Anda di halaman 1dari 37

MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA KANTOR

EKSPEDISI SAP JAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
2021
MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA KANTOR
EKSPEDISI SAP JAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
2021

LEMBAR PERSETUJUAN

i
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan boleh
mengikuti ujian sidang.

SKRIPSI
MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA KANTOR EKSPEDISI
SAP JAKARTA

Nama : Sulaiman P Hulu


NIM : 2022171077
Program Studi : Teknik Informatika
Program Pendidikan : Strata Satu (S1)

Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Fenty Kristanti Julfia M.Kom) (Rano Agustino M.Kom)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informatika

(Dedi Setiadi, ST.)

LEMBAR PENGESAHAN

ii
Nama : Sulaiman P Hulu
NIM : 2022171077
Fakultas : Komputer
Program Studi : Teknik Informatika
Program Pendidikan : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Membangun Jaringan Wireless Pada Kantor Ekspedisi
SAP JAKARTA

Telah mengikuti Sidang Skripsi dan dinyatakan LULUS pada


Hari : Rabu
21 Juli 2021

Penguji I Penguji II

( ) ( )

Pembimbing I Pembimbing II

(Fenty Kristanti Julfia M.Kom) (Rano Agustino M.Kom)

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teknologi jaringan komputer dan internet saat ini banyak digunakan oleh
hampir seluruh perusahaan atau institusi untuk menjalankan kegiatan
operasional-nya. Setiap perusahaan atau institusi tersebut kemudian
mengembangkan infrastruktur jaringan komputer yang sesuai dengan kebutuhan
operasional-nya, baik berupa intern atau-pun ekstern perusahaan tersebut.
Jaringan komputer memang sangat fital perannya dalam mensinergikan
beberapa perangkat komputer dalam suatu organisasi. Banyak pula manfaat
yang bisa diperolah apabila suatu perusahaan mengusung jaringan komputer.
Oleh karenanya jaringan komputer ini digunakan oleh banyak sekali perusahaan
untuk keperluan berbagi informasi. Adalah sesama anggota perusahaan, dimana
atasan dan bawahan bisa memiliki tugas berbeda yang dapat saling bertukar
informasi.
Wireless mempunyai istilah yang tidak asing lagi di era globalisasi.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat memungkinkan peralatan – peralatan
yang menggunakan teknologi kabel digantikan dengan teknologi yang tidak
menggunakan kabel seperti media frekuensi radio. Wireless biasa disebut
banyak orang sebagai media yang menghubungkan antar device yang satu
kedevice yang lain tanpa menggunakan kabel. Televisi, radio, handphone,
remote control, controller PS3, wireless mouse, hanyalah sebagian kecil alat-
alat yang menggunakan teknologi wireless. Mungkin inilah yang menjadikan
istilah ”wireless” sangat populer dan cepat berkembang. Penggunaan Teknologi
wireless banyak digunakan untuk pengganti kabel – kabel LAN atau bahkan
WAN dikarenakan penggunaan wireless untuk kasus tertentu lebih efisien dan
lebih hemat. Contohnya: Untuk jaringan LAN, sekarang banyak sekali terdapat
”Hotspot” atau Area yang menggunakan media wireless untuk koneksi ke
internet, area Hotspot ini banyak sekali kita temukan bahkan banyak yang
menyediakan akses free hotspot agar semua orang dapat menggunakan layanan
ini, secara gratis seperti di Universitas, Kafe, Mall, Kantor, Sekolah Menengah
dan bahkan tempat – tempat umum lainnya seperti tempat rekreasi.
Teknologi yang digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda
– beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu ditangani oleh teknologi
tersebut, contohnya saja Bluetooth hanya bisa menjangkau jarak tidak sampai
sampai 10m, dan jaringan hotspot Wi-fi hanya menjangkau Area 100-200
meter, apalagi jika terhalang dinding maka coverage Area yang didapat akan
semakin kecil.
Sebagai salah satu unit perusahaan yang bergerak dibidang jasa kurir dan
logistik, kantor SAP Halim Perdana Kusuma membutuhkan jaringan komputer
sebagai sarana dan praserana bagi para staf yang nantinya digunakan untuk
mencari informasi demi menunjang keberlangsungan pekerjaan. Dengan
hadirnya teknologi hotspot berbasis wireless dan berbagai kemudahan
komunikasi yang telah disebut di atas menjadi salah satu acuan dasar untuk
membuat Karya Tugas Akhir ini, dengan mengangkat judul “ Membangun
Jaringan Wireless Pada Kantor Ekspedisi SAP Jakarta ”.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1.2.1 MAKSUD
Berikut maksud dari penelitian ini :
1. Memahami mekanisme kerja jaringan Wireless terhadap
perangkat-perangkat terkait.
2. Memberikan masukan positif terhadap sistem jaringan Wireless
pada lokasi penelitian.
1.2.2 TUJUAN
Berikut tujuan yang penulis susun dalam penelitian ini :
1. Menganalisa perancangan sistem jaringan Wireless pada Kantor
SAP Halim Perdana Kusuma.
2. Mengimplemetasi konfigurasi jaringan Wireless pada Kantor SAP
Halim Perdana Kusuma.

