Anda di halaman 1dari 23

NAMA : FINA SETIANA

NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 1

M embaca merupakan sebuah aktivitas berupa melafalkan atau mengeja


sebuah tulisan. HAL INI SESUAI DENGAN YANG TERTUANG
DALAM KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA) YANG
MENYATAKAN BAHWA MEMBACA ADALAH MENGEJA ATAU
MELAFALKAN APA YANG TERTULIS.
Di dalam KBBI tertulis bahwa ada setidaknya 5 makna dari kata “baca” atau
“membaca” yaitu :
 Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, bisa dengan melisankan
atau hanya dalam hati.
 Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.
 Mengucapkan sesuatu yang tertulis.
 Memperhitungkan/Memahami isi sebuah tulisan/simbol/gambar dll.

Sehingga kesimpulannya adalah, jika secara umum, membaca dapat diartikan


sebagai sebuah aktivitas dalam melafalkan, mengeja, membunyikan simbol-
simbol, abjad hingga menjadi kata sampai kalimat yang memiliki makna.
Pengertian membaca menurut para ahli memang berbeda, namun sebenarnya
memiiliki esensi yang sama. Berikut adalah pendapat para ahli yang bisa kamu
baca dan pelajari.

D
apat juga diartikan sebagai “mengambil, memperoleh makna
dari kata, kalimat, paragraf hingga sebuah satu kesatuan
(misal buku/karya tulis) dll”.

Nah menurut Farida Rahim (2008) ada 9 tujuan membaca


sebagai berikut.
1. Kesenangan
2. Menyempurnakan membaca nyaring
3. Menggunakan strategi tertentu
4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topic
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahui
6. Meperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis
7. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
8. Mempelajari tentang struktur teks
9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 2
KIAT KIAT Kepribadian
MENATA HATI
Penghinaan Apapun yang bersifat Bentuk Fisik
DALAM Keadaan
Hindari Sosial
PERGAULANIkut campur urusan pribadi
Memotong pembicaraan
Kepribadian
Penampilan
Membandingkan Keadaan Sosial

Kiat Menata Hati Dalam Pergaulan

Penghinaan Membandingkan

HINDARI

Ikut campur urusan


Memotong pembicaraan
pribadi
NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 3

Implementasi Teknologi 4G LTE di Indonesia

Ni Made Erma Pratiwi Astiti, Ida Ayu Laksmi Dewi, NMAE Dewi Wirastuti
Departemen Teknik
Elektro Universitas
Udayana
Bali, Indonesia
Email: Erma.P.Astiti@ieee.org, Laksmi.dewi51@yahoo.com, dewi.wirastuti@ee.unud.ac.id

Abstrak—Pada paper ini penerapan teknologi 4G LTE di dipercayai untuk menghasilkan data rate sebesar 100 Mbps,
Indonesia dan kendalanya, kemudian dibandingkan dengan
penerapannya di dunia (dalam hal ini digunakan contoh di India),
akan diuraikan pada paper ini. Pada saat ini perkembangan
teknologi jaringan nirkabel di Indonesia sudah berkembang dengan
pesat. Demikian juga dengan jaringan 4G LTE sudah mulai
dikembangkan di Indonesia. Tetapi jaringan 4G ini tidak bisa
diimplementasikan dengan sempurna. Hal ini disebabkan karena
infrastruktur yang belum memadai termasuk hardware dan
softwarenya, dan juga regulasi yang mengatur penerapan 4G LTE
ini juga belum memiliki kesiapan.

Kata Kunci— Jaringan 4G; LTE; WiMAX

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman pada saat ini
kebutuhan akan perangkat telekomunikasi menjadi meningkat.
Dari perkembangan zaman tersebut, dewasa ini sudah tidak
hanya komunikasi melalui suara saja yang dibutuhkan tetapi
komunikasi melalui video call, voice note, pengiriman
gambar, streaming, transfer data, dan lain sebagainya sehingga
dibutuhkan media komunikasi yang lebih canggih yaitu media
komunikasi multimedia. Selain hal tersebut dapat kita lihat
bahwa di Indonesia sudah banyak yang menggunakan dan
membuat blog serta web. Dimana hal tersebut juga sangat
mempengaruhi perkembangan teknologi di Indonesia.
Komunikasi paket data di Indonesia sangat berkembang pesat
dimulai dari kemunculan GPRS, dengan adanya GPRS inilah
masyarakat mengenal komunikasi paket data. Seiring dengan
perkembangan tersebut, untuk saat ini di Indonesia sedang
berkembang teknologi 4G. Teknologi jaringan 4G ini sangat
diharapkan untuk dapat menggantikan teknologi yang pernah
ada sebelumnya seperti GPRS, EDGE, WCDMA, 3G dan lain
sebagainya. Namun jaringan 4G di Indonesia belum dapat
dijalankan oleh seluruh masyarakat yang ada di Indonesia
khususnya 4G yang menggunakan standar LTE.
II. LONG TERM EVOLUTION (LTE)

A. Teknologi LTE
LTE yang memiliki kepanjangan Long Term Evolution
merupakan suatu perkembangan dari jaringan yang
sebelumnya yaitu jaringan 3G. Dimana LTE ini sudah
tetapi kemunculan LTE di Indonesia masih sangat
membingungkan masyarakat karena ada yang menganggap
bahwa LTE adalah jaringan 3G yang disempurnakan menjadi
lebih baik lagi dan selain itu ada juga yang menganggap
bahwa LTE ini merupakan standar dari jaringan 4G. Disisi
lain target dari jaringan 4G ialah untuk koneksinya mencapai
100Mbps dengan memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.
Struktur jaringan LTE yaitu memiliki berupa IP Network
dimana semua koneksinya akan berjalan apabila
menggunakan IP Protokol [2].

