Definisi
Aplikasi
Mekatronika di Indonesia
Mechatronics adalah kata baru yang lahir di Jepang pada awal tahun 1970an
yang merupakan gabungan antara 2 kata yaitu mechanics dan electronics.
Sekarang kita sering melihat di sekeliling kita barang-barang mekatronik seperti
robot, mesin bubut NC, kamera dijital, printer dan lain sebagainya. Persamaan
dari barang-barang mekatronik ini adalah bahwa objek yang dikendalikan adalah
gerakan mesin. Jika dibandingkan dengan gerakan mesin konvensional maka
gerakan mesin tersebut lebih bersifat fleksibel dan lebih memiliki kecerdasan.
Hal ini dimungkinkan karena memanfaatkan kemajuan iptek micro-electronics.
Yang berarti, dengan bantuan micro-electronics mesin dapat bergerak dengan
lebih cerdas. Jika seseorang memberikan sebuah perintah, lalu semua dapat
dipasrahkan ke mesin yang dapat bergerak secara otomatis. Ini sangat
membantu menciptakan mesin atau alat yang praktis dan mudah digunakan.
Sehingga sumber daya pada manusia seperti waktu dan otak dapat dipakai
untuk pekerjaan yang lain untuk lebih menciptakan nilai tambah.
bidang robotika
Komponen utama pada suatu sistem mekatronika adalah sensor, aktuator, dan
kontroler. Sensor digunakan untuk mendeteksi variabel pada sistem. Aktuator
berfungsi untuk memberikan aksi pada sistem yang dikendalikan.
Kontroler/pengendali digital dapat diibaratkan otak pada manusia untuk
memproses data dari sensor untuk kemudian memberi perintah pada aktuator.
tentu sudah terbiasa menggunakan atau paling tidak tahu apa itu mesin cuci.
Namun tahukah kita bahwa dengan produksi mesin cuci dan peralatan home
appliance lainnya, Jepang mampu mengeruk devisa dari ekspor, bahkan merajai
pasar elektronika dunia? Mesin cuci hanyalah salah satu dari sekian banyak
komoditas elektronika andalan Jepang, yang telah menyelamatkan negara
tersebut dari ancaman resesi ekonomi pada pertengahan tahun 70-an. Pada saat
itu dunia sedang dilanda krisis minyak. Harga minyak mentah melambung tinggi,
dari $3.5 per barrel menjadi $30 per barrel. Saat itu industri yang tidak
tergantung pada minyak bumi, untuk menyelamatkan perekonomian Jepang.
Pilihan utama jatuh pada industri mikroelektronika, karena industri ini dirasa
memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan ekonomi bumi, misalnya industri
baja, industri transportasi, dan industri alat berat. Dalam kondisi ekonomi seperti
itu, muncul pemikiran untuk lebih mengembangkan industri mikroelektronika ini
antara lain karena produk akhirnya yang kecil, ringan, dan memiliki nilai tambah
yang sangat besar. Hingga saat ini hampir semua produk akhir industri Jepang,
baik untuk keperluan rumah tangga dan kantor (mesin fotokopi, printer, mesin
cuci, dan sebagainya), maupun untuk otomasi industri (robot industri, mesin
terkendali komputer, kendali pnumatik dan hidrolik, dan sebagainya), sudah
memanfaatkan. Peralatan-peralatan tersebut sudah dapat dikatakan sebagai
peralatan mekatronika (mechatronics).Untuk aplikasi di bidang otomotif, pada
tahun 1999 produsen mobil BMW Jerman telah mengeluarkan produknya
(berupakendaraa n konsep), yang mereka sebut sebagai mobil mekatronik
(mechatronic mikroelektronika car). Jepang sangat tergantung pada segala hal
yang ada hubungannya minyak
1
Dunia Usaha
Teknisi Otomasi
2
Perkantoran dan Industri-lndustri
Teknisi Otomasi
3
Maitenance & Repair Provider (RSP) Teknisi Otomasi Level 1 Teknisi Mesin Level 2
&3
4
Hotel dan Perbankan Teknisi Otomasi Level 1 Teknisi Mesin Level 2 & 3
MEKATRONIKA
Dengan melihat asal katanya dapat dengan mudah dipahami, bahwa ilmu ini
menggabungkan atau mensinergikan disiplin ilmu Mekanika, ilmu Elektronika dan
Informatika
Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering) pertama kali
dikenalkan pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang Yaskawa Electric
Cooperation. Awalnya berkembang dalam bidang Feinwerktechnik, yaitu cabang
dari teknik yang mengedepankan aspek ketelitian. Misalnya pada pembuatan
jam, alat optik dan sebagainya. Lalu ditambahkan setelah munculnya Informatik
sebagai disiplin ilmu baru.