1.3 BATASAN MASALAH


Berikut adalah sejumlah permasalahan yang penulis jumpai dalam penelitian :
1. Perancangan Jaringan Wireless pada Kantor SAP Halim Perdana
Kusuma.
2. Konfigurasi Jaringan Wireless pada Kantor SAP Halim Perdana
Kusuma.

1.4 METODOLOGI PENELITIAN


Pada penelitian ini, ada beberapa metode yang penulis pakai sebagai pedoman
penysunan. Metode tersebut adalah :
1.4.1 Studi Literatur

2
Yaitu metode pengumpulan data dari buku, internet dan informasi
yang berhubungan dengan penulisan.

1.4.2 Penelitian Lapangan


1.4.2.1 Observasi
Dilakukan dengan mengambil informasi (data) langsung
pada objek yang diteliti.
1.4.2.2 Simulasi
Merupakan salah satu metode yang dilakukan dengan
membuat model simulasi dari bentuk nyata objek penelitian.
1.4.3 Diskusi
Dilakukan dengan dosen pembimbing serta petugas IT di tempat
penelitian selaku narasumber dalam pengambilan data.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Dalam setiap penelitian, memiliki sistematika penulisan dalam penyusunan-
nya. Berikut sistematika yang penulis susun :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab dengan judul Pendahuluan, merupakan awal bab yang
berisi latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Menguraikan secara singkat tentang kumpulan teori-teori dasar
seputar jaringan computer dan system jaringan tipe wireless.
Uraian tersebut dikutip dari referensi buku, internet, e-book,
dan juga dari penelitian yang sudah pernah dilakukan
sebelumnya oleh mahasiswa lain.
BAB III. ANALISA PERMASALAHAN
Berisi tentang cara tinjauan perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, permasalahan tanpa jaringan, analisa sistem,
kebutuhan hardware, kebutuhan sistem operasi jaringan, dan
topologi fisik jaringan.
BAB IV. RANCANGAN JARINGAN
Berisi tentang kegiatan-kegiatan penting, yaitu jadwal
implementasi, persiapan dan instalasi, instalasi software, active
directory server, koneksi protokol, security jaringan, dan
manajemen jaringan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang telah
dilakukan sebelumnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Jaringan Komputer

4
Menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer
networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.
Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah
kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan
sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.
Media Perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel
(nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke
komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga
masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data
atau berbagi perangkat keras (Iwan Sofana, 2020 : 3).

2.2. Local Area Network (LAN)


Lokal Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area
terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala
jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa
digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara
bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media
penyimpanan secara bersama, dan sebagainya (Iwan Sofana, 2020 : 4).
Keuntungan dari penggunaan Jenis Jaringan Komputer LAN seperti lebih
irit dalam pengeluaran biaya operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel,
transfer data antar node dan komputer labih cepat karena mencakup wilayah
yang sempit atau lokal, dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk
membuat sebuah jaringan LAN. Kerugian dari penggunaan Jenis Jaringan LAN
adalah cakupan wilayah jaringan lebih sempit sehingga untuk berkomunikasi ke
luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer data tidak begitu luas
(sumber : Diakses dari http://technology.mattrude.com pada tanggal 08
September 2020).
2.3. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) menggunakan metode yang sama
dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa
satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama,
satu/beberapa desa, satu/beberapa kota. Dapat dikatakan MAN merupakan
pengembangan dari LAN (Iwan Sofana, 2020: 5).
Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah
cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi
lebih efisien, mempermudah dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam
jaringan menjadi lebih baik. Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN
seperti lebih banyak menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target
operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk

5
memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama (sumber :
Diakses dari http://technology.mattrude.com pada tanggal 08 September 2020).

