Anda di halaman 1dari 4

4/28/2015

Pelatihan Preceptorship_2015 1
PERAN PRESEPTOR

PRESEPTOR

TIM Pelatihan AIPNI

Pendidik

Peran PRESEPTOR Model Peran


3 4

 Model peran—mendemonstrasikan bagaimana  Model Peran -- “seseorang yang memberi contoh


staf yang kompeten melaksanakan kerjanya melalui perilakunya bagaimana peran yang khusus
lebih familiar dan lebih menyenangkan. seyogyanya dilaksanakan” (JG Alspach, 2000)
 Sosialisator—membantu preseptee merasa  Perawat role model memperlihatkan kualitas ini:
welcome & ter- integrasi kedalam budaya Caring Interaksi positif
unit/ruangan – yang asing, dan kurang nyaman Empathy
 Pendidik--membantu preseptee mengkaji Dihargai sejawat.
kebutuhan belajar orientasi, merencanakan Komunikator handal
pengalaman belajar, mengimplementasikan
rencana, mengevaluasi kinerja -- least familiar, Fungsi advokasi yang kuat
least comfortable
Pelatihan Preceptorship_2015 Pelatihan Preceptorship_2015

Model Peran Pendidik


5

 Bandingkan—kegiatan tugas rutin anda


dengan mengajar orang lain
Kualitas diri Model peran:  Bagaimana melaksanakan tugas
Praktisi Ahli mereka.
nara sumber semangat  Peran utama dengan Preseptee--
Membagi pengetahuan pd yang lain. mengajar bukan sekedar mengerjakan.
Menghargai martabat pada semua orang  Konflik—dapat muncul jika Anda
Pemikir kritis ―mengerjakan untuk‖ preseptee‖ bukan
membimbing mengerjakan untuk
Jujur,
mereka sendiri.
Akuntabel
 Tantangan— menyeimbangkan dua
Pelatihan Preceptorship_2015 peran pemberi asuhan dan preseptor.

1
4/28/2015

Sosialisator Kriteria preseptor


7

 Pikir ke belakang: pada saat Kita di orientasi:-- 1. Staff kompeten / qualified.


bagaimana perasaanmu, lingkungan baru.
2. Pengalaman minimal dua tahun di tempat
 Syok Realitas - 4 phases
sama.
HONEYMOON/bulan madu
3. Memiliki minat untuk menjadi preseptor.
SHOCK/syok
4. Pernah mengikuti pelatihan mengajar dan
RECOVERY / pemulihan
mengkaji /menilai ditatanan praktik.
RESOLUTION / resolusi.

Pelatihan Preceptorship_2015 8 Pelatihan Preceptorship_2015

Model peran preseptor yang baik Model peran preseptor yang baik

Dapat didekati dan dihubungi Penampilan cerdas dan assertif.


Kalem dan terkendali Memiliki sikap humoris Berkomunikasi baik ketrampilan kepemimpinan.
Ramah pada pasien Preseptee ingin menjadi seperti preseptor (idola).
Berpengetahuan dan trampil (clinical skills)
Memiliki standar asuhan yang tinggi Tegas dan adil.
Mampu memberikan asuhan aman dan selalu diperbaharui Menimbulkan rasa hormat.
Kemampuan untuk mengakui kesalahan
Bermotivasi baik dan dapat dipercaya. Taat aturan / pedoman
Penuh pengertian memiliki empati. Berorientasi pada riset
Mudah menyesuaikan diri bersahabat. Mampu menjadi contoh
Mampu bekerja efisien
9 Pelatihan Preceptorship_2015 10 Pelatihan Preceptorship_2015

Pembelajaran Dewasa Pembelajaran Dewasa

Prinsip pembelajaran dewasa.  Self-directed—ingin dilibatkan secara


Bagaimana komunikasi diterima. aktif.
Nilai-nilai yang digeneralisasi
 Menghubungkan pengetahuan baru
kedalam penglaaman hidup /
Gaya belajar.
pengetahuan lama.
 Berorientasi tujuan.
 Harus memiliki alasan untuk belaajar.
 Praktis—ingin belajar supaya bermanfaat.
 Ingin menjelaskan pandangan mereka,
diakui, diterima, merasa penting, dihargai.

