MUTU PELAYANAN RM
DISUSUN OLEH :
2013462072
2022/2023
REGULASI PERMENKES NO 24 TAHUN 2022
Kementerian Kesehatan meluncurkan regulasi baru yaitu Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam
Medis. PMK baru ini menyelaraskan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat
akan adanya satu data kesehatan. Jadi rekam medis digital akan menghubungkan fasyankes dengan
satu wadah data besar yang bernama SATU SEHAT. SATU SEHAT akan menjadi platform digital
dalam wilayah kesehatan. Selain menyimpan data, SATU SEHAT, sebagaimana server-server
lainnya dia juga harus bisa diakses pemilik data dengan aplikasi-aplikasi yang tersedia di
masyarakat. Saat ini baru PeduliLindungi yang disebutkan dalam Konferensi Pers secara virtual
terkait Pemanfaatan Rekam Medis Elektronik di Jakarta, Jumat 9 September 2022.
Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis memberi batas waktu hingga 31 Desember 2021
bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk menjalankan sistem rekam medis digital ini. Sekarang
akan dilakukan proses pendataan ke seluruh fasyankes di Indonesia untuk mendapatkan data pasti
Indeks Kematangan Digitalnya. Paling penting adalah pasien berhak mendapatkan isi rekam medis
miliknya dan pemberian akses atas persetujuan pasien. Fasyankes rujukan memiliki hak akses
terhadap isi rekam medis elektronik seorang pasien atas persetujuan pasien. Karena data adalah milik
pemilik kesehatannya. Jelas PMK Rekam Medis harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab,
tidak boleh ada kebocoran data, apapun alasannya.
Rekam Medis dalam PMK 24 tahun 2022 Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Dan Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis.
Jadi rekam medis elektronik adalah bentuk digital dan perluasan lebih jauh dari rekam medis
konvensional. Digitalisasi tentu saja akan mambuat ruang yang lebih luas dalam pengkategorian dan
kekayaan data, serta membuka cakrawala baru untuk perkembangan teknologi medis. Kekayaan data
ini sangat dibutuhkan untuk pembentukan Artificial Inteligent, tentu saja dalam arti yang positif.
Rekam medis ini menjadi salah satu bagian dalam Sistem Informasi Kesehatan.
Regulasi tentang rekam medis memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan;
memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Rekam Medis; menjamin
keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data Rekam Medis; dan mewujudkan
penyelenggaraan dan pengelolaan Rekam Medis yang berbasis digital dan terintegrasi.
Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dilakukan sejak Pasien masuk sampai Pasien pulang,
dirujuk, atau meninggal. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menyusun standar prosedur
operasional penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dengan disesuaikan dengan kebutuhan dan
sumber daya masing-masing Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan mengacu pada pedoman Rekam
Medis Elektronik.
Kementerian memfasilitasi terselenggaranya Rekam Medis Elektronik di Fasyankes dengan
menyediakan Sistem Elektronik pada penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik; dan platform
layanan dan standar interoperabilitas dan integrasi data kesehatan.
Seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
69/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. -20- Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1662611251_882318.pdf
https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-24-2022-rekam-medis