SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S.Kom
LEMBAR PERSETUJUAN
i
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan boleh
mengikuti ujian sidang.
SKRIPSI
MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA KANTOR EKSPEDISI
SAP JAKARTA
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Nama : Sulaiman P Hulu
NIM : 2022171077
Fakultas : Komputer
Program Studi : Teknik Informatika
Program Pendidikan : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Membangun Jaringan Wireless Pada Kantor Ekspedisi
SAP JAKARTA
Penguji I Penguji II
( ) ( )
Pembimbing I Pembimbing II
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Yaitu metode pengumpulan data dari buku, internet dan informasi
yang berhubungan dengan penulisan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer
networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.
Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah
kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan
sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.
Media Perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel
(nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke
komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga
masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data
atau berbagi perangkat keras (Iwan Sofana, 2020 : 3).
5
memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama (sumber :
Diakses dari http://technology.mattrude.com pada tanggal 08 September 2020).
2.5. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan komputer skala besar (mirip WAN),
yang dihubungkan menggunakan protokol khusus. Jadi sebenarnya Internet
merupakan bagian dari WAN. Cakupan Internet adalah satu dunia bahkan
tidak menutup kemungkinan antar planet. Koneksi antar komputer dapat
dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) (Iwan Sofana, 2020 : 5).
6
berkaitan dengan jaringan wireless. Untuk mengatasi perkembangan
penggunaan komunikasi data dengan jaringan Wireless, diharapkan jaringan
komunikasi di masa mendatang dapat menggunakan jaringan Wireless dengan
lebih baik dalam area local maupun area yang luas. (Tri Kuntoro Priyambodo
& Dodi Heriadi, 20010 :9)
7
Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus
2.9.2. Topologi Bintang / Star
Topologi Star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral
berupa hub yang menghubungkan sebuah node. Setiap node
menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari
ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah,
pertokoan, laboratorium, dan kantor yang menggunakan topologi ini.
Topologi star tampaknya yang paling populer di antara semua
topologi yang ada (Iwan Sofana, 2020 : 32).
8
Topologi Ring sangat berbeda dengan topologi Bus. Sesuai
dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat
dikenal dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer
terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer
terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan
komputer pertama (Iwan Sofana, 2020 : 22).
9
layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai
contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang
menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat
IP (Internet Protokol) , klien akan memberikan perintah/request
kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni
protokol DHCP itu sendiri.
Contoh system operasi server adalah Windows NT 3.51, dan
dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup
popular adalah Windows 2000 Server. Dan Windows Server 2003,
kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP
(Unshield Twisted Pair) dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini
biasanya berupa kartu PCI (Peripheral Componen Interconnect) atau
ISA (Internet Service Area). Fungsi server sangat banyak, misalnya
untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan
data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan
komputer client ke Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/server)
2.9.2 Client
Komputer client adalah komputer yang digunakan untuk
melakukan pengolahan data yang diambil dari server. Komputer
client menerima pelayanan dari Komputer server. (Iwan Sofana,
2020 : 36)
2.9.3 Kartu jaringan
Network interface card (NIC) atau Kartu jaringan adalah
sebuah perangkat keras jaringan yang di pasangkan di motherboard
komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client). (Iwan
Sofana, 2020 : 36)
10
Kabel jaringan adalah yang digunakan untuk menghubungkan
satu Komputer dengan Komputer yang lain. Kadang-kadang bila
diperlukan, diantara dua Komputer yang dihubungkan dengan kabel
ditempatkan hub. Kabel yang umum digunakan adalah kabel UTP
(Unshield Twisted Pair). Konektor RJ-45 (register Zeck-45), sebuah
konektor yang berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke
PC atau ke Hub. (Iwan Sofana, 2020 : 37)
11
Gambar 2.7 Router
2.9.7 Mobile / Desktop PC
Komponen akses untuk klien. Mobile/ Desktop PC (MDP)
pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA ( Personal Computer
Memory Card International Accociation ), sedangkan Desktop PC
harus ditambahkan PCI ( Peripheral Componen Interconnect) Card,
Serta USB ( Universal Serial Bus ) Adapter. (Iwan Sofana, 2020 : 40)
12
juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang
membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam
jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah
perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter ). Untuk
mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal
frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi
yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz.
Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program
Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 386 kbps
untuk downstream dan 64 kbps untuk upstream. Kecepatan
downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok untuk
kalangan rumah tangga. Karena pada kalangan rumah tangga
umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan
mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai
berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur
jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut
sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT. Telkom untuk
penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosi-
promosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di sekolah
maupun di kalangan pemeritahan atau swasta. (Iwan Sofana, 2020 :
41)
13
dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. (Iwan Sofana, 2020 : 61)
Network ID Host Id
192 168 0 1
Table 2.1 Tabel IP Address
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID (Network
Internet Domain) dan host ID (Host Internet Domain), dimana network
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan
di mana host itu berada. (Iwan Sofana, 2020 : 61)
2.9.11 Kelas-kelas IP address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada
tabel berikut.
Kelas Network Id Work Id Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
Table 2.2 Tabel IP Address
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx,
terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address
kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID =
113, Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor
46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID
ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya
132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1.
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada
network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network
dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan
berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan
14
konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-
masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau
tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai,
yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin (http://
ilmukomputer.com / category/ jaringan-komputer /page/6).
15
ditransformasikan dalam jaringan dalam lapisan-lapisan pada peralatan jaringan
yang berbeda-beda. Ada tujuh lapisan yang mengilustrasikan masing-masing
fungsinya pada jaringan. Pembagian jaringan pada tujuh lapisan ini memiliki
beberapa keunggulan, antara lain :
1. Membagi komunikasi jaringan pada bagian yang lebih kecil untuk
memudahkan pengaturan jaringan pada setiap bagiannya.
2. Adanya standarisasi komponen jaringan memungkinkan
pengembangan dan dukungan perangkat jaringan yang lebih luas.
3. Memungkinkan jaringan yang berbeda (hardware dan software)
dapat saling berkomunikasi.
4. Mencegah perubahan pada satu lapisan mempengaruhi lapisan
yang lain.
5. Membagi jaringan dalam bagian yang lebih kecil memudahkan
pembelakaran.
16
jaringan seperti bridge dan switch layer-2 beroperasi (Iwan Sofana,
2020 : 82).
2.10.3. Network Layer (Lapisan Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
header untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi
ulang paket-paket yang error. Contoh protokol yang digunakan
seperti : 1) IP; 2) IPX (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta
memberikan noMor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali
setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda
(acknowledgement). Sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah
jalan akan dikirim ulang. Contoh protokol yang digunakan pada layer
ini seperti : 1) UDP; 2) TCP; 3) SPX (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.5. Session Layer (Lapisan Sesi)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai,
dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di Level ini juga dilakukan
resolusi nama. Layer Session, sering disalh artikan sebagai prosedur
logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Beberapa
protokol pada layer ini : 1) NETBIOS; 2) NETBEUI; 3) ADSP; 4)
PAP (Iwan Sofana, 2020 : 82).
2.10.6. Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada pada level ini
adalah sejenis redirector software, seperti network shell (semacam
Virtual Network Computing/VNC) atau Remote Dekstop Protocol
(RDP). Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini (Iwan
Sofana, 2020: 81).
2.10.7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Pada layer inilah sesungguhnya user “berinteraksi dengan jaringan”.
Contoh protokol yang berada pada lapisan ini : 1) FTP; 2) Telnet; 3)
SMTP; 4) HTTP; 5) POP3; 6) NFS (Iwan Sofana, 2020 : 81).
17
BAB III
ANALISA PERMASALAHAN
18
3.3. PERMASALAHAN TANPA JARINGAN KOMPUTER
Bagi penulis merancang jaringan adalah hal baru dan pengalaman
pertama. Hal ini sangat sulit karena merancang jaringan bukan hal yang mudah
bagi penulis. Apalagi semakin pesatnya teknologi dibidang jaringan internet.
Disini penulis menggunakan Sistem Jaringan Warless berbasis Peer To Peer
yang dimana para user dari masing–masing komputer seperti di Ruang GM,
Ruang Opsdik, dan Ruang Set dapat terhubung melalui Jaringan.
3.3.1. Skema Lama
Kantor SAP HALIM PERDANA KUSUMA Dalam skema lama
komputer belum bisa terhubung antara satu dengan yang lain, bersifat
stand alone apalagi untuk menggases internet. (lihat gambar).
19
Gambar 3.3. Skema Baru Jaringan Wireless Pusdikkes Jakarta Timur
3.4. ANALISA SISTEM
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama. Ada 2 (dua) tipe utama jaringan komputer, yaitu : 1) Peer to
Peer (Workgroup) yaitu Setiap komputer yang terhubung kejaringan dapat
bertindak baik sebagai workstation maupun server. Server di jaringan tipe peer
to peer disebut non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai
server murni, tetapi sekaligus dapat berperan sebagai workstation, 2) Client –
Server (Domain) yaitu hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan
komputer lain berperan sebagai workstation.
