Anda di halaman 1dari 88

PRINSIP, FUNGSI, JENIS,

DAN PELAKSANAAN
ASESMEN
UNIT MODUL ASESMEN
Agenda Kegiatan
Sesi Aktivitas
MERRDEK
Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan.
Kesepakatan tata tertib selama pendampingan.
Perkenalan.

Mulai dari diri Peserta mengisi lembar reflektif mulai dari diri.

Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait pelaksanaan dan pelaporan asesmen.

Ruang kolaborasi Peserta berkelompok sesuai jenjang berbagi tentang pencatatan hasil asesmen yang sudah dibuat
dan apresiasi untuk pasangannya.

Refleksi Terbimbing Diskusi klasikal terkait kegiatan asesmen di sesi ruang kolaborasi.
Agenda Kegiatan
Sesi Aktivitas
MERRDEK

Demonstrasi Peserta merancang asesmen formatif berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditentukan
Kontekstual

Elaborasi Berbagi pengalaman terkait pelaksanaan asesmen formatif, serta berlatih mengisi rapor dengan
Pemahaman merujuk pada panduan asesmen.

Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh selama
pendampingan.

Penutup Evaluasi
Penutup
Kesepakatan Kelas
• Hadir tepat waktu

• Berpartisipasi aktif dalam diskusi

• Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga)

• Penggunaan telepon genggam hanya saat di luar kelas - aktifkan mode diam (silent mode)

• Menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekitar tempat lokakarya

• Mengembalikan perlengkapan yang disediakan ke tempat perlengkapan


MULAI DARI DIRI
Sebelum menelaah materi pada
sesi ini, marilah kita
mendiskusikan studi kasus
berikut ini…

Bu Indah melakukan penilaian


selama proses pembelajaran
berlangsung dan pada akhir
semester. Untuk itu, Beliau tidak
hanya memberikan tes tertulis, tetapi
juga mengamati sikap dan keaktifan
siswa selama belajar. Hasil penilaian
ini dilaporkan Bu Indah dalam bentuk
angka dan narasi dalam rapor di
akhir semester.
Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu tentang
penilaian yang dilakukan
oleh Bu Indah tersebut?
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini….

• Bagaimana selama ini melaporkan hasil


belajar siswa?
• Siapa yang memperoleh manfaat dari hasil
asesmen itu? Seperti apa manfaat bagi ybs?
• Bagian mana yang dirasa memberikan
manfaat?
• Apakah laporan asesmen ini masih dapat
ditingkatkan untuk memberikan manfaat?
• Apa yang masih perlu dilakukan agar terjadi
peningkatan?
• Menurut Bapak/Ibu, selama ini proses
asesmen seperti apa yang baik dan
berdampak untuk motivasi belajar siswa?
EKSPLORASI KONSEP
Sebelum menelaah
materi pada sesi ini,
marilah kita melakukan
ice-breaking….
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu
akan memahami tentang…
Prinsip Asesmen

Jenis dan Fungsi Asesmen

Paradigma Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…

Prinsip Asesmen
• 5 Prinsip asesmen
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Jenis dan Fungsi Asesmen

Paradigma Asesmen
5 PRINSIP ASESMEN

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.

3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta
didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan
mutu pembelajaran.
Apa yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan prinsip
asesmen pada
pembelajaran paradigma
baru?
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen

• Jenis Asesmen berdasarkan


fungsinya

Paradigma Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran

Assessment for Learning: asesmen untuk proses


pembelajaran

Assessment of learning: asesmen pada akhir proses


pembelajaran

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung Pada pembelajaran paradigma baru,


berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF pendidik diharapkan
learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi menyelenggarakan lebih banyak
laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen asesmen formatif untuk
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas
perbaikan pembelajaran. pembelajaran.
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
• Asesmen untuk refleksi • Asesmen untuk perbaikan • Asesmen untuk evaluasi
proses pembelajaran proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen • Berfungsi sebagai asesmen
formatif formatif • Berfungsi sebagai asesmen
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as sumatif
learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan


dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman
asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Paradigma Asesmen

• Pemahaman yang perlu dimiliki


pendidik untuk melaksanakan
asesmen dengan efektif

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


1 Penerapan pola berpikir bertumbuh
(growth mindset)
Paradigma Asesmen Kesalahan dalam belajar itu
wajar.
Setiap peserta didik unik,
Mereka memiliki peta jalan belajar
kesalahan akan menstimulasi yang berbeda, dan tidak perlu
perkembangan otak peserta didik dibandingkan dengan teman-
jika diterima, dikomunikasikan dan temannya.
dicarikan solusi
Belajar bukan tentang
kecepatan, Lingkungan belajar
Tetapi tentang pemahaman, Pengondisian lingkungan belajar
penalaran, penerapan, serta (fisik dan psikis) di sekolah dan
kemampuan menilai dan berkarya rumah akan mempengaruhi
secara mendalam. pencapaian hasil belajar