Gambar 1. Struktur Jaringan LTE [2].

B. Arsitektur Teknologi LTE


Teknologi LTE memiliki arsitektur yang terdiri dari tiga
bagian utama yaitu :
1. Base Station Subsystem (BSS) atau yang biasa
disebut dengan Radio Subsystem (RSS) yang terdiri
dari MS, BTS, BSC, dan TRAU.
2. Network Switching Subsystem (NSS) yang terdiri
dari MSC, HLR, VLR, AuC, dan EIR.
3. Operation and Maintenance System (OMS).
disini memiliki sebuah transmitter yang berfungsi
untuk penghematan biaya dan penghematan dalam
penggunaan baterai.
b) Prinsip LTE mendukung layanan mobilitas yang
tinggi serta berbasis jaringan IP.
c) Menjamin kualitas layanan yang baik.
d) Jadi LTE disini dikembangkan oleh 3GPP.
e) Selain hal tersebut diatas LTE merupakan evolusi
dari operator seluler 3G yang komunikasinya
berbasis voice dan data.
C. Perkembangan Jaringan Setiap Generasi
Terobosan baru yang ditemukan pertama kalinya
adalah dengan ditemukannya jaringan 1G dimana jaringan 1G
tersebut ditemukan pada era tahun 1980. Standar teknologi
jaringan ini untuk campur tangan dari manusia sudah tidak
begitu dibutuhkan lagi karena semuanya sudah bersifat
otomatis dan bentuknya kecil karena ini adalah teknologi
ponsel generasi pertama (1G) sudah tentu mereka membuat
dengan serius [4]. Seiring dengan pergantian tahun dan zaman
sudah berubah maka ditemukanlah teknologi seluler jaringan
digital pada era tahun 90-an, generasi kedua ini atau kita sebut
2G sudah tentu memiliki kelebihan dari generasi yang
sebelumnya, dimana untuk 2G ini menggunakan mekanisme
Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division
Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya [4]. Gambar 3. Perbandingan LTE dengan metode akses
Setelah kemunculan 2G, seiring dengan berjalannya waktu lainnya [10].
maka munculah generasi selanjutnya yaitu generasi 2.5
(2.5G), generasi ini merupakan peningkatan dari generasi yang
sebelumnya yaitu 2G yang platform GSM sudah III. IMPLEMENTASI LONG TERM EVOLUTION DI DUNIA
disempurnakan [4]. Karena kebutuhan telekomunikasi sudah Untuk implementasi LTE di dunia pada paper ini kami
semakin meningkat kemudian munculah generasi 3 atau mengambil contoh implementasi LTE di India. Seperti yang
disebut dengan 3G, dimana 3G memiliki kemampuan untuk kita ketahui bahwa Negara India adalah Negara yang sukses
transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan penggunanya dalam bidang telekomunikasi dimana pada jaringan mobilenya
100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data 384 kbps berani untuk masuk ke dalam pedesaan dan pada saat itu untuk
pada kecepatan berjalan kaki dan memiliki kecepatan 2 Mbps listrik, air minum, dan kereta api belum tercapai. Sebuah
pada user diam [4]. Namun jaringan 3G ini lebih Negara yang memiliki lebih dari satu miliar orang mampu
disempurnakan lagi menjadi jaringan 3.5G atau biasa disebut membuat suatu kebanggaan. Bahkan setelah dua dekade ini
dengan super 3G. Jaringan 3.5G disebut super 3G karena Negara India telah menggunakan telepon nirkabel, dimana
jaringan ini memiliki kecepatan transfer data melebihi penggunaan ini didukung oleh pendapatan yang mampu
teknologi jaringan 3G yaitu untuk kecepatan transfer datanya memberikan kontribusi 90%. Persaingan sengit dan jatuh tarif
diatas 2Mbps, sehingga teknologi jaringan 3.5G dapat yang terjadi di India mampu membuat operator
digunakan untuk melayani komunikasi multimedia yang lebih telekomunikasi untuk menempatkan ponsel di daerah
canggih seperti contoh akses internet, video sharing, pedalaman dan pedesaan. Mengingat revolusi 2G tidak cukup
streaming. Jadi yang dimaksud termasuk kedalam teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial pemerintah di India,
jaringan 3.5G ini adalah HSDPA (High Speed Downlink maka dalam kebijakan telekomunikasi 2012 pemerintah telah
Packet Accesss) [4]. Teknologi LTE memiliki beberapa menetapkan suatu tujuan untuk menyediakan broadband yang
kelebihan yaitu : terjangkau untuk tahun 2015 mendatang. Dimana untuk
a) LTE memiliki UE (User Equipment), dimana UE mencapai 175 juta koneksi broadband pada tahun 2017 dan
merupakan suatu teknik optimasi yang dapat 600 juta di tahun 2020 minimal memiliki kecepatan 2Mbps
meningkatkan kinerja sistem. Pada dasarnya UE download dan tersedia 100Mbps. Di daerah-daerah pedesaan
dan terpencil untuk koneksi broadbandnya disediakan melalui
tembaga, serat optik dan Digital Subscrider Line (DSL). IV. IMPLEMENTASI LONG TERM EVOLUTION DI INDONESIA
Dengan menggunakan broadband nirkabel ini selain jaringan
kabel yang akan mengurangi instalasi untuk segi biaya sangat Pada bagian pembahasan implementasi LTE di Indonesia
signifikan. kami mengambil referensi dari beberapa buku dan juga media
sosial seperti Wikipedia. Dimana kami melakukan analisa
A. Kesulitan Menerapkan 4G di India mengapa jaringan 4G di Indonesia tidak bisa dijalankan atau