2.4. Wide Area Network (WAN)


Wide area network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN
meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu dunia. Metode
yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. Umumnya WAN
dihubungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media tranmisi lain pun
dapat digunakan (Iwan Sofana, 2020 : 5).
Keuntungan Jenis Jaringan Komputer WAN seperti cakupan wilayah
jaringannya lebih luas dari Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN, tukar-
menukar informasi menjadi lebih rahasia dan terarah karena untuk
berkomunikasi dari suatu negara dengan negara yang lainnya memerlukan
keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta
mempermudah dalam hal bisnis. Kerugian dari Jenis Jaringan WAN seperti
biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih banyak, sangat rentan
terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan untuk jaringan WAN
menjadi lebih berat (sumber : Diakses dari http://technology.mattrude.com
pada tanggal 08 September 2020).

2.5. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan komputer skala besar (mirip WAN),
yang dihubungkan menggunakan protokol khusus. Jadi sebenarnya Internet
merupakan bagian dari WAN. Cakupan Internet adalah satu dunia bahkan
tidak menutup kemungkinan antar planet. Koneksi antar komputer dapat
dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) (Iwan Sofana, 2020 : 5).

2.6. Teknologi Wireless


Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat cepat, yang
terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data,
yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi wireless Fideliti
(Wi-fi) pada jarak tertentu. Ini seperti teknologi infrared, frekuensi radio dan
lain sebagainya. Perangkat yang umum digunakan untuk jaringan wireless
termasuk di dalamnya adalah laptop, PDA, telepon seluler, dan lain
sebagainya. Teknologi Wireless ini memiliki beberapa kegunaan, misalnya
laptop dari seorang pengguna dapat terhubung ke internet ketika berada di
area yang di cakup sama jaringan Wireless.
Teknologi wariless ini memiliki kemampuannya dalam pengiriman data,
manusia di seluruh dunia mengunakannya dalam berbagai aplikasi yang

6
berkaitan dengan jaringan wireless. Untuk mengatasi perkembangan
penggunaan komunikasi data dengan jaringan Wireless, diharapkan jaringan
komunikasi di masa mendatang dapat menggunakan jaringan Wireless dengan
lebih baik dalam area local maupun area yang luas. (Tri Kuntoro Priyambodo
& Dodi Heriadi, 20010 :9)

2.7. Tipe Jaringan Wireless


Seperti halnya Ethernet–LAN ( jaringan dengan kabel ), jaringan Wi-Fi
juga dikonfigurasikan kedalam dua jenis jaringan. Yaitu Jaringan peer to peer
dan Ad Hoc Wireless LAN. Komputer dapat saling berhubungan berdasarkan
nama SSID ( Service Set Identifier). SSID adalah nama identitas komputer yang
memiliki komponen nirkabel. Jaringan Server Based (BS), Wireless
Infrastruktur. Sistem Infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus
yang berfungsi sebagai Access Point. (Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi
Heriadi, 20010 :10)

2.8. Topologi Jaringan


Topologi dapat diartikan sebagai layout atau arsitektur atau diagram
jaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan/rules bagaimana
menghubungkan komputer (node) secara fisik. Topologi berkaitan dengan cara
komponen-komponen jaringan (seperti : server, workstation, router, switch)
saling berkomunikasi melalui media transmisi data (Iwan Sofana, 2020 : 7).
Berdasarkan topologi jaringan dan tingkat kebutuhan, jaringan komputer dapat
dibedakan atas :
2.9.1. Topologi Bus
Topologi Bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet
chard topologies. Sebutan terakhir diberikan karena pada topologi
bus digunakan perangkat jaringan atau network interface card (NIC)
bernama ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat
dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang
menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel
backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka
apabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan
jaringan terputus total (Iwan Sofana, 2020 : 10).

7
Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus
2.9.2. Topologi Bintang / Star
Topologi Star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral
berupa hub yang menghubungkan sebuah node. Setiap node
menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari
ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah,
pertokoan, laboratorium, dan kantor yang menggunakan topologi ini.
Topologi star tampaknya yang paling populer di antara semua
topologi yang ada (Iwan Sofana, 2020 : 32).

Gambar 2.4 Jaringan Topologi Bintang / Star

2.9.3. Topologi cincin / Ring

8
Topologi Ring sangat berbeda dengan topologi Bus. Sesuai
dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat
dikenal dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer
terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer
terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan
komputer pertama (Iwan Sofana, 2020 : 22).

