Paradigma Asesmen
Prinsip Asesmen
• 5 Prinsip asesmen
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran
Paradigma Asesmen
5 PRINSIP ASESMEN
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta
didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan
mutu pembelajaran.
Apa yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan prinsip
asesmen pada
pembelajaran paradigma
baru?
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen
Paradigma Asesmen
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian
Klarifikasi
02 Terpadu
Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi
Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen
Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis Asesmen
NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.
Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
yang lengkap dari formatif dan banyak.
sumatif sehingga pendidik memiliki • Waktu yang diperlukan untuk
informasi yang lebih banyak untuk mengumpulkan dan mengolah data lebih
menentukan nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah • Penilaian berupa angka, belum
untuk diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
mengumpulkan dan mengolah nilai tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
lebih singkat. kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar peserta mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
didik lebih bervariasi karena • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
menggabungkan data kuantitatif dan asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
kualitatif. terdokumentasikan dengan baik.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam
menentukan tujuan pembelajaran yang akan
mengumpulkan dan mengolah nilai dinilai secara kuantitatif.
lebih singkat. • Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Informasi kemajuan belajar peserta • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
didik lebih bervariasi karena asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
menggabungkan data kuantitatif dan terdokumentasikan dengan baik.
kualitatif.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.
Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pembelajaran yang belum pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang
tuntas (ada tujuan-tujuan belum tercapai/tuntas.
pembelajaran yang hasilnya
belum memenuhi pencapaian
minimum).
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua
presensi/ketidakhadiran yang bekerja karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka
banyak (Banyaknya jumlah dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran
ketidakhadiran disepakati oleh karena “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik
satuan pendidikan) tetap dapat dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang
perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran
harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau
behavior treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus
dapat mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi
penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
Mekanisme Kelulusan
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain pada
1. Penentuan tema, dimensi, elemen dan sub elemen harus disesuaikan dengan kesiapan
satuan pendidikan
2. Pada tahap awal setiap tema dilakukan dengan jadwal belajar yang seragam per Fase
atau antar fase bisa 2-3 kelas disamakan
3. Pada tahap berkembang setiap tema dilakukan dengan jadwal belajar yang seragam per
2-3 kelas
4. Pada tahap lanjutan setiap kelas dapat memilih waktu pelaksanaan projek yang
berbeda(waktu pelaksanaan dapat ditentukan sendiri oleh masing-masing kelas)
Tahapan Kesiapan satuan Pendidikan dalam menjalankan Projek
Tahap Awal • Satuan Pendidikan belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran berbasis projek
• Konsep pembelajaran berbasis projek baru diketahui pendidik
• Sekolah menjalankan projek secara internal (Tidak melibatkan pihak
luar)
Tahap Berkembang • Sekolah sudah memiliki dan menjalankan pembelajaran berbasis projek
• Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami sebagian
pendidik
• Sekolah mulai melibatkan pihak di luar sekolah untuk membantu salah
satu aktivitas projek
Tahap Lanjutan • Pembelajaran projek sudah menjadi kebiasaan sekolah
• Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami semua pendidik
• Sekolah sudah menjalin kerjasama dengan pihak mitra luar
Hal-hal yang harus dimasukkan dalam raport projek
1. Identitas sekolah, alamat dan data kepala sekolah, data wali kelas, nama siswa,
NISN, kelas, fase dan tahun ajaran
2. Deskripsi singkat projek (sesuai jumlah tema projek yang diangkat)
3. Mencantumkan dimensi profil pelajar Pancasila, elemen dan sub elemen yang
dikembangkan
4. Memberikan penilaian (√) sub elemen yang dikembangkan dalam projek
5. Mendeskripsikan catatan proses peserta didik
Bentuk rapor Projek
75
Bentuk rapor Projek
76
mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di
Indonesia
BB MB BSH SB
Berkebhinekaan Global
Bernalar Kritis
77
mengembangkan usaha empon empon inovatif
BB MB BSH SB
Mandiri
Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi- Mengidentifikasi
kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran,
sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.
Kreatif
78
merancang simulasi digital BB MB BSH SB
Kreatif
Bernalar Kritis
Bergotong-Royong
Kerja sama- Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
V
Catatan Proses
80
Catatan proses
81
Tindak Lanjut Keberlanjutan projek