Kesulitan dalam menerapkan jaringan 4G di Negara India diimplementasikan dengan baik dan sempurna,apa penyebab
yaitu pertama dari segi perangkat yang kurang. Tidak seperti dari hal tersebut.
2G dan 3G dimana memiliki band-band spektrum yang cukup
seragam di berbagai negara, 4G ditawarkan dalam berbagai A. Teknologi Jaringan 4G
band frekuensi di berbagai negara. Untuk pelanggan 4G saat Seperti yang kita ketahui bahwa teknologi jaringan 4G
ini adalah AS yang dilayani oleh Verizon dan AT & T dengan merupakan standar teknologi wireless yang dikeluarkan oleh
memiliki band 700 MHz, sedangkan Eropa menggunakan 2,6 IEEE (Institut of Electrical and Electronics Engineering).
GHz kemudian untuk China dan Jepang masing-masing Untuk saat ini standar yang memenuhi teknologi jaringan 4G
menggunakan band 2,5 GHz dan 2,1 GHz. Namun semua adalah WiMAX dan LTE. Dibawah ini adalah gambar dari
pemain swasta di India telah menerima spektrum 4G di 2,3 perkembangan teknologi wireless untuk setiap tahunnya.
GHz sedangkan BSNL dan MTNL memiliki band di 2,5 GHz.
Hal ini menempatkan pembatasan interoperabilitas perangkat
4G di seluruh daerah dengan band-band spektrum yang Saat ini untuk di Indonesia teknologi jaringan 4G yang
berbeda. Hal ini juga menyebabkan produksi terfragmentasi baru memenuhi standarnya adalah WiMAX dan LTE. Banyak
dari perangkat seperti handset, modem USB, tablet, dan lain- yang mengatakan bahwa teknologi jaringan 4G adalah
lain yang mengarah biaya akan menjadi lebih tinggi. teknologi jaringan 3G yang disempurnakan. Jika sistem
teknologi jaringan 4G mampu memberikan kapasitas data
B. Di India Hanya Layanan Data 4G, VoIP Belum Tersedia yang lebih besar dari teknologi generasi yang sebelumnya
Layanan 4G sama halnya seperti layanan 3G, yaitu tidak maka teknologi jaringan 4G akan dapat menyediakan solusi IP
menawarkan layanan yang berbasis Voice melalui jaringan yang komprehensif dimana suara, data, serta arus multimedia
ponsel tetapi sebagai Voice Over Internet Protocol (VoIP). dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja.
Perbedaan utama antara telepon normal dengan telepon Namun sistem 4G ini masih membingungkan dan masih
internet adalah : belum ada definisi yang formal, karena beberapa pendapat
a) Dalam telepon biasa yang digunakan adalah mengatakan bahwa 4G merupakan sistem yang berbasis IP
teknologi circuit switching. terintegrasi penuh [7]. LTE dikatakan standar yang memenuhi
b) Namun pada telepon internet yang digunakan adalah untuk teknologi jaringan 4G, karena LTE merupakan standar
packet switching. komunikasi yang memiliki akses data nirkabel tingkat tinggi
Di negara yang maju seperti Amerika Serikat dan Swedia pada jaringan yang berbasis EDGE/GSM dan UMTS/HSPA.
dimana 4G telah diterapkan, untuk paket datanya Dengan adanya teknologi jaringan 4G maka pengguna dapat
diintegrasikan dengan paket 3G hanya untuk suara saja. melakukan download ataupun upload video dengan kapasitas
Singkatnya yang login ke jaringan 4G akan sangat lancar data yang tinggi serta media lainnya seperti kita ingin meng-
ditransfer ke jaringan 3G saat ia menerima panggilan suara. upload file berukuran besar di email kita. Pada UMTS
LTE (VoLTE) adalah bentuk baru dari VoIP dan pada tahap kecepatan maksimum transfer datanya adalah 2Mbps
persidangan di beberapa negara, di India tidak semua penyedia sedangkan untuk HSPA kecepatan transfer datanya bisa
layanan 4G memiliki pilihan untuk memberikan layanan 4G mencapai 14Mbps pada sisi downlink dan untuk sisi uplink
tersebut bisa berjalan dengan lancar serta menawarkan layanan mencapai 5,6Mbps.
2G/3G untuk layanan data dan suara pada handset yang sama Untuk tren yang dapat mempengaruhi komunikasi mobile
karena hanya Aircel, BSNL, dan MTNL antara pemegang adalah [10]:
lisensi 4G yang memiliki layanan 2G/3G. Jika pemerintah a) Akses aplikasi internet
menerima rekomendasi TRAI untuk membuat spektrum b) Aplikasi web 2.0
teknologi yang netral, hal ini bisa memungkinkan operator c) Layanan streaming seperti video dan tv
untuk menyediakan layanan 2G, 3G, atau 4G menggunakan
spektrum yang sama. Karena tidak ada kejelasan apakah VoIP
akan diijinkan sepenuhnya di India dan untuk saat ini layanan
4G terbatas hanya untuk data terkait penggunaannya saja.
C. Spektrum Frekuensi LTE di India
Di India pengalokasian spektrum frekuensi LTE untuk
perusahaan swasta yang memegang 4G beroperasi pada 2,3
GHz dan 2,5 GHz. Namun untuk BSNL dan MTNL memiliki
band 2,5 GHz.
d) Aplikasi game online dan game waktu nyata jaringan multimedia yang bernama Joko Suryana dalam media
e) Perangkat mobile office cetak menyebutkan bahwa pita frekuensi yang biasa
digunakan LTE di dunia yaitu 700/800 MHz, 1800 MHz, 2100
B. Kendala Teknologi Jaringan 4G di Indonesia MHz dan 2600 MHz. Permasalahan di Negara Indonesia