Ekspektasi pendidik yang positif Berlatih melakukan asesmen


akan sangat mempengaruhi membiasakan peserta didik untuk
performa peserta didik. melakukan asesmen diri, asesmen
antarteman, refleksi diri, dan
pemberian umpan balik
antarteman.

Apresiasi /Umpan Balik


Pemberian umpan balik yang tepat
akan berpengaruh pada motivasi
belajar peserta didik.
Ladder of Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian

Klarifikasi

Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/


Paradigma Asesmen

02 Terpadu

Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran


mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian
pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah
tersebut.

Keleluasaan dalam Menentukan


03 Waktu Asesmen

Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi

Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen

Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan


menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan
kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung
yang tersedia.

Keleluasaan dalam Menggunakan


05 Teknik dan Instrumen Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan


Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan
instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan
anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).
Paradigma Asesmen
6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik
untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

7. Keleluasaan dalam Mengolah


Hasil Asesmen
8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
Kenaikan Kelas
Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil Pendidik dan satuan pendidikan diberikan
asesmen yang berupa angka (kuantitatif) keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
serta data hasil asesmen yang berupa narasi kelas, dengan mempertimbangkan:
(kualitatif). • Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

• Alur pelaksanaan asesmen


○ PAUD
○ DASMEN

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


PELAPORAN ASESMEN
PAUD
Menilik Proses Asesmen K13 dan Kurikulum
di Program Sekolah penggerak
Persamaan Perubahan
Kumpulan portofolio Jumlah kumpulan portofolio anak lebih
anak sedikit: Tidak harus ada data setiap
hari Deskripsi narasi lebih berkualitas:
a. memilih satu instrumen yang
paling cocok dalam satu hari
b. deskripsi dapat beragam,
tidak harus menyoroti hal yang
sama antara satu anak dengan
anak yang lain
Arti Warna pada Contoh Portofolio
Contoh Portofolio SP
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam
penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai).
Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Isi Laporan Capaian Pembelajaran:
1. Data diri anak
2. Deskripsi kemajuan anak dalam tiap elemen CP, yaitu elemen nilai agama dan budi
pekerti, elemen jati diri, dan elemen dasar-dasar literasi dan STEAM.
Hal yang perlu tercantum dalam deskripsi elemen CP adalah
a. hal-hal yang sudah dikuasai/dipelajari anak selama kurun waktu tertentu, yang diambil
dari “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”
b. bukti yang mendukung “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”,
c. capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada kurun waktu
selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk menstimulasi capaian yang
belum muncul tersebut,
d. saran/tip/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali untuk mendukung
optimalisasi poin (c) di rumah.
Isi Laporan Capaian Pembelajaran:
3. Refleksi orang tua
Apa yang saya amati sudah berkembang pada diri anak saya?
Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak
saya?
Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya mengembangkan hal
tersebut?
4. informasi ketidakhadiran anak
5. Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan interpretasinya (sesuai Permenkes
No. 02 Tahun 2020)
6. Lampiran (portofolio)
Perilaku yang diharapkan muncul:
• Perilaku yang diharapkan muncul merupakan upaya memandu guru untuk menerjemahkan esensi CP
PAUD. Tiap elemen CP dirumuskan pemahaman konseptual dan contoh perilaku-perilaku anak yang
menunjukkan ketercapaian CP. Satuan pendidikan dapat menggunakan perilaku yang diharapkan
muncul ini dan mengolahnya menjadi tujuan pembelajaran yang dikontekskan sesuai karakteristik
satuan dan anak serta menambahkan sendiri perilaku-perilaku yang teramati pada anak yang
menunjukkan ketercapaian CP. Perilaku tersebut dapat dijadikan narasi awal dari tiap elemen CP.
Contoh Portfolio Lengkap
Arti Warna pada Contoh Portfolio
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP
yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam penulisan laporan
Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai).

Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Pertama
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Januari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kedua
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Februari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Ketiga
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Maret 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keempat
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan April 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kelima
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Mei 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keenam
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Juni 2022
Bagaimana cara
CARA 1
menganalisis dan
menyajikan portofolio anak
ke dalam bentuk laporan
Capaian Pembelajaran
anak?
CARA 1
Contoh narasi laporan
capaian pembelajaran Ari
Putranto terkait Elemen
dasar - dasar Literasi dan
STEAM
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan
portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian
CARA 2
Pembelajaran anak?
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio
anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran
CARA 2
anak?
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran

NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk


mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan


dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen


Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
1 menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.

Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa kinerja
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa tes
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan materi untuk mengukur kompetensi
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan yang dikehendaki dalam tujuan
proses pembelajaran. pembelajaran dan pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti • Pendidik dapat menggunakan berbagai
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), teknik seperti portofolio, performa
maupun tes. (kinerja, produk, proyek, portofolio),
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung maupun tes.
dengan memberikan umpan balik atau melakukan • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
intervensi. dengan memberikan umpan balik atau
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen melakukan intervensi kepada peserta
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk didik maupun proses pembelajaran yang
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran telah dilakukan.
berlangsung.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
di depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan murid.
simpatis.
Produk Presentasi Tes Lisan
• Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, kemampuan berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi murid
• Menanamkan pengertian dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
mengenai sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, Poster Tes Tertulis
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
terpercaya untuk mendukung murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
argumen, dan menggunakan topik dan • Menerapkan umpan balik
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisis murid. cara semenarik mungkin
PENTING!!!!!!

Pendidik tidak boleh mencampur penghitungan dari hasil asesmen


formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki
fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan
umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi
penentu atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam mengolah dan
menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar
peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam
kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat).
Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut.
Mengolah Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data
kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran
turunannya. Ada 2 langkah dalam mengolah hasil asesmen berikut:

Langkah 1: Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran


• Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pemeblajaran peserta didik.
• Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional sebagai hasil asesmen
tujuan pemebelajaran peserta didik

Langkah 2: Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir


• Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran, data kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat
memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan
dapat ditambahkan tindak anjut secara ringkas bila ada
Langkah 1: Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran

Perlu diperhatikan:
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu
atau lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi
capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat
menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan
pemeblajaran peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data
kuantitaif dan mendsikripsikannya secara kualitatif. Pendidik diberi
keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata
maupun proporsional.
Contoh langkah 1

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata
pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di
lingkungan sekitar, dengan indikator terdiri atas:
1) mampu menguraikan manfaat sumber energi; dan
2) mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur.

Indikator 1 menggunakan teknik tes tertulis pilihan ganda atau essay, indikator 2
menggunakan unjuk kerja.
Hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu: 1) perlu
bimbingan, 2) cukup, 3) baik, dan 4) sangat baik. Pendidik juga dapat menentukan angka
kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan, misalnya untuk kriteria perlu bimbingan
antara 0-60, kriteria cukup antara 61-70, kriteria baik antara 71-80, dan sangat antara 81-
100.

Maka rubrik penilaiannya dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.


Contoh langka 1: mengolah rubrik tujuan pembelajaran menjadi hasil asesmen
tujuan pembelajaran

Rubrik tujuan pembelajaran Hasil asesmen tujuan pembelajaran

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pengolahan rubrik menjadi hasil asesemen:


• Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada
kualitas cukup, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.Berdasarkan hasil
asesmen pilihan ganda/ esai untuk indikator 1 dan, unjuk kerja untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik.
Langkah 2: Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir

Perlu diperhatikan:
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester).
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkanuntuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Contoh langkah 2

Pada proses pengolahan tujuan pembelajaran


terdapat 2 Contoh untuk menjadi nilai akhir

1. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan


pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian).
2. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Contoh langkah 2 bag. 1
Bag. 1 Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-
setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif 55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah
(angka pencapaian). mencapai ketuntasan.

Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan pembelajaran


untuk mapel IPA, 7 tujuan pembelajaran untuk B.
Indonesia, dan 5 tujuan pembelajaran untuk mapel
Agama (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini dapat
berlaku untuk semua mapel).