Hingga saat ini dipandang sebagai hubungan antara ilmu Mekanik, Elektronik
dan Informatik. Dalam masa yang akan datang, aplikasi mekatronika akan
digunakan hampir disemua bidang, seperti Otomotif, Pemutar CD, Stasiun luar
angkasa atau pada fasilitas produksi.
Mekatronika dikategorikan oleh Majalah Technology Review pada tahun 2003
sebagai 10 Teknologi yang dalam waktu dekat dapat mengubah hidup kita!
Mekatronika di Indonesia
ROBOTIKA
Sejarah Robotika
Keunggulan dalam teknologi robotik tak dapat dipungkiri telah lama dijadikan
ikon kebanggan negara-negara maju di dunia. Kecanggihan teknologi yang
dimiliki, gedung-gedung tinggi yang mencakar langit, tingkat kesejahteraan
rakyatnya yang tinggi, kota-kotanya yang modern, belumlah terasa lengkap
tanpa popularitas kepiawaian dalam dunia robotik.
Kata robot yang berasal dari bahasa Czech, robota, yang berarti pekerja, mulai
menjadi populer ketika seorang penulis berbangsa Czech, (Ceko), karl Capek,
membuat pertunjukan dari lakon komedi yang ditulisnya pada tahun 1921 yang
berjudul RUR (Rossums Universal Robot). Ia bercerita tentang mesin yang
menyerupai manusia, tapi mampu bekerja terus-menerus tanpa lelah. Istilah
robot ini kemudian memperoleh sambutan dengan diperkenalkannya robot
jerman dalam film Metropolis tahun 1926 yang sempat dipamerkan dalam New
York Worlds Fair 1939. Film ini mengisahkan tentang robot berjalan mirip
manusia beserta hewan peliharaannya. Kembali atas jasa insane film, istilah
robot ini makin popular dengan lahirnya robot C3Po dalam film Star Wars
pertama pada tahun 1977.
Menurut fu, et al. (1987) penelitian dan pengembangan pertama yang berbuah
produk robotik dapat dilacak mulai dari tahun 1940-an ketika Argone National
Laboratories di Oak Ridge, Amerika, memperkenalkan sebuah mekanisme robotik
yang dinamai master-slave manipulator. Robot ini digunakan untuk menangani
material radioaktif. Kemudian produk pertama robot komersial diperkenalkan
oleh Unimation Incorporated, Amerika pada tahun 1950-an. Hingga belasan
tahun kemudian langkah komersial ini telah diikuti oleh perusahaan-perusahaan
lain. Namun demikian, seperti ditulis dalam beberapa sumber, penelitian intensif
dibidang teknologi robotika dan niatan menjadikan robotik sebagai sebuah
disiplin ilmu kala itu belum terpikirkan.
Baru setelah dunia mulai menapak ke jaman industri pada pertengahan tahun
60-an kebutuhan akan otomasi makin menjai-jadi. Pada saat itulah robotik
diterima sebagai disiplin ilmu baru yang mendampingi ilmu-ilmu dasar dan
teknik yang telah mapan sebelumnya. Di negara-negara yang telah mapan kala
itu, seperti Amerika, Inggris, Jerman dan Perancis mulai bermunculan grup-grup
riset yang menjadikan robotik sebagai temanya, kemudian diikuti oleh Jepang,
yang dipelopori oleh ilmuwan-ilmuwan yang baru pulang dari menimba ilmu di
Amerika. Bahkan, di kemudian hari Jepang-lah yang tercatat sebagai negara
yang paling produktif dalam mengembangkan teknologi robot. Hal ini tidak lain
Robotik memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau
terapan yang lain dalam berkembang. Ilmu dasar biasanya berkembang dari
suatu asa atau hipotesis yang kemudian diteliti secara metodis. Ilmu terapan
dikembangkan setelah ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan baik.