Dari berbagai aspek menyebutkan bahwa teknologi sendiri adalah dari frekuensi-frekuensi yang telah disebutkan
jaringan 4G di Indonesia belum bisa dijalankan dengan oleh Joko Suryana selaku pakar telekomunikasi dan jaringan
sempurna. Penyebab yang mengakibatkan hal tersebut adalah multimedia bahwa frekuensi tersebut sudah digunakan oleh
dari segi aspek regulasi, hardware maupun software sebagai para operator selular maupun para penyiaran sehingga untuk
pendukung dan penyebab tersebut sudah dibahas oleh para saat ini tidak ada alokasi frekuensi yang kosong untuk sistem
ahli di bidang telekomunikasi dan jaringan multimedia. Di LTE tersebut. Kemudian menurut Herfini Haryono, Direktur
dalam bisnis telekomunikasi dan jaringan multimedia, regulasi perencanaan dan pengembangan Telkomsel pada saat itu
disini sangat memegang peranan yang paling penting. Yang masih dalam suatu artikel media cetak menegaskan tinggal
termasuk regulasi dalam bidang telekomunikasi dan jaringan menunggu regulasi saja, jika sudah mendapat izin maka akan
multimedia adalah seperti pada tarif, interkoneksi layanannya, bisa segera diimplementasikan. Untuk mendukung broadband
spektrum frekuensi dalam ketersediaannya serta penomeran. termasuk implementasi LTE di Indonesia, Telkomsel
(Gunawan Wibisono dan Gunadi Dwi Hutomo,2010;196) menambah investasi yang sebesar 50 persen capek (capital
Yang menjadi kendala dalam teknologi jaringan 4G di expenditure) dialokasikan untuk jaringan 3G.
Indonesia sendiri adalah dari segi regulasi ketersediaan V. KESIMPULAN
frekuensinya karena sumber daya yang terbatas disini adalah
Penyebab mengapa layanan LTE 4G belum bisa dinikmati
frekuensi oleh karena itu pemanfaatannya harus semaksimal
dengan baik di Indonesia, adalah karena aspek regulasi. Hal
mungkin untuk kesejahteraan masyarakatnya. Untuk regulasi
tersebut tidak dapat dipungkiri karena regulasi sangat
dalam aspek hardware teknologi jaringan 4G adalah LTE.
memegang peranan penting, khususnya dalam bisnis
Teknologi jaringan 4G di Indonesia seperti yang telah kita
telekomunikasi dan jaringan multimedia. Aspek regulasi yang
ketahui bahwa LTE merupakan standar salah satunya, tetapi
disebut adalah seperti ketersediaan frekuensi, tarif,
LTE untuk teknologi jaringan 4G bukan standar yang
interkoneksi, konten serta dalam segi penomeran pun bisa
sebenarnya setelah di uji coba oleh beberapa operator yang
disebut dengan aspek regulasi. Bukan hanya regulasi saja yang
berada di Indonesia. Uji coba untuk LTE di Indonesia yaitu
menjadi penyebab utamanya, selain itu dalam aspek hardware
LTE release-8, dimana ini hanya menjadi standar untuk
maupun software juga menjadi penyebab mengapa layanan
teknologi 3GPP (Third Generation Partneurship Project) [8].
LTE 4G tidak bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Hal
Jadi teknologi jaringan 4G belum bisa digunakan dengan
tersebut terjadi dikarenakan modem untuk layanan 4G masih
sempurna di Indonesia itu disebabkan oleh adanya kendala di
sangat dalam jumlah yang terbatas dan infrastruktur untuk
regulasi dan kendala tersebut di Indonesia sendiri belum
layanan 4G belum merata di seluruh Indonesia.
mengaturnya terutama dalam hal ketersediaan frekuensi,
padahal hal tersebut sangat penting dalam menjalankan REFERENSI
teknologi jaringan 4G. Dari penjabaran tersebut maka yang
sangat menjadi faktor utama dan sangat berpengaruh pada [1] Thomas Sri Widodo, Teknologi WiMAX. Graha Ilmu, 2008.
sistem layanan LTE 4G di Indonesia yaitu dari segi regulasi di [2] http://www.teknoup.com/mobile/forum/topic/1289/tentang-teknologi-
lte-long-tern-evolution, diakses pada tanggal 04 September 2013.
Indonesia yang belum diatur dengan baik [7]. Regulasi yang
[3] Nuraksa Makodian, Lingga Wardhana, Teknologi Wireless
paling utama disini yaitu frekuensi, karena seperti yang telah Communication dan Wireless Brodband. Andi, 2010.
dikatakan oleh salah satu pakar di bidang telekomunikasi dan [4] http://ilmukomputer.org/wp-content/upload/2007/07/anjars-teknologi-
39.pdf, “sekilas tentang teknologi 3G”, diakses pada tanggal 04
September 2013.
[5] www.wimaxforum.com, diakses pada tanggal 06 September 2013.
[6] Uke Kurniawan, Galuh Prihatmoko, Denny Kusuma Hendraningrat,
Sigit Dedi Purwanto. Fundamental Teknologi Seluler LTE. Rekayasa
Sains, 2011.
[7] Wibisono Gunawan, Gunadi Dwi Hutomo, 2010. Mobile Broadband.
Bandung:Informatika.
[8] http://www.teknokers.com/2012/03/kenapa-di-indonesia- tidak-ada-4g-
ini.html., diakses pada tanggal 10 September 2013.
[9] Skopljak- Ramovic, A.; Pivac, S., “The challenge of implementation of
long term evolution / system architecture evolution (LTE/SAE)”,
MELECON 2010 - 2010 15th IEEE Mediterranean Electrotechnical
Conference pp. 1241 – 1246, 2010.
[10] http://www.nokiasiemensnetworks.com/, diakses pada tanggal 04
Oktober 2013.
NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 4

