Anda di halaman 1dari 3

4/28/2015

DISTRIBUTION OF AINEC’S MEMBER THROUGHOUT INDONESIA


UNSYAH

SI/NERS=326
13 USU STIKES MUH
BANJARMASIN MASTER/SP = 15
UNHAS DIPLOMA 3 = 489
13

7
3
18 2 6
3 2 1
5
TIM PELATIHAN AIPNI UNAND
1
1 2
4 8
2015 6
4 1
UI 5 UNDIP
3
27
UMJ 19 2
7 28 UA
4
St.Carolus 31
STIKES
UNPAD 13 60 7 BALI
STIKES A
YANI
5
UGM
UB
UMY
3

300
Latar Belakang

Perbandingan RS dan Inst. Pendidikan INST. DIK


MASYARAKAT
250
51 •Kemiskinan
 389 (D3), 309 (S1/ners),15 (S2/Sp), & 1
(S3) •2% GNP-Kes
 pertumbuhan tidk diimbangi kualitas VS •Masalah kesehatan
maupun kuantitas dosen • tuntutan dari masyarakat
200 untuk mendapatkan
 Tidak diimbangi sarana prasarana
memadai pelayanan kesehatan yang
 Tidak diimbangi ketersediaan lahan
bermutu dengan biaya
praktik memadai terjangkau
150 •sumber daya manusia yang
 Belum diimbangi manajemen
28 PDDKAN pengelolaan yg baik
kompeten
19 31  22,2% visi,misi,ujuan tdk relistik VS VS
RS
218  14,8% tdk melakkan SPMI
100
 25,6% rasio dsn-mhs 1: 30 MANAJEMEN
RS
13  70% kurikulum belum sesuai PENGELOLAAN
27 PENDIDIKAN
112107118 VS VS
50 72 18 Jmlh RS mencapai 1.320 (2008) bertambah 86 rRS dari posisi th 2003.
72
8 13 7 Dari 1.320 rRS tersebut, 657 merupakan rumah sakit swasta dengan
39 38
5 7 3 1
6 2 3 56
2 5 2 pertumbuhan rata-rata pertahun sekitar 1,14%, sisanya milik
5 3 5 4 22 25 31
19 14 24 26 33 5 25 4 19 2
22 14 21 MAHASISWA pemerintah, TNI, Polri, Pemda, dan BUMN (depkes
15 12 10 12 8 1
7 11 11 40 22 -RS belum mampu menjamin proses belajar yg baik
0 10 1
-2 -Rasio pembimbing & mhs = 1:30-40
NAD

JABAR

SULBAR

PAPUA
JATIM

KALTIM
SUMUT

NTT

GRTALO
NTB

SULTRA

MALUT
BABEL

MALUKU

PAPUA BRT
SUMBAR
RIAU

SUMSEL

DKI

SULUT
KALTENG

BALI
LAMPUNG
BANTEN
BENGKULU

JATENG
DIY

SULTENG
KEPRI
JAMBI

KALBAR

KALSEL

SULSEL

-Biaya praktik tinggi (100 ribu s.d 500 rb/ln/mhs)


Kompetensi -Sarana pembelajaran tdk memadai

lulusan
-50

Masalah penyelenggaraan pendidikan keperawatan di


Indonesia
Kondisi Saat ini a) Pembimbing klinik yang kurang yaitu Pendidik
Klinik Fak
RS
1) Tujuan
penyelenggaran
pendididikan
rasio pembimbing mahasiswa rata- keperawatan tidak
Yang Seharusnya Existing tingkat kepakaran 11,7% perencanaan
Akibatnya rata 1:30-40 sebanyak 87% (standar
Condition kurang, penguasaan
bimbingan tercapai;
metode belajar klinik
1:10). 15,8% kurang, komitmen praktik 75,8%  2) lulusan tidak
19,2% kurang,
Kecukupan dan b) Biaya praktik mahasiswa ke rumah penguasaan tehnologi kurang, standar bisa diserap oleh
kualitas rendah 27,5% kurang sedangkan praktik klinik pemangku
sakit sangat mahal berkisar 100.000 motivasi 63,3% sangat
baik, percaya diri 70% mahasiswa kepentingan atau
s.d. 500.000/mhs/bln. baik dan sikap caring 76,7% kurang,
Tidak seimbang 66,7% sangat baik. pengguna karena
c) Perbandingan antara jumlah rumah
ketrampilan dan
Belum mampu sakit dengan institusi pendidikan 1:8. kompetensi yang
laksana
d) Penggunaan fasilitas RS terbatas, tidak memadai
seperti; sarung tangan, jarum infus, Proses dan Output ??? serta jika
Terbatas
alat suntik, kapas steril, dll. melakukan
Terbatas e) Sebanyak 80% mahasiswa tidak kegiatan praktik
kapasitas dan mendapatkan bimbingan klinik yang critical thinking 58,3%
dapat
kompetensi
SDM kurang, sikap caring bimbingan 68,3% membahayakan
memadai, baik oleh pembimbing 20% kurang, kurang, pemahaman
nyawa pasien;
tujuan belajar 66,7%
Terbatas rumah sakit maupun oleh institusi tanggung jawab
19,2% kurang,
kurang, standar
operating procedure
3) Dinas kesehatan
pendidikan. kemampuan 56,7% kurang. tidak dapat
Terbatas
leadership 61,7%
f) 95% menyatakan fungsi-fungsi kurang dan integrasi
mengeluarkan ijin
manajemen (planning, organizing, dengan klinik sebagai tenaga
Minimal sebanyak 65% kurang kesehatan yang
directing, controlling dan actuiting)
disebut Surat Ijin
Terbatas belum dilaksanakan optimal dalam Pendidik
Mahasiswa Perawat
pelaksanaan pendidikan klinik. Klinik RS

1
4/28/2015

UU NO.38/2014
TTG
Standar Kerangka Kualifikasi
UU NO 38 /2014 ttg Keperawatan
Kompetensi Nasional Indonesia
KEPERAWATAN
Perawat (KKNI)
Jenis Perawat terdiri atas:
a. Perawat profesi; dan
b. Perawat vokasi.