2
4/28/2015

Stimulasi Berpikir Kritis


Otak kiri vs. Otak kanan
13 14

OTAK KIRI OTAK KANAN Umpan balik harus


 Thinking is critical, logical,  Thinking is creative, intuitive, * Segera
convergent, focal divergent, diffuse
 Analitis  Synthesizing  Jelas
 Prefer taliking & writing  Prefers drawing & manipulating
 Responds to verbal instructions objects  Positif
 Solves problems by breaking into  Responds to written instructions
 Obyektif
parts  Solves problems by looking at the
 Good organizational skills, neat whole
 Conscious to times & schedules  Loose organizational skill, sloppy
 Not good at interpreting body  Loses contact with time & schedule
language  Good at interpreting body language
 Controls emotions, etc  Free with emotions
Pelatihan Preceptorship_2015 Pelatihan Preceptorship_2015

Teknik preseptoring (1)

Interdependensi  Mengambil tanggung jawab.


tugas
Sumber  Setuju untuk tidak setuju.
yang  Mendefinisikan masalah
Perbedaaan
jarang  Membiarkan preseptee berventilasi.
Individual
 Menetapkan aturan dasar, setiap orang akan
didengar, semua mendengarkan, mendukung
Sistem
Kegagalan reward
perasaan dengan fakta-fakta.
yang  Bertanya dengan pertanyaan terbuka.
komunikasi
Tujuan yang didesain  Mendengar secara obyektif
tidak secara Menyebutkan kembali masalah, menetapkan
kompatibel miskin. tujuan, menetapkan rencana kegiatan.
Tindak lanjut.

Teknik preseptoring (2) Teknik preseptoring (3)


17 18

 Menumbuhkan situasi selalu ingin tahu/  Merefleksikan kegiatan-kegiatan / temuan-


bertanya temuan dalam setiap hari
 Bertanya dengan pertanyaan terbuka vs
tertutup ( mampu menjawab seluruhnya dengan  Menantang asumsi.
benar, sebagian benar, tidak benar)  Mencari makna, koneksi,
 Menyiapkan untuk hal2 yang tidak diharapkan -- mengkelompokkan data.
“Bagaiman jika…”  Mempertahankan kebanggaan professional
 Berpikir keras--Verbalisasi proses berpikir ini. —siap mengakui kesimpulan yang salah,
 Bandingkan temuan pengkajian dalam laporan. selalu mencari kebenaran.
Pelatihan Preceptorship_2015 Pelatihan Preceptorship_2015

3
4/28/2015

Tanggung jawab Preseptor (1) Tanggung jawab Preseptor (2)


19 20

 Rencanakan lebih dulu—jelaskan pada staf tanggal


 Refleksi tentang kegiatan, memenuhi ketrampilan.
preseptee datang ke unit, daftar rencana harian.
 Mengidentifikasi kebutuhan belajar preseptee –
 Hari pertama—tanya pembelajar untuk membagi menanyakan daftar ketrampilan kritikal, tujuan klinikal
kebutuhan / tujuan, membagi tujuan / harapan. (lihat kontrak belajar).
Memperkenalkan pada staf—integrasikan, welcome,  Memberi kesempatan preseptee untuk mengobservasi
apa yang dilakukan preseptor, mungkin hanya satu
melibatkan dalam waktu-waktu istirahat. pasien untuk asuhan preseptee.
 Menjelaskan spesifikasi tentang apa yang diharapkan  Mencari peluang untuk preseptee dalam melaksanakan
(sesuai kontrak belajar). prosedur yang menimbulkan kecemasan tinggi
pertama kali – menurunkan kecemasan, stress.
Mendapatkan/memberi umpan balik sesering
 Melaksanakan konferensi singkat dengan preseptee
mungkin selama hari kerja. untuk mencek prioritas kajian, perubahan obat / terapi.
Pelatihan Preceptorship_2015 Pelatihan Preceptorship_2015

Tanggung jawab Preseptor (3)


Perangkat Preseptorship
21 22

 Meminta preseptee merefleksikan kegiatan  Program Preseptor


sehari tsb dan mendiskusikan situasi –  Informasi Orientasi dari Preseptor
mengajukan pertanyaan.
 Format Kesepakatan Preseptor, manfaat
 Mempraktikkan pengelolaan waktu yang baik.
 Melatih preseptee tentang praktik terbaik.  Pedoman praktik klinik
 Mengikuti pedoman praktik keperawatan.  Alat / Format evaluasi
 Mewujudkan perluang untuk belajar  Format Laporan Kejadian pemberian medikasi
 Memotivasi preseptee untuk memilikii rasa humor,
menikmati kerjanya. preseptee
 Menggerakkan fungsi dari preseptor ke mentor–  Tujuan / Daftar Ketrampilan preseptee
membimbing staf baru, sejawat, untuk belajar.
Pelatihan Preceptorship_2015 Pelatihan Preceptorship_2015

Rujukan
• Bastable, S.B. (2008). Nurse as Educator. 3rd Ed.
Philippine Edition. Jones and Bartlett Publishers.
• Reilly, D.E. & Oermann, M.H. (2002). Pengajaran
Klinis dalam Pendidikan Keperawatan. Edisi 2. Alih
bahasa: Enie Novieastari. Jakarta: EGC
• Myrick, F. & Yonge, O. (2005). Nursing
Preceptorship: Connecting practice and Education.
Philadelphia, USA; Lippincott, Williams &
Wilkins.

23 Pelatihan Preceptorship_2015

Anda mungkin juga menyukai