RELASI SETARA ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KASUS


KEWARISAN ISLAM (FARĀ’IḌ)

Wahidah
Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin
Jl. A. Yani No.Km.4,5, Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Tim., Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70235
e-Mail: wahidah@uin-antasari.ac.id

Abstrak: Prinsip dasar dalam kewarisan Islam (farā’iḍ) adalah persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan tanpa memandang besar kecil orangnya atau banyak dan sedikitnya harta
warisan yang ditinggalkan pewarisnya. Laki-laki yang berstatus sebagai ahli waris aṣābah
tidak selalu (harus dipahami) mendapat bagian yang lebih besar daripada perempuan.
Kesetaraan dalam konteks kewarisan Islam, hakikinya memang tidak dimaksudkan “sama”
antara perolehan waris laki-laki dan perempuan. Sebab, banyak dan sedikitnya bagian yang
diperoleh seorang ahli waris dalam suatu strukturnya, sangat tergantung pada kondisi atau
status seseorang di setiap kasusnya. Ini dibuktikan melalui beberapa contoh kasus kongkrit
yang berbanding terbalik dengan anggapan dan pemahaman (sebagian) masyarakat selama
ini. Selain itu, realitas menunjukkan bahwa telah terjadi semacam modifikasi penyelesaian
kasus kewarisan yang mencoba menghubungkan dengan latar belakang sosial-ekonomi
keluarga. Atas dasar ini, ajaran prinsip (qaṭ’ī) atau normatif dalam Islam tentang keadilan dan
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tetap bisa ditegakkan.
Kata Kunci: Relasi Setara, Farā’iḍ, Kasus Istimewa, Asal Masalah, Aṣābah.

Abstract: The basic principle in Islamic inheritance (farā'iḍ) is the equality of rights between
men and women without regarding the size of the person or the amount of the inheritance
left by the heir. Men who have the status as heirs of aṣābah do not always (to be
understood) get a greater share than women. Equality in the context of Islamic inheritance is
essentially not meant to be "the same" between the acquisition of male and female
inheritance. It is because how much and few does a heir gets in a structure, depends on the
condition or status of a person in each case. This is evidenced by several examples of
concrete cases that are inversely proportional to the assumptions and understanding (some)
of the community so far. In addition, reality shows that there has been a kind of modification
to the settlement of inheritance cases that try to relate to the socio-economic background of
the family. On this basis, the principle teaching (qaṭ’ī) or normative in Islam regarding justice
and equality between men and women can still be upheld.

Keywords: Equivalent Relationships, Farā’iḍ, Special Cases, Origin of Problems, Aṣābah.

Pendahuluan parsial atau sepotong-potong.