Penyelenggaraan
Pendidikan
•Visi, misi,tujuan
•Tatapamong, kepemimpinan,
sistem pengelolaan dan
Rumah Sakit
Sebagai Wahana Terakreditasi
Perawat profesi sebagaimana dimaksud
penjaminan mutu
•Mahasiswa dan lulusan
Belajar: baik oleh pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
•Kurikulum, pembelajaran Kesempatan kontak dg klien,
BAN-PT/LAM-
dan suasana akademik
•Wahana bljr klinik dan
tujuan praktik, bimbingan yg
kompeten, mempelajari PTKES
• ners; dan
komunitas keterampilan, berfikir kritis,
•Sarana & prasarana
•Sistem informasi,
transfer pengetahuan,
integrasi pengetahuan,
• ners spesialis.
pembiayaan, penelitian, standar rumah sakit
pengmas dan kerjasama pendidikan

PENDIDIKAN TINGGI
KEPERAWATAN UU NO 38/2014
Pendidikan tinggi Pendidikan akademik sebagaimana
Keperawatan terdiri atas: dimaksud dalam Pasal 5 huruf b terdiri atas:
• program sarjana Keperawatan;
• pendidikan vokasi; • program magister Keperawatan; dan
• pendidikan akademik; dan • program doktor Keperawatan
• pendidikan profesi.

Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud: merupakan


program diploma Keperawatan.
Pendidikan profesi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf c terdiri atas:
• program profesi Keperawatan; dan
Pendidikan vokasi paling rendah adalah program Diploma • program spesialis Keperawatan.
Tiga Keperawatan.

SISTEM PENDIDIKAN
KEPERAWATAN INDONESIA
UU NO 38/2014 1. Jenis pendidikan keperawatan meliputi:
 Pendidikan Tinggi Keperawatan sebagaimana  Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan
terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan
dimaksud dalam Pasal 5 diselenggarakan oleh keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat vokasi.
perguruan tinggi yang memiliki izin  Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan
penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan Peraturan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin
Perundang-undangan. ilmu keperawatan.
 Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan
 Perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mampu memecahkan masalah sains dan teknologi
dapat berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu
politeknik, atau akademi. mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan
dibawah tanggung jawabnya

2
4/28/2015

Types, Degree, Titles & Credits


Kunci sukses Program pendidikan Ners
Types of Level of
Titles & IQFLevel Credits
Education Education
Vocational Diploma of AMd.Kep. (level 5) 110-120 credits  Pembelajaran tahap akademik yang berkualitas
Nursing  Pembelajaran tahap profesi yang berkualitas yang
Academic + Bachelor of S.Kep + Ners (Ns) (level 7) 144 - 160 credits + 36-50
Profession Nursing + Ners credits
dilaksanakan dengan keterlibatan para perawat
Education praktisi yang berpengalaman sebagai preceptor yang
Specialist Nurse Specialist Ns. Sp. Kep.... (level 8) 72 credits * memiliki kompetensi dan kemampuan menjadi
Education preceptor yang kompeten dan handal.
Academic Master of Nursing M.Kep (level 8) 72 credits*  Memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai dan
Doctoral of Dr. (level 9) 72 Credits* sesuai dengan kebutuhan termasuk fasilitas lahan
Nursing praktik

*) credits based on SNPT Permendikbud No 49/2014

11/13/2014 13

Pentingnya Pelatihan
TUJUAN UMUM
 Untuk itu diperlukan program pelatihan yang dirancang
untuk mempersiapkan para preceptor yang kompeten  Setelah mengikuti program pelatihan, peserta
sehingga pengalaman klinik mahasiswa selama tahap diharapkan mampu berperan sebagai preceptor dan
profesi efektif mencapai kompetensi yang diharapkan mampu mengelola proses belajar klinik bagi peserta
dari calon Ners. didik tahap profesi Ners yang dikelolanya
 Disamping itu para peserta akan menjadi role model
preceptor bagi para perawat praktisi lainnya di
lingkungan institusi kerjanya.
 Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya
strategis untuk meningkatkan kualitas lulusan program
pendidikan Ners

Jadwal
 Hari Pertama
- Sesi 1 Pengantar Struktur Program (15 menit)
- Sesi 2 Learning Outcome (90 menit)
- Sesi 3 Konsep Dasar Pembelajaran Klinik (60 menit)
- Sesi 4 Model Bimbingan Profesi Ners: Preceptorship (90 mnt)
- Sesi 5 Preceptor (60 menit)
- Sesi 6 Implementasi Program Preceptorship (60 menit)
- Sesi 7 Diskusi Kelompok (60 menit)
 Hari Kedua
 Sesi 7 Evaluasi Pembelajaran Klinik (60 menit)
 Sesi 8 Diskusi (60 menit)
 Sesi 9 Presentasi Kelompok (90 menit)
 Sesi 10 Role play (90 menit)
 Sesi 11 Feedback (60 menit)

Anda mungkin juga menyukai