Gambar 2.5 Jaringan Topologi Cincin / Ring

2.9. Komponen Pembentuk Jaringan Wireless


2.9.1 Server
Server adalah sebuah system komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung
dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga
dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem
operasi jaringan atau network operating system. Server juga
menjalankan perangkat lunak administrative yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti
halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses
kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-
aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari
aplikasi ini adalah DHCP Server (Dinamic Configurasi Protocol
Server), Mail Server (MS) , HTTP Server (Hyper Text Transfer
Protocol Server) , FTP Server (File transfer Protokol Server), DNS
Server (Domain Nama Sistem Server) dan lain sebagainya. Setiap
sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut
atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap

9
layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai
contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang
menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat
IP (Internet Protokol) , klien akan memberikan perintah/request
kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni
protokol DHCP itu sendiri.
Contoh system operasi server adalah Windows NT 3.51, dan
dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup
popular adalah Windows 2000 Server. Dan Windows Server 2003,
kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP
(Unshield Twisted Pair) dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini
biasanya berupa kartu PCI (Peripheral Componen Interconnect) atau
ISA (Internet Service Area). Fungsi server sangat banyak, misalnya
untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan
data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan
komputer client ke Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/server)

2.9.2 Client
Komputer client adalah komputer yang digunakan untuk
melakukan pengolahan data yang diambil dari server. Komputer
client menerima pelayanan dari Komputer server. (Iwan Sofana,
2020 : 36)
2.9.3 Kartu jaringan
Network interface card (NIC) atau Kartu jaringan adalah
sebuah perangkat keras jaringan yang di pasangkan di motherboard
komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client). (Iwan
Sofana, 2020 : 36)

Gambar 2.4 Kartu Jaringan/Nic Card

2.9.4 Kabel Dan Konektor

10
Kabel jaringan adalah yang digunakan untuk menghubungkan
satu Komputer dengan Komputer yang lain. Kadang-kadang bila
diperlukan, diantara dua Komputer yang dihubungkan dengan kabel
ditempatkan hub. Kabel yang umum digunakan adalah kabel UTP
(Unshield Twisted Pair). Konektor RJ-45 (register Zeck-45), sebuah
konektor yang berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke
PC atau ke Hub. (Iwan Sofana, 2020 : 37)

Gambar 2.5 Kabel UPT Dan RJ 45


2.9.5 Access Point
Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data
dari adapter Wireless. Access Point mengkonversi sinyal frekuensi
radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut
bertindak layaknya sebua hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu
Access Point secara teori dapat menampung beberapa sampai ratusan
klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan dapat
menampung maksiman 40-an klien. (Iwan Sofana, 2020 : 38)

Gambar 2.6 Acces Point


2.9.6 Router
Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu
jaringan ke jaringan yang yang lain. Dengan adanya router maka
arus data dari satu LAN (Local Area Network) dapat diisolasi dari
arus LAN yang l ain. Dengan demikian, arus data tidak bercampur-
baur dengan arus data dari lan yang lain. Ada dua jenis router yang
biasa digunakan, router dedicated yang merupakan keluaran dari
pabrik dan Router PC (Personal Komputer) . Router PC adalah
komputer yang dibuat menjadi router. (Iwan Sofana, 2020 : 39)

11
Gambar 2.7 Router
2.9.7 Mobile / Desktop PC
Komponen akses untuk klien. Mobile/ Desktop PC (MDP)
pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA ( Personal Computer
Memory Card International Accociation ), sedangkan Desktop PC
harus ditambahkan PCI ( Peripheral Componen Interconnect) Card,
Serta USB ( Universal Serial Bus ) Adapter. (Iwan Sofana, 2020 : 40)

Gambar 2.8 Mobile / Desktop PC


2.9.8 ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu
bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang
asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang
berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain.
Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem yang
disebut dial-up Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon
sebagai jaringan penghubung dengan Internet Service Provider (ISP).
Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki beberapa
kekurangan. Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses internet,
terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office
hour. Selain itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak
bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi internet.
Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya
tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan internet.
Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan dial-up yang masih
berdasarkan waktu dan masih dirasakan sangat mahal.
ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL,
disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan
teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut

12
juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang
membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam
jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah
perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter ). Untuk
mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal
frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi
yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz.
Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program
Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 386 kbps
untuk downstream dan 64 kbps untuk upstream. Kecepatan
downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok untuk
kalangan rumah tangga. Karena pada kalangan rumah tangga
umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan
mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai
berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur
jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut
sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT. Telkom untuk
penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosi-
promosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di sekolah
maupun di kalangan pemeritahan atau swasta. (Iwan Sofana, 2020 :
41)

