TEORI DASAR
2.1 Mekatronika
Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering)
pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang Yaskawa
Electric Cooperation.
Mekatronik adalah merupakan gabungan antara Mekanika, ilmu
Elektronika dan Informatika. Sekarang kita sering melihat di sekeliling kita
barang-barang mekatronik seperti robot, mesin bubut NC, kamera digital, printer
dan lain sebagainya. Persamaan dari barang-barang mekatronik ini adalah bahwa
objek yang dikendalikan adalah gerakan mesin.
Persamaan prinsip dari barang-barang mekatronik ini adalah bahwa objek
yang dikendalikan adalah gerakan mesin. Jika dibandingkan dengan gerakan
mesin konvensional maka gerakan mesin tersebut lebih bersifat fleksibel dan lebih
memiliki kecerdasan. Hal ini dimungkinkan karena memanfaatkan kemajuan
bidang micro-electronics. Yang berarti, dengan bantuan peralatan micro-
electronics mesin dapat bergerak dengan lebih cerdas. Jika seseorang memberikan
sebuah perintah, lalu semua dapat dipasrahkan ke mesin yang dapat bergerak
secara otomatis. Ini sangat membantu menciptakan mesin atau alat yang praktis
dan mudah digunakan. Sehingga sumber daya pada manusia seperti waktu dan
otak dapat dipakai untuk pekerjaan yang lain untuk lebih menciptakan nilai
tambah.
4
5
2.1.1. Definisi
Menurut IEEE (IEEE Mechatronics Transaction, 1996), definisi
mekatronika adalah sebagai berikut: Mechatronics is the synergistic integration of
mechanical engineering with electronics and intelligent computer control in the
design and manufacturing of industrial products and processes. Definisi ini
dilengkapi dengan ilustrasi perkembangan mekatronika dalam bentuk diagram,
seperti yang dapat dilihat pada Gambar berikut.
6
Setelah itu, terdapat blok Pengkondisian Signal dan Antarmuka. Blok ini
terdapat pada bagian input dan juga output sebuah sistem. Setiap signal yang
masuk akan dikondisikan sehingga dapat diproses oleh sistem dan akan
dikondisikan kembali agar dapat ditampilkan kepada dalam bentuk output kepada
pengguna. Dari blok satu ke blok yang lain, terjadi pengkondisian signal, sehingga
seluruh sistem dapat berjalan dengan baik. Blok yang merupakan blok utama
dalam sistem mekatronika adalah blok Pengendalian. Blok ini berintikan sebuah
sistem pengendalian, yang pada umumnya menggunakan peralatan digital, seperti
Personal Computer (PC), Programmable Logic Controller (PLC), mikroprosesor
dan sejenisnya. Pengendali akan bekerja seperti otak manusia, dimana ia
menerima hasil bacaan lingkungan dan perintah dari pengguna, mengolahnya dan
menghasilkan respon dan keluaran yang sesuai dengan kehendak pengguna.
Terakhir, blok yang amat dekat dengan pengguna adalah blok penampil (Display).
Blok ini merupakan antarmuka antara pengguna dengan keseluruhan sistem
mekatronika, sehingga pengguna dapat melihat apa yang terjadi di dalam sistem
8
dan menganalisa keluaran dari sistem tersebut. Blok Pengkondisian Signal dan
Antarmuka, Blok Pengendali dan Blok Display merupakan blok-blok pembentuk
sistem elektronika dari keseluruhan sistem mekatronika yang ada.
Beberapa manfaat penerapan mekatronik adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan fleksibilitas
• Meningkatkan kehandalan
• Meningkatkan presisi dan kecepatan
2.2 Robotika
Robot adalah sebuah alat elektro-mekanik yang dapat melakukan tugas
fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan
program yang telah didefinisikan terlebih dulu melalui kecerdasan buatan. Robot
biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang
dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi.
Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun,
penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan
tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot
mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah
tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Kata robot berasal dari kata robota terdapat pada sebuah teater fiksi sains
berjudul Rossum’s Universal Robots (RUR), karya Karel Capek dari Czech
(1921) yang berarti bekerja atau pekerja. Kemudian, istilah robot berkembang
dari waktu ke waktu sesuai dengan teknologi yang berkembang. Ada beberapa
sifat dan karakteristik robot, adalah:
• bergerak tanpa harus dikendalikan langsung oleh manusia
• bergerak secara multi-aksis (rotasi dan translasi)
• dapat diprogram ulang
• dapat mengambil keputusan tertentu secara otomatis
• dapat berinteraksi, mengambil informasi dan memanipulasi lingkungannya
• memiliki sistem kecerdarasan buatan
Untuk menghindari hal-hal yang dikhawatirkan oleh manusia akibat
‘perkembangan’ yang pesat dari robot, maka sejak awal telah dibuat Tiga Hukum
Robot. Tiga Hukum Robot dalam genre cerita fiksi ilmiah adalah tiga buah
peraturan yang ditulis oleh Isaac Asimov, yang harus dipatuhi oleh hampir semua
robot-robot positroniknya, yang terdapat dalam karya-karya cerita fiksinya. Tiga
Hukum Robot pertama kali diperkenalkan secara lengkap pada tahun 1942 dalam
cerita pendek "Runaround", yang menyatakan sebagai berikut:
1. Robot tidak boleh melukai manusia, atau dengan berdiam diri,
membiarkan manusia menjadi celaka (A robot may not injure a human
being or, through inaction, allow a human being to come to harm).
10
2. Robot harus mematuhi perintah yang diberikan oleh manusia kecuali bila
perintah tersebut bertentangan dengan Hukum Pertama (A robot must obey
orders given to it by human beings except where such orders would
conflict with the First Law).
3. Robot harus melindungi keberadaan dirinya sendiri selama perlindungan
tersebut tidak bertentangan dengan Hukum Pertama atau Hukum Kedua (A
robot must protect its own existence as long as such protection does not
conflict with the First or Second Law).
robot, sperical coordinaet robot, articulate arm robot, gantry robot dan scara
robot, sebagaimana yang tampak pada Gambar berikut.
2.2.5 Humanoid
Robot bergerak yang kesulitannya tinggi adalah robot berkaki dua, atau
dikenal dengan istilah humanoid, karena mirip seperti manusia. Tujuan dari riset
13
robot berkaki dua adalah mencapai gerakan berjalan menggunakan gerakan pasif-
dinamik yang meniru gerakan manusia. Kesulitannya adalah disamping harus
mengatur gerakan agar robot dapat berjalan dengan baik juga harus
diperhitungkan keseimbangan dan kestabilan robot yang terus berubah, termasuk
sumber daya yang harus disiapkan secara ringan untuk dapat dibawa oleh robot.
Hingga saat ini telah terdapat beberapa humanoid yang ditampilkan oleh
beberapa industri. Salah satu humanoid yang cukup terkenal adalah ASIMO yang
telah memiliki beberapa versi. Contoh humanoid dapat dilihat pada Gambar 2. 9.
Ketika motor dc berputar, maka output shaft juga berputar dan sekaligus
memutar potensiometer. Rangkaian kontrol kemudian dapat membaca kondisi
potensiometer tersebut untuk mengetahui posisi aktual shaft. Jika posisinya sesuai
dengan yang diinginkan, maka motor dc akan berhenti. Sudut operasi motor servo
(Operating Angle) bervariasi tergantung jenis motor servo. Ada 2 jenis motor
servo yaitu :
• Motor Servo Standard
Yaitu motor servo yang mampu bergerak CW dan CCW dengan sudut operasi
tertentu, misalnya 600, 900 atau 1800.
• Motor Servo Continuous
Yaitu motor servo yang mampu bergerak CW dan CCW tanpa batasan sudut
operasi (berputar secara kontinyu).
P o s is i S u d u t P o s is i S u d u t P o s is i s u d u t
p o ro s P o ro s P o ro s
2 0 . 0 0 0 M ik r o 2 0 . 0 0 0 M ik r o
second second
¾ Fetures / keistimewaan
• Tidak terpengaruh oleh warna
• Jarak deteksi 1- sampai 80 cm
• Tidak membutuhkan kendali / kontrol dari luar
• Output analog
G. Reset : Sebuah low level pulsa yang lebih lama daripada lebar pulsa
minimum pada pin ini akan menghasilkan reset meskipun clock tidak
berjalan.