Pembagian harta warisan dalam Banyak kasus yang bisa diillustrasikan


Islam telah diatur secara rinci (detail) di untuk bisa membuk-tikan sebagai
dalam al-Qur’an dan Hadis serta ijtihad verifikasi benar-tidaknya bahwa perolehan
para fuqaha. Berbagai persoalan perempuan yang separuh dari hak laki-laki
menyangkut definisi harta warisan, cara itu dipandang sebagai sebuah ketimpang-
suatu kerangka berfikir yang tidak bersifat an, ketidakadilan, atau ketidakseta-raan.
Laki-laki dan perempuan, selama ini banyak dan sedikit harta warisan yang
(tampaknya) dipahami hanya dalam ditinggalkan pewarisnya, yang penting dia
lingkup ahli waris yaitu “anak”, padahal, hidup pada saat kematian muwarrith. Hal
masalah perbedaan pewarisannya dan siapa ini sebagaimana disebutkan dalam Surah
saja yang berhak atau tertolak menerima al-Nisā’ (4) Ayat 7 di bawah ini:
harta tersebut, bahkan sampai cara-cara Banyak kasus yang bisa
penghitungan- nya, farā’iḍ telah secara diillustrasikan untuk bisa membuk-tikan
tegas menjelaskan-nya dengan ungkapan sebagai verifikasi benar-tidaknya bahwa
kalimat yang olehdianggap sebagai perolehan perempuan yang separuh dari
ketentuan yang bersifat qaṭ’ī. hak laki-laki itu dipandang sebagai sebuah
ketimpang-an, ketidakadilan, atau
Hubungannya dengan hak-hak ahli
ketidakseta-raan. Laki-laki dan
waris, prinsip dasar yang mutlak dipegangi
perempuan, selama ini (tampaknya)
adalah laki-laki dan perempuan memiliki hak
dipahami hanya dalam lingkup ahli waris
yang sama dalam harta peninggalan tanpa
yaitu “anak”, padahal, masalah perbedaan
memandang besar kecil orangnya, atau
kelamin (gender).
NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 5

Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru SD/MI (Potret, Faktor-faktor, dan
Upaya Meningkatkannya)

INFORMASI ARTIKEL A B S T R AK

Penulis: Indonesia
Delila Sari Batubara
Pendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji potret
Universitas Islam Negeri kompetensi TIK guru SD/MI, faktor-faktornya, dan strategi
Maulana Malik Ibrahim meningkatkannya. Metode: Tulisan ini menggunakan kajian
Malang, Indonesia kepustakaan (library reseach) untuk menganalisis berbagai
Email: hal yang berkaitan dengan kompetensi TIK Guru SD/MI.
delilasaribatubara@gmail.com Hasil: Gambaran kompetensi TIK guru SD/MI di Indonesia
berada dalam kategori cukup dan perlu ditingkatkan,
khususnya guru yang berada di daerah-daerah terluar.
Beberapa aspek kompetensi TIK guru yang menjadi
Kata Kunci:
perhatian adalah penguasaan terhadap perangkat TIK,
Kompetensi TIK Guru;
Sekolah Dasar;
pemahaman tentang desain pengembangan bahan ajar
Madrasah Ibtidaiyah menggunakan TIK, dan metode penggunaan perangkat TIK
di kelas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi TIK
guru terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor yang berasal
Halaman: 48-65 dari dalam diri guru dan dari luar diri guru. Strategi
peningkatan kompetensi TIK guru harus melibatkan
pemerintah, sekolah, guru, organisasi profesi, dan
masyarakat, yaitu: 1) pemerintah pusat dan daerah harus
berkolaborasi dalam membuat kebijakan dan relugasi
tentang penggunaan TIK di sekolah, menyediakan dana
untuk pelatihan guru dan peningkatan infrastruktur TIK; 2)
sekolah harus memiliki rencana peningkatan kompetensi
TIK guru dan infrastruktur pendukungnya, 3) guru harus
terbuka terhadap perubahan, percaya diri, dan memiliki
semangat belajar mandiri, 4) organisasi profesi guru harus
mewadahi guru dalam meningkatkan kompetensi TIK guru,
dan 7) masyarakat mendukung program peningkatan
infrastruktur sekolah dan kompetensi TIK guru.
English

Introduction: This article aims to discuss the


description of Teacher ICT competency, its factors, and
strategies to improve it. Method: This paper uses a
literature review to analyze the ICT competence of
Elementary School Teachers. Results: Description of
the ICT competence of Elementary School Teachers in
Indonesia is medium category and needs to be
improved, especially teachers located in the outermost
areas. Some aspects of teacher's ICT competency that
are of concern are the mastery of ICT tools, an
understanding of the design of developing teaching
materials using ICTs, and methods of using ICT tools in
the classroom. Factors affecting ICT competence of
Teacher divided into two parts: the factors coming from
inside teacher self and from outside the teacher self.
The strategies of increasing ICT competence of Teacher
should involve governments, schools, teachers,
professional organizations, and communities, namely:
1) central and local governments should collaborate on
making policy and relugation on the use of ICTs in
schools, provide budget for teacher training and ICT
infrastructure improvements; 2) the school should have
a plan to improve the ICT competence of teachers and
supporting infrastructure, 3) teachers should be open
minded to change, confident, and have independent
learning spirit, 4) professional organizations teachers
should accommodate the improving of ICT competence
of Teacher, 7) society should support improvement of
school infrastructure and ICT competencies of Teacher.

1.