Gambar 2.9 Modem ADSL


2.9.9 Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada system operasi Windows dan
juga karena protocol TCP/IP (Transmissiong Control Protocol/Internet
Protocol) merupakan protokol pilihan (default) dari Windows.
Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI ( Open
System Interconnection ), sedangkan IP (Internet Protocol) berada
pada lapisan Network mode OSI.
2.9.10 IP address
IP address (IP) adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol
TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat

13
dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. (Iwan Sofana, 2020 : 61)
Network ID Host Id
192 168 0 1
Table 2.1 Tabel IP Address
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID (Network
Internet Domain) dan host ID (Host Internet Domain), dimana network
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan
di mana host itu berada. (Iwan Sofana, 2020 : 61)
2.9.11 Kelas-kelas IP address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada
tabel berikut.
Kelas Network Id Work Id Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
Table 2.2 Tabel IP Address
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx,
terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address
kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID =
113, Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor
46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID
ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya
132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1.
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada
network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network
dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan
berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan

14
konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-
masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau
tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai,
yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin (http://
ilmukomputer.com / category/ jaringan-komputer /page/6).

2.10 Domain Name System (DNS)


Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan
nama suatu host pada jaringan computer atau internet ditranslasikan menjadi
IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki. 1)
Root-level domain merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda
titik (.). 2) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya:
com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan
pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda
misalnya . id untuk Indonesia atau .au untuk australia. 3) Second level domain:
merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com;
yahoo.com, dan lain-lain. (Iwan Sofana, 2020 : 68)

2.11 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)


IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis
menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual.
DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer
yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-
server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang
dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP
hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini
berlangsung secara dinamis. (Iwan Sofana, 2020 : 70)
2.12 Referensi Model OSI
OSI Reference Model for open networking atau model referensi jaringan
terbuka OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan
oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini disebut juga dengan “Model tujuh lapis OSI” (OSI
seven layer model) (Iwan Sofana, 2020 : 79). Dari kutipan tersebut, istilah
“layer” dapat didefinisikan menjadi “lapisan”.
Hal ini dikarenakan referensi model OSI merupakan framework yang
dipakai untuk memudahkan dalam memahami bagaimana informasi

15
ditransformasikan dalam jaringan dalam lapisan-lapisan pada peralatan jaringan
yang berbeda-beda. Ada tujuh lapisan yang mengilustrasikan masing-masing
fungsinya pada jaringan. Pembagian jaringan pada tujuh lapisan ini memiliki
beberapa keunggulan, antara lain :
1. Membagi komunikasi jaringan pada bagian yang lebih kecil untuk
memudahkan pengaturan jaringan pada setiap bagiannya.
2. Adanya standarisasi komponen jaringan memungkinkan
pengembangan dan dukungan perangkat jaringan yang lebih luas.
3. Memungkinkan jaringan yang berbeda (hardware dan software)
dapat saling berkomunikasi.
4. Mencegah perubahan pada satu lapisan mempengaruhi lapisan
yang lain.
5. Membagi jaringan dalam bagian yang lebih kecil memudahkan
pembelakaran.

Gambar 2.6 Referensi Model OSI


2.10.1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, mode
persinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan, dan pengkabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless. Layer
Physical berkaitan dengan besaran fisik seperti listrik, magnet,
gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat
ditransmisi melalui media jaringan (Iwan Sofana, 2020 : 83).
2.10.2. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini
terjadi error correction, flow control, pengalamatan perangkat keras
(MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat perangkat

16
jaringan seperti bridge dan switch layer-2 beroperasi (Iwan Sofana,
2020 : 82).
2.10.3. Network Layer (Lapisan Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
header untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi
ulang paket-paket yang error. Contoh protokol yang digunakan
seperti : 1) IP; 2) IPX (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta
memberikan noMor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali
setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda
(acknowledgement). Sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah
jalan akan dikirim ulang. Contoh protokol yang digunakan pada layer
ini seperti : 1) UDP; 2) TCP; 3) SPX (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.5. Session Layer (Lapisan Sesi)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai,
dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di Level ini juga dilakukan
resolusi nama. Layer Session, sering disalh artikan sebagai prosedur
logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Beberapa
protokol pada layer ini : 1) NETBIOS; 2) NETBEUI; 3) ADSP; 4)
PAP (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.6. Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada pada level ini
adalah sejenis redirector software, seperti network shell (semacam
Virtual Network Computing/VNC) atau Remote Dekstop Protocol
(RDP). Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini (Iwan
Sofana, 2020: 81).
2.10.7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Pada layer inilah sesungguhnya user “berinteraksi dengan jaringan”.
Contoh protokol yang berada pada lapisan ini : 1) FTP; 2) Telnet; 3)
SMTP; 4) HTTP; 5) POP3; 6) NFS (Iwan Sofana, 2020 : 81).