Sedangkan ilmu robotik lebih sering berkembang melalui pendekatan secara
praktis pada awalnya. Kemudian melalui suatu pendekatan atau perumpamaan
dari hasil pengamatan perilaku mahluk hidup atau benda/mesin/peralatan
bergerak lainnya dikembangkanlah penelitian secara teoritis. Dari teori kembali
kepada praktis, dan dari robot berkembang menjadi lebih canggih.
Mekatronik vs Robotik
Mekatronik adalah istilah umum yang menjadi popular seiring dengan
perkembangan padu mekanik dan elaktronik. Mekatronik terdiri dari 4 disiplin
ilmu, yaitu mekanik (mechanics), elektronik, teknik kontrol berbasis prosesor
serta pemrograman seperti halya dalam bidang robotik. Sebuah produk
mekatronik belum tentu robotik, namun robot pasti mekatronik. Banyak produk
mekatronik disekeliling kita, misalnya mesin cuci, CD/DVD/ video/cassette player,
walkman hingga vacuum cleaner. Dalam bidang otomotif produk mekatronik
yang diterapkan pada mobil yaitu ABS (anti lock breaking Sistem), active
suspension sistem, dsb. Dalam dunia industri, perdagangan dan gedung-gedung
perkantoran dikenal berbagai peralatan otomatis seperti pintu otomatis, lift,
escalator, mesin fotocopy, dan masih banyak lagi.
Robotik vs Bio-Science
Penelitian bidang robotik dalam kehidupan organik (bio science) juga semakin
mendalam dan bahkan cenderung tak teduga arahnya. Jika dalam dunia
kedokteran telah dikenal teknik kloning mahluk hidup yang kontroversial itu,
maka dalam dunia robotik juga dikenal suatu proyek penelitian yang disebut
sebagai implant sensor/actuator atau implant interface. Interface berupa chip IC
berukuran micro ditanamkan ke dalam mahluk hidup dengan tujuan agar
komputer dapat di luar dapat mengendalikan dan atau memonitor kegiatan saraf
organic manusia secara langsung di dalam pembuluh darah atau saraf tubuh.
Macam-macam Robott
Tipe holonomic
Tipe non-holonomic
Mobile robot berkaki
Jumlah kaki
Jumlah DOF
Kombinasi Mobile dan Non-mobile
Mobile manipulator
Walking robot dengan manipulator
Humanoid, Animaloid
Under water robot
Flying robot
- Berdasarkan cara pengontrolan terdiri dari:
Manual
Otomatis
Sistem Sistem
Roda Kaki
Sistem Aktuator
Sistem Kontroler
Mekanik Robot
Sistem Tangan
Sistem Robot
Untuk Navigasi (gerak berpindah)
Ujung tangan
Mengikuti urutan perintah
Mengikuti obyek (berbasis vision, proximity, dll.
Memegang, mengambil, mengangkat, memindahatau mengolah obyek
Mengikuti jalur
Berdasarkan obyek static atau bergerak (menuju obyek,menghindari
objek/halangan)
berbasis vision, proximity, dll.
Berdasarkan urutan perintah
Real world
Mata
Kamera
Mata
Kamera
Aktuator
Sensor
Sistem Kontroler
Adalah rangkaian elektronik yang setidak-tidaknya terdiri dari rangkaian prosesor
(CPU, Memori, komponen interface Input/output), signal conditioning untuk
sensor (analog dan atau digital), serta driver untuk aktuator. Bila diperlukan bisa
dilengkapi dengan sistem monitor seperti seven segment, LCD (liquid crstal
display) ataupun CRT (cathode ray_tube).
Mekanik Robot
Adalah sistem mekanik yang dapat terdiri dari setidak-tidaknya sebuah sistem
gerak. Jumlah fungsi gerak disebut sebagai derajat kebebasan atau degree of
freedom (DOF). Sebuah sendi yang diwakili oleh sebuah gerak actuator disebut
sebagai satu DOF. Sedangkan derajat kebebasan pada struktur roda dan kaki
diukur berdasarkan fungsi holonomic atau non-holonomic.