1. PENDAHULUAN pengelolaan dan pemindahan informasi


Kompetensi adalah tindakan atau antara pengirim dengan penerima. Secara

kinerja yang menggambarkan garis besar komponen keterampilan dasar

potensi, pengetahuan, keterampilan, TIK terdiri dari proses pengolah kata,

dan sikap, yang terkait dengan profesi lembar sebar, mengolah lembar presentasi,

tertentu (Rivalina, 2014). Definisi browsing penggunaan search

tersebut menunjukkan bahwa engine (mesin pencari informasi), dan


kompetensi merupakan suatu kesatuan komunikasi (e-mail, chatting, dan blog).

utuh yang menggambarkan Herman dalam kutipan Eni


penampilan,, dan perilaku seseorang. Setyomukti mengemukakan bahwa

Menurut teori konvergensi, kemampuan dasar TIK meliputi:

kompetensi terbentuk dari pengoperasian komputer, software

2. HASIL DAN PEMBAHASAN aplikasi, internet, dan laman website.

TIK adalah peralatan yang Indikatornya adalah sebagaimana

berkaitan dengan proses manipulasi, disajikan pada tabel 2.1 berikut.


Grafik 2.1 Persentasi Anggaran urusan pendidikan pada APBD Provinsi Tahun 2016

3. PENUTUP TIK yang rendah, 3) Keterbatasan guru

dalam mengikuti pelatihan di bidang


Menurut British Educational
TIK, baik yang disebabkan oleh
Communications and Technology
keterbatasan waktu, substansi di bidang
(BECTA)dalam kutipan Siahaan,
pedagogik dan keterampilan, maupun
beberapa faktor yang mempengaruhi
keterbatasan atau kurangnya kesempatan
rendahnya kompetensi guru dalam
mempelajari TIK sewaktu guru masih
menggunakan TIK adalah: 1) Kurangnya
berstatus mahasiswa, 4) Keterbatasan
rasa percaya diri guru terhadap
akses terhadap sumber daya, baik yang
kemampuannya dalam
mencakup perangkat keras yang
menggunakan komputer, 2) Penguasaan
berkualitas rendah maupun perangkat
guru terhadap perangkan dan software
lunak.

.
NAMA : FINA SETIANA

NIM : 34302000037

PRODI/KELAS : PGSD/3B

MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 6
I. PENDAHULUAN

Hal 1
1.1 Latar Belakang
Penggunaan infra red memeiliki bebarapa kelemahan yaitu komunikasi harus berlangsung secara segaris
lurus dan dari jarak yang sangat dekat. Oleh karena itu hadirlah Bluetooth. Bluetooth adalah sebuah
teknologi frekuensi radio yang menggunakan pita frekuensi Industri-Sain-Medis (ISM) 2,4GHz.
(munaf,2009)

Hal 2
1.2 Tujuan
Tujuan Tugas akhir ini adalah menerapkan teknologi nirkabel Bluetooth berbasis tekniligi java pada
kehidupan sehari-hari yang diaplikasikan untuk menghidupkan dan mematikan peralatan listrik dan
elektronik secara praktis.

Hal 3
1.3 Batasan Masalah
Dalam Tugas akhir ini akan dibuat sebuah system yang terdiri dari handset sebaga client, Komputer
sebagai server dan Plant bebasis mikrokontroler AT89S51.

II. LANDASAN TEORI Hal 4


2.1 Bahasa Java
Bahasa java merupakan Bahasa pemrograman yang simple, object oriented, distributed, interpreted,
robust, secure, architecture neutral, prtable, high performance, multithreaded dan dynamic.

Hal 5
2.2 Pengertian Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pit
frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah
frequency hopping transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara
real-time antara host-host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. (reeves,2010)

Tabel 1 Alokasi Frekuensi Bluetooth

NUMBER TALLY
1 IIII
2 IIII
3 III
4 III
5 II
6 III
Gambar 1 Logo Bluetooth
2.3 Pengaksesan port Serial menggunakan java communication API Hal 6

Java Communications API digunakan untuk membuat suatu aplikasi komunikasi bersifat platform-
independent untuk berbagai teknologi seperti pesan suara, fax, dan smartcard. Java Communications
API versi 2.0 mendukung komunikasi dengan serial port RS232 dan parallel port IEE 1284.

Hal 7
2.4 Pengertian J2ME
Java 2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain
untuk meletakkan perangkat lunak jva pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya.
Dengan menggunakan J2ME diharapkan dapat dibangun sebuah aplikasi yang portable untuk benda-
benda elektronik sejenis.

Gambar 2 Logo J2M3

III. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM


Hal 8
3.1 Perancangan Perangkat Keras
Secara umum perangkat keras sistem terdiri dari 3 blok utama yaitu Handset Client, Komputer Server,
dan Plant Mikrokontroler.

Hal 9
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
Agar perangkat lunak dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan, maka sebelumnya perlu dilakukan
analisis kebutuhan terhadap perangkat lunak yang akan dirancang.

Hal 10
IV. PENGUJIAN SISTEM
4.1 Pengujian Koneksi Komputer Dengan Mikrokontroler Menggunakan Komunikasi Serial
Agar Mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebelum memprogramnya kita harus
melakukan analisa kebutuhan.