17
BAB III
ANALISA PERMASALAHAN

3.1. Tinjauan Perusahaan


3.1.1. Sejarah Perusahaan
Sejak berdiri pada tanggal 9 September 2014 SAP Express menyadari
pentingnya jaringan dan teknologi dalam mendukung pertumbuhan
bisnis. Pertama kali berdiri, SAP Express menerapkan sistem
operasional berbasis Android dalam usahanya. Inovasi ini,
menempatkan SAP Express sebagai pelopor perusahaan jasa pengiriman
berbasis Android di Indonesia. Kota-kota besar seperti Jakarta,
Bandung, Medan, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Makasar menjadi
perhatian awal perseroan dalam pembangunan kantor cabang beserta
jaringan yang luas hingga pelosok desa di Nusantara.
Selanjutnya pada bulan Januari 2015, jumlah cabang SAP Express
sudah mencapai 16 cabang, pada bulan Maret 2015, jumlah cabang
bertambah menjadi 40 cabang serta pelebaran outlet hingga 200 titik di
wilayah Indonesia. Tahun 2020 total cabang yang dikelola secara
mandiri oleh SAP Express berjumlah 204 cabang dan akan terus
bertambah setiap tahunnya.

3.2. STRUKTUR ORGANISASI


Berikut adalah struktur organisasi dari SAP Halim Perdana Kusuma :

Gambar 3.1. Sturktur Organisasi Komposisi Pemegang Saham

18
3.3. PERMASALAHAN TANPA JARINGAN KOMPUTER
Bagi penulis merancang jaringan adalah hal baru dan pengalaman
pertama. Hal ini sangat sulit karena merancang jaringan bukan hal yang mudah
bagi penulis. Apalagi semakin pesatnya teknologi dibidang jaringan internet.
Disini penulis menggunakan Sistem Jaringan Warless berbasis Peer To Peer
yang dimana para user dari masing–masing komputer seperti di Ruang GM,
Ruang Opsdik, dan Ruang Set dapat terhubung melalui Jaringan.
3.3.1. Skema Lama
Kantor SAP HALIM PERDANA KUSUMA Dalam skema lama
komputer belum bisa terhubung antara satu dengan yang lain, bersifat
stand alone apalagi untuk menggases internet. (lihat gambar).

Gambar 3.2. Skema Lama Sebaran Internet Kantor SAP


3.3.2. Skema Jaringan Baru
Dalam perancangan jaringan WLAN (Wireless Local Area Network)
dibutuhkan beberapa perangkat yang saling terhubung antara satu dengan
yang lain, disini menggunakan 1 unit Modem, dimana modem akan
menghubungkan ke Router, maka router akan di hubungkan ke Access
Point sinyal yang di berikan oleh Access Point sinyal warless yang di
pancarkan oleh Access Point, dapat di terimah oleh client yang terhubung
ke jaringan, ( lihat gambar).

19
Gambar 3.3. Skema Baru Jaringan Wireless Pusdikkes Jakarta Timur
3.4. ANALISA SISTEM
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama. Ada 2 (dua) tipe utama jaringan komputer, yaitu : 1) Peer to
Peer (Workgroup) yaitu Setiap komputer yang terhubung kejaringan dapat
bertindak baik sebagai workstation maupun server. Server di jaringan tipe peer
to peer disebut non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai
server murni, tetapi sekaligus dapat berperan sebagai workstation, 2) Client –
Server (Domain) yaitu hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan
komputer lain berperan sebagai workstation.
Server pada jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server
dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Server hanya
bertugas melayani komputer – komputer lain (client).
3.4.1. Analisa Kebutuhan IP Address (Perhitungan Subnetting dan Sebaran
IP Address)
Berikut adalah sebaran IP Address (Internet protocol Address) serta
perhitungan Subnetting, yang digunakan dalam merancang jaringan
WLAN, seperti yang terlihat pada gambar sebaran IP address dibawah ini :