Sensor
Adalah perangkat atau komponen yang bertugas mendeteksi (hasil) gerakan
atau fenomena lingkungan yang diperlukan oleh sistem kontroller. Dapat dibuat
dari sistem yang paling sederhana seperti sensor ON/OFF menggunakan limit
switch, sistem analog, sistem bus parallel, sistem bus serial, hingga sistem mata
kamera.
Aktuator
Adalah perangkat elektromekanik yang menghasilkan daya gerakan. Dapat
dibuat dari sistem motor listrik(motor DC (permanent magnet, brushless, motor
DC servo, motor DC stepper, solenoid, dsb.), sistem pneumatic (perangkat
kompresi berbasis udara atau gas nitrogen), dan perangkat hidrolik (berbasis
bahan cair seperti oli). Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi
gerakan dapat dipasang sistem gearbox, baik sistem direct-gear (sistem lurus,
sistem ohmic/worm-gear dsb.), sprochet-chain (gir-rantai, gir-belt, ataupun
sistem wire-roller, dsb.)
Sistem Roda
Adalah sistem mekanik yang dapat menggerakkan robot untuk berpindah posisi.
Dapat terdiri dari sedikitnya sebuah roda penggerak (drive atau steer) dua roda
deferensial (kiri kanan independent ataupun sistem belt seperti tank), tiga roda
(synchro drive atau sistem holonomic), empat roda (Ackermann model/car like
mobile robot atau sistem mecanum wheels) ataupun lebih.
Sistem Kaki
Pada dasarnya sistem kaki adalah gerakan roda yang didesain sedemikian rupa
hingga memiliki kemampuan gerak seperti makhluk hidup. Robot berjalan
dengan sistem dua kaki atau biped robot memiliki struktur kaki seperti manusia
setidak-tidaknya memiliki sendi-sendi yang mewakili pergelangan kaki, lutut dan
pinggul. Dalam konfigurasi yang ideal pergerakan pada pinggul dapat terdiri dari
multi DOF dengan kemampuan gerakan memutar seperti orang menari jaipong.
Demikian juga pada pergelangan kaki, idealnya adalah juga memiliki
kemampuan gerakan polar. Untuk robot binatang, (animaloid) seperti serangga,
jumlah kaki dapat didesain lebih dari empat. Bahkan robot ular yang memiliki
DOF yang lebih dari 8 sesuai dengan panjang robot (ular) yang didefinisikan.
Sistem Tangan
Adalah bagian atau anggota badan robot selain sistem roda atau kaki. Dalam
konteks mobile robot, bagian tangan ini dikenal sebagai manipulator yaitu sistem
gerak yang berfungsi untuk memanipulasi (memegang, mengambil,
mengangkat, memindah atau mengolah) obyek. Pada robot industri fungsi
mengolah ini dapat berupa perputaran (memasang mur-baut, mengebor/ drilling,
dll.), tracking (mengelas, membubut, dsb) ataupun mengaduk (control proses).
Untuk robot tangan didesain sendi lengan diukur berdasarkan DOF. Lengan dapat
dibuat kaku atau tegar (rigid) ataupun fleksibel (flexible manipulator).
Real World
Real world atau dunia nyata didefinisikan sebagai daerah kerja (workspace)
daripada robot. Robot yang tersusun dari tangan/manipulator saja memiliki
workspace yang terbatas sesuai panjang jangkauan tangannya. Untuk robot
beroda/berkaki, workspacenya menjadi relatif tak terbatas tergantung
kemampuan jelajahnya. Dengan menggabung robot tangan ke atas mobile robot
maka daerah kerja untuk navigasi dasar dapat berupa mengikuti jalur di jalan
(seperti linefollower atau route-runner robot, model labirin pada robot tikus,
robot marka jalan berbasis vision, dsb.), berjalan menuju ke obyek atau sasaran
(menggunakan sensor radar, sonar, kamera, proximity, dsb.), ataupun berjalan
menuju sasaran dengan menghindari halangan (obstacle). Untuk bagian tangan,
tugasnya dapat berupa tracking mengikkuti referensi trajektori, menuju atau
menghindari obyek berupa vision, dan segala terminology manipulasi yang
mungkin dilakukan sesuai dengan tool pada posisi TIP atau ujung/pergelangan
tangan.