Hal 11
5.2. SARAN
1. Pengaturan peralatan dapat dilakukan dengan mikrokontroler secara langsung dengan
menggunakan bluetooth adapter khusus yang dapat diintegrasikan dengan sistem mikrokontroler.
Data Citation
Penulis Judul Buku Tahun Kota Penerbit

Zaenal Arifin Belajar Ms Excel 2007 Mahir 36 Jam 2009 Yogyakarta Mumed Press

Zaenal Arifin Membuat Blog Tingkat Lanjut 2008 Yogyakarta Anton Press

Zaenal Arifin Panduan Membuat Blog untuk Pemula 2007 Semarang Munis Press

Zaenal Arifin Pengenalan Komputer 2006 Semarang Munis Press

Reeves Panduan Ms Word 2007 24 Jam 2009 Yogyakarta Anton Publisher

Bibliografi
Daftar Pustaka
Arifin, Z. (2009). Belajar Ms Excel 2007 Mahir 36 Jam. Yogyakarta: Mumed
Press.
Arifin, Z. (2008). Membuat Blog Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Anton Press.
Ismail, M. (2007). Panduan Membuat Blog untuk Pemula. Semarang: Munis
Press.
Ismail, M. (2006). Pengenalan Komputer. Semarang: Munis Press.
Reeves. (2009). Panduan Ms Word 2007 24 Jam. Yogyakarta: Anton Publisher.
NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 7
Daftar Isi
Halaman Judul..................................................................................................................... i

Kata Pengantar..................................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1

1.1........................................................................................................................................Latar
Belakang........................................................................................................................ 1
1.2........................................................................................................................................Rumusa
n Masalah....................................................................................................................... 2
1.3........................................................................................................................................Tujuan
Pembahasan................................................................................................................... 2

II. PEMBAHASAN............................................................................................................. 3

2.1. Pengertian Pluralisme................................................................................................... 3


2.2. Pluralisme Sosial.......................................................................................................... 3
2.3. Dampak Pluralisme dalam kehidupan warga negara.................................................... 4
2.4. Solusi Pluralisme.......................................................................................................... 5
2.4.1. Peran Negara..................................................................................................... 5
2.4.2. Implementasi Bhinneka Tunggal Ika................................................................ 6

III PENUTUP...................................................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 9
3.2. Saran............................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 10

.............................................................................................................................................

Daftar Gambar
Gambar 1 Mekanisme Kompilasi Program Java ................................................................ 7

Gambar 2 Diagram Blok Sistem Pengendali Elektronik ..................................................... 8


NAMA : FINA SETIANA
NIM : 34302000037
PRODI/KELAS : PGSD/3B
MATKUL : TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK AKADEMIK

LATIHAN 8
YAYASAN MURAH SENYUM
PERSATUAN DAN KESATUAN
Sekretariat : Jalan Pelan – pelan Banyak Anak - anak

No. Surat : 001/YMSPK


Kepada : Yth Topan Badai
Jl. Laut Utara
Surakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/sdri pada acara rapat pertemuan rutin


bulanan Yayasan Murah Senyum Persatuan dan Kesatuan yang insya Allah
akan diselenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 18 Agustus 2019
Jam : 09.00
Tempat : Bapak Heru Sutimbul
Jl. Berliku-liku gg.Pojok Semarang
Rapat kali ini membahas tentang kelanjutan kepengurusan Yayasan Murah
Senyum Persatuan dan Kesatuan yang meliputi:
 Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Lama
 Serah Terima Dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru
Mengingat pentingnya acara ini dimohon untuk datang tepat pada waktu.
Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat kami,
Ketua

( Heru Sutimbul )
YAYASAN MURAH SENYUM
PERSATUAN DAN KESATUAN
Sekretariat : Jalan Pelan – pelan Banyak Anak - anak

No. Surat : 002/YMSPK


Kepada : Yth Yati Pesek
Jl. Sebelah Sungai
Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/sdri pada acara rapat pertemuan rutin


bulanan Yayasan Murah Senyum Persatuan dan Kesatuan yang insya Allah
akan diselenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 18 Agustus 2019
Jam : 09.00
Tempat : Bapak Heru Sutimbul
Jl. Berliku-liku gg.Pojok Semarang
Rapat kali ini membahas tentang kelanjutan kepengurusan Yayasan Murah
Senyum Persatuan dan Kesatuan yang meliputi:
 Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Lama
 Serah Terima Dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru
Mengingat pentingnya acara ini dimohon untuk datang tepat pada waktu.
Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat kami,
Ketua

( Heru Sutimbul )

YAYASAN MURAH SENYUM


PERSATUAN DAN KESATUAN
Sekretariat : Jalan Pelan – pelan Banyak Anak - anak

No. Surat : 003/YMSPK


Kepada : Yth Karyo Basuki
Jl. Kemari saja
Jakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/sdri pada acara rapat pertemuan rutin


bulanan Yayasan Murah Senyum Persatuan dan Kesatuan yang insya Allah
akan diselenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 18 Agustus 2019
Jam : 09.00
Tempat : Bapak Heru Sutimbul
Jl. Berliku-liku gg.Pojok Semarang
Rapat kali ini membahas tentang kelanjutan kepengurusan Yayasan Murah
Senyum Persatuan dan Kesatuan yang meliputi:
 Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Lama
 Serah Terima Dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru
Mengingat pentingnya acara ini dimohon untuk datang tepat pada waktu.
Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat kami,
Ketua

( Heru Sutimbul )

Anda mungkin juga menyukai