memotong sebagian rumput laut dan
menyimpannya dalam wadah atau keranjang (parsial). Sedangkan pada
pemanenan rumput laut yang dilakukan di tambak dilakukan pada saat air surut
atau mengurangi volume air tambak untuk mempermudah proses pemanenan.
Rumput laut hasil panen yang telah ditimbang dikumpulkan pada suatu tempat
penyimpanan (gudang basah) yang nantinya rumnput laut tersebut akan dijemur
dengan panas matahari (pengelolaan pasca panen) (Gambar 13.6 dan Gambar
13.7).

Gambar 13.6. Pengangkutan hasil panen rumput laut (www.seaplant.net).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 354


Agribisnis Rumput Laut

Gambar 13.7. Pengumpulan rumput laut (www.seaplant.net).

RANGKUMAN

Pemanen merupakan suatu pengambilan atau pengumpulan hasil produksi


budidaya rumput laut yang telah dibudidayakan sesuai waktu yang ditentukan.
Penentuan waktu panen dan tujuan pemanenan rumput laut berhubungan dengan
kualitas karaginan atau agar yang dihasilkan, tujuan pemanenan juga berhu-
bungan dengan kelanjutan rumput laut yang dipanen digunakan sebagai penga-
daan bibit atau untuk skala industri yang akan diolah menjadi bahan baku atau
bahan setengah jadi (semi refine caragenan). Eucheuma cottonii dapat dipanen
setelah 6-8 minggu pemeliharaan, sedangkan Gracilaria dapat dipanen setelah 4-
6 minggu. Terdapat dua metode pemanenan yaitu pemanenan parsial atau
sebagian dan panen full harvest atau panen total.

APLIKASI KONSEP

Ikutlah kegiatan pemanenan rumput laut ditempat budidaya rumput laut yang
dilakukan ditambak dan di laut. Lalu bandingkan perbedaan metode panen dari
proses pemanenan yang telah dilakukan. Lakukan pemanenan sesuai dengan
prosedur yang baik.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 355


Agribisnis Rumput Laut

PEMECAHAN MASALAH

Jika pada suatu areal budidaya rumput laut ditemukan gejala terserangnya ice-ice,
maka diskusikan dengan rekan-rekan anda upaya apa yang dapat dilakukan untuk
penanggulangannya sebelum penyerangannya menyebar dan mengalami gagal
panen.

PENGAYAAN

1. Pentingnya penentuan waktu panen dan tujuan pemanenan rumput laut


karena berhubungan dengan…
a. Kebutuhan bibit yang akan ditanam
b. Metode budidaya yang digunakan
c. Kualitas karaginan /agar yang dihasilkan
d. Jenis rumput laut yang akan ditanam
2. Kondisi pasar rumput laut juga berpengaruh terhadap pemanenan rumput
laut yang dibudidayakan, hal ini karena…
a. Berhubungan dengan harga jual rumput laut
b. Berpengaruh terhadap biaya operasional
c. Berhubungan dengan harga beli bibit
d. Berpengaruh terhadap biaya investasi
3. Usia panen rumput laut jenis Gracilaria adalah…
a. 2-3 minggu
b. 3-4 minggu
c. 4-6 minggu
d. 6-8 minggu
4. Rumput laut yang tujuannya untuk dijadikan bibit dapat dipanen pada usia…
a. 20-35 hari
b. 25-30 hari
c. 35-40 hari
d. 30-45 hari
5. Metode pemanenan rumput laut yang mengambil sebagian dari rumput laut
yang dibudidayakan dikenal sebagai…
a. Pemanenan parsial
b. Pemanenan total
c. Pemanenan tersier
d. Pemanenan full harvest
6. Kelemahan dari pemanenan yang menggunakan metode parsial adalah,
kecuali…
a. Jumlah hasil panen yang diperoleh sedikit
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 356
Agribisnis Rumput Laut

b. Pertumbuhan kembali thallus yang tertinggal lebih lama


c. Rawannya thallus tua terserang ice-ice
d. Memerlukan rekonstruksi unit tanam
7. Full harvest adalah pemanenan yang mengambil seluruh bagian rumput
laut yang dibudidayakan, sehingga memerlukan tenaga dan biaya yang
lebih besar, namun keuntungan yang didapatkan adalah…
a. Kondisi yang dihasilkan lebih seragam
b. Membutuhkan tempat penyimpanan
c. Membutuhan konstruksi unit tanam yang baru
d. Thallus yang dihasilkan relative lebih muda
8. Peralatan yang harus disiapkan dalam pemanenan rumput laut antara lain…
a. Palu, tali, keranjang
b. Keranjang, timbangan, palu
c. Perahu, keranjang, pisau
d. Karung, tali, palu
9. Pemanenan rumput laut sebaiknya dilakukan pada…
a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Sore hari
d. Malam hari
10. Tujuan penimbangan pada pemanenan adalah untuk, kecuali…
a. Mengetahui hasil panen yang diperoleh
b. Menghitung bibit yang diperlukan
c. Menghitung selisih bobot kering dan bobot basah
d. Menghitung laju pertumbuhan

KUNCI JAWABAN

1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
6. D
7. A
8. C
9. A
10. B

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 357

Anda mungkin juga menyukai