Kontrol Robotik
Kontrol adalah bagian yang amat penting dalam robotik, tanpa kontrol hanya
akan menjadi benda mekatronik yang mati. Dalam system kontrol robotik,
terdapat dua bagian, yaitu perangkat keras elektronik dan perangkat lunak yang
berisi program kemudi serta algoritma kontrol.
Mekanik
Mekanik
Kontrol
Sistem Robotik
Artificial Intelligent
Dalam gambar diatas, kontrol adalah bagian yang tak terpisahkan dalam sistem
robotik. Dalam hal ini, system control bertugas mengkolaborasikan system
elektronik dan mekanik dengan baik agar mencapai fungsi seperti yang
dikehendaki. Tanda dalam interseksi adalah posisi atau bagian dimana terjadi
interaksi antara ketiga bagian itu.
Sistem kontroler sendiri memiliki mekanisme kerja seperti yang diilustrasikan
berikut ini. Tiga prosedur utama, yaitu baca sensor, memproses data sensor, dan
mengirim sinyal aktuasi ke aktuator adalah tugas utama kontroler. Ilustrasi ini
mengisyaratkan bahwa sebenarnya tugas kontroler adalah sederhana. Dengan
membaginya menjadi tiga bagian maka seorang enginer akan lebih mudah
dalam melakukan analisa tentang bagaimana kontroler yang didesainnya
bekerja. Meski dalam program kemudi robot secara kompleks namun sebenarnya
tetap dapat dibagi ke dalam tiga bagian besar itu
Baca sensor
Memproses data (algorithma kontrol dalam program kemudi)
Tulis data (sinyal aktuasi ke aktuator)
Algorithma Artificial Intelligent
Dalam aplikasi, prosedur baca sensor dapat terdiri dari berbagai teknik yang
masing-masing membawa dampak kerumitan dalam pemrograman. Setidak-
tidaknya ada dua macam teknik yang digunakan kontroler dalam menghubungi
sensor, yaitu polling dan interrupt. Teknik polling adalah prosedur membaca data
berdasarkan pengalamatan langsung yang dapat dilakukan kapan saja kontroler
menghendaki. Sedang pada teknik interrupt, kontroler melakukan pembacaan
jika sistem sensor melakukan interupsi, yaitu dengan memberikan sinyal
interrupt ke kontroler (via perangkat keras) agar kontroler (CPU) melakukan
proses pembacaan. Selama tidak ada interrupt maka kontroler tidak akan
mengakses sensor tersebut.
Bagian yang berfungsi untuk memproses data sensor adalah bagian yang paling
penting dalam program kontroler. Di sinilah para peneliti dan enginer dapat
dengan leluasa mengembangkan berbagai ide, teori dan teknik bagaimana
membuat robot dapoat bekerja sesuai harapan. Berbagai algoritma kontrol mulai
dari teknik klasik dapat diterapkan. Jika dikehendaki kontrol yang lebih pintar dan
dapat beradaptasi dapat memasukkan berbagai algorithma kontrol adaptive
hingga teknik artificial intelligent.
Bagian ketiga, yaitu prosedur tulis data adalah bagian yang berisi
pengalamatan ke aktuator untuk proses penulisan data. Dalam konteks
rangkaian elektronik, data ini adalah sinyal aktuasi ke kontroler seperti berapa
besar tegangan dan arus yang masuk ke motor, dsb.
Kontrol On/Of
Sistem kontrol On/Of, kadangkala disebut sebagai bang-bang control, adalah
kontrol yang paling dasar dalam robotik input sensor dan output pada aktuator
dinyatakan dalam dua keadaan yaitu ON/OFF atau logika 1 dan 0. kestabilan
gerak gerak yang diperoleh hanya hanya berdasarkan pada rule sederhana
tetapi mampu menjaga robot dari gerakan yang menyebabkan tracking error
(TE) menjadi membesar. Sebagai contoh, robot-robot yang dibuat untuk
mengikuti garis atau line follower, serta robot pada Kontes Robot Indonesia (KRI).
Gambar berikut mengilustrasikan diagram kontrol loop tertutup berdasarkan
ON/OFF.
Kontroler ON/Of
Robot
1/0
1/0
1/0
1/0
+
Sebagai contoh bahasan, berikut ini ditampilkan sebuah kasus control ON/OFF
pada robot line follower.
SL
SR
MR
ML
Emitter
Line