20
Gambar 3.4. Skema IP Address Wireless
Dari gambar sebaran IP Address di atas dapat dijelaskan dengan
melihat penjelasan berdasarkan tabel sebaran IP Address sebagai berikut :

Gambar 3.5. Tabel Perincian Sebaran IP Address


3.4.2. Infrastruktur Jaringan
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak teknologi
dan system. Sebagai administrator jaringan kita harus mampu dalam
menguasai teknologi – teknologi terkait agar nantinya infrastruktur
jaringan bias dipelihara dengan mudah, di support dengan baik dan
memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu
berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara
global.
Infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan
logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing,
manajemen, access dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan

21
jika jaringan terhubung Internet, maka akan lebih banyak memakai
protocol TCP/IP (Transmisi Conection Protocol/Internet protocol) suite
yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan.
3.4.2.1. Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya, maka akan
banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan, tentunya
sesuai dengan design jaringan yang dibuat. Yang berhubungan dengan
masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan
topology jaringan yang dipakai, meliputi piranti jaringan seperti : 1)
Router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang
berbeda segmen, 2) Switches, yang memungkinkan host terhubung ke
jaringan, 3) Server yang meliputi seperti server data file, Exchange
server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan juga
host.
3.4.2.2. Infrastruktur Logical
Infrastruktur Logical dari suatu jaringan komputer bisa
merupakan komposisi dari banyak elemen - elemen software yang
menghubungkan, memanage, dan mengamankan host pada jaringan.
Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar
komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology
jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah
komponen – komponen seperti : 1) Domain Name System (DNS),
yang merupakan system untuk memberikan resolusi name dari
permintaan client, 2) Directory services, yang merupakan layanan
directory untuk meng-authentikasi user untuk masuk dan
menggunakan resources jaringan, 3) Protocol jaringan seperti
protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling
banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform
jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya, 4)
Software client penghubung ke server.
Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini kita perlu
mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek
technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat
design IP address untuk bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan
fisik yang ada, bagaimana memberikan IP address sebagai identitas
masing – masing host pada jaringan, dan melakukan troubleshooting
kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan
konektivitas.

22
3.4.3. Pengkabelan
Media transmisi yang digunakan dalam jaringan adalah Kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu media transmisi
yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local
(Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah
dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted
Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung
(unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi
dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair),
untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:

Gambar 3.6. Kabel Jenis UTP


Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi kategorinya
semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini : 1)
Kabel UTP Category 1 yaitu Digunakan untuk komunikasi telepon
(mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk
mentransmisikan data, 2) Kabel UTP Category 2 yaitu Mampu mentransmisikan
data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second), 3) Kabel
UTP Category 3 yaitu Digunakan pada 10BaseT network, mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan
dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair, 4) Kabel UTP Category 4 yaitu Sering
digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 16 Mbps, 5) Kabel UTP Category 5 yaitu mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 6) Kabel UTP
Category 5e yaitu mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000
Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz, 7)
Kabel UTP Category 6 yaitu Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan
sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200
MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastic yang berfungsi
memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut, 8) Kabel UTP Category 7
gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz.

23
3.5. KEBUTUHAN HARDWARE
Berikut Adalah Hardware dan Sowftware yang dibutuhkan dalam
membangun jaringan Wireless di Kantor SAP HALIM PERDANA KUSUMA:

Gambar 3.7. Kebutuhan Hardware dan Software

3.6. KEBUTUHAN SISTEM OPERASI JARINGAN


Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft
Windows yang ditujukan untuk pasar server . Tidak seperti versi-versi
sebelumnya, pada Windows Server 2003 ini Micrososft mengeluarkan
produknya dalam beberapa versi.  Bersama dengan Domain Name System
(DNS), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan pondasi
dasar dari infrastructure Jaringan Windows server 2003 atau Windows 2000.
DHCP server memberikan configurasi IP secara dinamis kepada hosts yang ada
dalam jaringan komputer anda agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain.
Berikut Langkah-langkah instalasi Windows Server 2003 :
1. Pastikan komputer sudah terpasang CD-ROM dan Booting awal
komputer tersebut dimulai melalui CD-ROM.
2. Masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM,
kemudian restart komputer.
3. Komputer akan melakukan proses Booting melalui CD-ROM yang
telah berisi CD maters Windows Server 2003. Sesaat kemudian
akan tampil pilihan mebagai berikut :

24
Gambar 3.8. Proses booting CD-ROM
4. Masukan pilihan anda sesuai dengan versi Windows Server 2003
yang anda inginkan dan tekan tombol Enter. Maka akan keluar
tampil seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.9. Proses load setup

5. Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan


tampilan selamat datang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

25
Gambar 3.10. Tampilan awal setup
6. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka
akan keluar tampilan Windows Licencing Agreement.