Server pada jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server
dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Server hanya
bertugas melayani komputer – komputer lain (client).
3.4.1. Analisa Kebutuhan IP Address (Perhitungan Subnetting dan Sebaran
IP Address)
Berikut adalah sebaran IP Address (Internet protocol Address) serta
perhitungan Subnetting, yang digunakan dalam merancang jaringan
WLAN, seperti yang terlihat pada gambar sebaran IP address dibawah ini :
20
Gambar 3.4. Skema IP Address Wireless
Dari gambar sebaran IP Address di atas dapat dijelaskan dengan
melihat penjelasan berdasarkan tabel sebaran IP Address sebagai berikut :
21
jika jaringan terhubung Internet, maka akan lebih banyak memakai
protocol TCP/IP (Transmisi Conection Protocol/Internet protocol) suite
yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan.
3.4.2.1. Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya, maka akan
banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan, tentunya
sesuai dengan design jaringan yang dibuat. Yang berhubungan dengan
masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan
topology jaringan yang dipakai, meliputi piranti jaringan seperti : 1)
Router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang
berbeda segmen, 2) Switches, yang memungkinkan host terhubung ke
jaringan, 3) Server yang meliputi seperti server data file, Exchange
server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan juga
host.
3.4.2.2. Infrastruktur Logical
Infrastruktur Logical dari suatu jaringan komputer bisa
merupakan komposisi dari banyak elemen - elemen software yang
menghubungkan, memanage, dan mengamankan host pada jaringan.
Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar
komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology
jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah
komponen – komponen seperti : 1) Domain Name System (DNS),
yang merupakan system untuk memberikan resolusi name dari
permintaan client, 2) Directory services, yang merupakan layanan
directory untuk meng-authentikasi user untuk masuk dan
menggunakan resources jaringan, 3) Protocol jaringan seperti
protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling
banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform
jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya, 4)
Software client penghubung ke server.
Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini kita perlu
mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek
technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat
design IP address untuk bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan
fisik yang ada, bagaimana memberikan IP address sebagai identitas
masing – masing host pada jaringan, dan melakukan troubleshooting
kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan
konektivitas.
22
3.4.3. Pengkabelan
Media transmisi yang digunakan dalam jaringan adalah Kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu media transmisi
yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local
(Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah
dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted
Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung
(unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi
dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair),
untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
23
3.5. KEBUTUHAN HARDWARE
Berikut Adalah Hardware dan Sowftware yang dibutuhkan dalam
membangun jaringan Wireless di Kantor SAP HALIM PERDANA KUSUMA:
24
Gambar 3.8. Proses booting CD-ROM
4. Masukan pilihan anda sesuai dengan versi Windows Server 2003
yang anda inginkan dan tekan tombol Enter. Maka akan keluar
tampil seperti tampak pada gambar di bawah ini.
25
Gambar 3.10. Tampilan awal setup
6. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka
akan keluar tampilan Windows Licencing Agreement.
26
Gambar 3.12 Proses Partisi
8. Windows Server 2003 akan meminta anda untuk melakukan
format terhadap Hard Disk / Partisi yang akan digunakan pada
proses Instalasi Windows Server 2003.
27
Gambar 3.15. Proses Copy File
12. Setelah proses pengkopian seluruh file-file instalasi yang
dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003
selesai, maka windows mulai untuk proses instalasinya seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
28
Gambar 3.17. Proses Setting Regional dan Lenguage
14. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your
Software.
15. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key.
29
Gambar 3.19. Proses Input Product Key
16. Masukanlah Product Key dari Windows Server 2003 yang anda
miliki. Pastikan anda memiliki Windows Server 2003 yang
dikeluarkan oleh Microsoft Corp dan jangan sekali-sekali pakai
produk bajakan yang banyak dijual di Indonesia. Klik tombol
Next.
30
Gambar 3.21. Input Account Windows
18. Masukan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install
Windows Server 2003, kemudian klik tombol Next.
31
Gambar 3.23. Network Setting
20. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses instalasi.
Jika proses instalasi selesai, maka akan tampil gambar seperti
tampak di bawah ini.
32
bentuk topologi jaringan yang berupa konverensi dari node tengah ke setiap
node atau pengguna. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan dengan
biaya menengah dan memiliki kelebihan yaitu Kerusakan pada satu saluran
hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang
terpaut, Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
33