H. XTAL1 : Input inverting penguat Oscilator dan input internal clock operasi
rangkaian.
I. XTAL2 : Output dari inverting penguat Oscilator.
J. AVCC : Pin supply tegangan untuk PortA dan A/D converter. Sebaiknya
eksternalnya dihubungkan ke VCC meskipun ADC tidak digunakan. Jika
ADC digunakan seharusnya dihubungkan ke VCC melalui low pas filter.
K. AREF : Pin referensi analog untuk A/D konverter.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial.
Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin
port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi
sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port
dari kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1,
PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled
(DDxn=0, PORTxn=1)atau kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya,
kondisi pull-up enabled dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan impedansi
tinggi tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high driver dengan
sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah, maka bit PUD pada register SFIOR
dapat diset 1 untuk mematikan semua pull-up dalam semua port. Peralihan dari
kondisi input dengan pull-up ke kondisi output low juga menimbulkan masalah
yang sama. Kita harus menggunakan kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) atau
kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi.
Bit 2 – PUD : Pull-up Disable Bila bit diset bernilai 1 maka pull-up pada port I/O
akandimatikan walaupun register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk
menyalakan pull-up (DDxn=0, PORTxn=1).
7. Interupsi
Interupsi atau interrupt adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
menyebabkan mikrokontroler berhenti sejenak untuk melayani interrupt tersebut.
Yang harus diperhatikan untuk menguanakan interupsi adalah, kita harus tau
sumber-sumber interupsi, vektor layanan interupsi dan yang terpenting rutin
lyanan interupsi, yaitu subrutin yang akan dikerjakan bila terjadi interupsi.
Analoginya adalah sebagai berikut, seseorang sedang mengetik laporan,
28
• Bit INT0 adalah bit untuk mengaktifkan interupsi eksternal 0. Apabila bit
tersebut diberi logika 1 dan bit I pada SREG (status register) juga satu ,
maka interupsi eksternal 0 akan aktif.
• Bit INT2 adalah bit untuk mengaktifkan interupsi eksternal 2. Apabila bit
tersebut diberi logika 1 dan bit I pada SREG (status register) juga satu ,
maka interupsi eksternal 2 akan aktif.
2.4 Bahasa C
Dalam pemrograman komputer dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis
yang pertama adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
31
dan jenis yang kedua adalah bahasa pemrograman tingkat rendah (low level
language). Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih berorientasi kepada manusia
yaiu bagaimana agar pernyataan-pernyataan yang ada dalam program mudah
dimengerti oleh manusia. Sedangkan bahasa tingkat rendah lebih berorientasi ke
mesin, yaitu bagaimana agar komputer dapat langsung mengintepretasikan
pertanyaan-pertanyaan program untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. Program
yang ditulis dalam bahasa tingkat rendah relatif lebih panjang dan lebih sulit
untuk dipahami, namun kelebihannya lebih efisien dan lebih cepat untuk
dieksekusi oleh mesin.
Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang
paling banya digunakan didunia komputer maupun didunia embedded system.
Sama dengan : ==
Tidak sama dengan : !=
Lebih besar :>
Lebih besar sama dengan : >=
Lebih kecil :<
Lebih kecil sama dengan : <=
3. Operasi aritmatika
Operator : [ +. -. *. /, %. +=. -=. *=. ++. --]
+.-.*./ : tambah, kurang, kali, bagi
+=, -=, *=, /= : nilai desebelah kiri operator di tambah, kurang, kali,
bagi dengan nilai desebelah kanan operator
% : sisa bagi
++, -- : tambah sati (increment), kurang satu (decrement)
2.4.5 Statement
Statement adalah setiap operasi dalam pemrograman yang diakhiri dengan
[;] atau [}]. Statement tidak akan dieksekusi bila diawali dengan tanda [//] untuk
satu baris, untuk lebih dari satu baris gunakan pasangan [/*] dan [*/]. Statemen
yang tidak dieksekusi desebut juga dengan comments / komentar.
2.4.7 Function
Function adalah program kecil yang dipanggil oleh program utama.
Penulisan :
[tipe data hasil] [nama function] ( [tipe data input 1], [tipe data input 2] )
{
[statement]
}