Gambar 3.11. Tampilan Licencing Agreement


7. Klik tombol F8 jika ada selesai membaca dan ingin melanjutkan
instalasi Windows Server 2003. Selanjutnya tekan tombol Enter
untuk mulai meng-instal Windows Server 2003 (Apabila anda
tidak melakukan perubahan / modifikasi terhadap Partisi dari Hard
Disk yang anda gunakan untuk meng-install Windows Server
2003).

26
Gambar 3.12 Proses Partisi
8. Windows Server 2003 akan meminta anda untuk melakukan
format terhadap Hard Disk / Partisi yang akan digunakan pada
proses Instalasi Windows Server 2003.

Gambar 3.13. Proses Pemilihan Format Partisi


9. Windows Server 2003 akan mem-format Hard Disk / Partisi
Hard Disk yang akan digunakan untuk Instalasi.

Gambar 3.14. Proses Format Partisi


10. Setelah proses format Hard Disk / Partisi Hard Disk selesai
dilakukan, maka Windows Server 2003 akan mengkopi seluruh
file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses Instalasi
Windows Server 2003.
11.

27
Gambar 3.15. Proses Copy File
12. Setelah proses pengkopian seluruh file-file instalasi yang
dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003
selesai, maka windows mulai untuk proses instalasinya seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.16. Proses Copy File


13. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela pengaturan
Regional and Language Options seperti terlihat pada gambar di
bawah.

28
Gambar 3.17. Proses Setting Regional dan Lenguage
14. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your
Software.

Gambar 3.18. Jendela Personalize

15. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key.

29
Gambar 3.19. Proses Input Product Key
16. Masukanlah Product Key dari Windows Server 2003 yang anda
miliki. Pastikan anda memiliki Windows Server 2003 yang
dikeluarkan oleh Microsoft Corp dan jangan sekali-sekali pakai
produk bajakan yang banyak dijual di Indonesia. Klik tombol
Next.

Gambar 3.20. Licencing Modes


17. Masukan Nama Komputer dan Password Administrator dari
Windows Server 2003 yang anda akan install. Kemudian klik
tombol Next.

30
Gambar 3.21. Input Account Windows
18. Masukan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install
Windows Server 2003, kemudian klik tombol Next.

Gambar 3.22. Pengaturan Waktu


19. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Networking
Setting. Jika tidak akan melakukan seting-an standar yang
diberikan oleh Windows Server 2003 (Default) saat ini, klik
tombol Next. Sedangkan jika anda akan mengubahnya, silahkan
pilih Custom Settings dan diakhiri dengan penekanan tombol Next.

31
Gambar 3.23. Network Setting
20. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses instalasi.
Jika proses instalasi selesai, maka akan tampil gambar seperti
tampak di bawah ini.

Gambar 3.24. Proses Instalasi Selesai


21. Windows Server 2003 telah selesai di Install ke dalam komputer
anda, langkah berikutnya anda dapat login ke dalam komputer
tersebut dengan menekan tombol keyboard CTRL + Alt + Delete.

Gambar 3.25. Log in Windows

22. Masukan User name dan password administartor, kemudian klik


tombol OK. Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan
untuk pertama kalinya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

3.7. TOPOLOGI FISIK JARINGAN


Dalam pembuatan Karya Tugas Akhir ini akan dirancang sebuah jaringan
dengan menggunakan 34 client yang tersebar di 9 ruangan dari yaitu : 1) Ruang
GM, 2) Ruang Opsdik, 3) Ruang Serbaguna, 4) Ruang Set, 5) Ruang Simin, 6)
Ruang Pengamanan, 7) Ruang Tim Gumil, 8) Ruang Jianbangdik, 9) Ruang
Departemen, dengan menggunakan topologi Star. Topologi Star merupakan

32
bentuk topologi jaringan yang berupa konverensi dari node tengah ke setiap
node atau pengguna. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan dengan
biaya menengah dan memiliki kelebihan yaitu Kerusakan pada satu saluran
hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang
terpaut, Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Gambar 3.26. Topologi Jaringan Star

33

Anda mungkin juga menyukai