DAN PELAKSANAAN
ASESMEN
UNIT MODUL ASESMEN
PROFIL PRIBADI
Nama : NURLINDA BILATU, S.Pd.,M.Pd
TTL : Pagimana, 28 Pebruari 1974
Agama : Islam
Jenjang Karir Pekerjaan:
1. Guru di SD Alkhairaat Tondo
Januari 2003 – Desember 2009
2. Guru di SD Inpres 2 Tondo
Januari 2010 - Desember 2014
3. Guru di SDN 15 Palu
Januari 2015 – Oktober 2017
4. Dilantik menjadi Kepsek SDN 7 Taipa
31 Oktober 2017 - Sekarang
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian
Klarifikasi
02 Terpadu
Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi
Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen
Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis Asesmen
NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.
Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
yang lengkap dari formatif dan banyak.
sumatif sehingga pendidik memiliki • Waktu yang diperlukan untuk
informasi yang lebih banyak untuk mengumpulkan dan mengolah data lebih
menentukan nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah • Penilaian berupa angka, belum
untuk diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
mengumpulkan dan mengolah nilai tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
lebih singkat. kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar peserta mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
didik lebih bervariasi karena • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
menggabungkan data kuantitatif dan asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
kualitatif. terdokumentasikan dengan baik.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam
menentukan tujuan pembelajaran yang akan
mengumpulkan dan mengolah nilai dinilai secara kuantitatif.
lebih singkat. • Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Informasi kemajuan belajar peserta • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
didik lebih bervariasi karena asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
menggabungkan data kuantitatif dan terdokumentasikan dengan baik.
kualitatif.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.