Catatan:
❖ Asumsi: satuan pendidikan menggunakan rentang
nilai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran.
Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau
berbeda, tergantung kesepakatan para pendidik di
satuan pendidikan.
❖ Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan
pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan nilai
sumatif per mata pelajaran. Ketidaktuntasan
ditandai (*) di tujuan pembelajaran tertentu saja.
Hal ini bertujuan untuk mengkomunikasikankepada
orang tua dan peserta didik tentang tujuan
pembelajaran mana yang belum dituntaskan oleh
peserta didik.
Contoh langkah 2 bag. 2
Bag. 2. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap
tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan
deskriptor)

Catatan:
❖ Perlu bimbingan: peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan dalam
mencapai tujuan pembelajaran dan belum siap
memasuki pembelajaran lebih lanjut. Perlu
direkomendasikan untuk menguatkan tujuan
pembelajaran dengan mengikuti remedial.
❖ Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan pembelajaran dan perlu
menguatkan tujuan pembelajaran yang dipelajari
sebelum mengikuti pembelajaran selanjutnya
dengan penekanan pada aspek-aspek yang belum
dikuasai.
❖ Sangat baik: peserta didik mengikuti pembelajaran
selanjutnya dan dilibatkan diberikan pengayaan
atau tantangan lebih.
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Contoh data kuantitatif
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Contoh Pengolahan Data Kualitatif

Contoh tabel ini adalah pada mata pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen teknologi informasi dan komunikasi, selama satu semester
peserta didik mempelajari materi tentang antarmuka grafis, surat elektronik, peramban web dan mesin telusur, manajemen folder dan file,
membuat dokumen dengan aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai pada
semester tersebut dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai capaian peserta didik. Nilai
akhir semester menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal yang belum tercapai dan sudah
tercapai oleh peserta didik.Tabel di bawah ini menunjukkan contoh pengolahan data untuk mendapatkan nilai kualitatif pada akhir semester
berdasarkan indikator-indikator yang dicapai oleh setiap peserta didik.
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

• Pelaporan asesmen dan


umpan balik
Pelaporan Hasil Belajar
• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah
mengkomunikasikan apa yang peserta didik ketahui, pahami,
dan bisa lakukan.

• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses


pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas
pembelajaran.
Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner.

Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan
hasil belajar

• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak


berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung
dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar
biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi
capaian kompetensi pada rapor
Opsi 1
Opsi 2
Opsi 3
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
Diskusi / Konferensi • Pameran karya berisi proses
Portofolio • Berbagi informasi antara pendidik, dari pembelajaran hingga
• Sebagai dokumentasi dari peserta didik dan orang tua. produk dari sebuah proyek
hasil karya peserta didik. • Sekolah perlu menentukan fungsi belajar.
• Isi portofolio adalah hasil dari suatu diskusi untuk dapat • Pameran karya bisa
karya peserta didik yang mengembangkan struktur, dan mengundang orang tua
dipilih oleh peserta didik, kegiatannya melibatkan menentukan peserta didik, komunitas
berdasarkan hasil diskusi target belajar. sekolah maupun
dengan pendidik. • Diskusi atau konferensi bisa dalam mengundang peserta didik
• Portfolio bisa berupa foto, struktur formal maupun informal. dan pendidik dari sekolah lain
video, infografis, poster atau untuk saling belajar dan
karya apapun yang bukan mendapatkan umpan balik
berupa lembar soal - dari audiens yang lebih luas
jawaban. Portofolio peserta selain pendidik kelas.
didik SMK bisa berupa benda
kerja/produk hasil praktik.
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.

Yang sebaiknya dihindari:


• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) -
DASMEN
Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.
• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.
Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.

Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.

Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.


• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen,
pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan
kebutuhannya.
Ruang Kolaborasi
Mekanisme Diskusi: Diskusikan dengan
teman sejawat
• Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi pengalaman dalam
mencatat hasil asesmen formatif Bapak/Ibu terkait
• Bagaimana pengalaman melakukan pencatatan hasil asesmen pengalaman dalam
secara keseluruhan?
• Apa yang sudah bekerja? pencatatan asesmen.
• Apa yang menjadi kendala?

• Setelah berdiskusi, silahkan Bapak/Ibu mencari pasangan dari jenjang


atau unsur yang berbeda dan saling memberi input
• Hal apa yang sudah baik dari pencatatan hasil asesmen pasangan
diskusi Anda?
• Masukan membangun apa yang dapat diberikan?
REFLEKSI TERBIMBING
DEMONSTRASI
KONTEKSTUAL
ELABORASI
PEMAHAMAN
KONEKSI ANTAR MATERI
Pada akhir sesi ini, peserta
mampu…

• Merefleksikan pembelajaran yang


didapatkan setelah merancang
mengolah dan melaporkan
asesmen formatif dan sumatif
Bagaimana hasil asesmen
ini dapat dimanfaatkan
untuk perencanaan
pembelajaran berikutnya?
KAS IH
A
TERIM

Anda mungkin juga menyukai